7
II. METODE PENELITIAN
2.1. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli - Agustus 2016, bertempat di Laboratorium Budidaya Perikanan, Program Studi Budidaya Perairan Jurusan
Perikanan dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Lampung.
2.2. Alat dan Bahan Penelitian
Alat dan bahan yang digunakan pada penelitian telah tersaji pada Tabel 1. Tabel 1. Alat dan bahan penelitian
No Jenis
Spesifikasi Kegunaan
1 Alat
Compound Microscope Leica EC3
untuk mengamati zooxanthellae pada skala perbesaran tertentu
Objective Micrometer 0,01 mm
untuk pengamatan diameter sel Hemocytometer
Neubauer Improved 0,001 mm
untuk menghitung kepadatan sel Micropippete
Socorex 10-200 µl untuk mengambil larutan
Laminar Air Flow Nuaire, Series 11
untuk preparasi sampel Hot stirrer plate
Stuart CB162 untuk menghomogenkan larutan
Timbangan Digital Boeco Germany
BBL41 untuk menimbang bahan
Autoklaf Wiseclave
untuk sterilisasi alat Refraktometer
Atago 5Mill-E untuk mengukur salinitas
Mortar Diameter 8 cm
untuk menggerus sampel Kertas Saring
Kerapatan 0,045µm untuk menyaring sampel
Inkubator Hasil modifikasi
untuk menyimpan organisme uji Erlenmayer
Pyrex sebagai wadah larutan dan
sampel Alat bedah
Gold Cross untuk memotong sampel karang
Lampu TL Philips
sebagai sumber cahaya bagi organisme uji
8
2 Bahan
Zoanthus sp. diperoleh dari Perairan
Teluk Lampung Sampel
Air Laut Steril diperoleh dari PT. Central
Proteina Prima Tbk media kultur
zooxanthellae Pupuk conwy
1 mlL sebagai bahan pengkaya
media kultur Thiamine
200 mgL sebagai bahan pengkaya
media kultur Biotin
1 mlL sebagai bahan pengkaya
media kultur Kanamycin
50 µgml untuk meminimalisir
kontaminan Amoxcillin
100 µgml untuk meminimalisir
kontaminan Streptomycin
50 µgml untuk meminimalisir
kontaminan Alkohol 70
- sterilisasi
Aquades -
air steril untuk pembuatan media dan larutan
2.3 Prosedur Penelitian
2.3.1. Persiapan Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan harus dalam kondisi steril agar tidak terjadi kontaminasi yang dapat bersifat predator ataupun kompetitor terhadap biota
kultur. Sterilisasi alat dilakukan dengan beberapa cara sebagai berikut : Sterilisasi dengan perebusan, alat yang disterilisasi dengan perebusan yaitu
selang aerasi.
Sterilisasi dengan autoklaf, alat dan bahan yang disteriisasi menggunakan autoklaf diantaranya yaitu botol kultur, erlenmayer dan air laut. Selain
disterilisasi menggunakan autoklaf, air laut sebelumnya telah disaring dan disterilisasi menggunakan UV di PT. Central Proteina Prima Tbk, Kalianda,
Lampung Selatan.
Sterilisasi dengan alkohol 70, alat yang disterilisasi dengan menggunakan alkohol 70 diantaranya yaitu alat bedah, pipet tetes, laminar air flow, area
preparasi dan area kultur. Selain itu alkohol digunakan untuk sterilisasi kedua
tangan dan setiap kegiatan kultur.
9
2.3.2. Pembuatan Media Kultur
Media kultur zooxanthellae yang digunakan pada penelitian yaitu air laut yang telah diberi bahan pengkaya sebagai nutrien. Air laut yang telah melalui
proses sterilisasi kemudian diberi bahan pengkaya yaitu biotin, thiamine dan pupuk conwy sebagai sumber nutrien untuk pertumbuhan zooxanthellae.
Media kultur zooxanthellae dibuat dengan tahap awal yaitu mencampurkan air laut dan aquades dengan tujuan menentukan salinitas yang diinginkan.
Sterilisasi air laut dilanjutkan dengan proses autoklaf dengan suhu 121ºC dan tekanan 1atm selama 15 menit. Air laut tersebut selanjutnya ditambahkan pupuk
conwy sebanyak 1 mlL Tabel 3, biotine 10 mlL, thiamine 200 mgL Tabel 2
di dalam laminar flow dengan kondisi yang steril. Selain itu ditambahkan beberapa antibiotik diantaranya yaitu: kanamycin sebanyak 50 µgml, amoxcillin
100 µgml dan streptomycin 50 µgml Tabel 2. Antibiotik berfungsi untuk mencegah terjadinya kontaminasi dari organisme lain yang dapat menjadi
predator atau kompetitor biota kultur. Media kultur telah siap digunakan sebagai media kultur zooxanthellae.
Tabel 2. Komposisi media kultur zooxanthellae
No Bahan Kimia
Media Cair 1 L Stok 950 ml
Literatur air laut steril
1 Biotin
10 ml 0,1 gram
Purnomo et al.
, 2010 2
Thiamine.HCL 200 mg
- 3
Pupuk Conwy 1 ml
- Muhaemin
et al ., 2014
4
Kanamycin 50 µgml
- Soffer, 2009
5
Amoxcillin 100 µgml
- 6
Streptomycin 50 µgml
-
Keterangan : = sesuai kebutuhan