Jenis guru dalam realita. docx

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pendidikan yang baik merupakan wahana untuk membangun sumber daya
manusia (human resource) dan sumber daya manusia tersebut menjadi faktor
determinan bagi keberhasilan pembangunan dan kemajuan suatu bangsa. Dalam
GBHN dikemukakan bahwa tujuan akibat pembangunan nasional adalah
pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh
masyarakat Indonesia. Untuk menyelaraskan diri dengan perkembangan
kehidupan masyarakatnya maka seseorang sangatlah memerlukan pendidikan.
Berhubungan dengan hal ini maka dibentuklah lembaga pendidikan yang khusus
menyelenggarakan tugas-tugas kependidikan.
Dalam

lembaga

pendidikan

yang


menyelenggarakan

kegiatan

kependidikan, sangatlah penting kehadiran guru-guru yang profesional. Guru
merupakan faktor yang sangat dominan dan paling penting dalam pendidikan
formal pada umumnya karena bagi siswa guru sering dijadikan tokoh teladan
bahkan menjadi tokoh identifikasi diri. Guru adalah orang yang tahu persis situasi
dan kondisi diterapkannya kurikulum yang berlaku. Selain itu, guru bertanggung
jawab atas terciptanya hasil belajar yang diinginkan , dalam Raka Joni ( Dimiyati
dan Mudjiono, 1999: 287). Guru yang mampu memahami dan menjalankan
tugasnya sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan.
Tugas guru sebagai suatu profesi, menuntut kepada guru untuk
mengembangkan profesionalitas diri sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Mendidik, mengajar, dan melatih anak didik adalah tugas guru sebagai
suatu profesi. Tugas guru sebagai pendidik, meneruskan dan mengembangkan

Jenis Guru dalam Realita

1


nilai-nilai hidup kepada anak didik. Tugas guru sebagai pengajar berarti
meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi kepada anak
didik. Tugas guru sebagai pelatih berarti mengembangkan ketarampilan dan
menerapakannya dalam kehidupan demi masa depan anak didik. Menurut
Chamberlin (1969) tingkat-tingkat profesional guru terdiri dari: cadet teacher,
executive teacher,lead teacher, master teacher, provisional teacher, propisional
teacher, regular teacher, senior teacher, special teacher, teacher assisten, teacher
intern, dan team leader.
Semua jenis guru tersebut bertanggung jawab mengatur, walaupun tingkat
otoritasnya tidak sama dengan sistem pengajaran. Penempatan jenis guru sekolah
bertanggung jawab kepada sistem ijazah keguruan pada suatu negara. Seorang
master teacher pada suatu negara., mungkin pada negara lain ditempatkan sebagai
guru regular teacher. Semua jenis staf propesional tersebut dikategorikan menjadi
empat kategori karena diantaranya menunjukan kesamaan-kesamaan tertentu.
Adapun pembahasan yang akan kami paparkan dalam makalah kami yaitu tentang
“Jenis Guru dalam Realita” disertai dengan deskripsi tentang pengertian guru serta
tugas dan kewajiban yang harus dijalankan.

B. Rumusan Masalah


1. Apa pengertian guru?
2. Apa saja jenis guru yang ada dalam realita?
3. Bagaimana tugas-tugas yang harus dijalankan oleh guru-guru yang ada dalam
realita?

C. Tujuan

Jenis Guru dalam Realita

2

1. Untuk mendeskripsikan pengertian guru.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis guru yang ada pada kenyataan saat ini
3. Untuk mengetahui tugas-tugas yang harus dijalankan oleh guru pada masingmasing jenisnya.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Guru


