disebut dengan fee audit. Iskak dalam Suharli, dkk, 2008 mendefinisikan fee audit adalah honorarium yang dibebankan oleh akuntan publik kepada perusahaan audit atas jasa audit yang
dilakukan akuntan publik terhadap laporan keuangan. Pada tanggal 2 Juli 2008, Ketua Umum Institut Akuntan Publik Indonesia IAPI menerbitkan penentuan Fee audit. Kebijakan tersebut
menjelaskan mengenai besarnya fee audit yang wajar dengan mempertimbangkan jasa audit yang diberikan oleh anggota IAPI.
Biaya pokok pemeriksaan akan diperoleh dari tawar menawar yang dilakukan antara klien dengan kantor akuntan publik Iskak, 2009. Proses tawar-menawar tersebut menjelaskan bahwa
terjadi perbedaan besarnya fee audit di setiap perusahaan yang akan diauditnya maupun antar kantor akuntan publik itu sendiri, sehingga akan berpengaruh pada penetapan fee audit yang
terlalu tinggi maupun rendah. Jadi fee audit dapat mempengaruhi kualitas audit yang diaudit oleh akuntan publik yang dilihat dari berapa besarnya jumlah fee audit yang diberikan perusahaan
kepada akuntan publik tersebut, sehingga berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan yang dihasilkan oleh perusahaan.
Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti melakukan penelitian yang berjudul fee audit sebagai variabel pemoderasi pengaruh kualitas audit terhadap integritas laporan keuangan.
1.2 Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1 Apakah kualitas audit berpengaruh positif terhadap integritas laporan keuangan? 2 Apakah fee audit berpengaruh positif terhadap integritas laporan keuangan?
3 Apakah fee audit memoderasi pengaruh kualitas audit terhadap integritas laporan keuangan?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:
1 Untuk menguji secara empiris pengaruh kualitas audit terhadap integritas laporan keuangan.
2 Untuk menguji secara empiris pengaruh fee audit terhadap integritas laporan keuangan. 3 Untuk menguji secara empiris apakah fee audit memoderasi pengaruh kualitas audit terhadap
integritas laporan keuangan.
1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Teoritis
Penelitian ini membuktikan bahwa teori agensi dapat digunakan dalam penelitian ini, dimana teori agensi menjelaskan hubungan prinsipal dan agen dengan dibutuhkan pihak ketiga yang
independen. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dan memberikan tambahan pengetahuan bagi peneliti sejenis maupun civitas akademika lainnya dalam rangka
mengembangkan ilmu pengetahuan untuk perkembangan dan kemajuan dunia pendidikan.
1.4.2 Kegunaan Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan bagi perusahaan maupun pengguna laporan untuk meningkatkan kualitas audit dari laporan keuangan yang dipublikasikan
maupun untuk pengambilan keputusan. Dan juga diharapkan dapat digunkan bagi peneliti selanjutnya sebagai referensi terhadap penelitian yang sejenis.
1.5 Sistematika Penulisan
Penulisan skripsi ini terdiri dari lima bab yang saling berhubungan satu sama lain dan disusun secara terperinci serta sistematis untuk memberikan gambaran dan mempermudah
pembahasan skripsi. Sistematika dari masing-masing bab dapat dirinci sebagai berikut: Bab I : Pendahuluan
Bab ini menguraikan latar belakang masalah beserta pokok permasalahan, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab II : Kajian Pustaka dan Hipotesis Penelitian Bab ini menguraikan dasar-dasar teoritis yang mendasari penelitian dan berhubungan
dengan pembahasan di dalam penulisan skripsi ini serta hasil penelitian sebelumnya yang akan digunakan untuk membangun rumusan hipotesis sebagai acuan dalam
memecahkan permasalahan penelitian. Bab III: Metode Penelitian
Bab ini memuat cara pemecahan masalah yang digunakan dalam penelitian ini. Bab ini memaparkan desain penelitian, lokasi atau ruang lingkup wilayah penelitian, obyek
penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, populasi, sampel dan metode penentuan sampel, metode pengumpulan data, serta teknik
analisis data. Bab IV: Data dan Pembahasan Hasil Penelitian
Bab ini menguraikan hasil analisis penelitian dan pembahasan tentang permasalahan yang diteliti melalui gambaran umum daerah atau wilayah penelitian, pengujian statistik,
dan analisis terhadap hasil penelitian. Pada bab ini juga diuraikan interpretasi dari hasil penelitian yang memberikan jawaban atas permasalahan yang diteliti.
Bab V : Simpulan dan Saran Bab ini merupakan bab penutup yang menguraikan tentang simpulan yang mencakup
seluruh hasil penelitian, dan berisi saran yang dipandang perlu atas kesimpulan yang dikemukakan.
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HOPITESIS PENELITIAN
2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Keagenan Agency Theory
Agency Theory atau teori keagenan menjelaskan tentang hubungan antara dua pihak yaitu prinsipal dan agen. Teori Agensi pertama kali dicetuskan oleh Jensen dan Meckling pada tahun
1976. Menurut Jensen dan Meckling 1976, hubungan keagenan adalah sebuah kontrak antara manajer agent dengan investor principal. Jensen dan Meckling 1976 juga menyatakan
bahwa terdapat dua macam bentuk hubungan keagenan, yaitu antara manajer dan pemegang saham shareholders dan antara manajer dan pemberi pinjaman bondholders. Konflik
kepentingan antara pemilik dan agen terjadi karena kemungkinan agen tidak selalu berbuat sesuai dengan kepentingan principal, sehingga memicu biaya keagenan agency cost.
Dengan adanya perkembangan perusahaan yang semakin besar maka sering terjadi konflik antara prinsipal dalam hal ini adalah para pemegang saham investor dan pihak agent yang
diwakili oleh manajemen direksi. Agen dikontrak melalui tugas tertentu bagi prinsipal serta mempunyai tanggung jawab atas tugas yang diberikan oleh prinsipal. Prinsipal mempunyai
kewajiban untuk memberi imbalan kepada agen atas jasa yang telah diberikan oleh agen. Adanya perbedaan kepentingan antara agen dan prinsipal inilah yang dapat menyebabkan terjadinya
konflik keagenan. Prinsipal dan agen sama-sama menginginkan keuntungan yang sebesar- besarnya. Prinsipal dan agen juga sama-sama menghindari adanya risiko.
Eisenhardt 1989 menyatakan bahwa teori agensi menggunakan tiga asumsi sifat manusia yaitu: 1 manusia pada umumnya mementingkan diri sendiri self interest, 2 manusia
memiliki daya pikir terbatas mengenai persepsi masa mendatang bounded rationality, dan 3 manusia selalu menghindari resiko risk averse. Berdasarkan asumsi sifat dasar manusia