PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PENCAPAIAN KONSEP (CONCEPT ATTAINMENT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK PENGUKURAN DI KELAS X SEMESTER I SMA NEGERI 2 LUBUK PAKAM T.A. 2016/2017.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PENCAPAIAN KONSEP
(CONCEPT ATTAINMENT) TERHADAP HASIL BELAJAR
SISWA PADA MATERI POKOK PENGUKURAN
DI KELAS X SEMESTER I SMA NEGERI 2
LUBUK PAKAM T.A. 2016/2017

Oleh :
Andi Putra Nainggolan
NIM 4123321005
Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2017


i

ii

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Hutabalang, Kabupaten Tapanuli Tengah, pada
tanggal 23 Agustus 1994. Ayah bernama Maruhum Nainggolan dan Ibu bernama
Maria Samosir, S.Pd dan merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Pada
tahun 2000 penulis masuk SD N 153067 Hutabalang 2 dan lulus pada tahun 2006.
Penulis melanjutkan sekolah di SMP Negeri 1 Badiri Kabuapaten Tapanuli
Tengah dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2009, penulis melanjutkan sekolah
di SMA Negeri 1 Pinangsori dan lulus pada tahun 2012. Pada tahun 2012 penulis
diterima di Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Fisika, Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

iii

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PENCAPAIAN KONSEP
(CONCEPT ATTAINMENT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PADA MATERI POKOK PENGUKURAN DI KELAS X
SEMESTER I SMA NEGERI 2 LUBUK PAKAM
T.A. 2016/2017
Andi Putra Nainggolan (NIM 4123321005)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran
pencapaian konsep (concept attainment) terhadap hasil belajar siswa pada materi
pengukuran di SMA N 2 Lubuk Pakam T.A 2016/2017.
Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian
adalah seluruh siswa kelas X Semester I SMA N 2 Lubuk Pakam yang terdiri dari
4 kelas. Pengambilan sampel dilakukan secara cluster random sampling dengan
mengambil 2 kelas secara acak yaitu kelas X-II berjumlah 34 orang sebagai kelas
eksperimen dan kelas X-III berjumlah 34 orang sebagai kelas kontrol. Instrumen
yang digunakan adalah tes hasil belajar dan aktivitas belajar. kelas eksperimen
diberikan perlakuan dengan model pembelajaran pencapaian konsep (concept
attainment) dan kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional.
Sebelum diberikan perlakuan dilakukan pretes, yaitu nilai rata-rata pretes
kelas ekperimen 34,41 dan kelas kontrol 34,26. Pada pengujian data pretes kedua
kelas diperoleh bahwa data kedua kelas berdistribusi normal dan homogen. Hasil
uji t pretes di peroleh thitung < ttabel (0,055 < 1,998) maka H0 diterima artinya

kemampuan awal siswa pada kelas eksperimen sama dengan siswa pada kelas
kontrol. Kemudian diberikan perlakuan pada kelas eksperimen dengan model
pembelajaran pencapaian konsep (Concept Attainment) dan kelas kontrol dengan
pembelajaran konvensional. Selama proses pembelajaran di kelas ekperimen
aktivitas belajar siswa meningkat nilai rata-ratanya, yaitu pertemuan I 55,88,
Pertemuan II 66,67, dan Pertemuan III 76,47. Di akhir pembelajaran diberikan
postes dengan hasil rata-rata kelas ekperimen 78,38 dan kelas kontrol 69,85. Hasil
pengolahan data postes diperoleh thitung > ttabel (3,11 > 1,998) Ha diterima yang
artinya ada pengaruh penggunaan model pembelajaran pencapaian konsep
(Concept Attainment) terhadap hasil belajar siswa pada materi pengukuran di
SMA Negeri 2 Lubuk Pakam kelas X semester I T.A 2016/2017.

Kata kunci : Concept Attainment , Hasil Belajar, Pengukuran.

iv

KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis ucapkan kepada Tuhan YME yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini semaksimal mungkin dan sesuai waktu yang telah direncanakan.

