IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL DAN LABORATORIUM RIIL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK ASAM BASA DI MAN 1 STABAT.
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL DAN LABORATORIUM RIIL
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI
POKOK ASAM BASA DI MAN 1 STABAT
Oleh:
Risky Hikmi
NIM 4121131020
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016
ii
iii
RIWAYAT HIDUP
Risky Hikmi dilahirkan di Medan pada tanggal 27 Maret 1995. Ibu bernama Dra.
Hj. Naemah Lubis, M.Pd.I dan ayah bernama H. Ahmad Rajali, merupakan anak
Pertama dari Lima bersaudara. Penulis memulai pendidikannya pada tahun 1999
di TK Al-Ikhwan Hinai Kiri Kec. Secanggang dan lulus pada tahun 2000. Pada
tahun 2000 penulis melanjutkan pendidikan ke jenjang SD di SD Negeri 050701
Hinai Kiri Kecamatan Secanggang dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006
penulis melanjutkan sekolah ke MTs Negeri Stabat dan lulus pada tahun 2009.
Pada tahun 2009 penulis melajutkan sekolah ke MAN 1 Stabat dan lulus pada
tahun 2012. Pada tahun 2012, penulis diterima di Program Studi Pendidikan
Kimia Jurusan Kimia, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Medan melalui Jalur Undangan dari Sekolah MA Negeri 1
Stabat.
iii
Implementasi Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
Menggunakan Media Audio Visual Dan Laboratorium Riil
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada
Materi Pokok Asam Basa Di MAN 1 Stabat
Risky Hikmi (NIM 4121131020)
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan peningkatan hasil
belajar kimia, siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran
problem based learning (PBL) menggunakan media audio visual dan problem
based learning (PBL) menggunakan laboratorium riil pada pokok bahasan asam
basa. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA MAN 1
Stabat yang berjumlah dua kelas dengan total jumlah siswa 70 siswa. Sampel
yang digunakan pada penelitian ini diambil dengan teknik purposif sebanyak dua
kelas, yakni satu kelas sebagai kelas eksperimen I dan satu kelas sebagai kelas
eksperimen II. Masing - masing kelas terdiri atas 35 orang siswa. Siswa pada
kelas eksperimen I dibelajarkan menggunakan model pembelajaran problem
based learning menggunakan media audio visual. Sedangkan siswa pada kelas
eksperimen II dibelajarkan menggunakan model pembelajaran problem based
learning menggunakan laboratorium riil. Instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini adalah instrumen ranah kognitif. Untuk mengukur ranah kognitif
digunakan Instrumen tes hasil belajar yang disusun dalam bentuk objective test
dengan jumlah soal sebanyak 22 soal yang telah dianalisis dan dinyatakan
memenuhi syarat uji validitas isi secara expert judgement, tingkat kesukaran, daya
pembeda, dan reliabilitas. Sebagai prasyarat uji hipotesis, data hasil belajar, siswa
kedua kelompok sampel diuji normalitas dan homogenitasnya dan diperoleh data
kedua kelompok sampel yang berdistribusi normal dan homogen. Uji hipotesis
dilakukan dengan menggunakan uji t-test uji dua pihak. Untuk uji hipotesis hasil
belajar siswa diperoleh thitung = 2,36 sedangkan ttabel = 1,9994 untuk α = 0.05 dan
dk = 62. Dengan demikian thitung > 1,9994 maka uji hipotesis hasil belajar siswa
terima Ha dan tolak Ho. Sehingga ditarik kesimpulan bahwa ada perbedaan antara
hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran
problem based learning (PBL) menggunakan media audio visual dan problem
based learning (PBL) menggunakan laboratorium riil pada pokok bahasan asam
basa.
Kata Kunci : Problem Based Learning (PBL), Media Audio Visual, Laboratorium
Riil, Hasil Belajar, dan Asam Basa.
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas segala Rahmat
dan Hidayah-Nya yang memberikan nikmat dan kesehatan dan kesempatan
kepada penulis penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik dan waktu yang telah
direncanakan.
Skripsi berjudul “Implementasi Model Pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) Menggunakan Media Audio Visual dan Laboratotium Riil Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Asam Basa”, disusun
untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika Dan
Ilmu Pengetahuan Alam, UNIMED.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: Ibu
Dra.Ani Sutiani, M.Si, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan, saran, dan motivasi kepada penulis sejak awal penelitian
sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada Ibu Dra. Anna Juniar, M.Si, Ratna Sari Dewi, S.Si, M.Si dan
Bapak Drs. Marudut Sinaga, M.Si, dan yang telah memberikan masukan dan
saran-saran demi perbaikan skripsi ini mulai dari awal penelitian sampai dengan
selesainya skripsi ini. Ucapan terima kasih disampaikan kepada bapak Prof. Dr.
Ramlan Silaban, MS selaku dosen penasehat akademik dan kepada seluruh bapak
dan ibu Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Kimia FMIPA Unimed yang telah
memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis selama perkuliahan.
Ucapan terima kasih kepada guru-guru sekolah yang telah mendidik
penulis sehingga penulis dapat memperoleh gelar sarjana. Ucapan terima kasih
juga disampaikan
kepada Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah 1 Bagian
Kurikulum, Guru Kimia (Bapak Drs. Sunarto) dan siswa/i kelas XI IPA-1 dan XI
IPA-2 MA Negeri 1 Stabat yang telah banyak membantu penulis selama proses
penelitian berlangsung.
v
Teristimewa saya sampaikan terima kasih kepada orang tua saya yaitu
Ayahanda H. Ahmad Rajali dan Ibunda Dra. Hj. Naemah Lubis, M.Pd.I yang
berjuang keras dalam mendidik dan menyekolahkan serta mendoakan saya
sehingga saya dapat memperoleh gelar sarjana dan menyelesaikan studi di
UNIMED. Teristimewa juga penulis ucapakan terimasih kepada abangda Torkis
Dalimunte, S.Pd.I yang telah memberikan dukungan dan motivasi luar biasa
kepada penulis. Terimakasih buat kakak saya Annisa Fadillah S.Pd dan adik-adik
saya (Aidil, Nizar, Hasanah, dan Rodiah) yang telah memberi semangat dan
mendoakan penulis dalam penyelasaian skripsi.
Terimakasih juga penulis ucapkan pada teman seperjuangan dan sahabat
terbaik Risna Yunita Lubis yang selama ini telah banyak membantu dalam
penyusunan proposal sampai penyelesaian skripsi. Ucapan terimakasih juga
disampaikan kepada sahabat terbaik penulis Marfu’ah ,yang telah meluangkan
waktu dan memberikan tenaganya untuk menjadi observer serta membantu
penulis selama proses penelitian berlangsung. Terimakasih juga disampaikan
kepada sahabat-sahabat terbaikku:, Siti Wulan Dari, Sri Oktapiani,
Fitriyani
Nasution, Irma Sariani yang selalu memberikan motivasi, memberi saran, dan
menghibur penulis untuk menghilangkan kejenuhan dalam penyusunan skripsi.
Ucapan terima kasih kepada teman-teman seperjuangan Kimia Dik A 2012 yang
memberi semangat dan sudah penulis anggap sebagai keluarga terbaik selama
studi 4 tahun di UNIMED.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi
maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik
yang
bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi
skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan,
Juli 2016
Penulis
Risky Hikmi
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
i
Riwayat Hidup
ii
Abstrak
iii
Kata Pengantar
iv
Daftar Isi
vi
Daftar Gambar
ix
Daftar Tabel
x
Daftar Lampiran
xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
1
1.2.Ruang Lingkup
5
1.3.Batasan Masalah
5
1.4.Rumusan Masalah
5
1.5.Tujuan Penelitian
6
1.6.Manfaat Penelitian
6
1.7.Definisi Operasional
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Belajar dan Hasil Belajar
9
2.1.1. Pengertian Belajar
9
2.1.2. Prinsip-prinsip Belajar
10
2.1.3. Hasil Belajar
11
2.1.4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar
13
2.2 Model Pembelajaran
14
2.3 Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
15
2.3.1. Pengertian Model Pembelajaran Problem Based Learning(PBL)
15
2.3.2. Karakteristik Model Pembelajaran Problem Based Learning(PBL)
16
2.3.3. Sintaks Model Pembelajaran Problem Based Learning(PBL)
16
vii
2.3.4. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Problem Based
18
Learning (PBL)
2.4. Media Pembelajaran
19
2.5. Media Audiovisual
20
2.5.1. Pengertian Media Audiovisual
20
2.5.2. Karakteristik Media Audiovisual
20
2.5.3. Kelebihan dan Kekurangan Media Audivisual
21
2.6. Laboratorium Riil
21
2.6.1. Pengertian Laboratorium Rill
21
2.6.2. Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Laboratorium Rill
22
2.6.3. Kelebihahan dan Kelemahan Laboratorium Riil
22
2.7. Asam Basa
23
2.7.1. Teori Asam Basa
23
2.7.2. Indikator Asam Basa
24
2.7.3. Kekuatan Asam Basa
26
2.7.4. Derajat Keasaman
29
2.7.5. Konsep pH
29
2.8. Kerangka Konseptual
31
2.9. Hipotesis Penelitian
33
2.9.1. Hipotesis Verbal
33
2.9.2. Hipotesis Statistik
33
BAB III METODE PENELITIAN
3.1.Lokasi dan Waktu Penelitian
34
3.1.1. Lokasi Penelitian
34
3.1.2. Waktu Penelitian
34
