Kesulitan kesulitan Guru dalam Mengemban

  

Dilaksanakan di

Garuda Plaza Medan, Sumatera Utara

Rabu, 3 Agustus 2016

atas kerja sama:

  

Asosiasi LPTK Perguruan Tinggi Muhammadiyah

Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

  

Penerbit:

Muhammadiyah University Press

Universitas Muhammadiyah Surakarta

2016 ii

  , Wr. Wb.

  

Allah SWT, atas rahmad dan hidayah-Nya sehingga Prosiding Seminar Nasional

Pendidikan yang berkemajuan dan Menggembirakan ini dapat diterbitkan. Sholawat dan

salam semoga tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah

kemjuan ilmu dan teknologi.

  Seminar Nasional dengan tema Jati Diri LPTK PTM untuk Pendidikan yang

Berkemajuan dan Menggembirakan ini diselenggarakan pada tanggal 3 Agustus 2016

di Hotel Garuda Plaza, Medan atas kerjasama Asosiasi LPTK Perguruan Tinggi

Muhammadiyah (ALPTK PTM), Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, Universitas

Muhammadiyah Surakarta (UMS) dan Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

(UMSU).

  Prosiding ini berisi sekumpulan makalah dari berbagai LPTK Perguruan Tinggi

Muhammdiyah di Indonesia yang telah dipresentasikan dan didiskusikan pada seminar

ini. Seminar Nasional Pendidikan yang Berkemajuan dan Menggembirakan (The

Progressive and Fun Education National Seminar) ini 2016 ini direncanakan akan

dilaksanakan secara berkelanjutan untuk membuka wawasan guna mengembangkan

kualitas pendidikan dan Sumber Daya Pendidikan di LPTK PTM. Seminar ini juga

memberikan kesempatan bagi para pemakalah yang merupakan akademisi dan peneliti

untuk menyampaikan gagasan fundamental, mendiseminasikan hasil-hasil penelitian

atau kajian kritis terhadap pendidikan di Indonesia Timur.

  Hasil dari diseminasi ini diharapkan mampu memberikan sumbangsih pemikiran

yang kritis guna meningkatkan kualitas pendidikan dan Sumber Daya Manusia (SDM)

di LPTK PTM melalui pendidikan. Seminar Nasional Pendidikan yang Berkemajuan

dan Menggembirakan ini terbagi ke dalam delapan

  Akhirnya, Panitia Seminar Nasional Pendidikan yang Berjemajuan dan

Menggembirakan tahun 2016 mengucapkan terima kasih kepada para pembicara,

pemakalah, moderator serta berbagai pihak yang telah berpartisipasi dalam acara ini

sehingga acara ini dapat berjalan dengan baik r. Wb.

  Medan, 3 Agustus 2016 Panitia Seminar Nasional Pendidikan (ProFunEdu Seminar)

  iii Sejak awal berdirinya, jati diri LPTK PTM fokus berhimat untuk ummat dan

berkarya untuk mencerdaskan bangsa. Hal demikian sejalan dengan rumusan tujuan

Muhammadiyah pada awal berdirinya tahun 1912 oleh KHA Dahlan difokuskan pada

dua hal pokok. Pertama, menyebarkan pengajaran Kajeng Nabi Muhammad saw kepada

penduduk bumi putera di dalam residensi Yogyakarta. Kedua, untuk memajukan hal

agama kepada anggota-anggotanya. Muhammadiyah sebagai gerakan pembaharu

dipantulkan melalui perubahan rumusan tujuannya, istilahnya sekarang peninjauan visi-

misi atau peninjauan kurikulum sekolah. Tepatnya tahun 1921 atau delapan tahun

setelah berdirinya Muhammadiyah maka hasil peninjauan kembali tujuan itu

dirumuskan untuk (a) memajukan dan menggembirakan pengajaran dan pelajaran

agama Islam di Hidia Nederland (: Hidia Belanda) dan (b) memajukan dan

menggembirakan cara kehidupan sepanjang kemauan agama Islam kepada lid-lidnya

(segala sekutunya).

  Dalam konteks perkembangan global yang lebih didominasi oleh kemajuan dan

capaian perkembangan teknologi komunikasi-informasi-komputasi maka arah dan

perkembangan pengelolaan pendidikan yang dapat memikat hati masyarakat tidak bisa

melepaskan diri dari paradigma persyarikatan Muhammadiyah, yaitu berkemajuan dan

menggembirakan. Sebuah rumusan dasar yang mengandung nilai historis dan futuris

yang sangat luar biasa.

  Berkaitan dengan filosofi dan histori yang mendasari didirikannya Persyarikatan

Muhammadiyah tersebut dan khususnya melalui dakwah pendidikan berinstitusi LPTK

PTM, maka dipandang sangat beralasan diselenggarakannya kegiatan seminar secara

berkelanjutan untuk menggali jati diri, sejarah, desain, dan pengembangan pendidikan

st

dalam bentuk Seminar Pendidikan Berkemajuan dan Menggembirakan (The 1

Progressive and Fun Education Seminar). Forum seminar ini dijadwalkan berlangsung

minimal satu tahun sekali dan dilaksanakan secara berantai di dan antar LPTK PTM di

seluruh Indonesia.

