2. Inferensi
Analisis makna pada roman Lumière du Soir karya Brigitte Le Treut memerlukan adanya pemahaman dan penemuan abstraksi-abstraksi yang
terkandung di dalamnya. Setelah membaca, memahami, dan ditemukan abstraksi-abstraksinya, peneliti dapat melakukan penarikan inferensi.
Pengertian inferensi itu sendiri adalah menyimpulkan makna yang bersumber dari data sesuai dengan konteks. Penggunaan inferensi karena untuk
menganalisis maksud atau akibat komunikasi Zuchdi, 1993: 22. Penarikan inferensi tersebut di dukung dengan teori struktural-semiotik yang ada. Dengan
penemuan abstraksi yang sesuai konteks, akan menjaga keselerasan penelitian agar tetap berjalan sesuai tujuan.
3. Analisis Data
Teknik analisis data pada penelitian ini mengguakan teknik analisis konten dengan metode deskriptif-kualitatif. Penyajian datanya dilakukan
dengan mendeskripsikan hal-hal yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti, yaitu unsur intrinsik dan unsur semiotik. Data-data tersebut
diidentifikasi sesuai tujuan yang telah disebutkan. Setelah itu, data-data tersebut dideskripsikan dengan analisis struktural yang berupa alur, penokohan,
indeks, tema, dan analisis semiotik yang berupa ikon, indeks, dan simbol, yang terdapat dalam roman Lumière du Soir karya Brigitte Le Treut.
D. Validitas dan Reliabilitas
Untuk menjaga keabsahan data-data dan hasil sebuah penelitian maka validitas dan reliabilitas perlu adakan. Validitas yang tinggi dicapai jika
makna semantik berhubungan dengan sumber pesan, penerima pesan, atau konteks lain dari data yang diteliti Zuchdi, 1993: 75. Validitas ini
memerlukan pembacaan secara cermat sehingga diperoleh interpretasi dan penyimpulan yang tepat. Dan dengan validitas semantis, semua data diukur
berdasarkan tingkat kepekaan suatu teknik terhadap makna-makna implisit ataupun eksplisit yang berkaitan dengan konteks yang dianalisis dalam roman
Lumière du soir karya Brigitte Le Treut, sehingga hasil dari penelitian ini
dikatakan valid. Reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan reliabilitas intra-rater
yaitu peneliti membaca serta melakukan analisis data secara berulang-ulang, bertahap, sehingga dihasilkan data yang reliabel. Selain itu, peneliti
melakukan bimbingan maupun diskusi dengan pihak yang ahli dalam bidangnya expert judgement agar tercapai reliabilitas yang dapat
dipertanggungjawabkan. Dalam hal ini peneliti akan melakukan bimbingan dengan seorang ahli atau pembimbing, yaitu dengan Dra. Alice Armini,
M.Hum. Reliabilitas ini berfungsi sebagai penyelamat utama dalam menghadapi kontaminasi data ilmiah akibat penyimpangan tujuan
pengamatan, pengukuran, dan analisis Zuchdi, 1993: 78.
31
BAB IV ANALISIS STRUKTURAL-SEMIOTIK ROMAN LUMIÈRE DU SOIR
KARYA BRIGITTE LE TREUT
Berdasarkan rumusan masalah yang telah disebutkan sebelumnya, maka hasil penelitian yang dibahas pada bab IV ini yaitu: 1 wujud unsur-
unsur intrinsik yang berupa alur, penokohan, latar, dan tema, 2 wujud keterkaitan antarunsur intrinsik yang berupa alur, penokohan, latar, dan tema,
3 wujud hubungan antara tanda dan acuannya yang berupa ikon, indeks, dan simbol. Tiga hasil penelitian yang dibahas tersebut bersumber dari roman
Lumière du soir karya Brigitte Le Treut sesuai keterangan di bab sebelumnya.
Tiga permasalahan di atas akan dibahas secara rinci satu per satu.
A. Unsur-Unsur Intrinsik Roman Lumière du Soir Karya Brigitte Le
Treut
Menganalisis unsur-unsur intrinsik sebuah roman dilalukan terlebih dahulu untuk dapat membedah dan menganalisis roman itu sendiri. Unsur-
unsur intrinsik merupakan komponen utama pembangun roman. Alur, penokohan, latar, dan tema saling terkait satu dengan yang lainnya untuk
membentuk suatu cerita yang padu, indah, dan dapat dipahami oleh pembaca. Berikut analisis unsur-unsur intrinsik roman Lumière du soir karya Brigitte
Le Treut dan keterkaitannya.
1. Alur
Urutan cerita dalam roman ditentukan dengan penyusunan sekuen, yaitu rangkaian peristiwa yang membentuk sebuah alur. Peristiwa-peristiwa
yang saling terkait dan memiliki hubungan sebab-akibat dalam sekuen