3.2.Populasi Dan Sampel Penelitian
34
3.2.1. Populasi Penelitian
34
3.2.2. Sampel Penelitian
34
3.3.Variabel Penelitian
34
3.3.1. Variabel Bebas
34
3.3.2. Variabel Terikat
34
viii
3.3.3. Variabel Kontrol
35
3.4.Instrumen Penelitian
35
3.4.1. Validitas Isi
36
3.4.2. Indeks Kesukaran
37
3.4.3. Daya Beda
37
3.4.4. Reabilitas Tes
38
3.5.Rancangan Penelitian
39
3.6.Teknik Pengumpulan Data
40
3.7.Teknik Analisis Data
44
3.7.1. Menentukan Nilai Rata-rata dan simpangan Baku
44
3.7.2. Uji Normalitas
44
3.7.3. Uji Homogenitas Data
45
3.7.4. Uji Hipotesis
46
3.7.5. Uji Peningkatan (Gain)
46
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
48
4.1.1. Analisis Data Instrumen Penelitian
48
4.1.2. Deskripsi Data Hasil Penelitian
52
4.1.3. Analisis Data Hasil Penelitian
55
4.1.3.1 Uji Normalitas
56
4.1.3.2 Uji Homogenitas
57
4.1.3.3 Uji Hipotesis
57
4.2 Pembahasan
58
4.3 Temuan Peneliti
62
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
69
5.2 Saran
69
Daftar Pustaka
70
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1 Skema Alur Penelitian
43
Gambar 4.1 Diagram Nilai Rata-Rata Hasil Belajar Siswa
53
Gambar 4.2 Diagram Persen Peningkatan Hasil Belajar Siswa
71
Gambar 4.3 Diagram Nilai Rata-Rata Hasil Belajar dan Peningkatan
78
Hasil Belajar Siswa Kemampuan Tinggi dan Siswa
Kemampuan Rendah
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Sintaks Model Pembelajaran Problem Bases Learning (PBL)
17
Tabel 2.2. Tabel Indikator Asam Basa
25
Tabel 3.1. Klasifikasi Analisis Validitas isi
37
Tabel 3.2 .Rancangan Penelitian
40
Tabel 3.3 Uji Peningkatan Hasil Belajar
47
Tabel 4.1 Analisis Kisi-Kisi Instrumen Tes
51
Tabel 4.2 Rangkuman Statistik Deskriptif Hasil Belajar Siswa
52
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Belajar Siswa
69
Tabel 4.4 Uji Peningkatan Hasil Belajar Siswa
70
Tabel 4.5 Uji Normalitas Data Hasil Belajar Siswa
72
Tabel 4.6 Uji Homogenitas Data Hasil Belajar Siswa
73
Tabel 4.7 Uji Hipotesis Data Hasil Belajar Siswa
73
Tabel 4.8 Deskriptif Nilai Rata-Rata Hasil Belajar Dan Peningkatan Hasil 78
Belajar Siswa Kemampuan Tinggi dan Kemampuan Rendah
Tabel 4.9 Temuan Deskriptif I
79
Tabel 4.10 Temuan Deskriptif II
79
Tabel 4.11 Temuan Deskriptif III
80
Tabel 4.12 Temuan Deskriptif IV
81
Tabel 4.13 Temuan Deskriptif V
81
Tabel 4.14 Temuan Deskriptif VI
82
Tabel 4.15 Temuan Deskriptif VII
83
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus
74
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan I-III
77
Lampiran 3. Media Pembelajaran
121
Lampiran 4. Lembar Kerja Siswa
123
Lampiran 5. Analisis Masalah Pertemuan I
128
Lampiran 6. Analisis Masalah Pertemuan II
134
Lampiran 7. Analisis Masalah Pertemuan III
137
Lampiran 8. Surat Keterangan Validasi Isi
149
Lampiran 9. Lembar Validitas Isi Instrumen Tes
151
Lampiran 10.Kisi-Kisi Instrumen Tes Sesudah Analisis Kualitatif
165
Lampiran 11. Instrumen Tes
179
Sesudah Analisis Kualitatif
Lampiran 12. Kunci Jawaban Instrumen Tes Hasil Belajar Kimia
184
Lampiran 13. Perhitungan Validasi Isi Instrumen Tes
185
Lampiran 14. Tabel Validasi Isi Instrumen Tes
187
Lampiran 15. Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal
188
Lampiran 16. Tabel Tingkat Kesukaran
189
Lampiran 17. Perhitungan Daya Pembeda Instrumen
190
Lampiran 18. Tabel Daya Pembeda
192
Lampiran 19. Perhitungan Distraktor
193
Lampiran 20. Tabel Distraktor
194
Lampiran 21. Perhitungan Reabilitas Instrumen Penelitian
195
Lampiran 22. Tabel Reabilitas
196
Lampiran 23. Tabel Kesimpulan Validasi Instrumen Tes
197
Lampiran 24. Kisi-Kisi Instrumen Tes sesudah Analisis Kuantitatif
198
Lampiran 25. Tabel Kisi-Kisi Instrumen Tes sesudah Analisis Kuantitatif
206
Lampiran 26. Instrumen Tes sesudah Analisis Kuantitatif
207
Lampiran 27. Kunci Jawaban Instrumen Tes Hasil Belajar Kimia
210
Lampiran 28. Tabulasi Data Nilai Pretest dan Postes Siswa
211
xii
Lampiran 29. Perhitungan Rata-Rata, Varians, dan Standar Deviasi
212
Lampiran 30. Uji Normalitas Data Hasil Belajar
214
Lampiran 31. Uji Homogenitas Data Hasil Belajar
218
Lampiran 32. Pengujian Hipotesis Rumusan Masalah
220
Lampiran 33. Tabulasi Data Nilai Pretest, Postes, dan Gain Siswa
222
Lampiran 34. Perhitungan Pengujian Gain
223
Lampiran 35. Normalisasi Data Uji Gain Kelas Eksperimen I
224
Lampiran 36. Normalisasi Data Uji Gain Kelas Eksperimen II
225
Lampiran 37. Homogenitas Data Uji Gain
226
Lampiran 38. Tabulasi Data Gain Siswa Kemampuan Tinggi dan
227
Kemampuan Rendah
Lampiran 39. Perhitungan Uji Gain Siswa
228
Lampiran 40. Tabulasi Data Tingkat kognitif Siswa
229
Lampiran 41. Perhitungan Uji Gain Tingkat Kognitif Yang Berkembang
231
Lampiran 42. Tabulasi Uji Gain Tingkat Kognitif Yang Berkembang
232
Lampiran 43. Tabel Nilai-Nilai r-Product Moment
233
Lampiran 44. Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi Kuadrat
234
Lampiran 45. Daftar Tabel Persentil Untuk Distribusi f
235
Lampiran 46. Tabel Nilai – Nilai Dalam Distribusi-t (Tabel t)
236
Lampiran 47. Jadwal Kegiatan Penelitian
237
Lampiran 48. Dokumentasi Penelitian
238
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu pondasi yang menentukan kemajuan
suatu bangsa. Jalur pendidikan dapat diproleh melalui jalur pendidikan formal
maupun nonformal. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal dituntut untuk
melaksanakan proses pembelajaran yang baik dan seoptimal mungkin dapat
mencetak generasi muda bangsa yang cerdas, terampil, dan bermoral tinggi.
Proses pembelajaran membantu siswa untuk mengembangkan potensi intelektual
yang dimilikinya, sehingga tujuan utama pembelajaran adalah usaha yang
dilakukan agar intelek setiap pelajaran dapat berkembang (J.S.S. Drost, 1999).
Pelaksanaan pembelajaran saat ini harus mengalami perubahan, dimana
siswa tidak boleh dianggap objek pembelajaran semata, tetapi harus diberi peran
aktif serta menjadi mitra dalam proses pembelajaran sehingga siswa bertindak
sebagai agen pembelajaran yang aktif sedangkan guru bertindak sebagai fasilitator
dan mediator yang kreatif.
Situasi dan proses belajar yang pasif tidak akan mampu mengembangkan
keterampilan siswa untuk berpikir konstruktivis dalam membangun ide dan
konsep, sehingga mengakibatkan kurangnya aktivitas dan kreativitas siswa.
Kondisi tersebut dapat menyebabkan para siswa menjadi pasif karena mereka
cenderung hanya menghafal, akibatnya siswa hanya pandai secara teoritis tetapi
lemah dalam aplikasi. Oleh karena itu, siswa perlu dibiasakan mengkonstruksi
pengetahuan melalui pengalaman langsung dan nyata tidak hanya menalar
(Ramson, 2010).
Pembangunan ide atau pengetahuan dapat dilakukan dengan pemberian
masalah nyata, langsung, serta relevan dengan kebutuhan pengetahuan siswa
tersebut, sehingga dalam pembelajaran guru dituntut untuk mampu mengemas
kegiatan pembelajaran dengan model yang dapat memberikan kesempatan bagi
para siswa melakukan eksplorasi sederhana sehingga mereka tidak hanya sekedar
menerima dan menghafal.
1
2
Kimia merupakan salah satu cabang pelajaran MIPA yang masih banyak
dianggap sulit. Mata pelajaran kimia merupakan produk pengetahuan alam yang
berupa fakta, teori, prinsip, dan hukum dari proses kerja ilmiah. Jadi, dalam
pelaksanaan pembelajaran kimia harus mencakup tiga aspek utama yaitu: produk,
proses, dan sikap ilmiah. Siswa seringkali kesulitan memahami materi kimia.
Kesulitan tersebut dapat membawa dampak yang kurang baik bagi pemahaman
siswa mengenai berbagai konsep kimia, karena pada dasarnya fakta-fakta yang
bersifat abstrak merupakan penjelasan bagi fakta-fakta dan konsep konkret. Salah
satu indikator dari kelemahan kegiatan pembelajaran berkaitan dengan
implementasi belajar, yaitu lemahnya proses pembelajaran yang berlangsung.
Materi indikator larutan asam-basa dan pH larutan asam-basa merupakan
salah satu pokok bahasan yang kompleks dalam ilmu kimia. Hal ini dikarenakan
pada materi ini akan ditemui banyak istilah, konsep-konsep (teori), dan hitunganhitungan yang tidak jarang merupakan hitungan yang sulit. Istilah yang akan
ditemui pada materi ini diantaranya istilah indikator larutan asam-basa, istilah
asam atau basa, istilah konstanta ionisasi air (Kw), dan istilah pH larutan asambasa. Sementara konsep-konsep yang akan ditemui pada materi ini adalah konsep
kekuatan asam-basa, perhitungan pH larutan, dan stoikiometri larutan. Sementara
perhitungan yang akan ditemui pada kedua materi ini adalah perhitungan
konsentrasi ion H+ dan OH- pada larutan asam atau basa, perhitungan pH larutan,
serta stoikiometri larutan. Sehingga jenis kesulitan yang dialami oleh siswa dalam
mempelajari kedua materi ini dapat bersumber dari kesulitan istilah, konsep
kimia, dan hitungan (Arifin, 1995).
Menurut penelitian Bukhori (2013) bahwa tingkat kesulitan siswa cukup
tinggi dalam memahami materi indikator larutan asam-basa (49,3%) dan materi
pH larutan asam-basa (49,0%). Jenis kesulitan siswa dalam memahami istilah
cukup rendah (39,8%), konsep dan hitungan cukup tinggi yaitu 56,0% dan 50,1%.
