PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH DAN SCRAMBLE PADA MATERI POKOK SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA DI KELAS XI IPA MAN 1 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016.

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH
DAN SCRAMBLE PADA MATERI POKOK SISTEM EKSKRESI
PADA MANUSIA DI KELAS XI IPA MAN 1 MEDAN
TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016

Oleh :
Eka Rizki Ananda Nasution
4122141005
Program Studi Pendidikan Biologi

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016

i


ii

RIWAYAT HIDUP
Eka Rizki ananda Nasution dilahirkan di Kedai Durianm pada tanggal
2November 1994. Ayah bernama Mohd. Rivai Nasution dan ibu bernama Sri
Ningsih merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Pada tahun 1999, penulis
masuk TK Putik Harapan Tembung, dan lulus pada tahun 2000. Pada tahun 2000,
penulis melanjutkan sekolah di SD Negeri 107404 Percut Sei Tuan, dan lulus
pada tahun 2006. Pada tahun 2006, penulis melanjutkan sekolah di MTs AlWashliyah Tembung, dan lulus pada tahun 2009. Pada

tahun 2009, Penulis

melanjutkan sekolah di MAN 1 Medan, dan lulus pada tahun 2012. Pada tahun
2012, penulis diterima di Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan. Penulis telah mengikuti
PPLT (Program Pengalaman Lapangan Terpadu) Unimed pada tahun 2015 di
SMP Dharma Para Pangkalan Berandan.

iii


PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH
DAN SCRAMBLE PADA MATERI POKOK SISTEM EKSKRESI
PADA MANUSIA DI KELAS XI IPA MAN 1 MEDAN
TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016
Eka Rizki Ananda Nasution (4122141005)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Perbandingan Hasil Belajar
Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match
dan Scramble pada Materi Pokok Sistem Ekskresi pada Manusia di Kelas XI IPA
MAN 1 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016. Penelitian ini dilaksanakan pada
bulan Maret – Mei 2016. Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen yang
dilakukan kepada siswa kelas XI IPA MAN 1 Medan dengan melakukan
pengajaran menggunakan model pembelajaran Make A Match pada kelas
Eksperimen I dan model pembelajaran Scramble pada kelas Eksperimen II. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa pengajaran menggunakan model pembelajaran
Make A Match dan Scramble dapat meningkatkan hasil belajar siswa terhadap
materi sistem ekskresi pada manusia. Untuk secara keseluruhan model
pembelajaran Make A Match memiliki hasil yang lebih baik ( ̅ 1 ± SD1 = 87,56 ±

6,03) dibandingkan dengan menggunakan model pembelajaran Scramble ( ̅ 2 ±
SD2 = 83,87 ± 7,720). Dari hasil rata-rata postes yang didapat pada kelas
Eksperimen I (87,56) dan kelas eksperimen II (83,87) dapat dilihat bahwa hasil
rata-rata pembelajaran menggunakan model Make A Match dan Scramble sudah
mencapai nilai KKM (83). Hasil pengujian hipotesis diperoleh thitung = 2,427
sedangkan dari daftar distribusi t dengan dk = 79 dan taraf signifikasi 5% (α =
0,05) diperoleh harga ttabel = 1,993 melalui interpolasi sehingga thitung > ttabel maka
Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Ada
Perbedaan yang Signifikan Antara Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model
Pembelajaran Make A Match dengan Model Pembelajaran Scramble pada Materi
Pokok Sistem Ekskresi pada Manusia di Kelas XI IPA MAN 1 Medan Tahun
Pembelajaran 2015/2016.
Kata Kunci: Hasil Belajar, Kooperatif, Make A Match, Scramble, Sistem Ekskresi

iv

DIFFERENCE STUDENTS LEARNING OUTCOMES BY USING
COOPERATIVE TYPE MAKE A MATCH AND SCRAMBLE
FOR EXCRETION HUMAN SYSTEM TOPIC
FOR GRADE XI IPA MAN 1 MEDAN

ACADEMIC YEAR 2015/2016

Eka Rizki Ananda Nasution (4122141005)

ABSTRACT
This research aims to know difference students learning outcomes by
using cooperative type Make A Match and Scramble for excretion human system
topic for grade XI IPA MAN 1 Medan academic year 2015/2016. This research is
conducted range march-may 2016. This research is by using experiment for
students grade XI IPA MAN 1 Medan by learning process Make A Match model
in first class experiment and Scramble model in second class experiment. Result
research shows that learning process by using Make A Match and Scramble could
increasing students learning outcomes for excretion human system. Most of Make
A Match model has better result ( ̅ 1 ± SD1 = 87,56 ± 6,03) than Scramble ( ̅ 2 ±
SD2 = 83,87 ± 7,720). From post test mean result, shows that first class
experiment (87,56) and second class experiment (83,87) it shows that these model
could increasing KKM (83). From hypothesis it shows that tcalculate=2,427 and
distribution t with dk=79, and significance 5% with ttable=1,993 by interpolation so
Ho is rejected and Ha is accepted. So concluded that there are differences
significance between students learning outcomes by Make A Match model and

Scramble for excretion human system for grade XI IPA MAN 1 Medan academic
year 2015/2016.
Keywords: Learning Outcomes, Cooperative, Make A Match, Scramble, Excretion
System.

v

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat
dan Berkahnya yang memberikan kesehatan dan nikmat kepada penulis sehingga
penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik dan sesuai dengan waktu yang
direncanakan.
Skripsi yang berjudul “Perbandingan Hasil Belajar Siswa dengan
Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match dan
Scramble Pada Materi Pokok Sistem Ekskresi Pada Manusia di Kelas XI IPA
MAN 1 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016”, disusun untuk memperoleh
gelar sarjana Pendidikan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Negeri Medan.
Pada Kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak
Drs. Lazuardi, M.Si., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak

memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penelitian
sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada Ibu Dr. Fauziyah Harahap, M.Si., Bapak Drs. Tonggo
Sinaga, MS., dan Bapak Drs. Toyo Manurung, M.Si., sebagai Dosen Penguji yang
telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai
selesai penyusunan skripsi ini.
Ucapan terima kasih disampaikan kepada Ibu Dra. Martina Asiati
Napitupulu, M.Sc., selaku Dosen Pembimbing Akademik dan kepada seluruh
Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Biologi FMIPA UNIMED
yang sudah membantu penulis. Penghargaan juga disampaikan kepada Kepala
Sekolah, Ibu Guru Biologi Kelas XI IPA Herawati D, S.Ag, M.Pd. Serta staf-staf
MAN 1 Medan yang telah banyak membantu selama penelitian ini.
Teristimewa penulis sampaikan terima kasih kepada Ayahanda Mohd.
Rivai Nasution dan Ibunda Sri Ningsih, yang sudah memberikan doa, dukungan
moril serta materil kepada penulis dalam menyelesaikan studi di Universitas
Negeri Medan ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan atas semangat dan
dukungan kepada Dimas Habib yang selalu mendukung serta membantu penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini. Sahabat dan teman-teman perkuliahan dan

vi


sepermainan (Silvia Adriani, Siti Rizka Amina, Wirdah Aulia Siregar, Nurlaizar
Andriani dan Desry Arbieyanti Nasution) serta buat teman-teman sekelas
Pendidikan Biologi Reguler C 2012 yang telah memberikan semangat dan
mendoakan penulis selama masa perkuliahan hingga menyelesaikan studi di
Universitas Negeri Medan.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi
maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi
skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan ,

Juni 2016

Penulis

Eka Rizki Ananda Nasution
4122141005


vii

DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan
Daftar Riwayat Hidup
Abstrak
Abstract
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Identifikasi Masalah
1.3 Batasan Masalah
1.4 Rumusan Masalah
1.5 Tujuan Penelitian
1.6 Manfaat Penelitian

1.7 Definisi Operasional
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kerangka Teoritis
2.1.1 Pengertian Belajar
2.1.2 Pengertian Hasil Belajar
2.1.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
2.1.4 Pengertian Model Pembelajaran
2.1.5 Model Pembelajaran Kooperatif
2.1.6 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match
2.1.7 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Scramble
2.2 Materi Pelajaran
2.3 Kerangka Berpikir
2.4 Hipotesis
2.4.1 Hipotesis Penelitian
2.4.2 Hipotesis Statistik
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
3.1.1 Lokasi Penelitian
3.1.2 Waktu Penelitian
3.2 Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi
3.2.2 Sampel
3.3 Variabel dan Instrumen Penelitian
3.3.1 Variabel

Halaman
i
ii
iii
iv
v
vii
ix
x
xi
1
1
6
6
6

7
7
8
9
9
9
10
11
12
13
18
20
22
27
28
28
28
29
29
29
29
29
29
29
30
30

viii

3.3.2 Instrumen Penelitian
3.4 Jenis Penelitian
3.5 DesainPenelitian
3.6 Prosedur Penelitian
3.7 Teknik Pengumpulan Data
3.8 Uji Instrumen
3.8.1 Validitas Tes
3.8.2 Reliabilitas Tes
3.8.3 Tingkat Kesukaran Soal
3.8.4 Daya Pembeda Soal
3.9 Teknik Analisis Data
3.9.1 Menghitung Nilai Rata-Rata
3.9.2 Standar Deviasi
3.9.3 Uji Normalitas Data
3.9.4 Uji Homogenitas Data
3.9.5 Uji Hipotesis

30
31
32
33
35
35
35
36
37
38
39
39
39
40
41
42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian
4.1.1 Deskripsi Nilai Pretes Siswa
4.1.2 Deskripsi Nilai Postes Siswa
4.2 Uji Prasyarat Analisis Data
4.2.1 Uji Normalitas
4.2.2 Uji Homogenitas
4.2.3 Uji Hipotesis
4.3 Pembahasan

