PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MEDIA REALIA PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 08 METRO SELATAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

(1)

ABSTRAK

Oleh

EDO DWI CAHYO

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS kelas IV SDN 08 Metro Selatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS dengan menggunakan media realia di kelas IV SDN 08 Metro Selatan.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan melalui tiga siklus, yang setiap siklusnya terdiri dari 4 tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar observasi dan tes essay. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi dan tes yang kemudian dianalisis menggunakan analisis data kualitatif dan kuantitatif.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan media realia pada pembelajaran IPS kelas IV SDN 08 Metro Selatan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari persentase rata-rata aktivitas belajar siswa pada siklus I (56,25%) siklus II (67,92%) dan siklus III (85,11%) dengan demikian terjadi peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 11,67% dan dari siklus II ke siklus III sebesar 17,19%. Sementara rata-rata nilai hasil belajar siswa pada siklus I (68,70), siklus II (75,03), dan siklus III (81,07) dengan demikian terjadi peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 6,33 dan dari siklus II ke siklus III sebesar 6,04.

Kata kunci: aktivitas belajar, hasil belajar, media realia

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MEDIA REALIA PADA PEMBELAJARAN

IPS KELAS IV SDN 08 METRO SELATAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012


(2)

Oleh

Oleh

EDO DWI CAHYO

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MEDIA REALIA PADA PEMBELAJARAN

IPS KELAS IV SDN 08 METRO SELATAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012


(3)

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MEDIA REALIA PADA PEMBELAJARAN

IPS KELAS IV SDN 08 METRO SELATAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

(Skripsi)

Oleh

EDO DWI CAHYO

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012


(4)

viii DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Alur Siklus Penelitian Tindakan Kelas ... 21

2. Grafik Rekapitulasi Persentase Aktivitas Belajar Siswa. ... 67

3. Grafik Rekapitulasi Kinerja Guru. ... 70

4. Grafik Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa ... 72


(5)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Rumusan Masalah ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

A. Aktivitas ... 7

B. Belajar ... 7

C. Aktivitas Belajar ... 8

D. Hasil belajar ... 9

E. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) ... 10

1. Pengertian IPS ... 10

2. Tujuan Pembelajaran IPS ... 11

F. Media Pembelajaran ... 12

1. Pengertian Media Pembelajaran ... 12

2. Manfaat Media Pembelajaran ... 13

3. Jenis-jenis Media Pembelajaran ... 14

4. Pengertian Media Realia ... 16

5. Kelebihan dan Kelemahan Media Realia ... 17

6. Langkah-langkah Penggunaan Media Realia ... 18

H. Hipotesis Tindakan ... 19

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 20

A. Metode Penelitian ... 20

B. Setting Penelitian ... 21

C. Teknik Pengumpulan Data ... 22

D. Alat Pengumpul Data ... 22

E. Teknik Analisis Data ... 23


(6)

vi

G. Indikator Keberhasilan ... 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 39

A. Prosedur Penelitian ... 39

B. Hasil Penelitian ... 40

C. Pembahasan ... 64

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 75

A. Kesimpulan ... 75

B. Saran ... 76 DAFTAR PUSTAKA


(7)

vii DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Kriteria Keberhasilan Aktivitas Belajar Siswa ... 24

2. Kriteria Keberhasilan Kinerja Guru ... 25

3. Aktivitas Belajar Siswa Siklus I ... 44

4. Kinerja Guru Siklus I ... 46

5. Hasil Tes Awal (Pre Test) ... 47

6. Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 47

7. Aktivitas Belajar Siswa Siklus II ... 53

8. Kinerja Guru Siklus II ... 55

9. Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 56

10. Aktivitas Belajar Siswa Siklus III ... 61

11. Kinerja Guru Siklus III ... 62

12. Hasil Belajar Siswa Siklus III ... 63

13. Rekapitulasi Persentase Aktivitas Belajar Siswa ... 65

14. Rekapitulasi Kinerja Guru ... 68

15. Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa ... 71


(8)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Dra. Asmaul Khair, M. Pd. ____________

Sekertaris : Drs. A. Sudirman, M. H. ____________

Penguji

Bukan Pembimbing : Drs. Siswantoro, M. Pd. ____________

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi. Bujang Rahman, M. Si. NIP 19600315 198503 1 003


(9)

HALAMAN PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : Edo Dwi Cahyo Nomor Pokok Mahasiswa : 0813053007

Program Studi : S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Jurusan : Ilmu Pendidikan

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

Lokasi Penelitian : SDN 08 Metro selatan

Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Skripsi yang berjudul: ”Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Media Realia Pada Pembelajaran IPS Kelas IV SDN 08 Metro Selatan Tahun Pelajaran 2011/2012” tersebut adalah asli hasil penelitian saya kecuali bagian-bagian tertentu yang dirujuk dari sumbernya dan disebutkan dalam Daftar Pustaka.

Demikian pernyataan ini Saya buat untuk dapat digunakan seperlunya dan apabila dikemudian hari ternyata pernyataan ini tidak benar, maka Saya sanggup dituntut berdasarkan Undang-undang dan Peraturan yang berlaku.

Metro, 3 Mei 2012

Yang membuat pernyataan,


(10)

i

PERSEMBAHAN

Bismillahirohmannirohim

Kupersembahakan karya ini kepada

Ibuku tercinta Jariyah dan Bapakku tersayang Hadi Suroyo

Yang senantiasa mendoakan anak-anaknya menjadi seseorang yang bermanfaat

bagi dirinya dan orang-orang disekelilingnya

Serta memenuhi kebutuhan akan moril maupun materil demi

tercapainya sebuah cita-cita

Kakakku tersayang Hendra Supomo dan Adikku tercinta Debora Ade Tamara

Yang selalu mendoakanku supaya aku menjadi seseorang

yang dapat mereka banggakan

Seseorang

Yang selalu menginspirasiku untuk menjadi lebih baik dalam menjalani hidup

Sahabat-sahabatku

Yang selalu menemani dan selalu memberi dukungan padaku.

Almamater Tercinta


(11)

Judul : PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MEDIA REALIA PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 08 METRO SELATAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Nama Mahasiswa : Edo Dwi Cahyo

NPM : 0813053007 Program Studi : S1 PGSD

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Menyetujui

1. Komisi Pembimbing

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Dra. Asmaul Khair, M. Pd. Drs. A. Sudirman, M. H. NIP 19520919 197803 2 002 NIP 19540505 198303 1 003

2. Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan

Drs. Baharuddin Risyak, M. Pd. NIP 19510507 198103 1 002


(12)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Surabaya Ilir, Kecamatan Bandar Surabaya Lampung Tengah pada tanggal 15 Juli 1990. Merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Putra dari Bapak Hadi Suroyo dan Ibu Jariyah.

Penulis menempuh pendidikan di Taman Kanak-kanak (TK) Aisyiyah Bustanul Atfal Bandar Surabaya lulus pada tahun 1996. Dilanjutkan dengan pendidikan di SD Negeri 1 Bandar Surabaya lulus pada tahun 2002. Penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMP Negeri 1 Bandar Surabaya lulus pada tahun 2005, dan Sekolah Menengah Atas di SMA Kartikatama Metro lulus pada tahun 2008.

Pada tahun 2008, penulis tercatat sebagai mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri Universitas Lampung di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) melalui seleksi jalur Penelusuran Kemampuan Akademik dan Bakat (PKAB).


(13)

SANWACANA

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah serta karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Media Realia Pada Pembelajaran IPS Kelas IV SDN 08 Metro Selatan Tahun Pelajaran 2011/2012” dengan baik.

Penulis menyadari bahwa dalam proses penelitian serta penyusunan skripsi ini banyak sekali bantuan, bimbingan, motivasi, doa serta saran-saran yang telah diberikan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr. Hi Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan FKIP Unila yang telah memberikan dukungan yang teramat besar terhadap perkembangan program studi PGSD.

2. Bapak Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

3. Bapak Dr. Hi. Darsono, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Unila yang telah memberikan kemudahan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

4. Ibu Dra. Asmaul Khair, M.Pd., selaku Ketua PGSD UPP Metro sekaligus selaku dosen pembimbing I yang telah banyak membantu, membimbing,


(14)

iii dan memberikan saran kepada penulis dengan penuh kesabaran sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

5. Bapak Drs. A. Sudirman, M.H., selaku pembimbing II yang telah banyak memberikan saran, masukan dan bimbingan dalam penulisan skripsi ini. 6. Bapak Drs. Siswantoro, M.Pd., selaku pembahas yang telah memberikan

masukan serta saran kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi.

7. Bapak Dr. Hi. Suwarjo, M.Pd., selaku Pembimbing Akademik yang telah memberikan nasehat dan arahan yang bermanfaat selama ini.

8. Bapak/Ibu Dosen dan Staf Karyawan S-1 PGSD UPP Metro, yang telah membantu penulis dalam kelancaran skripsi ini.

9. Ibu Dra. Dwi Patmawati selaku Kepala Sekolah SDN 08 Metro Selatan, yang telah mengizinkan penyelenggaraan penelitian dan membantu penulis selama melakukan penelitian.

