Persiapan Alat dan Bahan Pembuatan Media Kultur

11 zooxanthellae. Selain itu diberi antibiotik kanamycin, amoxcillin dan streptomycin 7. Media kultur dihomogenkan terlebih dahulu di atas hot stirrer plate selama 10 menit 8. Selanjutnya inokulum dimasukkan ke dalam wadah media kultur di dalam laminar air flow dalam kodisi steril 9. Zooxanthellae dipelihara pada 4 intensitas cahaya yang berbeda, yaitu IC 1 20 watt=3800 lux, IC 2 40 watt=6250 lux, IC K cahaya matahari=7980 lux dan IC 3 60 watt=11800 lux dengan masing-masing perlakuan 5 ulangan. 10. Pengamatan kepadatan, diameter dan volume sel zooxanthellae diamati setiap 6 jam sekali bersamaan dengan parameter kualitas air selama masa kultur zooxanthellae. 12

2.4. Rancangan Penelitian

Perlakuan yang diberikan pada biota kultur berupa empat intensitas cahaya berbeda Intersitas Cahaya 1 IC 1 3800 lux dan Intersitas Cahaya 2 IC 2 6250 lux, Intersitas Cahaya Kontrol IC K 7980 lux dan Intersitas Cahaya 3 IC 3 11.800 lux dengan sebanyak 5 lima ulangan tiap perlakuan. Peletakan wadah kultur dilakukan secara acak dengan asumsi bahwa setiap unit sampel mendapatkan peluang yang sama dalam memperoleh perlakuan Gambar 2. a. Tampak samping perlakuan IC 1 , IC 2 dan IC 3 b. Tampak atas Gambar 2. Tata letak rancangan penelitian Keterangan : a. Tutup inkubator b. Inkubator c. Lubang aerator d. Selang aerator e. Aerator f. Lubang udara IC1 4 IC1 5 IC1 2 IC1 3 IC1 1 c f g h Keterangan : g. Wadah kutur h. Lampu TL e b a f c d f 13

2.5. Variabel Pengamatan

Variabel yang diamati selama waktu pemeliharaan pada media cair yaitu : 1. Kepadatan Densitas Sel Perhitungan jumlah sel zooxanthellae dilakukan menggunakan haemocytometer neubauer improved . Cara pengamatan dilakukan dengan meletakkan inokulan pada preparat haemocytometer. Perhitungan jumlah sel dilakukan setiap 6 jam sekali menggunakan compound microscope dan kamar hitung pada preparat haemocytometer neubauer improved dengan perbesaran 100x Andersen, 2005 Gambar 3. Data jumlah sel zooxanthellae yang didapat selanjutnya digunakan untuk menghitung kepadatan sel. Kepadatan sel dalam 1 ml sampel dapat dihitung menggunakan rumus : kepadatan selml = x 10.000 Gambar 3. Ilustrasi tampilan detail haemocytometer neubauer improved, kamar hitung jumlah sel zooxanthellae A, B, C dan D. 2. Diameter sel dan volume sel zooxanthellae Pengamatan dilakukan dengan menggunakan objective micrometer dengan ketelitian 0,01 mm, kaca penutup dan compound microscope. Cara pengamatan dilakukan dengan meletakkan satu tetes inokulan pada objective micrometer dan tutup menggunakan kaca penutup, selanjutnya diamati menggunakan mikroskop dengan perbesaran 400x. Diameter sel diamati menggunakan gelas objek yang 14 terdapat skala pengukuran panjang sel objective micrometer . Selanjutnya, data diameter sel zooxanthellae digunakan untuk menghitung volume sel zooxanthellae. Volume sel zooxanthellae dihitung menggunakan rumus : Volume sel µm 3 = πr 3 Keterangan : π = ketetapan 3,14 r = ⁄ diameter 3. Parameter kualitas air Parameter kualitas air yang diukur pada penelitian yaitu suhu, salinitas dan pH. Pengukuran kualitas air dilakukan tiap 6 jam bersamaan dengan pengambilan sample untuk pengamatan kepadatan dan diameter sel selama masa kultur zooxanthellae. Alat yang digunakan untuk mengukur suhu, salinitas dan pH yaitu termometer raksa, hand refractometer dan kertas indikator pH.

2.6. Analisis Data

Data hasil penelitian diuji dengan menggunakan uji anova dengan tingkat kepercayaan 95 dan analisis regresi pada koefisien determinasi dan korelasi. Apabila terdapat perbedaan nyata antara perlakuan maka dilanjutkan uji lanjut Beda Nyata Terkecil BNT LSD Steel Torrie, 1993. Data kualitas air dianalisis secara deskriptif. 33

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan

Dari hasil pembahasan tentang pengaruh intensitas cahaya terhadap pertumbuhan, diameter sel dan volume sel zooxanthellae, maka dapat diambil kesimpulan : 1. Pemberian intensitas cahaya yang berbeda memberikan pengaruh terhadap kepadatan, diameter dan volume sel zooxanthellae dari isolat karang lunak Zoanthus sp. 2. Intensitas cahaya yang diberikan akan direspon oleh zooxanthellae pada fase awal kultur 0-18 jam. Intensitas cahaya tinggi pada 0-18 jam akan direspon zooxanthellae dengan kepadatan sel yang tinggi, ukuran diameter dan volume sel yang relatif kecil. Sedangkan intensitas cahaya rendah pada 0 - 18 jam akan direspon zooxanthellae dengan kepadatan sel yang rendah, ukuran diameter dan volume sel yang relatif besar.

4.2. Saran

Diharapkan dapat dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai : 1. Penggunaan konsentrasi dan jenis antibiotik yang berbeda untuk menghambat biokontaminan pada kultur zooxanthellae. 2. Penggunaan faktor pembatas atau pemicu laju pertumbuhan zooxanthellae serta pengamatan pada biokimia sel zooxanthellae.