Nawa Widha Bhakti Uraian Singkat Materi
96 Kelas XII SMA
Semester 1
Perenungan “Yaste stanaá úaúayo yo mayobhür
yena viúvàà pusyasi vàryàni, yo ratnadhà vasuvid yaá sudatraá
saraswati tam iha dhatave kaá.
Terjemahannya:
‘Sarasvati” air susu-Mu yang berlimpah-limpah sebagai sumber kesejahteraan, yang Engkau berikan kepada semua yang baik, yang mengandung harta benda,
mengandung kekayaan, memberikan hadiah yang baik, Susu-Mu Engkau sediakan untuk kehidupan kami Atharvaveda, I.164.49.
Memahami teks Ajaran bhakti dalam agama Hindu mengajarkan umat manusia untuk bersembah sujud
ke hadapan yang dihormati ‘Tuhan Yang Maha Esa’ beserta manifestasi dan prabhawa- Nya. Bhakti atau menyembah kepada-Nya dapat dilaksanakan secara abstrak dan juga
dengan mempergunakan nyasa atau pratima berupa arca atau mantra. Menyembah Tuhan dalam wujud abstrak dapat dilakukan dengan menanggalkan pikiran kepada
yang disembah adalah amat baik namun kesulitan, hambatan, dan tantangan tetap ada, karena Tuhan tanpa wujud, kekal abadi, dan tidak berubah-ubah. Nawa Widha Bhakti
adalah salah satu ajaran yang dapat dimaknai dan dipedomani untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan umat sedharma terhadap Tuhan sebagai hamba-Nya. Nawa
widha bhakti dapat dimaknai untuk membangun dan menciptakan kesalehan sosial dan individual dalam menciptakan situasi dan kondisi yang damai dan sentosa di
tengah-tengah jalinan hubungan sosial yang serasi, selaras dan harmonis. Kitab Samaveda menjelaskan sebagai berikut:
“Sameta viúvà ojasà patim divo ya eka id bhür atithirjànàý,
sa pürvyo nutanam àjigoûan tam vartanor anu vavåta eka it.
Terjemahannya:
‘Berkumpullah wahai engkau semua, dengan kekuatan jiwa menuju Tuhan Yang Maha Esa, tamu seluruh umat manusia, Yang Abadi yang kini akan datang, semua
jalan menuju kepada-Nya Dengan Bhakti Kirthanam yakni bhakti dengan jalan melantunkan Gita nyayian atau kidung suci memuja dan memuji nama suci,
keagungan dan kekuasaan Tuhan, umat dapat melaksanakan pemujaan kepada-Nya.
Buku Guru Pendidikan Agama Hindu Dan Budi Pekerti 97
Melalui arah gerak vertikal wujud sadhana Bhakti Kirtanam ini di antaranya; dengan jalan berekspresi atau ber-sadhana melalui media gita nyanyian suci atau kidung
suci memuji dan memuja keagungan dan kemahakuasaan Tuhan Brahman yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari nitya karma maupun di saat-saat hari-hari
tertentu naimitika karma, juga umat sedharma dapat melaksanakan pemujaan ke hadapan-Nya. Sedangkan pada arah gerak horizontal yaitu pada konteks kehidupan
sosial dengan melakukan Sadhana pelayanan khususnya dalam hal ini adalah Sewaka Dharma Kirthanam. Sehingga terjadi keseimbangan arah gerak yang menyerupai
tapak dara bhs.Bali” arah garis vertikal dan arah garis horizontal” atau dengan bahasa lainnya terjadi keseimbangan seperti pesan ajaran dari Tri Hita Karana.
Bagian-bagian dari ajaran Nawa Widha Bhakti adalah:
Perenungan “Tràtà no boghi dadhaúàna àpir
abhiravyàtà mardità somyànàm, sakhà pità pitåtamàá pitåóàý
kartemu lokam uúate vayodhàá.
Terjemahannya:
‘Jadilah engkau penyelamat kami; tunjukkanlah bahwa dirimu milik kami, memelihara dan menunjukkan belas kasihan kepada pemuja. Kawan, ayah, pengayom yang maha
agung, memberikan kepada pemuja yang menyintai tempat serta kehidupan yang bebas’ Atharvaveda IV.17.17.