10. Ibu Nurhayati, S.Pd., selaku guru kelas IV sekaligus teman sejawat yang banyak membantu penulis dalam menyusun skripsi ini.

11. Siswa-siswi SDN 08 Metro Selatan khususnya kelas IV, atas partisipasi dan kerjasamanya dalam pelaksanaan penelitian.

12. Kedua orang tua, kakak, adik dan seseorang yang senantiasa memberikan dukungan dan doa sehingga penulis dapat menyelesaikan studi.

13. Sahabat-sahabat peneliti, Alul, Ari, Depit, Ferry, Gustam, Agil, Anissa, Ayu, Fitka dan seluruh sahabatku yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu yang telah memberikan motivasi dan doa untuk keberhasilan penulis. 14. Seluruh rekan-rekan PGSD angkatan 2008 khususnya serta mahasiswa


(15)

iv 15. Almamater tercinta “Universitas Lampung” dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah membantu kelancaran dalam penyusunan skripsi ini.

Penulis berharap semoga segala bantuan yang telah diberikan mendapat balasan dari Allah SWT. Dan penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi perkembangan dan peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.

Metro, 3 Mei 2012 Penulis


(16)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Banyak usaha yang dilakukan seseorang untuk bisa mendapatkan suatu pendidikan, karena dengan pendidikan tersebut maka seseorang akan dapat membina hidup yang lebih baik. Oleh karena itu Pemerintah membuat sistem pendidikan di Negara Indonesia yang tersusun dalam Undang-undang tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Undang-undang No. 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 2 tentang Sistem Pendidikan Nasional menjelaskan bahwa pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman. Fungsi dan tujuan pendidikan nasional itu sendiri adalah untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, beriman, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Guna mewujudkan tujuan dari Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional tersebut di atas, diperlukan suatu pembelajaran bagi siswa dan guru yang mengacu pada kurikulum. Adapun kurikulum yang berlaku saat ini adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Undang-undang No. 20 tahun 2003 pasal


(17)

37 ayat 1 yang mengatur tentang KTSP memuat 10 mata pelajaran yang harus diajarkan di sekolah dasar, salah satunya yaitu Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).

IPS adalah bidang studi yang mempelajari, menelaah, menganalisis gejala dan masalah sosial di masyarakat dengan meninjau dari berbagai aspek kehidupan atau satu perpaduan (Sardjiyo, dkk., 2009. 1.27). Tujuan dari IPS itu sendiri yaitu untuk membina siswa agar mampu mengembangkan pengertian/pengetahuan berdasarkan data, generalisasisi serta konsep ilmu tertentu maupun yang bersifat interdisipliner/komprehensif dari berbagai cabang ilmu sosial (The Social Science Education Frame Work For California School dalam Sapriya, dkk., 2006: 13). Pembelajaran IPS pada setiap jenjang tidaklah sama tentunya harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa, terutama pada pembelajaran IPS di SD.

IPS di SD merupakan mata pelajaran yang dikemas secara terpadu dari berbagai kajian sejarah, geografi, ekonomi, politik, sosiologi, antropologi, psikologi, dan ekologi. Tujuan dari mata pelajaran IPS di SD yakni untuk mengembangkan seluruh potensi yang ada pada diri siswa, baik potensi dalam aspek kognitif, aspek afektif maupun aspek psikomotorik.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru kelas IV SDN 08 Metro Selatan, diperoleh data bahwa dalam pembelajaran IPS masih banyak hasil belajar siswa yang belum mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan yaitu 70, terbukti dari nilai rata-rata kelas yang hanya mencapai 61,4. Sementara itu dilihat dari ketuntasan nilai individu berdasarkan KKM, diperoleh hasil bahwa dari 30 siswa hanya 9 siswa (30%) yang telah mencapai KKM, sedangkan 21 siswa (70%) belum tuntas atau belum mencapai KKM. Aktivitas belajar siswa juga masih rendah terlihat dari siswa yang cenderung ribut, banyak mengobrol dan tidak menyimak materi yang


(18)

disampaikan oleh guru, serta proses timbal balik antara guru dengan siswa kurang terlihat.

Rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa dikarenakan pola mengajar yang bersifat teacher centered (berpusat pada guru). Kemudian guru lebih sering terpaku pada buku serta penyajian materi yang bersifat naratif dan tidak memperhatikan efisiensi waktunya sehingga membuat siswa jenuh dan tidak dapat fokus terhadap pembelajaran yang sedang berlangsung. Terlebih lagi guru belum menggunakan media yang menunjang proses pembelajaran.

Solusi untuk menanggulangi masalah tersebut, guru harus bisa menciptakan suasana pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran. Ibrahim & Syaodih (2003: 118) mengemukakan bahwa untuk mencapai hasil yang optimum dari proses pembelajaran, salah satu hal yang sangat disarankan adalah digunakannya pula media yang bersifat langsung dalam bentuk objek nyata atau realia. Media realia merupakan salah satu sarana guna menunjang perbaikan proses pembelajaran tersebut. Media realia adalah benda nyata yang digunakan sebagai bahan atau sumber belajar (Solihatin & Raharjo, 2007: 27).

Penggunaan media realia pada pembelajaran akan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengalami sendiri situasi yang sesungguhnya dan melatih keterampilan mereka dengan menggunakan sebanyak mungkin alat indra (Ibrahim & Syaodih, 2003: 119). Oleh karena itu objek yang sesungguhnya, akan memberikan rangsangan yang amat penting bagi siswa dalam mempelajari berbagai hal terutama yang menyangkut pengembangan keterampilan tertentu.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis melaksanakan penelitian tindakan kelas dengan mengambil judul “Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Menggunakan


(19)

Media Realia Pada Pembelajaran IPS Kelas IV SDN 08 Metro Selatan Tahun Pelajaran 2011/2012”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut:

1. Aktivitas belajar siswa pada pembelajaran IPS di kelas IV SDN 08 Metro Selatan masih rendah.

2. Hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS di kelas IV SDN 08 Metro Selatan masih rendah.

3. Penggunaan media realia dalam pembelajaran IPS di kelas IV SDN 08 Metro Selatan belum optimal.

4. Pembelajaran di kelas IV SDN 08 Metro Selatan masih bersifat teacher center (berpusat pada guru).

5. Penggunaan waktu penyajian materi IPS yang kurang efisien.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, dalam penelitian ini perlu dirumuskan permasalahan yang akan diteliti antara lain sebagai berikut:

1. Apakah penggunaan media realia pada pembelajaran IPS di kelas IV SDN 08 Metro Selatan dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa?

2. Apakah penggunaan media realia pada pembelajaran IPS di kelas IV SDN 08 Metro Selatan dapat meningkatkan hasil belajar siswa?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah untuk:


(20)

1. Meningkatkan aktivitas belajar siswa pada pembelajaran IPS di kelas IV SDN 08 Metro Selatan dengan menggunakan media realia.

2. Meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS di kelas IV SDN 08 Metro Selatan dengan menggunakan media realia.

E. Manfaat Penelitian

Adapun hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi: 1. Siswa

a. Dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa di kelas IV SDN 08 Metro Selatan. b. Dapat meningkatkan hasil belajar siswa di kelas IV SDN 08 Metro Selatan.

2. Guru

Dapat memperluas wawasan dan pengetahuan guru mengenai penggunaan media realia, serta mengembangkan kemampuan profesional guru dan bahan masukan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran IPS di kelasnya.

3. SDN 08 Metro Selatan

Dapat memberikan kontribusi yang berguna untuk meningkatkan kualitas pendidikan di SDN 08 Metro Selatan, sehingga memiliki output yang berkualitas dan kompetitif.

4. Peneliti

Menambah pengetahuan serta wawasan peneliti dalam menerapkan media realia pada pembelajaran IPS, serta dapat memecahkan permasalahan yang terdapat di sekolah dasar.


(21)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Aktivitas

Aktivitas merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh semua makhluk hidup. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (2007: 23) mengartikan bahwa aktivitas adalah keaktifan, kegiatan. Reber (Syah, 2003:109) mengemukakan bahwa aktivitas adalah proses yang berarti cara-cara atau langkah-langkah khusus yang dengan beberapa perubahan ditimbulkan hingga tercapainya hasil-hasil tertentu. Menurut Sriyono (Yasa, http://ipotes.wordpress.com, 2008) aktivitas adalah segala kegiatan yang dilaksanakan baik secara jasmani atau rohani.

Berdasarkan pengertian di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa aktivitas adalah suatu kegiatan yang melibatkan jasmani dan rohani seseorang untuk tujuan tertentu. Sehingga melalui aktivitas tersebut seseorang dapat memecahkan masalah atau persoalan-persoalan lainnya.

B. Belajar

Belajar bisa dilakukan oleh seseorang di manapun mereka berada. Belajar adalah suatu proses perubahan dalam diri seseorang yang ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan pengetahuan, kecakapan, daya pikir, sikap, kebiasaan, dan lain-lain (Fajar, 2009: 10). Menurut Fathurrohman & Sutikno (2010: 6) belajar adalah “perubahan” yang terjadi di dalam diri seseorang setelah melakukan aktivitas tertentu. Winataputra, dkk. (2008: 1.14) berpendapat bahwa belajar adalah perubahan perilaku individu sebagai akibat dari proses pengalaman baik yang dialami ataupun sengaja dirancang.


