PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING ( PBL ) DAN CONTEXTUAL TEACHING LEARNING ( CTL ) PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR TEKNIK KELAS X SMK SWASTA PAB 1 HELVETIA TAHUN AJARAN 2015/2016.

(1)

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING ( PBL ) DAN CONTEXTUAL TEACHING LEARNING ( CTL ) PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR TEKNIK

KELAS X SMK SWASTA PAB 1 HELVETIA TAHUN AJARAN 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Teknik Mesin

Oleh :

KUSTIAWAN

5113321019

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2016


(2)

(3)

(4)

(5)

ii ABSTRAK

Kustiawan: Perbedaan Hasil Belajar Yang Diajar dengan Menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan Model Pembelajaran Contextual Teaching Learning (CTL) Pada Mata Pelajaran Menggambar Teknik Kelas X TKR SMK Swasta PAB 1 Helvetia T.P.2015/2016. Skripsi Jurusan Pendidikan Teknik Mesin, Program Studi Pendidikan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan Tahun 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang diajar dengan model PBL dan CTL pada menggambar teknik di kelas X Teknik Kendaraan Ringan SMK Swasta PAB 1 Helvetia Tahun ajaran 2015/2016. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X TKR yang terdiri dari 2 kelas pada semester I Tahun Ajaran 2015/2016. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan kelompok yang sudah ada, dengan mengambil 2 kelas, X TKR1 sebagai kelas yang diajar dengan Model PBL dan X TKR2 sebagai kelas yang diajar dengan Model CTL. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa adalah tes pilihan berganda sebanyak 30 soal yang sudah diuji cobakan dan dianalisis terlebih dahulu. Sebelum dilakukan perlakuan pada 2 (dua) kelas tersebut terlebih dahulu diberikan pretest untuk memperoleh data awal untuk dan untuk mengetahui kemampuan kedua kelas tersebut apakah sama atau tidak. Setelah diberikan perlakuan kemudian diberikan posttest untuk memperoleh data hasil belajar. Data dianalisis menggunakan uji t. Dari hasil analisis uji hipotesis dengan taraf α = 0,01 dan derajat keberhasilan 58 nilai harga thitung > ttabel (3,28 >

2,45) demikian H0 ditolak. Yang berarti tersedia cukup bukti untuk menyatakan

bahwa hasil belajar siswa yang diajar menggunakan PBL dan CTL berbeda Pada Tahun Ajaran 2015/2016.

Kata Kunci : Model Pembelajaran, Problem Based Learning, Contextual Teaching Learning, Hasil Belajar, Menggambar Teknik.


(6)

ii ABSTRACT

Kustiawan: Differences Learning Outcomes The Learning Model Taught by Using Problem Based Learning (PBL) Contextual Learning and Teaching Learning (CTL) On Subjects Drawing Techniques Class X SMK TKR Private PAB 1 Helvetia T.P.2015 / 2016. Thesis Department of Mechanical Engineering Education, Educational Studies Program Mechanical Engineering Faculty of Engineering, University of Medan 2016.

This study aims to determine differences in learning outcomes of students who are taught by PBL models and CTL on drawing techniques in class X SMK Light Vehicle Engineering Private PAB 1 Helvetia academic year 2015/2016. This type of research is an experimental research. The population in this study were all students of class X TKR consisting of two classes in the first semester of the 2015/2016 Academic Year. Sampling was conducted using an existing group, by taking two classes, X TKR1 as a class taught by PBL model and X TKR2 as a class taught by Model CTL. The instrument used to determine student learning outcomes is a multiple-choice test of 30 questions that have been tested and analyzed first. Before the treatment the two (2) The first class is given a pretest to obtain initial data for and to determine the ability of these two classes are the same or not. After being given the treatment were then given a posttest to obtain data on learning outcomes. Data were analyzed using t-test. From the analysis of the hypothesis test with a level of α = 0.01 and degree of success of 58 value price thitung> ttabel (3.28> 2.45) in order to thus H0 is rejected. Which means there is

enough evidence to suggest that the learning outcomes of students who are taught using the PBL and different CTL In Academic Year 2015/2016.

