PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN (3)

PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN
A. Pendahuluan
Guru adalah komponen manusiawi dalam proses belajar mengajar, yang ikut
berperan dalam usaha pembentukan sumber daya manusia yang potensional di
bidang pembangunan. Oleh karena itu, yang merupakan salah satu unsur di bidang
kependidikan harus berperan serta secara aktif dan menempatkan kedudukannya
sebagai tenaga professional, sesuai dengan tuntunan masyarakat yang semakin
berkembang. Dalam arti khusus dapat dikatakan bahwa pada diri

setiap guru itu

terletak tanggung jawab untuk membawa para siswanya pada suatu kedewasaan -atau
taraf kematangan tertentu. Dalam rangka ini guru tidak semata-mata sebagai
“pengajar” yang melakukan transfer of knowledge,tetapi juga sebagai “pendidik”
yang melakukan transfer of values dan sekaligus sebagai “pembimbing” yang
memberikan pengarahan dan menuntun siswa dalam belajar.
Berkaitan dengan ini, sebenarnya guru memiliki peranan yang unik dan
sangat kompleks di dalam proses belajar mengajar, dalam usahanya mengantarkan
siswa/anak didik ke taraf yang di cita-citakan. Oleh karena itu,

setiap rencana


kegiatan guru harus dapat didudukkan dan dibenarkan semata-mata demi kepentinga
anak didik, sesuai dengan profesi dan tanggung jawabnya.
Guru memang menempati kedudukan yang terhormat di masyarakat.
Kewibawaan yang menyebabkan guru yang dihormati, sehingga masyarakat tidak
meragukan figur guru. Masyarakat yakin bahwa gurulah yang dapat mendidik anak
didik mereka agar menjadi orang yang berkepribadian mulia. Dan guru adalah ujung
tombak dalam rangka mencerdaskan anak bangsa,baik itu dalam aspek
spiritual,intelektual dan juga emosional.1
Di dalam UUD No. 20 Tahun 2003 di katakan bahwa tujuan pendidikan itu
adalah “mencerdaskan kehidupan bangsa” oleh karena itu,yang di butuhkan disini
adalah peran guru untuk mewujudkan hal tersebut, tujuan pendidikan tidak akan
tercapai tanpa bantuan guru.

1 Syaiful Bahri Djamarah,Guru dan Anak Didik dalam Integrasi Edukatif (Jakarta:
RINEKA CIPTA, 2005), hlm. 30.

1

Guru adalah orang kedua dari orang tua anak didik. Guru dan para pendidik

pada umumnya merupakan perintis pembangunan di seluruh bidang kehidupan dalam
kehidupan bermasyarakat,berbangsa,dan bernegara.2
Guru itu diibaratkan seorang supir motor, supir itulah yang akan
menggerakkan kemana tujuan yang akan dituju. Jadi, dalam proses pembelajaran
seorang guru memiliki peranan yang sangat penting, yang mana guru ini senantiasa
menggambarkan pola tingkah laku yang dalam berbagai interaksinya, baik dengan
siswa (yang terutama), sesama guru, maupun dengan diharapkan staf yang lain. Dari
berbagai kegiatan intraksi belajar mengajar, dapat dipandang sebagai sentral
paranannya. Sebab baik disadari atau tidak bahwa sebagian dari waktu dan perhatian
guru banyak dicurahkan untuk menggarap proses belajar-mengajar dan berintraksi
dengan siswanya. Berikut akan dibahas apa-apa saja peran guru dalam proses
pembelajaran.3
B. PERAN GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN
Ketika

ilmu pengetahuan masih terbatas, ketika penemuan hasil-hasil

tekhnologi belum berkembang hebat seperti sekarang ini, maka peran utama guru di
sekolah adalah menyampaikan ilmu pengetahuan sebagai warisan kebudayaan masa
lalu yang dianggap berguna sehingga harus dilestarikan. Dalam kondisi demikian