(22)

Bruner (Trianto, 2010: 15) menyatakan bahwa belajar adalah suatu proses aktif dimana siswa siswa membangun (mengkonstruk) pengetahuan baru berdasarkan pada pengalaman/pengetahuan yang sudah dimiliki. Belajar adalah proses perubahan perilaku, dimana perubahan perilaku tersebut dilakukan secara sadar dan bersifat menetap, perubahan perilaku tersebut meliputi perubahan dalam hal kognitif, afektif, dan psikomotor (Hernawan, dkk., 2007: 2).

Berdasarkan pengertian belajar di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa belajar adalah kegiatan seseorang yang berdampak terhadap perubahan tingkah laku baik aspek pengetahuan, sikap maupun keterampilan yang merupakan hasil pengalaman yang diperolehnya.

C. Aktivitas Belajar

Aktivitas belajar merupakan segala proses yang dialami oleh siswa di dalam suatu kegiatan pembelajaran. Dimyati & Mudjiono (2006: 236-238) mengemukakan aktivitas belajar dialami oleh siswa sebagai suatu proses, aktivitas belajar adalah segala kegiatan yang dilaksanakan baik secara jasmani atau rohani selama proses pembelajaran. Sardiman (2010: 100) mengemukakan bahwa aktivitas belajar adalah aktivitas yang bersifat fisik maupun mental. Dalam kegiatan belajar kedua aktivitas itu harus selalu berkait. Aktivitas siswa selama proses belajar mengajar merupakan salah satu indikator adanya keinginan siswa untuk belajar.

Kunandar (2010: 277) mengemukakan bahwa aktivitas belajar adalah keterlibatan siswa dalam bentuk sikap, pikiran, perhatian, dan aktivitas dalam kegiatan pembelajaran guna menunjang keberhasilan proses belajar mengajar dan memperoleh manfaat dari kegiatan tersebut.

Sriyono (http://susilofy.wordpress.com, 2010) mendefinisikan bahwa aktivitas belajar merupakan salah satu indikator adanya keinginan siswa untuk belajar. Aktivitas belajar yang dimaksud adalah aktivitas yang mengarah pada


(23)

proses belajar seperti bertanya, mengajukan pendapat, mengerjakan tugas-tugas, dapat menjawab pertanyaan guru dan bisa bekerjasama dengan siswa lain, serta tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan

Berdasarkan penjelasan di atas, penulis menyimpulkan bahwa aktivitas belajar adalah suatu kegiatan siswa yang menyangkut partisipasi, minat, perhatian dan presentasi di mana dalam proses pembelajaran yang dilakukan secara aktif serta mendapat pengalaman baru. Sehingga setelah siswa mengalami kegiatan tersebut siswa lebih mudah dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.

D. Hasil Belajar

Hasil belajar bisa dikatakan sebagai suatu alat yang dapat memperlihatkan hasil dari sebuah pembelajaran siswa. Hasil belajar ialah suatu akibat dari proses belajar (Sudjana dalam Kunandar, 2010: 276). Sedangkan Dimyati & Mudjiono (2006: 3) mengemukakan bahwa hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Soedijarto (Nashar, 2004: 79) mengemukakan bahwa hasil belajar adalah tingkat penguasaan yang dicapai oleh siswa dalam mengikuti program belajar dan mengajar sesuai yang ditetapkan.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, penulis menyimpulkan bahwa hasil belajar yaitu perubahan dalam diri siswa setelah memperoleh pengalaman belajar terutama dalam aspek pengetahuan, sikap serta keterampilan.

E. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) 1. Pengertian IPS

Kurikulum 2006 menjelaskan bahwa IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial (Depdiknas, 2008: 162). Djahiri (Sapriya, dkk., 2006: 7) mengemukakan bahwa IPS merupakan ilmu pengetahuan yang memadukan sejumlah


(24)

konsep pilihan dari cabang-cabang ilmu sosial dan ilmu lainnya kemudian diolah berdasarkan prinsip pendidikan dan didaktik untuk dijadikan program pengajaran pada tingkat pendidikan dasar dan menengah.

Shermis mengemukakan bahwa IPS merupakan ilmu yang disederhanakan untuk tujuan pendidikan yang berisikan aspek-aspek ilmu sejarah, ekonomi, politik, sosiologi, antropologi, psikologi, geografi, filsafat yang dipilih untuk tujuan pembelajaran sekolah dan perguruan tinggi (Sapriya, dkk., 2007: 12). IPS adalah bidang studi yang mempelajari, menelaah, menganalisis gejala dan masalah sosial di masyarakat dengan meninjau dari berbagai aspek kehidupan atau satu perpaduan (Sardjiyo, dkk., 2009. 1.27).

Berdasarkan pengertian di atas, penulis menyimpulkan bahwa IPS adalah ilmu yang memadukan sejumlah ilmu-ilmu sosial yang mengkaji mengenai peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah.

2. Tujuan Pembelajaran IPS

Kurikulum 2006 (Depdiknas, 2008: 162) menjelaskan bahwa pembelajaran IPS bertujuan agar siswa memiliki kemampuan sebagai berikut: 1. Mengenal konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan

lingkungannya.

2. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial. 3. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan

kemanusiaan.

4. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerja sama dan berkompetensi dalam masyarakat yang majemuk, ditingkat lokal, nasional, dan global. IPS sebagai salah satu bidang studi yang memiliki tujuan membekali siswa untuk mengembangkan penalaran disamping aspek nilai dan moral, banyak memuat materi sosial dan bersifat hafalan sehingga pengetahuan dan informasi yang diterima siswa sebatas produk hafalan (Winataputra, dkk., 2008: 9.4). Menurut Hasan (Supriatna, dkk., 2007: 5) tujuan pembelajaran IPS dapat dikelompokkan ke dalam


(25)

tiga kategori, yaitu pengembangan kemampuan intelektual siswa, pengembangan kemampuan dan rasa tanggung jawab sebagai anggota masyarakat dan bangsa, serta pengembangan diri siswa sebagai pribadi.

Solihatin & Raharjo (2007: 14) menjelaskan bahwa pada dasarnya tujuan dari pembelajaran IPS adalah untuk mendidik dan memeberi bekal kemampuan dasar pada siswa untuk mengembangkan diri sesuai dengan bakat, minat, kemampuan dan lingkungannya, serta sebagai bekal bagi siswa untuk melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi.

Tujuan pembelajaran IPS menurut Sapriya dkk. (2007: 13) adalah mengembangkan siswa untuk menjadi warganegara yang memiliki pengetahuan, nilai, sikap dan keterampilan yang memadai untuk berperan-serta dalam kehidupan demokrasi dimana konten mata pelajarannya digali dan di seleksi berdasarkan sejarah ilmu sosial, serta dalam banyak hal termasuk humaniora dan sains.

Berdasarkan penjelasan di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa pembelajaran IPS bertujuan untuk mendidik para siswa agar lebih paham terhadap kehidupan sosial, serta ilmu-ilmu sosial lainnya sehingga dapat menjalankan kehidupan dengan baik. Maka dari itu dalam pembelajaran IPS guru diharapkan membekali diri dengan pengetahuan dan keterampilan sehingga dalam menyampaikan materi pelajaran dapat di terima oleh siswa dengan seksama.

F. Media Pembelajaran

1. Pengertian Media Pembelajaran

Kata Media berasal dari bahasa latin medium yang secara harfiah berarti ‘tengah’, ‘perantara’, atau ‘pengantar’, atau dengan kata lain media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim pesan kepada penerima pesan (Fathurrohman & Sutikno, 2010: 65). McLuhan (Hamalik, 2005: 201) berpendapat bahwa media adalah suatu ekstensi manusia yang memungkinkannya mempengaruhi orang lain yang tidak mengadakan kontak langsung dengan dia.


(26)

Supriatna, dkk. (2007: 150) mengartikan media pembelajaran adalah peralatan yang digunakan dalam peristiwa komunikasi dengan tujuan membuat komunikasi lebih objektif. Briggs (Sholihatin & Raharjo, 2007: 23) mengartikan media pembelajaran sebagai alat untuk memberikan perangsang bagi siswa agar terjadi proses belajar. Ibrahim & Syaodih (2003: 112) mengartikan bahwa media pembelajaran adalah sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan atau isi pelajaran, merangsang pikiran, perasaan perhatian dan kemampuan siswa.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, penulis dapat mendefinisikan media pembelajaran merupakan alat yang dipergunakan dalam menyampaikan suatu pesan atau informasi untuk dapat mempermudah penerima informasi dalam memahaminya.

2. Manfaat Media Pembelajaran

Secara umum, manfaat media dalam proses pembelajaran adalah memperlancar interaksi guru dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran akan lebih efektif dan efisien.

Kemp & Dayton (Solihatin & Raharjo, 2007: 23) mengidentifikasi beberapa manfaat media dalam pembelajaran sebagai berikut.

