Kerangka Kelembagaan ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI,

30

3.4. Kerangka Kelembagaan

1 Pola Perumusan Tugas dan Fungsi Pola perumusan tugas dan fungsi Kedeputiang Bidang TPSA, diatur sebagaimana dalam Peraturan Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Nomor 009 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi sebagai berikut : 1 Deputi Bidang TPSA adalah unsur pelaksana sebagian tugas dan fungsi BPPT di bidang teknologi pengembangan sumberdaya alam, yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada kepala; 2 Deputi Bidang TPSA dipimpin oleh Deputi; 3 Deputi Bidang TPSA mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang teknologi penegmbangan sumberdaya alam. 4 Dalam Melaksanakan tugas sebagaimana yang dimaksud di atas, Deputi Bidang TPSA menyelenggarakan fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis pelaksanaan di bidang pengkajian dan penerapan teknologi pengembangan sumberdaya alam; b. Pelaksanaan kegiatan teknologi pengembangan sumberdaya wilayah, teknologi pengembangan sumberdaya mineral, teknologi reduksi risiko bencana dan teknologi lingkungan; c. Pengendalian terhadap kebijakan teknis di bidang pengkajian dan penerapan teknologi pengembangan sumberdaya alam; dan d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala. 2 Struktur Struktur organisasi TPSA adalah bagian dari organisasi BPPT yang merupakan kerangka dalam pola tetap hubungan diantara fungsi-fungsi, unit-unit, atau posisi-posisi, maupun orang-orang yang menunjukkan kedudukan, tugas, wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam satu organisasi BPPT. Struktur organisasi BPPT mengandung unsur-unsur sebagai berikut: 1 Spesialisasi kegiatan, yaitu berkenaan dengan spesifikasi tugas-tugas dalam organisasi BPPT; 31 2 Standardisasi kegiatan, yaitu prosedur-prosedur yang digunakan untuk menjamin terlaksananya kegiatan yang telah direncanakan; 3 Koordinasi kegiatan, yaitu menunjukkan prosedur-prosedur yang mengintegrasikan fungsi-fungsi satuan kerja dalam organisasi BPPT; 4 Sentralisasi dan desentralisasi pengambilan keputusan yang menunjukkan lokasi letak kekuasaan pembuatan keputusan; 5 Ukuran satuan kerja yang menunjukkan level eselonisasi suatu unit kerja. 3 Bagan Struktur organisasi Kedeputian Bidang TPSA adalah bagian dari struktur organisasi BPPT berdasarkan :  Peraturan Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Nomor 009 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi.  Peraturan Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Nomor 010 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca..  Peraturan Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Nomor 017 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Teknologi Survey Kelautan..  Peraturan Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Nomor 018 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Teknologi Pengolahan Air dan Limbah. 32 STRUKTUR ORGANISASI KEDEPUTIAN BIDANG TPSA DEPUTI BIDANG TEKNOLOGI PENGEMBANGAN SUMBERDAYA ALAM PUSAT TEKNOLOGI PENGEMBANGAN SUMBERDAYA WILAYAH PUSAT TEKNOLOGI PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MINERAL PUSAT TEKNOLOGI REDUKSI RESIKO BENCANA PUSAT TEKNOLOGI LINGKUNGAN BAGIAN PROGRAM DAN ANGGARAN KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL BALAI TEKNOLOGI SURVEY KELAUTAN BALAI BESAR TEKNOLOGI MODIFIKASI CUACA BALAI TEKNOLOGI PENGOLAHAN AIR DAN LIMBAH KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL BAGIAN PROGRAM DAN ANGGARAN BAGIAN PROGRAM DAN ANGGARAN BAGIAN PROGRAM DAN ANGGARAN 33 Bagan organisasi Kedeputian Bidang TPSA merupakan gambaran struktur organisasi yang memperlihatkan susunan fungsi-fungsi, unit-unit atau posisi-posisi dan menunjukkan bagaimana hubungan diantaranya. Satuan-satuan organisasi yang terpisah digambarkan dalam bentuk kotak-kotak, dihubungkan satu dengan yang lainnya dengan garis yang menunjukkan rantai perintah dan jalur komunikasi. Bagan organisasi Kedeputian Bidang TPSA menggambarkan 5 lima aspek suatu struktur organisasi , yaitu sebagai berikut : 1 Pembagian kerja. Setiap kotak menunjukkan jabatan, individu atau satuan organisasi tertentu, yang bertanggungjawab untuk kegiatan tertentu pula. 2 Pimpinan dan bawahan atau rantai perintah, yang menunjukkan hubungan wewenang dan tanggung jawab antara atasan dan bawahan. Rantai ini dimulai dari jenjang organisasi yang tertinggi sampai dengan jenjang organisasi yang terendah. Dalam hal ini asas kesatuan perintah jelas, dimana setiap bawahan menerima tugas dan pelimpahan wewenang hanya dari seorang pimpinan dan mempertanggungjawabkannya juga hanya kepada seorang pimpinan. 3 Bentuk pekerjaan yang dilaksanakan. Deskripsi pada setiap kotak menunjukkan pekerjaan tertentu. 4 Pengelompokkan segmen-segmen pekerjaan. Keseluruhan bagan menunjukkan atas dasar apa kegiatan-kegiatan organisasi dibagi habis. Apakah berdasarkan fungsi, proses atau lainnya. 5 Tingkatan manajemen. Suatu bagan menunjukkan keseluruhan hierarki manajemen. 3.5. Nomenklatur Nomenklatur yang digunakan merupakan nomenklatur yang menggambarkan secara singkat, jelas dan tepat mengenai kedudukan, tugas dan fungsi unit atau jabatan dalam suatu unit organisasi Kedeputian Bidang TPSA. Dalam menetapkan nomenklatur didasarkan pada butir-butir informasi dalam uraian jabatan rumusan serta rincian tugas dan fungsi, sifat tugas unit yang bersangkutan pembantu pimpinan, pelaksana, pengawasan, penunjang atau pendukung. Nomenklatur yang ditetapkan tidak sama atau lebih tinggi bobotnya dibandingkan dengan unit organisasi di atasnya. 34 Secara prinsip, nomenklatur organisasi BPPT dapat dilihat pada Tabel berikut Tabel 3.2. Nomenklatur BPPT No Uraian Nomenklatur 1 Unsur Pembantu Pimpinan Sekretariat Utama 2 Unsur Pelaksana a. Deputi Bidang Pengkajian Kebijakan Teknologi b. Deputi Bidang Teknologi Pengembangan Sumber Daya Alam c. Deputi Bidang Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi d. Deputi Bidang Teknologi Informasi, Energi dan Material a. Deputi Bidang Teknologi Industri Rancang Bangun dan Rekayasa 3 Unsur Pengawasan Inspektorat 4 Unsur Penunjang a. Pusat Pembinaan Pendidikan Perekayasaan dan Auditor Teknologi a. Pusat Pelayanan Teknologi Pada nomenklatur jabatan setingkat eselon I yang dipergunakan adalah dalam lingkup bidang teknologi yang masih tetap menunjukkan respon BPPT terhadap perubahan-perubahan internal dan ekternal. Oleh karena itu tidak ada perubahan nomenklatur jabatan setingkat eselon I di BPPT. Untuk nomenklatur jabatan setingkat eselon II, yang dipergunakan adalah Fungsi yang meliputi pengelolaan aspek-aspek yang berkaitan dengan bidang teknologi tersebut. Sedangkan nomenklatur eselon III pada unsur pelaksana, yang dipergunakan adalah mengacu pada fungsi tata usaha dan layanan jasa bidang teknologi. 35

BAB 4 TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN