Validitas dan Reabilitas Analisis Data

37 wawancara dan kuesioner. Kalau wawancara dan kuesioner selalu berkomunikasi dengan orang, maka observasi tidak terbatas pada orang, tetapi objek-objek alam lain. Sugiyono 2003:165. Metode ini dilakukan melalui pengamatan dan pencatatan gejala-gejala yang tampak pada bangunan rumah sakit yang pelaksanaannya langsung pada tempat, peristiwa dan keadaan yang sedang terjadi.

3.5 Validitas dan Reabilitas

a. Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan dan kesakhihan suatu instrumen. Sebuah instrumen yang valid atau sakhih mempunyai kuallitas yang tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti mempunyai kualitas yang rendah Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkapkan data variabel yang diteliti. Untuk mengetahui validitas menggunakan rumus korelasi produk moment suharsini Arikunto,1996 : 162. R xy = ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − − − } }{ { . . 2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N Keterangan: R xy = Nilai korelasi skor butir soal dengan skor total N = Banyaknya peserta tes 38 X = Jumlah skor butir soal Y = Jumlah Skor total butir ∑ = X jumlah skor butir ∑ = Y jumlah skor total 2 X = Jumlah kuadrat skor butir soal 2 Y = Jumlah kuadrat skor total soal b. Reliabilitas Instrument dapat dikatakan realibel apabila instrument tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Maksudnya, apabila instrument tersebut digunakan pada subyek yang sama dilain waktu, maka intrumen tersebut akan memberikan hasil yang tetap. Adapun rumus yang digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen tes adalah rumus alpha, yaitu sebagai berikut : ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ − = 1 11 n n r ⎟⎟⎠ ⎞ ⎜⎜⎝ ⎛ − ∑ 2 2 1 t i σ σ Keterangan: 11 r = reliabilitas yang dicari n = banyaknya butir soal ∑ 2 i σ = jumlah varians skor tiap-tiap item 2 t σ = varians total 39 Klasifikasi reliabilitas soal adalah sebagai berikut: R 11 = 0,800 – 1,000 tinggi = 0,600 – 0,799 cukup = 0,400 – 0,599 agak rendah = 0,200 – 0,399 rendah = 0,000 – 0,199 sangat rendah

3.6 Analisis Data

Setelah data terkumpul dari penyebaran kuesioner langkah selanjutnya adalah mengolah data. Pada tahap ini data diolah dan di analisis untuk menghasilkan kesimpulan yang benar. Tujuan analisa dalam penelitian ini adalah menyempitkan dan membatasi penemuan-penemuan hingga menjadi suatu data yang teratur dan tersusun dan lebih berarti. Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik deskriptif persentase dan analisa regresi. Teknik deskriptif presentase digunakan untuk mengetahui gambarankeadaan sirkulasi dalam ruang Instalasi Gawat Darurat RSI Wonosobo, adapun langkah-langkah yang ditempuh sebagai berikut 1. Membuat tabel diskriptif persentase distribusi jawaban kuesioner responden 2. Menentukan skor jawaban responden, dengan ketentuan sebagai berikut a Pilihan a Skor 1 = Sangat kurang b Pilihan b Skor 2 = Kurang c Pilihan c Skor 3 = Cukup 40 d Pilihan d Skor 4 = Baik e Pilihan e Skor 5 = Sangat Baik 3. Menjumlahkan seluruh skor responden untuk setiap soal dari responden 4. Menghitung persentase skor dengan rumus : Presentase skor 100 x N n = Keterangan : n = jumlah skor jawaban responden N = jumlah skor jawaban ideal 5. Mengumpulkan hasil perhitungan 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

Hubungan Penatalaksanaan Penanganan Gawat Darurat dengan Waktu Tanggap (Respon Time) Keperawatan di Ruang Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Permata Bunda 2014

37 176 131

Hubungan Desain Fisik Instalasi Gawat Darurat dengan Kepuasan Pengguna Instalasi Gawat Darurat di BPK BPK RSUD Kota Langsa

3 61 105

Identifikasi Stress Kerja dan Strategi Koping Perawat di Ruang Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Kota Langsa

3 42 70

ANALISIS FAKTOR PREDISPOSISI DAN PRESIPITASI GANGGUAN JIWA DI RUANG INSTALASI GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT JIWA DAERAH Analisis Faktor Predisposisi Dan Presipitasi Gangguan Jiwa Di Ruang Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta.

0 2 15

ANALISIS FAKTOR PREDISPOSISI DAN PRESIPITASI GANGGUAN JIWA DI RUANG INSTALASI GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT JIWA Analisis Faktor Predisposisi Dan Presipitasi Gangguan Jiwa Di Ruang Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta.

0 5 18

PENDAHULUAN Analisis Faktor Predisposisi Dan Presipitasi Gangguan Jiwa Di Ruang Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta.

0 3 7

HUBUNGAN RESPONSE TIME PELAYANAN INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD) DENGAN TINGKAT KEPUASAN Hubungan Response Time Pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD) Dengan Tingkat Kepuasan Pasien Di Rumah Sakit Islam Surakarta.

2 7 18

(ABSTRAK) HUBUNGAN TATA RUANG DALAM TERHADAP KENYAMANAN FISIK PENGGUNA DI RUANG INSTALASI GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT ISLAM WONOSOBO.

1 2 2

A. Identitas responden - Hubungan Penatalaksanaan Penanganan Gawat Darurat dengan Waktu Tanggap (Respon Time) Keperawatan di Ruang Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Permata Bunda 2014

0 0 20

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Hubungan Penatalaksanaan Penanganan Gawat Darurat dengan Waktu Tanggap (Respon Time) Keperawatan di Ruang Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Permata Bunda 2014

0 2 9