Skripsi ini berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Pencapaian Konsep
(Concept Attainment) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok
Pengukuran Di kelas X Semester I SMA Negeri 2 Lubuk Pakam T.A.
2016/2017.” disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Fisika,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr.
Derlina, M.Si, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak meluangkan
waktu dalam memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis sejak awal
hingga akhir penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada
Bapak Prof. Dr. Mara Bangun Harahap, MS, Bapak Purwanto, S.Si, M.Pd, dan
Ibu Dr. Rita Juliani, M.Si selaku dosen penguji I, II dan III yang telah
memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai
penyusunan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Bapak Dr.
Makmur Sirait, M.Si, selaku dosen pembimbing akademik yang telah
membimbing dan memotivasi serta membantu penulis selama perkuliahan.
Ucapan terima kasih juga di sampaikan kepada bapak Dr. Alkhafi Maas Siregar,
M.Si selaku ketua Jurusan Fisika, juga kepada seluruh bapak dan ibu dosen
beserta staf dan pegawai jurusan fisika FMIPA UNIMED yang telah banyak
membantu penulis. Ucapan terima kasih di sampaikan juga kepada Bapak Dr.
Asrin Lubis, M.Pd, selaku dekan FMIPA Unimed. Ucapan terimakasih juga

disampaikan kepada Bapak Drs. Awaluddin, M.Si selaku kepala sekolah dan Ibu
Ibu R. Sinurat, S.Pd selaku guru bidang studi fisika di SMA Negeri 2 Lubuk
Pakam yang telah banyak membantu dan membimbing penulis selama penelitian,
juga tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada para guru serta staf Tata
Usaha yang telah memberikan kesempatan dan bantuan selama melakukan
penelitian.

v

Teristimewa kepada kedua orangtua penulis yaitu Ayahanda Maruhum
Nainggolan dan Ibunda Maria Samosir, S.Pd yang telah mendo’akan dan
memberikan motivasi yang tidak terkira besarnya baik secara moril maupun
materi, beserta adik medistra Nainggolan yang telah memberikan motivasi kepada
penulis untuk dapat menyelesaikan studi di Unimed ini.
Selain itu penulis ucapkan terima kepada teman-teman seperjuangan, Irene
dan Jokja yang pengertian dan setia mendengarkan curhatan baik sedih maupun
senang. Aisyah, dewi ratna, dan laina yang selalu rela membagikan ilmunya dan
yang menginspirasi bahwa hidup itu harus dinikmati jangan gara-gara tugas tidak
jadi rencana (jalan-jalan), beserta seluruh keluarga besar Fisika Ekstensi 2012
(edi, joan, dulas, fadly, irene, aisyah, laina, dewi ratna, dessy, dina, gea, evi,

felisa, dewi sartika, irma, dahniati, adel, dewi novita, juni, astrid, hana, laila,
annisa, ipeh, sari, anju) yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
memberikan ide-ide selama perkuliahan. Teman-teman satu PPLT yang telah
banyak membantu selama PPLT. Selain itu, penulis ucapkan banyak terimakasih
kepada Teman-teman kos ambai 96 yang telah banyak memotivasi, memberikan
masukan-masukan serta nasehat kepada penulis.
Penulis menyadari, masih banyak kelemahan, untuk itu penulis
mengharapkan saran dan kritik konstruktif dari pembaca demi sempurnanya
skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan dunia pendidikan.

Medan,

Pebruari 2017

Penulis,

Andi Putra Nainggolan
NIM. 4123321005

iv


KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis ucapkan kepada Tuhan YME yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini semaksimal mungkin dan sesuai waktu yang telah direncanakan.
Skripsi ini berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Pencapaian Konsep
(Concept Attainment) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok
Pengukuran Di kelas X Semester I SMA Negeri 2 Lubuk Pakam T.A.
2016/2017.” disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Fisika,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr.
Derlina, M.Si, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak meluangkan
waktu dalam memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis sejak awal
hingga akhir penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada
Bapak Prof. Dr. Mara Bangun Harahap, MS, Bapak Purwanto, S.Si, M.Pd, dan
Ibu Dr. Rita Juliani, M.Si selaku dosen penguji I, II dan III yang telah
memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai
penyusunan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Bapak Dr.
Makmur Sirait, M.Si, selaku dosen pembimbing akademik yang telah
membimbing dan memotivasi serta membantu penulis selama perkuliahan.

Ucapan terima kasih juga di sampaikan kepada bapak Dr. Alkhafi Maas Siregar,
M.Si selaku ketua Jurusan Fisika, juga kepada seluruh bapak dan ibu dosen
beserta staf dan pegawai jurusan fisika FMIPA UNIMED yang telah banyak
membantu penulis. Ucapan terima kasih di sampaikan juga kepada Bapak Dr.
Asrin Lubis, M.Pd, selaku dekan FMIPA Unimed. Ucapan terimakasih juga
disampaikan kepada Bapak Drs. Awaluddin, M.Si selaku kepala sekolah dan Ibu
Ibu R. Sinurat, S.Pd selaku guru bidang studi fisika di SMA Negeri 2 Lubuk
Pakam yang telah banyak membantu dan membimbing penulis selama penelitian,
juga tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada para guru serta staf Tata
Usaha yang telah memberikan kesempatan dan bantuan selama melakukan
penelitian.

