Gambar 3.2. Diagram Kotak
Turbo Block.
3.1. Pembangkit Data
Bit
Acak
Blok ini berfungsi untuk membangkitkan data
bit
acak yang akan menjadi masukan bagi penyandi
Turbo.
Fungsi yang digunakan untuk
membangkitkan data
bit
acak berupa
bit
1 dan 0 adalah “
randint
”. Dengan menggunakan
syntax
inputan=randintm,n
, dengan
m
adalah jumlah baris dan
n
adalah panjang data, akan dibangkitkan deretan
bit
acak sesuai dengan jumlah baris dan panjang data yang diinginkan.
O u
t 2
O u
t 1
P E
N G
I R
I M
O u
t 2
O U
t 1
Out.1
Out. 2 Data
INTERLEAVER BCH
ENCODER 2 BCH
ENCODER 1 PUNCTURING
MODULASI
KANAL
P E
N E
R I
M
A MAP
DECODER 1 MAP
DECODER 2 INTERLEAVER
DEINTERLEAVER
DEMODULASI PERHITUNGAN
BER
Gambar 3.3. Diagram Kotak
Turbo
Gabungan.
3.2. Penyandi
Turbo Convolutional
Penyandi
Turbo Convolutional
menggunakan dua
Recursive Systematic Code
RSC
sebagai komponen kodenya. Penyandi ini menghasilkan
parity bit
yang berfungsi sebagai
bit
proteksi terhadap galat. Penyandi
RSC
yang digunakan memiliki
code rate
=12 dengan
generator polynomial
[1 57] untuk blok
delay
= 2 dan
generator polynomial
[1 1513] untuk blok
delay
= 3. Dalam
Turbo Convolutional
, kedua penyandi
RSC
dihubungkan secara paralel sehingga sistem mempunyai
code rate
13 dengan 1
bit
masukan menghasilkan 3
bit
keluaran. Untuk mendapatkan
bit
keluaran yang sesuai dengan
RSC
, dibuat fungsi “
rscenc
”.
O u
t 2
P a
r 1
S y
s P
E N
G I
R I
M
O u
t 2
P a
r 1
S y
s Systematic
Par.1
Out. 2 Data
INTERLEAVER BCH
ENCODER 2 RSC
ENCODER 1 PUNCTURING
MODULASI
KANAL
P E
N E
R I
M
A MAP
DECODER 1 MAP
DECODER 2 INTERLEAVER
DEINTERLEAVER
DEMODULASI PERHITUNGAN
BER
Dengan menggunakan
syntax
[out,input]=rscencinputan, memory,flag
dengan
inputan
merupakan data masukan yang akan disandikan oleh kode
RSC
,
memory
adalah jumlah
shift register
pada penyandi
RSC
yang digunakan yaitu 2 atau 3,
flag
merupakan tanda jika ingin menghasilkan
tail bit.
Dalam penelitian ini,
tail bit
hanya dihasilkan pada komponen kode 1.
Out
dan
input
merupakan argumen keluaran dengan
out
merupakan
parity bit
yang dihasilkan oleh
RSC
dan
input
adalah gabungan data masukan awal dengan
tail bit
yang diperoleh dalam penyandian
. Tail bit
maupun
parity bit
yang dihasilkan bergantung pada hubungan dari tiap blok
delay
seperti pada Gambar 2.3 dan Gambar 2.4.
3.3. Penyandi