1. Menyampaikan materi pelajaran dapat diseragamkan. 2. Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik. 3. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif.

4. Efisiensi dalam waktu dan tenaga.

5. Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa.

6. Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja.

7. Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar.

8. Mengubah peran guru kearah yang lebih positif dan produktif.

Manfaat media pembelajaran menurut Fathurrohman & Sutikno (2010: 67) diantaranya yaitu.

1. Menarik perhatian siswa.

2. Membantu untuk mempercepat pemahaman dalam proses pembelajaran. 3. Memperjelas penyajian pesan agar tidak bersifat verbalitas (dalam bentuk

kata-kata tertulis atau lisan). 4. Mengatasi keterbatasan ruang.


(27)

6. Waktu pembelajaran bisa dikondisikan.

7. Menghilangkan kebosanan siswa dalam belajar.

8. Meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari sesuatu atau menimbulkan gairah belajar.

9. Melayani gaya belajar siswa yang beraneka ragam, serta;

10.Meningkatkan kadar keaktifan/keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran.

Latuheru (http://forum.upi.edu, 2010) menyatakan bahwa manfaat media pembelajaran antara lain sebagai berikut; (1) media pembelajaran berguna menarik minat siswa terhadap materi pembelajaran yang disajikan, (2) media pembelajaran berguna dalam hal meningkatkan pengertian anak didik terhadap materi yang disajikan, (3) media pembelajaran mampu menyajikan data yang kuat dan terpercaya.

Berdasarkan manfaat media yang telah dijelaskan di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa manfaat media pembelajaran yaitu untuk mengaktifkan siswa dalam kegiatan pembelajaran sehingga menciptakan suasana belajar yang kondusif dan efektif, serta mempercepat pemahaman siswa mengenai materi yang sedang dijelaskan oleh guru. Pendidik juga diharapkan memiliki keterampilan dalam menggunakan atau membuat media agar dalam mentransfer pengetahuan kepada peserta didik dapat berjalan dengan maksimal.

3. Jenis-jenis Media Pembelajaran

Dewasa ini cukup banyak jenis dan bentuk media yang telah di perkenalkan kepada pendidik dan peserta didik. Berikut ini adalah jenis-jenis media yang telah diungkapkan oleh para ahli.

Solihatin & Raharjo (2007: 27) menjelaskan ada 7 jenis media pembelajaran antara lain:

1. Media realia

Media realia adalah benda nyata yang digunakan sebagai bahan atau sumber belajar.

2. Model

Model diartikan sebagai benda tiruan dalam wujud tiga dimensi yang merupakan representasi atau pengganti dari benda yang sesungguhnya. 3. Gambar/foto

Gambar atau foto adalah media yang paling umum dipakai dalam pembelajaran.


(28)

4. Grafik

Merupakan gambaran sederhana yang menggunakan garis, titik, simbol verbal atau bentuk tertentu yang menggambarkan data kuantitatif.

5. Media proyeksi

Media ini terdiri dari perangkat lunak (software) berupa OHT (overhead transparency) dan perangkat keras (hardware) berupa OHP (overhead Projector).

6. Media audio

Media audio adalah media berupa kaset audio. 7. Media video

Media video merupakan salah satu jenis media audio visual.

Angkowo & Kosasih (2007: 12) mengatakan jenis media dalam pembelajaran adalah sebagai berikut:

1. Media grafis seperti gambar, foto, grafik, bagan, diagram, poster, kartun, dan komik. Media grafis sering juga disebut media dua dimensi, yaitu media yang mempunyai ukuran panjang dan lebar.

2. Media tiga dimensi yaitu media dalam bentuk model padat, model penampang, model susun, model kerja, dan diorama.

3. Media proyeksi seperti slide, film strips, film dan OHP. 4. Lingkungan sebagai media pembelajaran (media nyata).

Supriatna, dkk. (2007: 152) mengelompokkan jenis-jenis media pembelajaran antara lain yaitu;

1. Media berupa benda langsung (Media realia). Misalnya guru menerangkan hasil bumi yang terdapat di daerah Lampung, seperti; kopi dan lada. Guru lalu membawa benda berupa buah kopi dan lada secara langsung.

2. Media berupa benda langsung. Misalnya menerangkan tentang rotasi (putaran) bumi, maka guru membawa “Globe” karena globe adalah benda tiruan dari bola bumi, gambar peta, poster, dsb.

Media yang tidak langsung dibagi menjadi 3 jenis yaitu; 1. Media dua dimensi (gambar peta, tato).

2. Media tiga dimensi (globe).

3. Media yang diproyeksikan (film, slide, OHP, televisi, dan film strip). Dilihat dari fungsinya media dibagi mejadi 4 jenis yaitu;

1. Media visual (gambar, foster, diagram). 2. Media audio (tape recorder, radio).

3. Media audio visual (televisi, film bersuara).

4. Media cetak (buku, bulletin, majalah, surat kabar dll.).

Ibrahim & Syaodih (2003: 115) menggolongkan media pembelajaran ke dalam tiga kelompok besar yaitu:

1. Media cetak

Media yang diproduksi melalui percetakan profesional, seperti buku,

majalah, dan modul. 2. Media elektronik

Media yang berhubungan dengan barang elektronik. 3. Media realia


(29)

Jenis-jenis media yang telah dipaparkan di atas telah diungkapkan secara jelas, sehingga penulis dapat menyimpulkan bahwa jenis media pembelajaran sangat bervariatif yang digunakan dalam proses pembelajaran. Ada yang berupa benda nyata, kemudian berbentuk cetak, visual, audio, dan audio visual, sampai pembelajaran berbantuan media komputer dan lain-lain. Semua media tersebut memiliki kelebihan dan kelemahannya masing-masing, untuk mengoptimalkan pengetahuan serta pengalaman siswa dalam belajar, media realia merupakan salah satu media yang bisa digunakan dalam mencapai tujuan tersebut.

4. Pengertian Media Realia

Media realia adalah benda nyata yang digunakan sebagai bahan atau sumber belajar. Pemanfaatan media realia tidak harus dihadirkan secara nyata dalam ruang kelas, melainkan dapat juga dengan cara mengajak siswa melihat langsung (observasi) benda nyata tersebut ke lokasinya (Solihatin & Raharjo, 2007: 27). Media realia adalah semua media nyata yang ada di lingkungan alam, baik digunakan dalam keadaan hidup maupun sudah diawetkan, seperti tumbuhan, batuan, binatang, inspektrum, herbarium, air, sawah, dan sebagainya (Asra, dkk., 2007: 5.9).

Menurut Henich dkk. (http://younscientist.blogspot.com, 2011) media realia, yaitu benda nyata yang digunakan sebagai bahan atau sumber belajar. Pemanfaatan media realia tidak harus dihadirkan secara nyata dalam ruang kelas, melainkan dapat juga dengan cara mengajak siswa melihat langsung (observasi) benda nyata tersebut ke lokasinya.

Pengertian media realia di atas pada dasarnya sama, sehingga penulis dapat menyimpulkan bahwa keduanya sama-sama menjelaskan bahwa media realia adalah media yang bersifat langsung dalam bentuk objek nyata, sehingga akan memberi


(30)

rangsangan yang amat penting bagi siswa dalam mempelajari berbagai hal, terutama yang menyangkut pengembangan keterampilan.

5. Kelebihan dan Kelemahan Media Realia

Ibrahim & Syaodih (2003: 119) mengidentifikasi bahwa ada beberapa keuntungan dan kelemahan dalam menggunakan objek nyata ini:

a. Kelebihan

1. Dapat memberikan kesempatan semaksimal mungkin pada siswa untuk mempelajari sesuatu ataupun melaksanakan tugas-tugas dalam situasi nyata.

2. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengalami sendiri situasi yang sesungguhnya dan melatih keterampilan mereka dengan menggunakan sebanyak mungkin alat indra.

b. Kelemahan

1. Membawa murid-murid ke berbagai tempat di luar sekolah kadang-kadang mengandung risiko dalam bentuk kecelakaan dan sejenisnya. 2. Biaya yang diperlukan untuk mengadakan berbagai objek nyata

kadang-kadang tidak sedikit, apalagi ditambah dengan kemungkinan kerusakan dalam menggunakannya. Tidak selalu dapat memberikan semua gambaran dari objek yang sebenarnya, seperti pembesaran, pemotongan, dan gambar bagian demi bagian, sehingga pengajaran harus didukung pula dengan media lain.

Berdasarkan penjelasan tersebut penulis dapat menyimpulkan bahwa media realia tidak hanya memiliki banyak kelebihan, tetapi juga beberapa kelemahan. Oleh karena itu perlu adanya pemahaman yang mendalam mengenai media ini, supaya dalam penerapannya dapat terlaksana dengan baik.

