Penanganan budidaya kentang (Solanum tuberosum l.) Di hikmah farm, Pangalengan, Bandung, Jawa Barat

PENANGANAN BUDIDAYA KENTANG
(Solanum tuberosum L.) DI HIKMAH FARM, PANGALENGAN,
BANDUNG, JAWA BARAT

Oleh:
GINA RAHMA UTAMI
A24070069

DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2011

PENANGANAN BUDIDAYA KENTANG (Solanum tuberosum L.) DI HIKMAH FARM,
PANGALENGAN, BANDUNG, JAWA BARAT

Handling of Potato Cultivation (Solanum tuberosum L.) at Hikmah Farm,
Pangalengan, Bandung, West Java
Gina Rahma Utami1 , Megayani Sri Rahayu2 , Asep Setiawan2
1
2


Mahasiswa Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian IPB

Staf Pengajar Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian IPB

Abstract

This internship has been done to learn management aspect of potato cultivation and to
train the ability of the author to work on field as technician or manager. This internship was
implanted at Hikmah Farm, Desa Margamukti, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung,
West Java on 14 February until 14 June 2011. The internship was divided into three work
section, as field labor for one month, as the assistant foreman for one month, and as the assistant
head of estates for two months. The particular aspect that has been observed is influence of early
ridging against the growth of potato plant. The treatment that has been done is height of ridging
on 10, 15, 20 cm and observed variable was percentage of seedling growth, height of plant,
number of stolons per stem and tuber weight at harvest. Analysis result has shown that the
treatment height of ridging has significantly influence on percentage of seedling growth on 21st
day after planting and has very significantly influence on height of plant on 28th day after
planting.


RINGKASAN

Gina Rahma Utami. Penanganan Budidaya Kentang (Solanum tuberosum L.)
di Hikmah Farm, Pangalengan, Bandung, Jawa Barat. (Dibimbing oleh
MEGAYANI SRI RAHAYU dan ASEP SETIAWAN).
Magang ini dilakukan untuk mempelajari aspek pengelolaan budidaya
komoditas kentang dan sarana untuk melatih kemampuan aplikasi kerja di
lapangan baik secara teknis ataupun manajerial. Magang dilaksanakan di Hikmah
Farm, Desa Margamukti, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa
Barat pada tanggal 14 Februari sampai dengan 14 Juni 2011.
Kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan tanaman sayuran semusim,
berumur 90-120 hari, dan termasuk tanaman herbacious. Permasalahan yang
sering dihadapi dalam produksi kentang nasional adalah hasil yang berfluktuatif.
Salah satu penyebabnya terjadi saat kegiatan budidaya dilaksanakan yaitu
perlakuan pembumbunan. Pembumbunan sangat berpengaruh terhadap hasil yang
akan didapatkan.
Kegiatan aspek khusus yang dilakukan yaitu mengamati pengaruh
pembumbunan awal terhadap tanaman kentang. Hasil pengamatan menunjukkan
bahwa pembumbunan awal 10 cm, 15 cm, dan 20 cm berpengaruh nyata terhadap
persentase tumbuh bibit pada 21 HST, berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi

tanaman saat 28 HST, dan berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah stolon/batang
dan bobot umbi hasil panen.
Produktivitas rata-rata umbi kentang Granola G3-G4 di Hikmah Farm yaitu
18.01 ton/ha, lebih besar daripada produktivitas nasional tahun 2009 sebesar
16.51 ton/ha. Hal ini menunjukkan Hikmah Farm sudah cukup baik dalam
melaksanakan kegiatan budidaya kentang.
Sentra produksi kentang di Indonesia salah satunya adalah Pangalengan.
Iklimnya sangat sesuai untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman kentang.
Hikmah Farm merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang
agribisnis hortikultura, dengan produk andalannya adalah kentang.

LEMBAR PERSYARATAN

PENANGANAN BUDIDAYA KENTANG
(Solanum tuberosum L.) DI HIKMAH FARM, PANGALENGAN,
BANDUNG, JAWA BARAT

Skripsi sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian
pada Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor


Oleh:
GINA RAHMA UTAMI
A24070069

DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2011

LEMBAR PENGESAHAN

Judul

:PENANGANAN BUDIDAYA KENTANG
(Solanum

tuberosum

L.)


