Uji Hipotesis Hasil Penelitian 1. Diskripsi Data

55 Berdasarkan ketiga hasil pengujian prasyarat analisis tersebut di atas, dimana data dalam penelitian ini berdistribusi nomal, homogen dan linier, maka untuk pengujian hipotesis dapat dilakukan dengan analisis statistik parametrik yaitu analisis regresi sederhana dan ganda.

4.1.3. Uji Hipotesis

Uji hipotesis penelitian yang mengkaji hubungan antara daya ledak otot tungkai dan kekuatan otot punggung dengan hasil luncuran start renang gaya punggung dilakukan dengan analisis hubungan menggunakan teknik regresi sederhana dan berganda. 4.1.3.1. Hubungan daya ledak otot tungkai dengan hasil luncuran start renang gaya punggung Berdasarkan hasil analisis diperoleh koefisien korelasi daya ledak otot tungkai X 1 dengan hasil luncuran start renang gaya punggung Y sebesar 0,785. Keberartian dari koefisien korelasi tersebut diuji dengan menggunakan uji r pada α = 5 dengan N = 8 yaitu 0,707. Karena r hitung = 0,785 r tabel = 0,708, berarti koefisien korelasi r yang diperoleh signifikan sehingga hipotesis nol Ho yang menyatakan “Tidak ada hubungan daya ledak otot tungkai dengan hasil luncuran start renang gaya punggung pada perenang club TCS Semarang tahun 2007”, ditolak dan hipotesis alternatif Ha yang menyatakan “Ada hubungan daya ledak otot tungkai dengan hasil luncuran start renang gaya punggung pada perenang club TCS Semarang tahun 2007”, diterima. Bentuk hubungan antara daya ledak otot tungkai X 1 dengan hasil luncuran start renang gaya punggung Y dapat digambarkan dengan persamaan 56 regresi yang diperoleh. Berdasarkan hasil analisis diperoleh persamaan regresi yaitu Y ˆ = 5,714 + 0,134X 1 . Untuk menguji signifikansi dari persamaan regresi tersebut digunakan analisis varians untuk regresi. Berdasarkan hasil analisis varians untuk regresi diperoleh hasil seperti dirangkum pada tabel 4.5 berikut. Tabel 4.5 Rangkuman Hasil Analisis Varians untuk Regresi antara X 1 dengan Y Sumber Variasi df JK RK F hitung F tabel Kriteria Regresi a 1 1116,281 1116,281 9,605 5,99 Signifikan Regresi b |a 1 6,714 6,714 Residu 6 4,194 0,699 Total 8 1127,190 Sumber : Data penelitian 2009 Berdasarkan tabel 4.5 di atas di ketahui bahwa untuk uji keberartian persamaan regresi dengan uji F diperoleh F hitung = 9,605 F tabel = 5,99 pada taraf kesalahan 5 dengan dk 1:6. Dengan demikian menunjukkan bahwa persamaan regresi yang diperoleh tersebut signifikan sehingga dapat digunakan untuk menggambarkan bentuk hubungan antara daya ledak otot tungkai X 1 dengan hasil luncuran start renang gaya punggung Y, yaitu apabila daya ledak otot tungkai meningkat sebesar 1 cm maka hasil luncuran start renang gaya punggung akan meningkat sebesar 0,134 m pada konstanta 5,714 m dan sebaliknya apabila daya ledak otot tungkai menururn sebesar 1 cm maka hasil luncuran start renang gaya punggung akan menurun sebesar 0,134 m pada konstanta 5,714 m. 4.1.3.2. Hubungan kekuatan otot punggung dengan hasil luncuran start renang gaya punggung Berdasarkan hasil analisis diperoleh koefisien korelasi kekuatan otot punggung X 2 dengan hasil luncuran start renang gaya punggung Y sebesar 57 0,737. Keberartian dari koefisien korelasi tersebut diuji dengan menggunakan uji r pada α = 5 dengan N = 8 yaitu 0,708. Karena r hitung = 0,737 r Tabel = 0,708, berarti koefisien korelasi r yang diperoleh signifikan, sehingga hipotesis nol Ho yang menyatakan “Tidak ada hubungan kekuatan otot punggung dengan hasil luncuran start renang gaya punggung pada perenang club TCS Semarang tahun 2007”, ditolak dan hipotesis alternatif Ha yang menyatakan “Ada hubungan kekuatan otot punggung dengan hasil luncuran start renang gaya punggung pada perenang club TCS Semarang tahun 2007”, diterima. Bentuk hubungan antara kekuatan otot punggung X 2 dengan hasil luncuran start renang gaya punggung Y dapat digambarkan dengan persamaan regresi yang diperoleh. Berdasarkan hasil analisis diperoleh persamaan regresi yaitu Y ˆ = 6,711 + 0,041X 2 . Untuk menguji signifikansi dari persamaan regresi tersebut digunakan analisis varians untuk regresi. Berdasarkan hasil analisis varians untuk regresi diperoleh hasil seperti dirangkum pada tabel 4.6. Tabel 4.6 Rangkuman Hasil Analisis Varians untuk Regresi antara X 2 dengan Y Sumber Variasi df JK RK F hitung F tabel Kriteria Regresi a 1 1116,28 1 1116,28 1 7,126 5,99 Signifikan Regresi b |a 1 5,922 5,922 Residu 6 4,986 0,831 Total 8 0,989 Sumber : Data penelitian 2009 Berdasarkan tabel 4.6 di atas diketahui bahwa untuk uji keberartian persamaan regresi dengan uji F diperoleh F hitung = 7,126 F tabel = 5,99 pada taraf kesalahan 5 dengan dk 1 = 1 dan dk 2 = 6. Dengan demikian menunjukkan 58 bahwa persamaan regresi yang