6. Langkah-langkah Penggunaan Media Realia

Sumarno (http://elearning.unesa.ac.id, 2011) mengemukakan ada tiga langkah yang pokok yang dapat dilakukan dalam penggunaan media, adapun termasuk media realia yaitu persiapan, pelaksanaan/penyajian, dan tindak lanjut. a. Persiapan

Persiapan maksudnya kegiatan dari seorang guru yang akan mengajar dengan menggunakan media pembelajaran. Kegiatan-kegiatan yang bisa dilakukan tenaga pengajar pada langkah persiapan diantaranya: 1) membuat rencana pelaksanaan pembelajaran kemudian cantumkan media yang akan digunakan. 2) mempelajari buku petunjuk atau bahan penyerta yang telah disediakan, 3) menyiapkan dan mengatur peralatan yang akan digunakan agar dalam pelaksanaannya nanti tidak terburu-buru dan peserta didik dapat melihat serta mendengar dengan baik.


(31)

Guru pada saat melakukan proses pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran perlu mempertimbangkan seperti: a) yakinkan bahwa semua media dan peralatan telah lengkap dan siap digunakan, b) jelaskan tujuan yang akan dicapai, c) jelaskan lebih dahulu apa yang harus dilakukan oleh siswa selama proses pembelajaran, d) hindari kejadian-kejadian yang jika bisa mengganggu perhatian/konsentrasi, dan ketenangan peserta didik. c. Tindak lanjut

Aktivitas ini perlu dilakukan untuk memantapkan pemahaman peserta didik tentang materi yang dibahas dengan menggunakan media. Disamping itu aktivitas ini bertujuan untuk mengukur efektivitas pembelajaran yang telah dilakukannya. Kegiatan-kegiatan yang bisa dilakukan diantaranya diskusi, eksperimen, observasi, latihan dan tes.

Berdasarkan penjelasan di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa dalam melaksanakan atau menggunakan media realia tentunya harus melalui langkah-langkah yang sistematis, serta mencantumkan media realia yang akan digunakan ke dalam rencana perbaikan pembelajaran (RPP), sehingga media realia yang digunakan dapat membantu guru dalam mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.

G. HIPOTESIS TINDAKAN

Berdasarkan tinjauan pustaka di atas, dapat dirumuskan hipotesis penelitian tindakan kelas sebagai berikut: Apabila dalam pembelajaran IPS menggunakan media realia dengan memperhatikan langkah-langkah secara tepat, maka dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas IV SDN 08 Metro Selatan”.


(32)

(33)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom Action research, Wardhani, dkk. (2007: 1.3) mengungkapkan penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat. Secara garis besar, terdapat empat tahapan yang lazim dilalui, yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi (Arikunto, dkk., 2006: 16).

Pendapat yang tidak jauh berbeda juga diungkapkan oleh Kusumah, dkk. (2009: 26) bahwa ada empat langkah utama dalam PTK yaitu, perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Dalam PTK siklus selalu berulang, setelah satu siklus selesai, mungkin guru akan menemukan masalah baru atau masalah lama yang belum tuntas dipecahkan, maka dilanjutkan ke siklus kedua dengan langkah yang sama seperti pada siklus pertama, dan siklus yang baik biasanya lebih dari dua siklus.

Siklus tindakan dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut: Perencanaan

Refleksi Pelaksanaan

Obsevasi SIKLUS I


(34)

Gambar 1. Alur Siklus Penelitian Tindakan Kelas Sumber: Modifikasi dari Arikunto (2006: 16) B. Setting Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SDN 08 Metro Selatan, yang terletak di Jl. Gembira No. 47 Kelurahan Sumber Sari Bantul Kecamatan Metro Selatan Kota Metro.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2011/2012, serta dilaksanakan dalam jangka waktu 5 bulan, dihitung dari perencanaan sampai penggandaan dan pengiriman hasil.

3. Subjek Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini yang menjadi subjek penelitian adalah 1 orang guru dan siswa kelas IV SDN 08 Metro Selatan, yang terdiri dari 30 siswa dengan komposisi 16 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan.

Perencanaan

Pelaksanaan Refleksi

Perencanaan

Obsevasi

Pelaksanaan Refleksi

Dst.

Obsevasi SIKLUS II


(35)

C. Teknik Pengumpulan Data

Supaya mendapatkan data yang lengkap dan akurat dalam penelitian ini digunakan teknik observasi dan tes.

1. Teknik Observasi

Teknik ini dilakukan untuk mengamati aktivitas belajar siswa saat mengikuti pembelajaran dan saat mengikuti diskusi serta mengamati kinerja guru selama proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar observasi.

2. Teknik Tes

Teknik ini dilakukan untuk mengetahui tingkat ketercapaian hasil belajar siswa terhadap materi yang telah diberikan oleh guru dengan memberikan soal tes.

D. Alat Pengumpulan Data

Alat pengumpulan data yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini, antara lain:

1. Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan untuk memperoleh data mengenai aktivitas belajar siswa dan kinerja guru selama penelitian tindakan kelas dalam pembelajaran IPS dengan menggunakan media realia. Observasi dilakukan oleh observer dengan memberikan check list pada lembar observasi.

2. Soal Tes

Soal tes digunakan untuk memperoleh data hasil belajar siswa dalam pembelajaran setelah digunakannya media realia, soal tes yang digunakan berupa soal essay.


(36)

Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik analisis kualitatif dan kuantitatif.

a. Analisis kualitatif

1. Data aktivitas siswa selama proses pembelajaran

Data aktivitas siswa diperoleh melalui pengamatan langsung terhadap aktivitas siswa selama proses pembelajaran, data tersebut dicatat dengan menggunakan lembar observasi kegiatan siswa. Data kualitatif pada lembar observasi kegiatan siswa, dianalisis dengan menggunakan persentase sebagai berikut:

NP = �

� � %

Keterangan:

NP = Nilai persen yang dicari atau diharapkan JS = Jumlah skor yang diperoleh

SM = Skor maksimum ideal dari aspek yang diamati 100 = Bilangan tetap

Diadopsi dari Aqib dkk. (2009: 41).

Setelah diperoleh persentase hasil kegiatan siswa, kemudian dikategorikan sesuai dengan kriteria hasil observasi pada tabel berikut ini:

Tabel 1. Kriteria Keberhasilan Aktivitas Belajar Siswa. Tingkat Keberhasilan (%) Arti

> 80% Sangat tinggi

60-79% Tinggi

40-59% Sedang

20-39% Rendah

<20% Sangat rendah


(37)

2. Data kinerja guru dalam pembelajaran

Data kinerja guru diperoleh dari pengamatan langsung kinerja guru ketika melaksanakan pembelajaran di kelas, dengan menggunakan lembar Instrumen Penilaian Kinerja Guru 2 (IPKG 2). Data kualitatif pada lembar IPKG 2, dianalisis dengan menggunakan persentase sebagai berikut:

NK = �

� �

Keterangan:

NK = Nilai kinerja guru yang dicari atau diharapkan JS = Jumlah skor yang diperoleh

SM = Skor maksimum ideal dari aspek yang diamati 100 = Bilangan tetap

Diadopsi dari Aqib dkk. (2009: 41).

Setelah diperoleh persentase mengenai kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran, kemudian dikategorikan sesuai dengan kriteria hasil observasi pada tabel berikut:

Tabel 2. Kriteria Keberhasilan Kinerja Guru. Tingkat Keberhasilan Arti

> 80 Sangat tinggi

60-79 Tinggi

40-59 Sedang

20-39 Rendah

<20 Sangat rendah

(Sumber: Aqib, dkk., 2009: 41)


(38)

Data yang didapat berupa data kuantitatif seperti tes hasil belajar, akan dianalisis dengan menggunakan teknik berikut ini;

NA = � �

Keterangan :

NA = Nilai Akhir

SB = Skor yang diperoleh dari jawaban benar pada tes TS = Total Skor Maksimum dari tes

100 = Konstanta

Diadopsi dari Purwanto (2008: 112).

F. Langkah-langkah Penelitian Tindakan Kelas Siklus I

Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari tiga siklus, masing-masing siklus memiliki empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi.

a. Perencanaan

Pada tahap ini guru dan peneliti secara kolaboratif partisipatif mempersiapkan proses pembelajaran IPS melalui media realia. Adapun langkah-langkah perencanaannya adalah sebagai berikut:

1. Menetapkan materi pembelajaran yang akan diajarkan, yaitu ”Kegiatan Ekonomi Penduduk”.

2. Membuat pemetaan, silabus dan Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan kurikulum KTSP serta mencantumkan media realia di dalamnya.


(39)

3. Menyiapkan media realia yang akan digunakan selama proses pembelajaran di kelas.

4. Menyiapkan lembar observasi untuk melihat aktivitas siswa dan kinerja guru yang mengacu pada pembelajaran IPS menggunakan media realia.

5. Membuat perangkat pembelajaran berupa bahan ajar dan Lembar Kerja Siswa (LKS).

6. Membuat tes essay untuk memperoleh data hasil belajar siswa tiap siklus.

b. Pelaksanaan

Pada siklus I, diawali dengan persiapan guru yang berkolaboratif dengan peneliti. Dalam pelaksanan pembelajaran dengan menggunakan media realia meliputi beberapa tahap antara lain:

1. Kegiatan Awal

a. Merancang kegiatan belajar mengajar dengan: 1. Salam pembuka.

