1. Daerah bersih dan jernih, yaitu daerah aliran yang tidak dikenai oleh
pengaruh buangan, antara lain ikan akan hidup secara normal dan baik. 2.
Daerah keruh dan gelap berwarna yang diakibatkan oleh adanya penambahan buangan, sehingga didalamnya akan dihuni oleh jenis ikan
tertentu secara terbatas yang tolerans sebagian besar oleh bakteri dan serangga air.
3. Daerah septik, kotor, berbau, yang di dalamnya hanya dihuni oleh
serangga air, bakteri, plankton dan sebagainya. 4.
Daerah perbaikan, yaitu akibat kehadiran pencemar domestik yang terdiri dari senyawa organik di dalamnya akan terjadi proses perombakan oleh
kelakuan bakteri pengguna organik, sehingga nilai kekeruhan, baud an septik akan menurun.
5. Daerah bersih dan jernih kembali, sama seperti pada a.
Jarak atau waktu terhadap keadaan air yang telah tercemar tersebut dapat kembali kesifat asal, tergantung kepada :
1. Bentuk, sifat dan jumlah pencemar yang masuk.
2. Bentuk, sifat dan lingkungan air yang menerima pencemar.
3. Bentuk, sifat dan kandungan jasad yang terkandung di dalam badan air.
2.4 Kualitas Air
Kwalitas air memiliki persyaratan sesuai dengan ketentuan dari WHO, APPHA American Public Health Association Amerika Serikat, ataupun
departemen Kesehatan RI dapat ditentukan berdasarkan persyaratan fisik
Universitas Sumatera Utara
organoleptis, persyaratan kimia kandungan logam berbahaya dan persyaratan biologis mikroba Suriawiria, 2005.
Kekeruhan air dapat ditimbulkan oleh adanya bahan-bahan organik dan anorganik, seperti lumpur dan buangan dari permukiman tertentu yang
menyebabkan air sungai menjadi keruh. Bau dan rasa yang terdapat di dalam air baku dapat dihasilkan oleh kehadiran mikroorganisme seperti mikroalga dan
bakteri. Kualitas air secara biologis, khususnya secara mikrobiologis, ditentukan oleh banyak parameter, yaitu parameter mikroba pencemar, patogen, dan
penghasil toksin. Misalnya kehadiran mikroba, khususnya bakteri pencemar tinja Coli di dalam air, sangat tidak diharapkan apalagi kalau air tersebut untuk
kepentingan kehidupan manusia rumah-tanggaSuriawira, 2005 .
2.5 Proses Pengolahan Air
Pengolahan air lazimnya dikenal dengan dua cara, yaitu pengolahan lengkap dan pengolahan sebagian, pada pengolahan lengkap memiliki tiga
tingkatan. 1.
Pengolahan fisik, yaitu suatu tingakatan pengolahan yang bertujuan untuk mengurangi atau menghilangkan kotoran-kotoran kasar, penyisihan
lumpur dan pasir, serta mengurangi zat-zat organik yang terdapat didalam air yang akan diolah.
2. Pengolahan kimia, yaitu suatu pengolahan dengan menggunakan zat kimia
untuk membantu proses pengolahan selanjutnya
Universitas Sumatera Utara
3. Pengolahan bakteriologis, yaitu suatu tingkat pengolahan untuk
membunuh atau memusnahkan bakteri-bakteri yang terkandung didalam air minum yakni dengan cara membubuhkan kaporit atau zat desinfektan.
Pengolahan sebagian misalnya diadakan pengolahan kimiawi dan atau pengolahan bakteriologi saja. Pengolahan ini lazimnya dilakukan untuk :
a. mata air bersih,
b. air dari sumur yang dangkaldalam.
2.6 Pembagian Air Berdasarkan Analisis