Sementara faktor penyebab kesulitan siswa adalah kurangnya tingkat ketelitian
siswa
(45,7%),
kurangnya
kemampuan
siswa
dalam
menentukan
dan
mengaplikasikan rumus dalam mengerjakan soal hitungan (49,4%), kurangnya
3
kemampuan siswa dalam memahami dan mengerjakan soal bertingkat (77,8%),
serta siswa tidak memiliki teman diskusi dan kelompok belajar (58,0%).
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan selama proses kegiatan belajar
mengajar, guru cenderung menggunakan metode ceramah, tanpa pemberian
pengalaman langsung kepada siswa, akibatnya siswa cenderung terlihat pasif,
karena hanya didominasi oleh kegiatan membaca, mencatat dan mendengarkan
penjelasan guru. Dalam berinteraksi dengan siswa, guru hanya menerapkan teknik
bertanya seperti umumnya yang terdiri dalam pembelajaran. Namun hanya
beberapa siswa yang merespon pertanyaan guru. Siswa juga tidak bertanya terkait
materi yang dipelajari, padahal dalam menjawab tugas atau soal yang diberikan,
masih ada beberapa siswa yang dibantu oleh guru dalam menyelesaikannya.
Kurangnya pemanfaatan laboratorium serta sarana dan prasarana, kurangnya
referensi dan sumber belajar siswa. Hal tersebut menyebabkan aktivitas belajar
peserta didik masih rendah, sehingga hasil belajar peserta didik juga rendah.
Hasil wawancara dengan siswa tentang permasalahan masalah dalam mata
pelajaran kimia, antara lain : kesulitan dalam memahami konsep-konsep kimia
serta kurang di ikut sertakannya siswa dalam proses pembelajaran sehingga siswa
pasif dan kesulitan dalam mengaitkan konsep dengan kehidupan sehari-hari yang
mereka alami atau dilingkungan sekitar serta kesulitan dalam hitungan kimia
karena kurangnya latihan soal.
Permasalahan tersebut dapat diatasi dengan melakukan terobosan dalam
pembelajaran kimia materi pokok Asam Basa sehingga tidak menyajikan materi
yang bersifat abstrak, tetapi juga harus melibatkan siswa secara aktif didalam
pembelajaran.
Salah
satunya
dengan
menerapkan
model
pembelajaran
Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan menggunakan media audio
visual dan laboratorium riil. Pembelajaran ini diharapkan dapat menarik minat dan
kreativitas siswa untuk belajar kimia sehingga siswa menjadi aktif dan diharapkan
hasil belajarnya akan meningkat, karna siswa diajak untuk mencari informasi,
untuk
mengembangkan
keterampilan
pemecahan
masalah,
melakukan
penyelidikan dan percobaan untuk menemukan konsep tentang materi Asam Basa.
4
Dengan kegiatan ini diharapkan siswa aktif dan pemahaman siswa akan
meningkat yang berdampak pada peningkatan hasil belajar.
Berdasarkan
penelitian
Saifudin
(2010)
yang
berjudul
“Upaya
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran
Problem Based Learning (PBL) Pada Materi Kimia” terdapat kesimpulan bahwa
ketuntasan mencapai 86,49% dengan jumlah siswa 32 siswa dan yang tidak tuntas
sebanyak 13,51% dengan jumlah siswa 5 orang.
Untuk menambah keberhasilan dalam penelitian ini maka digunakan
media pembelajaran, yaitu media Audio visual dan Laboratorium riil. Dimana
hasil penelitian Sabarkah (2014) menggunakan media audio visual memiliki ratarata nilai 81,92 sedangkan yang tidak menggunakan media audiovisual memiliki
rata-rata 73,65. Penelitian Harahap (2010) efektifitas Model Pembelajaran
Problem Based Learning (PBL) Menggunakan Media Laboratorium riil
dibandingkan dengan siswa yang belajar dengan Model Pembelajaran Problem
Based Learning (PBL) adalah 17,86%.
Penelitian Pusporini (2012) Pembelajaran Problem Solving Menggunakan
Laboratorium Riil dan Virtual, bahwa siswa yang memiliki kemampuan berfikir
kritis tinggi pada pembelajaran menggunakan laboratorium virtual memberikan
prestasi belajar lebih baik dari pada siswa yang belajar menggunakan
laboratorium riil, sedangkan siswa yang memiliki kemampuan berfikir kritis
rendah pada pembelajaran menggunakan laboratorium riil lebih baik dari pada
siswa yang belajar menggunakan laboratorium virtual. Dan penelitian Fadliana
Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Menggunakan Macromedia Flash,
dimana siswa yang belajar menggunakan model PBL berbantu Macromedia Flash
lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang belajar menggunakan Model PBL
dengan berbantu LKS dengan selisih sebesar 9,6%.
Berdasarkan latar belakang diatas, penelitian tertarik untuk mengadakan
penelitian dengan judul “ Implementasi Model Pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) Menggunakan Media Audio visual dan Laboratorium Riil
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Asam Basa di
MAN 1 Stabat ”.
5
1.2 Ruang Lingkup
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas maka
ruang lingkup dalam penelitian ini adalah implementasi Model Pembelajaran
Problem Based Learning (PBL) menggunakan Media Audio visual dan
Laboratorium riil pada materi Asam Basa. Cakupan penelitian ini adalah melihat
efektifitas pembelajaran Problem Based Learning menggunakan media audio
visual dan laboratorium riil oleh peneliti pada materi asam dan basa pada siswa
sekolah Madrasah Aliyah Negeri 1 Stabat, Kabupaten Langkat. Penelitian
dirancang akan dilakukan dilingkungan sekolah Madrasah Aliyah Negeri 1 Stabat.
1.3 Batasan Masalah
Melihat luasnya permasalahan yang dapat muncul dari penelitian ini, serta
mengingat keterbatasan waktu dan sarana penunjang lainnya maka penelitian ini
dibatasi pada :
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah Model Pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) menggunakan Media Audio visual yang berupa video
dan
Laboratorium Riil yaitu lembar kerja siswa yang berupa penuntun praktikum dan
soal-soal latihan.
2. Materi pokok dari pokok bahasan Asam dan Basa yang dibahas dalam penelitian
ini dibahatasi pada materi perkembangan teori asam basa, indikator asam basa,
kekuatan asam basa, dan pH larutan asam basa.
3. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI semester genap MAN 1 Stabat
T.A 2015/2016.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan ruang lingkup penelitian yang sudah
dikemukakan diatas maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah Apakah terdapat perbedaan antara peningkatan hasil belajar siswa dengan
implementasi model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) menggunakan
media audio visual dengan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
menggunakan media laboratorium riil pada materi pokok Asam Basa?
6
1.5 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui perbedaan antara peningkatan
hasil belajar siswa dengan menggunakan implementasi model pembelajaran
Problem Based Learning (PBL) menggunakan media audio visual dan
laboratorium riil dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pokok Asam
Basa.
1.6 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut :
1. Bagi siswa, memberikan motivasi untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan
pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Bagi guru, memberikan salah satu alternatif pembelajaran dan dapat menjadi
acuan guru untuk menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning
(PBL)
dalam belajar kimia serta dapat digunakan untuk meningkatkan hasil
belajar siswa.
3. Bagi sekolah, memberikan sumbangan pemikiran serta masukan dalam
menentukan alternatif pembelajaran di sekolah untuk menigkatkan mutu
pendidikan.
4. Bagi para peneliti, sebagai masukan atau bahan pertimbangan dalam pengemban
penelitian yang sejenis di dunia pendidikan.
1.7 Defenisi Oprasional
Untuk menghindari penafsiran yang berbeda dalam memahami setiap variabel
yang ada pada penelitian ini, maka perlu diberi definisi operasional untuk
mengklarifikasi hal tersebut. Adapun definisi operasional dari penelitian adalah :
1. Implementasi
Implementasi adalah penerapan (KBBI, 2008). Implementasi PBL yang
dimaksud dalam penelitian ini adalah penerapan Problem Based Learning (PBL)
menggunakan media audiovisual dan laboratorium riil untuk meningkatkan hasil
belajar siswa kelas XI di MAN 1 Stabat pada materi pokok asam basa.
7
2. Model Pembelajaran Problem Based Learning
Model Problem Based Learning (PBL) adalah model pembelajaran yang
terfokus pada siswa kelas XI di MAN 1 Stabat dengan mengarahkan siswa
menjadi pelajar mandiri yang terlibat langsung secara aktif dalam pembelajaran
berkelompok, mengembangkan keterampilan siswa dalam memberi pendapat
ketika mereka mencari data atau informasi agar mendapat solusi untuk
memecahkan masalah. Langkah-langkah dari PBL dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut : (1) memberikan orientasi tentang permasalahannya kepada
siswa, (2) mengorganisasi siswa untuk belajar, (3) membimbing pemecahan
masalah individual dan kelompok, (4) mengembangkan dan menyajikan hasil
karya, dan (5) menganalisis dan mengevalusi proses mengatasi masalah (Dewi,
2013). Penelitian ini meenggunakan model pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) pada materi pokok asam basa.
3. Media Audio visual
Menurut Sanjaya (2007) media audio visual, yaitu jenis media yang selain
mengandung unsur suara juga mengandung unsaur gambar yang bisa dilihat,
misalnya rekaman vidio, berbagai ukuran video, berbagai ukuran film, slide suara,
dan lain sebagainya. Media audio visual yang digunakan dalam penelitian ini
berupa video mengenai materi asam basa pada kelas eksperimen I.
4. Laboratorium Riil
Laboratorium riil merupakan pembelajaran langsung. Pembelajaran
laboratorium riil dilengkapi dengan alat-alat dan bahan-bahan nyata untuk
melakukan percobaan, dalam laboratorium riil ini siswa kelas eksperimen II
benar-benar dihadapkan dengan benda-benda yang nyata. Melalui laboratorium
riil siswa eksperimen I dapat membuktikan kebenaran dari teori-teori yang
berlaku pada materi asam basa.
