Titik Ekuilibrium Linearisasi LANDASAN TEORI

12 Jika fungsi , ∀ = 1,2,3, … , bernilai nol, maka Sistem 2.14 disebut sebagai sistem persamaan diferensial homogen. Jika tidak demikian, maka Sistem 2.14 disebut sebagai sistem persamaan diferensial nonhomogen. Boyce DiPrima, 2010: 357

2.4 Solusi Sistem Persamaan Diferensial

Berikut ini diberikan definisi solusi dari sistem persamaan diferensial. Definisi 2.7 Perko, 2001:71 Diberikan � ∈ dengan L himpunan terbuka dari . Selanjutnya disebut solusi dari sistem 2.12 pada interval , jika terdiferensial pada , ∀ ∈ , ∈ , dan berlaku = � . Diberikan � ∈ yang dilengkapi dengan nilai awal ∈ , dengan himpunan terbuka dan diberikan sistem persamaan diferensial = � = . 2.15 = disebut solusi dari sistem 2.15 pada interval I jika ∈ dan = .

2.5 Titik Ekuilibrium

Definisi 2.8 Wiggins, 2003:5 Diberikan sistem autonomous = � , ϵ n 2.16 Titik � disebut titik ekuilibrium dari sistem 2.16 jika � = 0. 2.17 13 Contoh 2.6 Akan dicari titik ekuilibrium dari sistem 1 = 1 − 2 2 2 = 1 + 1 2 . 2.18 Misal 1 = 1 − 2 2 dan 2 = 1 + 1 2 . Akan dicari 1 dan 2 sedemikian sehingga 1 1 , 2 = 0 dan 2 1 , 2 = 0. Untuk 2 = 0 diperoleh 1 + 1 2 = 0 1 1 + 2 = 0 1 = 0 ∨ 2 = −1 Substitusikan 1 = 0 ke dalam 1 = 0, maka diperoleh 2 = 0 dan substitusikan 2 = −1 ke dalam 1 = 0, maka diperoleh 1 = −2. Jadi, Sistem 2.18 memiliki dua titik ekuilibrium yaitu 1 = 0,0 dan 2 = −2, −1 .

2.6 Linearisasi

Untuk mendapatkan solusi masalah yang berbentuk sistem nonlinear tidaklah mudah sehingga perlu linearisasi untuk menganalisis sistem nonlinear dengan menggambarkan perilaku sistem disekitar titik ekulibriumnya. Diberikan sistem persamaan diferensial nonlinear: = � 2.19 dengan ∈ ⊆ , �: → . Misal = 1 , 2 , , adalah titik ekuilibrium dari sistem 2.19. Deret Taylor dari � disekitar titik ekuilibriumnya yaitu: 14 1 1 , 2 , … , ≅ 1 1 , 2 , … , + 1 1 1 , 2 , … , 1 − 1 + + 1 1 , 2 , … , − + 1 2 1 , 2 , … , ≅ 2 1 , 2 , … , + 2 1 1 , 2 , … , 1 − 1 + + 2 1 , 2 , … , − + 2 2.20 1 , 2 , … , ≅ 1 , 2 , … , + 1 1 , 2 , … , 1 − 1 + + 1 , 2 , … , − + Pendekatan linear untuk Sistem 2.20 adalah 1 = 1 1 1 , 2 , … , 1 − 1 + 1 2 1 , 2 , … , 2 − 2 + + 1 1 , 2 , … , − + 1 2 = 2 1 1 , 2 , … , 1 − 1 + 2 2 1 , 2 , … , 2 − 2 + + 2 1 , 2 , … , − + 2 2.21 = 1 1 , 2 , … , 1 − 1 + 2 1 , 2 , … , 2 − 2 + + 1 , 2 , … , − + dengan 1 , 2 , … , disebut sebagai bagian nonlinear yang selanjutnya dapat diabaikan karena nilai 1 , 2 , … , mendekati nol. Sistem 2.21 dapat dituliskan dalam bentuk matriks sebagai berikut: 1 2 = 1 1 1 , 2 , … , 1 2 1 , 2 , … , 1 1 , 2 , … , 2 1 1 , 2 , … , 2 2 1 , 2 , … , 2 1 , 2 , … , 1 1 , 2 , … , 2 1 , 2 , … , 1 , 2 , … , 1 − 1 2 − 2 − 2.22 Misalkan 1 = 1 − 1 , 2 = 2 − 2 , … , = − sehingga 1 = 1 , 2 = 2 , … , = , maka diperoleh: 1 2 = 1 1 1 , 2 , … , 1 2 1 , 2 , … , 1 1 , 2 , … , 2 1 1 , 2 , … , 2 2 1 , 2 , … , 2 1 , 2 , … , 1 1 , 2 , … , 2 1 , 2 , … , 1 , 2 , … , 1 2 2.23 15 Dengan = 1 1 1 , 2 , … , 1 2 1 , 2 , … , 1 1 , 2 , … , 2 1 1 , 2 , … , 2 2 1 , 2 , … , 2 1 , 2 , … , 1 1 , 2 , … , 2 1 , 2 , … , 1 , 2 , … , disebut sebagai matriks Jacobian pada titik ekuilibrium 1 , 2 , … , . Definisi 2.9 Perko, 2001: 102 Titik ekuilibrium � ∈ disebut titik ekuilibrium hiperbolik dari Sistem 2.19 jika bagian real dari matriks � � ≠ 0. Jika bagian real dari nilai eigen � � bernilai nol, maka titik ekuilibrium � disebut nonhiperbolik. Akibatnya, kestabilan titik ekuilibrium Sistem 2.19 dapat dilihat dari sistem hasil linearisasi yaitu = 2.24 2.7 Kestabilan Titik Ekuilibrium Definisi 2.10 Olsder, 2004:57 Misalkan adalah titik ekuilibrium dari Sistem 2.19 i Titik ekuilibrium stabil jika untuk setiap 0 terdapat 0 sedemikian sehingga untuk − , maka berlaku − untuk setiap . ii Titik ekuilibrium stabil asimtotik jika stabil dan jika terdapat 1 0 sedemikian sehingga →∞ − = 0 asalkan − 1 . iii Titik ekuilibrium tidak stabil jika tidak memenuhi i. Berikut ini diberikan gambar yang bersesuaian dengan Definisi 2.10. 16 Berikut ini diberikan teorema untuk menganalisis kestabilan dengan menggunakan nilai eigen. Teorema 2.1 Olsder, 2004:58 Diberikan sistem persamaan diferensial linear = , dengan adalah matriks berukuran × , mempunyai nilai eigen yang berbeda 1 , 2 , 3 , … , dan . i Titik ekuilibrium = 0 stabil asimtotik jika dan hanya jika 0, ∀ = 1,2,3, … , . ii Titik ekuilibrium = 0 stabil jika dan hanya jika 0, ∀ = 1,2,3, … , dan jika setiap nilai eigen imajiner dengan = 0, maka multiplisitas aljabar dan geometri untuk nilai eigen harus sama. iii Titik ekuilibrium = 0 tidak stabil jika dan hanya jika 0, ∃ = 1,2,3, … , atau jika ada imajiner dengan = 0, maka multiplisitas aljabar lebih dan multiplisitas geometri untuk nilai eigen tidak sama. Stabil Stabil Asimtotik Tidak Stabil 17 Bukti: 1. Pembuktian i