Kondisi Topografi Gambaran Umum Daerah Penelitian

64

4.1.5 Fisiografi

Daerah studi berdasarkan pembagian fisiografi Jawa Tengah dan Jawa Timur menurut Van Bemmelen, 1949 daerah penelitian termasuk dalam Depresi Jawa dan Zona Randublatung Gambar . Di Jawa Tengah vulkan-vulkannya posisi yang lurus mengarah Barat Timur. Kalau dilihat secara keseluruhan maka deretan vulkan ini mengarah Barat-Timur dengan posisi agak ke Selatan apabila dibandingkan dengan deretan di bagian Baratnya Jawa Tengah. Pada batas Jawa Tengah dan Jawa Timur terdapat vulkan yang mengarah Utara – Selatan yaitu vulkan Merapi dan Merbabu. Vulkan-vulkan ini tumbuh pada pertemuan sesaran antar Zone Ngawi-Kendeng Rodge dengan sesaran perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur. Gambar 4.5 Peta Fisiografi Jawa Tengah dan Jawa Timur Van Bemmelen, 1949

4.1.6 Aspek Kependudukan

Berdasarkan hasil Buku Surakarta Dalam Angka Tahun 2014, penduduk Kota Surakarta mencapai 585.486 jiwa dengan rasio jenis kelamin sebesar 97,00 yang artinya bahwa pada setiap 100 penduduk perempuan terdapat 97 penduduk 65 laki-kali. Tingkat kepadatan penduduk Kota Surakarta pada tahun 2014 mencapai 13.294 jiwakm 2 . Tahun 2014 tingkat kepadatan penduduk tertinggi terdapat di Kecamatan Serengan dengan tingkat kepadatan 19.178 jiwakm 2 dan yang terendah terdapat di Kecamatan Jebres dengan tingkat kepadatan 11.800 jiwakm 2 . Tingkat kepadatan rata-rata Kota Surakarta adalah 13.294 jiwakm 2. Untuk lebih jelasnya jumlah penduduk, rasio jenis kelamin dan tingkat kepadatan penduduk di Kota Surakarta dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut ini: Tabel 4.3 Jumlah Penduduk Kota Surakarata 1 2 3 4 5 6 7 Laweyan 8,64 53 457 55 807 109 264 95,79 12 646 Serengan 3,19 29 981 31 198 61 179 96,13 19 178 Pasar Kliwon 4,82 44 646 46 576 91 222 95,86 18 926 Jebres 12,58 73 799 74 643 148 442 98,86 11 800 Banjarsari 14,81 86 395 88 984 175 379 97,09 11 842 Kota 44,04 288 278 297 208 585 486 97,00 13 294 Sumber: BPS Kota Surakarata

4.2 Kondisi Eksisting Jaringan Drainase

Sistem jaringan drainase di Kali Pepe merupakan satu kesatuan sistem yang saling berhubungan, namun untuk mempermudah pengelololaan terkait dengan sumber daya manusia. Maka pada penelitian ini sistem jaringan drainase di Kali Pepe dibagi menjadi 6 enam sub sistem. Dasar pertimbangan dari pembagian sub sistem ini adalah : a. Arah aliran air pada saluran drainase. b. Koneksitas antara saluran penerima dengan saluran pengumpul. Kecamatan Luas Jumlah Penduduk Wilayah Km2 Number of Population Rasio Jenis Kelamin Tingkat Kepadatan Penduduk District Area Km2 Laki-laki Perempuan Jumlah Sex Ratio Population Density Male Female Total JiwaKm2