PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI KELAS IVA SD NEGERI 101776 SAMPALI KABUPATEN DELI SERDANG T.A 2015/2016.

(1)

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL GROUP INVESTIGATION

DI KELAS IVa SD NEGERI 101776 SAMPALI KABUPATEN DELI SERDANG T.A 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan

Prasekolah dan Sekolah Dasar

OLEH :

ESY ANALISA MARBUN NIM. 1123311028

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

i

ABSTRAK

ESY ANALISA MARBUN. NIM 1123311028. Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Dengan Menggunakan Model Group Investigation Di Kelas IVa SD Negeri 101776 Sampali Kabupaten Deli Serdang T.A 2015/2016. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran IPA karena guru kurang melibatkan siswa dalam pembelajaran, siswa kurang terampil dalam bertanya dan menyampaikan pendapat. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa pada pelajaran IPA di kelas IVa SD Negeri 101776 Sampali materi pokok Gaya melalui penerapan model pembelajaran Group Investigation.

Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 101776 Sampali, terdiri dari dua siklus yaitu siklus I dan siklus II, masing-masing terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan jumlah subjek penelitian sebanyak 30 orang siswa terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan yang berasal dari siswa kelas IVa pada tahun ajaran 2015/2016. Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini melalui lembar observasi aktivitas belajar siswa, lembar observasi guru dan angket aktivitas belajar siswa.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran Group Investigation dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada materi pokok Gaya di kelas IVa SD Negeri 101776 Sampali T.A 2015/2016. Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan observasi atau pengamatan yang diperoleh pada siklus I Pertemuan I masih 10% dan Pertemuan II menjadi 16,70% , namun hasil yang didapatkan masih belum sesuai dengan kriteria keaktifan belajar yaitu 60 pada setiap siswa. Untuk itu peneliti melanjutkan penelitian pada siklus II. Pada siklus II Pertemuan I kemudian mengalami peningkatan menjadi 70% dan pertemuan II meningkat menjadi 93,3%. Hal ini membuktikan bahwa aktivitas belajar siswa sampai pada siklus II telah mencapai indikator keberhasilan yaitu lebih dari 70%. Kemudian hasil observasi guru dalam mengajar menggunakan model Group Investigation juga mengalami peningkatan dimana nilai rta-rata pada kondisi awal adalah 55,55, pada kondisi awal belum menggunakan model pembelajaran Group Investigation pada Siklus I Pertemuan I menjadi 71,29 dan pertemuan II menjadi 78,70. Pada Siklus II nilai rata-ratanya 83,30 kemudian pada Pertemuan II meningkat menjadi 88,90 sudah menggunakan model pembelajaran Group Investigation.

Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Group Investigation merupakan salah satu model pembelajaran yang membuat siswa menjadi aktif dan memberi peluang siswa untuk berfikir sistematis sarta model ini dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada pokok materi Gaya di kelas IVa SD Negeri 101776 Sampali T.A 2015/2016. Disarankan kepada guru-guru agar menerapkan model pembelajaran Group Investigation kepada siswa untuk menyajikan materi pokok Gayaa di kelas IV. Kepala sekolah hendaknya mengupayakan penyediaan buku-buku penunjang peningkatan profesional guru, terutama buku tentang model pembelajaran inovatif.


(6)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus karena kasih dan penyertaanNya yang dilimpahkan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Adapun judul skripsi ini adalah “ Peningkatkan Aktivitas Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Dengan Menggunakan Model Group Investigation Di Kelas IVa SD Negeri 101776 Sampali Kabupaten Deli Serdang T.A 2015/2016”

Penulisan dan penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk melengkapi keseluruhan kegiatan perkuliahan dan sebagai suatu bentuk pertanggungjawaban penulis sebagai mahasiswi serta syarat untuk mengikuti meja hijau PGSD-S1 di Fakultas Ilmu pendidikan Universitas Negeri Medan.

Penulis menyadari adanya keterbatasan pengetahuan dan wawasan dalam penyusunan kalimat, tata bahasa dan ejaan yang dipakai dan masih jauh dari kesempurnaan. Namun karena bantuan dan arahan dari Bapak dosen pembimbing skripsi dan dari semua pihak serta usaha penulis sendiri akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan.

Penulis mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada orangtua yang penulis banggakan Bapak dan Mamak, Karlen Marbun dan Pelni Ambarita yang selalu mendoakan, memberikan semangat, perhatian, kasih sayang dan dana bagi penulis.

Dengan kerendahan hati, penulis juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan.


(7)

iii

2. Bapak Dr. Nasrun, M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, M.S selaku Wakil Dekan I. 4. Bapak Drs. Aman Simare-mare, MS selaku Wakil Dekan II. 5. Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku Wakil Dekan III.

6. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd selaku Ketua Jurusan PPSD sekaligus sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis sehingga proposal ini selesai.

7. Ibu Dr. Naeklan Simbolon, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan PPSD. 8. Ibu Dra. Nurmayani, M.Ag selaku Penasehat Akademik (PA).

9. Bapak Prof. Dr. Yusnadi,M.S selaku dosen penguji I, Ibu Dra. Eva Betty Simanjuntak, M.Pd selaku dosen penguji II dan Bapak Drs. Akden Simanihuruk, M.Pd selaku dosen penguji III yang telah memberikan banyak kritik dan saran untuk perbaikan skripsi ini.

10.Seluruh Bapak dan Ibu Dosen di FIP UNIMED yang telah memberikan ilmunya bagi penulis selama menjalankan perkuliahan beserta staf dan pegawai.

11.Ibu Ida Eriani S.Pd selaku Kepala Sekolah SDN 101776 Sampali dan Bapak Ahmad Yani, S.Pd selaku guru kelas IVa.

12.Kakak dan Adek terkasih Herlina Marbun, Natalia Marbun, Teguh Marbun, Jelita Marbun dan seluruh keluarga.

13.Kesayangan Binsar Maringan Nainggolan yang telah mendukung dan selalu memberi semangat.


(8)

iv

14.Tulang Ambarita dan Nantulang br. Tambunan serta Paktua Sinaga dan Maktua br. Ambarita.

15.Teman-teman kost Sarana Pasaribu, Dermina Pasaribu, Delvia bangun, Lumana Bagariang, Indah Manalu, Sonni Manalu, Lisna Panjaitan.

16.Teman-teman seperjuangan selama penulis menjalankan perkuliahan yaitu Nurmiati Manalu, Peronika Napitupulu, Birna Siahaan dan Desi Silitonga. 17.Teman-teman selama PPL yaitu estut, burok, burik, nejok, mejin, bibah,

sornop, besti.

18.Seluruh mahasiswa PGSD kelas A-Ekstensi 2012, terimakasih buat masa-masa indah yang pernah kita ukir bersama.

19.Paduan Suara SAROHA, terimakasih buat semangat dan doa yang diberikan.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik dari segenap pihak demi kesempurnaannya. Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat menjadi sumbangan pemikiran untuk kemajuan dunia pendidikan.

Medan, 24 Maret 2016

Esy Analisa Marbun NIM. 1123311028


(9)

v DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR GRAFIK ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang Masalah ... 1

1.2Identifikasi Masalah ... 4

1.3Batasan Masalah ... 5

1.4Rumusan Masalah ... 5

1.5Tujuan Penelitian ... 6

1.6Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN TEORITIS ... 8

2.1 Kerangka Teori ... 8

2.1.1 Hakikat Aktivitas Belajar ... 8


(10)

vi

2.1.1.2 Jenis-jenis Aktivitas Belajar ... 9

2.1.2 Model Pembelajaran Kooperatif ... 12

2.1.2.1 Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif ... 12

2.1.2.2 Model Pembelajaran Group Investigation... ... 13

2.1.2.3 Langkah-langkah Model Pembelajaran Group Investigation ... 14

2.1.2.4 Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Group Investigation ... 16

2.1.3 Hakikat Pembelajaran IPA ... 17

2.1.4 Pokok Bahasan Gaya ... 20

2.2 Penelitian yang Relevan ... 25

2.3 Kerangka Konseptual ... 26

2.4 Hipotesis Tindakan ... 28

BAB III METODE PENELITIAN... ... 29

3.1 Jenis Penelitian ... 29

3.2 Subjek dan Objek Penelitian ... 29

3.3 Defenisi Operasional Variabel Penelitian ... 29

3.4 Desain Penelitian ... 31


(11)

vii

3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 37

3.7 Teknik Analisis Data ... 39

3.8 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 42

BABB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 43

4.1 Gambar Umum Lokasi Penelitian ... 43

4.1.1 Kondisi Sekolah ... 43

4.1.2 Kondisi Ruang Kelas ... 44

4.1.3 Keadaan Guru ... 45

4.2 Hasil Penelitian ... 46

4.2.1 Deskripsi Keadaan Awal ... 46

4.2.2 Hasil Penelitian Siklus I ... 49

4.2.2.1 Siklus I Pertemuan I ... 49

4.2.2.2 Siklus I Pertemuan II ... 56

4.2.3 Hasil Penelitian Siklus II ... 64

4.2.3.1 Siklus II Pertemuan I ... 64

4.2.3.2 Siklus II Pertemuan II ... 71

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ... 79


(12)

viii

5.1 Kesimpulan ... 85

5.2 Saran ... 86


(13)

ix   

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Hasil Pengamatan Awal ... 3

Tabel 2.1 Klasifikasi Aktivitas Siswa ... 11

Tabel 3.1 Kisi-kisi Angket Aktivitas Belajar ... 38

Tabel 3.2 Kriteria Aktivitas Siswa Secara Individu ... 39

Tabel 3.3 Kriteria Aktivitas Siswa Secara Klasikal ... 40

Tabel 3.4 Kriteria Aktivitas Guru ... 41

Tabel 3.5 Jadwal Rencana Pelaksanaan Penelitian ... 42

Tabel 4.1 Hasil Observasi Kegiatan Mengajar Guru di Kondisa Awal ... 47

Tabel 4.2 Hasil Angket Siswa Pada Kondisi Awal ... 48

Tabel 4.3 Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I Pertemuan I ... 52

Tabel 4.4 Aktivitas Belajar Siswa Pada Setiap Indikator Siklus I Pertemuan I ... 53

Tabel 4.5 Hasil Observasi Kegiatan Mengajar Peneliti Siklus I Pertemuan I ... 54

Tabel 4.6 Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I Pertemuan II ... 58

Tabel 4.7 Aktivitas Belajar Siswa Pada Setiap Indikator Siklus I Pertemuan II ... 60

Tabel 4.8 Hasil Observasi Kegiatan Mengajar Peneliti Siklus I Pertemuan II ... 61

Tabel 4.9 Hasil Angket Siswa Pada Siklus I ... 62

Tabel 4.10 Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II Pertemuan I ... 66

Tabel 4.11 Aktivitas Belajar Siswa Pada Setiap Indikator Siklus II Pertemuan I ... 68

Tabel 4.12 Hasil Observasi Kegiatan Mengajar Peneliti Siklus II Pertemuan I ... 69

Tabel 4.13 Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II Pertemuan II ... 73

Tabel 4.14 Aktivitas Belajar Siswa Pada Setiap Indikator Siklus II Pertemuan II ... 74


(14)

x   

Tabel 4.16 Hasil Angket Siswa Pada Siklus II ... 77

Tabel 4.17 Peningkatan Persentase Hasil Observasi Aktivitas Siswa ... 79

Tabel 4.18 Persentase Kriteria Aktivitas Belajar Siswa... 80

Tabel 4.19 Peningkatan Rata-rata Aktivitas Belajar Siswa Perindikator ... 81

Tabel 4.20 Jumlah Siswa Yang Aktif Setiap Aspek Aktivitas Belajar ... 82


(15)

xi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Skema Gaya... 20

Gambar 2.2 Anak Panah Lepas Dari Busurnya ... 21

Gambar 2.3 Penjual Bakso Mendorong Gerobak ... 22

Gambar 2.4 Anak-Anak Sedang Bermain Sepak Bola ... 23

Gambar 2.5 Telur Akan Pecah Bila Diketuk Dengan Keras ... 24

Gambar 2.6 Bagan Kerangka Konseptual ... 26

Gambar 3.1 Model Desain Tindakan Kelas ... 31

Gambar 4.1 Lokasi Tempat Penelitian ... 43

Gambar 4.2 Kondisi Ruang Kelas IVa ... 44

Gambar 4.3 Guru Membagi Siswa Menjadi Kelompok Heterogen ... 50

Gambar 4.4 Guru Memanggil Ketua Kelompok ... 57

Gambar 4.5 Masing-masing Kelompok Membahas Materi ... 65


(16)

xii

DAFTAR GRAFIK

Halaman

Grafik 4.1 Perbandingan Keaktifan Belajar Siswa Pertemuan I

Siklus I ... 53

Grafik 4.2 Aktifitas Belajar Siswa Pada Siklus I Perte muan I Untuk Setiap Indikator ... 54