5. Hasil Belajar
Hakikatnya adalah perubahan yang terjadi di dalam diri seseorang setelah
berakhirnya melakukan aktivitas belajar. Benjamin, S. Bloom dalam Tambunan,
M.M (2012) mengklasifikasikan hasil belajar dalam tiga ranah yaitu: ranah
kognitif (cognitive domain), ranah afektif (affective domain), dan ranah
8
psikomotorik (psychomotoric domain). Ranah kognitif meliputi kemampuan
pengembangan keterampilan intelektual (knowledge) dengan tingkatan-tingkatan
yaitu Recall of data (Hapalan/C1), Comprehension (Pemahaman/C2), Application
(Penerapan/C3), Analysis (Analisis/C4), Syntesis (Sintesis/C5), dan Evaluation
(Evaluasi). Dalam penelitian ini hasil belajar yang diamati mencakup dua aspek
yaitu ranah kognitif yang terdiri dari C1 sampai dengan C4, dan ranah afektif
mencakup aspek kemampuan berpikir kritis dan sikap kerjasama siswa dalam
kelompok belajar.
98
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian, perhitungan data dan pengujian hipotesis,
peneliti memperoleh kesimpulan sebagai berikut :
Ada perbedaan hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan menggunakan model
pembelajaran Problem Based Learning menggunakan media audio visual dengan
hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran
Problem Based Learning menggunakan laboratorium riil pada pokok bahasan
asam basa.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian, maka peneliti mempunyai
beberapa saran :
1.
Untuk mencapai kemampuan siswa secara mendalam pada pembelajaran
kimia, implementasi model pembelajaran problem based learning
disarankan memilih masalah-masalah yang nyata, dan aktual yang dikemas
dalam bentuk LKS. Selain itu juga dalam pembentukan kelompok diskusi
diusahakan agar anggota kelompok bervariasi sehingga interaksi sosial
yang terjadi antar siswa menjadi lebih baik,
2.
Untuk kesempurnaan penelitian ini, disarankan mengadakan penelitian
lanjutan dengan melibatkan variabel-variabel afektif lainnya, seperti
motivasi, berpikir keritis, kerjasama, gaya belajar, intelegensia, kinerja
ilmiah, maupun variabel-variabel afektif lainnya.
3.
Diperlukan kesabaran guru dalam membimbing dan memberikan motivasi
kepada siswa, karena kemampuan siswa mengkonstruksi pengetahuan
memiliki berbagai latar belakang yang berbeda-beda.
69
70
DAFTAR PUSTAKA
Achmad,A.,
(2007),
Memahami
Berpikir
Kritis.
http://researchengines.com/1007arief.html (diakses 28 Januari 2016)
Arends, R. I., (2007) Learning to Teach: Belajar untuk Mengajar (7th ed),
Translated by soetjipto, H. P. Dan S. M. Soetjipto, (2008), Pustaka Pelajar,
Yogyakarta
Arifin, M. 1995. Pengembangan Progam Pengajaran Bidang Studi Kimia.
Airlangga University Press, Surabaya
Arifin, Z., (2012), Evaluasi Pembelajaran : Prinsip Teknik Prosedur, PT. Remaja
Rosdakarya, Bandung
Arikunto, S., (2012), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan : Edisi 2 , Bumi Aksara,
Jakarta
Arikunto, S., (2009), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi
VI, Rineka Cipta, Jakarta
Arsyad, Azhar., (2002), Media Pembelajaran, Raja Wali Press, Jakarta.
Buchori, M. L., Ida, B. S., Fauziatul F., (2013), Identifikasi Tingkat, Jenis,
Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Siswa MA Negeri Wlingi Dalam
Memahami Materi Indikator Asam Basa, Universitas Negeri Malang,
Malang
Dewi, R. S., Haryono, dan Suryadi, B. U., (2013), Upaya Peningkatan Interaksi
Sosial Dan Prestasi Belajar Siswa Dengan Problem Based Learning Pada
Pembelajaran Kimia Pokok Bahasan Koloid Di SMA N 5 Surakarta
Tahun Pelajaran 2011/2012, Jurnal Pendidikan Kimia, 2 (1)
Djamarah, Syaiful B., dan Zain, A., (2010), Strategi Belajar Mengajar, Rineka
Cipta, Jakarta.
Djamarah, (2008), Psikologi Belajar Edisi 2, Rineka Cipta, Jakarta
Fadliana, H. N., Tri, R., dan Nanik D. N., (2013), Studi Komparasi Penggunaan
Metode PBL (Problem Based Learning) Dilengkapi Dengan Macromedia
Flash Dan LKS (Lembar Kerja Siswa) Terhadap Prestasi Belajar Ditinjau
Dari Motivasi Belajar Siswa Materi Asam, Basa, Dan Garam Kelas VII
SMP Negeri 1 Jaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013, Jurnal
Pendidikan Kimia, 2 (3)
Halimah, S., (2008),
Bandung
Strategi Pembelajaran, Citapustaka Media Perintis,
70
71
Harahap, Nurhafni M., (2010), Pengaruh Penggunaan Laboratorium Virtual
Dibandingkan Dengan Laboratorium Riil Dengan Pembelajaran Berbasis
Masalah Terhadap Aktifitas dan Hasil Belajar Kimia Siswa SMA Pada
Pokok Bahasan Laju Reaksi, Tesis, Unimed, Medan
Istarani., (2011), 58 model pembelajaran inovatif, Media Persada, Medan
J.S.S., Drost., (1999), Proses Pembelajaran Sebagai Proses Pendidikan, PT
Grameedia Widiasarana Indonesia, Jakarta.
Kusnadi, M. Masykuri, dan Sri, M., (2013), Pembelajaran Kimia Dengan Problem
Based Learning (PBL) Menggunakan Laboratorium Real dan Virtual
Ditinjau Dari Kemampuan Matematik Dan Kemampuan Berfikir Abstrak
Siswa, Jurnal Inkuiri, 2 (2)
Oktaviana, R., (2014), Penerapan Model Problem Based Learning (PBL)
Menggunakan Media Audio Visual Untuk Meningkatlkan Hasil Belajar
Biologi Kelas XI IPA Tahun Pelajaran 2014/2015), Skripsi, Universitas
Muhamadiyah Jember, Jember
Purba, M., (2006), Kimia Untuk SMA Kelas XI, Erlangga, Jakarta
Purwanto, Ngalim., (1987), Pengantar Psikologi, Remaja Karya, Bandung
Pusporini, S., Ashadi, dan Sarwanto, (2012), Pembelajaran Kimia Berbasis
Problem Solving Menggunakan Laboratorium Riil dan Laboratorium
Virtual Ditinjau Dari Gaya Belajar Dan Kemampuan Berfikir Kritis
Siswa, Jurnal Inkuiri, 1 (1)
Raharjo, Sentot, B., (2008), Kimia Berbasis Eksperimen 2, Platinum, Solo
Rahayu, A. Dwi., (2015), Kimia SMA Kelas X, XI, XII, Planet Ilmu, Yogyakarta
Ramson, A., (2010), Model Pembelajaran Konstruktivis untuk Meningkatkan
Pemahaman Konsep dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMP pada
Topik Cahaya, Tesis, UPI, Bandung
Retnowati, Priscilla, (2007), Kimia Untuk SMA/MA Kelas XI, Erlangga, Jakarta
Sabarkah, A. Prasetyo., (2014), Pengaruh Penggunaan Media Audiovisual (Film
Dokumenter Tata Cara Ibadah Haji) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada
Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Di SMA Muhammadiyah 3
Jakarta, Skripsi, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta
Sabri, A., (2010), Strategi Belajar Mengajar & Mikro Teaching, PT. Ciputat
Press, Ciputat.
Sadiman, Arif S., (2006), Media Pendidikan Pengertian, pengembangan, dan
Pemanfaatannya, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta
72
Saifudin, A., (2010), Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Dengan
Menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
(Penelitian Tindakan Kelas di MAN 12 Jakarta), ,Skripsi, UIN Syarif
Hidayatullah, Jakarta
Sanjaya, W., (2007), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, Kencana Prenada Media Group, Jakarta
Sanjaya, W., (2008), Perencanaan dan Desain Pembelajaran, PT. Kencana
Prenada Media Group, Jakata
Silitonga, P. M., (2011), Statistik Teori dan Aplikasi Dalam Penelitian, FMIPA
Universitas Negeri Medan, Medan
Slameto., (2003), Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, PT. Rineka
Cipta, Jakarta
Sudarman., (2007), Problem-Based-Learning: Suatu Model Pembelajaran Untuk
Mengembangkan dan Meningkatkan Kemampuan Memecahkan
MAsalah, Jurnal Pendidikan Inovatif, 3 (2)
Sudjana., (2005), Metoda Statistika, PT Tarsito, Bandung
Sudjana, (2001), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Remaja Rosda Karya,
Bandung
Sudrajat, A., (2013), Pengembangan Perangkat Assesmen Kompetensi Praktikum
Kimia Analitik Dasar Berbasis Task With Student Direction ( TWSD)
Bagi Mahasiswa Calon Guru. Disertasi, UPI, Bandung
Sukardi, Suciati S., dan Widha S., (2012), Pembelajaran Berbasis Masalah
Melalui Eksperimen Dengan Laboratorium Riil Dan Laboratorium Virtual
Ditinjau Dari Kreativitas dan Gaya Belajar, Jurnal Inkuiri, 1 (2)
Sulaeiman, Hamzah., (2003) Media Audio-Visual, Pustaka Media, Jakarta
Suparno, P., (2001), Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget, Kanisius.
Yogyakart
Supriono, H. J., (2015) Penerapan Model Guided Inquiry Pada Materi Kalor Kelas
X Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMA Al-Mahadul Islami,
Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, 4 (3)
Syah, Muhibbin., (2004), Psikologi Belajar, PT. Raja Grafindo, Jakarta
Tambunan, M.M., (2012), Strategi Belajar Mengajar, FMIPA Unimed, Medan
73
Tim Penyusun KBBI, (2005), Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai pustaka,
Jakarta
Tohirin., (2005), Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, PT. Raja
Grafindo Persada, Jakarta
Trianto,
(2007),
Model-model
Pembelajaran
Inovatif
Konstruktivistik, Penerbit Prestasi Pustaka, Jakarta
Berorientasi
Wahyuni, S., Dan Dewi, S., (2007), Panduan Praktikum Terpilih Kimia SMA
Kelas XI, Erlangga, Jakarta
Wasonowati, R. R. T., Tri, R., dan Sri R. D. A., (2014), Penerapan Pembelajaran
Problem Based Learning (PBL) Pada Pembelajaran Hukum-Hukum
Dasar Kimia Ditinjau Dari Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Kelas X
IPA SMA Negeri 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014, Jurnal
Pendidikan Kimia, 3 (3)
Yamin, M., (2013), Strategi dan Metode Dalam Model Pembelajaran, GP.Preaa
Group, Jakarta
MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL DAN LABORATORIUM RIIL
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI
POKOK ASAM BASA DI MAN 1 STABAT
Oleh:
Risky Hikmi
NIM 4121131020
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016
ii
iii
RIWAYAT HIDUP
Risky Hikmi dilahirkan di Medan pada tanggal 27 Maret 1995. Ibu bernama Dra.
