Indentifikasi Masalah Pembatasan Masalah Perumusan Masalah Tujuan Penelitian
                                                                                7 Vhurumuku dan Mokeleche 2009 dalam Dudu 2014: 1 menyatakan bahwa
proses  pembelajaran  dengan  pendekatan  saintifik  adalah  proses  memahami dan  menemukan  suatu  gagasan  secara  ilmiah  yaitu  seperti  yang  ilmuan
lakukan  dalam  menemukan  dan  mengembangkan  suatu  ilmu  pengetahuan yang  valid.    Sejalan  dengan  dokumen  implementasi  kurikulum  2013
dijelaskan bahwa langkah-langkah pembelajaran  dengan  pendekatan  saintifik meliputi  mengamati,  menanya,  mengumpulkan  informasi,  mengasosiasikan,
dan  mengkomunikasikan.  Hal  ini  menunjukkan  bahwa  langkah-langkah tersebut mendorong pada penemuan konsep secara ilmiah.
Karakteristik  proses  pembelajaran  di  SMAMA  secara  keseluruhan berbasis  mata  pelajaran,  meskipun  pendekatan  tematik  masih  dipertahankan.
Dalam pembelajaran
matematika klasik,
pendekatan pembelajaran
matematika  dapat  dikatakan  lebih  menekankan  kepada  para  peserta  didik untuk  mengingat,  menghafal,  dan  tidak  menekankan  pentingnya  penalaran
reasoning, pemecahan
masalah problem-solving,
komunikasi communication,  ataupun  pemahaman  understanding.  Dengan  strategi
pembelajaran  seperti  itu,  keaktifan  peserta  didik  menjadi  sangat  rendah  dan peserta  didik  hanya  menggunakan  kemampuan  berpikir tingkat  rendah.  Oleh
karena  itu,  pendekatan  pembelajaran  matematika  klasik  perlu  dikembangkan mengacu pada kurikulum 2013 yaitu pendekatan saintifik yang sesuai dengan
teori  belajar  konstruktivisme.  Dalam  Agus  2012:  51  teori  konstruktivisme mengedepankan  aktivitas  peserta  didik  dalam  setiap  interaksi  edukatif  untuk
dapat  melakukan  eksplorasi  dan  menemukan  pengetahuannya  sendiri. 8
Berdasarkan  hal  tersebut,  pendekatan  saintifik  perlu  diterapkan  dalam pembelajaran matematika.
Mata  pelajaran matematika merupakan mata  pelajaran wajib  pada jenjang pendidikan  menengah.  Dalam  Permendikbud  nomor  69  tahun  2013,  salah
satu  kompetensi  matematika  yang  harus  dikuasai  oleh  peserta  didik  SMA adalah  trigonometri.  Berdasarkan  wawancara  dengan  beberapa  peserta  didik
SMAN 1 Sleman, materi tersebut merupakan salah satu materi yang sulit bagi peserta  didik.  Untuk  mencapai  KD  dalam  SI  yang  tertuang  dalam
Permendikbud  nomor  69  tahun  2013  dengan  baik,  maka  sebaiknya  peserta didik mengalami atau berkegiatan untuk memahai konsep dalam menemukan
rumus-rumus trigonometri. Sehingga perlu adanya pengembangan pada LKS materi tersebut sesuai dengan syarat evaluasi yang telah ditentukan. Selain itu
materi  trigonometri  sangat  berguna  bagi  kehidupan  sehari-hari  peserta  didik untuk mengembangkan pengetahuan mereka, karena trigonometri tidak hanya
digunakan  dalam  mata  pelajaran  matematika  saja,  tetapi  trigonometri  dapat pula  digunakan  di  cabang  ilmu  lain  seperti  fisika,  kimia,  geografi,  dan
sebagainya.  Hal  tersebut  menunjukkan  bahwa  materi  trigonometri  penting untuk dipelajari.
Dari  uraian  dan  pentingnya  menyediakan  perangkat  pembelajaran  pada materi  trigonometri  untuk  peserta  didik  kelas  XI  maka  dalam  penelitian  ini,
peneliti  akan  mengembangkan  perangkat  pembelajaran  yang  sesuai  dengan penjabaran  di  atas.
Perangkat
9 Pembelajaran  dengan  Pendekatan  Saintifik  pada  Materi  Trigonometri  untuk
Peserta Didik
                