DI

HIKMAH

FARM,

PANGALENGAN, BANDUNG, JAWA BARAT
Nama : GINA RAHMA UTAMI
NIM

: A24070069

Menyetujui:
Pembimbing I

Pembimbing II

Ir. Megayani Sri Rahayu, MS


Dr. Ir. Asep Setiawan, MS

NIP : 19640520 198803 2 001

NIP : 19620916 198703 1 002

Mengetahui:
Ketua Departeman
Agronomi dan Hortikultura

Dr. Ir. Agus Purwito, MSc. Agr
NIP: 19611101 198703 1 003
Tanggal Lulus:

RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bogor, Jawa Barat pada tanggal 4 Oktober 1988.
Penulis merupakan anak kedua dari dua bersaudara pasangan Bapak Sugiawan
Hadianaprawira dan Ibu Masayu Sofia Magdalena (alm).
Penulis lulus dari TK Insan Takwa Bogor tahun 1996, kemudian lulus dari
SDN Sirnagalih 02 Bogor tahun 2001. Tahun 2004 penulis lulus dari SMPN 4

Bogor. Selanjutnya penulis lulus dari SMAN 5 Bogor pada tahun 2007. Penulis
diterima di IPB melalui USMI jurusan Agronomi dan Hortikultura Fakultas
Pertanian dengan minor Arsitektur Lanskap pada tahun 2007. Tahun 2007-2010
penulis aktif di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Lingkung Seni Sunda Gentra
Kaheman.

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberi
kekuatan dan hidayah sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi
ini berjudul “ Penanganan Budidaya Kentang (Solanum tuberosum L.) di Hikmah
Farm, Pangalengan, Bandung, Jawa Barat”, merupakan salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Pertanian di Institut Pertanian Bogor.
Penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Bapak, ibu (alm), teteh, aa, dan seluruh keluarga besar Memed Hadiprawira
dan Masagus M. Asyik Abdullah atas segala restu, iringan doa, perhatian
serta dorongan yang tak pernah putus untuk penulis hingga akhirnya penulis
bisa menyelesaikan skripsi ini.
2.

Ir. Megayani Sri Rahayu, MS dan Dr. Ir. Asep Setiawan, MS sebagai dosen

pembimbing skripsi yang memberi banyak arahan, bimbingan dan dorongan
serta nasihat yang berguna kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan baik.

3. Prof. Dr. Ir. G.A.Wattimena sebagai dosen penguji yang memberi banyak
arahan dan masukan yang berguna kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
4. Ir. Adolf Pieter Lontoh, MS sebagai dosen pembimbing akademik yang
telah memberi arahan, bimbingan, nasihat serta doa kepada penulis selama
menjalani perkuliahan.
5. Seluruh staf pengajar Departemen Agronomi dan Hortikultura yang telah
bersedia untuk berbagi ilmu dan pengalaman tentang ilmu agronomi dan
hortikultura.
6. Pak H. Adung, Bu Hj. Cucun, Pak Wildan, Bu Atieq, Bu Ela, Bu Neni, Pak
Sofa, dan Bu Rini, atas kerjasamanya selama penulis melaksanakan
magang.
7. Pak Bunyan sebagai pembimbing lapang selama kegiatan magang atas
segala bimbingan dan arahannya kepada penulis sehingga kegiatan magang
berjalan lancar.


8. Pak Shoheh, Pak Dadan, Pak Awes, Bu Titi, Bu Eneng, dan Pak Acep yang
telah bersedia berbagi ilmu dan pengalaman di lapangan selama kegiatan
magang.
9. Mak Eneh, Mak Basih, Bu Neneng, Bu Eti, Bu Cici, Bu Iin, Mak Empon,
Mak Edah, Bu Nani, Bu Unyi, Mak Jua, Pak Engkon atas segala doa,
nasihat, dan pelajaran hidup yang sangat berharga bagi penulis.
10. Pak Jajat, Bu Imas, Kiki, Neng Alma, dan De Irma atas kebersamaannya
sebagai keluarga baru selama magang.
11. Afifah Farida atas kebersamaannya selama magang, menjadi teman berbagi
kebahagian, kesedihan, berkeluh kesah, dan teman seperjuangan dalam
mengerjakan skripsi.
12. Andika Adityawarman atas segala doa, dukungan, motivasi, perhatian, dan
bantuannya selama penyusunan skripsi.
13. Seluruh teman-teman di Departemen Agronomi dan Hortikulturan angkatan
2007, khususnya Esta, Ari, Angela, Gatra, Dian Ayu dan Eva.
14. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dorongan kepada
penulis, walaupun nama tak dapat terurai satu per satu, namun doa dan
dukungan kalian sangatlah berharga hingga tak dapat teruraikan.

