NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM TRADISI BARATAN DI DESA KRIYAN KECAMATAN KALINYAMAT KABUPATEN JEPARA TAHUN 2014 SKRIPSI

  

NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM TRADISI

BARATAN DI DESA KRIYAN KECAMATAN KALINYAMAT

KABUPATEN JEPARA TAHUN 2014

SKRIPSI

  Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam (S.Pd.I) Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga

  Oleh:

ADAM BAHRUDDIN SYAH

NIM: 11110106

  

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2015

  

SKRIPSI

NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAMDALAM TRADISI BARATAN DI

DESA KRIYAN KECAMATAN KALINYAMAT KABUPATEN JEPARA

TAHUN 2014

DISUSUN OLEH

ADAM BAHRUDDIN SYAH

  

NIM: 111 10106

  Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI), Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada tangga 1 April 2015 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana S1 Kependidikan Islam.

  Susunan Panitia Penguji Ketua Penguji :Mufiq, S.Ag. M.Pd. _________________ Sekretaris Penguji : Sukron Ma’mun, M.Si.

  _________________ Penguji I : Drs. Juz’an, M.Hum. _________________ Penguji II : Drs. Ahmad Sultoni, M.Pd. _________________

KEMENTERIAN AGAMA

  Jl. Tentara Pelajar No. 02 Telp (0298) 323706, 323433 Fax. 323433 Salatiga 50721 Website:

  SukronMa’mun, M. Si DOSEN IAIN SALATIGA

PERSETUJUAN PEMBIMBING

  Lamp : 5 Eksemplar Hal : NaskahSkripsi

  Saudara Kepada Yth.Rektor IAIN Salatiga Di Salatiga Assalamu’alaikumWr. Wb.

  Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudara: Nama :Adam Bahruddin Syah NIM : 11110106 Jurusan/Progdi : Tarbiyah/PAI Judul : NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM TRADISI

  BARATAN DI DESA KRIYAN KECAMATAN KALINYAMAT KABUPATEN JEPARA TAHUN 2014 Dengan ini kami mohon skripsi saudara tersebut supaya segera dimunaqosyahkan.

  Demikian agar menjadi perhatian.

  Wassalamu’alaikumWr. Wb.

KEMENTERIAN AGAMA

  Jl. Tentara Pelajar No. 02 Telp (0298) 323706, 323433 Fax. 323433 Salatiga 50721 Website

  

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

  Saya yang bertandatangan di bawah ini : Nama : Adam Bahruddin Syah Nim : 11110106 Jurusan : Tarbiyah Program Studi : Pendidikan Agama Islam

  Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dala skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

  Salatiga,19 Januari 2015 Penulis

  Adam BahruddinSyah

  NIM: 11110106

  

MOTTO

“ SATU DETIK YANG KITA LEWATI, TIDAK MUNGKIN KITA DAPAT MENGULANGI

  

NYA KEMBALI

DAN SATU DETIK YANG AKAN DATANG, BELUM TENTU KITA DAPAT

MELALUINYA,

JADI LAKUKANLAH DI

  SETIAP DETIK KITA DENGAN IBADAH DAN PAHALA”

  PERSEMBAHAN

  Skripsi ini penulis persembahkan kepada yang terhormat:

  1. Alm. Bapakku (H. Han Hasan Salim), Semoga tenang dalam tidur panjangnya dan Ibuku (Hj. Siti Sumiyati), yang memiliki mata bening nan basah penuh harapan bertangan lemah menengadah lirih berdo’a untuk kesuksesan buah hatinya tanpa balas budi, dan ibuku yang selalu memberikan yang terbaik buataku, dan selalu ada saat aku rapuh dan sakit. Dan tak pernah mengeluh selalu tersenyum, serta do’a yang tak pernah padam di setiap sujud disiang dan malam hari.Ibu berdo’a ayah menjaga, seperti itu yang dia berikan padaku. Terima kasih banyak orang orang tuaku.

  Warhamhuma Kama Rabbayani Shaghiran.

  2. Mbak kutercinta Mbak Eva Suriyah makasih atas masukan dan nasehatnya yang di berikan padaku.

  3. Mas ku tercinta Mas A. Rikza Sulthan, terima kasih atas dukungan dan kasih sayangnya yang ta pernah henti memperhatikanku.

  4. Mas Agus Rahman Salim, yang selalu sabar membibingku dan selalu perhatian buataku.

  5. Mbak Lilik Rahmawati.terimakasih atas dukungan dan kasih sayangnya yang selalu mengalir buataku.

  6. Mbak Titik makasih banget selalu siap menuntunku dan selalu ada saat aku ada masalah.

  7. Saudara-saudara iparku (Mas Jun, Mbak Lilis, Mbak Sari dan Mas Nurul), terima kasih atas dukungannya.

  8. Buat orang yang sepesial buat aku. Makasi banget dan nemeninaku selama ini dalam keadaan apa pun, dan memberikan semangat yang tiada henti.

  9. Sahabat-sahabatku seperjuangan PAI, khususnya Yusuf faisal, Agus Wacid, daryanto, mas imam, mas antok kang sukur dan semuanya kalianlah yang telah memberikan arti persekawanan hidup.

  10. Keluarga besar Mbah H. Madun dan Mbah Hj. Muna yang telah banyak memberikan arti kekeluargaan. dan persaudaraan.

KATA PENGANTAR

  

Bissmillahirrahmaanirrahiim

Assalaamu’alaikum Wr. Wb.

  Segala puji bagi Allah SWT, yang telah menganugerahkan kenikmatan dan yang memberI petunjuk kepada semua hamba-Nya menuju kebaikan dan jalan yang benar. Shalawat dan salam semoga tetap tercurah bagi junjungan Nabi Muhammad SAW dan keluarga beserta pengikutnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul “NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAMDALAM TRADISI BARATAN DI DESA KRIYAN KECAMATAN KALINYAMAT KABUPATEN JEPARA TAHUN 2014.

