Pedoman Teknis Daerah Gernas Kakao Tahun 2013
17 8. Simpul Kritis
Simpul kritis kegiatan ini antara lain: a.
Keterbatasan sumber daya, latar belakang pendidikan petani peserta
yang pada umumnya lulusan SD, bahkan masih ada yang buta huruf
b. Diperlukan
narasumber yang
memahami perilaku dan kebiasaan kehidupan pedesaan sehingga materi
yang diberikan dapat diserap dan bermanfaat bagi petani
C. Operasionalisasi Substation Penelitian
Kakao 1. Tujuan
Tujuan kegiatan operasional substasiun penelitian kakao adalah untuk mendukung
pengembangan komoditas
kakao di
wilayah Sulawesi
dan sentra-sentra
produksi kakao nasional melalui riset untuk penciptaanpenemuan teknologi
adaptif dan sebagai fasilitas diseminasi hasil-hasil
penelitian maupun
pengembangan kakao bagi petani. Tujuan spesifik operasional Substasiun
Penelitian Kakao yaitu : -
Memperoleh bahan tanaman unggul kakao yang adaptif pada kondisi
Pedoman Teknis Daerah Gernas Kakao Tahun 2013
18 agroklimat Indonesia Timur khususnya
Sulawesi. -
Memperoleh metode perbanyakan masal bahan tanam kakao unggul.
- Memperoleh teknologi budidaya dan
pasca panen yang efektif dan efisien. -
Memperoleh teknologi pengendalian OPT utama PBK dan VSD yang efektif
dan efisien serta sesuai untuk wilayah Indonesia Timur khususnya Sulawesi.
- Memperoleh model kelembagaan yang
sesuai untuk pengembangan kakao. -
Memberikan fasilitas desiminasi dan pelatihan bagi petugas dan petani
kakao di Sulawesi. 2. Sasaran
Beroperasinya 4
unit Substasiun
Penelitian Kakao di Provinsi Sulawesi Barat,
Sulawesi Selatan,
Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tengah.
3. Ruang Lingkup -
Honorarium petugas
pengelola substasiun di 4 provinsi Sulawesi
Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara.
- Kegiatan operasional kantor dan
laboratorium di 4 provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi
Tengah dan Sulawesi Tenggara.
Pedoman Teknis Daerah Gernas Kakao Tahun 2013
19 -
Operasional laboratorium substasiun penelitian di 4 provinsi yaitu Sulawesi
Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah
dan Sulawesi
Tenggara, meliputi:
a Opersional sub station penelitian
b Eksplorasi dan pengujian bahan
tanam unggul lokal tahan penyakit VSD
c Teknologi budidaya kakao pada
lahan kering d
Optimalisasi kebun kakao melalui pola tanam konservasi
e Uji adaptasi bahan tanam unggul
harapan kakao dengan ternak untuk meningkatkan produktivitas
f Pengembangan
teknologi pemanfaatan limbah kulit buah
kakao sebagai pupuk dan pakan ternak
4. Pelaksanaan 4.1.Operasional Substasiun
Kegiatan operasional substasiun tahun 2013 terdiri dari:
- Operasional sub station penelitian
- Eksplorasi dan pengujian bahan tanam
unggul lokal tahan penyakit VSD -
Optimasi kebun kakao tahan PBK
Pedoman Teknis Daerah Gernas Kakao Tahun 2013
20 -
Uji adaptasi bahan tanam unggul harapan kakao dengan ternak untuk
meningkatkan produktivitas -
Pengkajian teknologi
budidaya terintegrasi kakao dengan ternak untuk
meningkatkan produktivitas -
Pengembangan teknologi pemanfaatan limbah kulit buah kakao sebagai pupuk
dan pakan ternak -
Teknologi budidaya kakao pada lahan kering
5. Waktu Kegiatan operasional dan penguatan
Substasiun Penelitian Kakao dilaksanakan pada tahun 2013.
6. Lokasi Kegiatan operasional dan penguatan
Substasiun Penelitian Kakao dilaksanakan di 4 provinsi Sulbar, Sulsel, Sulteng,
Sultra
pelaksana Gerakan
Nasional Peningkatan Produksi dan Mutu Kakao.
7. Pelaksana Pelaksana kegiatan adalah perangkat
substasiun penelitian yang terdiri dari koordinator substasiun, pengelola dan
pelaksana substasiun.
Pedoman Teknis Daerah Gernas Kakao Tahun 2013
21 8.
Simpul Kritis Simpul kritis kegiatan ini antara lain:
a. Keterbatasan
SDM pengelola
laboratorium lapangan b.
Kurangnya pengawalan
dan pembinaan
terhadap pelaksanaan
seluruh kegiatan di laboratorium lapangan.
c. Kurangnya
koordinasi antara
kabupaten dan propinsi
D. Operasional Tenaga Pendamping