Grafik 4.3 Perbandingan Keajtifan Belajar Siswa Siklus I Pertemuan II ... 59

Grafik 4.4 Aktifitas Belajar Siswa Pada Siklus I Pertemuan II Untuk Setiap Indikator ... 60

Grafik 4.5 Perbandingan Keaktifan Belajar Siswa Siklus II Pertemuan I ... 67

Grafik 4.6 Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus II Pertemuan I Untuk Setiap Indikator ... 68

Grafik 4.7 Perbandingan Keaktifan Belajar Siswa Siklus II Pertemuan II ... 74

Grafik 4.8 Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus II Pertemuan II Untuk Setiap Indikator ... 75

Grafik 4.9 Peningkatan Persentase Hasil Observasi Aktivitas Siswa ... 81

Grafik 4.10 Persentase Kriteria Aktivitas Belajar Siswa ... 82


(17)

xii   

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 RPP Siklus I ... 89

Lampiran 2 RPP Siklus II ... 98

Lampiran 3 Daftar Nama Siswa Kelas IVa SD Negeri 101776 Sampali T.A 2015/2016 ... 107

Lampiran 4 Kelompok Belajar Pada Siklu I Pertemuan I ... 108

Lampiran 5 Kelompok Belajar Pada Siklus I Pertemuan II ... 109

Lampiran 6 Kelompok Belajar Pada Siklus II Pertemuan I ... 110

Lampiran 7 Kelompok Belajar Pada Siklus II Pertemuan II ... 111

Lampiran 8 Format Lembar Observasi Kegiatan Mengajar Guru ... 112

Lampiran 9 Format Lembar Observasi Untuk Siswa ... 114

Lampiran 10 Format Daftar Pertanyaan Pada Angket ... 116

Lampiran 11 Tabel Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I Pertemuan I ... 118

Lampiran 12 Tabel Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I Pertemuan II ... 120

Lampiran 13 Tabel Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II Pertemuan I ... 122

Lampiran 14 Tabel Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II Pertemuan II ... 124

Lampiran 15 Tabel Hasil Angket Aktivitas Belajar Siswa Pada Pra Siklus ... 126

Lampiran 16 Skor Mentah Angket Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus I ... 128

Lampiran 17 Skor Mentah Angket Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus II ... 130


(18)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Guru merupakan komponen yang penting dan sangat berpengaruh terhadap peningkatan mutu pendidikan. Dalam pembelajaran, guru bukanlah sekedar mentransfer pengetahuan, keterampilan dan nilai semata, tetapi harus mengupayakan agar siswanya aktif dalam kegiatan pembelajaran. Belajar mengajar yang aktif ditandai dengan adanya keterlibatan siswa secara komperensif baik fisik mental dan emosionalnya. Oleh karena itu, pada saat kegiatan belajar mengajar guru dituntut untuk mahir dalam memilih dan menerapkan model pembelajaran yang tepat. Selain itu, guru harus mampu membuat variasi suasana kelas karena guru juga merupakan sebagai administrator kelas yang bertanggungjawab terhadap seluruh kegiatan kelas.

IPA merupakan salah satu mata pelajaran yang penting bagi pendidikan di Indonesia. Kenyataan menunjukkan bahwa pelajaran IPA diberikan di semua sekolah, baik di jengjang Sekolah Dasar maupun pendidikan menengah. Kurikulum menganjurkan bahwa pembelajaran IPA di sekolah melibatkan siswa dalam penyelidikan yang berorientasi inkuiri, dengan interaksi antara siswa dengan guru dan siswa dengan siswa lainnya. Melalui kegiatan penyelidikan, siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan pengetahuan ilmiah yang ditemukannya pada berbagai sumber, siswa menerapkan materi IPA untuk mengajukan pertanyaan, siswa menggunakan pengetahuannya dalam pemecahan masalah, perencanaan, membuat keputusan, diskusi kelompok,


(19)

2

dan siswa memperoleh asesmen yang konsisten dengan suatu pendekatan aktif untuk belajar.

