Rumusan Masalah Pertanyaan Penelitian Ruang Lingkup Penelitian Katarak

secara lengkap. Hal ini disebabkan oleh kejadian tak terduga yang mengakibatkan obyek keluar dari penelitian Collet, 1994. Menurut Kleinbaum 1997, tujuan analisis kesintasan adalah mengestimasi atau menginterpretasi fungsi hazard dan fungsi kesintasan dari data kesintasan, membandingkan fungsi kesintasan dan fungsi hazard pada dua kelompok atau lebih, dan untuk mengetahui hubungan antara waktu kesintasan dengan variabel-variabel yang diduga mempengaruhi waktu kesintasan. Berdasarkan uraian tersebut, peneliti ingin membandingkaan waktu sembuh pasien katarak menurut jenis operasi yang dilakukan dan melihat pengaruh jenis operasi terhadap waktu kesembuhan tersebut menggunakan teknik analisis kesintasan.

1.2 Rumusan Masalah

Waktu sembuh pasien katarak pasca operasi ditargetkan selama 4 minggu dengan 85 pasien mencapai tajam penglihatan tanpa koreksi adalah ≥618. Studi pendahuluan di RS Mata Bali Mandara menunjukkan bahwa 40,39 dari 100 pasien yang melakukan operasi katarak belum mencapai kesembuhan dengan tajam penglihatan tanpa koreksi ≥618 dalam waktu 4 minggu pasca operasi. Waktu terlama kesembuhan mencapai 8 minggu. Adanya variasi waktu sembuh tersebut kemungkinan disebabkan oleh teknik operasi yang dilakukan, karena teknik operasi tersebut memiliki perbedaan dari segi proses, biaya, keamanan, hasil visual, risiko dan komplikasi. Selain dari teknik operasi, faktor lain seperti faktor demografi, riwayat penyakit dan komplikasi juga kemungkinan memiliki pengaruh dalm perbedaan waktu kesembuhan tersebut. Sampai saat ini, masih terbatas penelitian yang membandingkan kedua teknik ini berdasarkan waktu kesembuhannya. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melihat perbedaan waktu kesembuhan pada pasien katarak berdasarkan jenis operasi yang dilakukan.

1.3 Pertanyaan Penelitian

 Apakah ada perbedaan waktu kesembuhan pada pasien katarak berdasarkan jenis operasi yang dilakukan?  Apakah ada pengaruh dari jenis operasi terhadap waktu kesembuhan pada pasien katarak?

1.4 Tujuan Penelitian

1.4.1 Tujuan Umum

Adapun tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui beda waktu kesembuhan pada pasien katarak berdasarkan jenis operasi yang dilakukan.

1.4.2 Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1 Mengetahui waktu kesembuhan pasien katarak yang melakukan operasi katarak di Rumah Sakit Mata Bali Mandara berdasarkan jenis operasi yang dilakukan. 2 Mengetahui pengaruh jenis operasi terhadap waktu kesembuhan pasien katarak yang melakukan operasi katarak di Rumah Sakit Mata Bali Mandara sebelum dan setelah dikontrol dengan variabel perancu.

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Manfaat Teoritis

Adapun manfaat teoritis dari penelitian ini adalah agar dapat menambah pengetahuan mengenai teknik operasi katarak dilihat dari waktu kesembuhan.

1.5.2 Manfaat Praktis

Adapun manfaat praktis dari penelitian ini adalah memberikan informasi mengenai perbedaan waktu kesembuhan pasien katarak berdasarkan jenis operasinya sehingga dapat menjadi pertimbangan dalam memilih jenis operasi katarak yang akan digunakan.

1.6 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah mengenai beda waktu kesembuhan pasien katarak di Rumah Sakit Mata Bali Mandara berdasarkan jenis operasi yang dilakukan dan pengaruh jenis operasi terhadap waktu sembuh. Penelitian ini dilaksanakan pada tahun 2016 dengan menggunakan data pasien katarak yang melakukan operasi pada bulan Oktober-Desember 2015. 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Katarak

Kata katarak berasal dari bahasa Latin cataracta, yang berarti air terjun, karena orang menderita katarak mempunyai pengelihatan yang kabur seolah-olah dibatasi oleh air terrjun Anies, 2006. Jika ini terjadi, jalannya sinar akan berkurang atau terhambat, sehingga lensa tidak apat difokuskan Ali, 2003. Katarak adalah kekeruhan yang terjadi pada lensa mata, yang menghalangi pengelihatan yang jelas WHO, 2012 ; Anies, 2006. Sebagian kasus katarak berkaitan dengan proses penuaan, namun juga dapat terjadi pada anak-anak yang lahir dengan kondisi tersebut. Katarak juga dapat terjadi setelah cedera mata, inflamasi atau penyakit mata lainnya WHO, 2012. Katarak tidak menimbulkan nyeri atau bengkak, tetapi bisa mengakibatkan kehilangan penglihatan yang progresif atau kebutaan total. Gejala yang umum terjadi adalah semua cahaya yang masuk ke mata memasuki lensa, sehingga bagian lensa yang tersumbat akan mengaburkan cahaya, lalu menyebabkan terganggunya penglihatan yang parahnya ditentukan oleh lokasi dan kematangan katarak Ali, 2003 Katarak merupakan penyakit degeneratif yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor intrinsik maupun faktor ekstrinsik. Faktor intrinsik yang berpengaruh antara lain adalah umur, jenis kelamin dan faktor genetik, sedangkan faktor ekstrinsik yang berpengaruh antara lain adalah pendidikan dan pekerjaan yang berdampak langsung pada status sosial ekonomi dan status kesehatan seseorang serta faktor lingkungan, dalam hubungannya dengan paparan sinar ultraviolet Sirlan, 2006. Gejala katarak dini dapat diperbaiki dengan kacamata baru, pencahayaan yang terang, kacamata anti-silau, atau lensa pembesar. Jika tindakan ini tidak membantu, operasi adalah satu-satunya pengobatan yang efektif NIH, 2014.

2.2 Operasi Katarak