Dari segi bahasa, guru berasal dari bahasa Indonesia yang berarti orang
yang pekerjaannya mengajar. Menurut J.E.C. Gericke dan T. Roorda yang dikutip
oleh Ir. Poedjawijatna, menerangkan bahwa guru berasal dari bahasa Sansekerta,
yang artinya berat, besar, penting, baik sekali, terhormat dan juga berarti pengajar.
Dalam bahasa Inggris dijumpai beberapa kata yang berdekatan artinya dengan
guru, kata teacher berarti guru, pengajar kata educator berarti pendidik, ahli
mendidik dan tutor yang berarti guru pribadi, atau guru yang mengajar di rumah,
memberi les (pelajaran).
Menurut Hadari Nawawi, guru adalah orang yang mengajar atau
memberikan pelajaran di sekolah (kelas). Secara lebih khusus lagi, ia mengatakan
bahwa guru berarti orang yang bekerja dalam bidang pendidikan dan pengajaran
yang ikut bertanggung jawab dalam membantu anak-anak mencapai kedewasaan
masing-masing. Artinya, guru tidak hanya memberi materi di depan kelas, tetapi
juga harus aktif dan berjiwa kreatif dalam mengarahkan perkembangan murid.
Akan tetapi pengertian guru menurut istilah masa sekarang, menjadi arti yang
lebih luas dalam masyarakat dari arti diatas, yakni semua orang yang pernah
memberikan suatu ilmu atau kependidikan tertentu kepada seseorang atau

Jenis Guru dalam Realita


3

sekelompok orang dapat disebut sebagai “guru”, misalnya guru silat, guru
mengetik, guru menjahit, bahkan guru mencopet.
Guru menurut paradigma baru ini bukan hanya bertindak sebagai
pengajar, tetapi juga sebagai motivator dan fasilitator proses belajar mengajar
yaitu realisasi atau aktualisasi potensi-potensi manusia agar dapat mengimbangi
kelemahan pokok yang dimilikinya. Sehingga hal ini berarti bahwa pekerjaan
guru tidak dapat dikatakan sebagai suatu pekerjaan yang mudah dilakukan oleh
sembarang orang, melainkan orang yang benar-benar memiliki wewenang secara
akademisi, kompeten secara operasional dan profesional. Guru merupakan
suatu profesi, yang berarti suatu jabatan yang memerlukan
keahlian khusus sebagai guru dan tidak dapat dilakukan oleh
sembarang orang di luar bidang pendidikan. Walaupun pada
kenyataannya masih terdapat hal-hal tersebut di luar bidang
kependidikan.
Untuk

seorang


menerapkan
melaksanakan

guru

berbagai
tugasnya

perlu

prinsip
secara

mengetahui

mengajar

agar

professional,


dan

dapat

ia

dapat

yaitu

sebagai

berikut:
1.

Guru harus dapat membangkitkan perhatian peserta didik
pada

materi


pelajaran

yang

diberikan

serta

dapat

menggunakan berbagai media dan sumber belajar yang
bervariasi.
2. Guru harus dapat membangkitkan minat peserta didik untuk
aktif dalam berpikir serta mencari dan menemukan sendiri
pengetahuan.
3.

Guru harus dapat membuat urutan (sequence) dalam
pemberian pelajaran dan penyesuaiannya dengan usia dan

tahapan tugas perkembangan peserta didik.

Jenis Guru dalam Realita

4

4. Guru perlu menghubungkan pelajaran yang akan diberikan
dengan

pengetahuan

yang

telah

dimiliki

peserta

didik


(kegiatan apersepsi), agar peserta didik menjadi mudah
dalam memahami pelajaran yang diterimanya.
5.

Sesuai dengan prinsip repetisi dalam proses pembelajaran,
diharapkan guru dapat menjelaskan unit pelajaran secara
berulang-ulang hingga tanggapan peserta didik menjadi jelas.

6.

Guru wajib memerhatikan dan memikirkan korelasi atau
hubungan antara mata pelajaran atau praktik nyata dalam
kehidupan sehari-hari.

7.

Guru harus tetap menjaga konsentrasi belajar para peserta
didik


dengan

pengalaman

cara

secara

memberikan
langsung,

kesempatan

berupa

mengamati/meneliti,

dan

menyimpulkan pengetahuan yang didapatnya.
8.

Guru harus mengembangkan sikap peserta didik dalam
membina hubungan sosial, baik dalam kelas maupun diluar
kelas.

9.

