26
dikarenakan dalam mengikuti suatu perlombaan, perenang tidak cukup hanya dengan berbekal kemampuan melakukan gerakan renang dengan baik dalam arti
seorang perenang mampu menghasilkan daya dorong dan mampu mengurangi hambatan dalam air tetapi juga harus dapat melakukan start memulai, turn
pembalikan, dan finish penyelesaian. Soejoko 1992:109, menegaskan bahwa disamping mampu mengatur
tenaga dan kecepatan pada jarak yang dilombakan sebelum mengikuti suatu lomba, perenang harus berlatih agar mampu melakukan start, pembalikan,
mengatur kecepatan dan memasuki finish. Dengan demikian dapat di jelaskan bahwa hasil start renang merupakan
salah satu kemampuan gerak dasar perenang yang dapat mempengaruhi waktu tempuhnya saat melakukan perlombaan, di mana semakin jauh start yang dapat
dilakukan oleh perenang maka jarak tempuh yang harus dilakukan perenang selanjutnya akan semakin pendek sehingga dapat mempertinggi kecepatan
perenang saat perlombaan.
2.1.6 Komponen Kondisi Fisik Penunjang Start Renang Gaya Punggung
Menurut M. Sajoto,1995:8 kondisi fisik adalah satu kesatuan utuh dari komponen-komponen yang tidak dapat dipisahkan begitu saja, baik peningkatan
maupun pemeliharaannya. Artinya bahwa di dalam usaha peningkatan fisik maka seluruh komponen tersebut harus dikembangkan, walaupun disana sini dilakukan
dengan sistem prioritas sesuai dengan keadaan atau status tiap komponen itu dan untuk keperluan apa keadaan atau status yang dibutuhkan tersebut.
27
Kondisi fisik dalam tubuh manusia terdiri dari sepuluh komponen antara lain:1 kekuatan Strength, 2 Daya tahan endurance, 3 Daya otot Musculus
Power, 4 Kecepatan Speed, 5 daya lentur Flexibility, 6 kelincahan agility, 7 Keseimbangan balance, 8 Ketepatan accuracy, 9 Reaksi Reaction dan
10 Koordinasi coodination M. Sajoto 1995:8-10. Mengingat setiap cabang olahraga memerlukan keadaan kondisi fisik yang berbeda, maka dalam kegiatan
pembinaan sangat tergantung pada komponen mana yang dominan untuk cabang olahraga tersebut.
Salah satu gerakan yang dapat menunjang jaunya start renang adalah kemampuan dalam melakukan tolakan yang sekuat-kuatnya. Kemampuan
menolak ini erat hubungannya dengan daya ledak otot tungkai sebab semakin besar daya ledak otot tungkai maka akan semakin jauh kuat dalam melakukan
tolakan start perenang. Hal tersebut sejalan dengan pendapat M. Sajoto, 1995:7- 8, bahwa daya ledak muscular power adalah kemampuan seseorang untuk
mempergunakan tenaga maksimum yang dikerahkan dalam waktu yang sependek- pendeknya, dalam hal ini dapat dinyatakan bahwa daya ledak sama dengan
kekuatan force x kecepatan velocity. komponen daya ledak sangat diperlukan dalam berbagai aktivitas seperti berlari, melompat, menolak serta gerak lain yang
bersifat eksplosif. Selain daya ledak otot tungkai hasil start renang juga ditentukan oleh
kekuatan otot punggung. Dengan memiliki kekuatan otot pungggung yang kuat, maka lecutan tubuh bagian atas akan semakin kuat sehingga pergerakan masuk
dalam air semakin cepat. Hal ini sejalan dengan pendapat Raven 1981:12,
28
bahwa otot punggung merupakan otot-otot batang badan yang berfungsi untuk penegak badan selain otot perut yang memiliki kedudukan sangat penting untuk
sikap dan gerak-gerik tulang belakang dan penggerak tulang punggung.
2.1.7 Daya Ledak Otot Tungkai