  Atas nama Asosiasi LPTK PTM kami sampaikan terima kasih dan penghargaan

yang tinggi kepada semua pihak yang telah berperan aktif dalam kegiatan seminar ini,

baik sebagai pemakalah utama maupun pemakalah umum lainnya serta pihak-pihak

yang membantu secara penuh terhadap kegiatan seminar ini. Secara khusus, terima

kasih kami sampaikan kepada Bapak Gubernur Sumatra Utara yang telah memberikan

sambutan utama pada acara pembukaan seminar ini yang dibarengkan dengan Rakernas

LPTK PTM tahun 2016. Terima kasih juga kami sampaikan kepada Bapak Wali Kota

Medan yang telah berkenan menerima pada welcoming party pada serangkaian acara

  iv

  

ini. Terima kaksih kepada Bapak rektor UMSU dan civitas akademika lainnya yang

telah memberikan bantuan secara penuh terhadap kegiatan ini. Akhirnya,

jazakummullah khoiron katsiron Alhamdul

  Medan, 3 Agustus 2016 Ketua ALPTK PTM, Prof. Harun Joko Prayitno

  v vi

  No Nama Pembahas Lembaga

  1. Prof. Dr. Budi Murtiyasa Universitas Muhammadiyah Surakarta

  2. Dr. Ponco Jari Universitas Muhammadiyah Malang

  3. Dr. Sofyan Anif Universitas Muhammadiyah Surakarta

  

4. Dr. Edy Sukardi Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

  5. Dr. Anam Sutopo Universitas Muhammadiyah Surakarta

  6. Dr. Djalal Fuadi Universitas Muhammadiyah Surakarta

  7. Dr. Tri Kinasih Handayani Universitas Ahmad Dahlan

  8. Prof. Dr. Harun Joko Prayitno Universitas Muhammadiyah Surakarta

  

Pengantar Panitia..................................................................................................................................... i

Sambutan Ketua ALPTK PTM ............................................................................................................ iii

Daftar Pembahas ...................................................................................................................................... vi

Daftar Isi .................................................................................................................................................... vii

  REALISASI DISIPLIN POSITIF MELALUI PEMBELAJARAN AUTENTIK DI SD MUHAMMADIYAH 16 SURAKARTA .............................................................................................. Siti Zuhriah Ariatmi, Suprihanto ............................................................................................................... 1 PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR TERHADAP KOMPETENSI GURU (LEMBAGA PENDIDIKAN NON PROFIT) Romauli Nainggolan .................................................................................................................................. 7 PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PELAKSANAAN PRAKTIKUM ANATOMI HEWAN PENDIDIKAN BIOLOGI FKIP UMS TAHUN AKADEMIK 2013/2014 Endang Setyaningsih, Rio Taufiq Nugroho, Dwi Prasetyo ..................................................................... 14 PENANAMAN NILAI MORAL ANAK USIA DINI MELALUI PENDEKATAN COGNITIVE SOCIAL LEARNING Alif Muarifah .............................................................................................................................................. 33 MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN BERBASIS ISU-ISU KONTROVERSIAL MEDIA MASSA UNTUK MENGEMBANGKAN SIKAP DEMOKRATIS DAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI 9 SURAKARTA TAHUN 2016 Ahmad Muhibbin, Margiyono ................................................................................................................. 44 PENDIDIKAN ISLAM DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ANAK DIDIK Robie Fanreza, Munawir Pasaribu ............................................................................................................ 55 PENDIDIKAN INKLUSIF ANAK USIA DINI Widya Masitah ........................................................................................................................................... 61 PENGEMBANGAN SISTEM PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISTIK BERBASIS TEKNOLOGI SESUAI DENGAN GAYA BELAJAR PESERTA DIDIK Hernawan Sulistyanto, Irma Yuliana ........................................................................................................ 75 USE OF HEURISTIC STRATEGIES TO INCREASE THE ABILITY OF MATHEMATICAL PROBLEM SOLVING Uus Kusdinar .............................................................................................................................................. 84 PENGGUNAAN SOFTWARE GEOGEBRA PADA MATERI PERSAMAAN GARIS (PELATIHAN UNTUK GURU-GURU SMP MUHAMMADIYAH SUKOHARJO) Mohamad Waluyo...................................................................................................................................... 90 DAMPAK STRATEGI PEMBELAJARAN DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR Muhammad N Kholid, Ika Rachmawati WS, Sutama ............................................................................ 97 PERANCANGAN SISTEM PENENTUAN JURUSAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN MENGGUNAKAN METODE TECHNIQUE FOR ORDER PREFERENCES BY SIMILIARITY TO IDEAL SOLUTION (TOPSIS) Edi Ismanto, Eka Pandu Cynthia .............................................................................................................. 105