v

Teristimewa kepada kedua orangtua penulis yaitu Ayahanda Maruhum
Nainggolan dan Ibunda Maria Samosir, S.Pd yang telah mendo’akan dan
memberikan motivasi yang tidak terkira besarnya baik secara moril maupun
materi, beserta adik medistra Nainggolan yang telah memberikan motivasi kepada
penulis untuk dapat menyelesaikan studi di Unimed ini.
Selain itu penulis ucapkan terima kepada teman-teman seperjuangan, Irene

dan Jokja yang pengertian dan setia mendengarkan curhatan baik sedih maupun
senang. Aisyah, dewi ratna, dan laina yang selalu rela membagikan ilmunya dan
yang menginspirasi bahwa hidup itu harus dinikmati jangan gara-gara tugas tidak
jadi rencana (jalan-jalan), beserta seluruh keluarga besar Fisika Ekstensi 2012
(edi, joan, dulas, fadly, irene, aisyah, laina, dewi ratna, dessy, dina, gea, evi,
felisa, dewi sartika, irma, dahniati, adel, dewi novita, juni, astrid, hana, laila,
annisa, ipeh, sari, anju) yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
memberikan ide-ide selama perkuliahan. Teman-teman satu PPLT yang telah
banyak membantu selama PPLT. Selain itu, penulis ucapkan banyak terimakasih
kepada Teman-teman kos ambai 96 yang telah banyak memotivasi, memberikan
masukan-masukan serta nasehat kepada penulis.
Penulis menyadari, masih banyak kelemahan, untuk itu penulis
mengharapkan saran dan kritik konstruktif dari pembaca demi sempurnanya
skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan dunia pendidikan.

Medan,

Pebruari 2017

Penulis,


Andi Putra Nainggolan
NIM. 4123321005

vi

DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN
RIWAYAT HIDUP
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DARTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN

i
ii
iii

iv
vi
viii
ix

BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
1.2.Identifikasi Masalah
1.3.Batasan Masalah
1.4.Rumusan Masalah
1.5.Tujuan Penelitian
1.6.Manfaat Penelitian
1.7.Defenisi Operasional

1
5
5
6
6
7
7

BAB II KAJIAN PUSTAKA
2. 1
Kerangka Teoritis
2.1.1. Hasil Belajar
2.1.2. Aktivitas Belajar
2.1.3. Model Pembelajaran
2.1.4. Model Pembelajaran Pencapaian Konsep (Concept Attainment)
2.1.4.1 Struktur Pengajaran
2.1.4.2 Teori Yang Terkait Dengam Model Pencapaian Konsep
2.1.4.3 Sistem Sosial
2.1.4.4 Prinsip-Prinsip Pengelolaan/Reaksi
2.1.4.5 Sistem Pendukung
2.1.4.6 Dampak-Dampak Intruksional dan Pengiring
2. 2 Pembelajaran Konvensional
2. 3 Materi Pembelajaran
2. 4 Kerangka Konseptual
2. 5 Hipotesis

9
9
10
11
11
13
15
16
16
17
17
18
19
29
30

BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian

31

vii

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian
3.3. Variabel Penelitian
3.4. Jenis dan Desain Penelitian
3.4.1. Jenis Penelitian
3.4.2. Desain Penelitian
3.5. Prosedur Penelitian
3.6. Instrumen Pengumpul Data Penelitian
3.6.1. Lembar Observasi Aktivitas Siswa
3.6.2. Tes Hasil Belajar
3.6.3. Lembar Kerja Siswa (LKS)
3.7. Validitas Tes
3.8.Teknik Analisis Data
3.8.1 Menghitung Mean dari Pretes dan Postes
3.8.2 Uji Normalitas
3.8.3 Uji Homogenitas
3.8.4 Uji Kesamaan Rata-rata Pretes
3.8.5 Uji Hipotesis (Uji t)

31
31
31
31
32
32
35
35
36
37
37
40
40
40
41
42
43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.2 Pengujian Analisis Data
4.3 Hasil Observasi Aktivitas Siswa
4.4 Hasil Lembar Kerja Siswa (LKS)
4.5 Pembahasan

45
45
49
53
54
55

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

57
57
58
59
61

viii

Daftar Gambar
Halaman
2. 1Dampak-dampak instruksional dan pengiring
dalam model pembelajaran Pencapaian Konsep (Concept Attainment)

18

2. 2 Mistar

22

2. 3 Jangka Sorong

23

2. 4 Bagian-Bagian Dari Sebuah Mikrometer Sekrup

23

2. 5 Neraca Tiga Lengan

24

2. 6 Stop wach

25

3.1 Skema rencana penelitian

34

4.1 Diagram Batang Nilai Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

46

4.2 Diagram Batang Nilai Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

48

4.3 Diagram Batang Nilai Rata-Rata Aktivitas Belajar Siswa

53

4.4 Diagram Batang Nilai Rata-Rata LKS

54

ix

DAFTAR TABEL
Halaman
2.1.