  Di dalam penyusunas sekripsi ini tidak lepas dari masalah dan tantangan yang menghadang di depannya, tetapi dengan niat dan tekad yang kuat, akhirnya saya dapat menyelesaikan tugas yang harus saya kerjakan dan akhirnya Allah memberikan jalan yang bahagi di akhirnya.

  Penulis menyadari dengan segala keterbatasan pengetahuan, pengalaman dan kemampuan tidak mungkin mengabaikan banyak pribadi yang membantu secara langsung atau tidak, baik dari segimoril mau pun materi. Untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnyakepada:

  1. Bapak Drs. Rahmat Hariyadi M. Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga

  2. Bapak Rasimin,. S. Pdi. M. Pd, selaku Ketua Program Studi PAI

  3. Ibu Muna Erawati. M. Si,Selaku Dosen Pembimbing Akademik

4. Bapak Sukron Ma’mun, M. Si. Sebagai pembimbing, beserta keluarga.

  Penyusun haturkan terimakasih yang tak terhingga atas segala pengarahan dan bimbingannya.

  5. Bapak Suaib Zuber, selaku Kepala Desa Kriyan yang memperkenankan saya untuk meneliti perayaan baratan di sana.

  6. Serta para perangkat desa yang selalu bersedia memberikan data dan informasinya.

7. Ibu dan alm. Bapakku yang telah memberikan kekuatan kepada penulis dengan do’a dan kasih sayangnya, terima kasih atas kesabaran dan pengertiannya.

  Khususnya alm bapakku semoga Allah menerima semua amal dan ibadahmu. Terlebih ibuku semoga di berikan kesehatan, panjang umur dan bahagias elalu.

  8. Mbak Eva, Mas Arik, Mas Agus, dan Mbak Lilik kalian semua yang selalu memberi dukungan dan semangat dalam hidupku.

  9. MbakTitik, yang telah sabar mendampingiku dalam membuat skripsi, semoga acita-citamu dapat tercapai.

  Besar harapan penulis semoga segala perhatian, arahan dan bantuan yang telah diberikan kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini mendapat pahala dari Allah SWT., Amin. Akhir kata penulis berharap semoga apa yang terkandung dalam skripsi ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi semua pihak yang terkait.

  Wassalamu’alaikumWr. Wb.

  Salatiga, 12 Desember 2014 Penyusun

  Adam BahruddinSyah NIM: 1111 0106

  

ABSTRAK

  Bakhruddin Syah, Adam, 2014. Nilai-nilai Pendidikan Dalam Tradisi Baratan Di Desa Kriyan Kecamatan Kalinyamat Kabupaten Jepara Tahun 2014 .

  Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Sukron Ma’mun, M. Si.

  Kata Kunci: Nilai Pendidikan, Dalam Tradisi, Baratan Penelitian ini merupakan penerapan nilai-nilai agama Islam yang terkandung di dalam tradisi Baratan yang selalu di selengarakan setiap satu tahun sekali di desa Kriyan, focus penelitian yang dikaji adalah: 1.Bagaimana sejarah tradisi Baratan yang di laksanakan di Desa Kriyan Kecamatan Kalinyamat Kabupaten Jepara. 2.

  Bagaimana prosesi tradisi Baratan di masyarakat Desa Kriyan Kecamatan Kalinyamat Kabupaten Jepara. 3. Nilai-nilai pendidikan apa sajakah yang terkandung dalam tradisi Baratan di masyarakat Desa Kriyan Kecamatan Kalinyamat Kabupaten Jepara.

  Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi, maka kehadiran peneliti di lapangan sangat penting. Peneliti bertindak langsung sebagai instrument dan sebagai pengumpul data hasil observasi yang mendalam serta terlibat dalam penelitian. Data yang berbentuk kata-kata diperoleh dari para informan, sedangkan data tambahan berupa dokumen. Analisa data dilakukan dengan cara menelaah data yang ada, lalu melakukan reduksi data, display data, verifikasi ,serta menarik kesimpulan dan tahap akhir dari analisa data ini mengadakan keabsahan data dengan menggunakan ketekunan pengamatan.

  Hasil penelitian yang di dapat menunjukkan bahwa sejarah tradisi Baratan di masyarakat Desa Kriyan, merupakan salah satu bentuk warisan budaya leluhur yang sampai sekarang masih tetap dilaksanakan oleh masyarakat desa Kriyan, pada hakikatnya pelaksanaan tradisi ini adalah untuk memeringati bulan NisfuSy a’ban dan memeringati wafatnya Sultan Handhirin yang telah di bunuh oleh Arya

  Panangsang dan juga sebagai penanda hari jadi jepara dan desa-desa yang lain. Di dalam prosesi Baratan banyak kegiatan yang dapat di dilaksankan yaitu dari mulai yang pertama adalah musyawarah, bersih-bersih desa, ziyarah, mempersiapkan tempat, mempersiapkan peserta dan pendanaan.Nilai-nilai pendidikan Islam dalam tradisi Baratan adalah memberikan pelajaran tentang nilai aqidah, ibadah, musyawarah dan gotongroyong dan juga keyakinan bahwa Allah SWT adalah tempat satu-satunya meminta pertolongan, Allah adalah Dzat yang Maha

  DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i

LOGO ...................................................................................................................... ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .............................................................. iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................................... iv

LEMBAR PENGESAHAN KELULUSAN .......................................................... v

MOTTO .................................................................................................................... vi

PERSEMBAHAN .................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR .............................................................................................. viii

ABSTRAK ................................................................................................................ x

DAFTAR ISI ........................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ................................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................