  USING A ROLE PLAYING STRATEGY IN COLLABORATION WITH ACTIVE DEBATE FOR DEVELOPING LEARNING INTEREST IN CIVIC EDUCATION LEARNING PROCESS Yulianto Bambang Setyadi, Rejeki Trismantyasi .................................................................................... 119 BERPIKIR ANALOGIS SISWA SMP DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI KEMAMPUAN MATEMATIKA Irwani Zawawi ........................................................................................................................................... 124 MODEL PEMBELAJARAN ISICARD-MATCH UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI AKTIF DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PADA SISWA SMP Sutan Syahrir Zabda, Siti Nurkayati ......................................................................................................... 136 PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MAHASISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DIKOLABORASIKAN DENGAN GALLERY WORK Uswatun Khasanah, Harina Fitriyani ........................................................................................................ 150 LIGHTENING THE LEARNING CLIMATE EFFORTS IN MAKING FUN LEARNING Sumaryati .................................................................................................................................................... 158 GROUNDING VISION OF BUILDING PROGRESSIVE EDUCATION Sri Tutur Martaningsih, Ika Maryani ....................................................................................................... 164 MODEL PENGUATAN KARAKTER MELALUI PERKULIAHAN KEPRAMUKAAN PADA MAHASISWA PPKN SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN MUTU LULUSAN Sri Arfiah, Bambang Sumardjoko, Agus Prasetyo .................................................................................. 171 PENUMBUHAN BUDI PEKERTI MELALUI GERAKAN LITERASI SEKOLAH Triwati Rahayu ........................................................................................................................................... 179 EVALUASI PROGRAM ADIWIYATA DALAM MEWUJUDKAN SEKOLAH PEDULI DAN BERBUDAYA LINGKUNGAN DI SDN NOGOPURO YOGYAKARTA Trikinasih Handayani ................................................................................................................................. 184 PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI TGT DAN NHT TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI KEAKTIFAN PESERTA DIDIK Sri Sutarni, Agung Rosyidi........................................................................................................................ 191 PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS PADA MATA KULIAH ALJABAR MATRIKS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE THINK TALK WRITE Widayati ...................................................................................................................................................... 203 SNPT- AND KKNI-BASED CURRICULUM ORGANIZATION Zainal Arifin, Laili Etika Rahmawati ....................................................................................................... 212 KESULITAN-KESULITAN GURU DALAM MENGEMBANGKAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP) MATA PELAJARAN PENDIDKAN KEWARGANEGARAAN (PKn) KURIKULUM 2013 DI SMP SE KOTA YOGYAKARTA Susena, Triwahyuningsih, Supriyadi, dan Dikdik Baehaqi Arief ........................................................... 220

  IDENTIFIKASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA BUKU PELAJARAN AGAMA ISLAM SEKOLAH DASAR Almuntaqo Zainuddin ................................................................................................................................ 234

  DEVELOPMENT STRATEGY OF INSTRUMENT TEST ASSESSMENT FOR THE HIGHER ORDER THINKING STUDENTS Laili Etika Rahmawati, Siti Kholifatul Hasanah, Anggraeni Dwi Sulistyowati .................................... 241 PENGEMBANGAN INSTRUMEN UJI KOMPETENSI KINERJA LABORATORIUM UNTUK MAHASISWA CALON PENDIDIK BIOLOGI Billyardi Ramdhan, Syane Triwulandari, Suhendar, Aa Juhanda .......................................................... 247 ANALISIS PEMANFAATAN M-LEARNING DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN AKUNTANSI FKIP UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Suranto ........................................................................................................................................................ 257 MENCARI FORMAT BARU PENDIDIKAN MULTIKULTURAL DI INDONESIA PADA ERA GLOBALISASI Ahmad......................................................................................................................................................... 265 ONLINE SOCIAL MEDIA AMONG STUDENTS Moh. Chairil Asmawan ............................................................................................................................. 277 METODE CERITA DALAM PENDIDIKAN ISLAM DI RAUDHATUL ATHFAL/TAMAN KANAK-KANAK Zulkarnein Lubis ........................................................................................................................................ 283 PROFILE OF DAILY TEST SENIOR HIGH SCHOOL BIOLOGY TEACHER MADE OF MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA IN 2015/2016 ACADEMIC YEAR Hariyatmi, Fitri Marsiyah ......................................................................................................................... 295 PEMBELAJARAN BERBASIS EDUTAINMENT UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA Juli Maini Sitepu ........................................................................................................................................ 304 PENGELOLAAN KELAS BERBASIS MEDIA PEMBELAJARAN VISUAL DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR MAHASISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH 1 Titik Asmawati, Roro Yayuk Fitrianingrum, Novita Elysia .................................................................. 311 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR STATISTIKA BERBASIS INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY (ICT) Hamidah Suryani Lukman, Astri Sutisnawati .......................................................................................... 318 DESAIN DAN PERENCANAAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TINGKAT SEKOLAH DASAR Indra Prasetia .............................................................................................................................................. 326 PARADIGMA PENDIDIKAN BERPENCIRI SEBAGAI PILAR PENDIDIKAN BEREPUTASI DALAM MENGHADAPI TANTANGAN KOMPUTASI-INFORMASI-KOMUNIKASI GLOBAL Harun Joko Prayitno .................................................................................................................................. 334 EVALUASI PELAKSANAAN KELAS UNGGULAN DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA Dian Artha Kusumaningtyas, Eko Nursulistiyo ...................................................................................... 341 PEDAGOGI HARAPAN: TELAAH PADA PENDIDIKAN DI INDONESIA Dody Hartanto, Sunaryo Kartadinata ....................................................................................................... 349

  INTERPERSONAL COMMUNICATION OF THE PRINCIPAL AS EFFORTS TO DEVELOP CHARACTER EDUCATION Achmad Fathoni , Anatri Desstya ............................................................................................................. 359 PENGUATAN IDENTITAS MAHASISWA CALON TENAGA PENDIDIK MUHAMMADIYAH Wahdan Najib Habiby ............................................................................................................................... 366 ANALISIS KESESUIAN INSTRUMEN SUMATIF DENGAN TUJUAN KOGNITIF PEMBELAJARAN MATA KULIAH EVALUASI PROSES DAN HASIL BELAJAR DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN Nani Aprilia ................................................................................................................................................ 372 BUILDING THE CHARACTER OF ENTREPRENEURSHIP FOR PRE-SCHOOL STUDENTS THROUGH SCIENCE LeonitaSiwiyanti ........................................................................................................................................ 377 TAHAPAN DAN KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR (UPAYA PEMAKNAAN DEVELOPMENT TASK) Ichsan Anshory AM, Erna Yayuk, Dyah Worowirastri E ...................................................................... 383