Struktur Model Pembelajaran Pencapaian Konsep

15

2.2.

Tujuh Besaran Pokok Dalam SI

20

2.3.

Dua Besaran Tambahan Dalam SI

20

2.4.

Dimensi Besaran Pokok

21

2.5.

Dimensi Dari Besaran Turunan

21

3.1

Two Group Pretes-Posttes Design

32

3.2

Rubrik Angket Aktivitas Siswa

35

3.3

Tabel Spesifikasi Tes Hasil Belajar

36

3.4

Kategori dan Nilai Reliabilitas.

39

4.1

Daftar Nilai Pretes Kelas Eksperimen Dan kelas Kontrol

45

4.2

Daftar Nilai Postes Kelas Eksperimen Dan kelas Kontrol

47

4.3

Nilai Rata-Rata, Standar Deviasi, dan Varian Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol

49

4.4

Uji Normalitas Data Pretes Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol 49

4.5

Uji Normalitas Data Postes Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol 49

4.6

Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Data Pretes

50

4.7

Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Data Postes

50

4.8

Ringkasan perhitungan Uji t Dua Pihak (Nilai Pretes)

51

4.9

Ringkasan perhitungan Uji t Satu Pihak (Nilai Postes)

52

4.10

Rekapitulasi nilai rata-rata data aktivitas belajar siswa

53

4.11

Rekapitulasi Nilai Lembar Kerja Siswa Setiap Kelompok

54

x

Daftar Lampiran
Lampiran 1.Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I Kelas

Halaman
61

Ekperimen Dan Kontrol
Lampiran 2.Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II Kelas

77

Ekperimen Dan Kontrol
Lampiran 3.Rencana Pelaksanaan Pembelajaran III Kelas

95

Ekperimen Dan Kontrol
Lampiran 4. LKS-I

110

Lampiran 5. LKS-II

116

Lampiran 6. LKS-III

122

Lampiran 7. Tabel persiapan menghitung validitas tes

126

Lampiran 8. Perhitungan validitas tes

128

Lampiran 9. Tabel reliabilitas instrumen penelitian

129

Lampiran 10. Perhitungan reabilitas tes

130

Lampiran 11. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

132

Lampiran 12. Instrumen Penelitian

147

Lampiran 13. Lembar Penilaian Aktivitas Belajar Siswa

154

Lampiran 14. Lembar Observasi Siswa (Kuesioner)

156

Lampiran 15. Daftar Nama Siswa Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol

160

Lampiran 16. Data Pretes dan Postes Kelas Eksperimen dan Kontrol

162

Lampiran17. Perhitungan Rata-rata, Varians dan Standar Deviasi

164

Lampiran 18. Uji Normalitas Data

167

Lampiran 19. Uji Homogenitas Data

172

Lampiran 20. Uji Hipotesis

176

Lampiran 21. Penilaian Observasi Aktivitas Belajar Siswa
Kelas Eksperimen
Lampiran 22. Rekapitulasi Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen

180
186

Lampiran 23. Rekapitulasi Nilai LKS Kelompok Pada
Kelas Eksperimen
Lampiran 24. Tabel Harga Kritis Dan r Product moment

188
190

xi

Lampiran 25. Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors

191

Lampiran 26. Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z

192

Lampiran 27. Daftar Nilal Persentil Untuk Distribusi F

193

Lampiran 28. Daftar NiIai Persentil Untuk Distribusi t

195

Lampiran 29. Aturan Membuat Daftar Distribusi Frekuensi

196

Lampiran 30. Dokumentasi Penelitian

202

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Membangun karakter seseorang sangatlah bergantung pada pendidikan.
Pendidikan berperan dalam membentuk baik atau buruk karakter generasi penerus
bangsa. Oleh sebab itu dibentuklah suatu sistem pendidikan yang memenuhi
standar nasional untuk melahirkan generasi penerus bangsa yang berkualitas dan
mampu menyesuaikan diri untuk hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Dalam Undang – Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampian yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. maka
pemerintah sangat serius dalam menangani peningkatan mutu pendidikan di
Indonesia.
Pendidikan harus mampu membentuk peserta didik dalam menghadapi
pembangunan globalisasi dan mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki oleh
peserta didik, sehingga peserta didik mampu menerapkan yang didapat dari
suasana belajar dalam kehidupan sehari-harinya untuk menghadapi masalah yang
akan dihadapi.
Menurut Foster (2011) fisika adalah ilmu eksperimental, mengamati
fenomena alam dan berusaha menemukan pola dan prinsip yang menghubungkan
fenomena-fenomena ini. Pola ini disebut teori fisika, atau ketika teori-teori ini
sudah benar-benar terbukti dan digunakan secara luas, maka disebut hukum atau
prinsip fisika. Dari pendapat diatas dapat disimpulkan fisika sebagai salah satu
dari Ilmu Pengetahuan Alam yang mempelajari struktur dan fenomena yang
terjadi di alam dan lingkungan sekitar kita. Gejala alam fisika diperlukan untuk
perkembangan bagi kesejahteraan manusia. Dengan demikian sangat dibutuhkan
proses penerusan pemahaman konsep-konsep fisika.
1