akan dilakukan dari kanan dan dari kiri a. Jika titik ekuilibrium = 0 stabil asimtotik, maka 0, ∀ = 1,2,3, … , . Bukti: Karena merupakan solusi dari sistem persamaan diferensial, maka memuat , dengan = , ∀ = 1,2,3, … , . Berdasarkan definisi 2.9, jika titik ekuilibrium = 0 stabil asimtotik, maka →∞ − = 0 . Hal itu berarti bahwa untuk → ∞, akan menuju = 0. Dengan demikian, untuk yang menuju = 0, maka harus bernilai negatif. b. Jika 0, ∀ = 1,2,3, … , , maka titik ekuilibrium = 0 stabil asimtotik. Bukti: Diketahui bahwa 0, ∀ = 1,2,3, … , , maka untuk → ∞, akan menuju = 0, sehingga berdasarkan definisi 2.13, titik ekuilibrium = 0 stabil asimtotik. 2. Pembuktian ii akan dilakukan dari kanan dan dari kiri a. Jika titik ekuilibrium = 0 stabil maka 0, ∀ = 1,2,3, … , . Bukti: Diketahui bahwa titik ekuilibrium = 0 stabil. Andaikan e λ i 0, maka untuk → ∞, akan menuju ∞ yang berarti menjauhi = 0, oleh karena itu sistem tidak stabil. Hal tersebut kontradiksi 18 dengan yang diketahui. Jadi terbukti bahwa 0, ∀ = 1,2,3, … , . b. Jika 0, ∀ = 1,2,3, … , maka titik ekuilibrium = 0 stabil dan jika ada = 0, maka multiplisitas aljabar dan geometri untuk nilai eigen harus sama. Bukti: Karena merupakan solusi dari sistem persamaan diferensial, maka memuat , dengan = , ∀ = 1,2,3, … , . Jika 0, untuk → ∞, akan menuju = 0. Dengan demikian titik ekuilibrium = 0 stabil asimsotik. Sistem yang stabil asimtotik pasti stabil, maka terbukti bahwa titik ekuilibrium = 0 stabil . Selanjutnya akan dibuktikan bahwa jika ada = 0, maka multiplisitas aljabar dan geometri untuk nilai eigen harus sama. Apabila = 0, maka nilai eigen berupa bilangan kompleks murni. Menurut Luenberger 1979: 85, bahwa multiplisitas aljabar berhubungan dengan nilai eigen dan multiplisitas geometri berhubungan dengan vektor eigen. Oleh karena itu akan dibuktikan banyak nilai eigen dan vektor eigen sama. Ambil sebarang sistem pada 2 yang memiliki nilai eigen bilangan kompleks murni, = − 2.25 dengan 0 dan 0. 19 Akan dicari nilai eigen dari sistem 2.25 sebagai berikut, Misalkan = − dan nilai eigen, maka berlaku − = 0 − 0 − 1 1 = 0 − 0 − = 0 − − − = 0 2.26 Persamaan karakteristik dari 2.26 yaitu 2 + = 0 2.27 Akar dari Persamaan 2.27 yaitu 1,2 = ± −4 2 = ±2 2 = ± Diperoleh nilai eigen yaitu 1 = − dan 2 = . Akan dicari vektor eigen untuk 1 = − − 1 2 = Matriks augmented − 1 ~ 2 − 1 1 20 1 − 2 − 1 1 1 1 2 = Sehingga diperoleh 1 + 2 = 0 1 = − 2 misal 2 = , maka 1 = − . 1 2 = − ambil = 1 maka, 1 2 = − 1 Diperoleh vektor eigen � 1 = − 1 . Akan dicari vektor eigen untuk 2 = sebagai berikut, − − − 1 2 = Matriks augmented 21 − − − 1 ~ 2 − − − 1 1 1 − − − 2 + 1 1 − 1 − 1 2 = diperoleh 1 − 2 = 0 1 = 2 misal 2 = , maka 1 = , 1 2 = ambil = 1, maka 1 2 = 1 Diperoleh vektor eigen � 2 = 1 . 22 Dari pembuktian di atas, terdapat dua vektor eigen � 1 dan � 2 , sehingga terbukti bahwa banyaknya nilai eigen dan vektor eigen sama yaitu sebanyak 2. 3. Pembuktian iii akan dilakukan dari kanan dan dari kiri a. Jika titik ekuilibrium = 0 tidak stabil maka 0, ∀ = 1,2,3, … , . Titik ekulibrium tidak stabil apabila untuk → ∞, maka akan menuju ∞. Hal tersebut akan terjadi jika e λ i 0. b. Jika 0, ∀ = 1,2,3, … , maka titik ekuilibrium = 0 tidak stabil. Apabila 0, maka yang memuat akan selalu menuju ∞, sehingga mengakibatkan titik ekuilibrium tidak stabil.∎ 23

2.8 Potret Fase Sistem Linear