Hj. Naemah Lubis, M.Pd.I dan ayah bernama H. Ahmad Rajali, merupakan anak
Pertama dari Lima bersaudara. Penulis memulai pendidikannya pada tahun 1999
di TK Al-Ikhwan Hinai Kiri Kec. Secanggang dan lulus pada tahun 2000. Pada
tahun 2000 penulis melanjutkan pendidikan ke jenjang SD di SD Negeri 050701
Hinai Kiri Kecamatan Secanggang dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006
penulis melanjutkan sekolah ke MTs Negeri Stabat dan lulus pada tahun 2009.
Pada tahun 2009 penulis melajutkan sekolah ke MAN 1 Stabat dan lulus pada
tahun 2012. Pada tahun 2012, penulis diterima di Program Studi Pendidikan
Kimia Jurusan Kimia, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Medan melalui Jalur Undangan dari Sekolah MA Negeri 1
Stabat.
iii
Implementasi Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
Menggunakan Media Audio Visual Dan Laboratorium Riil
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada
Materi Pokok Asam Basa Di MAN 1 Stabat
Risky Hikmi (NIM 4121131020)
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan peningkatan hasil
belajar kimia, siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran
problem based learning (PBL) menggunakan media audio visual dan problem
based learning (PBL) menggunakan laboratorium riil pada pokok bahasan asam
basa. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA MAN 1
Stabat yang berjumlah dua kelas dengan total jumlah siswa 70 siswa. Sampel
yang digunakan pada penelitian ini diambil dengan teknik purposif sebanyak dua
kelas, yakni satu kelas sebagai kelas eksperimen I dan satu kelas sebagai kelas
eksperimen II. Masing - masing kelas terdiri atas 35 orang siswa. Siswa pada
kelas eksperimen I dibelajarkan menggunakan model pembelajaran problem
based learning menggunakan media audio visual. Sedangkan siswa pada kelas
eksperimen II dibelajarkan menggunakan model pembelajaran problem based
learning menggunakan laboratorium riil. Instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini adalah instrumen ranah kognitif. Untuk mengukur ranah kognitif
digunakan Instrumen tes hasil belajar yang disusun dalam bentuk objective test
dengan jumlah soal sebanyak 22 soal yang telah dianalisis dan dinyatakan
memenuhi syarat uji validitas isi secara expert judgement, tingkat kesukaran, daya
pembeda, dan reliabilitas. Sebagai prasyarat uji hipotesis, data hasil belajar, siswa
kedua kelompok sampel diuji normalitas dan homogenitasnya dan diperoleh data
kedua kelompok sampel yang berdistribusi normal dan homogen. Uji hipotesis
dilakukan dengan menggunakan uji t-test uji dua pihak. Untuk uji hipotesis hasil
belajar siswa diperoleh thitung = 2,36 sedangkan ttabel = 1,9994 untuk α = 0.05 dan
dk = 62. Dengan demikian thitung > 1,9994 maka uji hipotesis hasil belajar siswa
terima Ha dan tolak Ho. Sehingga ditarik kesimpulan bahwa ada perbedaan antara
hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran
problem based learning (PBL) menggunakan media audio visual dan problem
based learning (PBL) menggunakan laboratorium riil pada pokok bahasan asam
basa.
Kata Kunci : Problem Based Learning (PBL), Media Audio Visual, Laboratorium
Riil, Hasil Belajar, dan Asam Basa.
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas segala Rahmat
dan Hidayah-Nya yang memberikan nikmat dan kesehatan dan kesempatan
kepada penulis penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik dan waktu yang telah
direncanakan.
Skripsi berjudul “Implementasi Model Pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) Menggunakan Media Audio Visual dan Laboratotium Riil Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Asam Basa”, disusun
untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika Dan
Ilmu Pengetahuan Alam, UNIMED.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: Ibu
Dra.Ani Sutiani, M.Si, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan, saran, dan motivasi kepada penulis sejak awal penelitian
sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada Ibu Dra. Anna Juniar, M.Si, Ratna Sari Dewi, S.Si, M.Si dan
Bapak Drs. Marudut Sinaga, M.Si, dan yang telah memberikan masukan dan
saran-saran demi perbaikan skripsi ini mulai dari awal penelitian sampai dengan
selesainya skripsi ini. Ucapan terima kasih disampaikan kepada bapak Prof. Dr.
Ramlan Silaban, MS selaku dosen penasehat akademik dan kepada seluruh bapak
dan ibu Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Kimia FMIPA Unimed yang telah
memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis selama perkuliahan.
Ucapan terima kasih kepada guru-guru sekolah yang telah mendidik
penulis sehingga penulis dapat memperoleh gelar sarjana. Ucapan terima kasih
juga disampaikan
kepada Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah 1 Bagian
Kurikulum, Guru Kimia (Bapak Drs. Sunarto) dan siswa/i kelas XI IPA-1 dan XI
IPA-2 MA Negeri 1 Stabat yang telah banyak membantu penulis selama proses
penelitian berlangsung.
v
Teristimewa saya sampaikan terima kasih kepada orang tua saya yaitu
Ayahanda H. Ahmad Rajali dan Ibunda Dra. Hj. Naemah Lubis, M.Pd.I yang
berjuang keras dalam mendidik dan menyekolahkan serta mendoakan saya
sehingga saya dapat memperoleh gelar sarjana dan menyelesaikan studi di
UNIMED. Teristimewa juga penulis ucapakan terimasih kepada abangda Torkis
Dalimunte, S.Pd.I yang telah memberikan dukungan dan motivasi luar biasa
kepada penulis. Terimakasih buat kakak saya Annisa Fadillah S.Pd dan adik-adik
saya (Aidil, Nizar, Hasanah, dan Rodiah) yang telah memberi semangat dan
mendoakan penulis dalam penyelasaian skripsi.
Terimakasih juga penulis ucapkan pada teman seperjuangan dan sahabat
terbaik Risna Yunita Lubis yang selama ini telah banyak membantu dalam
penyusunan proposal sampai penyelesaian skripsi. Ucapan terimakasih juga
disampaikan kepada sahabat terbaik penulis Marfu’ah ,yang telah meluangkan
waktu dan memberikan tenaganya untuk menjadi observer serta membantu
penulis selama proses penelitian berlangsung. Terimakasih juga disampaikan
kepada sahabat-sahabat terbaikku:, Siti Wulan Dari, Sri Oktapiani,
Fitriyani
Nasution, Irma Sariani yang selalu memberikan motivasi, memberi saran, dan
menghibur penulis untuk menghilangkan kejenuhan dalam penyusunan skripsi.
Ucapan terima kasih kepada teman-teman seperjuangan Kimia Dik A 2012 yang
memberi semangat dan sudah penulis anggap sebagai keluarga terbaik selama
studi 4 tahun di UNIMED.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi
maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik
yang
bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi
skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan,
Juli 2016
Penulis
Risky Hikmi
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
i
Riwayat Hidup
ii
Abstrak
iii
Kata Pengantar
iv
Daftar Isi
vi
Daftar Gambar
ix
Daftar Tabel
x
Daftar Lampiran
xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
1
1.2.Ruang Lingkup
5
1.3.Batasan Masalah
5
1.4.Rumusan Masalah
5
1.5.Tujuan Penelitian
6
1.6.Manfaat Penelitian
6
1.7.Definisi Operasional
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Belajar dan Hasil Belajar
9
2.1.1. Pengertian Belajar
9
2.1.2. Prinsip-prinsip Belajar
10
2.1.3. Hasil Belajar
11
2.1.4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar
13
2.2 Model Pembelajaran
14
2.3 Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
15
2.3.1. Pengertian Model Pembelajaran Problem Based Learning(PBL)
15
2.3.2. Karakteristik Model Pembelajaran Problem Based Learning(PBL)
16
2.3.3. Sintaks Model Pembelajaran Problem Based Learning(PBL)
16
vii
2.3.4. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Problem Based
18
Learning (PBL)
2.4. Media Pembelajaran
19
2.5. Media Audiovisual
20
2.5.1. Pengertian Media Audiovisual
20
2.5.2. Karakteristik Media Audiovisual
20
2.5.3. Kelebihan dan Kekurangan Media Audivisual
21
2.6. Laboratorium Riil
21
2.6.1. Pengertian Laboratorium Rill
21
2.6.2. Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Laboratorium Rill
22
2.6.3. Kelebihahan dan Kelemahan Laboratorium Riil
22
2.7. Asam Basa
23
2.7.1. Teori Asam Basa
23
2.7.2. Indikator Asam Basa
24
2.7.3. Kekuatan Asam Basa
26
2.7.4. Derajat Keasaman
29
2.7.5. Konsep pH
29
2.8. Kerangka Konseptual
31
2.9. Hipotesis Penelitian
33
2.9.1. Hipotesis Verbal
33
2.9.2. Hipotesis Statistik
33
BAB III METODE PENELITIAN
3.1.Lokasi dan Waktu Penelitian
34
3.1.1. Lokasi Penelitian
34
3.1.2. Waktu Penelitian
34
3.2.Populasi Dan Sampel Penelitian
34
3.2.1. Populasi Penelitian
34
3.2.2. Sampel Penelitian
34
3.3.Variabel Penelitian
34
3.3.1. Variabel Bebas
34
3.3.2. Variabel Terikat
34
viii
3.3.3. Variabel Kontrol
35
3.4.Instrumen Penelitian
35
3.4.1. Validitas Isi