2

Mata pelajaran fisika juga menjadi mata pelajaran yang menakutkan bagi
para peserta didik karena berhubungan erat dengan matematika. Kemampuan
matematis peserta didik yang lemah secara otomatis akan mengalami kesulitan
dalam memahami fisika, karena sebagian besar penyelesaian soal-soal fisika
dilakukan dengan pendekatan secara matematis, sehingga berpengaruh hasil
belajar yang dicapai peserta didik.
Pembelajaran fisika pada umumnya peserta didik cenderung menghafal
rumus, pendekatan materi pembelajaran kurang dihubungkan dengan fenomena
alam yang ada di kehidupan sehari-hari. Hal ini membuat peserta didik kurang
semangat dan pasif dalam belajar, peserta didik menganggap fisika itu sulit dan
membosankan, sehingga peserta didik mengalami kesulitan belajar.
Menurut Silaban (2014) selama ini terdapat anggapan dan kesan dari
sebagian besar siswa SMA, bahwa mata pelajaran fisika itu sulit, rumit, dan
memerlukan daya penalaran yang lebih tinggi di samping penguasaan matematika
sebagai alat bantu dalam memecahkan soal-soal, sehingga menjadi siswa tidak
tertarik untuk mempelajarinya.
Kenyataan tersebut juga

dijelaskan berdasarkan wawancara yang

dilakukan ke pada guru bidang studi fisika SMA Negeri 2 Lubuk pakam bahwa
metode mengajar yang sering dilakukan adalah ceramah, mencatat, memberikan
contoh soal, dan mengerjakan soal sehingga kurang variatif dan peserta didik
menjadi tidak aktif dalam proses pembelajaran. Peserta didik jarang mengajukan
pertanyaan dan menjawab pertanyaan, bahkan ada peserta didik yang tidak pernah
mengajukan pertanyaan maupun menjawab pertanyaan yang diberikan guru
karena rendahnya minat peserta didik dalam belajar fisika.
Berdasarkan information dari guru fisika tersebut, diperoleh data hasil
belajar fisika peserta didik yang pada umumnya masih rendah yaitu rata-rata 50,
sedangkan Kriteria Kentutasan Minimal (KKM) yang akan dicapai adalah 60.
Sehingga dapat dikatakan nilai-nilai rata-rata peserta didik tidak dapat mencapai
kriteria yang diharapkan. Hal ini kurangnya pemahaman dan minat peserta didik

3

untuk memahami konsep atau pola dari materi yang disampaikan guru, sehingga
terdapat perilaku peserta didik yang suka dikontrol guru.
Berdasarkan hasil observasi pembelajaran dikelas diperoleh. Mereka
cenderung menganggap kurang menarik. Fisika itu selalu identik dengan rumus
dengan menganggap bahwa pemecahan masalah dengan mengerjakan soal. Selain
itu, dalam pelaksanaan pembelajaran guru sering menggunakan pola mengajar
dengan menyajikan materi yang lebih menekankan pada penggunaan rumus.
Selain itu, peserta didik juga menganggap pelajaran fisika merupakan pelajaran
yang membosankan dikarenakan proses pembelajaran yang membuat peserta
didik menjadi pasif dengan hanya mendengarkan penjelasan guru yang di depan
kelas. Hal ini disebabkan model pembelajaran yang digunakan oleh guru kurang
bervariasi dan metode yang digunakan cenderung menggunakan metode ceramah
dan penugasan.
Peserta didik sering juga mengalami kesulitan ketika mengaplikasikan
konsep fisika yang diajarkan dengan fenomena alam dalam kehidupan sehari-hari
atau sebaliknya mengaplikasikan fenomena kehidupan sehari-hari dalam konsep
hukum fisika. Peserta didik juga sering mengalami kesulitan dalam memahami
dari konsep rumus yang diberikan, itu dibuktikan pada saat guru menjelaskan
suatu rumus pada peserta didik dan guru menanyakan variasi rumus yang sama
peserta didik tidak mengerti.
Berdasarkan permasalahan di atas yaitu, rendahnya hasil belajar
diakibatkan oleh strategi pembelajaran dalam pemilihan model pembelajaran yang
kurang menarik dan tidak variatif. Salah satu alternatif pemecahan masalah diatas
adalah penerapan model pembelajaran yang kreatif dan aplikatif dalam
pembelajaran fsika, sehingga siswa mudah memahami dan menguasai konsep
fisika dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Strategi yang tepat dalam
mengajarkan fisika akan membantu siswa lebih memahami dan menikmati
pelajaran. Selain itu dapat pula meningkatkan minat belajar, kemampuan
bertanya, dapat bekerja bersama dengan teman untuk mememukan pemecahan
masalah agar menemukan pengetahuannya sendiri. Salah satu model pembelajaran
yang dapat mengatasi masalah ini adalah model pembelajaran pencapaian konsep.