Dengan demikian, pembelajaran IPA di sekolah berpusat pada siswa dan menekankan pentingnya belajar aktif. Ditinjau dari isi dan pendekatan kurikulum pendidikan sekolah tingkat pendidikan dasar yang berlaku saat ini maupun sebelumnya, pembelajaran di sekolah dititikberatkan pada aktivitas siswa. Dengan cara ini diharapkan pemahaman dan pengetahuan siswa menjadi lebih baik. Aktivitas belajar merupakan suatu proses kegiatan belajar siswa yang menimbulkan perubahan-perubahan atau pembaharuan dalam tingkah laku atau kecakapan. Sedangkan belajar aktif merupakan suatu sistem belajar mengajar yang menekankan keaktifan siswa secara fisik, mental intelektual dan emosional guna memperoleh hasil belajar berupa perpaduan antara aspek kognitif, afektif dan psikomotor.

Banyak ditemukan di lapangan bahwa interaksi pembelajaran IPA dalam kelas masih berpusat pada guru, guru hanya menggunakan metode ceramah dan siswa menerima begitu saja informasi yang diberikan oleh guru. Selama proses pembelajaran, siswa hanya mencatat dan mendengarkan penjelasan dari guru. Siswa cenderung pasif sehingga sedikit sekali siswa yang mengajukan pertanyaan maupun yang menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru, pelajaran cenderung verbalistik. Bahkan tidak jarang siswa bermain-main sendiri saat guru sedang memberikan penjelasan materi pembelajaran. Guru kurang memberikan contoh yang nyata kepada siswa. Guru hanya memberi informasi dan mengharapkan siswa untuk menghafal dan mengingatnya.


(20)

3

Berdasarkan pengamatan awal yang dilakukan peneliti terhadap 30 orang siswa, hanya beberapa siswa yang terlibat langsung dalam pembelajaran dengan 7 indikator aktivitas belajar yang diamati oleh peneliti. Berikut penjelasan tentang hasil observasi untuk indikator yang diamati:

Tabel 1.1

Hasil Pengamatan Awal

No Indikator Jumlah Siswa Klasikal

1 Bertanya 2 6,70%

2 Menjawab pertanyaan 2 6,70%

3 Mendengarkan guru 17 56,70%

4 Menyampaikan pendapat 3 10%

5 Membuat ringkasan 5 16,70%

6 Memecahkan masalah 10 33,30%

7 Bersemangat 14 46,70%

Melihat fakta-fakta yang ada, tentu perlu adanya perbaikan. Model pembelajaran IPA yang tepat akan memperbaiki kegiatan pembelajaran itu sendiri. Model pembelajaran yang diterapkan diharapkan merupakan suatu cara yang menarik dan dapat memicu keaktifan yang pada akhirnya akan meningkatkan kinerja belajar siswa, terutama dalam pembelajaran IPA. Ada banyak model pembelajaran IPA yang dapat memperbaiki kegiatan pembelajaran serta merangsang peserta didik untuk lebih aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Diantara model pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran IPA adalah model pembelajaran Group Investigation.


(21)

4

Pembelajaran dengan model Group Investigation dimulai dengan pembagian kelompok. Selanjutnya guru beserta anak didik memilih topik-topik tertentu sesuai permasalahan-permasalahan yang dapat dikembangkan dari topik-topik itu. Setelah topik-topik dan permasalahannya sudah disepakati setiap kelompok bekerja berdasarkan model investigasi. Aktivitas tersebut merupakan kegiatan sistematik keilmuan mulai dari mengumpulkan data, analisis data, sintesis hingga menarik kesimpulan.

Dari latar belakang masalah ini, penulis tertarik melakukan penelitian dengan mengangkat judul “Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Dengan Menggunakan Model Group Investigation Pada Siswa Kelas IVa SD Negeri 101776 Sampali Kabupaten Deli Serdang T.A

2015/2016”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Siswa bermain-main sendiri saat guru sedang memberikan penjelasan materi pembelajaran.

2. Pembelajaran lebih cenderung berpusat pada guru atau Teacher Center dimana guru lebih aktif sebagai pemberi saja dan siswa hanya duduk, diam dan mendengar apa yang disampaikan oleh guru tanpa harus dituntut untuk mengutarakan pendapat.