  1 A. Latar Belakang Masalah .......................................................................

  1 B. Rumusan Masalah ................................................................................

  7 C. Tujuan Penelitian .................................................................................

  8 D. Kegunaan Penelitian.............................................................................

  8 E. Definisi Oprasional ..............................................................................

  9 F. Metode Penelitian.................................................................................

  11 1. Pendekatan Penelitian ......................................................................

  11 2. Tempa tdan Waktu Penelitian..........................................................

  12 3. Subjek Penelitian .............................................................................

  12

  4. Metode Pengumpulan Data .............................................................

  13 5. Teknis Analisis data.........................................................................

  15 6. Sistem Penulisan ..............................................................................

  17 KAJIAN

  

BAB II PUSTAKA .......................................................................... 19

A. Definisi Nilai ........................................................................................

  19 B. Pengertian Nilai Pendidikan .................................................................

  23 C. Jenis Nilai Pendidikan ..........................................................................

  26 1. Pendidikan Keluarga........................................................................

  26 2. Pendidikan sekolah ..........................................................................

  30 3. Pendidikan Islam di Masyarakat......................................................

  34 D. Upacara Adat danTradisi Islam Baratan ..............................................

  35 E. Nilai-nilai yang tidak sesuai dengan agama Islam ...............................

  41 BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN ...............................................

  42 A. Letak Geografis Desa Kriyan ...............................................................

  42 1. Taraf Pendidikan dan Mata Pencaharian Warga Desa Kriyan ........

  44 B. Sejarah Tradisi Baratan di Desa Kriyan ...............................................

  46 C. ......................................................................... . Prosesi Tradis iBaratan

  50 BAB IVPEMBAHASAN ................................................................................

  56 A. Nilai Aqidah .........................................................................................

  58 B. Nilai Ibadah ..........................................................................................

  58 C. Nilai Syukur .........................................................................................

  59 D. Nilai Gotong Royong ...........................................................................

  61

  F. Nilai Musyawarah ................................................................................

  63 G. Nilai Pengendalian Sosial .....................................................................

  63 H. Nilai Kearifan Lokal .............................................................................

  64 BAB VPENUTUP ........................................................................................... 66 A. Kesimpulan ........................................................................................... 66 B. Saran .....................................................................................................

  68 DAFTAR PUSTAKA

  LAMPIRAN-LAMPIRAN

  1. Daftar Pertanyaan

  2. Hasil Wawancara

  3. Surat Keterangan Penelitian

  4. Daftar Riwayat Hidup

  5. Lembar Konsultasi

  6. Dokumentasi

  

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jumlah Penduduk Menurt Kelompok Umur ......................................... 42

  Tabel 3.2Data Pemeluk Agama............................................................................. 44

Tabel 3.3 Data Jenis Pendidikan ........................................................................... 45Tabel 3.4 SaranaP endidikan ................................................................................. 45

DAFTAR LAMPIRAN

  1. Daftar Pertanyaan

  2. Hasil Wawancara

  3. Surat Keterangan Penelitian

  4. Daftar Riwayat Hidup

  5. Lembar Konsultasi

  6. Dokumentasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dilihat dari sudut etimologis, istilah pendidikan Islam sendiri terdiri

  atas dua kata, yakni “ pendidikan dan Islam”. Dalam konteks keislaman, definisi pendidikan sering disebut dengan berbagai istilah, yakni al-tarbiyah,

  al- ta’lim, al-ta’dib, al-riyadhah (Muhaimin dan Mujib, 1993:97). Setiap

  istilah tersebut mempunyai makna yang berbeda-beda, hal ini dikarenakan perbedaan konteks kalimatnya dalam penggunaan istilah tersebut. Akan tetapi dalam keadaan tertentu, semua istilah itu memiliki makna yang sama yakni pendidikan.

  Para ahli pendidikan telah banyak membahas tentang kajian istilah- istilah tersebut yang pertama, al-tarbiyah yang sering di sebut dalam khazanah pendidikan Islam. Menurut Muhaimin dan Mujib (1993:130) al-

  tarbiya mempunyai arti sebuah proses transformasi ilmu pengetahuan, yang

  di mulai dari tingkat dasar sampai menuju tingkat selanjutnya yang lebih tinggi. Sedangkan al-

  ta’lim mempunyai arti memperoleh ilmu pengetahuan

  dan keahlian dalam berfiki, kemudian istilah al-

  ta’dib juga mempunyai

  makna pengenalan atau pengakuan yang secara berangsur-angsur. Dan yang terakhir al-riyadhah mempunyai arti pelatihan atau pengajaran kepada

  Dalam proses pendidikan, tujuan pendidikan merupakan bentuk nilai- nilai yang ingin diwujudkan kedalam pribadi murid, oleh karena itu rumusan tujuan pendidikan bersifat komprehensif, mencakup semua aspek dan terintegrasi dalam pola kepribadian yang ideal. Begitu juga dengan pakar pendidikan yang lain, memberikan rumusan tentang pendidikan di antaranya adalah. Mendefinisikan pendidikan sebagai proses yang berisi berbagai macam kegiatan yang cocok bagi individu untuk kehidupan sosialnya dari generasi kegenerasi (Choirul, 2006:34).

  Dengan demikian upaya yang tepat untuk membentuk kepribadian salah satunya adalah dengan melalui sarana kebudayaan yaitu dengan cara melestarikan budaya yang ada. Karena dengan adanya budaya yang diwariskan oleh nenek moyang kepada kita, masyarakat berharap supaya tradisi yang ditinggalkan akan memberikan pengaruh yang baik terhadap masyarakat dan khususnya pada perkembangan masyarakat dan pada anak- anak. Pendidikan yang dilaksanakan dalam rangka membentuk perilaku yang baik dapat diwujudkan dengan melalui beberapa cara, biasanya dengan mengunakan kebudayaan dan tradisi yang ada. Biasanya didalamnya mempunyai manfaat dan pesan yang dapat di ambil hikmahnya sebagai pendidikan.