43
43
43
45
47
47
48
48
49

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran

54
54
55

DAFTAR PUSTAKA

56

ix

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Proses Dan
Hasil Belajar
Gambar 2.2 Struktur Ginjal
Gambar 2.3 Struktur Anatomi Nefron
Gambar 2.4 Struktur Kulit
Gambar 2.5 Struktur Hati
Gambar 2.6 Struktur Paru-Paru
Gambar 3.1 Prosedur Penelitian
Gambar 4.1 Diagram Nilai Pretes Siswa
Gambar 4.2 Diagram Nilai Postes Siswa

11
22
23
24
25
26
34
44
46

x

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif
Tabel 3.1 Sampel Penelitian
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar Siswa Pada Sub Materi Pokok
Sistem Ekskresi Pada Manusia
Tabel 3.3 Desain Penelitian
Tabel 4.1 Perbandingan Nilai Pre Tes Siswa
Tabel 4.2 Perbandingan Nilai Post Tes Siswa
Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Data Penelitian Kelas Eksperimen I
Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Data Penelitian Kelas Eksperimen II
Tabel 4.5 Hasil Uji Homogenitas Data

18
30
30
32
43
45
47
48
48

xi

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Silabus
Lampiran 2 RPP Model Make A Match
Lampiran 3 RPP Model Scramble
Lampiran 4 Instrumen Penelitian
Lampiran 5 Jawaban
Lampiran 6 Lembar Jawaban
Lampiran 7 Tabel Pengamatan Validitas Tes
Lampiran 8 Perhitungan Validitas Tes
Lampiran 9 Tabel Hasil Perhitungan Validitas Tes
Lampiran 10 Tabel Pengamatan Reliabilitas Tes
Lampiran 11 Perhitungan Reliabilitas Tes
Lampiran 12 Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal
Lampiran 13 Tabel Pengamatan Daya Beda
Lampiran 14 Perhitungan Daya Beda
Lampiran 15 Data Hasil Pretes Siswa Dengan Menggunakan
Model Pembelajaran Make A Match Dan Scramble
Lampiran 16 Data Hasil Postes Siswa Dengan Menggunakan
Model Pembelajaran Make A Match Dan Scramble
Lampiran 17 Pengijian Normalitas
Lampiran 18 Pengujian Homogenitas
Lampiran 19 Pengujian Hipotesis
Lampiran 20 Tabel r Product Moment
Lampiran 21 Tabel Harga Kritik Untuk t
Lampiran 22 Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lillifors
Lampiran 23 Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z
Lampiran 24 Tabel Harga Distribusi F
Lampiran 25 Dokumentasi Penelitian

59
61
76
87
91
92
93
94
95
97
98
100
102
103
105
109
113
120
123
126
127
128
129
130
134

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Mutu pendidikan bergantung pada keberhasilan proses belajar yang terjadi
dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Keberhasilan proses belajar ini sendiri
dipengaruhi faktor: (1) Internal meliputi faktor biologis dan psikologis. Faktor
biologis antara lain usia, kematangan dan kesehatan, sedangkan psikologis antara
lain kelelahan, suasana hati, motivasi, minat, dan kebiasaan belajar; (2) Faktor
yang berasal dari luar diri manusia yang disebut faktor eksternal. Faktor ini antara
lain faktor manusia seperti keluarga, sekolah dan masyarakat. Kemudiaan faktor
non manusia seperti alam, benda, hewan, udara, suara bau-bauan dan lingkunggan
fisik. Kedua faktor ini bagi peserta didik akan mempengaruhi prestasi belajar.
Oleh karena itu guru harus menguasai dan memahami kedua faktor ini untuk
mengatur strategi pembelajaran yang lebih bermakna, menarik dan menyenangkan
bagi peserta didik (Sagala, 2009).
Efisiensi dan keefektifan mengajar dalam proses interaksi belajar yang
baik adalah segala upaya guru untuk membantu para siswa agar belajar dengan
baik. Agar dapat mengajar secara efektif, guru harus meningkatkan mutu
(kualitas) mengajarnya. Kesempatan belajar siswa dapat ditingkatkan dengan cara
melibatkan siswa secara aktif dalam belajar. Memulai dan mengakhiri kegiatan
belajar mengajar tepat pada waktunya. Hal ini berarti kesempatan belajar semakin
banyak atau optimal, dan guru menunjukkan keseriusan dalam mengajar sehingga
dapat membangkitkan minat dan motivasi siswa untuk belajar. Semakin banyak
siswa terlibat aktif dalam belajar, semakin tinggi kemungkinan prestasi belajar
yang dicapainya.
Belajar

merupakan

sebuah

aktivitas

yang

sangat

penting

bagi

perkembangan siswa. Belajar akan terjadi setiap saat dalam diri siswa. Proses
belajar sangat luas, sebagian besar prilaku siswa diperoleh dari aktivitas belajar,
sebagian besar perkembangan siswa ditentukan oleh faktor belajar. Hanya
sebagian kecil saja perkembangan siswa yang bukan merupakan hasil belajar.