  KAN LINGKUNGAN BELAJAR YANG MENYENANGKAN Aryati Prasetyarini ..................................................................................................................................... 390

  IMPLEMENTASI PROGRAM ADIWIYATA PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KOTA YOGYAKARTA Novi Febrianti, Nani Aprilia...................................................................................................................... 396 MODEL PENDIDIKAN SEKS PADA ANAK SEKOLAH DASAR BERBASIS TEORI PERKEMBANGAN ANAK Muhammad Abduh, Murfiah Dewi Wulandari ....................................................................................... 403 MEMBANGUN KARAKTER SISWA MELALUI PEMBELAJARAN HUMANIS RELIGIUS DI SD MUHAMMADIYAH PROGRAM KHUSUS KOTTABARAT SURAKARTA Minsih ......................................................................................................................................................... 412 PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN AKTIF,

  INOVATIF , KREATIF, EFEKTIF DAN MENYENANGKAN (PAIKEM) Hotma Siregar ............................................................................................................................................ 420 PENDIDIKAN MEMANDIRIKAN DAN MENDEWASAKAN PADA SEKOLAH BERBASIS AGAMA ISLAM MELALUI KURIKULUM 2013 Jamila .......................................................................................................................................................... 429 UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MAHASISWA MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN PENILAIAN AUTENTIK PADA MATAKULIAH ANALISA KOMPLEKS Zainal Azis .................................................................................................................................................. 439 MODEL PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KOMBINASI STRATEGI EVERYONE IS A TEACHER HERE DENGAN ANSWER GALLERY PADA PEMBELAJARAN PPKNDI SMP MUHAMMADIYAH 5 SURAKARTA TAHUN 2016

  .......................................................................................... 450

  PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI UAD MELALUI MODEL BELAJAR PROBLEM BASED LEARNING PADA MATA KULIAH METODOLOGI PENELITIAN Trianik Widyaningrum .............................................................................................................................. 457 PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING) PADA TEKS NEGOSIASI Roni Sulistiyono ......................................................................................................................................... 464 DISIPLIN POSITIF; MEMBENTUK KARAKTER TANPA HUKUMAN Nur Hidayat, Danarti, Sri Darwati ............................................................................................................ 471

  IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN INKLUSI BAGI PESERTA DIDIK ABK DI MI MUHAMMADIYAH PK KARTASURA Saring Marsudi, Winda Hastuti ................................................................................................................. 478 PENGENALAN URBAN HEAT ISLAND PADA PESERTA DIDIK SEBAGAI UPAYA MITIGASI BENCANA KLIMATOLOGIS DI KOTA SURAKARTA Siti Azizah Susilawati, Baharudin Syaiful Anwar, Nanda Khoirunisa .................................................. 486 ANXIETY : APA DAN BAGAIMANA? Dwi Astuti................................................................................................................................................... 495 KEEFEKTIFAN MODEL PENINGKATAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIOLOGI PASCA SERTIFIKASI BERBASIS PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (PKB) DI KARESIDENAN SURAKARTA Sofyan Anif ................................................................................................................................................ 500 PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MAHASISWA CALON GURU MELALUI PEMBELAJARAN INVESTIGASI Harina Fitriyani, Uswatun Khasanah ....................................................................................................... 511 METODE STORYTELLING SEBAGAI TINDAKAN PREVENSI KEKERASAN SEKSUAL PADA ANAK Choiriyah Widyasari .................................................................................................................................. 519 PENDIDIKAN KARAKTER SEJAK USIA DINI YANG MENYENANGKAN Ijah Mulyani Sihotang ............................................................................................................................... 527 PERAN PENDIDIK SEBAGAI ROLE MODEL DALAM PENGEMBANGAN KARAKTER PESERTA DIDIK Pirman Ginting ........................................................................................................................................... 532 PENERAPAN CLASSROOM LANGUAGE DALAM PEMBELAJARAN BAHASA

  INGGRIS DI SMP Mandra Saragih .......................................................................................................................................... 538 PENDIDIKAN USIA DINI MELALUI AGAMA DAN SASTRA Winarti ........................................................................................................................................................ 543 KESANTUNAN BERBAHASA DALAM PERSPEKTIF PRAGMATIK Andi Sadapotto, Muhammad Hanafi ........................................................................................................ 548 ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTERMATA KULIAH ANALISIS KURIKULUM DAN MATERI PEMBELAJARAN MATEMATIKA SMA Anggit Prabowo ......................................................................................................................................... 556

  MEDIA DIORAMA DAN SEMPOA (DIOPOA) PADA MATERI PENGOLAHAN DATA Yulia Maftuhah Hidayati, Fitri Kurniawan, Muhammad Ryan Ikhsanudin .......................................... 565 TENGAH Suharjo, Puji Lestari, Muhammad Khanif................................................................................................ 570 PERAN PERMAINAN MUSIK FEELING BAND TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSI ANAK Junita Dwi Wardhani, M.Ed ...................................................................................................................... 578 PEMBELAJARAN MODA DALAM JARINGAN (MODA DARING) Mhd. Isman ................................................................................................................................................. 586 PENGGUNAAN MEDIA KOMIK MELALUI METODE LEARNING STARTS WITH A QUESTION DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA Henny Zurika Lubis dan Rodiatul Hasanah ............................................................................................. 589