2. Menertibkan siswa.

3. Meminta siswa untuk berdoa sebelum pembelajaran dimulai. 4. Mendata kehadiran siswa (absensi).

5. Membagikan topi bernomor untuk memudahkan dalam mengamati aktivitas siswa.

b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan hasil belajar yang akan dicapai setiap siswa.

c. Guru menyampaikan apersepsi berupa:

Pemberian pertanyaan mengenai macam-macam usaha yang ada di sekitarnya? 2. Kegiatan Inti


(40)

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

a. Memberikan pre test yang telah disiapkan dalam bentuk essay.

b. Memfasilitasi siswa dengan media realia berupa uang, ikan, teh, kopi, dan beras.

c. Melibatkan siswa mencari informasi mengenai kegiatan ekonomi. d. Meminta beberapa siswa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru. Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, guru:

a. Menjelaskan secara singkat mengenai kegiatan ekonomi dengan menggunakan media realia.

b. Meminta siswa untuk mendemonstrasikan media realia untuk menjelaskan pengertian kegiatan ekonomi.

c. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang telah mereka pelajari.

d. Membagi siswa ke dalam 6 kelompok yang terdiri dari 5 orang siswa. e. Memfasilitasi siswa melalui media realia dan tugas berupa LKS.

f. Memberikan kesempatan kepada siswa menyajikan hasil diskusi kelompok. g. Memberikan kesempatan siswa untuk menanggapi atas presentasi wakil dari

tiap kelompok.

h. Meminta siswa untuk menyiapkan alat tulis untuk mengerjakan post test siklus I.

i. Memfasilitasi siswa melalui pemberian lembar soal dan lembar jawaban. j. Memberikan kesempatan untuk siswa berpikir dan menyelesaikan post test


(41)

Konfirmasi

Dalam kegiatan ini, guru:

a. Melakukan tanya jawab pada siswa tentang hal-hal yang belum dipahami siswa.

b. Memberikan penguatan kepada siswa. 3. Kegiatan Penutup

Dalam kegiatan penutup, guru:

a. Membimbing siswa membuat kesimpulan dari materi yang telah dipelajari. b. Mengakhiri pembelajaran dan meminta ketua kelas untuk memimpin

teman-temannya berdoa.

4. Observasi

Pada tahap ini peneliti mengamati dan mencatat kegiatan pembelajaran pada silklus I dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan sebelumnya. Lembar observasi tersebut antara lain lembar observasi aktivitas siswa dan kinerja guru. Data yang diperoleh akan diolah serta digeneralisasikan agar diperoleh kesimpulan yang akurat, sehingga dapat direfleksikan pada siklus berikutnya.

5. Refleksi

Peneliti menganalisis hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa dan hasil belajar siswa. Analisis yang dilakukan pada siklus I adalah untuk mengetahui sejauh mana proses pembelajaran berlangsung. Bila terdapat kelebihan atau kekurangan pada siklus I tentunya akan dilakukan tindakan pada siklus II, sehingga kekurangan dalam siklus I bisa terselesaikan, begitu pula dengan kelebihannya harus dipertahankan dan dikembangkan agar dapat berjalan dengan baik pada siklus-siklus selanjutnya.


(42)

Siklus II

Hasil pembelajaran pada siklus II ini diharapkan lebih baik dibandingkan dengan hasil pembelajaran pada siklus I. Adapun langkah-langkah pada siklus II ini, antara lain:

a. Perencanaan

Prosedur penelitian pada siklus II diawali dengan mendata masalah dan kendala yang dihadapi dalam proses pembelajaran yang telah dilaksanakan pada siklus I, kemudian membuat perencanaan antara guru dengan peneliti. Perencanaan tersebut antara lain:

1. Menetapkan materi pembelajaran yang akan diajarkan, yaitu ”Pemanfaatan Sumber Daya Alam”.

2. Membuat pemetaan, silabus dan Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan kurikulum KTSP serta mencantumkan media realia di dalamnya. 3. Menyiapkan media realia yang akan digunakan selama proses pembelajaran di

kelas.

4. Menyiapkan lembar observasi untuk melihat aktivitas siswa dan kinerja guru yang mengacu pada pembelajaran IPS menggunakan media realia.

5. Membuat perangkat pembelajaran berupa bahan ajar dan Lembar Kerja Siswa (LKS).

6. Membuat tes essay untuk memperoleh data hasil belajar siswa tiap siklus.

b. Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan ini merupakan tahap penerapan terhadap perencanaan pembelajaran yang telah dibuat. Pelaksanan pembelajaran siklus II dengan menggunakan media realia meliputi beberapa tahap antara lain:


(43)

a. Merancang kegiatan belajar mengajar dengan: 1. Memberikan salam pembuka.

2. Menertibkan siswa.

3. Meminta siswa untuk berdoa sebelum pembelajaran dimulai. 4. Mendata kehadiran siswa (absensi).

b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan hasil belajar yang akan dicapai setiap siswa.

c. Guru menyampaikan apersepsi berupa pertanyaan: Sumber daya alam apa saja yang ada di daerahmu? 2. Kegiatan Inti

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

a. Memfasilitasi siswa dengan media realia berupa tanah, bibit pohon mangga dan air.

b. Melibatkan siswa mencari informasi mengenai kegiatan menghasilkan, mendistribusikan, dan mengkonsumsi barang dan jasa.

c. Meminta beberapa siswa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru. Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, guru:

a. Meminta siswa untuk bermain peran.

b. Memfasilitasi siswa dengan memberikan media realia dan lembar teks dialog. c. Memberikan petunjuk/arahan mengenai cara bermain peran yang akan

dilakukan.

d. Memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya mengenai cara bermain peran yang belum dipahami.


(44)

e. Meminta siswa untuk memulai kegiatan bermain peran yang telah dijelaskan. f. Meminta siswa untuk menanggapi kegiatan-kegiatan apa saja yang ada di

dalam bermain peran yang telah dilakukan oleh siswa yang ditunjuk.

g. Menjelaskan kembali mengenai kegiatan yang dilakukan dalam bermain peran yang telah disebutkan oleh siswa.

h. Membagi siswa menjadi 6 kelompok yang setiap kelompok terdiri dari 5 orang.

i. Memfasilitasi siswa melalui pemberian LKS dan memberikan kesempatan untuk siswa berfikir, menganalisis dan menyelesaikan LKS yang telah diberikan.

j. Memfasilitasi siswa menyajikan hasil diskusi kelompok.

k. Meminta siswa menyiapkan alat tulis untuk mengerjakan post test siklus II. l. Memfasilitasi siswa melalui pemberian lembar soal dan lembar jawaban. m. Memberikan kesempatan untuk siswa berpikir dan menyelesaikan post test

yang diberikan. Konfirmasi

Dalam kegiatan ini, guru:

a. Melakukan tanya jawab pada siswa tentang hal-hal yang belum dipahami siswa.

b. Memberikan penguatan kepada siswa. 3. Kegiatan Penutup

Dalam kegiatan penutup, guru:

a. Membimbing siswa membuat kesimpulan dari materi yang telah dipelajari. b. Mengakhiri pembelajaran dan meminta ketua kelas untuk memimpin


(45)

c. Observasi

Pada tahap ini peneliti mengamati dan mencatat kegiatan pembelajaran pada silklus II dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan sebelumnya. Lembar observasi tersebut antara lain lembar observasi aktivitas siswa dan kinerja guru. Data yang diperoleh akan diolah serta digeneralisasikan agar diperoleh kesimpulan yang akurat, sehingga dapat direfleksikan pada siklus berikutnya.

d. Refleksi

Peneliti menganalisis hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa dan hasil belajar siswa. Analisis yang dilakukan pada siklus II adalah untuk mengetahui sejauh mana proses pembelajaran berlangsung. Bila terdapat kelebihan atau kekurangan pada siklus II tentunya akan dilakukan tindakan pada siklus III, sehingga kekurangan dalam siklus II bisa terselesaikan, begitu pula dengan kelebihannya harus dipertahankan dan dikembangkan agar dapat berjalan dengan baik pada siklus selanjutnya.

Siklus III

Pada akhir siklus II telah dilakukan refleksi oleh guru dan observer dalam mengkaji proses pembelajaran maka diharapkan hasil pembelajaran pada siklus III ini lebih baik dari pada hasil siklus II. Adapun langkah-langkah pada siklus III ini, antara lain:

a. Perencanaan

Prosedur penelitian pada siklus III diawali dengan mendata masalah dan kendala yang dihadapi dalam proses pembelajaran yang telah dilaksanakan pada siklus II, Pada siklus kali ini diharapkan lebih baik dibandingkan siklus I dan II, langkah-langkahnya antara lain:


(46)

1. Menetapkan materi pembelajaran yang akan diajarkan, yaitu ”Pengaruh Kondisi Alam Terhadap Kegiatan Ekonomi”.

2. Membuat pemetaan, silabus dan Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan kurikulum KTSP serta mencantumkan media realia di dalamnya. 3. Menyiapkan media realia yang akan digunakan selama proses pembelajaran di

kelas.

