Fee Audit Landasan Teori .1 Teori Keagenan Agency Theory

signifikan bagi para investor di pasar modal karena investor sering menggunakan laporan keuangan yang telah diaudit oleh auditor sebagai dasar untuk membuat keputusan investasi. Dari pengertian tentang kualitas audit diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kualitas audit merupakan segala kemungkinan probability dimana auditor pada saat mengaudit laporan keuangan klien dapat menemukan pelanggaran yang terjadi dalam sistem akuntansi klien dan melaporkannya dalam laporan keuangan auditan, dimana dalam melaksanakan tugasnya tersebut auditor berpedoman pada standar auditing dan kode etik akuntan publik yang relevan. Tetapi dalam menjalankan fungsinya, auditor sering mengalami konflik kepentingan dengan manajemen perusahaan. Manajemen ingin operasi perusahaan atau kinerjanya tampak berhasil, salah satunya tergambar melalui laba yang lebih tinggi dengan maksud untuk menciptakan penghargaan.

2.1.5 Fee Audit

Fee audit merupakan hal yang tidak kalah pentingnya di dalam penerimaan penugasan. Auditor bekerja untuk memperoleh penghasilan yang memadai. Oleh sebab itu penentuan fee audit perlu disepakati antara klien dengan auditor Halim, 2008:106. Penetapan biaya audit yang dilakukan oleh KAP berdasarkan perhitungan dari biaya pokok pemeriksaan yang terdiri dari biaya langsung dan tidak langsung. Biaya langsung terdiri dari biaya tenaga yaitu manajer, supervisor, auditor junior dan auditor senior. Sedangkan biaya tidak langsung seperti biaya percetakan, biaya penyusunan computer, gedung dan asuransi. Setelah dilakukan perhitungan biaya pokok pemeriksaan maka akan dilakukan tawar- menawar antar klien yang bersangkutan dengan kantor akuntan publik. Institut Akuntan Publik Indonesia IAPI menerbitkan Surat Keputusan No. KEP.024IAPIVII2008 pada tanggal 2 Juli 2008 tentang Kebijakan Penentuan Fee Audit, dimana terdapat beberapa hal yang menjadi pertimbangan, yaitu: kebutuhan klien; tugas dan tanggungjawab menurut hukum; independensi; tingkat keahlian level of expertise dan tanggungjawab yang melekat pada pekerjaan yang dilakukan, serta tingkat kompleksitas pekerjaan; banyaknya waktu yang diperlukan dan secara efektif digunakan oleh Akuntan Publik dan stafnya untuk menyelesaikan pekerjaan, dan basis penetapan fee yang disepakati. Dalam surat keputusan tersebut dijelaskan bahwa panduan ini dikeluarkan sebagai panduan bagi seluruh Anggota Institut Akuntan Publik Indonesia IAPI yang menjalankan praktik sebagai akuntan publik dalam menetapkan besaran imbalan yang wajar atas jasa professional yang diberikannya. Imbalan jasa yang terlalu rendah atau secara signifikan jauh lebih rendah dari yang dikenakan auditor dan akuntan lain, akan menimbulkan keraguan mengenai kemampuan dan kompetensi anggota dalam menerapkan standar teknis dan standar professional yang berlaku. DeAngelo dalam Rizkiasih 2010 menyatakan bahwa audit fee merupakan pendapatan yang besarnya bervariasi karena tergantung dari beberapa faktor dalam penugasan audit seperti, ukuran perusahaan klien, kompleksitas jasa audit yang dihadapi auditor, risiko audit yang dihadapi auditor dari klien, serta nama KAP yang melakukan jasa audit. Simunic 2006 menyataan bahwa audit fee ditentukan oleh besar kecilnya perusahaan yang diaudit, risiko audit atas dasar current ratio, quick ratio, DE, litigation risk, dan kompleksitas audit subsidiaries, foreign listed. Al-Harshani dari Kuwait dalam Widiasari 2009 juga melakukan penelitian yang sama ditambah variabel ratio profitabilitas dan menunjukkan hasil yang signifikan. Beberapa faktor yang mempengaruhi besar kecilnya fee audit yaitu: a Besar kecilnya audit fee Masalah besar kecilnya fee audit menjadi krusial jika ketika kita banyak melihat yayasan ataupun organisasi nirlaba yang memerlukan jasa audit namun kondisi keuangannya minim. b Lokasi Kantor Akuntan Publik KAP Biaya overhead Kantor Akuntan Publik di daerah secara umum lebih kecil dibandingkan dengan biaya overhead di ibukota c Ukuran Kantor Akuntan Publik KAP Ketika dikaitkan dengan besar kecilnya kantor, kantor yang berdomisili di kota besar akan memiliki standar gaji yang jauh berbeda jika dibandingkan dengan KAP yang terletak di kota pinggiran. Faktor-faktor diatas sangat berpengaruh terhadap penentuan fee audit yang dibebankan KAP kepada kliennya, Profesional fee terbagi atas dua yaitu: 1 besaran fee dan 2 fee kontijen Halim, 2008:36. a Besaran fee Fee audit adalah biaya yang harus ditanggung klien karena telah mendapatkan jasa audit dari sebuah KAP. Besarnya fee dapat diberikan, tingkat keahlian yang diperlukan, struktur biaya KAP yang bersangkutan dan pertimbangan profesional lainnya. b Fee kontinjen Fee kontinjen adalah fee yang ditetapkan untuk pelaksanaan suatu jasa professional tanpa adanya fee yang akan dibebankan, kecuali ada temuan atau hasil tertentu dimana jumlah fee tergantung pada temuan atau hasil tertentu tersebut. Fee dianggap tidak kontinjen jika ditetapkan oleh pengadilan atau badan pengatur dalam hal perpajakan, jika dasar penetapan adalah hasil penyelesaian hukum atau temuan badan pengatur.

2.2 Penelitian Sebelumnya

Tabel 2.1 Penelitian Sebelumnya No Nama dan Tahun Penelitian Judul Penelitian Variabel Hasil Penelitian Persamaan Penelitian 1 Elfrianti 2012 Pengaruh Kepemilikan Institusional, Komisaris Independen Kepemilikan Institusional, Komisaris Independen, Kualitas Audit Hasil dari