Nawa widha bhakti adalah sembilan usaha dan upaya, pendekatan, pengetahuan atau jalan berlandaskan cinta-kasih untuk mendekatkan diri kepada Sang Hyang Widhi
WasaTuhan Yang Maha Esa beserta prabhawa-Nya guna mewujudkan kesejahtraan dan kebahagiaan hidup umat manusia. Yang termasuk bagian-bagian dari ajaran
Nawa widha bhakti adalah:
1. Srawanam artinya mendengarkan nasehat, petunjuk, yang baik dari orang tua kita, guru, orang suci dan orang yang bijaksana lainnya.
2. Wandanam artinya membaca kitab kitab suci agama yang kita yakini. 3. Kirthanam artinya melantunkan Tembang tembang suci kidung, wirama
rohani. 4. Semaranam artinya secara berulang-ulang menyebutkan nama Tuhan Sang
Hyang Widhi Wasa. 5. Padasewanam artinya sujud bhakti di kaki Nabe.
6. Sakhyanam artinya menjalin persahabatan.
98 Kelas XII SMA
Semester 1
7. Dahsyam artinya bakti dengan jalan mengabdi, pelayanan, dan cinta kasih sayang dengan tulus ikhlas terhadap Tuhan.
8. Arcanam artinya bakti kepada Hyang widhi melalui simbol-simbol suci keagamaan.
9. Sevanam artinya selalu belajar dan menumbuhkan kesadaran untuk menghormati sumber hukum, para pemimpin, para orang tua
dan orang lainnya.
Bentuk penerapan Nawa Widha Bhakti dalam kehidupan
Pengabdian merupakan sikap dan perbuatan yang sangat mulia di hadapan Tuhan, terhadap Negarapemerintah, orang tua, guru, maupun di hadapan masyarakat. Untuk
meningkatkan sradha dan Bhakti kepada Sang Hyang Widhi dapat dilakukan melalui pelaksanaan ajaran Nawa Widha Bhakti secara tulus agar tercapainya kehidupan yang
santhi atau damai dan sejahtera lahir dan batin yaitu:
1. Srawanam yaitu: Mendengarkan petunjuk dan nasehat yang baik dari orang tua, guru, dan orang bijaksana misalnya:
Senang menerima, mendengarkan dan melaksanakannya yang diajarkan oleh orang tua kita di rumah, oleh guru di sekolah, oleh orang suci, dan para pemimpin
yang menjalankan pemerintahan. Berterima kasih kepada siapa saja yang telah memberikan nasehat yang positif untuk kemajuan diri kita.
2. Wandanam artinya: Membaca kitab-kitab suci agama Hindu yang kita yakini misalnya:
Membiasakan diri suka membaca sloka-sloka kitab Bhagawadgita, Kitab sarasamuscaya, membaca tatwa-tatwa agama Hindu baik bersumberkan Sruti
maupun Smerti, melalui membaca ajaran suci akan dapat memberikan kesucian pikiran, ketenangan batin dan pengetahuan rohani yang lebih luas.
3. Kirthanam artinya: Melantunkan tembang-tembang suci kidung, wirama rohani misalnya:
Melantunkan kidung sebelum dan sesudah melaksanakan persembahyangan, pembacaan wirama dari kekawin baik Ramayana dan Mahabharta. Menyanyikan
tembang-tembang yang mengajarkan pitutur, piteket yang mengandung tuntunan hidup, cara mendekatkan diri kehadapan Sang Hyang Widhi Tuhan antara lain
melalui tembang Sekar alit, Sekar Agung, Sekar madya dan lagu-lagu daerah setempat yang mengandung nilai-nilai budaya.
4. Semaranam artinya: Secara berulang-ulang menyebutkan Nama-Nya misalnya: Melakukan japa mantra yaitu mengucapkan mantra-mantra secara berulang-
ulang dan terus menerus baik dalam batin maupun melalui ucapan. Mengucapkan Mantra Om bhur bhuwah svah, tat savitur varenyam,bhargo dewasyo dhimahi,
dhiyo yo nah pracodayat. Mengucapkan OM Nama Siwa, maupun mantra dan doa yang lainnya yang tujuannya untuk memberikan keselamatan baik jiwa dan
raga kita maupun sekitarnya.
Buku Guru Pendidikan Agama Hindu Dan Budi Pekerti 99
5. Padasewanam artinya: Sujud Bhakti di kaki Nabe misalnya: Menghormati dan melaksanakan ajaran orang suci seperti Pendeta Pedande,
Pinandita pemangku. Selain itu tugas kita membantu, memberikan pelayanan, memberikan dana punia, untuk kesejahteraan hidup orang suci, sehingga beliau
dapat melaksanakan tugasnya untuk keselamatan umat manusia dan seisi alam semesta ini.