Key word : Model of Learning, Problem Based Learning, Contextual Teaching Learning, Learning Outcomes, Drawing Techniques.


(7)

iv

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kepada Allah SWT, atas anugerah-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Perbedaan Hasil Belajar Siswa Yang Diajar Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning ( PBL ) Dan Contextual Teaching Learning ( CTL ) Pada Mata Pelajaran Menggambar Teknik Kelas X SMK Swasta PAB 1 Helvetia Tahun Pembelajaran 2015/2016”. Skripsi ini bertujuan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar sarjana pendidikan bagi mahasiswa program studi Pendidikan Teknik Mesin Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Medan.

Dalam penyususan skripsi ini penulis mendapatkan banyak bantuan dari berbagai pihak, terutama dari Bapak Dr. Lisyanto, M.Si, selaku dosen pembimbing. Oleh karena itu penulis menyampaikan terimakasih atas bimbingan dan motivasinya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.Disamping itu penulis menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Prof. Dr. Sumarno, M.Pd, selaku Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Drs. Hidir Efendi, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Janter P.Simanjuntak, ST, MT, Ph.D selaku Ketua Prodi Pendidikan Teknik Mesin Universitas Negeri Medan.

5. Bapak Penguji Dr. Lisyanto, M.Si, Drs. Bonaraja Purba M.Si, Izwar Lubis, MT, Prof. Dr. Sumarno, M.Pd

6. Seluruh dosen dan staf administrasi Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan yang telah membantu penulis selama perkuliahan sampai selesai skripsi ini.


(8)

iv

7. Bapak Drs. Hari Purwoko, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMK Swasta PAB 1 Helvetia. Bapak Pardio S.Pd dan Bapak Drs. Sugeng Prayetno selaku guru bidang studi Menggambar Teknik, serta staff pengajar dan pegawai serta siswa kelas X SMK Swasta PAB 1 Helvetia yang telah membantu penulis dalam memberikan data-data untuk menyelesaikan penelitian dan skripsi. 8. Teristimewa penulis sampaikan terima kasih kepada kedua orangtua tercinta,

Ayahanda Kusno dan Ibunda Ngatiyem yang yang tiada henti-hentinya memberikan doa, support, materi dan kasih sayang yang tulus kepada penulis dan kerja keras sehingga penulis dapat menyelesaikan studi sampai perguruan tinggi.

9. Seluruh teman-teman kelas Extensi Pendidikan Teknik Mesin Stambuk 2011, serta teman-teman diluar prodi Pendidikan Teknik Mesin terima kasih atas bantuan dan kerja samanya selama ini dan buat teman-teman yang tak bisa disebutkan satu persatu yang telah banyak memberikan do’a serta dukungan selama ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, pada kesempatan ini penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skrpisi ini bermanfaat untuk kita semua.

Medan, Juli 2016 Penulis

Kustiawan NIM.5113321019


(9)

vii DAFTAR ISI

Halaman LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

ABSTRAK ...i

ABSTRACT ...ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ...vi

DAFTAR LAMPIRAN ...vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Batasan Masalah ... 6

D. Rumusan Masalah ... 7

E. Tujuan Penelitian ... 7

F. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II Kerangka Teoritis ... 9

A. Kerangka Teoritis ... 9

1. Hasil Belajar ... 9

2. Model pembelajaran Problem Based Learning ... 10

3. Faktor yang mempengaruhi hasil belajar ... 13

4. Kelebihan dan kekurangan Model Pembelajaran ( PBL ) ... 14

B. Model Pembelajaran CTL (Contextual Teaching Learning) ... 18

C. Penelitian Yang Relevan ... 26

D. Kerangka Berpikir ... 26


(10)

vii

BAB III METODE PENELITIAN ... 28

A. Tempat dan waktu penelitian ... 28

B. Populasi dan sampel ... 28

1. Populasi ... 28

2. Sampel ... 29

C. Rancangan Penelitian ... 29

D. Variabel dan Definisi Operasional ... 30

1. Variabel Penelitian ... 30

2. Definisi Operasional ... 31

E. Intrument dan Teknik Pengumpulan data ... 31

F. Validitas dan Reabilitas Instrumen ... 33

1. Uji Validitas...33

2. Uji Reabilitas...34

G. Teknik Analisis Data ... 38

1. Menghitung nilai skor Rata-rata ... 38

1. Uji Normalitas ... 39

2. Uji Homogenitas ... 40

3. Pengujian Hipotesis ... 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian ...44

1. Data Hasil Belajar Model PBL ...44

2. Data Hasil Belajar Model CTL ...45

B. Uji Persyaratan Analisis ...46

1. Uji Normalitas ...46

2. Uji Homogenitas ...46

C. Uji Hipotesis ...46


(11)

vii BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ...50 B. Saran ...51 DAFTAR PUSTAKA ... 52 LAMPIRAN


(12)

viii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Nilai Siswa Kelas X SMK SWASTA PAB 1 HelvetiaT.A 2016/2017....3

Tabel 2. Model Problem Based Learning ( PBL ) ... 14

Tabel 3. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran ( PBL ) ... 14

Tabel 4. Tabel Penyelesaian masalah yang dilakukan melalui 6 tahap ... 16

Tabel 5. Jumlah Rincian Kelas ... 28

Tabel 6. Desain Penelitian ... 30

Tabel 7. Ringkasan validitas soal ... 34

Tabel 8. Interpolasi Koefisien Korelasi Reabilitas ... 35

Tabel 9. Tingkat Kesukaran Soal ... 36

Tabel 10. Ringkasan Tingkat Kesukaran Soal ... 36


(13)

1 BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Sebagai bagian dari pendidikan, proses pembelajaran memiliki 3 komponen penting yang saling terkait satu sama lain. Tiga komponen itu adalah; (1) kurikulum, materi yang diajarkan, (2) proses, bagaimana materi diajarkan, (3) produk, hasil dari proses pembelajaran.

Belajar sering didefinisikan sebagai suatu proses dimana suatu berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman. Komponen yang menentukan untuk terjadinya proses belajar adalah guru dan model pembelajaran yang digunakan. Model pembelajaran merupakan faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Oleh karena itu, guru perlu sekali menguasai dan menerapkan model pembelajaran di dalam proses pembelajaran. Selama ini, cara mengajar guru masih menggunakan model pembelajaran yang konvensional yaitu pembelajaran yang berpusat kepada guru (teacher-centred) dimana siswa hanya menunggu informasi serta mendengarkan penjelasan guru. Model pembelajaran yang monoton akan mengurangi motivasi siswa untuk belajar, karena dengan model pembelajaran yang konvensional ini kebanyakan menyebabkan siswa cenderung jenuh, diam, tidak fokus, bosan, dan tidak ada interaksi saat proses pembelajaran


(14)

2

berlangsung. Hal ini menunjukkan bahwa tujuan pembelajaran tidak tercapai dengan baik.

Hasil belajar merupakan perwakilan dari penguasaan pengetahuan, sikap dan keterampilan yang dikembangkan peserta didik setelah melalui proses pembelajaran. Hasil belajar tidak hanya di lihat dari nilai akhir yang diperoleh siswa, melainkan juga proses pembelajaran itu sendiri. Hasil belajar yang maksimal dapat diupayakan melalui faktor-faktor yang mempengaruhi

Melalui observasi yang peneliti lakukan dengan cara melakukan wawancara kepada guru dan beberapa siswa di SMK SWASTA PAB 1 Helvetia, diperoleh informasi bahwa siswa kurang bergairah dan jenuh ketika mengikuti pelajaran. Kejenuhan itu tentu berdampak buruk terhadap hasil belajar. Hasil belajar yang diperoleh siswa pada mata pelajaran menggambar teknik (measuring tools) cenderung rendah, meskipun ada beberapa siswa yang hasil belajarnya telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yaitu nilai 75 tetapi dilihat dari rata-rata kelas pada mata pelajaran menggambar teknik pada tahun ajaran 2015/2016 hanya mencapai nilai sebesar 65,85. Siswa juga cenderung merasa bosan dan jenuh saat proses pelaksanaan pembelajaran berlangsung. Siswa juga cenderung beranggapan bahwa pelajaran menggunakan menggambar teknik merupakan pelajaran yang sulit dan rumit karena pelajaran menggunakan menggambar teknik juga menuntut ketelitian siswa. Siswa beranggapan bahwa pelajaran Menggambar Teknik itu sulit untuk dipahami, karena banyak materi perhitungannya yang membutuhkan kecermatan tinggi, selalu mencatat, dan tidak ada hal yang menarik saat belajar mata pelajaran tersebut.