guru berperan sebagai sumber belajar nagi siswa. Guru dalam proses pembelajaran
memiliki peran yang sangat penting. Bagaimana pun hebatnya kemajuan tekhnologi,
peran guru akan tetap di perlukan. Tekhnologi yang konon dapat memudahkan
manusia mencari dan mendapatkan informasi dan pengetahuan, tidak bisa mengganti
peran guru.
Peranan guru dalam proses pembelajaran menurut para ahli Prey Katz,
menggambarkan peranan guru sebagai komunikator, sahabat yang dapat memberikan
nasihat-nasihat,motivataor sebagai pemberi inspirasi dan dorongan,pembimbing
dalam pengembangan sikap dan tingkah laku serta nilai-nilai, orang yang menguasai
bahan yang di ajarkan.

2 Ida Aleida Sahertian,Supervisi pendidikan, (Jakarta: RINEKA CIPTA,1992),hlm.7.
3 Sardiman A.M, Intraksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta: RAJA GRAFINDO
PERSADA, 2011), hlm.143.

2

1) Havighurst, menjelaskan bahwa peranan guru di sekolah sebagai pegawai
dalam hubungan kedinasan, sebagai bawahan terhadap atasannya, sebagai
kolega dalam hubungannya dengan teman sejawat, sebagai mediator dalam

hubungannya dengan anak didik, sebagai pengatur disiplin, evaluator dan
pengganti orang tua.
2) James W.Brown, mengemukakan bahwa tugas dan peranan guru antara
lain, menguasai dan mengembangkan materi pelajaran, merencanakan dan
mempersiapkan pelajaran sehari-hari, mengontrol dan mengevaluasi
kegiatan siswa.
3) Federasi dan Organisasi Profesional Guru Sedunia, mengungkapkan bahwa
peranan guru di sekolah,tidak hanya sebagai transmitter dari ide tetapi juga
berperan sebagai transformer dari nilai dan sikap.4
Terdapat beberapa peran guru dalam pembelajaran tatap muka yang di
kemukakan oleh Moon (1989),yaitu sebagai berikut:
1. Guru Sebagai Perancang Pembelajaran
Pihak Departemen Pendidikan Nasional telah memprogram bahan
pembelajaran yang harus diberikan guru kepada peserta didik pada suatu
waktu tertentu. Di sini guru dituntut untuk berperan

aktif dalam

merencanakn PBM tersebut dengan memperhatikan berbagai komponen
dalam sistem pembelajaran yang meliputi:

a. Menyiapkan
perkembangan

materi yang relevan dengan tujuan, waktu, fasilitas,
ilmu,

kebutuhan

dan

kemampuan

siswa,

komprehensif,sistematis, dan fungsionsl efektif.
b. Merancang metode yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi siswa.
c. Menyediakan sumber belajar , dalam hal ini guru berperan sebaagai
fasilitator dalam pengajaran.

4 Ibid., hlm. 143-144


3

d. Media, dalam hal ini guru berperan sebagai mediator
memperhatikan

relevansi

(seperti

juga

materi),

dengan

efektiif

dan


efisien,kesesuaian dengan metode, serta pertimbangan praktis.

Jadi, dengan waktu yang sedikit atau terbatas tersebut, guru dapat
merancang dan mempersiapkan semua komponen agar berjalan dengan
efektif dan efisisen.5
2. Guru Sebagai Sumber Belajar
Peran guru sebagai sumber belajar, merupakan peran yang sangat
penting. Peran sebagai sumber belajar berkaitan erat dengan penguasaan
materi pelajaran. Kita bisa menilai baik atau tidaknya seorang guru
hanya dari penguasaan materi pelajaran. Dikatakan guru yang baik
manakala ia sdapat menguasai materi pelajaran dengan baik, sehingga
benar-benar berperan sebagai sumber belajar bagi anak didikya. Apa
pun yang ditanyakan siswa sekaitan dengan materi pelajaran yang
sedang diajarkannya, ia akan dapat menjawab dengan penuh keyakinan.
Sebagai sumber belajar dalam proses pembelajaran hendaknya guru
melakukan hal-hal sebagai berikut:
 Sebaiknya guru memiliki bahan referensi yang lebih banyak
dibandingkan dengan siswa. Hal ini untuk menjaga agar guru
memiliki pemahaman yang lebih baik tentang materi yang akan dikaji
bersama siswa.