6. Sakyanam artinya: Menjalin persahabatan misalnya: Dalam ajaran Catur Paramitha disebutkan Maitri yaitu: Manusia tidak bisa hidup
tanpa adanya orang lain karena manusia adalah makhluk sosial. Untuk itu kita harus mencari dan menpunyai banyak teman sebagai sahabat. Bersahabatlah
dengan orang-orang yang memiliki sifat mulia seperti: susila, pintar, dan saling mengasihi dan menyayangi, suka menolong dan sifat-sifat baik lannya. Sehingga
dalam hidup ini nyaman, damai, tenang.
7. Dahsyam artinya: bakti dengan jalan mengabdi, pelayanan, dan cinta kasih sayang dengan tulus ikhlas terhadap Tuhan. Arah gerak vertikal dari bakti ini masyarakat
manusia dalam menjalani dan menata kehidupannya, untuk selalu melatih diri dan secara tulus ikhlas untuk menghaturkan mengabdikan, pelayanan kepada Tuhan,
karena hanya kepada Beliaulah umat manusia dan seluruh sekalian alam beserta isinya berpasrah diri memohon segalanya apa yang harapkan untuk mencapai
kebahagian di dunia dan di akhirat.
8. Arcanam artinya: Bhakti kepada Sang Hyang Widhi melalui simbol misalnya: Menghormati dan menjaga kesucian lambang simbol perwujudan Sang Hyang
Widhi, karena melalui simbol tersebut manusia lebih dekat dengan Tuhan dan manifestasiNya. Melalui symbol melakukan pemujaan sebagai bentuk rasa bakti
ke hadapan Sang Hyang Widhi, maka dibuatkanlah Pratima Patung-patung Dewa, termasuk sejajen banten adalah perwujudan Tuhan.
9. Sevanam artinya: Memberikan pelayanan misalnya: Memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat. Sebagian orang
menyebutnya bahwa hidup ini untuk pelayanan sevanam. Dalam konteks pelayanan ini, tugas kita adalah memberikan bantuan kepada orang lain untuk
meringankan bebannya, baik pendidikan, ekonomi, kesehatan, dan sebagainya.
Ajaran Nawa Widha Bhakti sebagai dasar pembentukan budi pekerti yang luhur dalam zaman Global
Agama Hindu dibangun di atas satu struktur yang mencakup bagian atas superstructure yaitu struktur spiritual dan bagian bawah underlying structure. Struktur bagian
atas superstructure yaitu struktur spiritual di antaranya mencakup doktrin-doktrin teologi Brahmavidya dan kebaktian kepada Tuhan Yang Maha Esa, para Devata,
Leluhur. Sedangkan struktur bagian bawah underlyingstructure
yaitu struktur eini, di antaranya yang mencakup kemasyarakatan di antaranya; aturan moral, nilai dari
100 Kelas XII SMA
Semester 1
perilaku bajik, penghargaan terhadap profesi Varna, Varna Dharma kewajiban hidup, Catur Purusartha empat tujuan hidup manusia, Catur Asrama empat
fasetahapan kehidupan, ketidaksucian akibat kelahiran dan kematian, berbagai bentuk perilaku dosa dan penebusan dosanya, upacara prayascittapenyucian dan
berbagai macam upacara keagamaan, dan lain sebagainya. Seluruh ajaran yang ada dalam struktur bagian atas superstructure dan dalam struktur bagian bawah
underlyingstructure kesemuanya itu terakomodir ke dalam aspek atau tiga sudut pandang yang disebut dengan Tri Kona, yaitu diantaranya; Tri Kerangka Dasar
Agama Hindu dan Tri Hita Karana. Tri Kerangka Dasar Agama Hindu yang meliputi; Tattwa
Idiologi ilois yang mencakup;Brahmavidya, Atmavidya, Karmaphala, SamsaraPunarjanma, Moksa. Susila etika yang mencakup; dasar
etika dan moralitas, Catur Varna empat profesi manusia, Catur Purusarthaempat tujuan hidup manusia, Catur Asrama empat fasetahapan hidup manusia dan Acara
upacara yang mencakup; Panca Yajna, Orang Suci. Dan Tri Hita Karana yang meliputi; Jalinan hubungan yang harmonis manusia terhadap Tuhan-nya, manusia
terhadap alam lingkungannya.