(15)

3

Permasalahan juga terlihat dari sisi guru yang mengajar cenderung tidak memberi apresiasi kepada siswa dan tidak menciptakan suasana kelas yang menarik. Pada saat proses pembelajaran berlangsung juga terlihat kurangnya media pembelajaran yang digunakan. Pada proses pembelajaran guru hanya menggunakan metode ceramah yang membuat siswa hanya mendengarkan apa yang disampaikan oleh guru tanpa adanya respon timbal balik antara guru dengan siswa. Guru juga tidak memberikan pretes dan postes pada proses belajar mengajar, sehingga guru tidak mengetahui seberapa jauh peningkatan pemahaman siswanya terhadap materi yang diajarkan. Jika guru tidak mengetahui bagaimana peningkatan kemampuan atau pemahaman siswa, maka guru juga tidak akan tahu kenapa hasil belajar siswa tersebut cenderung rendah, dan pada materi apa saja yang tidak dipahami oleh siswanya. Dengan kondisi dan situasi tersebut, maka sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Untuk lebih jelasnya dampak dari proses belajar mengajar dapat dilihat hasil belajar siswa SMK SWASTA PAB I Helvetia pada mata pelajaran menggambar teknik pada tabel 1 berikut ini.

Tabel 1

Rekapitulasi Nilai Siswa Kelas X-TKR di SMK SWASTA PAB 1 Helvetia T.A 2014/2015

Sumber : Daftar nilai kompetensi menggambar teknik SMK Swasta PAB 1 Helvetia

Kelas Jumlah

siswa KKM

Siswa yang memperoleh nilai ≤ KKM

Dalam %

Siswa yang memperoleh nilai ≥ KKM

Dalam %

1 X-TKR 1 30 75 18 60 12 40

2 X-TKR 2 30 75 16 53,3 14 46,7

3 X-TKR 3 30 75 14 47 16 53


(16)

4

Artinya, persentase pencapaian KKM lebih besar yang tidak mencapai KKM daripada yang mencapai KKM. Padahal Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang ditetapkan sekolah untuk acuan kompetensi menggambar teknik adalah nilai 75. Proses belajar mengajar (PBM) yang tidak maksimal ini menjadi alasan kuat terhadap hasil belajar yang rendah dan akan berpengaruh terhadap keberhasilan pendidikan. Oleh karena itu guru perlu memahami dan mengembangkan metode keterampilan yang kreatif dan inovatif dalam pembelajaran khususnya pada pengajaran menggambar teknik. Sehingga dapat menghasilkan proses belajar mengajar yang menarik dan dapat membangkitkan semangat (motivasi) siswa, agar berperan aktif dalam proses belajar mengajar.

Model pembelajaran yang dapat digunakan guru agar menciptakan suasana belajar yang menarik dan menghasilkan hasil belajar siswa yang baik salah satunya adalah dengan model pembelajaran kooperatif yaitu belajar mengajar dengan jalan mengelompokkan siswa dengan tingkat kemampuan yang berbeda ke dalam kelompok-kelompok kecil. Pada proses belajar mengajar, siswa percaya bahwa keberhasilan mereka akan tercapai jika setiap anggota kelompoknya berhasil. Dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah selama ini, sebenarnya sudah menerapkan belajar kelompok. Namun, kegiatan kelompok tersebut cenderung hanya menyelesaikan tugas. Sedangkan pada pembelajaran Contekstual tujuannya kelompok tidak hanya menyelesaikan tugas yang diberikan, tetapi juga memastikan bahwa setiap kelompok menguasai tugas yang diterimanya. Ada berbagai jenis model pembelajaran, di antaranya adalah model pembelajaran PBL (Problem Based Learning) dan CTL (Contexstual Teaching learning).


