Latar Belakang Permasalahan PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Permasalahan

Di Kecamatan Kalinyamatan Kabupaten Jepara tepatnya di Desa Kriyan terdapat fenomena yang menarik yaitu banyaknya masyarakat yang bekerja sebagai pengrajin monel. Sejak kapan kerajinan monel ini merambah di Desa Kriyan tidak diketahui dengan pasti. Namun menurut masyarakat setempat, kerajinan monel diperkirakan muncul dan dikerjakan secara turun-temurun sejak 1950 di Desa Kriyan, Kecamatan Kalinyamatan. Oleh karena itu tidak mengherankan jika desa Kriyan menjadi sentra dari usaha kerajinan monel. Di sana terdapat usaha-usaha rumah tangga maupun toko-toko yang memamerkan produk-produk dari kerajinan monel. Dengan semakin berkembangnya usaha kerajinan monel di Desa Kriyan, membuat usaha ini semakin berkembang dan menyebar ke desa-desa lain di Kecamatan Kalinyamatan dan Kecamatan Pecangaan. Perkembangan zaman yang semakin maju, begitu pula akan kebutuhan dan selera konsumsi hidup manusia. Menjadi berpengaruh terhadap usaha kerajinan monel yang banyak mengalami perubahan dari segi bahan, model, motif dan persaingan dalam pemasaran. Pada masa itu pengerjaan kerajinan ini masih menggunakan peralatan yang sangat sederhana. Namun dengan semakin berkembangnya teknologi dan 2 informasi juga ikut mempengaruhi proses kegiatan usaha pada sebagian pengrajin monel. Meningkatnya persaingan dan peluang pasar yang semakin besar menjadikan pengrajin kesulitan dalam menangani permintaan pasar. Permintaan pasar yang semakin meningkat menjadi bukti bahwa kerajinan ini mampu bertahan hingga sekarang. Hal ini dikarenakan harganya yang lebih terjangkau dari pada perhiasan yang terbuat dari bahan dasar emas, sehingga perhiasan monel dapat digunakan sebagai pengganti emas putih. Monel merupakan sejenis baja putih yang anti karat yang dapat dijadikan sebagai perhiasan maupun produk-produk yang lain. Salah satu hasil kerajinan monel Jepara yaitu gelang digunakan sebagai identitas untuk jamaah haji Indonesia. Belakangan banyak warga dan bahkan pemuda yang mulai menekuni usaha ini. Untuk menekuni usaha ini sangat diperlukan keahlian khusus tentang model dan harus selalu mengikuti perkembangan model di pasaran, karena untuk aksesoris monel ini pesaing terberatnya adalah aksesoris dari Korea Selatan dan China yang lebih mempunyai keunggulan dalam model dan harganya yang lebih murah. Meskipun sebagian besar kerajinan monel dalam pengerjaannya masih menggunakan peralatan yang cukup sederhana, namun kerajinan monel Jepara tetap memiliki kualitas yang baik. Selain itu, kerajinan monel Jepara mempunyai model yang khas dibandingkan dengan kerajinan berbahan sama dari daerah lain, sehingga kerajinan monel tetap menjadi 3 daya tarik bagi pasar lokal, antara lain Surabaya, Jakarta, Yogyakarta, Medan, Riau, Samarinda, Maluku, Ternate, dan daerah-daerah lain di Indonesia. Selain itu, untuk pasar internasional, kerajinan monel Jepara mampu mencapai pasar Timur Tengah. Kerajinan monel di Desa Kriyan menjadi menarik untuk diteliti dilihat dari etos kerja pengrajin. Hal itu didasarkan pada pemahaman bahwa perkembangan suatu usaha erat kaitannya dengan etos kerja. Bekerja sebagai seorang pengrajin sangat memerlukan adanya etos kerja karena pekerjaan ini selalu berhadapan dengan berbagai macam resiko. Etos kerja adalah semangat untuk bekerja dan berusaha yang memiliki mentalitas untuk melakukan suatu pekerjaan Koentjaraningrat, 2006 : 73- 83. Bekerja merupakan bagian hidup yang harus dijalani oleh setiap orang, bahwa bekerja itu penting karena akan memperoleh status kedudukan. Mereka harus mempunyai etos kerja yang baik jika usahanya ingin berhasil. Etos kerja merupakan karakter seseorang atau kelompok manusia yang berupa kehendak atau kemauan dalam bekerja yang disertai semangat yang tinggi untuk mewujudkan cita-cita. Adanya etos kerja dalam bekerja membuat rutinitas dalam lingkup pekerjaan tidak akan membuat bosan, bahkan mampu meningkatkan prestasi kerjanya. Hal yang mendasari semangat dan etos kerja diantaranya keinginan untuk menjunjung tinggi mutu pekerjaan akan turut serta memberikan masukan-masukan ide di tempat bekerja. 4 Penelitian ini diharapkan dapat memberikan data yang berkaitan dengan pengrajin monel. Selain itu, penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai etos kerja masyarakat Jepara secara umumnya, dan masyarakat di Kecamatan Kalinyamatan secara khususnya, serta apakah terjadi kesinambungan antara etos kerja dengan kelangsungan usaha kerajinan monel yang ada di Desa Kriyan Kecamatan Kabupaten Jepara. Dari paparan di atas, maka akan dilakukan penelitian tentang “Etos Kerja Pengrajin Monel Di Desa Kriyan Kecamatan Kalinyamatan Kabupaten Jepara”

B. Rumusan masalah: