The Beginning IT ALL GET STARTED..

4

BAB I IT ALL GET STARTED..

1.1 The Beginning

Dewasa ini, seiring berkembangnya peradaban dan teknologi manusia, kawasan sungai dalam perkotaan menjadi suatu ikon yang kurang baik dalam konteks Nusantara. Kota-kota besar di Indonesia tidak terlepas dari permasalahan kawasan sungai. Kota kita sendiri, Medan tidaklah luput dari kata kumuh, tidak tertata, terlantar jika arah pembicaraan dibawa ke problema sungai. Sungai Deli yang merupakan sungai induk yang melintas di sepanjang kota Medan juga menjadi bagian dari permasalahan tersebut. Mengingat semestinya kawasan tepian sungai harus terbebas dari unsur-unsur fisik yang lebih parah lagi biasanya hanya instansi-instansi illegal yang melakukan pelanggaran, namun saat ini kerap kali dijumpai bangunan-bangunan pemerintah yang seharusnya menjadi suatu acuan pedoman juga berbaris pada kawasan tepian sungai. Terlebih lagi banyak kasus yang kita jumpai, sungai dijadikan bagian dari belakang rumah tinggal yang akhirnya menjadi tujuan pembuangan limbah keseharian. Tentunya hal ini dikarenakan kurangnya kesadaran masyarakat dan ketidak tahuan mereka tentang buruknya hal tersebut. Bukan hanya mencemari sungai, namun juga akan berdampak bagi kesehatan para penghuni tepian sungai tersebut. Tingkat polusi sungai dikota Medan belumnya cukup tinggi, apabila kita bandingkan dengan Ibukota yang permasalahan tepian sungainya lebih rumit. Dari permasalahan sampah sungai hingga hunian kumuh di sepanjang aliran sungai. Oleh karena itu, dalam hal ini Pemerintah Kota Medan berencana menata kembali Sungai Deli. Hal ini dikarenakan Sungai Deli sendiri merupakan bagian dari sejarah Medan sendiri yang tidak terpisahkan dalam perkembangan dan kelahiran kota Medan. Pemko Medan akan mengembalikan fungsi Sungai Deli yang semestinya. Dalam hal ini, Pemko Universitas Sumatera Utara 5 Medan bekerja sama dengan organisasi swasta yang dianggap mampu menghadapi dan menyelesaikan permasalahan tersebut, yakni PT Twin Rivers Development. Pemko Medan dan pihak PT Twin Rivers Development menunjuk Departemen Arsitektur Universitas Sumatera Utara untuk membuat beberapa usulan rancangan pada beberapa kawasan tepian Sungai Deli. Berdasarkan pada tunjangan tersebut, maka Departemen Arsitektur USU membentuk beberapa team perancangan yang dinamakan Studio PA6 Design Group. Grup ini terdiri dari beberapa dosen dan kelompok kerja yang mewakili setiap kasus kawasan tepian Sungai Deli. Terdapat 5 jenis kasus yang harus di cari permasalahan serta solusi permasalahannya. Kebetulan dalam kesempatan ini, saya mendapat kasus proyek A. Adapun kasus tersebut merupakan kasus perancangan akan sub-tema Urban Lifestyle yang ber tempat pada Jalan Guru Patimpus, Kelurahan Kesawan Utara, Kecamatan Medan Barat, Medan. Lahan tapak tersebut sekaligus berbatasan dan merupakan bagian dari lahan Podomoro City Medan yang sekarang dalam proses pengerjaan. Proses perancangan bermula dengan briefing awal berupa penjelasan proyek, Kerangka Acuan Kerja, serta pendahuluan sejarah kota Medan dan sejarah tapak kawasan. Lahan tapak sebelum pembangunan Podomoro City Medan merupakan lahan tapak kawasan Deli Plaza. Fungsi bangunan yang sebelumnya Deli Plaza dan sekarang Podomoro City keduanya merupakan fungsi bangunan yang mengarah pada fungsi Urban Komersial. Melalui briefing, saya mendapatkan pengetahuan contoh kasus proyek tema sejenis yaitu Riverfront dari praktisi konsultan. Kemudian untuk mendapatkan data yang lebih up-to- date serta tinjauan langsung yang akan sangat berdampak dalam proses kedepannya, saya turun ke lapangan untuk melakukan survei. Saya mengunjungi Kantor Marketing Podomoro untuk melakukan wawancara singkat serta pengambilan foto maket rancangan Podomoro City Medan. Seperti layaknya proses perancangan secara umum, dijumpai permasalahan dalam rangkaian kegiatan. Permasalahan surat survei pun menjadi kendala Universitas Sumatera Utara 6 sehingga tidak dapat melakukan survei tapak. Terlepas dari permasalahan tersebut, kemudian saya melalukan survei kawasan disekitar site guna mendapatkan data-data, yakni data sungai, data jalan raya dan sirkulasi kenderaan, sirkulasi manusia, intensitas kenderaan, data dan