(22)

5

3. Guru hanya menggunakan metode ceramah dan siswa menerima begitu saja informasi yang diberikan oleh guru.

4. Siswa hanya mencatat dan mendengarkan penjelasan dari guru. Siswa cenderung pasif.

5. Interaksi antara siswa dengan guru dan siswa dengan siswa lainnya pun masih rendah.

1.3 Batasan Masalah

Bertolak dari identifikasi masalah, maka peneliti merasa perlu membatasi pada suatu permasalahan penelitian agar lebih terfokus sehingga jelas arah dan tujuannya. Masalah yang dibahas dalam penelitian ini dibatasi pada “ Penggunaan Model Group Investigation untuk Peningkatkan Aktivitas Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Pokok Bahasan Gaya di Kelas IVa SD Negeri 101776 Sampali

Kabupaten Deli Serdang T.A 2015/2016”.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut “ Apakah Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Group Investigation Dapat Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Pokok Bahasan Gaya di Kelas IVa SD Negeri 101776


(23)

6

1.5 Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Group Investigation Materi Pokok Gaya Di Kelas IVa SD Negeri 101776 Sampali Kabupaten Deli Serdang T.A 2015/2016

1.6 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi semua pihak yang terkait. Adapun manfaat tersebut dapat ditinjau dari segi teoritis dan praktis.

1. Manfaat Teoritis

Menambah bukti bahwa aktivitas belajar siswa kelas IVa SD dapat ditingkatkan melalui model pembelajaran Group Investigation dalam proses pembelajaran

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa: Melalui pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Group Investigation dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa khususnya pada materi pokok Gaya.

b. Bagi Guru: Sebagai bahan masukan bagi guru dalam menerapkan model pembelajaran yang bervariasi yaitu dengan menggunakan model pembelajaran Group Investigation sehingga diharapkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran IPA meningkat.


(24)

7

c. Bagi Sekolah: Sebagai bahan masukan bagi kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan di sekolahnya dengan menggunakan model pembelajaran Group Investigation khususnya pada mata pelajaran IPA.

d. Bagi Peneliti: Menambah pengetahuan dan keterampilan bagi peneliti sendiri dalam penerapan model pembelajaran Group Investigation.

e. Bagi Peneliti Lanjutan: Sebagai bahan referensi serta menambah pengetahuan untuk melakukan penelitian dengan permasalahan yang relevan.


(25)

85

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran Group Investigation pada materi pokok Gaya dapat disimpulkan sebagai berikut:

a. Penerapan model pembelajaran Group Investigation dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa yang dapat dilihat dari hasil observasi dan angket aktivitas belajar siswa yang meningkat secara signifikan

b. Dari hasil observasi aktivitas belajar siswa memperlihatkan bahwa terjadi peningkatan aktivitas belajar siswa diantaranya:

1) Pada siklus I Pertemuan I diperoleh data bahwa 10% siswa yang tergolong aktif dan 90% dikategorikan tidak aktif.

2) Pada siklus I Pertemuan II diperoleh data bahwa 16,70% siswa yang tergolong aktif dan 83,30% dikategorikan tidak aktif. 3) Pada siklus II Pertemuan I diperoleh data bahwa 70% siswa

yang tergolong aktif dan 30% dikategorikan tidak aktif.

4) Pada siklus II Pertemuan II diperoleh data bahwa 93,30% siswa yang tergolong aktif dan 6,70% dikategorikan tidak aktif.

c. Dari hasil data angket di pra siklus ada 5 siswa yang dikategorikan aktif dan 25 siswa yang dikategorikan tidak aktif. Pada siklus I ada 19 siswa dikategorikan aktif dan 11 siswa dikategorikan tidak aktif.


(26)

86

Pada siklus II terdapat 28 siswa dikategorikan aktif dan 2 siswa dikategorikan tidak aktif.

d. Dari hasil observasi kegiatan mengajar peneliti yang dilakukan oleh guru kelas pada Siklus I Pertemuan I diperoleh hasil observasi 71,29 (tergolong tinggi), pada Siklus I Pertemuan II diperoleh hasil observasi 78,70 (tergolong tinggi), pada Siklus II Pertemuan I diperoleh hasil observasi 83,30 (tergolong sangat tinggi), pada Siklus II Pertemuan II diperoleh hasil observasi 88,90 (tergolong sangat tinggi)

e. Pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Group Investigation pada materi pokok Gaya dapat mengurangi kejenuhan dan kemalasan siswa dalam mengikuti pembelajaran IPA.

5.2. Saran

a. Bagi siswa diharapkan dapat meningkatkan keaktifan belajar dengan menggunakan model pembelajaran Group Investigation selama proses pembelajaran.

b. Bagi guru dalam menerapkan model pembelajaran Group Investigation pada materi Gaya mengutamakan aktivitas siswa agar pembelajaran yang dialami siswa labih bermakna dan dapat diterapkan dalam kehidupannya sehari.hari

c. Bagi pihak sekolah diharapkan dapat lebih memberikan perhatian terhadap keaktifan belajar siswa dalam proses belajar, melalui penyediaan media pembelajaran dan sumber belajar. Serta


(27)

87

melakukan pelatihan dan pengarahan terhadap guru agar dapat menggunakan model-model pembelajaran yang tepat sehingga dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa.

d. Bagi peneliti diharapkan dapat mengaplikasikan model pembelajaran Group Investigation pada saat mengajar di kelas bukan hanya pada saat penelitian saja.

e. Bagi peneliti lain yang melakukan penelitian sebaiknya melakukan penelitian dengan penggunaan model yang tepat sesuai dengan materi yang akan diajarkan


(28)

88

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Aqib, Zainal dkk. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya

Dewi, R. 2010. Profesionalisasi Guru melalui Penelitian Tindakan Kelas. Medan: Pasca Sarjana Unimed

Djamarah, S.B. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta Istarani, dkk. 2015. Ensiklopedi Pendidikan. Medan: Media Persada

Istarani. 2011. 58 Model PembelajaranInovatif. Medan : Media Persada

Khairani, Makmun. Psikologi Belajar. Yogyakarta: Aswaja Pressindo

Sardiman. 2010. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada

SD, Ikhwan dkk. 2009. Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta. Pusat Perbukuan

Suprijono. 2012. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Trianto.2012. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progesif. Jakarta :Kencana Prenada Media Group

Trianto. 2011. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara

Uno. B, Hamzah. 2012. Belajar dengan Pendekatan PAIKEM. Jakarta. Bumi Aksara


(1)

1.5 Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Group Investigation Materi Pokok Gaya Di Kelas IVa SD Negeri 101776 Sampali Kabupaten Deli Serdang T.A 2015/2016

1.6 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi semua pihak yang terkait. Adapun manfaat tersebut dapat ditinjau dari segi teoritis dan praktis.

1. Manfaat Teoritis

Menambah bukti bahwa aktivitas belajar siswa kelas IVa SD dapat ditingkatkan melalui model pembelajaran Group Investigation dalam proses pembelajaran

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa: Melalui pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Group Investigation dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa khususnya pada materi pokok Gaya.

b. Bagi Guru: Sebagai bahan masukan bagi guru dalam menerapkan model pembelajaran yang bervariasi yaitu dengan menggunakan model pembelajaran Group Investigation sehingga diharapkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran IPA meningkat.


(2)

c. Bagi Sekolah: Sebagai bahan masukan bagi kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan di sekolahnya dengan menggunakan model pembelajaran Group Investigation khususnya pada mata pelajaran IPA.

d. Bagi Peneliti: Menambah pengetahuan dan keterampilan bagi peneliti sendiri dalam penerapan model pembelajaran Group Investigation.

e. Bagi Peneliti Lanjutan: Sebagai bahan referensi serta menambah pengetahuan untuk melakukan penelitian dengan permasalahan yang relevan.


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran Group Investigation pada materi pokok Gaya dapat disimpulkan sebagai berikut:

a. Penerapan model pembelajaran Group Investigation dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa yang dapat dilihat dari hasil observasi dan angket aktivitas belajar siswa yang meningkat secara signifikan

b. Dari hasil observasi aktivitas belajar siswa memperlihatkan bahwa terjadi peningkatan aktivitas belajar siswa diantaranya:

1) Pada siklus I Pertemuan I diperoleh data bahwa 10% siswa yang tergolong aktif dan 90% dikategorikan tidak aktif.

2) Pada siklus I Pertemuan II diperoleh data bahwa 16,70% siswa yang tergolong aktif dan 83,30% dikategorikan tidak aktif. 3) Pada siklus II Pertemuan I diperoleh data bahwa 70% siswa

yang tergolong aktif dan 30% dikategorikan tidak aktif.

4) Pada siklus II Pertemuan II diperoleh data bahwa 93,30% siswa yang tergolong aktif dan 6,70% dikategorikan tidak aktif.

c. Dari hasil data angket di pra siklus ada 5 siswa yang dikategorikan aktif dan 25 siswa yang dikategorikan tidak aktif. Pada siklus I ada 19 siswa dikategorikan aktif dan 11 siswa dikategorikan tidak aktif.


(4)

Pada siklus II terdapat 28 siswa dikategorikan aktif dan 2 siswa dikategorikan tidak aktif.

d. Dari hasil observasi kegiatan mengajar peneliti yang dilakukan oleh guru kelas pada Siklus I Pertemuan I diperoleh hasil observasi 71,29 (tergolong tinggi), pada Siklus I Pertemuan II diperoleh hasil observasi 78,70 (tergolong tinggi), pada Siklus II Pertemuan I diperoleh hasil observasi 83,30 (tergolong sangat tinggi), pada Siklus II Pertemuan II diperoleh hasil observasi 88,90 (tergolong sangat tinggi)

e. Pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Group Investigation pada materi pokok Gaya dapat mengurangi kejenuhan dan kemalasan siswa dalam mengikuti pembelajaran IPA.

5.2. Saran

a. Bagi siswa diharapkan dapat meningkatkan keaktifan belajar dengan menggunakan model pembelajaran Group Investigation selama proses pembelajaran.

b. Bagi guru dalam menerapkan model pembelajaran Group Investigation pada materi Gaya mengutamakan aktivitas siswa agar pembelajaran yang dialami siswa labih bermakna dan dapat diterapkan dalam kehidupannya sehari.hari

c. Bagi pihak sekolah diharapkan dapat lebih memberikan perhatian terhadap keaktifan belajar siswa dalam proses belajar, melalui penyediaan media pembelajaran dan sumber belajar. Serta


(5)

melakukan pelatihan dan pengarahan terhadap guru agar dapat menggunakan model-model pembelajaran yang tepat sehingga dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa.

d. Bagi peneliti diharapkan dapat mengaplikasikan model pembelajaran Group Investigation pada saat mengajar di kelas bukan hanya pada saat penelitian saja.

e. Bagi peneliti lain yang melakukan penelitian sebaiknya melakukan penelitian dengan penggunaan model yang tepat sesuai dengan materi yang akan diajarkan


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Aqib, Zainal dkk. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya

Dewi, R. 2010. Profesionalisasi Guru melalui Penelitian Tindakan Kelas. Medan: Pasca Sarjana Unimed

Djamarah, S.B. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta Istarani, dkk. 2015. Ensiklopedi Pendidikan. Medan: Media Persada

Istarani. 2011. 58 Model PembelajaranInovatif. Medan : Media Persada

Khairani, Makmun. Psikologi Belajar. Yogyakarta: Aswaja Pressindo

Sardiman. 2010. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada

SD, Ikhwan dkk. 2009. Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta. Pusat Perbukuan

Suprijono. 2012. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Trianto.2012. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progesif. Jakarta :Kencana Prenada Media Group

Trianto. 2011. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara

Uno. B, Hamzah. 2012. Belajar dengan Pendekatan PAIKEM. Jakarta. Bumi Aksara


Dokumen yang terkait

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IVA SD NEGERI 1 METRO BARAT TAHUN PELAJARAN 2010/2011

0 11 48

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IVA SD NEGERI 10 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 5 61

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS VC SD NEGERI 06 METRO BARAT

0 6 65

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DEVISION BAGI SISWA KELAS IV DI SD NEGERI 2 SERDANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 12 32

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 SERDANG KECAMATAN TANJUNGBINTANG

0 21 53

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN KIT IPA PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 METRO SELATAN

0 9 9

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 JEMBRANA

0 11 40

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) PADA MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD KRISTEN 1 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2013-2014

0 2 42

PENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 5 MARGOTOTO LAMPUNG TIMUR

0 15 109

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) PADA SISWA KELAS X5 DI SMA NEGERI 1 SAWANG

0 0 10