Pembangkit Data Penyandi T1 612010046 BAB III

Gambar 3.2. Diagram Kotak Turbo Block.

3.1. Pembangkit Data

Bit Acak Blok ini berfungsi untuk membangkitkan data bit acak yang akan menjadi masukan bagi penyandi Turbo. Fungsi yang digunakan untuk membangkitkan data bit acak berupa bit 1 dan 0 adalah “ randint ”. Dengan menggunakan syntax inputan=randintm,n , dengan m adalah jumlah baris dan n adalah panjang data, akan dibangkitkan deretan bit acak sesuai dengan jumlah baris dan panjang data yang diinginkan. O u t 2 O u t 1 P E N G I R I M O u t 2 O U t 1 Out.1 Out. 2 Data INTERLEAVER BCH ENCODER 2 BCH ENCODER 1 PUNCTURING MODULASI KANAL P E N E R I M A MAP DECODER 1 MAP DECODER 2 INTERLEAVER DEINTERLEAVER DEMODULASI PERHITUNGAN BER Gambar 3.3. Diagram Kotak Turbo Gabungan.

3.2. Penyandi

Turbo Convolutional Penyandi Turbo Convolutional menggunakan dua Recursive Systematic Code RSC sebagai komponen kodenya. Penyandi ini menghasilkan parity bit yang berfungsi sebagai bit proteksi terhadap galat. Penyandi RSC yang digunakan memiliki code rate =12 dengan generator polynomial [1 57] untuk blok delay = 2 dan generator polynomial [1 1513] untuk blok delay = 3. Dalam Turbo Convolutional , kedua penyandi RSC dihubungkan secara paralel sehingga sistem mempunyai code rate 13 dengan 1 bit masukan menghasilkan 3 bit keluaran. Untuk mendapatkan bit keluaran yang sesuai dengan RSC , dibuat fungsi “ rscenc ”. O u t 2 P a r 1 S y s P E N G I R I M O u t 2 P a r 1 S y s Systematic Par.1 Out. 2 Data INTERLEAVER BCH ENCODER 2 RSC ENCODER 1 PUNCTURING MODULASI KANAL P E N E R I M A MAP DECODER 1 MAP DECODER 2 INTERLEAVER DEINTERLEAVER DEMODULASI PERHITUNGAN BER Dengan menggunakan syntax [out,input]=rscencinputan, memory,flag dengan inputan merupakan data masukan yang akan disandikan oleh kode RSC , memory adalah jumlah shift register pada penyandi RSC yang digunakan yaitu 2 atau 3, flag merupakan tanda jika ingin menghasilkan tail bit. Dalam penelitian ini, tail bit hanya dihasilkan pada komponen kode 1. Out dan input merupakan argumen keluaran dengan out merupakan parity bit yang dihasilkan oleh RSC dan input adalah gabungan data masukan awal dengan tail bit yang diperoleh dalam penyandian . Tail bit maupun parity bit yang dihasilkan bergantung pada hubungan dari tiap blok delay seperti pada Gambar 2.3 dan Gambar 2.4.

3.3. Penyandi