(17)

5

Model pembelajaran PBL adalah salah satu pendekatan pembelajaran yang di gunakan oleh guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Dalam model pembelajaran PBL ini siswa memiliki banyak kesempatan untuk mengemukakan pendapat, mengolah informasi dan dapat meningkatkan keterampilan berkomunikasi. Pembelajaran PBL dapat meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain.

Model pembelajaran CTL merupakan pembelajaran yang membentuk kerjasama antar peserta didik dan juga ada monitoring dari guru terhadap individu, yang membuat pelajaran lebih menarik dan dapat mempercepat hubungan antara peserta didik dengan guru. Dalam model pembelajaran CTL, peserta didik tidak hanya dituntut pertanggung jawaban secara kelompok tetapi juga pertanggung jawaban secara individu. Sehingga diharapkan peserta didik dapat memanfaatkan kelompok belajarnya untuk memperdalam materi yang sedang dipelajari dan memperoleh prestasi belajar yang maksimal.

Berdasarkan uraian masalah-masalah tersebut, penulis melihat bahwa keterkaitan model pembelajaran PBL dan CTL sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa, dikarenakan model pembelajaran CTL dapat mendorong siswa mengkonstruksikan pengetahuan di pemikiran mereka sendiri, model CTL dianggap sebagai alternatif strategi pembelajaran yang baru, dimana suiswa belajar melalui dan mengalami sendiri bukan hanya sekedar menghafal teori-teori. Sedangkan model PBL merupakan teknik yang cukup bagus untuk lebih memahami isi pelajaran, dapat menantang kemampuan siswa serta memberi kepuasan untuk pengetahuan baru bagi siswa, dapat meningkatkan aktifitas


(18)

6

pembelajaran siswa. Maka dari itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Perbedaan Hasil Belajar siswa yang diajar dengan menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan Contextual Teaching Learning (CTL) Pada Mata Pelajaran Menggambar Teknik Kelas X SMK

SWASTA PAB 1 Helvetia T.A 2015/2016.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah disebutkan di atas, maka dapat diidentifikasikan masalah-masalah sebagai berikut :

1. Hasil belajar Menggambar Teknik masih rendah

2. Siswa kurang aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran

3. Kurangnya media yang digunakan sebagai pendukung pembelajaran 4. Guru masih menggunakan metode ceramah dalam mengajar.

5. Kurangnya interaksi antara guru dengan siswa. 6. Siswa kurang aktif memberi pertanyaan kepada guru.

7. Siswa cenderung pasif pada saat proses pembelajaran dengan tidak mau bertanya pada guru meskipun sebenarnya belum mengerti materi yang diajarkan.

C. Batasan Masalah Masalah dibatasi pada :

1. Hasil belajar yang dimaksud adalah hasil belajar siswa setelah proses pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran PBL pada kelas eksperimen dan pembelajaran CTL pada kelas kontrol dilihat dari aspek kognitifnya.


(19)

7

2. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas X Teknik Kendaraan Ringan SMK SWASTA PAB I Helvetia.

3. Materi yang diajukan pada penelitian ini adalah proyeksi orthogonal dengan mata pelajaran menggambar teknik kelas X Teknik Kendaraan Ringan SMK SWASTA PAB 1 Helvetia.

4. Perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan model pembelajaran PBL dengan hasil belajar yang diajarkan menggunakan model pembelajaran CTL.

D. Rumusan Masalah

masalah penelitian ini adalah :

1. Bagaimanakah hasil belajar siswa pada mata pelajaran Menggambar Teknik yang diajar menggunakan model pembelajaran PBL ?

2. Bagaimanakah hasil belajar siswa pada mata pelajaran Menggambar Teknik yang diajar menggunakan model pembelajaran CTL ?

3. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan Model Pembelajaran PBL dan CTL pada mata pelajaran Menggambar Teknik materi pembelajaran Proyeksi Orthogonal kelas X-TKR SMK SWASTA PAB 1 Helvetia?

E. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitin ini adalah :

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa pada mata pelajaran Menggambar Teknik yang diajar menggunakan model pembelajaran PBL.


(20)

8

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa pada mata pelajaran Menggambar Teknik yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran CTL. 3. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang

diajar dengan menggunakan model pembelajaran PBL dengan hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran CTL pada mata pelajaran menggambar teknik materi belajar proyeksi orthogonal kelas X SMK SWASTA PAB 1 Helvetia.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

1. Sebagai bahan referensi dan informasi bagi para guru berkaitan dengan model pembelajaran yang dapat dipilih dan dimanfaatkan dalam pembelajaran.

2. Sebagai bahan referensi dan sebagai bahan masukan bagi rekan-rekan mahasiswa calon guru atau peneliti lain yang bermaksud mengadakan penelitian yang sama atau berkaitan dengan permasalahan yang akan diteliti.

3. Sebagai bahan kajian/sumbangan penelitian untuk pengembangan/ penerapan model pembelajaran.


(21)

50

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada Bab IV, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Model Pembelajaran Problem Based Learning yang dilakukan sesuai dengan langkah-langkah proses pembelajaran cocok diaplikasikan di SMK untuk memperoleh hasil belajar yang tinggi dari pada model pembelajaran CTL.

2. Perbedaan Model Pembelajaran Problem Based Learning dengan Model Pembelajaran Contexstual Teaching Learning adalah PBL adalah Proses pembelajaran di kelas merupakan bagi peserta didik dan sarana untuk mendiskusikan serta memecahkan permasalahan dan kemudian dipecahkan secara bersama-sama dengan teman dan guru sedangkan Pembelajaran Contexstual Teaching Learning mengutamakan pada pemahaman peserta didik.

3. Hasil Belajar Siswa pada Kelas Eksperimen menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning memperoleh rata-rata hasil belajar sebesar 77,1 dengan standar deviasi = 16,21.

4. Hasil Belajar Siswa pada Kelas Kontrol menggunakan Model Pembelajaran Contexstual Teaching Lerning memperoleh rata-rata hasil belajar sebesar 65,73 dengan standar deviasi = 0,774.


(22)

51

5. Dari rata-rata hasil belajar siswa yang di ajarkan menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan Model Pembelajaran Contexstual Teaching Learning.

6. Hasil pengujian hipotesis dengan melakukan Uji-t maka diperoleh harga thitung lebih besar dari harga ttabel ( 3,28 > 2,45 ) sehngga Ha diterima dan Ho ditolak pada taraf α = 0,05. Menjelaskan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning terhadap Model Pembelajaran Contekstual Teaching Learning pada mata pelajaran menggambar teknik kelas X SMK SWASTA PAB 1 Helvetia Pada Tahun Ajaran 2015/2016.

B. Saran

Telah terbukti bahwa hasil belajar menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning lebih tinggi daripada menggunakan Model Pembelajaran Contekstual Teaching Learning. Maka penulis memberikan saran:

1. Guru dapat Meningkatkan kualitas pembelajaran pada SMK SWASTA PAB 1 Helvetia pada materi menggambar teknik dengan Model pembelajaran Problem Based Learning.

2. Guru perlu merancang model pembelajaran untuk mendapatkan hasil belajar siswa yang maksimal.


(23)

52

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharmi (2013). Dasar-dasar Evaluasi pendidikan. Jakarta : Bumi Karya

Arikunto, Suharmi (2010). Prosedur Penelitian : Jakarta Renika Cipta

Fajri, dkk. (2013). Pendekatan Kemampuan Siswa dengan menggunakan pendekatan Contextual Teaching Learning (CTL). Penerbit Jurnal

Johnson (2005). Problem Based Learning. Bandung : Sinar Baru John : (2005) Problem Based Learning : Gramedi

Purwanto, Ngalim. (1993). Psikologi Pendidikan. Bandung : Remaja Roesdakarya Rusman, M.Pd (2014). Model-model Pembelajaran Bandung : Raja Grafindo