4

Menurut Joyce, dkk (2009) menyatakan model pecapaian konsep
merupakan perangkat evaluasi unggul saat guru ingin mengetahui sejauh mana
siswa mampu menguasai gagasan-gagasan penting yang mereka ajarkan. Model
ini dengan cepat akan memberikan laporan tentang kedalaman pemahaman siswa
sekaligus akan memperkuat pengetahuan mereka sebelumnya. Model ini juga
dapat berguna dalam membuka bidang konseptual baru dengan cara melakukan
rangkaian penelitian pada siswa secara individual atau kelompok. Contoh, salah
satu materi yang mengeksplorasi konsep kebudayaan dapat diawali dengan seri
pelajaran penemuan konsep yang kemudian dilanjutkan oleh kegiatan simulasi, di
mana siswa akan merasakan masalah yang juga dialami oleh orang lain dalam
anggota kebudayaan yang berbeda.

Dari pengalaman ini, siswa sebenarnya

dipersiapkan untuk “membaca” dan mengamati kebudayaan-kebudayaan yang
berbeda.
Penelitian mengenai pembelajaran pencapaian konsep sudah pernah diteliti
oleh peneliti sebelumnya. Penelitian sebelumnya Septianingrum dan Anggaryani
(2014) diperole nilai rata-rata post-tes dengan pembelajaran konvensional adalah
78,75 dan setelah diberi pembelajaran pencapian konsep adalah 85,72. Begitu
juga dengan peneliti Rosyid (2013) diperoleh nilai rata-rata dengan pembelajaran
konvensional adalah 78,7 dan setelah diberikan juga pembelajaran pencapian
konsep adalah 79,2. Hasil penelitian tersebut menunjukkan ada pengaruh antara
hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran
pencapian konsep dengan pembelajaran konvensional. Dari hasil kedua penelitian
tersebut terdapat peningkatan terhadap hasil belajar siswa dengan menggunakan
model pembelajaran pencapaian konsep. Akan tetapi pada kedua penelitian ini
terdapat kelemahan yang sama yaitu, penggunaan waktu yang kurang efektif dan
peneliti kurang mampu mengontrol kelas.
Berdasarkan

kelemahan

peneliti

sebelumnya,

untuk

memperbaiki

kelemahan terkait alokasi waktu peneliti akan lebih tegas dalam pembelajaran,
terutama pada pertukaran tahap pembelajaran.

5

Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik ingin melakukan
penelitian yang sebelumnya dengan kelemahan-kelemahan yang terjadi seperti
yang diuraikan di latar belakang akan diatasi pada penelitian ini.
Adapun judul yang akan penulis teliti dalam penelitian ini dengan judul
Pengaruh Model Pembelajaran Pencapaian Konsep (Concept Attainment)
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Pengukuran Di kelas X
Semester I SMA Negeri 2 Lubuk Pakam T.A. 2016/2017.

1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka penulis mengidetifikasikan
masalah yang ada di sekolah tersebut yaitu:
1.

Rendahnya hasil belajar peserta didik.

2.

Proses pembelajaran fisika cenderung diselesaikan dengan pendekatan
matematis.

3.

Banyaknya siswa beranggapan dari awal bahwa fisika itu sulit.

4.

Kurangnya pemahaman siswa terhadap konsep-konsep dasar.

5.

Model pembelajaran yang digunakan oleh guru pada mata pelajaran
fisika kurang bervariasi.

1.3 Batasan Masalah
Mengingat luasnya masalah yang akan diteliti, maka untuk menghindari
penafsiran yang berbeda-beda dalam penelitian ini dan mengingat keterbatasan
kemampuan dan waktu yang tersedia, sehingga perlu dilakukan pembatasan
masalah :
1.