36
3.4.2. Indeks Kesukaran
37
3.4.3. Daya Beda
37
3.4.4. Reabilitas Tes
38
3.5.Rancangan Penelitian
39
3.6.Teknik Pengumpulan Data
40
3.7.Teknik Analisis Data
44
3.7.1. Menentukan Nilai Rata-rata dan simpangan Baku
44
3.7.2. Uji Normalitas
44
3.7.3. Uji Homogenitas Data
45
3.7.4. Uji Hipotesis
46
3.7.5. Uji Peningkatan (Gain)
46
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
48
4.1.1. Analisis Data Instrumen Penelitian
48
4.1.2. Deskripsi Data Hasil Penelitian
52
4.1.3. Analisis Data Hasil Penelitian
55
4.1.3.1 Uji Normalitas
56
4.1.3.2 Uji Homogenitas
57
4.1.3.3 Uji Hipotesis
57
4.2 Pembahasan
58
4.3 Temuan Peneliti
62
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
69
5.2 Saran
69
Daftar Pustaka
70
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1 Skema Alur Penelitian
43
Gambar 4.1 Diagram Nilai Rata-Rata Hasil Belajar Siswa
53
Gambar 4.2 Diagram Persen Peningkatan Hasil Belajar Siswa
71
Gambar 4.3 Diagram Nilai Rata-Rata Hasil Belajar dan Peningkatan
78
Hasil Belajar Siswa Kemampuan Tinggi dan Siswa
Kemampuan Rendah
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Sintaks Model Pembelajaran Problem Bases Learning (PBL)
17
Tabel 2.2. Tabel Indikator Asam Basa
25
Tabel 3.1. Klasifikasi Analisis Validitas isi
37
Tabel 3.2 .Rancangan Penelitian
40
Tabel 3.3 Uji Peningkatan Hasil Belajar
47
Tabel 4.1 Analisis Kisi-Kisi Instrumen Tes
51
Tabel 4.2 Rangkuman Statistik Deskriptif Hasil Belajar Siswa
52
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Belajar Siswa
69
Tabel 4.4 Uji Peningkatan Hasil Belajar Siswa
70
Tabel 4.5 Uji Normalitas Data Hasil Belajar Siswa
72
Tabel 4.6 Uji Homogenitas Data Hasil Belajar Siswa
73
Tabel 4.7 Uji Hipotesis Data Hasil Belajar Siswa
73
Tabel 4.8 Deskriptif Nilai Rata-Rata Hasil Belajar Dan Peningkatan Hasil 78
Belajar Siswa Kemampuan Tinggi dan Kemampuan Rendah
Tabel 4.9 Temuan Deskriptif I
79
Tabel 4.10 Temuan Deskriptif II
79
Tabel 4.11 Temuan Deskriptif III
80
Tabel 4.12 Temuan Deskriptif IV
81
Tabel 4.13 Temuan Deskriptif V
81
Tabel 4.14 Temuan Deskriptif VI
82
Tabel 4.15 Temuan Deskriptif VII
83
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus
74
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan I-III
77
Lampiran 3. Media Pembelajaran
121
Lampiran 4. Lembar Kerja Siswa
123
Lampiran 5. Analisis Masalah Pertemuan I
128
Lampiran 6. Analisis Masalah Pertemuan II
134
Lampiran 7. Analisis Masalah Pertemuan III
137
Lampiran 8. Surat Keterangan Validasi Isi
149
Lampiran 9. Lembar Validitas Isi Instrumen Tes
151
Lampiran 10.Kisi-Kisi Instrumen Tes Sesudah Analisis Kualitatif
165
Lampiran 11. Instrumen Tes
179
Sesudah Analisis Kualitatif
Lampiran 12. Kunci Jawaban Instrumen Tes Hasil Belajar Kimia
184
Lampiran 13. Perhitungan Validasi Isi Instrumen Tes
185
Lampiran 14. Tabel Validasi Isi Instrumen Tes
187
Lampiran 15. Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal
188
Lampiran 16. Tabel Tingkat Kesukaran
189
Lampiran 17. Perhitungan Daya Pembeda Instrumen
190
Lampiran 18. Tabel Daya Pembeda
192
Lampiran 19. Perhitungan Distraktor
193
Lampiran 20. Tabel Distraktor
194
Lampiran 21. Perhitungan Reabilitas Instrumen Penelitian
195
Lampiran 22. Tabel Reabilitas
196
Lampiran 23. Tabel Kesimpulan Validasi Instrumen Tes
197
Lampiran 24. Kisi-Kisi Instrumen Tes sesudah Analisis Kuantitatif
198
Lampiran 25. Tabel Kisi-Kisi Instrumen Tes sesudah Analisis Kuantitatif
206
Lampiran 26. Instrumen Tes sesudah Analisis Kuantitatif
207
Lampiran 27. Kunci Jawaban Instrumen Tes Hasil Belajar Kimia
210
Lampiran 28. Tabulasi Data Nilai Pretest dan Postes Siswa
211
xii
Lampiran 29. Perhitungan Rata-Rata, Varians, dan Standar Deviasi
212
Lampiran 30. Uji Normalitas Data Hasil Belajar
214
Lampiran 31. Uji Homogenitas Data Hasil Belajar
218
Lampiran 32. Pengujian Hipotesis Rumusan Masalah
220
Lampiran 33. Tabulasi Data Nilai Pretest, Postes, dan Gain Siswa
222
Lampiran 34. Perhitungan Pengujian Gain
223
Lampiran 35. Normalisasi Data Uji Gain Kelas Eksperimen I
224
Lampiran 36. Normalisasi Data Uji Gain Kelas Eksperimen II
225
Lampiran 37. Homogenitas Data Uji Gain
226
Lampiran 38. Tabulasi Data Gain Siswa Kemampuan Tinggi dan
227
Kemampuan Rendah
Lampiran 39. Perhitungan Uji Gain Siswa
228
Lampiran 40. Tabulasi Data Tingkat kognitif Siswa
229
Lampiran 41. Perhitungan Uji Gain Tingkat Kognitif Yang Berkembang
231
Lampiran 42. Tabulasi Uji Gain Tingkat Kognitif Yang Berkembang
232
Lampiran 43. Tabel Nilai-Nilai r-Product Moment
233
Lampiran 44. Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi Kuadrat
234
Lampiran 45. Daftar Tabel Persentil Untuk Distribusi f
235
Lampiran 46. Tabel Nilai – Nilai Dalam Distribusi-t (Tabel t)
236
Lampiran 47. Jadwal Kegiatan Penelitian
237
Lampiran 48. Dokumentasi Penelitian
238
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu pondasi yang menentukan kemajuan
suatu bangsa. Jalur pendidikan dapat diproleh melalui jalur pendidikan formal
maupun nonformal. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal dituntut untuk
melaksanakan proses pembelajaran yang baik dan seoptimal mungkin dapat
mencetak generasi muda bangsa yang cerdas, terampil, dan bermoral tinggi.
Proses pembelajaran membantu siswa untuk mengembangkan potensi intelektual
yang dimilikinya, sehingga tujuan utama pembelajaran adalah usaha yang
dilakukan agar intelek setiap pelajaran dapat berkembang (J.S.S. Drost, 1999).
Pelaksanaan pembelajaran saat ini harus mengalami perubahan, dimana
siswa tidak boleh dianggap objek pembelajaran semata, tetapi harus diberi peran
aktif serta menjadi mitra dalam proses pembelajaran sehingga siswa bertindak
sebagai agen pembelajaran yang aktif sedangkan guru bertindak sebagai fasilitator
dan mediator yang kreatif.
Situasi dan proses belajar yang pasif tidak akan mampu mengembangkan
keterampilan siswa untuk berpikir konstruktivis dalam membangun ide dan
konsep, sehingga mengakibatkan kurangnya aktivitas dan kreativitas siswa.
Kondisi tersebut dapat menyebabkan para siswa menjadi pasif karena mereka
cenderung hanya menghafal, akibatnya siswa hanya pandai secara teoritis tetapi
lemah dalam aplikasi. Oleh karena itu, siswa perlu dibiasakan mengkonstruksi
pengetahuan melalui pengalaman langsung dan nyata tidak hanya menalar
(Ramson, 2010).
Pembangunan ide atau pengetahuan dapat dilakukan dengan pemberian
masalah nyata, langsung, serta relevan dengan kebutuhan pengetahuan siswa
tersebut, sehingga dalam pembelajaran guru dituntut untuk mampu mengemas
kegiatan pembelajaran dengan model yang dapat memberikan kesempatan bagi
para siswa melakukan eksplorasi sederhana sehingga mereka tidak hanya sekedar
menerima dan menghafal.
1
2
Kimia merupakan salah satu cabang pelajaran MIPA yang masih banyak
dianggap sulit. Mata pelajaran kimia merupakan produk pengetahuan alam yang
berupa fakta, teori, prinsip, dan hukum dari proses kerja ilmiah. Jadi, dalam
pelaksanaan pembelajaran kimia harus mencakup tiga aspek utama yaitu: produk,
proses, dan sikap ilmiah. Siswa seringkali kesulitan memahami materi kimia.
Kesulitan tersebut dapat membawa dampak yang kurang baik bagi pemahaman
siswa mengenai berbagai konsep kimia, karena pada dasarnya fakta-fakta yang
bersifat abstrak merupakan penjelasan bagi fakta-fakta dan konsep konkret. Salah
satu indikator dari kelemahan kegiatan pembelajaran berkaitan dengan
implementasi belajar, yaitu lemahnya proses pembelajaran yang berlangsung.
Materi indikator larutan asam-basa dan pH larutan asam-basa merupakan
salah satu pokok bahasan yang kompleks dalam ilmu kimia. Hal ini dikarenakan
pada materi ini akan ditemui banyak istilah, konsep-konsep (teori), dan hitunganhitungan yang tidak jarang merupakan hitungan yang sulit. Istilah yang akan
ditemui pada materi ini diantaranya istilah indikator larutan asam-basa, istilah
asam atau basa, istilah konstanta ionisasi air (Kw), dan istilah pH larutan asambasa. Sementara konsep-konsep yang akan ditemui pada materi ini adalah konsep
kekuatan asam-basa, perhitungan pH larutan, dan stoikiometri larutan. Sementara
perhitungan yang akan ditemui pada kedua materi ini adalah perhitungan
konsentrasi ion H+ dan OH- pada larutan asam atau basa, perhitungan pH larutan,
serta stoikiometri larutan. Sehingga jenis kesulitan yang dialami oleh siswa dalam
mempelajari kedua materi ini dapat bersumber dari kesulitan istilah, konsep
kimia, dan hitungan (Arifin, 1995).
Menurut penelitian Bukhori (2013) bahwa tingkat kesulitan siswa cukup
tinggi dalam memahami materi indikator larutan asam-basa (49,3%) dan materi
pH larutan asam-basa (49,0%). Jenis kesulitan siswa dalam memahami istilah
cukup rendah (39,8%), konsep dan hitungan cukup tinggi yaitu 56,0% dan 50,1%.
