Wujud Keterkaitan Antarunsur Intrinsik roman Lumière du Soir

Kondisi sosial yang ia bawa berkaitan dengan karakter dirinya, sebagai anak yang lahir di daerah pantai, Amélie terbiasa bekerja keras serta berada di tengah-tengah keramaian. Maka dari itu, dia memiliki karakter pekerja keras. Dalam perjalanan panjangnya bersama Malou, banyak tempat dan suasana asing yang ia temui, dan dirinya mampu beradaptasi serta bertahan hingga tujuannya tercapai. Berdasarkan keterkaitan unsur yang telah dibahas di atas, benang merah yang menunjukkan kesatuan cerita dalam roman Lumière du Soir karya Brigitte Le Treut telah dipaparkan. Alur yang terbentuk dari cerita dalam roman ini adalah alur progresif yang di dalamnya terdapat peran dari tokoh utama, Amélie. Amélie memiliki watak atau karakter pekerja keras yang membuatnya berusaha keras untuk mendapatkan ketenangan dan kebahagiaan di masa tua. Penjelasan tentang keterkaitan antarunsur intrinsik yang berupa alur, penokohan, dan latar, membentuk tema utama yaitu kegigihan. Kegigihan Amélie yang melakukan perjalanan panjang ke banyak tempat, setelah berusaha keras, akhirnya ia berhasil mendapatkan ketenangan dan kebahagian di masa tuanya.

C. Wujud Hubungan antara tanda dan acuannya dalam roman Lumière

du Soir karya Brigitte Le Treut. Hubungan antara tanda dan acuannya dalam roman Lumière du Soir karya Brigitte Le Treut ini bertujuan untuk mengungkap makna dari tanda- tanda yang berupa ikon, indeks, dan simbol yang terdapat dalam roman. Wujud tanda yang meliputi ikon, indeks, dan simbol tersebut, beberapa telah dianalisis secara semantis dalam pembahasan sebelumnya. Berikut analisis semiotik dari semua tanda yang terdapat dalam roman tersebut. 1. Gambar sampul roman Lumière du Soir karya Brigitte Le Treut Gambar 4: Sampul roman Lumière du Soir karya Brigitte Le Treut Wujud data semiotik yang pertama ditemukan dalam roman ini adalah ikon pada sampul roman. Ikon tersebut tergolong dalam ikon topologis, yaitu ikon yang berwujud gambar dan menunjukkan kemiripan objek tertentu. Wujud ikon topologis dalam sampul tersebut meliputi gambar seorang gadis kecil, gambar pantai dengan laut dan langit yang luas, warna hitam-putih pada setiap gambar, dan warna dasar merah. Pertama, gambar gadis kecil yang memandang laut luas. Gadis kecil tersebut tampak menyukai laut, seperti halnya Amélie yang suka bermain di pantai di dekat tempat tinggalnya ketika masih kecil. Ketika seseorang memandang laut, di sana terlihat pula bentangan langit, yang berarti harapan, impian, kebebasan. Dalam konteks ini, harapan yang dimaksud adalah harapan akan ketenangan dan kebahagiaan tokoh utama, Amélie, ia ingin bebas dari kesepian yang menyedihkan di masa tuanya. Ia ingin kembali menikmati hidupnya. Selain termasuk dalam ikon topologis, gambar gadis kecil tersebut juga termasuk dalam l’indice indication. Hal itu terbukti dari gadis kecil yang mengenakan rok pendek, baju lengan pendek, dan rambut panjangnya diikat seperti ekor kuda. Ia juga memakai sepatu serta kaos kaki panjang yang terlihat feminin. Oleh karena itu gambar tersebut adalah seorang gadis kecil. Gambar kedua adalah pantai. Gambar pantai juga termasuk dalam ikon topologis dan juga l’indice indication. Pertama, gambar tersebut merepresentasikan tempat bermain tokoh utama, Amélie ketika kecil di Bretagne. Kedua, pantai adalah tempat yang paling banyak dikunjungi ketika liburan musim panas, sesuai dengan latar waktu dan latar tempat dalam roman ini. Ketiga, pantai merupakan sumber ketenangan, semua orang dapat menikmati keheningan yang menenangkan di saat-saat tertentu. Pada gambar tersebut pantai terlihat tenang, laut luas bersanding dengan langit yang tidak kalah luasnya. Hal tersebut mempengaruhi kondisi psikologis Amélie, menurut Encyclopédie Des Symboles Cazenave, 1996 : 406 bahwa la mer peut aussi bien signifier la mort que la nouvelle naissance spirituelle laut