4. Menyiapkan lembar observasi untuk melihat aktivitas siswa dan kinerja guru yang mengacu pada pembelajaran IPS menggunakan media realia.

5. Membuat perangkat pembelajaran berupa bahan ajar dan Lembar Kerja Siswa (LKS).

6. Membuat tes essay untuk memperoleh data hasil belajar siswa tiap siklus. b. Pelaksanaan

Langkah tindakan ini merupakan pelaksanaan dari rencana pembelajaran sebelumnya. Tindakan yang dilakukan dalam pelaksanan pembelajaran siklus III dengan menggunakan media realia meliputi beberapa tahap antara lain:

1. Kegiatan awal

a. Merancang kegiatan belajar mengajar dengan: 1. Memberikan salam pembuka.

2. Menertibkan siswa.

3. Meminta siswa untuk berdoa sebelum pembelajaran dimulai. 4. Mendata kehadiran siswa (absensi).

b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan hasil belajar yang akan dicapai setiap siswa.

c. Guru menyampaikan apersepsi berupa pertanyaan: Siapa yang pernah ke pantai dan ke gunung? 2. Kegiatan Inti


(47)

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

a. Memfasilitasi siswa dengan media realia berupa ikan hias, garam, karang, beras, sayur mayur, mantang, kopi, dan teh.

b. Melibatkan siswa mencari informasi mengenai faktor lingkungan yang ikut mempengaruhi kegiatan ekonomi.

c. Meminta beberapa siswa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru. Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, guru:

a. Menjelaskan secara singkat mengenai pengaruh kondisi alam terhadap kegiatan ekonomi dengan menggunakan media realia.

b. Memberikan kesempatan bertanya mengenai materi yang telah dijelaskan. c. Membagi siswa ke dalam 6 kelompok yang terdiri dari 5 orang siswa.

d. Memberikan kesempatan siswa untuk berpikir, menganalisis dan menyelesaikan LKS yang telah diberikan.

e. Memberikan kesempatan untuk siswa menyajikan hasil diskusi kelompok. f. Memberikan kesempatan siswa untuk menanggapi atas persentasi wakil dari

tiap kelompok.

g. Meminta siswa untuk merapikan tempat duduknya dan menyiapkan alat tulis untuk mengerjakan post test siklus III.

h. Memfasilitasi siswa melalui pemberian lembar soal dan lembar jawaban.

i. Memberikan kesempatan untuk siswa berpikir dan menyelesaikan post test yang diberikan.

Konfirmasi

Dalam kegiatan ini, guru:

a. Memberikan penguatan pada siswa.


(48)

c. Bersama siswa melakukan repleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan.

d. Bersama siswa meluruskan kesalah pahaman tentang materi yang telah dipelajari.

3. Kegiatan akhir

Dalam kegiatan penutup, guru:

1. Bersama siswa membuat kesimpulan dari materi yang telah dipelajari.

2. Mengakhiri pembelajaran dan meminta ketua kelas untuk memimpin berdoa serta memberikan salam pada guru.

c. Observasi

Pada tahap ini peneliti mengamati dan mencatat kegiatan pembelajaran pada silklus III dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan sebelumnya. Lembar observasi tersebut antara lain lembar observasi aktivitas siswa dan kinerja guru. Data yang diperoleh akan diolah serta digeneralisasikan agar diperoleh kesimpulan yang akurat.

d. Refleksi

Kegiatan refleksi tentunya untuk membahas kegiatan yang telah dilaksanakan oleh peneliti, berdasarkan data yang telah diperoleh dari hasil observasi kemudian dianalisis mulai dari siklus I, II dan III. Setelah semua data pembelajaran selesai dianalisis selanjutnya data tersebut digunakan untuk menyusun laporan hasil penelitian tindakan kelas.


(49)

Indikator keberhasilan pada penelitian tindakan kelas ini antara lain sebagai berikut:

1. Persentase aktivitas siswa meningkat setiap siklusnya. 2. Nilai rata-rata siswa meningkat setiap siklusnya.

3. Tingkat keberhasilan belajar siswa mencapai 75% dengan KKM yang telah ditentukan yaitu 70.


(50)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan terhadap siswa kelas IV SDN 08 Metro Selatan pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dapat disimpulkan bahwa:

1. Penggunaan media realia pada pembelajaran IPS terbukti dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian terhadap aktivitas belajar siswa yang telah dilakukan mulai dari siklus I, II dan III dan terjadi peningkatan di setiap siklusnya. Rata-rata aktivitas belajar siswa pada siklus I sebesar 56,25% kemudian pada siklus II sebesar 67,92% dan pada siklus III sebesar 85,11%, dengan demikian terjadi peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 11,67% dan dari siklus II ke siklus III sebesar 17,19%.

2. Penggunaan media realia pada pembelajaran IPS terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini sesuai dengan nilai hasil belajar yang telah diperoleh siswa pada siklus I, II dan III. Pada siklus I nilai rata-rata hasil belajar siswa sebesar 68,70, kemudian pada siklus II nilai rata-rata sebesar 75,03 dan pada siklus III sebesar 81,07, dengan demikian terjadi peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 6,33 dan dari siklus II ke siklus III sebesar 6,04. Bila dilihat dari persentase ketuntasan hasil belajar siswa, dari 30 siswa pada siklus I persentase ketuntasan belajar siswa sebanyak 19 siswa (63,33%), pada siklus II meningkat menjadi 23 siswa (76,67%) dan pada siklus III meningkat menjadi 25 Siswa (83,33%).


(51)

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan dan temuan data di atas, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain bagi:

a. Siswa

Siswa diharapkan untuk lebih memahami manfaat media pembelajaran, khususnya media realia sebab media realia akan memberikan rangsangan yang amat penting bagi siswa dalam melatih keterampilan. Tentunya harus diimbangi dengan semangat belajar siswa yang akan memperkaya ilmu pengetahuan siswa sehingga memperoleh hasil belajar yang optimal.

b. Guru

Sebaiknya dalam menggunakan media realia pada suatu pembelajaran harus diperhatikan langkah-langkah penggunaan media tersebut, sehingga pembelajaran yang diharapkan akan tercapai dengan baik.

c. Sekolah

Hendaknya memberikan fasilitas pembelajaran yang memadai serta dapat memotivasi guru-guru untuk berinovasi dalam melaksanakan pembelajaran. Antara lain seperti penggunaan media realia sehingga bisa membantu mewujudkan visi dan misi sekolah.

d. Peneliti

Disarankan untuk dapat mengembangkan pengetahuan serta keterampilan dalam penggunaan media realia, khususnya pada pembelajaran IPS serta pembelajaran yang lainnya, sehingga kelak menjadi guru yang profesional.


(52)

(53)

1

DAFTAR PUSTAKA

Angkowo dan Kosasih. 2007. Optimalisasi Media Pembelajaran. Grasindo. Jakarta.

Aqib, Zainal, dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru SD, SLB & TK. Yrama Widya. Bandung.

Arikunto, Suharsimi dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Bumi Aksara. Jakarta.

Asra, dkk. 2007. Komputer dan Media Pembelajaran SD. Depdiknas. Jakarta. Denbagus. 2011. Media Pembelajaran. http://younscientist.blogspot.com/2011/01

/media-pembelajaran.html. Diakses 16 Desember 2011. Pukul 11.57 WIB. Depdikbud. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka. Jakarta. Depdiknas. 2008. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional. Balitbang Diknas.

Jakarta.

_____2008. Kriteria dan Indikator Keberhasilan Pembelajaran. Dikti. Jakarta Dimyati & Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta. Jakarta. Fajar, Erni. 2009. Portofolio dalam Pembelajaran IPS. Rosda. Bandung. Fathurrohman, Pupuh & Sutikno M Sobry. 2010. Strategi Belajar Mengajar.

Refika Aditama. Bandung.

Hamalik, Oemar. 2005. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Bumi Aksara. Jakarta.

Hernawan, Asep Herry dkk. 2007. Belajar dan Pembelajaran Sekolah Dasar. UPI PRESS. Bandung.

Ibrahim, R. & S. Nana Syaodih. 2003. Perencanaan Pengajaran. Rineka Cipta. Jakarta.

Kunandar. 2010. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas sebagai Pengembangan Profesi Guru. Rajawali Pers. Jakarta.


(54)

2

Kusumah, Wijaya dkk. 2009. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Malta Printindo. Jakarta.

Nashar. 2004. Peranan Motivasi dan Kemampuan Awal. Delia Press. Jakarta. Purwanto, Ngalim. 2008. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.

Remaja Rosdakarya. Bandung.

Sapriya, dkk. 2006. Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar IPS. UPI PRESS. Bandung.

______.2007. Pengembangan Pendidikan IPS di SD. UPI PRESS. Jakarta. Sardiman. 2010. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Rajawali Pers. Jakarta. Sardjiyo, dkk. 2009. Pendidikan IPS di SD. Universitas Terbuka. Jakarta.