Persada

Sanjaya, Wina. (2011). Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana

Sudjana, Nana. (2001). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sudjana. (2009). Metode Statistika. Bandung : Tarsito


(1)

pembelajaran siswa. Maka dari itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Perbedaan Hasil Belajar siswa yang diajar dengan menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan Contextual Teaching Learning (CTL) Pada Mata Pelajaran Menggambar Teknik Kelas X SMK SWASTA PAB 1 Helvetia T.A 2015/2016.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah disebutkan di atas, maka dapat diidentifikasikan masalah-masalah sebagai berikut :

1. Hasil belajar Menggambar Teknik masih rendah

2. Siswa kurang aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran

3. Kurangnya media yang digunakan sebagai pendukung pembelajaran 4. Guru masih menggunakan metode ceramah dalam mengajar.

5. Kurangnya interaksi antara guru dengan siswa. 6. Siswa kurang aktif memberi pertanyaan kepada guru.

7. Siswa cenderung pasif pada saat proses pembelajaran dengan tidak mau bertanya pada guru meskipun sebenarnya belum mengerti materi yang diajarkan.

C. Batasan Masalah Masalah dibatasi pada :

1. Hasil belajar yang dimaksud adalah hasil belajar siswa setelah proses pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran PBL pada kelas eksperimen dan pembelajaran CTL pada kelas kontrol dilihat dari aspek kognitifnya.


(2)

2. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas X Teknik Kendaraan Ringan SMK SWASTA PAB I Helvetia.

3. Materi yang diajukan pada penelitian ini adalah proyeksi orthogonal dengan mata pelajaran menggambar teknik kelas X Teknik Kendaraan Ringan SMK SWASTA PAB 1 Helvetia.

4. Perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan model pembelajaran PBL dengan hasil belajar yang diajarkan menggunakan model pembelajaran CTL.

D. Rumusan Masalah

masalah penelitian ini adalah :

1. Bagaimanakah hasil belajar siswa pada mata pelajaran Menggambar Teknik yang diajar menggunakan model pembelajaran PBL ?

2. Bagaimanakah hasil belajar siswa pada mata pelajaran Menggambar Teknik yang diajar menggunakan model pembelajaran CTL ?

3. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan Model Pembelajaran PBL dan CTL pada mata pelajaran Menggambar Teknik materi pembelajaran Proyeksi Orthogonal kelas X-TKR SMK SWASTA PAB 1 Helvetia?

E. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitin ini adalah :

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa pada mata pelajaran Menggambar Teknik yang diajar menggunakan model pembelajaran PBL.


(3)

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa pada mata pelajaran Menggambar Teknik yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran CTL. 3. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang

diajar dengan menggunakan model pembelajaran PBL dengan hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran CTL pada mata pelajaran menggambar teknik materi belajar proyeksi orthogonal kelas X SMK SWASTA PAB 1 Helvetia.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

1. Sebagai bahan referensi dan informasi bagi para guru berkaitan dengan model pembelajaran yang dapat dipilih dan dimanfaatkan dalam pembelajaran.

2. Sebagai bahan referensi dan sebagai bahan masukan bagi rekan-rekan mahasiswa calon guru atau peneliti lain yang bermaksud mengadakan penelitian yang sama atau berkaitan dengan permasalahan yang akan diteliti.

3. Sebagai bahan kajian/sumbangan penelitian untuk pengembangan/ penerapan model pembelajaran.


(4)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada Bab IV, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Model Pembelajaran Problem Based Learning yang dilakukan sesuai dengan langkah-langkah proses pembelajaran cocok diaplikasikan di SMK untuk memperoleh hasil belajar yang tinggi dari pada model pembelajaran CTL.

2. Perbedaan Model Pembelajaran Problem Based Learning dengan Model Pembelajaran Contexstual Teaching Learning adalah PBL adalah Proses pembelajaran di kelas merupakan bagi peserta didik dan sarana untuk mendiskusikan serta memecahkan permasalahan dan kemudian dipecahkan secara bersama-sama dengan teman dan guru sedangkan Pembelajaran Contexstual Teaching Learning mengutamakan pada pemahaman peserta didik.

