Perencanaan Tindakan Observasi Refleksi

3.1.1.4 Refleksi

Refleksi dilakukan setelah pelaksanaan tindakan pada siklus I. Refleksi yang dilakukan mencakupi keterampilan dan perilaku siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis meneruskan dialog dengan teknik berpasangan. Berdasarkan hasil refleksi tersebut dapat ditentukan langkah-langkah perbaikan yang akan dilakukan pada siklus II.

3.1.2 Siklus II

Pada siklus II akan dilakukan perbaikan-perbaikan terhadap kelemahan dan kekurangan yang terjadi pada siklus I. Pelaksanaan siklus II tidak jauh berbeda dengan siklus I. Siklus II juga terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, tindakan, observasi atau pengamatan, dan refleksi.

3.1.2.1 Perencanaan

Pada tahap perencanaan siklus II ini dilakukan perbaikan terhadap perencanaan pada siklus I. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada tahap ini yaitu: 1 menyusun perbaikan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP dan 2 menyusun perbaikan pedoman observasi, pedoman wawancara, dan jurnal.

3.1.2.2 Tindakan

Tindakan yang dilakukan pada siklus II merupakan perbaikan tindakan pada siklus I. Tindakan dilakukan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Pada tahap ini proses pembelajaran yang dilakukan tidak jauh berbeda dengan siklus I. Pada tahap apersepsi siswa dikondisikan untuk siap mengikuti proses pembelajaran. Kemudian pada saat kegiatan inti pembelajaran guru menekankan dan menjelaskan kembali materi menulis meneruskan dialog dan cara penerapan teknik berpasangan dalam menulis meneruskan dialog. Hal tersebut dilakukan agar dapat mencapai hasil yang lebih baik. Setelah kegiatan pembelajaran selesai, guru membagikan jurnal kepada siswa. Selanjutnya dilaksanakan wawancara kepada tiga siswa, yaitu masing- masing satu siswa yang memperoleh nilai rendah, sedang, dan tinggi. Wawancara dilakukan di luar jam pelajaran atau pada waktu istirahat.

3.1.2.3 Observasi

Observasi yang dilakukan pada siklus II ini tidak jauh berbeda dengan observasi pada siklus I. Observasi dilakukan pada saat proses pembelajaran menulis meneruskan dialog dengan teknik berpasangan sedang berlangsung. Aspek-aspek yang diamati yaitu : 1 keterampilan menulis meneruskan dialog siswa yang meliputi kesesuaian isi dialog dengan topik, stuktur, organisasi, pilihan kata, dan ejaan, 2 perilaku siswa selama mengikuti proses pembelajaran yang meliputi keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran, kerjasama dalam kelompok, kesungguhan siswa saat menulis, dan perilaku-perilaku lain yang dilakukan siswa pada saat itu.

3.1.2.4 Refleksi

Refleksi pada siklus II dilakukan untuk mengetahui keberhasilan terhadap pembelajaran yang telah dilakukan. Refleksi dilakukan dengan mengevaluasi pembelajaran yang telah dilakukan. Hal-hal yang dicatat adalah seberapa besar peningkatan keterampilan menulis meneruskan dialog siswa dan bagaimana perubahan perilaku siswa pada saat pembelajaran menulis meneruskan dialog dengan teknik berpasangan.

3.2 Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah keterampilan menulis meneruskan dialog pada siswa kelas VIID SMP 1 Wedung Kabupaten Demak. Kelas VIID SMP 1 Wedung Kabupaten Demak berjumlah 33 siswa yang terdiri dari 19 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan. Penelitian ini memilih kelas VII karena di dalam kurikulum terdapat kompetensi dasar menulis dialog. Dipilihnya kelas VIID karena keterampilan menulis meneruskan dialog siswanya masih kurang maksimal jika dibandingkan dengan kelas VII yang lain.

3.3 Variabel Penelitian

Variabel pada penelitian ini ada dua, yaitu variabel input-output dan variabel proses.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI TEKNIK MENERUSKAN CERITA SISWA KELAS V Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Teknik Meneruskan Cerita Siswa Kelas V SDN 02 Alastuwo Kabupaten Karanganyar Ta

0 1 15

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN MEDIA TEKS WACANA DIALOG PADA SISWA KELAS VIIA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN MEDIA TEKS WACANA DIALOG PADA SISWA KELAS VIIA SMP MUHAMMADIYAH 10 SURAKARTA.

0 0 14

PENDAHULUAN PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN MEDIA TEKS WACANA DIALOG PADA SISWA KELAS VIIA SMP MUHAMMADIYAH 10 SURAKARTA.

0 0 8

DAFTAR PUSTAKA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN MEDIA TEKS WACANA DIALOG PADA SISWA KELAS VIIA SMP MUHAMMADIYAH 10 SURAKARTA.

0 0 4

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DIALOG PERCAKAPAN MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN GAMBAR SERI Peningkatan Keterampilan Menulis Dialog Percakapan Melalui Media Pembelajaran Gambar Seri Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Ii Bowan Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 2 16

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DIALOG PERCAKAPAN MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN GAMBAR SERI Peningkatan Keterampilan Menulis Dialog Percakapan Melalui Media Pembelajaran Gambar Seri Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Ii Bowan Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 3 17

PENIGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENERAPAN TEKNIK PARA FRASE WACANA DIALOG PADA SISWA KELAS V Penigkatan Keterampilan Menulis Narasi Dengan Penerapan Teknik Para Frase Wacana Dialog Pada Siswa Kelas V SD Ne

0 0 15

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DIALOG BERBAHASA JAWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBASIS KONTEKS SOSIOKULTURAL PADA SISWA KELAS VII B SMP 1 PETANAHAN KABUPATEN KEBUMEN.

0 20 134

Perbandingan Teknik Meneruskan dialog dan Teknik Mengubah Cerita menjadi dialog dalam Pembelajaran Menulis Dialog Sesuai dengan Konteks Kelas VII SMP N 12 Semarang.

0 0 2

Perbandingan Teknik Meneruskan dialog dan Teknik Mengubah Cerita menjadi dialog dalam Pembelajaran Menulis Dialog Sesuai dengan Konteks Kelas VII SMP N 12 Semarang.

0 1 104