  Suatu tradisi biasanya dalamnya mengandung unsur serangkaian kebiasaa dan nilai-nila yang dapat kita jadikan sebagai pembelajaran dan pengetahuan. tradisi juga dapat memberikan efek kebiasaan yang baik dan nilai yang diwariskan biasanya berupa nilai-nilai yang oleh masyarakat masih dianggap baik dan relevan dengan kebutuhan kelompok atau masyarakat.

  Dalam suatu tradisi selalu ada hubungannya dengan upacara tradisional dan biasanya masih di anggap sakral, oleh karena itu upacara tradisional semacam itu dipandang sebagian masyarakat sebagai usaha untuk mengenang atau menghormati arwah para leluhur yang sudah mewarisakan sebuah tradisi kepada nya.

  Sebagian masyarakat masih ada yang mempunyai kepercayaan, bahwa dengan adanya melakukan ritual atau upacara tersebut, para arwah leluhur dapat memberikan barokah atau keselamatan kepada keluarga dan masarakat yang ditinggalkan. Seperti pada masyarakat yang lain yang memepercayai hal seperti itu, dengan begitu mereka merasa tenang dan damai ketika sudah melaksanakan tradisi tersebut, yang di maksud masyarakat sepeti ini adalah mereka yang masih mengunakan kepercayaan yang dulu, dan itu pun cuma sebagian orang saja. Namun pada mayoritas masyarakat yang lainya lebih- lebih yang sudah faham dan fasih tentang agama seperti pada masyarakat kriyan mereka tetap menjalankan tradisi Baratan tanpa sedikit mengunakan ritual-ritual yang seperti itu.

  Supaya tujuannya dapat tercapai maka mereka mengadakan suatu pendekatan, dimana pendekatan itu dilalui dengan berbagai cara, salah satunya dengan tradisi yang berbentuk perayaan yang biasa di selenggarakan di masyarakat. Dalam tradisi ini dapat dipakai untuk mengukuhkan kembali tradisi ini merupakan salah satu bentuk kegiatan sosial dan sakral yang sangat diperhatikan oleh masyarakat. Dengan tujuan mengali tradisi atau kebudayaan daerah yang sudah di wariskan kepada masyarakat, serta bertujuan ikut mengembangkan kebudayaan nasional. Dengan melaksanakan kebudayan yang ada nilai-nilai dan norma-norma yang ada di dalamnya secara tidak langsung dapat memberikan pelajaan dan manfaat bagi masarakat yang melaksanakanya.

  Selain itu tradisi seperti ini berfungsi pula untuk mengukuhkan ikatan solidaritas, sehingga upacara tradisional mempunyai fungsi sosial kebudayaan dan agama. Dalam masyarakat Jawa banyak di jumpai beberapa tradisi yang masih dilaksanaka dan dilestarikan oleh masyarakat sampai ini, salah satunya tradisi yang masih dilakukan sampai sekarang yaitu tradisi Baratan. Tradisi Baratan digelar masyarakat sebagai wujud rasa sukur atas karunia tuhan berupa rezeki, kesehatan, keselamatan dan keberkahan yang telah diberikan Allah SWT kepada mereka.

  Pada hakikatnya tradisi Baratan tersebut merupakan kegiatan sosial yang melibatkan seluruh warga masyarakat dalam usaha bersama untuk memeriyahkan malam Nisfu

  Sya’ban sekaligus mengenang wafatnya suami Ratu Kalinyamat yaitu Sultan Handhirin, yang telah di bunuh oleh Arya . Panangsang Serta memeringati ulang tahun Kota Jepara dan desa-desa yang lain, karena malam Nishfu Sya’ban berkaitan dengan pergantian buku catatan amal baik dan buruk. Maka tradisi Baratan ini dapat pula dikatakan sebagai melakukan perbuatan yang baik, karena sudah seharusnya manusia melakukan semua yang telah diperintahnya dan menjauhi apa yang telah dilarangnya. Setelah bulan ini masyarakat akan kedatangan bulan suci Ramadhan yang penuh ampunan dan berkah, oleh karena itu masyarakat sangat antusias dalam melaksanakanya. Di samping tujuan tersebut, masyarakat juga mempunyai tujuan yang lain yaitu ingin mendapat keberkahan, keselamatan dan ketentraman dari Allah SWT.

  Tradisi Baratan tidak sampai di situ saja, tradisi yang satu ini sangat berbeda dengan tradisi-tradisi yang lain. Di mana di dalam tradisi ini ada arak-arakan yang sngat panjang, yang terdiri dari rombongan Ratu Kalinyamat, Wali Kutub, Dayang, Prajurit dan pengiring yang membawa

  

impes (lampion) yang sangat meriah sekali. Tradisi Baratan ini kemudian

  dikemas menjadi acara tahunan yang di tunggu-tuggu oleh masyarakat sekitar dan juga masyarakat dari kota-kota yang lain. Sehingga acara ini menarik perhatian ribuan pasang mata dari masyarakat sekitarnya dan para pengunjung yang lainnya. Acara ini juga pernah menjadi salah satu peristiwa yang tercatat dalam buku MURI (Musium Rekor Indonesia) yaitu pawai membawa lampion dengan peserta terbanyak yang terjadi di Desa Kriyan Kecamatan Kalinyamat beberapa tahun yang lalu. Selain itu sebelum masyarakat melaksanakan tradisi atau upacara arak-arakan, biasanya para warga masyarakat berduyun-duyun datang ke masjid atau musolah-musolah terdekat untuk melaksanakan salat maghrib berjamaah. Kemudian dilanjutkan ajaran agama Islam. Sering juga kita dengar dari para Ustadz, bahwa dalam membaca Surat Yasin, tepatnya pada bulan Nisfu S ya’ban kita di suru berdo

