114
Panduan Pembelajaran BIOLOGI X SMAMA
c Paku Heterospora
Merupakan jenis paku yang dapat menghasilkan spora dengan jenis dan ukuran yang berbeda, yaitu spora jantan dan spora betina.
Spora jantan memiliki ukuran yang lebih kecil, atau biasa disebut sebagai mikrospora dan spora betina memiliki ukuran yang lebih
besar, atau biasa disebut sebagai makrospora. Contohnya adalah Marsilea crenata
semanggi dan Selaginella widenowii.
2. Klasifikasi Pterydophyta
Tumbuhan paku dapat diklasifikasikan menjadi 4 kelas, yaitu:
a. Psilophytinae
Contohnya adalah Psilotum nodum. Anggota kelas ini banyak yang telah punah.
b. Equisetinae
Contohnya adalah Equisetum debile atau paku ekor kuda.
c. Lycopodinae
Contohnya adalah Lycopodium atau paku kawat dan Marsilea crenata semanggi.
d. Filicinae
Contohnya adalah paku pakis.
3. Metagenesis atau Pergiliran Keturunan Paku
Pada metagenesis tumbuhan paku, baik pada paku homospora, paku heterospora, ataupun paku peralihan, pada prinsipnya sama. Ketika ada
spora yang jatuh di tempat yang cocok, spora tadi akan berkembang menjadi protalium yang merupakan generasi penghasil gamet atau biasa
disebut sebagai generasi gametofit, yang akan segera membentuk anteredium yang akan menghasilkan spermatozoid dan arkegonium yang
akan menghasilkan ovum. Ketika spermatozoid dan ovum bertemu, akan terbentuk zigot yang diploid yang akan segera berkembang menjadi
tumbuhan paku. Tumbuhan paku yang kita lihat sehari-hari merupakan generasi sporofit karena mampu membentuk sporangium yang akan
menghasilkan spora untuk perkembangbiakan.
Fase sporofit pada metagenesis tumbuhan paku memiliki sifat lebih dominan daripada fase gametofitnya.
Plantae
115
Tugas Latihan 8.2
Kerjakan Latihan 8.2 berikut yang akan mengembangkan kecakapan personal dan kecakapan akademik kalian
Buatlah skema pergiliran keturunan pada paku homospora Tulislah dalam buku latihan
Apabila kita amati daun tumbuhan paku penghasil spora sporofil, di sana
akan kita jumpai organ-organ khusus pembentuk spora. Spora dihasilkan dan
dibentuk dalam suatu wadah yang disebut sebagai sporangium. Biasanya
sporangium pada tumbuhan paku terkumpul pada permukaan bawah
daun.
4. Manfaat Tumbuhan Paku
Dalam kehidupan sehari-hari, tumbuhan paku juga berperan dalam kehidupan, antara lain:
a. Sebagai tanaman hias, misalnya Adiantum cuneatum suplir,
Asplenium nidus paku sarang burung dan Platycerium biforme paku
simbar menjangan. b.
Sebagai tanaman obat, misalnya rimpang dari Aspidium filixmas Dryopteris
yang mampu mengobati cacingan. c.
Sebagai bingkai dalam karangan bunga. d.
Sebagai pupuk hijau. e.
Sebagai sayuran, contohnya adalah Marsilea crenata semanggi.
Kerjakan tugas berikut yang akan menumbuhkan etos kerja, rasa ingin tahu, menambah wawasan kontekstual kalian
Carilah beberapa tumbuhan paku yang tumbuh di sekitar lingkungan kalian, kemudian kerjakan tugas berikut ini
1. Manakah yang dimaksud tropofil dan sporofil?
2. Tuliskan nama spesies tumbuhan paku yang kalian ambil tadi Apakah
termasuk paku homospora, heterospora, atau paku peralihan?
Tahukah kamu?
Dalam pertanian, Azolla pinnata paku air yang bersimbiosis
dengan Anabaena azollae mampu mengikat nitrogen bebas dari
udara sehingga mampu mempersubur lahan pertanian
yang mampu menghemat penggunaan pupuk.
Sumber: www.batan.go.idhasil,
2006
116
Panduan Pembelajaran BIOLOGI X SMAMA
C. Spermathophyta Tumbuhan Berbiji
Seperti halnya tumbuhan paku, tumbuhan berbiji merupakan tumbuhan berkormus karena sudah memiliki akar, batang, dan daun sejati.
1. Ciri-ciri Spermathophyta
Spermatophyta berasal dari kata spermae yang berarti biji dan phyton yang berarti tumbuhan. Tumbuhan ini memiliki ciri utama, yaitu
ditemukannya suatu organ, yaitu biji yang berasal dari bakal biji. Pada tumbuhan berbiji, juga sudah dilengkapi dengan berkas pembuluh angkut,
yaitu xylem dan floem.
2. Klasifikasi Spermathophyta
Spermathophyta dapat dibagi menjadi 2 kelas, yaitu:
a. Gymnospermae tumbuhan berbiji terbuka
Tumbuhan Gymnospermae disebut juga tumbuhan berbiji telanjang, karena bakal bijinya tidak dibungkus oleh daun buah. Terdapat kambium
sehingga dapat tumbuh membesar. Daun kebanyakan kaku dan sempit, ada yang berbentuk jarum, misalnya pada pinus, ada yang seperti pita
bertulang daun sejajar, misalnya pakis haji, dan ada pula agak lebar bertulang daun menyirip, misalnya melinjo. Bunga umumnya tidak
memiliki mahkota atau bila memiliki mahkota tidak berwarna mencolok dan bentuknya seperti sisik.
Klasifikasi tumbuhan Gymnospermae dibagi menjadi: 1
Coniferales Coniferales berarti kerucut, ditandai dengan adanya strobilus yang
berbentuk kerucut. Bakal buah berada pada strobilus betina yang memiliki ukuran lebih besar daripada strobilus jantan yang mengandung serbuk
sari. Selain itu, secara morfologi memiliki bentuk bangun tubuh seperti kerucut. Contohnya adalah Pinus merkusii pinus, Araucaria, Cupresus.
2
Ginkgoales Sama halnya dengan ordo Cycadales, anggota Ginkgoales juga
tumbuhan yang berumah dua. Strobilus jantan dan strobilus betina dihasilkan pada individu yang berlainan. Contohnya adalah Ginkgo biloba.
3 Cycadales
Batang dari tanaman yang termasuk anggota ordo ini tidak bercabang, memiliki daun majemuk seperti daun kelapa yang tersusun sebagai tajuk
pada batang yang memanjang.