 Guru dapat menunjukkan sumber belajar yang dapat di pelajari oleh
siswa yang biasanya memiliki kecepatan belajar di atas rata-rata siswa
yang lain.
 Guru perlu melakukan pemetaan tentang materi pelajaran. Misalnya
dengan menentukan mana materi inti , yang wajib dipelajari siswa,
mana materi tambahan mana materi yang harus diingat kembali
5 Hamzah B.Uno, Profesi Kependidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), hlm. 22-23.

4

karena pernah dibahas dan lain sebagainya. Melalui pemrtaan
semacam ini akan memudahkan bagi guru dalam melaksanakan
tugasnya sebagai sumber belajar.6

3. Guru Sebagai Pengelola Pembelajaran
Tujuan

umum

pengelolaan


kelas

adalah

menyediakan

dan

menggunakan fasilitas bagi bermacam-macam kegiatan belajar mengajar.
Sedangkan tujuan khususnya adalah mengembangkan kemampuan siswa
dalam menggunakan alat-alat belajar, menyediakan kondisi-kondisi yang
memungkinkan siswa bekerja dan belajar, serta membantu siswa untuk
memperoleh hasil yang diharapkan.
Selain itu, guru juga berperan dalam membimbing pengalaman
sehari-hari ke arah pengenalan tingkah laku dan kepribadiannya sendiri.
Salah satu ciri manajemen kelas yang baik adalah tersedianya kesempatan
bagi siswa untuk sedikit demi sedikit mengurangi ketergantungannya
pada hingga mereka mampu membimbing kegiatannya sendiri. Dan guru
hendaknya mampu mempergunakan pengetahuan tentang teori belajar

mengajar dari teori perkembangan hingg memungkinkan untuk
menciptaksan situasi belajar yang baik mengendalikan pelaksanaan
pengajaran dan pencapaian tujuan.7
Menurut Ivor K.Devais,salah satu kecenderungan yang sering
dilupakan adalah melupakan bahwa hakikat pembelajaran adalah
belajarnya siswa dan bukan mengajarnya guru. Dalam hubungannya
dengan pengelolaan pembelajaran Alvin C. Eurich menjelaskan prinsipprinsip belajar yang harus diperhatikan guru adalah sebagai berikut:
 Segala sesuatu yang dipelajari oleh siswa,maka siswa harus
mempelajarinya sendiri.
6 Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran, ( Jakarta : kencana, 2010), hlm. 281-282.
7 Hamzah B. Uno., Op. cit., hlm. 23.

5

 Seorang

siswa akan belajar lebih banyak apabila setiap selesai

melaksanakan tahapan kegiatan diberikan reinforcement.
 Penguasaan secara penuh dari setiap langkah memungkinkan belajar

secara keseluruha lebih berarti.
 Apabila siswa diberi tanggungjawab,maka ia lebih termotivasi untuk
belajar.8
4.

Guru Sebagai Fasilitator
Sebagai fasilitator guru berperan dalam memberikan pelayanan untuk
memudahkan siswa dalam kegiatan proses pembelajaran. Tujuan
mengajar adalah mempermudah siswa belajar. Inilah hakikat peran
fasilitator dalam proses pembelajaran.
Agar dapat melaksankan peran sebagai fasilitator dalam proses
pembeljaran, ada beberapa hal yang harus dipahami, khususnya hal-hal
yang berhubungan dengan pemanfaatan berbagai media dan sumber
pembelajaran.
a. Guru perlu memahami berbagai jenis media dan sumber belajar
beserta fungsi masing-masing media tersebut.
b. Guru perlu memiliki keterampilan dalam merancang suatu media.
c. Guru dituntut untuk mampu mengorganisasikan berbagai jenis media
serta dapat memanfaatkan berbi sumber belajar.
d. Sebagai fasilitator guru dituntut agar memiliki kemampuan dalam
berkomunikasi dan berinteraksi dengan siswa.

5.

Guru Sebagai Demonstrator
Guru sebagai demonstrator berperan untuk mempertunjukkan kepada
siswa segala sesuatu yang dapat membuat siswa lebih mengerti dan
memahami setiap pesan yang disampaikan.

8 Wina Sanjaya., 0p. Cit., hlm. 283.

6

a. Guru harus menunjukkan sifat-sifat terpuji. Sebagai demonstrator
guru berperan sebagai model dan teladan bagi setiap siswa.
b. Guru harus dapat mengatur strategi pembelajaran yang lebih efektif.
6.

Guru Sebagai Pembimbing
Siswa adalah individu yang unik. Keunikan itu bisa dilihat dari
adanya setiap perbedaan. Perbedaan itulah yang menuntut guru harus
berperan

sebagai

pembimbing.

Membimbing

siswa

agar

dapat

menemukan berbagai potensi yang dimilikinya sebagai bekal hidup
mereka, membimbing siswa agar dapat mencapai dan melaksanakan
tugas-tugas perkembangan mereka.
Agar guru berperan sebagai pembimbing yang baik, maka ada
beberapa hal yang harus dimiliki:
a. Guru harus memiliki pemahaman tentang anak yang sedang
dibimbingnya.
b. Guru harus terampil dalam merencanakan tentang tujuan dan
kompetensi yang hendak dicapai, maupun merencanakan proses
pembelajaran.9
7.

Guru Sebagai Motivator
Sebagai motivator, guru hendaknya dapat mendorong anak didik agar
bergairah dan aktif belajar. Dalam upaya memberikan motivasi, guru
dapat menganalisis motiv-motiv yang melatarbelakangi anak didik malas
belajar dan menurun prestasinya di sekolah. Motivasi dapat efektif bila
dilakukan dengan memperhatikan kebutuhan anak didik. Peran guru
sebagai motivator sangat penting dalam interaksi edukatif, karna
menyangkut esensi pekerjaan mendidik yang membutuhkan kemahiran
sosial, menyangkut performance dalam personalisasi dan sosialisasi diri.10

9 Ibid., hlm. 282-287.
10 Syaiful Bahri Djamarah., Op.cit. hlm. 45.

7

8.

Guru Sebagai Konselor
Sebagai konselor guru diharapkan akan dapat memproses segala
masalah tingkah laku yang terjadi dalam proses pembelajaran. Oleh
karena itu, guru harus mempersiapkan agar:
 Dapat menolong peserta didik memecahkan masalah-masalah yang
timbul antara peserta didikdengan orang tuanya.
 Bisa memperoleh keahlian dalam membina hubungan yang manusiawi
dan dapat mempersiapkan untuk berkomunikasi dan bekerja sama
dengan bermacam-macam manusia.
Guru akan memerlukan pengertian tentang dirinya sendiri, baik itu
motivasi, harapan, prasangka, ataupun keinginannya. Semua hal itu
akan memberikan pengaruh pada kemampuan guru dalam berhubungan
dengan orang lain, terutama siswa.

9.

Guru Sebagai Evaluator
Sebagai evaluator guru berperan untuk mengumpulkan data atau
informasi tentang keberhasilan pembelajaran yang telah dilakukan. Ada
dus fungsi dalam memerankan perannya sebagai evaluator.


Untuk menentukan keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan yang
telah ditentukan.