  ’a atau meminta ke pada Allah dengan do’a yang berbeda di setiap selesai membaca Surat Yasin selama 3 kali tersebut. D o’a yang pertama meminta di ampuni dosanya, ke dua minta panjang umur (terhindar dari cobaan dan penyakit), dan do’a yang ketiga meminta di lapangkan rizkinya. Kemudian dilanjutkan dengan acara pengajian dan tahlilan bersama dan juga mengirim do’a kepada ahli kubur mereka, kemudian acara di lanjutkan dengan acara makan bersama (Bancakan) atau selametan dengan hidangan yang sangat khas dengan tradisi Baratan yaitu nasi Ambengan (tumpeng) dan jadah (Puli). Puli sendiri merupakan makanan khas yang biasanya selalu ada pada perayaan tersebut. Menurut salah satu pendapat dari sesepuh desa Kriyan, kata puli diambil dari bahasa Arab yaitu dari kata “Afwu lii”, yang berarti 'maafkanlah aku.

  Nisfu Sya’ban merupakan momentum menghadapi Ramadhan, sehingga hati harus bersih dari segala dosa dan penyakit hati yang lainnya, selain jajanan Puli juga ada jajanan (Apem) yaitu jajanan sejenis kue yang berbentuk bulat dan biasanya ada di setiap acara selamatan di masyarakat. Setelah itu biasanya para masyarakat sekitar sesudah melaksanakan kegiatan di masjid dan di mushola, mereka lalu datang ke tempat dimana tradisi Baratan di laksanakan, untuk menyaksikan arak-arakan dan rombongan Ratu Kalinyamat. Kemudian setelah acara tersebut selesai, pada malamnya masyarakat mengadakan tirakatan dan dimana tirakatan tari dan derama. Ada juga warga yang berkumpul-kumpul dengan saudara, kerabat dan tetangga, serta pemanjaran lampion di depan rumah-rumah penduduk.

  Berdasarkan hal-hal tersebut, Maka peneliti mengajukan penelitian yang berjudul” NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM TRADISI BARATAN DI DESA KRIYAN KECAMATAN KALINYAMAT KABUPATEN JEPARA TAHUN 2014 B.

   Fokus asalah 1. Bagaimana sejarah tradisi Baratan di Desa Kriyan Kecamatan Kalinyamat

  Kabupaten Jepara? 2. prosesi tradisi baratan di Desa Kriyan Kecamatan Bagaimanakah

  Kalinyamat Kabupaten Jepara? 3. Nilai-nilai pendidikan apa sajakah yang terdapat dalam tradisi b aratan di Desa Kriyan Kecamatan Kalinyamat Kabupaten Jepara? C.

   Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui sejarah tradisi Baratan di Desa Kriyan Kecamatan Kalinyamat Kabupaten Jepara.

  2. Untuk mengetahui ritual apa saja yang terdapat dalam tradisi Baratan di Desa Kriyan Kecamatan Kalinyamat Kabupaten Jepara.

  3. Untuk Mengetahui nilai-nilai Pendidikan dalam tradisi Baratan di Desa Kriyan Kecamatan Kalinyamat Kabupaten Jepara

  D. Kegunaan Penelitian

  Hasil penelitian ini di harapkan dapat memberikan manfaat dan kegunaan sebagai berikut:

  1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini secara teoritis dapat memberikan manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan pemahaman tentang tradisi, serta dapat berguna pula untuk melestarikan nilai-nilai budaya yang terdapat di dalamnya.

  2. Manfaat Praktis Dapat berguna sebagai masukan untuk masyarakat, khususnya bagi orang tua untuk memberikan masukan dan perhatiyannya kepada anak- anaknya, lebih-lebih di bidang pendidikan yang terdapat di dalam tradisi baratan.

  Sedangkan bagi peneliti sendiri semoga bisa menambah wawasan dan pengetahuan tentang budaya dan tradisi, dan serta bisa ikut melestarikan serta menjaga kebudaya dan tradisi yang masi ada.

  E. Definisi Oprasional

  Untuk menghindari kesalapahaman dan penafsiran dalam memahami judul di atas, maka penulis ingin menjelaskan pengertian dan isitilah-istilah yang ada di dalamnya yaitu: Nilai adalah sebuah unsur penting dalam kebudayaan, nilai juga membimbing manusia untuk menentukan apakah sesuatu itu boleh atau tidak boleh dilakukan (Liliweri, 2002:50). Begitu pula degan pendapat yang lain yaitu nilai dapat mengacu kepada berbagai hal seperti minat, kesukaan, pilihan, kewajiban agama, kebutuhan, keamanan dan daya tarik, juga hal-hal lain yang berhubungan dengan perasaan dari orientasi sekitarnya (Munandar, 1995:18).

  Jadi nilai sendiri adalah sesuatu yang dipentingkan manusia sebagai subjek untuk mengukur segala sesuatu yang baik atau yang buruk, juga sebagai suatu batasan atau ukuran bagi dirinya. Sedangkan menurut lasyo (1999:9) nilai bagi manusia merupakan landasan atau motivasi dalam segala tingkah laku atau perbuatanya (Setiadi, 2006:123).

  2. Pendidikan Islam Menurut (GBHN, 1973:33). Pendidikan pada hakikatnya merupakan usaha yang didasari untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan manusia yang dilaksanakan di dalam maupun di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Kemudian mengenai konsep pendidikan, pengertian pendidikan bagi kita bertujuan bukan hanya mengisi yang dididik dengan ilmu pengetahuan dan mengembangkan keterampilanya. tetapi juga mengembangkan aspek moral dan agamanya. Konsep ini sejalan dengan konsep manusia yang tersusun dari tubuh, akal dan hati nurani yang kita yakini.