Guru harus menyelidiki dan mendalami perbedaan peserta
secara individual agar dapat melayani siswa sesuai dengan
perbedaannya tersebut.
Guru merupakan faktor penentu yang sangat dominan

dalam

proses

pendidikan

pada

umumnya,

karena

guru

memegang peranan dalam proses pembelajaran, di mana proses
pembelajaran merupakan inti dari proses pendidikan secara
keseluruhan. Peranan guru meliputi banyak hal, yaitu guru dapat
berperan
pengatur

sebagai

pengajar,

lingkungan

pemimpin

belajar,

kelas,

perencana

pembimbing,
pembelajaran,

supervisor, motivator, dan sebagai evaluator.
Guru dapat melaksanakan evaluasi yang efektif serta
menggunakan hasilnya untuk mengetahui prestasi dan kemajuan

Jenis Guru dalam Realita

5

siswa serta dapat melakukan perbaikan dan pengembangan.
Seiring

dengan

kemajuan

teknologi

informasi

yang

telah

demikian pesat, guru tidak lagi hanya bertindak sebagai penyaji
informasi, tetapi juga harus mampu bertindak sebagai fasilitator,
motivator, dan pembimbing yang lebih banyak memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mencari dan mengolah
sendiri informasi. Dengan demikian, keahlian guru harus terus
dikembangkan dan tidak hanya terbatas pada penguasaan
prinsip mengajar seperti telah diuraikan.
B. Jenis Guru dalam Realita
1. Guru pelaksana (executive teacher)
Executive teacher dan team leader hampir sinomim. Keduanya
bertanggung

jawab

melaksanakan

kegitan-kegiatan

instruksional,

bahkan

merupakan figure kunci dalam pengajaran sekolah. Mereka bertanggung jawab
menyusun rencana dan melaksanakan pekerjaan sehari-hari yang menjadi tugas
staf pengajar. Kedua jenis guru tersebut juga dipandang sebagai master teacher
dan melakukan serta membina kelas-kelas yang besar (kelompok besar). Jenis staf
ini harus memiliki persiapan dulu pada tingkat sarjana (master degree), telah
memiliki pengalaman mengajar di kelas. Secara umum tugas guru sebagai
pengelola pembelajaran adalah menyediakan dan menggunakan fasilitas kelas
yang kondusif bagi bermacam-macam kegiatan belajar mengajar agar mencapai
hasil yang baik. Lingkungan belajar yang kondusif adalah lingkungan yang
bersifat menantang dan merangsang peserta untuk mau belajar, memberikan rasa
aman dan kepuasan dalam mencapai tujuan. Tugas executive teacher adalah:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Menilai kemajuan program.
Mengkoordinasi, mengarahkan, dan menata kegiatan tim.
Mengonsumsikan semua informasi dari dan atau ke tim.
Membuat keputusan-keputusan dalam situasi tertentu.
Bertindak sebagai manusia sumber dari tim.
Mendorong dan melaksanakan kegiatan riset.
Sebagai modal bagi anggota tim.

Jenis Guru dalam Realita

6

8. Mewakili tim terhadap administrasi dan terhadap masyarakat.
9. Merangsang pemikiran dan tindakan.
10. Memajukan artikulasi program tim dengan program-program lainnya di
sekolah itu.
11. Mengarahkan dan membantu guru yang butuh bantuan, terutama anggota tim
yang masih baru.
12. Bertindak sebagai pemimpin dalam pertemuan.
13. Koordinasi dengan kepala sekolah dalam hubungan dengan program,
ketertiban, dan tingkah laku siswa.
14. Memelihara tentang literature profesi.
15. Bertindak sebagai anggota dewan penasehat sekolah.
16. Mengajar, terutama terhadap kelas yang besar dalam rangka memberikan
bahan-bahan untuk murid yang baru.
17. Membimbing pengalaman peserta didik sehari-hari.
18. Mengarahkan peserta didik agar mandiri (member kesempatan pada peserta
didik untuk sedikit demi sedikit mengurangi ketergantungannya pada guru).
19. Mampu memimpin kegiatan belajar yang efektif dan efisien untuk mencapai
hasil yang optimal.
Berdasarkankan tugas-tugas di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa
executive teacher diharapkan berperan sebagai pimpinan pendidikan di sekolah.
Dia

bertanggung

jawab

dalam

pelaksanaan

instruksional,

kurikulum,

mengorganisasi, dan mengarahkan para anggota tim guru untuk melaksanakan
seluruh kegiatan. Bahkan ia bertanggung jawab dalam media pendidikan dan ujian
pendidikan serta penelitian. Hal ini juga menunjukkan bahwa seorang executive
teacher juga berperan sebagai supervisor.
2. Guru profesional (professional teacher)
Senior teacher, master teacher, lead teacher, dan professional teacher
dikelompokkan ke dalam kategori ini. Guru professional merupakan merupakan
orang yang telah menempuh program pendidikan guru dan memiliki tingkat
master serta telah mendapat ijazah negara dan telah berpengalaman dalam
mengajar pada kelas-kelas besar. Guru yang professional adalah mereka yang
secara spesifik memiliki pekerjaan yang di dasari oleh keahlian keguruan dengan
pemahaman yang mendalam terhadap landasan kependidikan, dan atau secara
akademis

