Gejala katarak dini dapat diperbaiki dengan kacamata baru, pencahayaan yang terang, kacamata anti-silau, atau lensa pembesar. Jika tindakan ini tidak membantu,
operasi adalah satu-satunya pengobatan yang efektif NIH, 2014.
2.2 Operasi Katarak
Katarak dapat disembuhkan melalui operasi katarak yang merupakan prosedur yang paling umum dilakukan dalam oftalmologi dan didukung dengan sepasang kacamata
Tabin, dkk, 2008. Hampir penglihatan normal dapat dikembalikan melalui operasi pengangkatan lensa opacifier, difasilitasi oleh implantasi lensa intraokular IOL
Schwiegerling, 2010. Untuk mengatasi beban kebutaan dari katarak dibutuhkan cakupan bedah yang cukup dan hasil bedah yang baik, yaitu keselamatan, rehabilitasi visual awal
dan emetropia pasca operasi. Pembedahan dilakukan bila tajam penglihatan sudah menurun sedemikian rupa sehingga mengganggu pekerjaan sehari-hari atau bila telah
menimbulkan penyulit seperti glaukoma dan uveitis Arif, 2000. Sebagian besar hasil operasi katarak dilaporkan hanya dalam tajam penglihatan
RCOphth, 2010. Tajam penglihatan normal rata-rata bervariasi antara 64 hingga 66 2015 atau 2020 kaki. Apabila penglihatan kurang maka diukur dengan menentukan
kemampuan melihat jumlah jari hitung jari ataupun proyeksi sinar Ilyas, 2000. Tabel 2.1 Kriteria Tajam Penglihatan Menurut World Health Organization
Kriteria Tajam Penglihatan
Snellen LogMAR
Baik 66 - 618
0,00-0,48
Sedang 618
– 660 0,48
– 1,00
Buruk 660
1,00
Bedah katarak sudah berubah dalam 20 tahun terakhir, yang prinsipnya disebabkan oleh diperkenalkannya mikroskop operasi, instrumentasi yang lebih baik, benang jahit
yang lebih baik, serta lebih baiknya lensa intraokuler Tabin dkk., 2008. Rumah Sakit Mata Bali Mandara menggunakan 2 teknik operasi katarak, yaitu Phacoemulsification
Phaco dan Small Incision Cataract Surgery SICS. Prosedur fakoemulsifikasi pertama kali dilakukan pada mata manusia oleh Charles
Kelman pada tahun 1967. Ini adalah awal dari Phaco untuk mengatasi masalah yang terkait dengan penyembuhan, peradangan, dan astigmatisme Jha Brig, 2006. Phaco
adalah teknik yang digunakan untuk menghilangkan katarak menggunakan mesin dan mikro-bedah instrument. Teknik Phaco biasanya dilakukan dengan membuat sayatan
skleral sementara 3,0 mm dan memisahkan kornea yang jelas untuk tindakan sewaktutnya Venkatesh, dkk, 2009. Operasi katarak fakoemulsifikasi merupakan teknik
operasi dengan memecah nukleus lensa menjadi fragmen-fragmen kecil dengan memanfaatkan energi ultrasonik intensitas tinggi, kemudian diikuti dengan aspirasi
fragmen-fragmen lensa Bellarinatasari, 2011. Setelah membersihkan katarak, kantong kapsuler diisi dengan hydroxypropy. Prosedur ini diikuti dengan implan lensa ke dalam
kantong kapsuler Venkatesh, dkk, 2009. Pada Teknik Small Incision Cataract Surgery SICS, insisi dilakukan di skleral
sekitar 5.5 mm – 7.0 mm. Ada 2 aspek dari incisi SICS yang harus di pertimbangkan, yang
pertama self sealing nature dari luka dan yang kedua induksi astigmatisma, dimana astigmatisma harus minimal dan jika memungkinkan meniadakan keberadaan
astigmatisma Istiantoro S Johan AH, 2004. Kontruksi luka sclerocorneal pocket
tunnel incision adalah sangat penting pada SICS. Hasil akhir dan mudahnya delivery
nucleus sangat tergantung pada arsitektur dari luka. Keuntungan konstruksi irisan pada sklera kedap air sehingga membuat katup dan isi bola mata tidak prolaps keluar. Dan
karena incisi yang dibuat ukurannya lebih kecil dan lebih posterior, kurvatura kornea hanya sedikit berubah Venkatesh, dkk, 2010.
Banyak hasil penelitian yang telah membandingkan kedua teknik tersebut. Berdasarkan hasil penelitian Kwartika 2015 menyatakan bahwa terdapat perbedaan
bermakna pada sensitivitas kornea pasca operasi katarak dengan teknik SICS dan fakoemulsifikasi sampai hari ke-28 dengan penurunan lebih besar pada teknik SICS
dibandingkan fakoemulsifikasi. Sitompul dkk 2008, juga melaporkan bahwa pada fakoemulsifikasi terjadi penurunan sensitivitas kornea yang berlangsung lebih lama
dibandingkan dengan SICS. SICS memiliki waktu operasi yang lebih cepat, lebih murah dan kurang
bergantung pada teknologi dibandingkan dengan Phaco Venkatesh, 2005. Dibandingkan dengan Phaco ada risiko antigmatisme yang lebih pada SICS. Pada
hari pertama pasca operasi juga memberikan risiko yang lebih di edema kornea Tabin, dkk., 2008. Menurut Ruit, dkk 2007 kekeruhan kapsul posterior lebih sering terjadi pada
kelompok yang menggunakan teknik SICS dibandingkan dengan Phaco. Resiko umum pada SICS adalah terjadinya luka pada iris mata Boughton B, 2009.
Jika dilihat dari hasil ketajaman visual, Singh, dkk 2009 mencatat hasil visual yang buruk lebih besar pada
Phaco 6 dari pasien dibandingkan dengan SICS 1 dari pasien. Ketajaman visual rata-rata adalah 0,43 ± 0,27 pada kelompok fakoemulsifikasi dan 0,47 ± 0,24 pada
kelompok SICS. Menyimpulkan bahwa SICS lebih baik dalam menghasilkan ketajaman
visual. Sedangkan Cook dkk 2011 menyatakan tidak ada perbedaan hasil ketajaman visual pada hari pertama, namun pada minggu ke 8 ada perbedaan ketajaman pengelihatan
yang diukur dengan menggunakan kacamata p=0,03 dan tanpa menggunakan kacamata p=0,02, diamana Phaco lebih baik dari SICS.
2.3 Kesembuhan Katarak