  Dilihat dari sudut etimologis, istilah pendidikan Islam sendiri terdiri atas dua kata, yakni “pendidikan” dan “Islam”. Menurut Ahmad Tafsir (2004:24) bahwa secara sederhana pendidikan Islam adalah pendidikan yang “berwarna” Islam, maka pendidikan Islam adalah pendidikan yang berdasar Islam, dengan demikian nilaa-nilai ajaran Islam itu sangat mewarnai dan mendasari seluruh proses pendidikan (Gunawan, 2014:1).

  Sedangkan tujun pendidikan Islam menurut langgulung (1986:33) pendidikan adalah tujuan hidup manusia itu sendiri, sebagaimana yang tersirat dalam peran dan kedudukannya sebagai manusia. Yang di landasi sikap ketundukan, kepatuhan, dan kepasrahan sebagaimana hamba Allah (Gunawan, 2014:10).

  3. Tradisi Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002: 1208). Kata tradisi bermakna adat yang turun temurun dari nenek moyang, yang masih di jalankan dalam masyarakat. Selain itu tradisi merupakan gambaran sikap dan prilaku manusia yang telah berproses dalam waktu lama dan dilaksanakan secara turun-temurun dari generasi-kegenerasi. Biasanya sebuah tradisi tetap saja di anggap sebagai cara atau model terbaik selagi belum ada alternatif lain.

  4. Baratan Tradisi Baratan menurut K.H. Mudhofar Fatkhurrohman berasal dari

  “Baratan” berasal dari sebuah kata Bahasa Arab, yaitu “Baraah” yang berarti keselamatan atau “Barakah” yang berarti keberkahan. Dalam buku “Legenda Jepara”, tradisi Baratan merupakan tradisi yang dilakukan untuk mengenang, menghormati wafatnya Sultan Hadirin dan memperingati hari jadi dari masing-masing desa. Dengan mengadakan ritual-ritual tertentu, dengan tujuan mandapatkan barokah dan keselamatan (Priyanto, 2014:39).

F. Metode Penelitian

  1. Pendekatan Penelitian Jenis dari penelitian ini adalah penelitian kualitatif menurut (Denzin dan Lincoln :1987) yaitu penelitian yang mengunakan latar alamiah, dengan maksut menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada (Moleong, 2009:5).

  Dari berbagi definisi yang ada, dapat di simpulkan bahwa penelitian ini dimaksudkan untuk memahami fenomena yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya prilaku, persepsi, motivasi, peranan, nilai dan tindakan secara menyeluruh. Penelitian ini biasanya mengunakan metode yang biasanya di manfaatkan oleh peneliti lain yaitu dengan metode, wawancara, pengamatan dan pemanfaatan dokumen.

  2. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Desa Kriyan Kecamatan Kalinyamat

  Kabupaten Jepara, penelitian ini di lakukan karena tradisi Baratan tersebut mempunyai ke khas an atau keunikan yang tidak di miliki oleh nilai pendidikan dan solidaritas serta kerukunan bagi masyarakat sekitarnya. Perayaan ini dilakukan secara bersama-sama tanpa melihat status sosial atau keturunan dan suku manapun, dari situlah peneliti ingin mengetahui secara mendalam tentang tradisi Baratan yang sudah dilaksanakan sejak dahulu. Waktu penelitian di mulai sejak tangal 13 Juni sampai dengan tangal 6 Desember 2014.

  3. Subjek Penelitia Dalam penelitian ini, peneliti melibatkan pegawai instansi pemerintahan daerah dan masyarakat sebagai pendukung tradisi Baratan.

  Di antaranya yaitu perangkat desa, lurah, modin, tokoh masyarakat dan warga, yang benar-benar paham dan mengetahui sejarah yang aslinya, sebagai subjek atau narasumber yang telah dipilih, diharapkan dapat memberikan gambaran atau keadaan yang sebenarnya tentang trdisi Baratan yang ada di desanya. Karena pihak-pihak yang dipilih merupakan orang-orang asli dari desa setempat dan harap saya semoga informasi dan data yang di berikan benar-benar sesuai dengan apa yang sebenarnya.

  4. Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian kualitatif, diperlukan beberapa teknik metode pengumpulan data yaitu pengamatan, wawancara dan studi dokumentasi, peneliti dalam rangka memperoleh informasi guna saling melengkapi, yang pertama yaitu: a. Metode Pengamatan

  Pengamatan sebagi langkah awal dalam pengumpulan data, dimana peneliti terjun langsung ke lapangan melihat dan mengamati sendiri. Kemudian mencatat perilaku dan kejadian sebagaiman yang terjadi pada keadaan sebenarnya, peneliti disini mengamati langsung dari proses sebelum acara sampai berlangsungnya acara tradisi Baratan selesai. Tugas peneliti disini mengamati berbagai acara mulai dari bersi-bersi, berkumpul di moshola dan kemudian menyaksikan arak-arakan Ratu Kalinyamat dan pawai obor yang sedang berlangsung.

  Pengamatan di bagi menjadi dua, yaitu pengamatan terbuka dan pengamatan tertutup.

  a) Pengamatan terbuka yaitu pengamatan di ketahui oleh subjek, sebaliknya para subjek memberikan kesempatan pada pengamat untuk mengamati peristiwa yang terjadi. Dan mereka menyadari bahwa ada orang yang mengamati hal yang dilakukan oleh mereka.(Moleong, 2008:176).

  b) tertutup yaitu mengadakan pengamatan Pengamatan tanpa di ketahui subjeknya, biasanya pengamatan yang seperti ini dilakukan pada peneliti pada tempat umum

  Seperti bioskop, taman lapangan atau tempat yang lain (Moleong, 2008:176).

  b. Metode Wawancara Wawancara yaitu percakapan dengan maksut tertentu, yang dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara yang memeberikan pertanyaan dan terwawancara yang memberikan jawaban atas pertanyaan, dengan cara sistematis. Pertanyaan dan jawaban akan bersifat verbal atau semacam percakapan yang bertujuan memperoleh data atau informasi yang akurat (Moleong, 2008:186).

  Seperti yang di tegaskan oleh Lincoln dan Guba (1985:266) yaitu, mengkonstruksi mengenai orang, kejadian, organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan, kepedulian dan lain-lain. Dalam penelitian ini yang menjadi sasaran wawancara adalah perangkat desa, tokoh masyarakat, warga dan sumber lain yang terpercaya.

  c. Metode Dokumentasi Dokumentasi yaitu suatu alat penelitian yang berguna sebagai bukti untuk melengkapi data, karena merupakan sumber yang akurat. Sumber data yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah dokumentasi pelaksanaan tradisi Baratan, seperti foto, tulisan wawancara, dan alat lain sebagai penguat dokumentasi (Moleong, 2008:216).

  Selain dengan metode pengamatan wawancara dan dokumentasi, juga mengunakan observasi yaitu melakukan penelitian secara langsung dalam pelaksanaan tradisi Baratan di Desa Keriyan Kecamatan Kalinyamat Kabupaten Jepara.

  5. Teknik Analisis Data Tujuan utama penelitian ini adalah memahami prilaku masyarakat dalam konteks tertentu, sebagai konsekuensi dari tujuan, sifat dan pendekatan penelitian kualitatif tersebut. Maka proses dan teknik analisa data yang ditempuh peneliti cenderung beragam, kualitas konseptual, kreatifitas dan intuisi peneliti menentukan keberhasilan analisa. Sesuai dengan sifat peneliti yang naturalistic-fenomenologis kualitatif, yaitu penelitian yang natural dan yang sedang terjadi di masyarakat. Tentunya semua informasi yang dijaring dengan berbagai macam alat dalam studi ini berupa uraian yang penuh deskripsi yang mengenai subjek yang diteliti, pendapat, pengetahuan, pengalaman dan aspek lainnya yang berkaitan. Tentu tidak semua data itu di pindahkan dalam laporan penelitian, melainkan dianalisis dengan mengunakan prosedur,.menurut sugiono (2009) yaitu: (1) reduksi data, (2) display data, (3) mengambil keputusan dan verifikasi. a. Reduksi Data Pada tahap ini dilakukan dengan meneliti seluru data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu pengamatan lapangan, wawancara dan dokumentasi, sehingga peneliti dapat menemukan hal-hal pokok dan proyek yang diteliti yang berkenaan dengan fokus penelitian.

  b. Display Data Pada tahap ini, dilakukan dengan merangkum semua hal-hal pokok yang telah ditemukan dalam susunan yang sistematis, yaitu data disusun dengan cara menggolongkannya kedalam pola, tema, unit atau katagori, sehingga tema utama dapat di ketahui dengan mudah, kemudian diberi makna sesuai materi penelitian. Lebih jelasnya apa yang dimaksud dengan analisis dan interpretasi data adalah merupakan proses penyederhanaan dan transformasi timbunan data mentah, sehingga menjadi kesimpulan-kesimpulan yang singkat, padat dan bermakna.

  c. Verifikasi Pada tahap ini dilakukan pengujian tentang kesimpulan yang telah diambil dengan data pembanding yang bersumber dari hasil pengumpulan data dan penunjang lainnya. Penguji ini dimaksudkan untuk melihat kebenaran hasil analisis sehingga melahirkan kesimpulan yang diambil dilakukan dengan menghubungkan atau mengkomunikasikan hasil-hasil penelitian dengan teori-teori para ahli. keterkaitannya dengan temuan-temuan dari peneliti lainnya yang relevan.

  6. Sistematika Penulisan Skripsi Sistematika dlam penulisan sekripsi ini dipakai aturan saling terkait dan saling melengkapi, adapun sistematika penulisan sebagai berikut:

  BAB I PENDAHULUAN Terdiri dari latar belakang masala, rumusan masalah, tujuan penelitian, pegunaan penelitian, definisi operasional metode penelitian subyek, metode pengumpulan data, metode analisis data serta sistematika penulisan.

  BAB II KAJIAN PUSTAKA 1. Definisi nilai 2. Pengertian nilai pendidikan 3. Jenis nilai pendidikan meliputi: a. Pendidikan keluarga b. Pendidikan keluarga c. Pendidikan Islam masyaraat. 4. Upacara adat dan tradisi Baratan 5. Nilai-nilai pendidikan yanga terdapat dalam pesta Baratan a. Nilai aqidah b, Nilai ibadah c. Nilai Syukur d. Nilai gotong royong.

  BAB III HASIL PENELITIAN Pada bab ini berisi 1. Letak geografi Desa Kriyan. a. Taraf pendidikan dan mata pencaharian warga Desa Kriyan 2. Sejarah tradisi Baratan di Desa Kriyan. 3. Prosesi tradisi Baratan.

  BAB IV ANALISIS DATA

  Meliputi analisis tentang Nilai-nilai Pendidikan Dalam Tradisi Baratan serta Pembahasan.

  BAB V PENUTUP Dalam bab ini akan disampaikan tentang kesimpulan data dan saran, diakhiri dengan daftar pustaka, serta lampiran-lampiran yang dapat mendukung laporan penelitian ini.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Definisi Nilai Nilai adalah suatu penetapan atau salah satu kualitas objek yang

  menyangkut suatu jenis apresiasi atau minat (Muhaimin, 1993:109). Nilai juga bersifat ideal, abstrak dan tidak dapat disentuh oleh panca indra, sedangkan yang dapat di tangkap hanya barang atau tingkah laku yang mengandung nilai tersebut. Nilai juga bukan fakta yang berbentuk kenyataan dan konkret, oleh karena itu, masalah nilai bukan soal benar atau salah, tetapi soal dikehendaki atau tidak, sehingga bersifat objektif. Adapun dalam masyarakat yang di bahas adalah nilai inti (score value), nilai inti ini diikuti oleh setiap individu atau kelompok yang jumlahnya cukup besar, orang-orang itu benar-banar menjunjung tinggi nilai itu sehingga menjadi salah satu faktor penentu untuk berprilaku (Munandar, 1995:25). Bahkan menurut Williams sistem nilai itu tidak tersebar sembarangan, tetapi menunjukan serangkaian hubungan yang bersifat timbal balik, yang menjelaskan adanya tata tertib di dalam suatu masyarakat.