memiliki

pengetahuan

teori-teori

Jenis Guru dalam Realita

7

kependidikan

dan

memiliki

keterampilan untuk dapat mengimpelentasikan teori kependidikan tersebut. Guruguru ini diharapkan dan dikualifikasikan untuk mengajar di kelas yang besar dan
bertindak sebagai pimpinan bagi para anggota staf lainnya dalam membantu
persiapan akademis sesuai dengan minatnya.
Syarat-Syarat menjadi Guru Profesional antara lain:
Kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru yang professional meliputi:
1. Kompetensi Paedagogik, adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta
didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan
pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta
didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. (Standar
Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat 3 butir a). Artinya guru harus
mampu mengelola kegiatan pembelajaran, mulai dari merencanakan,
melaksanakan, dan mengevaluasi kegiatan pembelajaran. Guru harus
menguasi manajemen kurikulum, mulai dari merencanakan perangkat
kurikulum, melaksanakan kurikulum, dan mengevaluasi kurikulum, serta
memiliki pemahaman tentang psikologi pendidikan, terutama terhadap
kebutuhan dan perkembangan peserta didik agar kegiatan pembelajaran lebih
bermakna dan berhasil guna.
2. Kompetensi Personal, adalah kemampuan kepribadian yang mantap, stabil,
dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan
berakhlak mulia. (SNP, penjelasan Pasal 28 ayat 3 butir b). Artinya guru
memiliki sikap kepribadian yang mantap, sehingga mampu menjadi sumber
inspirasi bagi siswa. Dengan kata lain, guru harus memiliki kepribadian yang
patut diteladani, sehingga mampu melaksanakan tri-pusat yang dikemukakan
oleh Ki Hajar Dewantoro, yaitu Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madya Mangun
Karso, Tut Wuri Handayani. (di depan guru member teladan/contoh, di tengah
memberikan karsa, dan di belakang memberikan dorongan/motivasi).
3. Kompetensi Profesional, adalah kemampuan penguasaan materi pembelajaran
secara luas dan mendalam yang memungkinkan membimbing peserta didik
memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam Standar Nasional

Jenis Guru dalam Realita

8

Pendidikan (SNP, penjelasan Pasal 28 ayat 3 butir c). Artinya guru harus
memiliki pengetahuan yang luas berkenaan dengan bidang studi atau subjek
matter yang akan diajarkan serta penguasaan didaktik metodik dalam arti
memiliki pengetahuan konsep teoretis, mampu memilih model, strategi, dan
metode yang tepat serta mampu menerapkannya dalam kegiatan pembelajaran.
Guru pun harus memiliki pengetahuan luas tentang kurikulum, dan landasan
kependidikan.
4. Kompetensi Sosial, adalah kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat
untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesame
pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat
sekitar. (SNP, penjelasan Pasal 28 ayat 3 butir d). Artinya ia menunjukkan
kemampuan berkomunikasi sosial, baik dengan murid-muridnya maupun
dengan sesama teman guru, dengan kepala sekolah bahkan dengan masyarakat
luas.
Apabila guru telah memiliki keempat kompetensi tersebut di atas, maka guru
tersebut telah memiliki hak professional karena ia telah jelas memenuhi syaratsyarat berikut:
1.

Mendapat pengakuan dan perlakuan hukum terhadap batas wewenang
keguruan yang menjadi tanggung jawabnya.

2.

Memiliki kebebasan untuk mengambil langkah-langkah interaksi edukatif
dalam batas tanggung jawabnya dan ikut serta dalam proses pengembangan
pendidikan setempat.

3. Menikmati teknis kepemimpinan dan dukungan pengelolaan yang efektif dan
efisien dalam rangka menjalankan tugas sehari-hari.
4. Menerima perlindungan dan penghargaan yang wajar terhadap usaha-usaha
dan prestasi yang inovatif dalam bidang pengabdiannya.
5. Menghayati kebebasan mengembangkan kompetensi profesionalnya secara
individual maupun secara institusional.
Guru-guru professional bertugas antara lain:
1. Bertindak sebagai model bagi para anggota lainnya.

Jenis Guru dalam Realita

9

2.
3.
4.
5.
6.

Merangsang pemikiran dan tindakan.
Memimpin perencanaan dalam mata pelajaran atau daerah pelajaran tetentu.
Memberikan nasihat kepada executive teacher sesuai dengan kebutuhan tim.
Membina/memelihara literature professional dalam daerah pelajarannya.
Bertindak atau memberikan pelayanan sebagai manusia sumber dalam daerah
pelajaran

tertentu

dengan

referensi

pada

in-service,

training,

dan

pengembangan kurikulum.
7. Mengembangkan file sumber kurikulum dalam daerah pelajaran tertentu dan
mengajar kelas-kelas yang paling besar.
8. Memelihara hubungan dengan orang tua murid dan memberikan komentar
atau laporan
9. Bertindak sebagai pengajar dalam timnya.
3. Guru provisional (provisional teacher)
Guru provisional merupakan anggota staf yang telah menempuh program
pendidikan guru selama empat tahun dan telah memperoleh ijazah negara tetapi
belum memiliki atau masih kurang pengalaman mengajar. Tingkatatan guru ini
sering disebut sebagai regular teacher, guru baru (beginning teacher), atau guru
provisional. Guru provisional bertugas:
1. Ikut serta dalam kegiatan membuat rencana pelajaran dan merencanakan
sendiri pelajaran untuk beberapa kelompok siswa.
2. Melakukan studi terhadap kumpulan catatan (cumulative records) semua siswa
yang ditugaskan ke dalam tim untuk menentukan kebutuhan-kebutuhan
khusus mereka.
3. Memelihara hubungan dengan orang tua murid melalui pertemuan-pertemuan,
mengomentari laporan, dan sebagainya.
4. Bekerja sama dengan anggota lainnya untuk memperbaiki pelaksanaan
instruksional dan menyediakan kebutuhan siswa yang ditugaskan kepada tim.
5. Mengajarkan banyak subjek kepada siswa dalam bermacam-macam kelompok
dari berbagai kelas.
6. Mengarahkan pada cadet teacher dan aides teacher.
7. Bertindak sebagai anggota pengajar dari tim yng bersangkutan.
4.

Guru kadet (cadet teacher)

Jenis Guru dalam Realita

10

Dalam kategori ini termasuk guru asisten,guru intern, dan guru kadet
(calon guru). Mereka tergolong guru yang belum menyelesaikan pendidikan guru
yang berijazah normal, tetapi baru memenuhi kualifikasi minimum atau
kualifikasi yang darurat. Para anggota yang baru ini dapat ditingkatkan
kualifikasinya oleh organisasi tim melalui pendidikan in-service, sehingga dapat
sepenuhnya menjadi anggota tim bersangkutan.
Guru kadet bertugas dibawah supervise dari guru-guru yang telah
berpengalaman, yakni guru-guru professional. Mereka bekerja dengan para siswa
dalam kelompok-kelompok besar, medium, kelompok kecil, dan secara
perorangan untuk:
1. Menyediakan alat/bahan instruksional yang diperlukan.
2. Menjelaskan tujuan alat/bahan tersebut.
3. Mengadakan latihan yang bermakna untuk mengembangkan penguasaannya.
4. Mengadakan pengajaran remedial kepada individu atau kelompok dan/atau
memberikan pengajaran tambahan kepada siswa yang membutuhkannya.
5. Memenuhi kebutuhan-kebutuhan khusus bagi informasi dan merangsang
minat dan perkembangan siswa.
6. Menyupervisi anak-anak sesuai dengan jadwal yang telah digariskan.
7. Menafsirkan program sekolah kepada para siswa.
1.
2.
3.
4.
5.

Dalam rangka pelayanan tersebut, guru kadet akan:
Melakukan supervisi terhadap pekerjaan pada aides.
Mendesain dan mempersiapkan bahan-bahan instruksional
Aktif berpartisifasi dalam semua pertemuan.
Membina literature professional.
Membantu anggota staf lainnya dalam melaksanakan tugas-tugas professional
mereka.

