Persiapan Umum Seksio Sesarea Desinfeksi Lapangan Operasi

c Hambatan jalan lahir Terdapat gangguan pada jalan lahir, misalnya jalan lahir yang kaku sehingga tidak memungkinkan adanya pembukaan, adanya tumor dan kelainan bawaan pada jalan lahir, tali pusat pendek, dan ibu sulit bernapas. Gangguan jalan lahir juga bisa terjadi karena adanya mioma atau tumor. Keadaan ini menyebabkan persalinan terhambat. d Kelainan kontraksi rahim Kontraksi rahim lemah atau tidak terkoordinasi atau tidak elastisnya leher rahim sehingga tidak dapat melebar pada proses persalinan, menyebabkan kepala bayi tidak terdorong dan tidak dapat melewati jalan lahir dengan lancer. e Ketuban pecah dini Robeknya ketuban sebelum waktunya dapat menyebabkan bayi harus segera dilahirkan. Kondisi ini membuat air ketuban merembes ke luar sehingga tinggal sedikit atau habis. Air ketuban adalah cairn yang mengelilingi janin dalam rahim. Air ketuban yang pecah sebelum waktunya akan membuka rahim sehingga memudahkan masuknya bakteri dari vagina, menyebabkan infeksi pada ibu hamil ata janin di dalam kandungannya. f Rasa takut kesakitan Pada saat kontraksi otot-otot rahim berkerut sebagai upaya membuka mulut rahim dan mendorong kepala bayi kearah panggul. Kondisi ini menyebabkan proses rasa sakit di pinggang dan pangkal paha yang semakin kuat Kasdu, 2003, hal. 11.

5. Persiapan Umum Seksio Sesarea

Keputusan tindakan seksio sesarea diharapkan dapat menjamin turunnya tingkat morbiditas dan mortalitas sehingga sumber daya manusia dapat ditingkatkan. Universitas Sumatera Utara Persiapan umum meliputi: peningkatan keadaan umum sehingga mampu untuk menerima resiko operasi, perawatan setelah operasi dan kembali kesehatan secara optimal. a. Pemasangan infus 1 Rehidrasi dengan cairan pengganti, sekitar 2 liter a Dextrose 5-10 b Ringer laktat atau ringer dextrose 2 Memudahkan pemberian tranfusi darah 3 Memudahkan pemberian premedikasi narkose 4 Memudahkan member antibiotika b. Pemasangan dauer kateter 1 Untuk mengukur keseimbangan cairan 2 Menghindari trauma 3 Meningkatkan kemampuan untuk sembuh c. Posisi dan evaluasi penderita 1 Tidur telentang dengan posisi kepala sedikit direndahkan 2 Tanda-tanda vital diukur, terdiri dari: tekanan darah, nadi, temperature, pernafasan, dan keadaan ekstremitas. 3 Tanda vital kehamilan diperiksa, di antaranya adalah adanya his dan tindakan mengejan, lingkaran bandle, detak jantung janin, dan perdarahan. d. Narkosa perdarahan seksio sesarea Narkosa pada seksio sesarea dapat dilakukan dengan cara kombinasi, anestesi lumbal, dan anestesi local. Universitas Sumatera Utara

6. Desinfeksi Lapangan Operasi

Dalam usaha untuk menyucihamakan lapangan operasi diperkenalkan desinfektan yang tidak menimbulkan iritasi dan merusak kulit. a. Bahan desinfektan 1 Kombinasi yodium – alkohol a Bahanya murah didapatkan b Menyebabkan iritasi kulit dan melekat dengan konsentrasi kuat pada kulit. 2 Betadine a Banyak dipakai, harganya murah b Mudah dibersihkan c Di Negara industry yang maju bahan desinfektan telah disiapkan dari pabrik dalam suatu kantong khusus. b. Teknik desinfektan Dilakukan dengan cara mencukur rambut pubis menjelang tindakan desinfeksi. Menggunakan 1 Kombinasi yodium – alkohol a Larutan yodium dalam alkohol dipaparkan pada lapangan operasi, paha dan sekitar vagina b Kemudian dibersihkan dengan alkohol 70 2 Betadine a Betadine dipaparkan di lapangan operasi , sekitar vagina sampai paha bagian atas b Pemaparan dilakukan dua kali Universitas Sumatera Utara c. Penutup lapangan operasi Setelah lapangan operasi disucihamakan, lapangan operasi di tutup dengan kain penutup yang suci-hama duk steril. kain suci-hama difiksir pada kulit abdomen dengan duk klem Backaus. Penutup lapangan operasi disesuaikan dengan insisi yang akan dilakukan.

7. Insisi dan Penutup Abdomen

Dokumen yang terkait

:Pengetahuan dan Sikap ibu tentang Kejadian Diare pada balita di Puskesmas Teladan Medan Tahun 2014

1 27 109

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PENATALAKSANAAN DIARE DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK BALITA DI WILAYAH KERJA Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Penatalaksanaan Diare dengan Kejadian Diare Pada Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Pucangsawit surakarta.

0 2 12

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PENATALAKSANAAN DIARE DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK BALITA DI WILAYAH KERJA Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Penatalaksanaan Diare dengan Kejadian Diare Pada Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Pucangsawit surakarta.

0 3 13

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DIARE DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA USIA 2-5 TAHUN DI WILAYAH Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Tentang Diare Dengan Kejadian Diare Pada Balita Usia 2-5 Tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Karanganyar Kabupaten K

0 3 13

:Pengetahuan dan Sikap ibu tentang Kejadian Diare pada balita di Puskesmas Teladan Medan Tahun 2014

0 0 11

:Pengetahuan dan Sikap ibu tentang Kejadian Diare pada balita di Puskesmas Teladan Medan Tahun 2014

0 0 1

:Pengetahuan dan Sikap ibu tentang Kejadian Diare pada balita di Puskesmas Teladan Medan Tahun 2014

0 0 6

:Pengetahuan dan Sikap ibu tentang Kejadian Diare pada balita di Puskesmas Teladan Medan Tahun 2014

0 0 22

:Pengetahuan dan Sikap ibu tentang Kejadian Diare pada balita di Puskesmas Teladan Medan Tahun 2014

0 0 3

:Pengetahuan dan Sikap ibu tentang Kejadian Diare pada balita di Puskesmas Teladan Medan Tahun 2014

0 0 39