diperoleh tersebut signifikan sehingga dapat digunakan untuk menggambarkan bentuk hubungan antara kekuatan otot punggung X 2 dengan hasil luncuran start renang gaya punggung Y. Dari persamaan regresi tersebut maka dapat digambarkan hubungan kekuatan otot punggung dengan hasil luncuran start renang gaya punggung pada perenang club TCS Semarang tahun 2007 yaitu apabila kekuatan otot punggung meningkat sebesar 1 kg maka hasil luncuran start renang gaya punggung akan meningkat sebesar 0,041 m pada konstanta 6,711 m dan sebaliknya apabila kekuatan otot punggung menururn sebesar 1 kg maka hasil luncuran start renang gaya punggung akan menurun sebesar 0,041 m pada konstanta 6,711 m. 4.1.3.3. Hubungan antara daya ledak otot tungkai dan kekuatan otot punggung dengan hasil luncuran start renang gaya punggung Berdasarkan hasil analisis diperoleh koefisien korelasi daya ledak otot tungkai X 1 dan kekuatan otot punggung X 2 dengan hasil luncuran start renang gaya punggung Y sebesar 0,868. Keberartian dari koefisien korelasi ganda R tersebut diuji dengan menggunakan uji analisis varians uji F. Berdasarkan perhitungan diperoleh hasil seperti terangkum pada tabel 4.7 berikut ini. Tabel 4.7 Rangkuman Hasil Analisis Varians Untuk Regresi Ganda Sumber Variasi df JK RK F hitung Signifikansi Kriteria Regresi 2 8,210 4,105 7,604 5,79 Signifikan Residu 5 2,699 0,540 Total 7 10,909 Sumber : Data penelitian 2009 Berdasarkan hasil analisis varians pada tabel 4.7 di atas diperoleh F hitung = 7,604 F tabel = 5,79 pada taraf kesalahan 5 dengan dk 1 = 2 dan dk 2 = 5. Hal 59 ini berarti koefisien korelasi ganda R yang diperoleh signifikan, sehingga hipotesis nol Ho yang menyatakan “Tidak ada hubungan daya ledak otot tungkai dan kekuatan otot punggung dengan hasil luncuran start renang gaya punggung pada perenang club TCS Semarang tahun 2007”, ditolak dan hipotesis alternatif Ha yang menyatakan “Ada hubungan daya ledak otot tungkai dan kekuatan otot punggung dengan hasil luncuran start renang gaya punggung pada perenang club TCS Semarang tahun 2007”, diterima. Bentuk hubungan daya ledak otot tungkai X 1 dan kekuatan otot punggung X 2 dengan hasil luncuran start renang gaya punggung Y dapat digambarkan dengan persamaan regresi yang diperoleh. Berdasarkan hasil analisis diperoleh persamaan regresi yaitu Y ˆ = 4,522 + 0,093X 1 + 0,024X 2 . Untuk menguji signifikansi dari persamaan regresi ganda tersebut digunakan analisis varians untuk regresi. Berdasarkan hasil analisis varians pada tabel 4.7 di atas diperoleh F hitung F Tabel . Dengan demikian menunjukkan bahwa persamaan regresi ganda yang diperoleh tersebut signifikan sehinga dapat digunakan untuk menggambarkan bentuk hubungan antara daya ledak otot tungkai X 1 dan keku- atan otot punggung X 2 dengan hasil luncuran start renang gaya punggung Y. Dari persamaan regresi tersebut maka dapat digambarkan hubungan daya ledak otot tungkai dan kekuatan otot punggung dengan hasil luncuran start renang gaya punggung yaitu apabila daya ledak otot tungkai dan kekuatan otot punggung secara bersama-sama meningkat sebesar 1 satuan maka hasil luncuran start renang gaya punggung akan meningkat sebesar 0,093 + 0,024 m pada konstanta 4,522 m dan sebaliknya apabila daya ledak otot tungkai dan kekuatan otot punggung 60 menurun secara bersama-sama sebesar 1 satuan maka hasil luncuran start renang gaya punggung akan menurun sebesar 0,093 + 0,024 m pada konstanta 4,522 m. Besarnya kontribusi atau sumbangan dari daya ledak otot tungkai X 1 dan kekuatan otot punggung X 2 terhadap hasil luncuran start renang gaya punggung Y secara bersama-sama atau secara simultan dapat diketahui dari koefisien determinasi ganda. Berdasarkan hasil analisis diperoleh harga koefisien determinasi R 2 sebesar 0,7526. Dengan demikian besarnya sumbangan daya ledak otot tungkai X 1 dan kekuatan otot punggung X 2 terhadap hasil luncuran start renang gaya punggung Y adalah 75,26 dan selebihnya yaitu 24,74 dari hasil luncuran start renang gaya punggung Y dipengaruhi faktor lain di luar daya ledak otot tungkai dan kekuatan otot punggung yang tidak dikaji dalam penelitian ini. Besarnya sumbangan dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat dapat diketahui dari sumbangan efektif masing-masing variabel. Berdasarkan hasil analisis diperoleh sumbangan efektif daya ledak otot tungkai X 1 terhadap hasil luncuran start renang gaya punggung Y sebesar 42,78, dan sumbangan efektif kekuatan otot punggung X 2 terhadap hasil luncuran start renang gaya punggung Y sebesar 32,48. Dengan demikian terlihat bahwa daya ledak otot tungkai memberikan sumbangan lebih besar terhadap hasil luncuran start renang gaya punggung dibandingkan kekuatan otot punggung.