  INTERNASIONALISASI PERGURUAN TINGGI; STUDI MULTISITUS PADA PERGURUAN TINGGI ISLAM DI YOGYAKARTA Djalal Fuadi ................................................................................................................................................ 594 MENINGKATKAN ENGAGEMENT SISWA SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR M. Fahmi Johan Syah ................................................................................................................................ 608 ANALISIS TENTANG ANAK HIPERAKTIF DAN UPAYA MENGATASINYA PADA SISWA KELAS III SD MUHAMMADIYAH 5 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 Putri Pangesti Rahayu, Suwarno ............................................................................................................... 612 EFEKTIVITAS PENILAIAN TERJEMAHAN KARYA SASTRA: PERSPEKTIF FUNGSIONAL Anam Sutopo .............................................................................................................................................. 617 KAJIAN KEMANDIRIAN SEKOLAH DI AMAL USAHA MUHAMMADIYAH

  H. Muhammad Joko Susilo ....................................................................................................................... 625

ISBN: 978-602-361-045-7

  KESULITAN-KESULITAN GURU DALAM MENGEMBANGKAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP) MATA PELAJARAN PENDIDKAN KEWARGANEGARAAN (PKn) KURIKULUM 2013 DI SMP SE KOTA YOGYAKARTA

  Susena, Triwahyuningsih, Supriyadi, dan Dikdik Baehaqi Arief Program Studi PPKN FKIP UAD

  Supriyadi902@yahoo.co.id Civic Education designed as a subject in school, includes the dimensions of cognitive, affective, and psychomotoric, that are confluent or mutual penetration and integrated within the context of the substance of ideas, values, concepts and moral. In praxis, there are many constraints and limitations. There are indications: Civics teacher competency lack of understanding and sometimes confused in developing the teaching learning process. The teaching learning process is less interesting, so boring learning activities for students, etc. This study is aimed to map the problems, particularly regarding to the difficulties of teachers in developing learning tools of civics in school. This research is survey research (exploration) that took the subject of Civics teacher at Junior High School (SMP), which is located in the city of Yogyakarta. The data are collected by distributing questionnaires to be filled by the Civics teachers. Data analysis was performed through the stages of data collection and analysis using the methods of inductive logical thinking, interpret a phenomenon that comes from the perception of teachers, and connect with one another in order to obtain a systematic description of the problem. The results showed that the Civics teacher at junior high schools in the city of Yogyakarta, has difficulties making lesson plan (RPP) based on 2013 curriculum. Difficulties preparing RPP may include: (1) administrative difficulties in the process and the lack of mastery of the development principle; (2). Teachers have difficulties in reviewing the syllabus, identification of learning materials, define and formulate learning objectives, the development of learning activities, elaboration of assessments, and allocation of time, as well as a source of learning. Keywords: difficulty teachers; Civics lesson plan. ABSTRAK: Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dirancang sebagai mata pelajaran di sekolah, memuat dimensi-dimensi kognitif, afektif, dan psikhomotorik, bersifat konfluen atau saling penetrasi dan terintegrasi dalam konteks substansi ide, nilai, konsep dan moral. Dalam praksis/pelaksanaannya banyak mengalami kendala dan keterbatasan, diantaranya terdapat indikasi-indikasi: kompetensi guru PKn yang nampak kurang paham dan kadang mengalami kebingungan dalam mengembangkan pembelajarannya, kurang menariknya kegiatan pembelajaran sehingga membosankan siswa, dsb. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan diskripsi tentang peta permasalahan, khususnya mengenai kesulitan guru dalam mengembangkan perangkat pembelajaran PKn di sekolah. Jenis nelitian ini termasuk penelitian survey (eksplorasi) yang mengambil subyek para Guru PKn di Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang berlokasi di kota Yogyakarta. Data dihimpun dengan cara menyebarkan kuesioner untuk diisi oleh para guru pengasuh mata pelajaran PKn. Analisis data dilakukan melalui tahapan pengumpulan dan analisis data yang dilakukan dengan menggunakan cara- cara berfikir logis induktif, memaknai suatu gejala yang bersumber dari persepsi guru, dan menghubungkan satu dengan lainnya sehingga diperoleh suatu diskripsi yang sistamtis mengenai permasalahannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa para guru PKn pada SMP- SMP di kota Yogyakarta tidak terlepas dari berbagai kesulitan yang bervariasi dalam menyusun perencanaan pelaksanaan pembelajaran (RPP) mata pelajaran PKn berbasis Kurikulum 2013. Kesulitan-kesulitan menyusun RPP yang dimaksud meliputi: (1) Kesulitan administrasi pada proses dan lemahnya penguasaan prinsip-prinsip pengembangan; (2). Kesulitan guru dalam menentukan langkah-langkah mengkaji silabus, identifikasi materi

  220 220

  

pembelajaran, menentukan dan merumuskan tujuan pembelajaran, pengembangan kegiatan

pembelajaran, penjabaran jenis penilaian, dan alokasi waktu, serta sumber belajarnya. Kata kunci: kesulitan guru; rencana pelaksanaan pembelajaran PKn.