3. Hasil Belajar Siswa pada Kelas Eksperimen menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning memperoleh rata-rata hasil belajar sebesar 77,1 dengan standar deviasi = 16,21.

4. Hasil Belajar Siswa pada Kelas Kontrol menggunakan Model Pembelajaran Contexstual Teaching Lerning memperoleh rata-rata hasil belajar sebesar 65,73 dengan standar deviasi = 0,774.


(5)

5. Dari rata-rata hasil belajar siswa yang di ajarkan menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan Model Pembelajaran Contexstual Teaching Learning.

6. Hasil pengujian hipotesis dengan melakukan Uji-t maka diperoleh harga thitung lebih besar dari harga ttabel ( 3,28 > 2,45 ) sehngga Ha diterima dan Ho ditolak pada taraf α = 0,05. Menjelaskan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning terhadap Model Pembelajaran Contekstual Teaching Learning pada mata pelajaran menggambar teknik kelas X SMK SWASTA PAB 1 Helvetia Pada Tahun Ajaran 2015/2016.

B. Saran

Telah terbukti bahwa hasil belajar menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning lebih tinggi daripada menggunakan Model Pembelajaran Contekstual Teaching Learning. Maka penulis memberikan saran:

1. Guru dapat Meningkatkan kualitas pembelajaran pada SMK SWASTA PAB 1 Helvetia pada materi menggambar teknik dengan Model pembelajaran Problem Based Learning.

2. Guru perlu merancang model pembelajaran untuk mendapatkan hasil belajar siswa yang maksimal.


(6)

Arikunto, Suharmi (2013). Dasar-dasar Evaluasi pendidikan. Jakarta : Bumi Karya

Arikunto, Suharmi (2010). Prosedur Penelitian : Jakarta Renika Cipta

Fajri, dkk. (2013). Pendekatan Kemampuan Siswa dengan menggunakan pendekatan Contextual Teaching Learning (CTL). Penerbit Jurnal

Johnson (2005). Problem Based Learning. Bandung : Sinar Baru John : (2005) Problem Based Learning : Gramedi

Purwanto, Ngalim. (1993). Psikologi Pendidikan. Bandung : Remaja Roesdakarya Rusman, M.Pd (2014). Model-model Pembelajaran Bandung : Raja Grafindo

Persada

Sanjaya, Wina. (2011). Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana

Sudjana, Nana. (2001). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sudjana. (2009). Metode Statistika. Bandung : Tarsito


Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN PROBLEM BASED LEARNING ( PBL ) PADA PEMBELAJARAN TEMATIK TEMA BELANJA DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DAN IPS DI KELAS III SDN KACANGAN 01 TULUNGAGUNG

0 5 21

STUDI PERBANDINGAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS ANTARA SISWA YANG PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DAN DISCOVERY LEARNING DAN HUBUNGAN DENGAN HASIL BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS X IPS SMA NEGERI 1 PAGELARAN TAHUN PELAJ

0 6 76

STUDI PERBANDINGAN SIKAP SOSIAL SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERTAIF TIPE PROBLEM BASED LEARNING DAN PROJECT BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X SMA NEGERI 1 GADINGREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015

1 5 92

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS X SMK GAJAH MADA BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2014/2015

0 5 59

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DAN PROJECT BASED LEARNING DENGAN MEMPERHATIKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 METRO TAHUN AJARAN 2014/2015

0 6 87

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL DISCOVERY LEARNING DENGAN PROBLEM BASED LEARNING

2 11 13

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS PROSEDUR DENGAN MENGGUNAKAN METODE CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING ) PADA SISWA KELAS X MAN CIMAHI

0 1 6

View of PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PEMASARAN ONLINE PADA SISWA KELAS X PEMASARAN SMK BINA BANGSA SEDONG TAHUN PELAJARAN 2016/2017

0 0 11

PERBEDAAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP KREATIVITAS SISWA

0 0 16

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING ( PBL ) BERBANTUAN VIDEO UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SEMESTER II SD KANISIUS HARJOSARI KECAMATAN BAWEN TAHUN AJARAN 20142015

1 2 17