Kasus‐kasus yang pernah ditangani
adalah contoh dari kategori
Masyarakat hukum adat Laman Cahai sangat kecewa Pemda Melawi yang tidak serius
menangani kasus yang kami alami”, demian disampaikan salah satu tokoh masyarakat.
21
Hal senada juga disampaikan masyarakat hukum adat Kampung Bunyau dan Pelaik Keruap
yang berkonflik dengan perusahaan pertambangan batu bara. Menurut mereka, ternyata
Bupati Melawi tidak serius menangani berbagai konflik agraria yang dialami oleh masyarakat
hukum adat. Bahkan mereka menuding Pemkab Melawi yang justru ingin melanggengkan dan
menambahkan konflik lagi antara masyarakat hukum adat dengan perusahaan. Hal ini mereka
indikasikan dengan diterbitkan izin‐izin investasi skala besar oleh Bupati Melawi, seperti izin
perusahaan perkebunan kelapa sawit, pertambangan batu bara, HPHIUPHHK.
Hampir setiap bulan masyarakat hukum adat mengadukan kasus konflik agrarianya ke
pihak Kecamatan Menukung. Namun, tidak ada hasil yang memuaskan.
22
Secara umum, masyarakat hukum adat yang mengadukan atau menyampaikan kasus
konflik agraria ke Pemkab Melawi merasa tidak puas atas penanganan oleh Pemkab. Mereka
berpendapat, ternyata Pemkab Melawi tidak bisa diharapkan penuh untuk menyelesaikan kasus
konflik agraria yang ada. Belum ada sejarah Pemkab Melawi mampu menyelesaikan atau
mengambil keputusan yang bijak atas konflik agrarian. Karena tidak ada kebijaksanaan dari
Pemda Melawi ini, maka banyak masyarakat hukum adat yang berkonflik melakukan aksi damai
ke Kantor Bupati Melawi untuk mendesak Pemkab agar segera mengambil tindakan konrit atas
kasus yang mereka alami. Bahkan, ada beberapa warga masyarakat hukum adat mengatakan
“harus ada demonstrasi besar‐besaran” ke Pemkab agar konflik antara mereka dengan
erusahaan skala besar dapat diselesaikan.
p
23