  Dalam praksisnya pada umumnya skenario pembelajaran PKn di sekolah-sekolah masih memperlihatkan model konvensionalnya, sebagai ada nya, belum atau tidak dirancang dengan inovasi-inovasi baru oleh para guru.

  The Progressive and Fun Education Seminar

  221

  The Progressive and Fun Education Seminar

  221

  The Progressive and Fun Education Seminar The Progressive and Fun Education Seminar

  Perbedaan utamanya, bahwa kurikulum 2013 berbasis pada pembelajaran saintifik. kurikulum sebelumnya, yaitu: pendekatan Nov.2014). Dalam kaitannya dengan perubahan ini, persoalan utamanya adalah kesulitan yang dialami guru. Dilansir oleh harian Kompas, khirnya guru menjadi bingung, meraba-raba bak berjalan di tempat gelap. Diklat kurikulum tak selalu menambah paham hanya menambah materi ke sekolah. Diklat perlu ditingkatkan mutunya, sebaliknya pendampingan formal administrasi dikurangi karena memberatkan. Kami semakin repot melayani permintaan data dan mengisi instrument dari berbagai pihak . (Lily Halim, Kompas, 26 November 2014:6). Dalam kenyataan, perubahan kurikulum tidak diikuti kesiapan guru. total 2,4 juta guru SD, SMP, SMA, SMK, sebanyak 1.397.000 guru diantaranya telah dilatih untuk menjalankan kurikulum 2013. Meski demikian, di lapangan, guru tetap dituntut untuk lebih proaktif dalam

  Pembaharuan kurikulum berkaitan dengan kompetensi guru. Gejala kurang sehatnya praksis pembelajaran di sekolah- sekolah termasuk dalam hal ini menyangkut pembelajaran PKn, oleh pemerintah direspon dengan memperbaharui kurikulum. Upaya pembaharuan dilakukan secara besar- besaran Kurikulum KTSP diperbaharui dengan Kurikulum 2013. Nomor 5 Tahun 2010 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional, pemerintah mengagendakan aksi terkait dengan kurikulum berupa penataan dan dan (Harian Kompas, 19 Sep 2014: 6).

  kemampuan partisipatif (civic skill) dalam menghadapi berbagai masalah kehidupan masyarakat bangsa dan negara, Pilihan strategi, metode dan teknik pembelajaranya hendaknya selektif dan dikembangkan sesuai tujuan serta bahan ajar yang logis dan realistis bagi kehidupan anak didik.

  PENDAHULUAN

  (civic disposition), dan mengembangkan

  kritis, mengembangkan aspek afektif untuk menumbuhkan komitmen atau kepedulian

  knowledge) sehingga anak suka berfikir

  Idealnya pembelajaran PKn dapat menggerakkan minat dan aktivitas peserta didik. Skenario pembelajaran PKn disusun untuk dapat melatih anak dalam mengembangkan pengetahuan (civic

  belakangan ini disebut-sebut pula sebagai mata pelajaran yang syarat dengan misi pendidikan karakter. Dalam realitasnya, implementasi pembelajaran PKn pada berbagai jenis dan jenjang pendidikan sekolah, menghadapi banyak kendala dan keterbatasan sehingga pembelajaran PKn selama ini terkesan konvensional, lebih menekankan dimensi kognitif, pengelolaannya belum kondusif, belum produktif, dan belum memberikan kontribusi teoritis maupun praktek-praktek pembiasaan perilaku anak didik. pembelajaran dan penilaian dalam PKn lebih menekankan pada dampak instruksional (instructional effects) yang terbatas pada penguasaan materi (content mastery) atau dengan kata lain hanya (Dasim Budimansyah, 2010:142)

  and character building), dan lagi

  PKN dirancang sebagai mata pelajaran yang memuat dimensi-dimensi kognitif, afektif, dan psikhomotorik terintegrasi dalam konteks substansi ide, nilai, konsep dan moral. Sesuai tujuan PKn untuk keperluan pembentukan warga negara yang baik (to be good citizen), banyak pihak berharap PKn menjadi pionir dalam nation

  221

ISBN: 978-602-361-045-7

  Kurikulum 2013. (Kompas, 9 September 2014:10). Persoalan ini dialami pula oleh para guru PKn. Pengembangan model- model pembelajarannya, baik dalam perencanaan maupun pelaksanaannya menemui masalah.

  PKn dipersepsikan sebagai salah satu mata pelajaran yang syarat dengan nilai-nilai karakter yang penting untuk mendorong siswa mengenal dirinya sebagai makhluk sosial. PKn sebagai pendidikan karakter, memiliki substansi pengetahuan yang sangat urgen untuk membangun cara berfikir, bersikap dan berbuat, yang mendorong siswa mengembangkan kemampuan diri sendiri dan dalam berinteraksi sosial. Secara langsung PKn dapat menumbuhkan kesadaran menjadi warga negara yang baik, yakni memiliki pengetahuan, komitmen dan kecakapan yang dilandasi nilai-nilai kebangsaan dan berjiwa patriotis, dsb. Dalam prakteknya, PKn yang diunggulkan/dianggap bisa mengatasi krisis bangsa, tetapi cenderung diremehkan oleh banyak pihak. diantaranya, bahwa mata pelajaran PKn tidak menjadi mata pelajaran yang diujikan secara nasional menjadi kendala dalam pembentukan karakter siswa. Salah satu akibatnya adalah kurangnya perhatian dari peserta didik maupun pihak penyelenggara sekolah. Terlepas dari pro dan kontra efektifitas ujian nasional itu, banyak para peserta didik maupun pihak sekolah memandang bahwa mata pelajaran yang di ujikan secara nasionallah yang lebih mendapatkan penekanan, sehingga banyak para peserta didik menganggap PKn kurang penting dibandingkan mata pelajaran yang diujikan secara nasional.

