Dari hasil identifikasi masalah, untuk mengatasi kesulitan siswa dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dari berbagai aspek
pembelajaran yang ada, penggunaan media gambar dapat dipilih sebagai cara untuk meningkatkan pembelajaran pemahaman “ Contoh lingkungan
alam dan lingkungan buatan “ pada siswa kelas III. Media gambar adalah media yang merupakan reproduksi bentuk
asli dalam dua dimensi, yang berupa foto, lukisan, poster, dan lain-lain. Dengan menggunakan media gambar memberikan pengalaman visual pada
anak dalam rangka mendorong motivasi belajar, memperjelas, dan mempermudah konsep yang kompleks dan abstrak menjadi lebih
sederhana.
3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah
Hasil identifikasi dan analisis masalah, maka sebagai alternatif pemecahan masalah dalam penelitian ini adalah “ Dengan mengunakan
media gambar prestasi siswa kls III dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial meningkat”.
B. Rumusan Masalah
Dari hasil refleksi permasalahan yang dipaparkan, tentang “ penggunaan media gambar untuk meningkatkan pemahaman siswa
terhadap materi contoh lingkungan alam dan lingkungan buatan, maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana penggunaan media gambar dalam meningkatkan
pemahaman siswa terhadap materi contoh lingkungan alam dan lingkungan buatan pada siklus 1 ?
2. Bagaimana mengoptimalkan media gambar terhadap materi
contoh lingkungan alam dan lingkungan buatan pada siklus 2 ?
3. Apakah prestasi belajar siswa meningkat setelah guru
mengoptimalkan media gambar pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dari siklus 1 ke siklus 2 ?
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pelajaran
Tujuan penelitin perbaikan pembelajaran pada penelitian ini
adalah untuk: 1. Mendapat pemahaman materi tentang contoh lingkungan alam
dan lingkungan buatan pada siklus 1. 2. Mendapat pemahaman materi tentang contoh lingkungan alam
dan lingkungan buatan beserta manfaatnya pada siklus 2. 3. Agar prestasi belajar siswa meningkat terhadap mata pelajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial Kls III SD pada siklus 1 dan siklus 2.
D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Manfaat penelitian perbaikan pembelajaran pada penelitian ini adalah :
1. Bagi Guru Guru memiliki kemampuan memperbaiki proses pembelajaran
melalui suatu kajian yang mendalam terhadap apa yang terjadi dikelasnya. Keberhasilan dalam perbaikan ini akan
menimbulkan rasa puas bagi guru, karena ia telah melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi siswanya melalui proses
pembelajaran yang dikelolanya. 2. Bagi Siswa
Memupuk dan meningkatkan keterlibatan, kegairahan, ketertarikan, kenyamanan, kesenangan dalam diri siswa untuk
mengikuti proses pembelajaran di kelas. Disamping itu, hasil belajar siswa pun dapat meningkat.
3. Bagi Sekolah Menumbuh-kembangkan budaya ilmiah di lingkungan sekolah,
untuk proaktif dalam melakukan perbaikan mutu pendidikanpembelajaran secara berkelanjutan.
4. Bagi Peneliti Dengan penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dan
pemahaman dalam mengatasi masalah pembelajaran khususnya mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dan mampu
menerapkan pembelajaran yang efektif.
II. KAJIAN PUSTAKA
A. MEDIA PEMBELAJARAN 1. Pengertian Media pembelajaran
Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar mengajar. Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang
pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau keterampilan pebelajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar. Batasan ini cukup
luas dan mendalam mencakup pengertian sumber, lingkungan, manusia dan metode yang dimanfaatkan untuk tujuan pembelajaranpelatihan.
Sedangkan menurut Briggs 1977 http;www.kompasiana.comikpjmedia-pembelajaran
media pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan isimateri pembelajaran seperti : buku, film, vidio dan sebagainya.
Kemudian menurut National Education Associaton 1969 http;www.kompasiana.comikpjmedia-pembelajaran mengungkapkan
bahwa media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras.
Posisi media pembelajaran. Oleh karena proses media pembelajaran merupakan proses komunikasi dan berlangsung dalam suatu
sistem, maka media media pembelajaran menempari posisi yang cukup penting sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran. Tanpa media,
komunikasi tidak akan terjadi dan proses pembelajaran sebagai proses komunikasi juga tidak akan bisa berlangsung secara optimal.
Dari pendapat di atas disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang
fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik.
2. Pengertian Media Gambar
Media gambar adalah media yang merupakan reproduksi bentuk asli dalam dua dimensi, yang berupa foto, lukisan, poster, dan lain-lain.
Dengan menggunakan media gambar memberikan pengalaman visual pada
anak dalam rangka mendorong motivasi belajar, memperjelas, dan mempermudah konsep yang kompleks dan abstrak menjadi lebih
sederhana. Materi gambar adalah suatu gambar yang berkaitan dengan materi
pelajaran yang berfungsi untuk menyampaikan pesan dari guru kepada siswa. Media gambar ini dapat membantu siswa untuk mengungkapkan
informasi yang terkandung dalam masalah sehingga hubungan antar komponen dalam masalah tersebut dapat terlihat dengan lebih jelas.