kondisi bangunan sekitar, serta kondisi ekonomi dan data aktivitas masyarakat sekitar. Awalnya saya menelusuri zona koridor Jalan Guru Patimpus hingga Jalan Balai Kota. Mengingat akan perihal surat survei yang disampaikan sebelumnya, maka saya hanya dapat melakukan tanya jawab dengan pihak Marketing Podomoro. Pertanyaan- pertanyaan berupa jenis proyek, sistem proyek, serta harga unit satuan pun menjadi pertanyaan mendasar yang diajukan. Oleh karena demikian, pihak Marketing memberikan brosur serta Master Plan Podomoro City. Gambar 1.1 Roof Plan Podomoro City Sumber: www.agungpodomoro.com Universitas Sumatera Utara 7 Penyelesaian akan kendala surat survei pun diteruskan dengan memohon pengeluaran surat dari Departemen Arsitektur. Adapun potensi dari kawasan tapak proyek setelah saya melakukan survei adalah sebagai kawasan komersil, seperti layaknya yang tertulis pada Kerangka Acuan Kerja. Hal ini dikarenakan tapak berada pada jalan primer yang banyak terdapat perkantoran, hotel, serta bangunan dengan fungsi komersil lainnya. Tetapi, tentunya hasil yang diharapkan tidaklah selalu mulus sesuai dengan yang diharapkan. Pada waktu survei cukup banyak kekurangan maupun permasalahan yang dijumpai pada kawasan tapak. Kurangnya kepedulian dan kesadaran masyarakat akan pentingnya budaya hidup bersih mengakibatkan banyak dijumpai sampah di sepanjang koridor, hal ini juga mungkin dikarenakan kurang tersediany tong sampah. Bukan hanya itu, signage yang kurang tertata serta fasilitas publik yang kurang memadai juga menjadi permasalahan. Penelurusan pada tepian sungai lebih buruk lagi. Saya menjumpai adanya perumahan kumuh diseberang sungai yang berbatasan langsung dengan tapak. Penghuni kawasan kumuh tersebut memanfaatkan Sungai Deli sebagai kebutuhan keseharian mereka, seperti untuk mandi, kegiatan rumah tangga, mencuci baju, bahkan membuang kotoran. Hal ini tentunya harus dicari solusi permasalahannya mengingat kegiatan mereka dapat mencemari sungai dan juga akan dapat berdampak buruk bagi kesehatan mereka. Tahapan selanjutnya, saya melakukan diskusi di Ruang Studio untuk saling bertukar informasi dan merangkum data-data yang telah di dapat dari hasil survei minggu sebelumnya. Asistensi dengan praktisi konsultan Arsitek kembali dilakukan. Pada kesempatan itu, kelompok saya mendapatkan arahan akan pentingnya pengetahuan dan pemahaman tentang Teori Kota, serta sejarah kawasan sekitar Sungai Deli. Ternyata dulunya pada bagian pertemuan aliran Sungai Deli dan Babura terdapat bangunan Benteng Belanda, yang sekarang terletak di sekitar belakang bangunan Wisma Benteng. Aliran sungai itu dulunya dimanfaatkan sebagai jalur perdagangan. Pada kesempatan itu juga Universitas Sumatera Utara 8 praktisi Arsitek Konsultan mengarahkan pemecahan masalah dalam segi fungsional, komersial, konservasi, urban lifestyle, ruang kota, dan kualitas lingkungan hidup. Menyadari hal tersebut maka saya kembali melalukan survei. Pada tahap selanjutnya, dosen akademik memberi penekanan akan intergasi antara 3 aspek, yakni: Riverfront, Urban Comercial Podomoro City Medan, Preservation Bangunan Deli Maskapai, serta penentuan akan 7 jenis bangunan yang menjadi pilihan dalam jenis proyek. Adapun 7tujuh jenis bangunan tersebut yaitu: Hotel bintang 4, Hotel bintang 5, Kondominium, Apartemen, Kantor, Mall, dan Theme Park [1] . Survei kembali saya lakukan, namun masih dijumpai permasalahan akan surat survei. Oleh karena demikian, maka saya menggunakan penambahan data sekunder dah foto survei untuk melengkapi data-data yang belum lengkap. [1] Biasa juga dikenal dengan nama Amusement Park. Merupakan komunitasgabungan dari atraksi hiburan, permainan dan kegiatan pada lokasi untuk kesenangan orang banyak. Amusement Park lebih kompleks daripada taman kota maupun taman bermain. Theme park biasanya lebih spesifik dan lebih bertema pada subyek tertentu jika dibandingkan dengan Amusement Park. Universitas Sumatera Utara 9 Gambar 1.2 Peta Tata Guna Lahan Universitas Sumatera Utara 10 Gambar 1.3 Data Ruang Terbuka Universitas Sumatera Utara 11 Gambar 1.4 Data Sirkulasi Kenderaan Universitas Sumatera Utara 12 Gambar 1.5 Data Sirkulasi Pejalan Kaki Universitas Sumatera Utara 13

1.2 Step by step