Bogor, September 2011

Penulis

DAFTAR ISI

Halaman
DAFTAR TABEL..........................................................................................

x

DAFTAR GAMBAR......................................................................................

xi

DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................

xii

PENDAHULUAN..........................................................................................
Latar Belakang...........................................................................................
Tujuan........................................................................................................


1
1
3

TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................
Botani Kentang.........................................................................................
Budidaya Kentang.....................................................................................
Pembumbunan...........................................................................................

4
4
4
5

METODE MAGANG.....................................................................................
Waktu dan Tempat Pelaksanaan................................................................
Metode Pelaksanaan...................................................................................
Pengamatan dan Pengumpulan Data..........................................................
Analisis Data dan Informasi.......................................................................

7
7
7
7
8

KEADAAN UMUM......................................................................................
Sejarah Perusahaan....................................................................................
Sarana dan Prasarana Perusahaan..............................................................
Letak Geografis atau Letak Wilayah Administratif..................................
Keadaaan Iklim dan Tanah........................................................................
Luas Areal dan Tata Guna Lahan..............................................................
Keadaan Tanaman dan Produksi...............................................................
Struktur Organisasi dan Ketenagakerjaan.................................................
Kemitraan Perusahaan...............................................................................

10
10
11
12
12
13
13
15
17

PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG.................................................
Aspek Teknis..............................................................................................
Persiapan Lahan....................................................................................
Persiapan Bahan Tanam........................................................................
Pemeriksaan oleh BPSBTPH.................................................................
Penanaman............................................................................................
Pemeliharaan Tanaman.........................................................................
Panen.....................................................................................................
Pasca Panen...........................................................................................
Pengolahan Hasil...................................................................................
Pemasaran..............................................................................................
Aspek Manajerial.......................................................................................

18
18
18
20
22
24
27
33
35
37
38
40

HASIL DAN PEMBAHASAN.......................................................................

41

Hikmah Farm................................................................................................
Produktivitas Kebun.....................................................................................
Ketenagakerjaan...........................................................................................
Pengaruh Pembumbunan Awal terhadap Tanaman Kentang.......................

41
42
44
45

KESIMPULAN DAN SARAN.........................................................................
Kesimpulan...................................................................................................
Saran.............................................................................................................

50
50
50

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................

51

LAMPIRAN......................................................................................................

53

DAFTAR TABEL

Nomor

Halaman

1. Fasilitas Perusahaan Hikmah Farm.............................................

11

2. Luas Area Kebun dan Komoditas yang ditanam di
Hikmah Farm...............................................................................
3. Upah Karyawan Borongan berdasarkan Prestasi Kerja.............

13
17

4. Standar Toleransi Pemeriksaan Lapangan untuk Sertifikasi
Kentang Bibit..............................................................................

23

5. Standar Toleransi Pemeriksaan Umbi Kentang di Gudang
untuk Sertifikasi Kentang Bibit...................................................

23

6. Pestisida untuk Tanaman Kentang yang digunakan di Kebun
Pasir Angin..................................................................................

30

7. Kapasitas Jenis-jenis Kemasan Kentang.....................................

36

8. Harga Jual Kentang Bibit (Rp/kg)...............................................

38

9. Harga Jual Kentang Konsumsi ke Pasar Tradisional..................

39

10. Harga Jual Keripik Kentang.........................................................

39

11. Produktivitas Tiap Kebun berdasarkan Persamaan Generasi
Kentang Granola G3 di Hikmah Farm........................................

42

12. Usia Karyawan Hikmah Farm.....................................................

45

13. Rekapitulasi Hasil Sidik Ragam Pengaruh Pembumbunan Awal
terhadap Pertumbuhan Vegetatif Kentang..................................

46

14. Pengaruh Pembumbunan Awal terhadap Pertumbuhan
Vegetatif Kentang........................................................................

46

15. Rekapitulasi Hasil Sidik Ragam Pengaruh Pembumbunan Awal
terhadap Hasil Panen Kentang.....................................................

48

16. Pengaruh Pembumbunan Awal Terhadap Hasil Panen
Kentang.........................................................................................
17. Persentase Serangan Penyakit di Kebun Hikmah Farm..............