Subyek penelitian adalah siswa kelas X SMA Negeri 2 Lubuk Pakam
T.A. 2016/2017

2.

Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran
pencapaian konsep (Concept Attainment) di kelas eksperimen dan
pembelajaran konvensional di kelas kontrol di kelas X semester I di SMA
Negeri 2 Lubuk Pakam T.A. 2016/2017

3.

Hasil belajar siswa yakni pada materi pokok pengukuran.

6

1.4 Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1.

Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran
pencapaian konsep (Concept Attainment) pada materi pokok pengukuran
di kelas X semester I di SMA Negeri 2 Lubuk Pakam T.A. 2016/2017?

2.

Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran
konvensional pada materi pokok pengukuran di kelas X semester I di
SMA Negeri 2 Lubuk Pakam T.A. 2016/2017?

3.

Bagaimanakah tingkat aktivitas belajar siswa dengan menggunakan
model pembelajaran pencapaian konsep (Concept Attainment) pada
materi pokok pengukuran di kelas X semester I di SMA Negeri 2 Lubuk
Pakam T.A. 2016/2017?

4.

Apakah ada pengaruh yang signifikan dengan menerapkan model
pembelajaran pencapaian konsep

(Concept

Attainment) terhadap

peningkatan hasil belajar siswa pada materi pokok pengukuran di kelas X
semester I di SMA Negeri 2 Lubuk Pakam T.A. 2016/2017?

1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan dari rumusan masalah, maka tujuan yang ingin diperoleh
dalam penelitian ini adalah:
1.

Mengetahui hasil belajar peserta didik menggunakan model pembelajaran
pencapaian konsep (Concept Attainment) pada materi pokok pengukuran
di kelas X semester I di SMA Negeri 2 Lubuk Pakam T.A. 2016/2017.

2.

Mengetahui hasil belajar peserta didik menggunakan model pembelajaran
konvensional pada materi pokok pengukuran di kelas X semester I di
SMA Negeri 2 Lubuk Pakam T.A. 2016/2017.

3.

Mengetahui tingkat aktivitas belajar peserta didik dengan menggunakan
model pembelajaran pencapaian konsep (Concept Attainment) pada
materi pokok pengukuran di kelas X semester I di SMA Negeri 2 Lubuk
Pakam T.A. 2016/2017.

7

4.

Mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan dengan menerapkan
model pembelajaran pencapaian konsep (Concept Attainment) terhadap
hasil belajar peserta pada materi pokok pengukuran di kelas X semester I
di SMA Negeri 2 Lubuk Pakam T.A. 2016/2017.

1.6 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada
berbagai pihak antara lain:
1.

Bagi peneliti: penelitian ini bermanfaat sebagai bahan informasi bagi
calon guru umumnya dan khususnya bagi si peneliti dalam meningkatkan
kemampuan
menggunakan

melakukan
model

penelitian

pendidikan

dan

kemampuan

pembelajaran

pencapaian

konsep

(Concept

Attainment) terhadap pembelajaran fisika nantinya setelah menjadi
pendidik.
2.

Bagi siswa: melalui pelaksanaan ini siswa di harapkan terbiasa belajar
aktif dan tidak malu menanyakan bagian pelajaran yang tidak ia
mengerti.

1.7 Defenisi Operasional
Defenisi opersional dari kata atau istilah dalam kegiatan penelitian ini adalah:
1.

Model

pembelajaran

pencapaian

konsep

(Concept

Attainment)

merupakan proses mencari dan mendaftar sifat-sifat yang dapat
digunakan untuk membedakan contoh-contoh yang tepat dengan contohcontoh yang tidak tepat dari berbagai kategori dan ada pun struktur
model pembelajaran ini adalah fase I ialah Presentasi data dan
identifikasi data, fase II ialah pengujian pencapaian konsep dan fase III
ialah analisis strategi-strategi berpikir.
2.

Pembelajaran konvensional adalah model pembelajana yang digunakan
sehari-hari dalam proses pembelajaran. Guru dalam hal ini cenderung
sebagai bahan informasi utama atau teacher center learning dan
pembelajaran ini guru hanya berceramah dalam pembelajaran nya.

8

3.

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah
menerima proses belajar mengajar yang berupa nilai yang mencakup
ranah kognitif, afektif, psikomotorik. Yang memiliki kriteria ketuntasan
yang memiliki nilai dari rentang 75 sampai 100.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.

Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari hasil analisa data dan

pengujian hipotesis maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Nilai rata-rata hasil belajar siswa pada kelas eksperimen yang diberi perlakuan
dengan model pembelajaran pencapaian konsep (concept attainment) adalah
78,38, sedangkan nilai ketuntasan klasikal KKM ialah 75. Oleh karena itu
nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen tergolong tuntas.
2. Nilai rata-rata hasil belajar siswa pada kelas kontrol yang menggunakan
pembelajaran konvensional adalah 69,85, sedangkan nilai ketuntasan klasikal
KKM ialah 75. Oleh karena itu nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas kontrol
dapat dikatakan tergolong tidak tuntas.
3. Aktivitas belajar siswa selama mengikuti pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran pencapaian konsep (concept attainment) di SMA N 2
Lubuk Pakam kelas X semester I T.A 2016/2017 di peroleh nilai rata-rata
aktivitas belajar siswa pada ketiga pertemuan adalah 66,34 dengan kategori
aktif.
4. Ada pengaruh yang signifikan dengan menerapkan model pembelajaran
pencapaian konsep (Concept Attainment) terhadap peningkatan hasil belajar
siswa pada materi pokok pengukuran di kelas X semester I di SMA Negeri 2
Lubuk Pakam T.A. 2016/2017?

57

58

5.2.

Saran
Berdasarkan hasil dan pembahasan dalam penelitian ini, maka peneliti

mempunyai beberapa saran, yaitu:
1. Bagi para peneliti selanjutnya yang ingin menggunakan model pembelajaran
pencapaian konsep (concept attainment) dalam penelitian selanjutnya
sebaiknya harus memperhatikan kelemahan penelitian ini serta dalam
melakukan harus melakukan observasi awal agar lebih memperhatikan
bagaimana cara belajar siswa yang harus di teliti dan juga lebih dapat
mengatur waktu yang ada agar dapat menyesuaikan metode-metode yang akan
digunakan saat penelitian.
2. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang model pencapaian
konsep diharapkan mampu mengelola kelas dengan baik terutama dalam hal
pembagian kelompok sehingga pembelajaran yang efektif dapat tercapai.

59

DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, M., (2009), Pendidikan Bagi Anak BerKesulitan Belajar, PT
Rineka Cipta, Jakarta
Arikunto, S., (2012), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.
Anderson, L. W., dan Krathmohl, D. R., (2010), Kerangka Landasan Untuk
Pembelajaran, Pengajaran, Dan Asesmen: Revisi Taksonomi Pendidikan
Bloom, Pustaka Pelajar, Yogyakarta
Dimyati, M., (2012), Belajar dan Pembelajaran, PT Rineka Cipta, Jakarta.
Djamarah, S. B., dan Aswan, Z., (2006), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta,
Jakarta.
Joyce, B., Weil, M., dan Calhoun, E., (2011), Models of Teaching: Model-Model
Pengajaran, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Kalani A., (2009), A Study Of The Effectiveness Of Concept Attainment model
over Conventional Teaching Method For Teaching Science In Relation To
Acievement And Retention. International research journal 2 (5): 436-437
Kaningan, M., (2013), fisika untuk SMA/MA Kelas X, Penerbit Erlangga, Jakarta
Rofi’ati, N., Herlina, L., dan Sumadi., (2014), Penerapan model Pencapaian
Konsep Berbantu Kartu Bergambar Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada
Materi Sel Di SMA, Unnes Journal of Biology Education 3(2):193:200
Rosyid, M. I., Yuliati, L., dan Masykur, K., (2013), Pembelajarna Dengan
Pencapaian Konsep Untuk Meningkatkan Kemampuan Bertanya Siswa
Pada mata pelajaran IPA/Fisika Kelas VII-F SMP Negeri 20 Malang,
Jurnal Fisika FMIPA UM.
Mayer, J. R., (2012), Effect of Using Of Concept Attainment With Inductive
Reasoning With Hight School Biology Students. Journal Of Science
Education 4:112-115
Sanjaya,W., (2011), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, Kencana, Jakarta
Septianingrum, E., E., dan Anggarayani, M., (2014), Penerapan Pembelajaran
Interaktif Dalam Model Pencapaian Konsep Pada Materi Usaha Dan
Energi, Jurnal Inovasi Pendidiakan Fisika 03: 2302-4496.

60

Silaban, B., (2014), Hubungan Antara Penguasaan Konsep Fsika Dan Kreativitas
Dengan Kemampuan Memecahkan Masalah Pada Materi Pokok Listrik
Statis. Jurnal Penelitian Bidang Pendidikan 20: 0852-0151
Singh, P. K., (2011), Effectiveness Of Concept Attainment Model On Mental
Process And Science Ability. Research Journal In Science And Technology
3: 22-26
Slameto, (2010), Belajar & Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi, Rineka Cipta,
Jakarta
Sudjana, (2005), Metoda Statistika, PT. Tarsito Bandung, Bandung
Trianto, (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Kencana
Prenada Media, Jakarta