Hubungan Pemborosan Energi BBM dengan Waktu Jam

4.7 Hubungan Pemborosan Energi BBM dengan Waktu Jam

Hubungan fluktuasi prediksi pemborosan BBM untuk ruas jalan B1 sampai dengan B7 terhadap waktu perjam dalam sehari dapat dilihat juga pada Gambar 4.1. Pada Gambar 4.1 juga digambarkan rerata perjam dari pemborosan BBM dari 7 ruas jalan yang distudi. Rerata prediksi pemborosan BBM tertinggi ditemukan pada jam ke-6 jam 11.00-12.00 siang hari dengan rerata pemborosan BBM adalah 17,4 ltrjamkm, sedangkan pemborosan terendah ditemukan pada jam ke-21 Jam 02.00- 03.00 malam dinihari dengan rerata 0,3 ltjamkm. Hubungan antara fluktuasi BBM dengan waktu perjam harian, model kurva yang didapat adalah berbentuk kuva polynomial berderajat tiga, dengan rumusan seperti pada persamaan 4.1 dan dapat juga dilihat pada Gambar 4.1 dan Gambar 4.2. Adapun rumusan hubungan fluktuasi pemborosan BBM Y terhadap waktu dalam jam harian X adalah sebagai berikut: Y = 0.010 x 3 - 0.449 x 2 + 4.652 x + 0.744 ………………………………… 4.1 Koefisien determinasi R 2 yang didapat adalah R 2 = 0.52, yang dapat dinyatakan model hubungan yang didapat dipengaruhi factor lain selain waktu kerja adalah sebesar 48. Gambar 4.1 Hubungan pemborosan BBM terhadap waktu perjam sehari. 20 Gambar 4.2 Rentang Pemborosan BBM minmal 4.8 Meminimalkan Pemborosan BBM Pada Zona Kerja Pada Gambar 4.1 dan Gambar 4.2 kecendrungan pemborosan energy masa konstruksi proyek peningkatan jalan ditinjau dari segi waktu dapat dinyatakan bahwa pemborosan BBM pada jam-jam malam hari jauh lebih kecil dibandingkan pada siang hari. Hal ini selaras dengan kegiatanaktivitas sosil ekonomi masyarakat. Untuk meminimalkan pemborosan BBM dalam masa peningkatan jalan terutama peningkatan perkerasan jalan, waktu pengerjaan proyek yang berdampak rendah terhadap pemborosan BBM yaitu pada malam hari. Pemborosan energy terendah ditemukan adalah 0,3 ltjamkm pada jam ke-21 atau jam 02.00-03.00 atau pada titik m seperti terlihat pada Gambar 4.2. Untuk menentukan rentang pemborosan minimal diperlukan nilai standar deviasi S. Pada pembahasan ini dilakukan pendekatan pembagian jamkerjaaktivitas dalam sehari 24 jam, menjadi 2 kelompok jam kerjaaktifitas yaitu siang hari jam 06.00-17.00 dan jam kerja malam 18.00-05.00. Standar deviasi pada jam kerja malam yang didapat adalah sebesar S= 3,2 ltjam. Sehinga rentang pemborosan energy BBM minimal yang didapat berkisar antara 0.3 +- 3.2. Rentang pemborosan energy minimal yang didapat adalah antara 3.5 ltjam sampai -2.9 ltjam. Pemborosan BBM 3.5 ltjam terjadi pada jam mendekati jam ke 17 jam 22.00 -23.00 malam, hal ini a b m 21 dapat dilihat pada titik a Gambar 4.2, sedang rentang lebih kecil -2,9 adalah berada jam ke 24 jam 05.00-06.00 yang dapat dilihat pada titik b pada Gambar 4.2. Rentang pelaksanaan peningkatan jalan yang menimbulkan dampak pemborosan energy BBM minimal adalan dengan jam kerja antara jam 22.00 – 06.00 malam. Hal ini selaras dengan rendahnya volume lalu lintas dan kecepatan kendaraan lebih tinggi akibat dari rendahnya aktivitas sosial ekoomi masyarakat pada rentang jam tersebut. 22 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan Dari hasil analisis meminimalkan pemborosan energy BBM semasa pemeliharaan