  Dari sejumlah masalah diantaranya adanya pembelajaran PKn yang pada umumnya masih menekankan aspek kognitif, praksis pembelajarannya yang konvensional, tidak kondusif/tidak produktif, banyak guru kurang paham/kebingungan dalam sistem pembelajaran, PKn yang dirasakan kurang menarik para siswa, dsb. Tulisan ini mencoba mengungkap kesulitan-kesulitan guru dalam mengembangkan pembelajaran PKn. Mengingat luasnya permasalahan, tulisan ini membatasi diri dalam pengungkapan masalah, yakni pada sekitar kompetensi guru penyusunan perencanan pembelajaran, khususnya dalam hal penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) PKn SMP-SMP di kota Yogyakarta, sehingga masalahnya dapat dirumuskan sbb.: Dalam mengembangkan pembelajaran PKN khususnya dalam hal penyusunan RPP PKn, apa kesulitan- kesulitan guru ?

  Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan diskripsi tentang peta kedalaman dan keluasan permasalahan kesulitan-kesulitan guru dalam mengembangkan pembelajaran PKn di sekolah.

  PKn penuh dengan muatan nilai- nilai afektif/moral untuk keperluan pembentukan warga negara yang baik (to be good citizen). PKn memiliki dimensi luas. Dasim (2010:141) mengemukakan bahwa konfigurasi atau kerangka sistemik PKN dibangun di atas tiga paradigma, yakni pardigma kurikuler, teoritik, dan programatik, yakni:

  1. PKn secara kurikuler dirancang sebagai subyek pembelajaran yang bertujuan mengembangkan potensi indiividu agar menjadi warga negara yang berakhlak mulia, cerdas partisipatif, dan bertanggung jawab

  2. PKn secara teoritik dirancang sebgai subyek pembelajaran yang memuat dimensi-dimensi kognitif, afektif, dan psikomotorik yang bersifat konfluen atau saling penetrasi dan terintegrasi dalam konteks substansi ide, nilai, konsep dan moral Pancasila, kewarganegaraan yang demokratis, dan bela Negara

  3. PKn secara programatik dirancang sebagai subyek pembelajaran yang menekankan pada isi yang mengusung nilai-nilai (content-embedding values) dan pengalaman belajar (learning

  experiences)dalam bentuk berbagai

  222 222 perilaku yang perlu diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari.

  Sebagai sebuah mata pelajaran disekolah, guru memiliki peran yang utaama, sehingga diperlukan kompetensi keahlian dan keprofsian. Pada dimensi kompetensi professional atau akademik, kemampuan guru dapat diamati dari aspek- aspek berikut ini:

  Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian survey, yang bertujuan mengidentifikasikan sejumlah kesulitan guru dalam mengembangkan pembelajaran PKn di SMP yang didiskripsikan secara kualitatif.

  223

  The Progressive and Fun Education Seminar

  223

  The Progressive and Fun Education Seminar

  223

  The Progressive and Fun Education Seminar The Progressive and Fun Education Seminar

  Objek penelitian ini berupa pengamatan tentang kesulitan-kesulitan perencanaan pengembangan pembelajaran PKn SMP berbasis Kurikulum 2013 pada SMP sebagai obyek penelitian dapat dirinci, yakni meliputi kesulitan-kesulitan dalam hal: (1) Perumusan Tujuan; (2) Pemilihan Strategi / Metode ( Model/ Startegi / Metode /Teknik) Pembelajaran PKn; (3) Pengembangan Bahan Ajar dan sumber belajar; (4) Skenario pembelajaran

  Pemilihan lokasi penelitian di seluruh SMP Kota Yogyakarta memiliki pertimbangan bahwa sekolah-seolah dimaksud dapat dijadikan parameter untuk melihat permasalahan pengembangan pembelajaran PKn, karena memiliki aksesibilitas yang relatif tinggi, sebagian besar telah melaksanakan Kurikulum 2013, dan tingkat permasalahan yang dihadapi relatif lebih kompleks. Penelitian dilakukan selama kurang lebih dua bulan, yakni Juni dan Juli 2015.

  Jadi seorang guru, termasuk guru mata pelajaran PKn dituntut untuk memiliki kompetensi menyusun perencanaan pembelajaran

  1. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu

  Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan renccana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang memuat identitas mata pelajaran, Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar (KD), indicator pencapaian kompetensi, tujuaan pembelajaran, kegiatan pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian hasil belajar, dan sumber belajar.

  Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) secara Permendiknas No. 41/2007 tentang standar Proses disebutkan:

  Kompas,19 Sep 2014: 6). Sebagai mata pelajaran di sekolah setiap proses pembelajaran memerlukan perencanaan. Demikian pula setiap guru PKn dituntut memiliki kemampuan menyusun perencanaan pembelajaran. pendidikan berkewajiban menyusun Rencana

  Kritik atas pelaksanaan kurikulum 2013 antara lain pendekatan integrative yang digunakan dalam kurikulum yang memadukan materi tentang spiritual, sikap social, pengetahuan

  Sesuai Perpres Nomor 5 Tahun 2010 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional, pemerintah mengagendakan berupa penataan dan penyempurnaan kurikulum yang ada. Kurikulum PKn juga mengalami perubahan, yakni dari kurikulum KTSP 2006 menjadi Kurikulum 2013. Perubahan kurikulum membawa pengaruh besar terhadap proses

  5. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri. (PLPG, 2012:30)

  4. Mengembangkan keprofesian secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif.

  3. Mengembangkan materi pelajaran yang diampu secara kreatif.

  2. Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran/bidang pengembangan yang diampu.

METODE PENELITIAN

ISBN: 978-602-361-045-7

  (Saintifik); (5) Pemilihan media; dan (6) Penilaian Pembelajaran

  Subjek penelitian meliputi semua guru PKn di seluruh SMP se Kota Yogyakarta baik sekolah negeri maupun swasta yang masih melaksanakan kurikulum KTSP maupun Kurikulum 2013. Pengumpulan data dilakukan dengan kuessioner dan dokumentasi. Peneliti berhasil menghimpun data dari 30 orang guru PKn. Dokumentasi terutama berupa catatan/data tentang dokumen pembelajaran (RPP), latar belakang sosial dan pendidikan para responden.

  Analisis data dilakukan dengan memberikan makna atas gejala-gejala yang ditemukan, dihubungkan satu dengan lainnya hingga diperoleh informasi pengetahuan yang utuh/konseptual (diskriptif). Diskripsi dimaksud berupa peta permasalahan pengembangan pembelajaran PKn yang dibangun melalui cara berfikir logis induktif bersumber pada persepsi atau pendapat subyek dan gejala yang teridentifikasi.

  PEMBAHASAN

  1. Proses Penyusunan Rencana Pembelajaran

  Penyusunan RPP mata pelajaran PKn pada SMP-SMP di Kota Yogyakarta, dilakukan pada awal semester oleh sebagian besar (25 orang) guru dan sebagian (16 orang) lainnya pada awal tahun. Kesulitan, terutama adanya: materi yang terlalu banyak, kesulitan membagi waktu, menentukan kedalaman ranah tujuan, dan mengembangkan pendekatan dan metode pembelajaran, dan hanya ada dua orang guru yang merasa tidak mengalami kesulitan di atas.

  Terdapat sebagian besar (28 orang) guru menyusun RPP secara mandiri, sebagian (10 orang) lainnya secara kelompok melalui MGMP PKn, dan sebagian lainnya menyusun secara mandiri dan secara kelompok. Kesulitan-kesulitan yang dapat ditemukan meliputi: menyusun penilaiannya, ada tambahan muatan materi dari Yayasan, sisipan terkait gejala alam, menentukan RPP yang cocok dengan siswa, dan perkembangan materi ajar.

  Dalam hal dilakukannya supervisi terhadap RPP, sebagian besar (20 orang) guru PKn yang menjawab bahwa RPP selalu dilakukan supervisi, lainnya (6 orang) mengatakan RPP tidak disupervisi, dan (4 orang) tidak berpendapat. Dari hasil supervisi RPP dapat ditemukan ada RPP yang tidak sesuai/selaras dengan silabus. Kesulitan-kesulitannya, diantaranya karena alasan: Guru bidang studi PKn membuat RPP hanya sendiri, Supervisor sibuk sehingga fungsi pembinaan pengawalan berjalan kurang optimal, Kepala Sekolah tidak/belum tentu menguasai materi, Dalaam hal terrakhir ini bisa dipahami bahwa secara fungsional pimpinan sekolah kiranya cukup menguasai prinsip umum saja, karena tidaklah mungkin kepala sekolah yang juga sebagai guru suatu bidang studi dapat menguasai semua materi mata pelajaran. Dari sisi supervisi membutuhkan metode alternatif yang bisa mengatasi keterbatasan, seperti menyampaikan laporan hasil penyusunan RPP secara berkelanjutan.

  2. Prinsip Pengembangan Rencana Pembelajaran

  Seluruh guru menyusun RPP berdasarkan silabus dari Kemendikbud RI, yakni menurunkan dari silabus. Kesulitan utamanya adalah silabus sering berubah-ubah. Muatan lokal tidak mendapatkan tempat, atau guru tidak bisa memasukkan muatan lokal, karena materi sudah sangat padat.

  Menyusun RPP dengan mempertimbangkan kebutuhan anak didik, dilakukan sebagian besar (21 orangg) guru, tetapi (5 orang) lainnya, RPP tidak mempertimbangkannya. Kesulitan guru adalah: menghadapi tingkat kemampuan anak berbeda-

  224 224 beda, kebutuhan anak heterogen, waktu yang tersedia, karakter kelas belum nampak, latar belakang siswa, imtak siswa beragam, perbedaan lokasi, menentukan RPP yang cocok dengan setiap siswa, sulit/tidak mudah membuat RPP dengan memperhatikan individu siswa.

  Menyusun RPP dengan prisip dapat mendorong partisipasi aktif siswa dilaksanakan sebagian besar (28 orang) guru, tetapi ada (2 orang) guru yang tidak memperhatikan prisip tersebut. Kesulitan guru adalah menghadapi kenyataan bahwa tidak semua siswa dapat aktif, motivasi anak berbeda, siswa pemalu, dan tidak mudah menghafal anak.