Pengumpulan Data Pemanfaatan Tumbuhan Obat Oleh Masyarakat Sekitar Taman Nasional Batang Gadis (TNBG)

2. Pengumpulan Data

a. Aspek ethnobotani Survei ethnobotani dilakukan untuk mengetahui cara masyarakat memanfaatkan tumbuhan obat yang diperoleh dari hasil wawancara dan survei lapangan. Data yang dikumpulkan yaitu jenis tumbuhan obat yang digunakan, cara pemanfaatan tumbuhan obat baik jenis, bagian-bagian yang digunakan, cara penggunaan maupun khasiatnya serta lokasi pengambilannya. b. Aspek fitokimia Pembuatan larutan pereaksi Depkes, 1979; Depkes, 1989; Harborne, 1987 : 1. Larutan Pereaksi Bouchardat Sebanyak 4 gram kalium iodida dilarutkan dalam air suling kemudian ditambahkan iodium sebanyak 2 gram dan dicukupkan dengan air suling hingga 100 ml. 2. Larutan Pereaksi Mayer Sebanyak 1,4 gram raksa II klorida dilarutkan dalam 60 ml air suling. Pada wadah lain sebanyak 5 gram kalium iodida dilarutkan dalam 10 ml air suling. Kemudian keduanya dicampur dan ditambah air suling hingga larutan 100 ml. 3. Larutan Pereaksi Dragendorff Sebanyak 0,8 gram bismut III nitrat dilarutkan dalam 20 ml asam nitrat pekat. Pada wadah lain sebanyak 27,2 gram kalium iodida dilarutkan dalam 50 ml air suling. Kemudian kedua larutan dicampurkan dan didiamkan sampai memisah sempurna. Larutan yang jernih diambil dan diencerkan dengan air suling hingga 100 ml. Universitas Sumatera Utara 4. Larutan Pereaksi Liebermann-Burchard Sebanyak 20 bagian asam asetat anhidrat dicampurkan dengan 1 bagian asam sulfat pekat. 5. Larutan Pereaksi Asam Klorida 2N Sebanyak 17 ml asam klorida pekat diencerkan dalam air suling hingga 100 ml. Jenis-jenis tumbuhan obat diuji kandungan kimia berdasarkan pilihan masyarakat setempat dan dilakukan pemeriksaan senyawa golongan alkaloida, saponin, steroida-triterpenoida dan flavonoida Ditjen POM, 1995; Farnsworth, 1966; Ditjen POM, 1989. a. Pengujian alkaloida Serbuk ditimbang sebanyak 0,5 gram kemudian ditambah 1 ml asam klorida 2N dan 9 ml air suling, dipanaskan diatas penangas air selama 2 menit. Didinginkan dan disaring. Filtrat dipakai untuk percobaan berikut : 1. Filtrat sebanyak 3 tetes ditambah dengan 2 tetes pereaksi Mayer, akan terbentuk endapan menggumpal berwarna putih atau kuning. 2. Filtrat sebanyak 3 tetes ditambah dengan 2 tetes pereaksi Dragendorff, akan terbentuk warna merah atau jingga. 3. Filtrat sebanyak 3 tetes ditambah dengan 2 tetes pereaksi Bouchardat, akan terbentuk endapan berwarna coklat sampai hitam. Alkaloida positif jika terjadi endapan atau kekeruhan paling sedikit 2 reaksi dari 3 percobaan diatas. Universitas Sumatera Utara b. Pengujian steroida dan triterpenoida Sebanyak 1 gram serbuk dimaserasi dengan 20 ml eter selama 2 jam, disaring, lalu filtrat diuapkan dalam cawan penguap, dan pada sisanya ditambahkan 2 tetes pereaksi Liebermann-Burchard 20 tetes asam asetat anhidrat dan 1 tetes asam sulfat pekat. Apabila terbentuk warna biru atau biru hijau menunjukkan adanya steroida, dan bila terbentuk warna merah atau merah ungu menunjukkan adanya triterpenoida. c. Pengujian saponin Sebanyak 0,5 gram serbuk dimasukkan dalam tabung reaksi kemudian tambahkan air panas 10 ml kemudian didinginkan. Kocok kuat-kuat selama 10 detik. Bila terdapat senyawa saponin terbentuk buih stabil kurang lebih 10 menit, tinggi buih 1-10 cm dan buih tidak hilang jika ditambahkan 1 tetes HCl 2N. d. Pengujian flavonoida Sebanyak 0,5 gram serbuk disari dengan 10 ml metanol, direfluks selama 10 menit, kemudian disaring, filtrat diencerkan dengan 10 ml air suling. setelah dingin ditambahkan 5 ml eter minyak tanah, dikocok hati-hati, didiamkan. Lapisan metanol diambil, diuapkan pada temperatur 40 C. Sisa dilarutkan dalam 5 ml etil asetat, kemudian disaring. Filtrat digunakan untuk uji flavonoida dengan cara : 1. Sebanyak 1 ml larutan percobaan diuapkan sampai kering, sisanya dilarutkan dalam 1-2 ml etanol 95 lalu ditambahkan 0,5 gram serbuk seng dan 2 ml asam klorida 2N. Didiamkan selama 1 menit, kemudian ditambahkan 10 tetes asam klorida pekat, jika dalam 2-5 menit terjadi perubahan warna merah intensif menunjukkan adanya flavonoida. Universitas Sumatera Utara 2. Sebanyak 1 ml larutan percobaan diuapkan sampai kering, sisanya dilarutkan dalam 1 ml etanol 95 lalu ditambah 0,1 gram magnesium dan 10 tetes asam klorida pekat. Jika terjadi perubahan warna merah jingga sampai merah ungu menunjukkan adanya flavonoida. Analisis Data 1. Aspek Ethnobotani Data yang diperoleh dari hasil wawancara dan kuisioner dengan responden kunci dan masyarakat ditabulasikan dan dianalisa secara deskriptif yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai pemanfaatan tumbuhan obat dilokasi tempat dilakukannya penelitian. 2. Aspek fitokimia Berdasarkan hasil uji screening fitokimia tumbuhan obat akan dibuat rekapitulasi secara deskrptif senyawa kimia yang terdapat pada tumbuhan obat tersebut. Universitas Sumatera Utara KONDISI UMUM DAN DESKRIPSI BEBERAPA JENIS TUMBUHAN OBAT DI LOKASI PENELITIAN Taman Nasional Batang Gadis TNBG merupakan kawasan hutan yang berada di pegunungan Bukit Barisan Sumatera bagian utara yang memiliki luas 108.000 ha atau 26 dari total luas kawasan hutan di Kabupaten Madina. Taman Nasional Batang Gadis secara geogrfis terletak diantara 99 o 12 ’ 45 ’’ sampai dengan 99 o 47 ’ 10 ’’ BT dan 0 o 27 ’ 15 ’’ sampai dengan 1 o 01 ’ 57 ’’ LU. Taman Nasional Batang Gadis terletak pada kisaran ketinggian 300 m sampai 2.145 m diatas permukaan laut yang merupakan titik tertinggi dipuncak gunung berapi Sorik Marapi. Desa pada penelitian ini diambil 2 desa sebagai desa sampel penelitian yaitu Desa Sibanggor Julu dan Desa Aek Nangali. Pemilihan desa tersebut