2

Hasil belajar siswa sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor intern dan ekstern.
Faktor intern yaitu faktor yang mempengaruhi siswa yang bersumber dari dalam
diri siswa itu sendiri, dan salah satu faktor tersebut adalah minat. Minat menurut
Slameto (2010) adalah “Kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan
mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan
terus menerus yang disertai rasa senang”. Faktor ekstern yaitu faktor yang
bersumber dari luar diri siswa. Salah satu faktor tersebut adalah faktor sekolah. Di
sekolah terjadinya proses belajar mengajar yang sistematis dimana guru akan
menyampaikan materi pelajaran dan peserta didik merespon umpan balik yang
diberikan guru, proses tersebut akan membuat hasil belajar siswa akan lebih baik.
Namun, dalam proses belajar mengajar guru harus dituntut lebih kreatif dalam
penyampaian materi dengan penguasaan model dan metode yang tepat saat proses
penyampaian materi. Penggunaan model dan metode yang kurang tepat dan
kurang menarik dapat membuat siswa cenderung merasa bosan ketika materi
pelajaran disampaikan oleh guru.
Berbagai inovasi dalam program pendidikan juga telah dilaksanakan, antara
lain penyempurnaan silabus, kurikulum, pengadaan buku ajar dan buku referensi
lainnya melalui program pelatihan dan peningkatan kualitas pendidikan guru,
peningkatan manajemen serta pengadaan fasilitas lainnya. Guru tidak hanya
bertujuan untuk memberikan materi pelajaran saja tetapi lebih menekankan
bagaimana mengajak siswa untuk menemukan dan membangun pengetahuannya
sendiri sehingga siswa dapat mengembangkan kecakapan hidup dan siap untuk
memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan.
Dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan salah satu guru
bidang studi Biologi terdapat beberapa permasalahan yang ditemukan pada kelas
XI IPA di MAN 1 Medan tahun pelajaran 2015/2016 seperti kelas masih berfokus
pada guru, proses pembelajaran masih banyak yang tidak melibatkan siswa
sehingga siswa menjadi pasif. Guru masih menggunakan model pembelajaran
yang lebih memfokuskan pada pengumpulan pengetahuan dan penuntasan materi
menggunakan metode ceramah dan penugasan dimana guru sebagai pusat
informasi menerangkan materi dan siswa hanya duduk manis mendengarkan dan

3

mencatat materi yang disampaikan. Permasalahan dari materi sistem ekskresi
yang dialami siswa adalah dimana siswa masih belum atau kurang mengenal dan
memahami organ-organ yang termasuk kedalam sistem ekskresi, kurang
mampunya siswa menjelaskan bagaimana proses-proses yang terjadi pada sistem
ekskresi, dan kurang mampunya siswa mengingat serta menggunakan bahasa latin
pada materi sistem ekskresi. Narasumber juga mengatakan bahwa hasil belajar
siswa yang menggunakan media berupa LCD dan proyektor lebih baik hasil
belajarnya dari pada tidak menggunakan media. Guru juga sering memberikan
permainan atau games berupa pertanyaan. Dari sinilah dapat dinilai keaktifan
siswa dalam mengikuti kegiatan proses belajar mengajar.
Permasalahan lainnya adalah tingginya nilai KKM dari pelajaran Biologi
sehingga hasil belajar siswa belum maksimal karena hanya sebagian siswa yang
nilainya mencapai KKM (KKM = 83). Kurangnya keaktifan siswa dalam
merespon pelajaran dalam kegiatan belajar mengajar dimana siswa yang pintar
saja yang mendominasi aktif dalam merespon pelajaran, serta kurangnya
kemampuan siswa dalam memahami konsep-konsep dasar materi pelajaran
biologi.
Untuk mengatasi hal tersebut maka perlu dicari suatu solusi yang dapat
mengubah keadaan tersebut. Perlu diterapkan model pembelajaran lain yang lebih
menyenangkan sehingga siswa lebih tertarik dan aktif dalam proses pembelajaran.
Siswa didorong untuk mendengarkan penjelasan dari guru maupun teman sebaya
dengan lebih kritis, maupun memahami dan menjelaskan konsep-konsep dengan
kata-kata sendiri, serta mampu menunjukkan bukti klarifikasi dari penjelasan
tersebut.
Model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match merupakan model
yang tepat untuk membantu siswa memahami konsep-konsep. Hal ini dapat dilihat
dari penelitian yang dilakukan oleh Hairani (2013) pada materi ekosistem di kelas
X SMA Negeri 1 Sidamanik T.P 2013/2014, dimana hasil belajar siswa yang
diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match
lebih tinggi dibandingkan dengan tidak menggunakan model pembelajaran Make
A Match. Peneliti juga mengungkapkan keunggulan dari model pembelajaran

