31
X
t
: tinggi hujan dengan kala ulang t tahun : Faktor frekuensi
: Standart deviasi n
: jumlah data
d.
Distribusi
Gumbel
Keterangan: 2.12
X
t
: curah hujan rencana dengan periode ulang t tahun mm S
: standar deviasi Sn
: standar deviasi dari reduksi variat, nilainya tergantung dari jumlah data n
Y :  Nilai  reduksi  variat  dari  variabel  yang  diharapkan terjadi  pada
periode ulang tertentu Y
n
: Nilai rata-rata dari reduksi variat, nilainya tergantung   dari jumlah data
2.3.4 Air Limbah Rumah Tangga
Perkiraan jumlah air limbah rumah tangga suatu daerah biasanya sekitar 60-75  dari  air  yang  disalurkan  ke  daerah  itu.  Jadi,  bila  air  yang  dipergunakan
untuk  suatu  daerah  pemukiman  diketahui  jumlahnya,  maka  kemungkinan
output
air  limbah  rumah  tangga  dari  daerah  itu  dapat  diperkirakan.  Pada  tabel  yang disajikan penggunaan air kota dan jumlah yang dipakai di Amerika Serikat. Aliran
air  limbah  rumah  tangga  bervariasi  sepanjang  hari  maupun  sepanjang  tahun. Puncak  harian  dari  suatu  daerah  perumahan  yang  kecil  biasanya  terjadi  di
pertengahan  pagi  hari,  variasi  antara  200  hingga  lebih  dari  500  persen  dari  laju aliran rata-rata, tergantung yang turut memakai. Karena variasi aliran air limbah
32
akan berubah sesuai dengan ukuran kota dan kondisi-kondisi lokal yang lain, maka harga-harga umum yang dikutip di atas hanyalah patokan saja.
Tabel 2.5 Penggunaan air di kota dan jumlah yang dipakai di USA Penggunaan
Jumlah kisaran Galonkapita
Hari Literkapita
Hari Jumlah kisaran
Galonkapita Hari
Literkapita Hari
Rumah Tangga 40-80
150-300 65
250 Komersil
10-75 40-300
40 150
Public use 15-25
60-100 20
75 Kehilangan  dan  15-25
60-100 20
75 pemborosan
Jumlah 80-205
310-800 145
550 Sumber :
Proceedings
dan Pameran Nasional Tahun 2005
2.3.5 Debit Air Kotor
Debit  air  kotor  adalah  air  hasil  aktifitas  manusia  berupa  air  buangan rumah  tangga,  dalam  perhitungan  air  kotor  diprediksi  berdasarkan  kebutuhan  air
bersih  di  daerah  studi  dan  perkiraan  besarnya  air  buangan  sebesar  85  dari kebutuhan  air  minum  Suhardjono,  1984.  Kebutuhan  air  bersih  secara  umum
diperkirakan sebesar 90  lthrorang untuk  kategori  kota semi urban Dirjen Cipta Karya,  Departemen  Pekerjaan  Umum,  2006.  Untuk  jumlah  penduduk  sebesar
Pn
, maka air kotor yang dibuang setiap km2 dapat dihitung sebagai berikut : Qk = Pn.qA
2.13 Maka debit air kotor untuk masing-masing saluran drainase dihitung sebagai
berikut : Qki = Qk x Ai
2.14 Keterangan :
Qk : debit air kotor rata-rata ltskm
2
Pn : jumlah penduduk
q : debit air buangan ltsorang
33
A : luas total wilayah km
2
Qki : debit air kotor per saluran lts
Ai : luas tiap daerah pengaliran km
2
2.3.6 Debit Banjir
a.
Debit banjir maksimum menggunakan
Metode Rasional
Q = 0,278 x C x I x A 2.15
Keterangan : Q
: debit puncak limpasan permukaan m
3
s. C
: angka pengaliran tanpa dimensi A
: luas daerah pengaliran Km
2
I : intensitas curah hujan mmjam.
Persamaan diatas digunakan untuk menghitung debit rencana dengan periode ulang tertentu.
Tabel 2.6
Koefisien Run Off Coefisient
Kondisi Daerah Tangkapan Run Off Coef
Pegunungan yang curam Pegunungan tersier
Tanah yang bergelombang dan hutan Tanah yang datarannya ditanami
Persawahan yang dialiri Sungai daerah pegunungan
Sungai kecil di daratan Sungai  besar  yang  lebih  dari  setengah  daerah
tangkapannya
Sumber : Suyono Sosrodarsono, 1997
b.
Debit banjir maksimum menggunakan
Metode Weduwen
Rumus yang digunakan pada metode ini : 0,75-0,90
0,70-0,80 0,50-0,75
0,45-0,60 0,70-0,80
0,75-0,85 0,45-0,75
0,50-0,75
Qn = q’ . F . mp .  R70240 2.16
R
70
= 56 . R   mp 2.17