Sementara faktor penyebab kesulitan siswa adalah kurangnya tingkat ketelitian
siswa
(45,7%),
kurangnya
kemampuan
siswa
dalam
menentukan
dan
mengaplikasikan rumus dalam mengerjakan soal hitungan (49,4%), kurangnya
3
kemampuan siswa dalam memahami dan mengerjakan soal bertingkat (77,8%),
serta siswa tidak memiliki teman diskusi dan kelompok belajar (58,0%).
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan selama proses kegiatan belajar
mengajar, guru cenderung menggunakan metode ceramah, tanpa pemberian
pengalaman langsung kepada siswa, akibatnya siswa cenderung terlihat pasif,
karena hanya didominasi oleh kegiatan membaca, mencatat dan mendengarkan
penjelasan guru. Dalam berinteraksi dengan siswa, guru hanya menerapkan teknik
bertanya seperti umumnya yang terdiri dalam pembelajaran. Namun hanya
beberapa siswa yang merespon pertanyaan guru. Siswa juga tidak bertanya terkait
materi yang dipelajari, padahal dalam menjawab tugas atau soal yang diberikan,
masih ada beberapa siswa yang dibantu oleh guru dalam menyelesaikannya.
Kurangnya pemanfaatan laboratorium serta sarana dan prasarana, kurangnya
referensi dan sumber belajar siswa. Hal tersebut menyebabkan aktivitas belajar
peserta didik masih rendah, sehingga hasil belajar peserta didik juga rendah.
Hasil wawancara dengan siswa tentang permasalahan masalah dalam mata
pelajaran kimia, antara lain : kesulitan dalam memahami konsep-konsep kimia
serta kurang di ikut sertakannya siswa dalam proses pembelajaran sehingga siswa
pasif dan kesulitan dalam mengaitkan konsep dengan kehidupan sehari-hari yang
mereka alami atau dilingkungan sekitar serta kesulitan dalam hitungan kimia
karena kurangnya latihan soal.
Permasalahan tersebut dapat diatasi dengan melakukan terobosan dalam
pembelajaran kimia materi pokok Asam Basa sehingga tidak menyajikan materi
yang bersifat abstrak, tetapi juga harus melibatkan siswa secara aktif didalam
pembelajaran.
Salah
satunya
dengan
menerapkan
model
pembelajaran
Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan menggunakan media audio
visual dan laboratorium riil. Pembelajaran ini diharapkan dapat menarik minat dan
kreativitas siswa untuk belajar kimia sehingga siswa menjadi aktif dan diharapkan
hasil belajarnya akan meningkat, karna siswa diajak untuk mencari informasi,
untuk
mengembangkan
keterampilan
pemecahan
masalah,
melakukan
penyelidikan dan percobaan untuk menemukan konsep tentang materi Asam Basa.
4
Dengan kegiatan ini diharapkan siswa aktif dan pemahaman siswa akan
meningkat yang berdampak pada peningkatan hasil belajar.
Berdasarkan
penelitian
Saifudin
(2010)
yang
berjudul
“Upaya
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran
Problem Based Learning (PBL) Pada Materi Kimia” terdapat kesimpulan bahwa
ketuntasan mencapai 86,49% dengan jumlah siswa 32 siswa dan yang tidak tuntas
sebanyak 13,51% dengan jumlah siswa 5 orang.
Untuk menambah keberhasilan dalam penelitian ini maka digunakan
media pembelajaran, yaitu media Audio visual dan Laboratorium riil. Dimana
hasil penelitian Sabarkah (2014) menggunakan media audio visual memiliki ratarata nilai 81,92 sedangkan yang tidak menggunakan media audiovisual memiliki
rata-rata 73,65. Penelitian Harahap (2010) efektifitas Model Pembelajaran
Problem Based Learning (PBL) Menggunakan Media Laboratorium riil
dibandingkan dengan siswa yang belajar dengan Model Pembelajaran Problem
Based Learning (PBL) adalah 17,86%.
Penelitian Pusporini (2012) Pembelajaran Problem Solving Menggunakan
Laboratorium Riil dan Virtual, bahwa siswa yang memiliki kemampuan berfikir
kritis tinggi pada pembelajaran menggunakan laboratorium virtual memberikan
prestasi belajar lebih baik dari pada siswa yang belajar menggunakan
laboratorium riil, sedangkan siswa yang memiliki kemampuan berfikir kritis
rendah pada pembelajaran menggunakan laboratorium riil lebih baik dari pada
siswa yang belajar menggunakan laboratorium virtual. Dan penelitian Fadliana
Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Menggunakan Macromedia Flash,
dimana siswa yang belajar menggunakan model PBL berbantu Macromedia Flash
lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang belajar menggunakan Model PBL
dengan berbantu LKS dengan selisih sebesar 9,6%.
Berdasarkan latar belakang diatas, penelitian tertarik untuk mengadakan
penelitian dengan judul “ Implementasi Model Pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) Menggunakan Media Audio visual dan Laboratorium Riil
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Asam Basa di
MAN 1 Stabat ”.
5
1.2 Ruang Lingkup
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas maka
ruang lingkup dalam penelitian ini adalah implementasi Model Pembelajaran
Problem Based Learning (PBL) menggunakan Media Audio visual dan
Laboratorium riil pada materi Asam Basa. Cakupan penelitian ini adalah melihat
efektifitas pembelajaran Problem Based Learning menggunakan media audio
visual dan laboratorium riil oleh peneliti pada materi asam dan basa pada siswa
sekolah Madrasah Aliyah Negeri 1 Stabat, Kabupaten Langkat. Penelitian
dirancang akan dilakukan dilingkungan sekolah Madrasah Aliyah Negeri 1 Stabat.
1.3 Batasan Masalah
Melihat luasnya permasalahan yang dapat muncul dari penelitian ini, serta
mengingat keterbatasan waktu dan sarana penunjang lainnya maka penelitian ini
dibatasi pada :
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah Model Pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) menggunakan Media Audio visual yang berupa video
dan
Laboratorium Riil yaitu lembar kerja siswa yang berupa penuntun praktikum dan
soal-soal latihan.
2. Materi pokok dari pokok bahasan Asam dan Basa yang dibahas dalam penelitian
ini dibahatasi pada materi perkembangan teori asam basa, indikator asam basa,
kekuatan asam basa, dan pH larutan asam basa.
3. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI semester genap MAN 1 Stabat
T.A 2015/2016.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan ruang lingkup penelitian yang sudah
dikemukakan diatas maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah Apakah terdapat perbedaan antara peningkatan hasil belajar siswa dengan
implementasi model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) menggunakan
media audio visual dengan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
menggunakan media laboratorium riil pada materi pokok Asam Basa?
6
1.5 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui perbedaan antara peningkatan
hasil belajar siswa dengan menggunakan implementasi model pembelajaran
Problem Based Learning (PBL) menggunakan media audio visual dan
laboratorium riil dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pokok Asam
Basa.
1.6 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut :
1. Bagi siswa, memberikan motivasi untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan
pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Bagi guru, memberikan salah satu alternatif pembelajaran dan dapat menjadi
acuan guru untuk menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning
(PBL)
dalam belajar kimia serta dapat digunakan untuk meningkatkan hasil
belajar siswa.
3. Bagi sekolah, memberikan sumbangan pemikiran serta masukan dalam
menentukan alternatif pembelajaran di sekolah untuk menigkatkan mutu
pendidikan.
4. Bagi para peneliti, sebagai masukan atau bahan pertimbangan dalam pengemban
penelitian yang sejenis di dunia pendidikan.
1.7 Defenisi Oprasional
Untuk menghindari penafsiran yang berbeda dalam memahami setiap variabel
yang ada pada penelitian ini, maka perlu diberi definisi operasional untuk
mengklarifikasi hal tersebut. Adapun definisi operasional dari penelitian adalah :
1. Implementasi
Implementasi adalah penerapan (KBBI, 2008). Implementasi PBL yang
dimaksud dalam penelitian ini adalah penerapan Problem Based Learning (PBL)
menggunakan media audiovisual dan laboratorium riil untuk meningkatkan hasil
belajar siswa kelas XI di MAN 1 Stabat pada materi pokok asam basa.
7
2. Model Pembelajaran Problem Based Learning
Model Problem Based Learning (PBL) adalah model pembelajaran yang
terfokus pada siswa kelas XI di MAN 1 Stabat dengan mengarahkan siswa
menjadi pelajar mandiri yang terlibat langsung secara aktif dalam pembelajaran
berkelompok, mengembangkan keterampilan siswa dalam memberi pendapat
ketika mereka mencari data atau informasi agar mendapat solusi untuk
memecahkan masalah. Langkah-langkah dari PBL dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut : (1) memberikan orientasi tentang permasalahannya kepada
siswa, (2) mengorganisasi siswa untuk belajar, (3) membimbing pemecahan
masalah individual dan kelompok, (4) mengembangkan dan menyajikan hasil
karya, dan (5) menganalisis dan mengevalusi proses mengatasi masalah (Dewi,
2013). Penelitian ini meenggunakan model pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) pada materi pokok asam basa.
3. Media Audio visual
Menurut Sanjaya (2007) media audio visual, yaitu jenis media yang selain
mengandung unsur suara juga mengandung unsaur gambar yang bisa dilihat,
misalnya rekaman vidio, berbagai ukuran video, berbagai ukuran film, slide suara,
dan lain sebagainya. Media audio visual yang digunakan dalam penelitian ini
berupa video mengenai materi asam basa pada kelas eksperimen I.
4. Laboratorium Riil
Laboratorium riil merupakan pembelajaran langsung. Pembelajaran
laboratorium riil dilengkapi dengan alat-alat dan bahan-bahan nyata untuk
melakukan percobaan, dalam laboratorium riil ini siswa kelas eksperimen II
benar-benar dihadapkan dengan benda-benda yang nyata. Melalui laboratorium
riil siswa eksperimen I dapat membuktikan kebenaran dari teori-teori yang
berlaku pada materi asam basa.