4

Make A Match diantaranya: (1) meningkatkan kerja sama diantara siswa; (2)
membuat siswa sangat antusias dan semangat dalam menerima pelajaran; (3)
membantu siswa yang tidak aktif berdiskusi menjadi aktif; dan (4) memotivasi
siswa untuk meningkatkan kualitas belajar.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Amelia (2014) di SMA Negeri 8
Medan menyatakan bahwa hasil belajar siswa yang menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Make A Match lebih tinggi dibandingkan dengan
hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
Numbered Head Together (NHT). Dapat dilihat dari nilai rata-rata pretes kelas
Numbered Head Together (NHT) yakni 43,05 dan kelas Make A Match (MAM)
yakni 44,1, maka dapat disimpulkan bahwa secara umum tingkat penguasaan
siswa kelas Numbered Head Together (NHT) dan Make A Match (MAM) sebelum
diberikan pembelajaran dengan model NHT dan MAM tergolong sangat rendah
karena masih berada dibawah KKM. Setelah dilakukannya postes pada kelas
Make A Match (MAM) terdapat beberapa siswa yang belum mencapai standar
ketuntasan dengan nilai 68 sebanyak 1 orang siswa (2,5%), nilai 72 sebanyak 4
orang siswa (10%), sedangkan siswa yang belum mencapai standar ketuntasan dan
pada kelas Numbered Head Together (NHT) yaitu nilai 64 sebanyak 4 orang
siswa (10%), nilai 68 sebanyak 3 orang (75%), nilai 72 sebanyak 9 orang siswa
(22,5%). Dengan demikian jumlah siswa yang belum mencapai standart
ketuntasan pada kelas Make A Match (MAM) lebih sedikit dari pada kelas
Numbered Head Together (NHT).
Sementara itu, model pembelajaran kooperatif tipe Scramble juga sangat
tepat untuk membantu siswa dalam memahami materi yang sedang diajar. Model
Scramble ini ciri khasnya adalah terletak pada penekanan latihan soal yang
dikerjakan secara berkelompok pada setiap akhir pertemuan. Dengan adanya
latihan soal tersebut diharapkan materi yang sudah dipelajari dapat terekam
langsung oleh siswa. Hal ini terbukti dengan penelitian yang dilakukan Efa (2011)
di SMA Negeri 3 Binjai pada materi sistem respirasi dengan menggunakan model
Scramble menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa. Dari hasil pretes
diketahui nilai rata-rata siswa kelas Scramble sebesar 48,9 sedangkan pada kelas

5

Word Square diketahui nilai rata-rata siswa sebesar 46,5. Setelah menggunakan
model pembelajaran Scramble nilai dari hasil postes diketahui nilai rata-rata siswa
sebesar 77,5 sedangkan pada kelas Word Square diketahui nilai rata-rata siswa
sebesar 72,5. Dari hasil nilai tersebut menunjukkan bahwa model Scramble lebih
berhasil meningkatkan hasil belajar siswa dari pada menggunakan model Word
Square pada materi sistem respirasi.
Pemilihan materi sistem ekskresi pada manusia karena disesuaikan dengan
jadwal seminar dan penelitian yang akan dilakukan pada bulan Maret sampai Mei.
Penulis memilih membandingkan model pembelajaran Make A Match dan
Scramble adalah dari hasil penelitian-penelitian yang telah dilakukan orang lain
sebelumnya. Dari penelitian tersebut, dapat dikatakan bahwa Make A Match
sesuai diterapkan pada materi sistem ekskresi. Sedangkan pada pembelajaran
kooperatif tipe Scramble, peneliti belum menemukan penelitian yang membahas
tentang proses belajar mengajar dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe Scramble pada materi sistem ekskresi. Oleh karena itu peneliti
akan membandingkan kedua model pembelajaran tersebut sehingga peneliti
mengetahui model pembelajaran Make A Match atau Scramble yang lebih baik
untuk materi sistem ekskresi.
Karakteristik dari materi sistem ekskresi adalah bagaimana siswa mampu
menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi organ, dan proses serta
kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem ekskresi pada manusia. Dari
karakteristik materi sistem ekskresi tersebut menurut peneliti cocok dengan
menggunakan model Make A Match dan Scramble dalam membantu siswa untuk
memahami dan mengingat materi sistem ekskresi dengan mudah.
Sedangkan alasan peneliti memilih MAN 1 Medan sebagai tempat
penelitian dikarenakan saya merupakan alumni dari sekolah tersebut sehingga
telah mengenal kepala sekolah, guru dan para murid. Hal tersebut dapat
mempermudah peneliti pada saat melakukan penelitian dan mempermudah
mengurus hal-hal yang berhubungan dengan penelitian.
Berdasarkan uraian di atas, perlu dilakukan penelitian dengan judul:
“Perbandingan