4.2 Pembahasan

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI, KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP KECEPATAN RENANG 50 METER GAYA DADA PADA ATLET PUTRA BERPRESTASI KLUB RENANG METAL SC METRO TAHUN 2013

1 22 66

KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI, POWER LENGAN, DAN KEKUATAN OTOT PUNGGUNG TERHADAP KECEPATAN RENANG GAYA BEBAS PADA MAHASISWA PENJASKESREK UNIVERSITAS LAMPUNG ANGKATAN 2015

0 8 44

SUMBANGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN DAYA LEDAK OTOT LENGAN TERHADAP KECEPATAN RENANG GAYA DADA 50 METER

0 12 74

Hubungan Daya Ledak Otot Tungkai, Kelentukan Sendi Bahu, dan Kekuatan Otot Lengan Terhadap Kecepatan Renang Gaya Kupu Kupu 50 Meter Pada Atlet Putri Klub Spectrum Semarang Tahun 2011

0 9 97

Hubungan Antara Kekuatan Otot Tungkai dan Kekuatan Otot Punggung Dengan Kecepatan Bantingan Pinggang Pada Atlet Gulat Kota Semarang Tahun 2006

1 18 76

Sumbangan Kekuatan Otot Lengan, Daya Ledak Otot Tungkai dan Kelentukan Togok Terhadap Hasil Kecepatan Renang 50 Meter Gaya Kupu-kupu pada Atlet Putri Club Spectrum Semarang Tahun 2011.

0 0 1

(ABSTRAK) HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT PUNGGUNG DENGAN HASIL LUNCURAN START RENANG GAYA PUNGGUNG PADA ATLET RENANG TCS SEMARANG TAHUN 2007.

0 0 2

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI, PANJANG TUNGKAI, DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN KECEPATAN RENANG GAYA DADA (BREASTSTROKE) 25 METER PADA MAHASISWA PUTRA PKLO ANGKATAN 2004/2006.

0 1 62

Hubungan Kekuatan Otot Tungkai, Panjang Tungkai, dan Daya Ledak Otot Tungkai dengan Kecepatan Renang Gaya Dada (Breaststroke) 25 Meter pada Mahasiswa Putra PKLO Angkatan 2005/2006.

0 0 1

Hubungan Antara Kekuatan Otot Tungkai dan Kekuatan Otot Punggung Dengan Kecepatan Bantingan Pinggang Pada Atlet Gulat Kota Semarang Tahun 2006.

0 0 1