  Menurut Cheng (1955), Nilai merupakan sesuatu yang potensial, dalam arti terdapat hubungan yang harmonis dan kreatif, sehingga berfungsi untuk menyempurnakan manusia, sedangkan kualitas merupakan atribut atau sifat yang seharusnya dimiliki.

  Nilai juga merupakan sesuatu yang abstrak, tentang tujuan budaya yang maupun non verbal. Nilai juga merupakan sebuah unsur penting dalam kebudayaan, nilai juga membimbing manusia untuk menentukan apakah sesuatu itu boleh dilakukan atau tidak boleh dilakukan (Alo Liliweri, 2003: 82).

  Begitu juga menurut Hierarki, nilai dapat disimpulkan bahwa nilai yang tertinggi selalu berujung pada nilai yang terdalam dan terabstrak bagi manusia. Terdalam dalam arti lebih hakiki dan lebih bersifat kepentingan dalam bentuk ideal yang dapat dipikirkannya, seperti nilai ibadah dan kecintaan kita kepada tuhan. Sedangkan nilai yang semakin rendah lebih bersifat sementara, tergantung pada indrawi manusia dan lebih bersifat pragmatis untuk memuaskan jasmani manusia, seperti cinta kitakepada sesame dan pada benda, (Setiadi, 2006:120).

  Nilai juga dapat dilihat dari berbagai sudut pandang, terdapat bermacam- macam nilai, antara lain:

  1. Dilihat dari segi kebutuhan hidup manusia, nilai menurut Sjarkawi (2009:29).

  a. Nilai moral

  b. Nilai sosial

  c. Nilai undang-undang

  d. Nilai agama Keempat nilai tersebut berkembang sesuai dengan tuntutan kebutuhan, dari kebutuhan yang paling sederhana yakni kebutuhan akan kebutuhan jati diri. Apabilah kebutuhan dikaitkan dengan tata nilai agama akan menimbulkan penafsiran yang keliru, apakah untuk menemukan jati diri sebagai orang muslim dan mukmin yang baik itu baru dapat terwujud setelah kebutuhan yang lebih renda tercukupi lebih dahulu. Misalnya makan cukup, tidak ada yang mengganggu dalam beragama, dicintai dan di hormati kemudian orang itu baru dapat beriman dengan baik, tentunya tidak. Nilai keimanan dan ketaqwaan tidak tergantung pada kondisi ekonomi maupun sosial budaya, tidak terpengaruh oleh dimensi ruang dan waktu.

  Selanjutnya upaya mereduksi nilai dengan kondisi psikologis terjadi apabila nilai di hubungkan dengan hal-hal sebagai berikut: a. Sesuatu yang menyenangkan atau kenikmatan.

  b. Identik dengan yang diinginkan.

  c. Merupakan sasaran perhatian.

  Karena kesenangan, kenikmatan, keinginan dan harapan merupakan kondisi kejiwaan, maka pereduksian nilai dengan kondisi psikologis ini hanya menempatkan nilai sebagai pengalaman pribadi semata (Setiadi, 2006:125).

  Pembagian nilai-nilai ini dari segi ruang lingkup hidup manusia sudah memadai dan mencakup hubungan manusia dengan tuhan, hubungan manusia dengan dirinya sendiri, karena itu nilai juga mencakup nilai ilahiyah (ke-Tuhanan) dan nilai-nilai insaniyah (kemanusiaan).

Dokumen yang terkait

UPAYA ORANG TUA DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN PENDIDIKAN ANAK PADA KELUARGA NELAYAN DESA BANDENGAN KECAMATAN JEPARA KABUPATEN JEPARA

0 32 191

KONSEP ALUSAN DALAM SENI KERAJINAN EMBAN DI KECAMATAN KALINYAMAT KABUPATEN JEPARA - Institutional Repository ISI Surakarta

0 0 87

PENDIDIKAN ISLAM BAGI ANAK DALAM KELUARGA BURUH TANI DI DESA SELOPAJANG BARAT KECAMATAN BLADO KABUPATEN BATANG TAHUN 2014 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 124

NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM TRADISI PUNGGAHAN DAN KUPATAN PADA MASYARAKAT DUKUH KRANGKENG SARI DESA GROGOLAN KECAMATAN KARANGGEDE KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2014 SKRIPSI

0 0 132

NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM TRADISI MEMBANGUN KIJINGNGIJING (Studi Deskriptif Di Dusun Siwal Desa Siwal Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Semarang) SKRIPSI

0 0 144

NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM TRADISI WIWIT DAN TINGKEBAN PERTANIAN DI DESA WONOKERTO KECAMATAN BANCAK KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2014

0 0 83

NILAI-NILAI INTRINSIK PENDIDIKAN ISLAM DALAM TRADISI MALAM JUM’AT PAHING DI DESA MENGGORO KECAMATAN TEMBARAK KABUPATEN TEMANGGUNG

0 0 86

NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM TRADISI BOYONGAN RUMAH DI DESA NGENDEN KECAMATAN AMPEL KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2014 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 4 119

NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM TRADISI SEDEKAH DESA DI KEDUNGRINGIN KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG 2014 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 99

NILAI-NILAI PENDIDIKAN DALAM TRADISI YA QOWIYYU DI DESA JATINOM KECAMATAN JATINOM KABUPATEN KLATEN TAHUN 2014 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 127