Hasil

Belajar

Siswa

dengan

Menggunakan

Model

6

Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match dan Scramble pada Materi
Pokok Sistem Ekskresi pada Manusia di Kelas XI IPA MAN 1 Medan Tahun
Pembelajaran 2015/2016”.
1.1 Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah yang diuraikan di atas dapat diidentifikasi
masalah adalah sebagai berikut:
1. Hasil belajar biologi siswa yang belum maksimal.
2. Kurangnya keaktifan siswa dalam merespon pelajaran dalam kegiatan belajar
mengajar.
3. Kurangnya kemampuan siswa dalam memahami konsep-konsep dasar materi
biologi.
4. Kurangnya kemampuan siswa dalam memahami organ, proses serta nama latin
dalam materi sistem ekskresi pada manusia.
5. Guru masih mendominasi kegiatan belajar mengajar dan siswa menjadi pasif.

1.2 Batasan Masalah
Mengingat luasnya ruang lingkup masalah dan keterbatasan waktu serta
kemampuan penulis, maka perlu adanya batasan masalah yaitu sebagai berikut:
1. Hasil belajar biologi siswa yang belum maksimal.
2. Materi pokok pembelajaran yang akan diteliti adalah sistem ekskresi pada
manusia di kelas XI IPA semester genap.
3. Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah model
pembelajaran kooperatif tipe Make A Match dan Scramble.

1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah, dan batasan masalah
diatas, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana perbandingan nilai postes yang diperoleh siswa yang diajar
menggunakan model pembelajaran Make A Match dengan model pembelajaran

7

Scramble pada materi pokok sistem ekskresi pada manusia di kelas XI IPA
MAN 1 Medan?
2. Bagaimana perbandingan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model
pembelajaran Make A Match dengan model pembelajaran Scramble pada
materi pokok sistem ekskresi pada manusia di kelas XI IPA MAN 1 Medan?

1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui perbandingan nilai postes yang diperoleh siswa yang diajar
menggunakan model pembelajaran Make A Match dengan model pembelajaran
Scramble pada materi pokok sistem ekskresi pada manusia di kelas XI IPA
MAN 1 Medan.
2. Untuk mengetahui perbandingan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan
model pembelajaran Make A Match dengan model pembelajaran Scramble
pada materi pokok sistem ekskresi pada manusia di kelas XI IPA MAN 1
Medan.

1.5 Manfaat Penelitian
Sesuai dengan tujuan penelitian, maka manfaat penelitian adalah:
1. Sebagai bahan masukan bagi penulis, guru bidang studi biologi, maupun
para pembaca dalam mengajarakan materi pelajaran biologi.
2. Memberikan variasi baru dalam kegiatan belajar mengajar khususnya
biologi dengan menggunakan model pembelajaran Make A Match dan
Scramble untuk dapat meningkatkan hasil belajar.
3. Menjadi bahan perbandingan atau masukan bagi penelitian berikutnya
yang akan meneliti hal yang sejalan dengan penelitian ini.

8

1.6 Definisi Operasional
1. Make A Match adalah suatu model pembelajaran dengan mencari pasangan
antar kartu yang berisi pertanyaan dengan kartu yang berisi jawaban.
2. Scramble adalah suatu model pembelajaran dengan membagikan soal dan
jawaban yang disertai dengan alternatif jawaban yang tersedia namun dengan
susunan yang acak dan siswa bertugas mengoreksi jawaban tersebut sehingga
menjadi jawaban yang tepat.
3. Hasil belajar adalah hasil yang dicapai siswa setelah mengalami proses belajar
dalam waktu tertentu untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
4. KKM adalah singkatan dari kriteria ketuntasan minimal yaitu nilai minimal
yang harus diperoleh siswa yang membuat siswa tersebut dikategorikan telah
tuntas dalam mempelajari materi pelajaran.
5. Ekskresi adalah proses pengeluaran zat-zat sisa metabolisme yang sudah tidak
digunakan lagi oleh tubuh.