Menurut Purwanto dan Alim dalam buku: Pengembangan Modul kelebihan media gambar adalah :
1. Sifatnya konkrit, gambar lebih realistis menunjukan pokok masalah dibandingkan dengan media verbal
semata. 2. Media gambar dapat mengatasi batasan ruang dan
waktu. 3. Media gambar dapat mengatasi keterbatasan
pengamatan. 4. Dapat memperjelas suatu masalah, dan bidang apa saja.
5. Murah harganya, mudah didapatkan dan digunakan. Sedangkan kelemahan media gambar menurut Purwanto
dan Alim dalam buku: Pengembangan Modul adalah 1. Gambar menekankan persepsi indera mata
2. Gambar berada yang terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatan pembelajaran
3. Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar.
Menurut Sadiman Arief S. dalam buku Media Pendidikan ada enam syarat yang perlu dipenuhi oleh media gambar, yaitu:
a. Harus Autentik Gambar tersebut haruslah secara jujur melukiskan
situasi seperti kalau orang benda sebenarnya.
b. Sedrhana Komposisinya hendak cukup jelas menunjukan
poin-poin pokok dalam gambar. c. Ukuran Relatif
Gambar dapat membesarkan atau mengecilkan objekbenda sebenarnya.
d. Gambar sebaiknya mengandung gerak atau perbuatan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
e. Gambar yang tersedia perlu digunakan sebaik-baiknya untuk mencapai tujuan pembelajaran.
f. Gambar hendaklah bagus dari sudut seni dan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
Dengan demikian, pada saat guru mencoba mengajarkan strategi ini, penekanan perlu dilakukan bahwa gambar atau
diagram yang dibuay tidak perlu sempurna, terlalu bagus atau terlalu detail. Hal ini perlu digambar atau dibuat diagramnya
adalah bagian-bagian terpenting yang diperkirakkan mampu memperjelas permasalahan yang dihadapi.
B. PEMBELAJARAN IPS 1. Pengertian Pembelajaran IPS
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar yang meliputi
guru dan siswa yang saling bertukar informasi. Pembelajaran IPS yang dilaksanakan baik pada pendidikan dasar maupun pendidikan tinggi tidak
menekankan pada aspek teoritis keilmuannya, tetapi aspek praktis dalam mempelajari, menelaah, mengkaji gejala, dan masalah sosial masyarakat,
yang berbobot dan keluasannya disesuaikan dengan jenjang pendidikan masing-masing.
Secara mendasar, pembelajaran IPS berkaitan dengan kehidupan manusia yang melibatkan segala tingkah laku dan kebutuhannya. IPS
berkaitan dengan cara manusia memenuhi kebutuhannya, memanfaatkan sumberdaya yang ada di permukaan bumi, mengatur kesejahteraan dan
pemerintahannya maupun kebutuhan lainnya dalam rangka mempertahankan kehidupanmasyarakat manusia.
IPS juga dikenal dengan nama social studies adalah kajian mengenai manusia dengan segala aspeknya dalam sistem kehidupan
bermasyarakat. IPS mengkaji bagaimana hubungan manusia dengan sesamanya di lingkungan sendiri, dengan tetangga yang dekat sampai jauh.
IPS juga mengkaji bagaimana manusia bergerak dan memenuhi kebutuhannya. Dengan demikian, IPS mengkaji tentang keseluruhan
kegiatan manusia
2. Tujuan dan Manfaat Pembelajaran IPS
Pendidikan IPS memberikan kontribusi yang cukup besar dalam mengatasi masalah sosial, sebab pendidikan IPS memiliki fungsi dan peran
dalam meningkatkan sumber daya manusia untuk memperoleh bekal pengetahuan tentang harkat dan martabat manusia sebagai makhluk sosial,
keterampilan menerapkan pengetahuan tersebut dan mampu bersikap berdasarkan nilai dan norma sehingga mampu hidup bermasyarakat.
III. PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN
PEMBELAJARAN A. Subjek, Tempat dan Waktu Penelitian Serta Pihak yang
Membantu
Dalam kegiatan perbaikan pembelajaran serta pihak yang membantu meliputi :
1. Subjek Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Subjek penelitian perbaikan pembelajaran adalah siswa kelas III pada materi pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial tentang Contoh
Lingkungan Alam dan Lingkungan Buatan yang dilaksanakan di SDN Bojong 03 Desa Bojong Kecamatan Pameungpeuk Kabupaten Garut.,
dengan jumlah siswa terdiri dari 15 siswa.
Perbaikan tersebut antara lain adalah meningkatkan kemampuan siswa dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan
penggunaan media gambar.
2. Tempat Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Tempat penelitian perbaikan pembelajaran pada siklus 1 dan 2 dilaksanakan di SDN Bojong 03 yang beralamat di Desa Boojong
Kecamatan Pameungpeuk Kabupaten Garut.
3. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan mulai bulan April 2016 sampai Mei 2016. Adapun mata pelajaran yang diteliti adalah Ilmu
Pengetahuan Sosial kelas III SDN Bojong 03. Jumlah siswa yang diteliti terdiri dari 10 laki-laki dan 5 perempuan. Siswa kls III SDN
Bojong 03 sudah dikelompokan secara heterogen, dengan kemampuan yang berbeda-beda berdasarkan tes awal.
Waktu penelitian terbagi menjadi dua fase, antara lain sebagai berikut:
a. Siklus 1 dilaksanakan di SDN Bojong 03 pada tanggal 26 April 2016.
b. Siklus 2 dilaksanakan di SDN Bojong 03 pada tanggal 10 Mei 2016.
Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial N
HariTanggal Mata
Siklus Jam
PERENCANAAN
SIKLUS I TINDAKAN
REFLEKSI
PENGAMATAN
PERENCANAAN
SIKLUS II TINDAKAN
HASIL
o Pelajaran
Pelajaran
1 Selasa, 26-04-2016
IPS I
3 2
Selasa, 10-05-2016 IPS
II 3
4. Pihak Yang Membantu -
Kepala UT UPBJJ Bandung
- Supervisor 1
- Supervisor 2
- Pengelola UT
- Kepala Sekolah
- Teman Sejawat
A. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran 1. Desain Perbaikan Pembelajaran
Dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran dilalui selama 2 siklus,. Yang masing-masing siklus terdiri dari empat tahap yaitu
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari gambar di bawah ini :
Gambar 4.2 Desain Perbaikan Pembelajaran
2. Prosedur Perbaikan Pembelajaran Kegiatan Awal 5 Menit
Mengkondisikan siswa kedalam situasi kelas yang kondusif dengan
cara merapikan tempat duduk, berdoa, mengabsen, dan menyuruh siswa menyiapkan siswa menyiapkan buku pelajaran dan alat-alat
tulis.
Melakukan apersepsi melalui tanya jawab untuk untuk mengaitkan
materi yang akan dibahas. Pernahkah kalian mengamati lingkungan sekitarmu? Kamu akan melihat sawah, sungai irigasi,
jalan raya, dan taman.
Menyampaikan tujuan pembelajaran.
Kegiatan Inti 20 Menit
Siswa mengamati gambar hutan, sungai, pemukiman penduduk, bangunan sekolah dan sawah lalu mengamati lingkungan sekitar.
Melalui penjelasan guru, siswa dapat mengetahui tentang contoh
lingkungan alam dan lingkungan buatan beserta kegunaannya
Melakukan tanya jawab hasil pengamatan siswa
Siswa satu persatu ke depan untuk menunjukan contoh lingkungan alam dan lingkungan buatan
Guru Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok untuk melakukan diskusi
Guru Menjelaskan tugas yang harus dikerjakan
Siswa melakukan diskusi untuk mengerjakan soal-soal latihan pada
lembar kerja siswa LKS Terlampir
Perwakilan kelompok melaporkan hasil diskusi didepan kelas, kelompok lain mendengarkn dan memberi tanggapan
Guru bersama-sama siswa membahas hasil diskusi
Kegiatan Akhir 10 Menit
Dengan bimbingan guru, siswa menyimpulkan materi pelajaran yang telah disampaikan
Melaksanakan evaluasi akhir
Menindaklanjuti pembelajaran dengan pemberian PR
B. Teknik Analisis Data
1. Penggunaan rumus dalam menghitung nilai X = Z x
N X = nilai rata-rata
X = nilai siswa N = jumlah siswa
2. Persentase Dengan Rumus P = Jumlah siswa yang nilai X x 100
Jumlah siswa 3. Menggunakan Grafik
Grafik yang digunakan untuk menggambarkan persentase nilai pada siklus 1 dan 2 adalah stacked column.
Gambar 4.3 Siklus 1
KKM Nilai Rata-Rata
Nilai Tertinggi Nilai Terendah
10 20
30 40
50 60
70 80
90
70 72.87
85 65
Column3
Berdasarkan hasil analisis data evaluasi belajar siswa Siklus 1 seperti Tabel 4 di atas terlihat bahwa, jumlah siswa yang telah tuntas
dalam belajar sebanyak 10 orang 66,67 dan yang belum tuntas sebanyak 5 orang 33,33 . Nilai tertinggi diperoleh siswa yang bernama
Pian, dan nilai terendah diperoleh siswa yang bernama Husnul. Hal ini berarti indikator keberhasilan belum tercapai pada siklus 1.
Gambar. 4.4 Siklus II
KKM Nilai Rata-Rata
Nilai Tertinggi Nilai Terendah
10 20
30 40
50 60
70 80
90
70 77.27
90 70
Column3
Setelah melalui proses refleksi, maka guru telah berupaya untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada. Hal ini dapat dilihat dari
data hasil belajar pada Siklus 2 yang cenderung meningkat hingga mencapai indikator keberhasilan. Pada siklus 2 terlihat bahwa seluruh
siswa telah tuntas dalam belajar 100 . Nilai tertinggi pada siklus ke 2 diperoleh siswa yang bernama Ega Setiawan dan nilai terendah diperoleh
siswa yang bernama Maya Rosani.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran