Tahap Pengembangan Develop Desain Penelitian

52 muda dengan tulisan KARTU MISTERI di bagian depan dan belakangnya. Tiap set Kartu Misteri berisi 76 kartu dan satu buah panduan permainan. Desain awal dari produk Kartu Misteri ini kemudian akan diujicobakan. Dalam penelitian pengembangan, desain uji coba sangat perlu dilakukan untuk mengetahui kualitas dari produk yang telah dikembangkan. Produk tersebut diuji kelayakannya untuk dijadikan sebagai sumber belajar.

3. Tahap Pengembangan Develop

Tahap develop merupakan tahap pengembangan media disertai uji coba. Tahap ini terdiri dari penilaian ahli dan uji coba terbatas. Penilaian ahli dilakukan untuk mengetahui kelayakan media menurut ahli dari segi media dan materi. Uji ahli ini dilakukan oleh ahli pembelajaran fisika, yaitu ahli materi dan ahli media dari dosen fisika Jurusan Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta, dan praktisi yaitu guru mata pelajaran fisika MAN Yogyakarta 1. Uji ahli dilakukan demi menggali saran dan komentar dari ahli demi perbaikan media Kartu Misteri sebelum diujicobakan di lapangan. Tahap uji coba terbatas bertujuan untuk melihat kevalidan dan keefektifan media Kartu Misteri dalam meningkatkan pemahaman konsep fisika materi fluida dinamis peserta didik. a. Validasi Dosen Ahli dan Guru Pada penelitian ini media Kartu Misteri akan divalidasi oleh seorang dosen ahli media, seorang dosen ahli materi, dan guru fisika. Instrumen yang akan divalidasi pada penelitian ini adalah media Kartu 53 Misteri dan butir soal post-test. Hasil dari validasi akan menjadi sumber revisi untuk menghasilkan instrumen yang baik pada uji coba terbatas. b. Uji coba terbatas Uji coba terbatas dapat dilakukan pada 10 s.d. 20 orang peserta didik yang dapat mewakili populasi target Arif S. Sadiman dan W. Nurpratis, 2012: 40. Namun, pada uji coba terbatas yang dilakukan dalam penelitian ini melibatkan satu kelas dengan jumlah 30 responden. Pada uji coba terbatas, seluruh responden akan mengisi angket respon peserta didik dan melakukan ujian untuk pengambilan data post-test dengan desain One- Shot Case Study. Data yang dihasilkan dari pengisian angket respon peserta didik akan digunakan sebagai bahan revisi media Kartu Misteri yang akan diujicobakan pada uji lapangan luas. Data post-test dengan desain One-Shot Case Study akan digunakan untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep setelah melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan media Kartu Misteri untuk materi fluida dinamis. Uji coba terbatas menggunakan desain One-Shot Case Study karena penilaian hanya menggunakan nilai akhir hasil belajar post-test tanpa menggunakan pre-test Sugiyono, 2008:110. Namun, karena tujuan uji coba penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan pemahaman konsep fisika peserta didik, maka desain tersebut dimodifikasi terutama dalam hal nilai tingkat pencapaian motivasi belajar berdasarkan angket dan observasi. Adapun desain tersebut adalah: 54 Keterangan: X = perlakuan yang berupa Kartu Misteri dalam pembelajaran fisika O = nilai motivasi belajar dan kemampuan pemahaman dan penguasaan konsep fisika c. Uji lapangan luas Uji lapangan luas diujikan kepada dua kelas XI MIPA di MAN Yogyakarta 1, dengan jumlah responden seluruhnya adalah 63 responden. Sama dengan uji coba terbatas, responden diminta untuk mengisi angket respon siswa dan melakukan One-Shot Case Study dengan nilai KKM Fisika Kelas XI MIPA di MAN Yogyakarta 1 sebagai tolak ukur. Data yang dihasilkan dari angket respon peserta didik akan digunakan sebagai bahan revisi media produk akhir. Data hasil One-Shot Case Study akan digunakan untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep peserta didik terhadap materi fluida dinamis. Hasil uji lapangan luas digunakan sebagai panduan untuk melaksanakan revisi produk akhir media yang dikembangkan.

4. Tahap Penyebaran Disseminate