54

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian hasil penelitian di atas maka dapat diperoleh
kesimpulan sebagai berikut:
1. Perbandingan nilai postes yang diperoleh dari kedua kelas tersebut adalah pada
kelas eksperimen I (menggunakan model pembelajaran Make A Match)
terdapat beberapa siswa yang belum mencapai Standart Ketuntasan dengan
nilai 75 sebanyak 3 orang siswa (7,3%), nilai 80 sebanyak 5 orang siswa (12
%), sedangkan siswa yang belum mencapai standart ketuntasan pada kelas
eksperimen II (menggunakan model pembelajaran Scramble) yaitu nilai 70
sebanyak 4 orang siswa (10%), nilai 75 sebanyak 4 orang siswa (10%), nilai 80
sebanyak 8 orang siswa (20%). Dengan demikian jumlah siswa yang belum
mencapai standart ketuntasan pada kelas eksperimen I (menggunakan model
pembelajaran Make A Match) lebih sedikit dari pada kelas eksperimen II
(menggunakan model pembelajaran Scramble).
2. Perbandingan hasil belajar yang diperoleh dari kedua model pembelajaran
kooperatif tersebut adalah 87,56 : 83,87 dengan kata lain, model pembelajaran
kooperatif tipe Make A Match memiliki hasil yang lebih baik dibandingkan
dengan model pembelajaran Scramble pada materi pokok sistem ekskresi pada
manusia di kelas XI IPA MAN 1 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016 yang
dapat digambarkan dari hasil nilai rata-rata dan standard deviasi dari data
postes kelas eksperimen I (mengggunakan Model Pembelajaran Make A
Match) sebesar ̅ 1 ± SD1 = 87,56 ± 6,03 dan kelas Eksperimen II

(menggunakan Model Pembelajaran Scramble) sebesar ̅ 2 ± SD2 = 83,87 ±

7,720.

55

5.2 Saran
Beberapa saran yang perlu disampaikan pada penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Hendaknya

para

guru

Biologi

dapat

menggunakan

berbagai

model

pembelajaran seperti Make A Match dan Scramble sebagai alternatif dalam
proses belajar mengajar karena dengan menggunakan model pembelajaran
dapat meningkatkan hasil belajara siswa.
2. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai informasi yang memberikan
pengetahuan dan pengalaman bagi siswa MAN 1 Medan khususnya tentang
cara berdiskusi yang baik dengan penggunaan model pembelajaran Make A
Match dan model pembelajaran Scramble.
3. Diharapkan kepada guru sebagai pendidik harus mampu memilih model
pembelajaran yang sesuai dan mampu melibatkan keaktifan siswa yang
berkaitan dengan materi yang diajarakan.
4. Pemanfaatan pembelajaran kooperatif sebagai model pembelajaran sebaiknya
lebih

ditingkatkan

di

sekolah-sekolah,

karena

dengan

menggunkan

pembelajaran kooperatif terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa,
memotivasi minat belajar siswa, dan mendorong siswa untuk lebih aktif
belajar.
5. Mengingat metode Make A Match membutuhkan waktu yang lebih banyak
maka guru harus memperhatikan penggunaan waktu dalam perencanaan dan
juga dalam penerapannya.

56

DAFTAR PUSTAKA
Adilsaz., (2009), http://smpn9depok.wordpress.com/2009/10/17/sistem-ekskresisistem- pengeluaran/ (Diakses Tanggal 23 Januari 2016)
Arikunto, S., (2010), Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik, Rineka
Cipta, Jakarta.
Arikunto, S., (2012), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.
Djamarah, S.B dan Zain, A., (2011), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta,
Jakarta.
Ginnis, P., (2008), Trik dan Taktik Mengajar, Indeks, Jakarta.
Hairani, S.D., (2013), Perbedaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair
Share (TPS) dan Make A Match (MAM) Terhadap Hasil Belajar Siswa
Pada Materi Ekosistem Di Kelas X SMA Negeri 1 Sidamanik T.P
2012/2013. Skripsi, Universitas Negeri Medan, Medan (Tidak
Dipublikasikan).
Hamalik, O., (2010), Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara, Jakarta.
Hamalik, O., (2013), Proses Belajar Mengajar. Remaja Rosdakarya, Jakarta.
Harahap, D., (2012), Perbandingan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division
(STAD) dan Make A Match (MAM) pada Sub Materi Pokok Sistem
Ekskresi pada Manusia Di Kelas XI IPA Laksamana Martadinata Medan
Tahun Pembelajaran 2011/2012, Skripsi, Universitas Negeri Medan,
Medan (Tidak Dipulikasikan).
Haris, A., (2012), Evaluasi Pembelajaran, Multi Pressindo, Yogyakarta.
Hidayati, D., (2011), Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model
Pembelajaran Kooperatif Make A Match dengan Pembelajaran
Konvensional pada Sub Materi Pokok Sistem Pernapasan Manusia di
SMA Negeri 1 Perbaungan, Skripsi, Universitas Negeri Medan, Medan
(Tidak Dipulikasikan).
Isjoni, (2009), Cooperative Learning, Alfabeta, Bandung.
Istarani, (2014), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Media Persada, Medan.
Karmana, O., (2007), Biologi Untuk Sekolah Menengah Umum Kelas I, Grafindi
Pratama, Jakarta.
Lie, A., (2008), Cooperative Learning, Grasindo, Jakarta
Lubis, E.D., (2011), Perbedaan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Model
Pembelajaran Scramble dan Word Square pada Sub Materi Pokok Sistem

