Pedoman Teknis Daerah Gernas Kakao Tahun 2013
27 c.
Keterbatasan dalam hal pemasaran biji kakao fermentasi
F. Pengambanan Sistem Data Base Kakao
1. Tujuan Untuk memperoleh data dasar dan semua
informasi yang berkaitan dengan budidaya kakao dan sebagai bahan pengambil
kebijakan pembangunan perkebunan.
2. Sasaran Tersusunnya data base budidaya kakao di
5 provinsi
29 kabupaten
dan operasionalisasi sistem database dan
sistem monev,
serta terbentuknya
jejaring komunikasi, data dan informasi antara pusat dan daerah.
3. Ruang Lingkup Ruang lingkup untuk 5 provinsi dan 29
kabupaten pekerjaan
pengembangan sistem data base teknologi budidaya
kakao, meliputi: -
Operasional komputerisasi -
Bahan-bahan untuk komputer -
Perjalanan dalam rangka pengumpulan data di lapangan.
Pedoman Teknis Daerah Gernas Kakao Tahun 2013
28 4. Pelaksanaan
4.1.Pusat Ditjen Perkebunan a. Metode Pelaksanaan
- Desk study untuk:
1 Analisis interpretasi pemetaan perkebunan kakao.
2 Analisis sumber daya lahan dan iklim untuk potensi lahan.
3 Penyusunan peta
sebaran perkebunan kakao.
4 Penyusunan peta serangan dan tingkat serangan.
- Kunjungan lapang dilakukan untuk:
1 Konsultasi;
2 Verifikasi lapang;
3 Koleksi data petani, perkebunan
kakao dan potensi lahan b. Hasil Yang Diharapkan
- Sistem data base sumberdaya petani,
lahan dan perkebunan kakao di lokasi Gerakan.
- Peta
sebaran kakao
beserta karakteristiknya di lokasi Gerakan.
- Peta sebaran, tingkat serangan dan
kehilangan hasil
kakao akibat
serangan OPT
utama di
lokasi Gerakan.
Pedoman Teknis Daerah Gernas Kakao Tahun 2013
29 d. Waktu
Kegiatan dilaksanakan pada bulan Februari
– November tahun 2013. e. Pelaksana
Kegiatan dilaksanakan oleh Ditjen Perkebunan dan Dinas Provinsi dan
Kabupaten yang
Membidangi Perkebunan.
4.2.Provinsi a. Persiapan
- Perbanyakan dan pengiriman formulir pengambilan data ke Dinas yang
membidangi perkebunan
di Kabupaten Kota.
- Penjelasan tata cara kompilasi data dari Kabupaten
menggunakan ”sistem data base” soft ware yang diterima
dari Ditjenbun. b. Metode Pelaksanaan
- Formulir pengambilan
data disampaikan dan dijelaskan kepada
petugas Dinas KabupatenKota yang membidangi perkebunan.
- Menerima data primer dan sekunder yang
sudah dikompilasi
dari Kabupaten.
- Melakukan verifikasi data ke lapangan Kabupaten.
Pedoman Teknis Daerah Gernas Kakao Tahun 2013
30 - Mengkompilasi
data dari
setiap Kabupaten
Kota menggunakan
”sistem data base” software yang diterima dari Ditjenbun.
- Mengirimkan data dari Kabupaten yang sudah dikompilasi ke Ditjenbun.
c. Hasil Yang Diharapkan -
Sistem data base sumberdaya petani, lahan dan perkebunan kakao di Provinsi
pelaksana Gerakan. -
Peta sebaran
kakao beserta
karakteristiknya di Provinsi pelaksana Gerakan.
- Peta sebaran, tingkat serangan dan
kehilangan hasil kakao akibat serangan OPT utama di Provinsi pelaksana
Gerakan.
d. Waktu Kegiatan
dilaksanakan pada
bulan Februari-November tahun 2013.
e. Pelaksana Kegiatan dilaksanakan oleh Dinas yang
membidangi perkebunan di 5 provinsi dan 29 kabupaten pelaksana Gerakan.
4.3.Kabupaten a. Persiapan
- Penjelasan tata cara pengumpulan data
kepada petugas
lapangan coaching enumerator.
Pedoman Teknis Daerah Gernas Kakao Tahun 2013
31 - Penjelasan tata cara kompilasi data
dari lapangan
kepada petugas
menggunakan ”sistem database” software
yang diterima
dari Ditjenbun.
b. Metode Pelaksanaan - Petugas enumerator mengumpulkan
data primer dan sekunder dari lapangan.
- Mengkompilasi data
primer dan
sekunder menggunakan ”sistem data base” software yang diterima dari
Ditjenbun. - Mengirimkan
data primer
dan sekunder yang sudah dikompilasi ke
Dinas yang membidangi perkebunan di provinsi.
c. Hasil Yang Diharapkan -
Sistem data base sumberdaya petani, lahan dan perkebunan kakao di
Kabupaten pelaksana Gerakan. -
Peta sebaran
kakao beserta
karakteristiknya di KabupatenKota pelaksana Gerakan.
- Peta sebaran dan tingkat serangan di
Kabupaten pelaksana Gerakan. d. Waktu
Kegiatan dilaksanakan pada bulan Februari
–November tahun 2013.
Pedoman Teknis Daerah Gernas Kakao Tahun 2013
32 e. Pelaksana
Kegiatan dilaksanakan oleh Dinas yang membidangi perkebunan di 5 provinsi
dan 29 kabupaten pelaksana Gerakan.
5. Simpul Kritis
Simpul kritis kegiatan ini antara lain: a.
Keterbatasan SDM dalam mengelola sistem database di tingkat Kabupaten
dan Propinsi b.
Keterbatasan jaringan internet di daerah
c. Terjadi pergantian petugas karena
perubahan instansi kerja
Pedoman Teknis Daerah Gernas Kakao Tahun 2013
33
BAB IV. PROSES PENGADAAN BAHAN DAN PERALATAN