48
49

DAFTAR GAMBAR
Nomor

Halaman

1. Produksi Kentang Granola di Hikmah Farm................................

14

2. Pengolahan Lahan dengan Cara Ngalaci......................................

18

3. Penanaman Bahan Tanam Kentang (stek)....................................

21

4. Pembibitan Kentang G0 di Green House.....................................

21

5. Pembibitan Kentang G1 di Screen House....................................

21

6. Pembibitan Kentang G2-G4 di Lapangan....................................

21

7. Pemeriksaan di Lapangan oleh BPSBTPH..................................

22

8. Aplikasi Pemupukan....................................................................

25

9. Bibit Kentang Siap Tanam...........................................................

26

10. Penanaman Kentang....................................................................

26

11. Penyiangan Gulma.......................................................................

27

12. Tanaman Kentang yang Sehat.....................................................

28

13. Tanaman Kentang yang Terserang Busuk Daun.........................

28

14. Sistem Irigasi di Hikmah Farm....................................................

29

15. Pengendalian Hama dan Penyakit................................................

30

16. Tahapan Panen Kentang..............................................................

35

17. Mesin Grading..............................................................................

37

18. Pencucian Kentang Konsumsi......................................................

37

19. Kemasan Polinet...........................................................................

37

20. Kemasan Peti Kayu....................................................................... 37
21. Keripik Kentang............................................................................ 37
22. Kentang Bibit berdasarkan Ukuran............................................... 47
23. Pengaruh Pembumbunan terhadap Umbi Kentang......................

49

24. Tanaman Kentang yang Terserang Layu Bakteri.........................

49

25. Umbi Kentang yang Busuk........................................................... 49

DAFTAR LAMPIRAN
Nomor

Halaman

1. Jurnal Harian Kegiatan Magang sebagai Karyawan Harian
Lepas (KHL) di Hikmah Farm....................................................

53

2. Jurnal Harian Kegiatan Magang sebagai Pendamping Mandor
di Hikmah Farm..........................................................................

56

3. Jurnal Harian Kegiatan Magang sebagai Pendamping Kepala
Kebun di Hikmah Farm..............................................................

59

4. Peta Lokasi Kebun Hikmah Farm...............................................

64

5. Kebutuhan Kentang Bibit/ ha berdasarkan Jarak Tanam...........

65

6. Data Pengamatan Persentase Tumbuh Bibit...............................

66

7. Data Pengamatan Tinggi Tanaman.............................................

66

8. Data Pengamatan Jumlah Stolon/Batang....................................

67

9. Data Pengamatan Hasil Panen di Kebun Gambung...................

67

10. Struktur Organisasi Hikmah Farm..............................................

68

11. Produksi Kentang Konsumsi dan Kentang Bibit
di Hikmah Farm..........................................................................

69

12. Data Panen di Kebun Hikmah Farm...........................................

70

13. Data Curah Hujan Kecamatan Pangalengan...............................

71

14. Analisis Usaha Tani Pembibitan Kentang G3 Granola per Hektar
Tahun 2009 di Hikmah Farm.......................................................

73

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sayuran merupakan istilah yang biasanya digunakan untuk merujuk pada
tunas, daun, buah, dan akar tanaman yang lunak dan dapat dimakan secara utuh
atau sebagian, mentah atau dimasak, sebagai pelengkap pada makanan berpati
atau daging. Sayuran biasanya dipanen dalam keadaan segar dan kandungan
airnya tinggi (Williams et al., 1993).
Berdasarkan perbedaan tanggapan terhadap suhu untuk pertumbuhan,
sayuran dapat diklasifikasikan menjadi sayuran iklim panas dan iklim dingin.
Kentang merupakan salah satu contoh sayuran yang termasuk ke dalam kategori
sayuran iklim dingin karena selama masa pertumbuhan dan perkembangannya
memerlukan suhu 10o -18o C. Tanaman ini berasal dari wilayah Pegunungan Andes
di Peru dan Bolivia, kemudian menyebar ke Cili, Kolumbia, Ekuador, Spanyol,
dan seluruh benua Eropa (Rubatzky dan Yamaguchi, 1998). Kentang yang masuk
Indonesia adalah kentang yang berasal dari Belanda yaitu kentang Eigenheimer.
Kentang tersebut ditemukan di sekitar Cimahi, Bandung pada tahun 1794,
kemudian disebarkan di daerah Karo, Aceh, Padang, Bengkulu, Minahasa, Bali,
Seram dan Timor (Setiadi dan Nurulhuda, 2008).
Kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan tanaman sayuran semusim,
berumur