57

Respirasi pada Manusia di Kelas XI SMA Negeri 3 Binjai Tahun
Pembelajaran 2010/2011, Skripsi, Universitas Negeri Medan, Medan
(Tidak Dipulikasikan).
Manurung, A., (2014), Perbandingan Hasil Belajar Biologi dan Aktivitas Siswa
dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered
Head Together (NHT) dan Tipe Make A Match pada Sub Materi Pokok
Sistem Ekskresi Manusia Di Kelas XI IPA SMA Negeri 8 Medan T.P.
2013/2014, Skripsi, Universitas Negeri Medan, Medan (Tidak
Dipulikasikan).
Novara, A., (2013), Perbandingan Hasil Belajar Siswa pada Materi Sistem Indra
Manusia Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A
Match dan Numbered Head Together di Kelas XI IPA SMA Negeri 4
Medan Tahun Pembelajaran 2012/2013, Skripsi, Universitas Negeri
Medan, Medan (Tidak Dipulikasikan).
Nurhayati, N., (2009), Biologi, Yrama Widya, Bandung.
Pratiwi, D.A., (2007), Biologi SMA Jilid 2 untuk Kelas XI, Erlangga. Jakarta.
Prawirohartono, S., dan Hidayati, S., (2007), Sains Biologi 2 SMA Kelas XI, Bumi
Aksara. Jakarta.
Pujiyanto, S., (2008), Biologi SMA Untuk Kelas XI, Platinum, Jakarta.
Rusman, (2009), Seni Manajemen Sekola Bermutu Model-Model Pembelajaran
Mengembangkan Profesionalisme Guru, Rajawali Pers, Jakarta.
Sagala, S., (2009), Konsep dan Makna Pembelajaran, Alfabeta, Jakarta.
Sardiman, (2011), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Rajawali Pers,
Jakarta.
Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Rineka
Cipta, Jakarta.
Slavin, (2005), Cooperatif Learning Teori, Riset, dan Praktik, Nusa Media,
Bandung
Sudjana, (2009), Metoda Statistika, Tarsito, Bandung.
Sudjana, (2012), Metoda Statistika, Tarsito, Bandung.
Sugiarti, (2011), Perbedaan Aktivitas dan Hasil Belajar Peserta Didik SMA Kelas
X pada Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT)
dan Tipe Make A Match, Tesis, Universitas Negeri Medan, Medan ( Tidak
Dipublikasikan).

58

Suprijono, A., (2009), Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem,
Pustaka Belajar, Yogyakarta.
Syah, M., (2011), Psikologi Pendidikan dengan Pedekatan Baru, Remaja
Rosdakarya, Bandung.
Rakhmawati, T., Fatmaryanti, S., Akhdinirwanto, W., (2011), Penggunakan
Model Pembelajaran Scramble untuk Peningkatan Motivasi Belajar IPA
(Fisika) pada Siswa SMP Negeri 16 Purworejo Tahun Pembelajaran
2011/2012, Jurnal Radiasi Pendidikan Fisika, 1 (1).
Wakhyuningsih, N., (2010), Model Pembelajaran Tipe Make A Match dalam
Pembelajaran Matematika Sebagai upaya Meningkatkan Motivasi dan
Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIIID SMP Negeri 9 Yogyakarta,
Skripsi, Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.
Wulandari, I., (2013), Perbandingan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match dan Mind Mapping
pada Sub Materi Sistem Indera Manusia di Kelas XI IPA SMA
Muhammadiyah 8 Kisaran Tahun Pembelajaran 2012/2013, Skripsi,
Universitas Negeri Medan, Medan ( Tidak Dipublikasikan).

Dokumen yang terkait

PERBANDINGAN PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB DAN POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA

5 39 50

PERBANDINGAN PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB DAN POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA

1 6 16

PERBANDINGAN PENGUASAAN MATERI POKOK SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN STAD

0 11 57

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH DENGAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG PADA SISWA KELAS X SEMESTER GENAP SMA NEGERI 1 TERBANGGI BESAR TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 11 12

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP DENGAN PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ANTARA TEKNIK PEMBELAJARAN TALKING STICK DENGAN MAKE A MATCH PADA MATERI GAYA

0 40 54

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CONCEPT MAPPING DAN MAKE A MATCH DENGAN MEMPERHATIKAN BENTUK SOAL MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X MA MA’ARIF 9 KOTAGAJAH

1 18 111

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) DAN TIPE MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 4 KOTABUMI

1 22 172

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DAN TIPE MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP SMP NEGERI 28

0 13 186

STUDI PERBANDINGAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING CHIPS DAN TIPE MAKE A MATCH DENGAN MEMPERHATIKAN MINAT BELAJAR

1 11 105

1 STUDI KOMPARATIF HASIL BELAJAR MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH MTs N 2

0 0 10