Shofyan , Mohamad. 2010. Manfaat Media Pembelajaran. http://forum.upi.edu/ index.php?topic=15694.0. Diakses 7 Desember 2011. Pukul 22. 38 WIB. Solihatin, Etin & Raharjo. 2007. Coopeative Learning. Bumi Aksara. Jakarta. Sumarno, Alim. 2011. Langkah-langkah Penggunaan Media Pembelajaran.

http://elearning.unesa.ac.id/myblog/alim-sumarno/langkah-langkah-penggunaan-media-pembelajaran. Diakses 16 Desember 2011. Pukul 10.18 WIB.

Supriatna, Nana dkk. 2007. Pendidikan IPS di SD. UPI PRESS. Bandung. Susilofy .2010. Hakikat Belajar, Prestasi Belajar, dan Aktivitas Belajar.

http://susilofy.wordpress.com/2010/09/28/hakikat-belajar-prestasi-belajar-dan-aktivitas-belajar/. Diakses 7 Desember 2011. Pukul 00.15 WIB. Syah, Muhibbin. 2003. Psikologi Belajar. Rajagrafindo Persada. Jakarta. Trianto. 2010. Mendesain model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Kencana.

Jakarta.

Universitas Lampung. 2011. Format Penulisan Karya Ilmiah. Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Wardhani, IGAK dkk. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Universitas terbuka. Jakarta.

Winataputra, Udin S dkk. 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran. Universitas Terbuka. Jakarta.


(55)

3

Yasa, Doantara. 2008. Aktivitas dan Hasil Belajar. http://ipotes.wordpress.com /2008/05/24/prestasi-belajar/. Diakses 16 Desember 2011. Pukul 15.57 WIB.


(1)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan terhadap siswa kelas IV SDN 08 Metro Selatan pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dapat disimpulkan bahwa:

1. Penggunaan media realia pada pembelajaran IPS terbukti dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian terhadap aktivitas belajar siswa yang telah dilakukan mulai dari siklus I, II dan III dan terjadi peningkatan di setiap siklusnya. Rata-rata aktivitas belajar siswa pada siklus I sebesar 56,25% kemudian pada siklus II sebesar 67,92% dan pada siklus III sebesar 85,11%, dengan demikian terjadi peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 11,67% dan dari siklus II ke siklus III sebesar 17,19%.

2. Penggunaan media realia pada pembelajaran IPS terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini sesuai dengan nilai hasil belajar yang telah diperoleh siswa pada siklus I, II dan III. Pada siklus I nilai rata-rata hasil belajar siswa sebesar 68,70, kemudian pada siklus II nilai rata-rata sebesar 75,03 dan pada siklus III sebesar 81,07, dengan demikian terjadi peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 6,33 dan dari siklus II ke siklus III sebesar 6,04. Bila dilihat dari persentase ketuntasan hasil belajar siswa, dari 30 siswa pada siklus I persentase ketuntasan belajar siswa sebanyak 19 siswa (63,33%), pada siklus II meningkat menjadi 23 siswa (76,67%) dan pada siklus III meningkat menjadi 25 Siswa (83,33%).


(2)

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan dan temuan data di atas, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain bagi:

a. Siswa

Siswa diharapkan untuk lebih memahami manfaat media pembelajaran, khususnya media realia sebab media realia akan memberikan rangsangan yang amat penting bagi siswa dalam melatih keterampilan. Tentunya harus diimbangi dengan semangat belajar siswa yang akan memperkaya ilmu pengetahuan siswa sehingga memperoleh hasil belajar yang optimal.

b. Guru

Sebaiknya dalam menggunakan media realia pada suatu pembelajaran harus diperhatikan langkah-langkah penggunaan media tersebut, sehingga pembelajaran yang diharapkan akan tercapai dengan baik.

c. Sekolah

Hendaknya memberikan fasilitas pembelajaran yang memadai serta dapat memotivasi guru-guru untuk berinovasi dalam melaksanakan pembelajaran. Antara lain seperti penggunaan media realia sehingga bisa membantu mewujudkan visi dan misi sekolah.

d. Peneliti

Disarankan untuk dapat mengembangkan pengetahuan serta keterampilan dalam penggunaan media realia, khususnya pada pembelajaran IPS serta pembelajaran yang lainnya, sehingga kelak menjadi guru yang profesional.


(3)

(4)

1

DAFTAR PUSTAKA

Angkowo dan Kosasih. 2007. Optimalisasi Media Pembelajaran. Grasindo. Jakarta.

Aqib, Zainal, dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru SD, SLB & TK. Yrama Widya. Bandung.

Arikunto, Suharsimi dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Bumi Aksara. Jakarta.

Asra, dkk. 2007. Komputer dan Media Pembelajaran SD. Depdiknas. Jakarta. Denbagus. 2011. Media Pembelajaran. http://younscientist.blogspot.com/2011/01

/media-pembelajaran.html. Diakses 16 Desember 2011. Pukul 11.57 WIB. Depdikbud. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka. Jakarta. Depdiknas. 2008. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional. Balitbang Diknas.

Jakarta.

_____2008. Kriteria dan Indikator Keberhasilan Pembelajaran. Dikti. Jakarta Dimyati & Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta. Jakarta. Fajar, Erni. 2009. Portofolio dalam Pembelajaran IPS. Rosda. Bandung. Fathurrohman, Pupuh & Sutikno M Sobry. 2010. Strategi Belajar Mengajar.

Refika Aditama. Bandung.

Hamalik, Oemar. 2005. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Bumi Aksara. Jakarta.

Hernawan, Asep Herry dkk. 2007. Belajar dan Pembelajaran Sekolah Dasar. UPI PRESS. Bandung.

Ibrahim, R. & S. Nana Syaodih. 2003. Perencanaan Pengajaran. Rineka Cipta. Jakarta.

Kunandar. 2010. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas sebagai Pengembangan Profesi Guru. Rajawali Pers. Jakarta.


(5)

2

Kusumah, Wijaya dkk. 2009. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Malta Printindo. Jakarta.

Nashar. 2004. Peranan Motivasi dan Kemampuan Awal. Delia Press. Jakarta. Purwanto, Ngalim. 2008. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.

Remaja Rosdakarya. Bandung.

Sapriya, dkk. 2006. Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar IPS. UPI PRESS. Bandung.

______.2007. Pengembangan Pendidikan IPS di SD. UPI PRESS. Jakarta. Sardiman. 2010. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Rajawali Pers. Jakarta. Sardjiyo, dkk. 2009. Pendidikan IPS di SD. Universitas Terbuka. Jakarta.

Shofyan , Mohamad. 2010. Manfaat Media Pembelajaran. http://forum.upi.edu/ index.php?topic=15694.0. Diakses 7 Desember 2011. Pukul 22. 38 WIB. Solihatin, Etin & Raharjo. 2007. Coopeative Learning. Bumi Aksara. Jakarta. Sumarno, Alim. 2011. Langkah-langkah Penggunaan Media Pembelajaran.

http://elearning.unesa.ac.id/myblog/alim-sumarno/langkah-langkah-penggunaan-media-pembelajaran. Diakses 16 Desember 2011. Pukul 10.18 WIB.

Supriatna, Nana dkk. 2007. Pendidikan IPS di SD. UPI PRESS. Bandung. Susilofy .2010. Hakikat Belajar, Prestasi Belajar, dan Aktivitas Belajar.

http://susilofy.wordpress.com/2010/09/28/hakikat-belajar-prestasi-belajar-dan-aktivitas-belajar/. Diakses 7 Desember 2011. Pukul 00.15 WIB. Syah, Muhibbin. 2003. Psikologi Belajar. Rajagrafindo Persada. Jakarta. Trianto. 2010. Mendesain model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Kencana.

Jakarta.

Universitas Lampung. 2011. Format Penulisan Karya Ilmiah. Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Wardhani, IGAK dkk. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Universitas terbuka. Jakarta.

Winataputra, Udin S dkk. 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran. Universitas Terbuka. Jakarta.


(6)

3

Yasa, Doantara. 2008. Aktivitas dan Hasil Belajar. http://ipotes.wordpress.com /2008/05/24/prestasi-belajar/. Diakses 16 Desember 2011. Pukul 15.57 WIB.


Dokumen yang terkait

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INDUKTIF DENGAN MEDIA GAMBAR PADA MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SDN 08 METRO SELATAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 11 69

PENGGUNAAN MEDIA REALIA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SDN 2 METRO SELATAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

4 33 62

PENGGUNAAN MEDIA REALIA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SDN 2 METRO SELATAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

6 29 61

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MEDIA REALIA PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 08 METRO SELATAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

37 320 55

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE INKUIRI PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS V B SDN 1 METRO UTARA TAHUN AJARAN 2011/2012

0 9 60

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE INKUIRI PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS V B SDN 1 METRO UTARA TAHUN AJARAN 2011/2012

0 14 58

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS VA SDN 08 METRO TIMUR TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 7 57

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA REALIA PADA PEMBELAJARAN TEMATIKSISWA KELAS I C SD XAVERIUS METRO TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 6 54

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MEDIA GRAFIS PADA SISWA KELAS IV SDN 4 PARDASUKA KECAMATAN KATIBUNG KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 23 33

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SDN 5 METRO SELATAN KOTA METRO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 6 56