5. Hasil Belajar
Hakikatnya adalah perubahan yang terjadi di dalam diri seseorang setelah
berakhirnya melakukan aktivitas belajar. Benjamin, S. Bloom dalam Tambunan,
M.M (2012) mengklasifikasikan hasil belajar dalam tiga ranah yaitu: ranah
kognitif (cognitive domain), ranah afektif (affective domain), dan ranah
8
psikomotorik (psychomotoric domain). Ranah kognitif meliputi kemampuan
pengembangan keterampilan intelektual (knowledge) dengan tingkatan-tingkatan
yaitu Recall of data (Hapalan/C1), Comprehension (Pemahaman/C2), Application
(Penerapan/C3), Analysis (Analisis/C4), Syntesis (Sintesis/C5), dan Evaluation
(Evaluasi). Dalam penelitian ini hasil belajar yang diamati mencakup dua aspek
yaitu ranah kognitif yang terdiri dari C1 sampai dengan C4, dan ranah afektif
mencakup aspek kemampuan berpikir kritis dan sikap kerjasama siswa dalam
kelompok belajar.
98
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian, perhitungan data dan pengujian hipotesis,
peneliti memperoleh kesimpulan sebagai berikut :
Ada perbedaan hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan menggunakan model
pembelajaran Problem Based Learning menggunakan media audio visual dengan
hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran
Problem Based Learning menggunakan laboratorium riil pada pokok bahasan
asam basa.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian, maka peneliti mempunyai
beberapa saran :
1.
Untuk mencapai kemampuan siswa secara mendalam pada pembelajaran
kimia, implementasi model pembelajaran problem based learning
disarankan memilih masalah-masalah yang nyata, dan aktual yang dikemas
dalam bentuk LKS. Selain itu juga dalam pembentukan kelompok diskusi
diusahakan agar anggota kelompok bervariasi sehingga interaksi sosial
yang terjadi antar siswa menjadi lebih baik,
2.
Untuk kesempurnaan penelitian ini, disarankan mengadakan penelitian
lanjutan dengan melibatkan variabel-variabel afektif lainnya, seperti
motivasi, berpikir keritis, kerjasama, gaya belajar, intelegensia, kinerja
ilmiah, maupun variabel-variabel afektif lainnya.
3.
Diperlukan kesabaran guru dalam membimbing dan memberikan motivasi
kepada siswa, karena kemampuan siswa mengkonstruksi pengetahuan
memiliki berbagai latar belakang yang berbeda-beda.
69
70
DAFTAR PUSTAKA
Achmad,A.,
(2007),
Memahami
Berpikir
Kritis.
http://researchengines.com/1007arief.html (diakses 28 Januari 2016)
Arends, R. I., (2007) Learning to Teach: Belajar untuk Mengajar (7th ed),
Translated by soetjipto, H. P. Dan S. M. Soetjipto, (2008), Pustaka Pelajar,
Yogyakarta
Arifin, M. 1995. Pengembangan Progam Pengajaran Bidang Studi Kimia.
Airlangga University Press, Surabaya
Arifin, Z., (2012), Evaluasi Pembelajaran : Prinsip Teknik Prosedur, PT. Remaja
Rosdakarya, Bandung
Arikunto, S., (2012), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan : Edisi 2 , Bumi Aksara,
Jakarta
Arikunto, S., (2009), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi
VI, Rineka Cipta, Jakarta
Arsyad, Azhar., (2002), Media Pembelajaran, Raja Wali Press, Jakarta.
Buchori, M. L., Ida, B. S., Fauziatul F., (2013), Identifikasi Tingkat, Jenis,
Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Siswa MA Negeri Wlingi Dalam
Memahami Materi Indikator Asam Basa, Universitas Negeri Malang,
Malang
Dewi, R. S., Haryono, dan Suryadi, B. U., (2013), Upaya Peningkatan Interaksi
Sosial Dan Prestasi Belajar Siswa Dengan Problem Based Learning Pada
Pembelajaran Kimia Pokok Bahasan Koloid Di SMA N 5 Surakarta
Tahun Pelajaran 2011/2012, Jurnal Pendidikan Kimia, 2 (1)
Djamarah, Syaiful B., dan Zain, A., (2010), Strategi Belajar Mengajar, Rineka
Cipta, Jakarta.
Djamarah, (2008), Psikologi Belajar Edisi 2, Rineka Cipta, Jakarta
Fadliana, H. N., Tri, R., dan Nanik D. N., (2013), Studi Komparasi Penggunaan
Metode PBL (Problem Based Learning) Dilengkapi Dengan Macromedia
Flash Dan LKS (Lembar Kerja Siswa) Terhadap Prestasi Belajar Ditinjau
Dari Motivasi Belajar Siswa Materi Asam, Basa, Dan Garam Kelas VII
SMP Negeri 1 Jaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013, Jurnal
Pendidikan Kimia, 2 (3)
Halimah, S., (2008),
Bandung
Strategi Pembelajaran, Citapustaka Media Perintis,
70
71
Harahap, Nurhafni M., (2010), Pengaruh Penggunaan Laboratorium Virtual
Dibandingkan Dengan Laboratorium Riil Dengan Pembelajaran Berbasis
Masalah Terhadap Aktifitas dan Hasil Belajar Kimia Siswa SMA Pada
Pokok Bahasan Laju Reaksi, Tesis, Unimed, Medan
Istarani., (2011), 58 model pembelajaran inovatif, Media Persada, Medan
J.S.S., Drost., (1999), Proses Pembelajaran Sebagai Proses Pendidikan, PT
Grameedia Widiasarana Indonesia, Jakarta.
Kusnadi, M. Masykuri, dan Sri, M., (2013), Pembelajaran Kimia Dengan Problem
Based Learning (PBL) Menggunakan Laboratorium Real dan Virtual
Ditinjau Dari Kemampuan Matematik Dan Kemampuan Berfikir Abstrak
Siswa, Jurnal Inkuiri, 2 (2)
Oktaviana, R., (2014), Penerapan Model Problem Based Learning (PBL)
Menggunakan Media Audio Visual Untuk Meningkatlkan Hasil Belajar
Biologi Kelas XI IPA Tahun Pelajaran 2014/2015), Skripsi, Universitas
Muhamadiyah Jember, Jember
Purba, M., (2006), Kimia Untuk SMA Kelas XI, Erlangga, Jakarta
Purwanto, Ngalim., (1987), Pengantar Psikologi, Remaja Karya, Bandung
Pusporini, S., Ashadi, dan Sarwanto, (2012), Pembelajaran Kimia Berbasis
Problem Solving Menggunakan Laboratorium Riil dan Laboratorium
Virtual Ditinjau Dari Gaya Belajar Dan Kemampuan Berfikir Kritis
Siswa, Jurnal Inkuiri, 1 (1)
Raharjo, Sentot, B., (2008), Kimia Berbasis Eksperimen 2, Platinum, Solo
Rahayu, A. Dwi., (2015), Kimia SMA Kelas X, XI, XII, Planet Ilmu, Yogyakarta
Ramson, A., (2010), Model Pembelajaran Konstruktivis untuk Meningkatkan
Pemahaman Konsep dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMP pada
Topik Cahaya, Tesis, UPI, Bandung
Retnowati, Priscilla, (2007), Kimia Untuk SMA/MA Kelas XI, Erlangga, Jakarta
Sabarkah, A. Prasetyo., (2014), Pengaruh Penggunaan Media Audiovisual (Film
Dokumenter Tata Cara Ibadah Haji) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada
Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Di SMA Muhammadiyah 3
Jakarta, Skripsi, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta
Sabri, A., (2010), Strategi Belajar Mengajar & Mikro Teaching, PT. Ciputat
Press, Ciputat.
Sadiman, Arif S., (2006), Media Pendidikan Pengertian, pengembangan, dan
Pemanfaatannya, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta
72
Saifudin, A., (2010), Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Dengan
Menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
(Penelitian Tindakan Kelas di MAN 12 Jakarta), ,Skripsi, UIN Syarif
Hidayatullah, Jakarta
Sanjaya, W., (2007), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, Kencana Prenada Media Group, Jakarta
Sanjaya, W., (2008), Perencanaan dan Desain Pembelajaran, PT. Kencana
Prenada Media Group, Jakata
Silitonga, P. M., (2011), Statistik Teori dan Aplikasi Dalam Penelitian, FMIPA
Universitas Negeri Medan, Medan
Slameto., (2003), Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, PT. Rineka
Cipta, Jakarta
Sudarman., (2007), Problem-Based-Learning: Suatu Model Pembelajaran Untuk
Mengembangkan dan Meningkatkan Kemampuan Memecahkan
MAsalah, Jurnal Pendidikan Inovatif, 3 (2)
Sudjana., (2005), Metoda Statistika, PT Tarsito, Bandung
Sudjana, (2001), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Remaja Rosda Karya,
Bandung
Sudrajat, A., (2013), Pengembangan Perangkat Assesmen Kompetensi Praktikum
Kimia Analitik Dasar Berbasis Task With Student Direction ( TWSD)
Bagi Mahasiswa Calon Guru. Disertasi, UPI, Bandung
Sukardi, Suciati S., dan Widha S., (2012), Pembelajaran Berbasis Masalah
Melalui Eksperimen Dengan Laboratorium Riil Dan Laboratorium Virtual
Ditinjau Dari Kreativitas dan Gaya Belajar, Jurnal Inkuiri, 1 (2)
Sulaeiman, Hamzah., (2003) Media Audio-Visual, Pustaka Media, Jakarta
Suparno, P., (2001), Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget, Kanisius.
Yogyakart
Supriono, H. J., (2015) Penerapan Model Guided Inquiry Pada Materi Kalor Kelas
X Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMA Al-Mahadul Islami,
Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, 4 (3)
Syah, Muhibbin., (2004), Psikologi Belajar, PT. Raja Grafindo, Jakarta
Tambunan, M.M., (2012), Strategi Belajar Mengajar, FMIPA Unimed, Medan
73
Tim Penyusun KBBI, (2005), Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai pustaka,
Jakarta
Tohirin., (2005), Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, PT. Raja
Grafindo Persada, Jakarta
Trianto,
(2007),
Model-model
Pembelajaran
Inovatif
Konstruktivistik, Penerbit Prestasi Pustaka, Jakarta
Berorientasi
Wahyuni, S., Dan Dewi, S., (2007), Panduan Praktikum Terpilih Kimia SMA
Kelas XI, Erlangga, Jakarta
Wasonowati, R. R. T., Tri, R., dan Sri R. D. A., (2014), Penerapan Pembelajaran
Problem Based Learning (PBL) Pada Pembelajaran Hukum-Hukum
Dasar Kimia Ditinjau Dari Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Kelas X
IPA SMA Negeri 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014, Jurnal
Pendidikan Kimia, 3 (3)
Yamin, M., (2013), Strategi dan Metode Dalam Model Pembelajaran, GP.Preaa
Group, Jakarta