 Untuk menentukan keberhasilan guru dalam melaksanakan seluruh
kegiatan yang telah diprogramkan.
Guru tidak hanya menilai produk (hasil pengajaran), tetapi juga
menilai proses (jalannya pengajaran). Dari kedua

kegiatan ini akan

mendapatkan umpan balik tentang pelaksanaan intraksi edukatif yang
telah dilakukan.
10. Guru Sebagai Pelatih

8

Kegiatan ini dilakukan dengan asumsi bahwa dalam beberapa hal,
para siswa telah memiliki informasi dan keterampilan baru sebelum
presentasi resmi dari guru. Dengan demikian, kegiatan pembelajaran
tersebut lebih bersifat pengembangan dan penyempurnaan penguasaan
kompetensi. Peran guru sebagai pelatih adalah sebagai berikut:
 Presentasi tim
Bantulah untuk membuat bahan pendukung presentasi sehingga
mereka mudah menyampaikan gagasan dasar penting yang dimaksud.
 Pencaraian konsep
 Wawancara investigasi
 Uji coba kolaboratif.11
11. Guru Sebagai Pelaksana Kurikulum
Kurikulum adalah separangkat pengalaman belajar yang akan didapat
oleh peserta didik selama ia mengikuti suatu proses pendidikan. Secara
resmi kurikulum sebenarnya merupakan sesuatu yang diidealisasikan atau
dicita-citakan.keberhasilan dari suatu kurikulum yang ingin di caapai sangat
bergntung pada faktor kemampuan yang dimiliki oleh seorang guru.
Artinya, guru adalah orang yang bertanggung jawab dalam upaya
mewujudkan segala sesuatu yang telah tertuang dalam suatu kurikulum
resmi. Bahkan pandangan Mutakhir menyatakan bahwa meskipun suatu
kurikulum itu bagus, namun berhasil atau gagalnya kurikulum pada
akhirnya terletak di tangan pribadi guru. Terdapat beberapa alasan sebagai
berikut:
a. Guru adalah pelaksana langsung dari kurikulum di suatu kelas.
b. Gurulah yang bertugas mengembangkan kurikulum pada tingkat
pembelajaran.
c. Gurulah yang langsung menghadapi berbagai permasalahan yang
muncuk sehubungan dengan pelaksanaan kurikulum di kelas.
11Suyanto,Menjadi Guru Profesional, (Jakarta: Erlangga,2013),hlm.85-86

9

d. Tugas

gurulah

yang

mencarikan

upaya

memecahkan

segala

permasalahan yang dihadapi dan melaksanakan upaya itu.
Guru merupakan salah satu faktor

penting dalam implementasi

kurikulum. Bagaimanapun idealnya suatu kurikulum tanpa ditunjang
oleh kemampuan guru untuk mengimplementasikannya, maka kurikulum
itu tidak akan bermakna sebagai suatu alat pendidikan, dan sebaliknya
pembelajaran tanpa kurikulum sebagai pedoman tidak akan efektif.
asanSencari gageorang guru haruslah memiliki tanggung jawab untuk
mengembangkan kurikulum, selain tugas utamanya Pembina kurikulum.ini
berarti bahwa guru dituntut untuk selalu mencari gagasan baru demi
penyempurnaan praktik pendidikan dan praktik pembelajaran pada
khususnya. Hal ini harus dilakukan agar hasil belajar peserta didik dapat
ditingkatkan dari waktu ke waktu. Seorang guru harus menganggap bahwa
kurikulum sebagai program pembelajaran yang harus diberikan kepada
peserta didik bukan sebagai barang mati, sehingga apa yang terdapat dalam
kurikulum dapat dijabarkan oleh guru menjadi suatu materi yang menarik
untuk

disajikan

pada

peserta

didik

selama

proses

pembelajaran

nerlangsung. Dalam proses pengembangan kurikulum peran guru lebih
banyak dalam tataran kelas. Murray Printr (1993)mencatat peran guru
dalam level ini adalah sebagai:

