Pedoman Teknis Daerah Gernas Kakao Tahun 2013
1
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada tahun 2008 diidentifikasi bahwa sekitar 235.000 ha kebun kakao di sentra produksi
kakao, kondisi tanamannya sudah kurang produktif dan terserang hama dan penyakit
dengan intensitas serangan sedang sehingga perlu dilakukan rehabilitasi kebun.
Pada tahun 2009, melalui Gerakan Nasional Peningkatan Produksi dan Mutu Kakao, telah
dilakukan rehabilitasi seluas 60.000 ha dengan cara sambung samping di 7 Propinsi ,
38
Kabupaten. Pada
tahun 2010
dilaksanakan kegiatan rehabilitasi kebun seluas 28.613 ha di 10 provinsi 38
kabupaten. Pada tahun 2011 seluas74.200 ha di 13 provinsi 58 kabupaten, pada tahun
2012 seluas 28.280 ha di 9 provinsi 33 kabupaten dan pada tahun 2013 seluas
28.280 ha di 5 propinsi 29 kabupaten lampiran 1.
Dalam rangka
melaksanakan kegiatan
rehabilitasi perlu
ditetapkan Pedoman
Teknis sebagai acuan teknis bagi Dinas Provinsi Yang Membidangi Perkebunan dalam
menyusun Petunjuk Pelaksanaan Juklak yang selanjutnya dipedomani oleh Dinas
Kabupaten yang membidangi perkebunan dalam menyusun Petunjuk Teknis Juknis.
Pedoman Teknis Daerah Gernas Kakao Tahun 2013
2 Bila kegiatan dialokasikan di Provinsi, maka
Juklak dan Juknis disusun oleh Dinas Provinsi yang membidangi perkebunan.
B. Sasaran Nasional
Terlaksananya rehabilitasi kebun kakao yang tanamannya kurang produktif dan terserang
OPT hama, penyakit dan gulma seluas 28.280 ha di 5 provinsi yang tersebar di 29
kabupaten pelaksana Gerakan Nasional Peningkatan Produksi dan Mutu Kakao
C. Tujuan
Memperbaiki kondisi tanaman kakao pada kebun-kebun yang kurang produktif dan
terserang hama dan penyakit dengan intensitas serangan sedang, melalui kegiatan
sambung samping.
Pedoman Teknis Daerah Gernas Kakao Tahun 2013
3
BAB II. PENDEKATAN PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Prinsip Pendekatan Pelaksanaan Kegiatan
1. Daerah sasaran kegiatan Gerakan
Nasional Peningkatan Produksi dan Mutu Kakao tahun 2013 adalah daerah sentra
produksi kakao di 5 propinsi yaitu Sulsel, Sulbar, Sultra, Sulteng dan NTT;
2. Petanikelompok tani sasaran adalah
petanipekebun di
daerah sasaran
seperti pada butir [1], petanikelompok tani yang sudah terbentuk dan telah
diseleksi. Selanjutnya Calon Petani CP yang telah diseleksi ditetapkan oleh
Pemerintah Daerah Bupati setempat atau Kepala Dinas yang membidangi
perkebunan Kabupaten setempat;
3. Calon Lahan CL adalah lahan milik
petani seperti pada butir [2], yang tidak dalam sengketa dan secara teknis
memenuhi persyaratan agroklimat;
4. Untuk mendukung pelaksanaan program
rehabilitasi petanikelompok
tani sasaran akan mengikut pelatihan, serta
akan didampingi oleh TKP dan PLP-TKP. Selain itu juga dilaksanakan kegiatan
penguatan
Laratorium Lapang,
operasional dan penguatan substation penelitian kakao, pengembangan sistem
Pedoman Teknis Daerah Gernas Kakao Tahun 2013
4 data base kakao
5. Standar Teknis :
Rehabilitasi Kebun dapat dilakukan pada kebun-kebun kakao yang masih produktif
namun memiliki produksi rendah di sentra pengembangan kakao
B. Spesifikasi Teknis
1. Benih yang digunakan pada kegiatan
rehabilitasi kakao tahun 2013 adalah entres yang berasal dari kebun entres
yang telah di tetapkan mengunakan klon anjuran.
2. Pupuk yang digunakan adalah pupuk
formula khusus
mengacu pada
rekomendasi dari lembaga penelitian. 3.
Pestisida dan sarana yang digunakan adalah pestisida dan sarana dengan
spesifikasi teknis yang telah ditetapkan.
Pedoman Teknis Daerah Gernas Kakao Tahun 2013
5
BAB III. PELAKSANAAN KEGIATAN