5. Guru khusus (special teacher)
Guru tipe ini disebut sebagai guru khusus atau guru spesialis (ahli dalam
bidang tertentu). Ditempatkan dalam kedudukan staf dengan tugas memberikan
pengajaran atau pelayanan khusus dalam daerah tertentu dalam kurikuler seperti:
seni, musik, bimbingan dan layanan, dan pendidikan jasmani. Guru ini dapat atau
tidak dijadikan anggotatim sepenuhnya.

Jenis Guru dalam Realita

11

Para spesialis ini mengembangkan tugas khusus, yakni sesuai dengan
keahliannya, misalnya dalam bidang musik tugasnya adalah
1. Memberikan pengajaran musik.
2. Memberikan saran-saran kepada guru kelas dalam pengajaran musik yang
sedang berkembang.
3. Turut berpartisipasi dalam perencanaan bersama dalam rangka pendalaman
pengajaran musik.
4. Bertanggung jawab dalam konsultasi dan pelaksanaan kegiatan kulminasi dan
mana musik dan memainkan perannya yang penting.
5. Mengevaluasi kemajuan siswa dalam pelajaran musik guna laporan kepada
orang tua murid secara periodik.
6. Memberikan nasehat kepada kepala sekolah dan guru pelaksana dalam
memilih dan melengkapi peralatan musik.
7. Membina literatur sosial dalam bidangnya.
8. Bekerja sama dengan kepala sekolah dan guru pelaksana dalam menyusun
jadwal waktu.

BAB III
PENUTUP

Jenis Guru dalam Realita

12

A. Kesimpulan
Guru merupakan suatu profesi, yang berarti suatu jabatan
yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru dan tidak dapat
dilakukan oleh sembarang orang di luar bidang pendidikan. Jenis
guru dalam realita yaitu Guru pelaksana (executive teacher) berperan sebagai
pimpinan pendidikan di sekolah dan juga supervisor. Guru profesional
(professional teacher) dikualifikasikan untuk mengajar di kelas yang besar dan
bertindak sebagai pimpinan bagi para anggota staf lainnya dalam membantu
persiapan akademis sesuai dengan minatnya. Guru provisional (provisional
teacher) anggota staf yang telah menempuh program pendidikan guru selama
empat tahun dan telah memperoleh ijazah negara tetapi belum memiliki atau
masih kurang pengalaman mengajar. Guru kadet (cadet teacher) bertugas
dibawah supervise dari guru-guru yang telah berpengalaman, yakni guru-guru
professional. Guru Khusus (Special Teacher) bertugas memberikan pengajaran
atau pelayanan khusus dalam daerah tertentu dalam kurikuler.

B. Saran
Guru memiliki kedudukan yang terhormat karena guru merupakan
pahlawan tanpa tanda jasa yang patut untuk dihormati, oleh karena itu sebagai
seorang guru harus selalu menjaga sikap dan kepribadiaannya dengan baik agar
menjadi contoh bagi anak didik dan masyarakat. Sumber daya manusia harus
lebih ditingkatkan agar generasi baru yang nantinya akan menjadi seorang guru
(calon guru) menjadi guru yang lebih professional dan berkualitas. Guru juga
harus mengurangi kebiasaan buruk yang sering dilakukan antara lain: sering
meninggalkan kelas disaat jam pelajaran, tidak menghargai siswa, pilih kasih
terhadap siswa, kurang persiapan dalam pembelajaran, dan matrealistis. Untuk itu
mari kita tingkatkan mutu pendidikan nasional dengan memprioritaskan guru
yang benar-benar professional dan berkualitas.

Jenis Guru dalam Realita

13

DAFTAR PUSTAKA
B. Uno, Hamzah, 2007 Profesi Kependidikan. Jakarta. PT Bumi
Aksara.
Dimyati dan Mudjiono 1999, Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Hamalik, Oemar, 2003, PENDIDIKAN GURU Berdasarkan Pendekatan
Kompetensi. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Rusman 2008, Manajemen Kurikulum. Bandung: SPS Universitas Pendidikan
Indonesia.
Anonim a, 2014

http://sitimahmudahnuryati83.blogspot.com/2014/03/syarat-syaratguru-profesional.html (tanggal akses: 17-02-2015, 15:40)

Jenis Guru dalam Realita

14