 Implementers
 Adapters
 Developers
 Researchers
12. Guru Sebagai Supervisor
Sebagai supervisor,guru hendaknya dapat membantu, memperbaiki,
dan menilai secara krirtis terhadap proses pengajaran. Teknik-teknik
supervisor harus guru kuasai dengan baik agar dapat melakukan perbaikan

10

terhadap situasi belajar mengajar menjadi lebih baik. Kelebihan yang
dimiliki supervisor bukan hanya karena posisi atau kedudukan yang
ditempatinya, akan tetapi juga karena pengalamannya, pendidikannya,
kecakapannya, atau keterampilan-keterampilan yang dimilikinya., atau
karena memiliki sifat-sifat kepribadian yang menonjol daripada orangorang yang disupervisinya. Dengan semua kelebihan yang dimiliki, ia dapat
melihat, menilai atau mengadakan pengawasan terhadap orang atau sesuatu
yang disupervisi.12

C. Kesimpulan
Guru adalah komponen manusiawi dalam proses belajar mengajar,
yang ikut berperan dalam usaha pembentukan sumber daya manusia yang
potensional di bidang pembangunan. Oleh karena itu, yang merupakan salah
satu unsur di bidang kependidikan harus berperan serta secara aktif dan
menempatkan kedudukannya sebagai tenaga professional, sesuai dengan
tuntunan masyarakat yang semakin berkembang.
. Guru dalam proses pembelajaran memiliki peran yang sangat
penting. Bagaimana pun hebatnya kemajuan tekhnologi, peran guru akan
tetap di perlukan. Tekhnologi yang konon dapat memudahkan manusia
mencari dan mendapatkan informasi dan pengetahuan, tidak bisa mengganti
peran guru.
Peranan guru dalam proses pembelajaran menurut para ahli Prey
Katz, menggambarkan peranan guru sebagai komunikator, sahabat yang dapat
memberikan nasihat-nasihat,motivataor sebagai pemberi inspirasi dan
dorongan,pembimbing dalam pengembangan sikap dan tingkah laku serta
nilai-nilai, orang yang menguasai bahan yang di ajarkan.
Terdapat beberapa peran guru dalam pembelajaran tatap muka yang di
kemukakan oleh Moon (1989),yaitu sebagai berikut:
1. Guru Sebagai Perancang Pembelajaran
2. Guru Sebagai Sumber Belajar
12 Syaiful Bahri Djamarah, Op.cit., hlm. 47.

11

3. Guru Sebagai Pengelola Pembelajaran
4. Guru Sebagai Fasilitator
5. Guru Sebagai Demonstrator
6. Guru Sebagai Pembimbing
7. Guru Sebagai Motivator
8. Guru Sebagai Konselor
9. Guru Sebagai Evaluator
10. Guru Sebagai Pelatih
11. Guru Sebagai Pelaksana Kurikulum
12. Guru Sebagai Supervisor
D. Saran
Dengan adanya makalah ini, penulis berharap agar peran guru dalam
proses pembelajaran lebih ditingkatkan lagi. Makalah ini disajikan secara
umum bagi pembaca dan khususnya untuk guru itu sendiri. Dengan adanya
makalah ini guru dapat memahami apa-apa saja peran yang harus
dilakukannya dalam proses pembelajaran agar dapat menjalankan tugasnya
dengan baik. Penulis menghaarapkan kritik dan saran dari pembaca untuk
penyempurnaan makalah selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

B.Uno, Hamzah, 2011, Profesi Kependidikan, Jakarta: Bumi Aksara.
Djamarah, Syaipul Bahri, 2005, Guru dan Anak Didik dalam Integrasi
Edukatif, Jakarta: RINEKA CIPTA.

12

Sahertian,Ida Aleida, 1992, Supervisi pendidikan, Jakarta:.RINEKA CIPTA.
Sanjaya, Wina, 2010, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta : Kencana.
Sardiman A.M 2011, Intraksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: RAJA
GRAFINDO PERSADA.
Suyanto, 2013, Menjadi Guru Profesional, Jakarta: Erlangga

13