Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Telaah Pasal 33 UUD NRI 1945 selalu mengemuka dan dijadikan dasar dalam pengelolaan pertambangan. UUD NRI 1945 Pasal 33 ayat 3 dengan jelas menentukan bahwa “Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”. Sesuai dengan ketentuan tersebut dikuasai oleh negara dapat diartikan bahwa negara sebagai organisasi bangsa memiliki kedaulatan tunggal yang tidak terbagi-bagi dan kekuasaan tertinggi terhadap segala sumber daya alam termasuk pertambangan. Dengan demikian siapa saja yang memanfaatkan harus seizin negara dan apabila tidak seizin negara dapat dikatakan sebagai perbuatan yang melanggar hukum dan dikenakan sanksi. Menurut Bagir Manan bahwa penguasaan negara atas pertambangan dengan sebesar- besarnya kemakmuran rakyat menimbulkan kewajiban negara antara lain: 1. Bahwa segala bentuk pemanfaatan sumber daya alam pertambangan serta hasil yang didapat harus secara nyata meningkatkan kemakmuran dan kesejahtraan masyarakat. 2. Negara menjamin segala hak-hak rakyat yang terdapat di dalam dan di atas bumi yang dapat dihasilkan secara langsung atau dinikmati langsung oleh rakyat. 3. Negara mencegah segala tindakan dari pihak manapun yang akan menyebabkan rakyat tidak mempunyai kesempatan dan kehilangan hak yang terdapat di dalam dan di atas bumi. Ketiga inilah yang seharusnya dijadikan pedoman oleh 2 pemerintah dan pemerintah daerah dalam rangka menentukan arah kebijakan di bidang pertambangan. Untuk tingkat Daerah penguasaan terhadap pertambangan dilakukan oleh Pemerintah Daerah baik Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Daerah KabupatenKota yang kewenangannya dalam melakukan pengelolaan pertambangan meliputi wilayah administrasinya. Daerah Kabupaten Karangasem yang terdiri dari daratan dan perairan banyak mengandung berbagai jenis mineral membawa keuntungan sehingga merupakan wilayah yang kaya sumber daya alam jenis mineral. Mineral adalah senyawa anorganik yang terbentuk di alam, yang memiliki sifat fisik dan kimia tertentu serta susunan kristal teratur atau gabungannya yang membentuk batuan, baik dalam bentuk lepas dan padu. Batuan adalah mineral selain mineral radioaktif, mineral logam dan mineral bukan logam. Pertambangan mineral adalah pertambangan kumpulan mineral yang berupa bijih atau batuan, diluar panas bumi, minyak, gas bumi, serta air tanah. Sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa pemanfaatan sumber daya alam ada yang dapat diperbaharui renewable resources dan ada yang tidak dapat diperbaharui unrenewable resources. Bahan galian tambang yang terkandung di wilayah hukum Indonesia khususnya mineral batuan di Karangasem sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa tidak dapat diperbaharui unrenewable resources yang mempunyai peranan penting dalam memenuhi hajat hidup orang banyak sehingga pengelolaannya harus dikuasai oleh Negara, untuk memberi nilai tambah bagi perekonomian nasional dan kesejahtraan rakyat yang berkeadilan, sekaligus pembangunan daerah secara berkelanjutan. Melakukan kegiatan usaha pertambangan dari segi ekonomi memang sangat menguntungkan karena memiliki nilai jual yang sangat tinggi namun dilain fihak juga dapat 3 menimbulkan hal yang buruk terhadap lingkungan hidup. Permasalahannya adalah seperti yang diungkapkan oleh I Ketut Wage Saputra sebagai Asisten Tata Praja Pemerintah Daerah Kabupaten Karangasem melalui media harian Bali Post bahwa ada 60 perusahaan yang beroperasi mengeruk pasir ditiga kecamatan yaitu Selat, Rendang dan Bebandem. Dan beliau juga mengatakan bahwa sampai saat ini ada puluhan pengusaha yang melakukan kegiatan pertambangan batuan tanpa izin. Dan lebih jauh lagi bahwa Bupati Karangasem I Wayan Geredeg juga mengakui belum bisa untuk melakukan penegakan hukum melalui Peraturan Daerah Perda untuk menertibkan sejumlah penambang galian C tanpa izin. Oleh karena itu penegakan hukum lingkungan terhadap pertambangan batuan wajib dilakukan untuk keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Sebab apabila penambang tanpa izin dibiarkan terus menerus, tidak menutup kemungkinan dapat merusak lingkungan, pengerukan juga semakin marak dilakukan dan dapat mengganggu warga sekitar.

B. Rumusan Masalah