90-180 hari, dan termasuk tanaman herbacious. Kentang menyukai

tanah yang diolah baik dan gembur. Kentang lebih cocok ditanam pada daerah
yang memilki suhu malam antara 8o -12o C (Samadi, 2007).
Prospek serapan untuk konsumsi dan permintaan pasar terhadap komoditas
kentang dapat dilihat dari jumlah penduduk dan peningkatannya dari tahun ke
tahun, karena kebutuhan untuk konsumsi pangan meningkat sejalan dengan
pertumbuhan penduduk (Samadi, 2007). Produksi kentang di Indonesia cenderung
mengalami peningkatan dari tahun 2001 sebesar 831 140 ton menjadi 1 176 304
ton pada tahun 2009. Produksi tahun 2001 diperoleh dari lahan seluas 55 971 ha
dengan produktivitas sebesar 14.85 ton/ha, sedangkan tahun 2009 didapat dari
lahan seluas 71 238 ha yang tersebar di seluruh Indonesia dengan produktivitas
sebesar 16.51 ton/ha (BPS, 2010).

2

Permasalahan yang sering dihadapi dalam produksi kentang nasional adalah
hasil yang berfluktuatif. Salah satu penyebabnya terjadi saat kegiatan budidaya
dilaksanakan yaitu perlakuan pembumbunan. Pembumbunan sangat berpengaruh
terhadap hasil yang akan didapatkan. Keadaan bumbunan yang baik dan ideal
sangat diharapkan yaitu bumbunan yang tidak terlalu rendah ataupun terlalu tinggi
(Setiadi dan Nurulhuda, 2008). Bumbunan yang terlalu rendah akan membuat
umbi muncul ke permukaan dan terkena sinar matahari sehingga umbi berwarna
hijau, sedangkan bumbunan yang terlalu tinggi akan menyebabkan umbi lebih
mudah terserang penyakit (Cortbaoui, 1997). Kenyataan yang terjadi di lapangan,
pembuatan bumbunan sering kali tidak seragam tergantung dari pekerja yang
membuat bumbunan tersebut sehingga akan didapatkan tinggi bumbunan yang
berbeda-beda.
Alternatif menangani masalah ini adalah dengan melakukan pembumbunan
dengan ketinggian yang ideal sejak awal penanaman. Pembumbunan dengan
ketinggian yang ideal sejak awal penanaman diharapkan dapat mengurangi
permasalahan yang terjadi dari pembumbunan yang tidak sesuai. Tujuan akhir dari
pembumbunan ideal ini adalah mendapatkan produksi kentang yang tinggi.
Sentra produksi kentang di Indonesia salah satunya adalah Pangalengan,
Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Iklim di daerah tersebut sangat sesuai untuk
pertumbuhan dan perkembangan tanaman kentang sehingga banyak perusahaan
kentang di daerah Pangalengan. Hikmah Farm merupakan salah satu perusahaan
yang bergerak di bidang agribisnis hortikultura, dengan produk andalannya adalah
kentang (MB-IPB, 2010). Salah satu permasalahan yang terjadi di Hikmah Farm
adalah kegiatan teknis pembumbunan, dimana tinggi pembumbunan sering tidak
seragam sehingga berpengaruh terhadap tanaman kentang.

3

Tujuan

Umum
Kegiatan magang bertujuan untuk mempelajari aspek pengelolaan budidaya
kentang dan sarana untuk melatih kemampuan aplikasi kerja di lapangan baik
secara teknis ataupun manajerial.

Khusus
Kegiatan magang bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembumbunan
awal terhadap persentase tumbuh, tinggi tanaman, jumlah stolon/batang dan hasil
panen.

TINJAUAN PUSTAKA

Botani Kentang
Kentang (Solanum tuberosum L.) termasuk jenis tanaman sayuran semusim,
berumur pendek, dan termasuk tanaman herbacious. Kentang merupakan tanaman
semusim karena hanya satu kali berproduksi dan setelah itu mati (Samadi, 2007).
Tanaman kentang berdaun majemuk dan berwarna hijau muda sampai hijau
gelap (Samadi, 2007). Batang berbentuk segi empat atau segi lima, tidak berkayu,
dan bertekstur agak keras (Sunarjono, 2007). Akar tanaman berwarna keputihputihan, menjalar dan berukuran sangat kecil bahkan sangat halus. Kedalaman
daya tembusnya bisa mencapai 45 cm (Setiadi dan Nurulhuda, 2008). Bunganya
bergerombol membentuk tandan simosa, memiliki lima lembar mahkota yang
menyatu, dengan warna berkisar antara putih hingga merah jambu dan keunguan
(Rubatzky dan Yamaguchi, 1998). Umbi terbentuk dari stolon. Bentuk umbi ada
yang bulat, oval agak bulat, dan bulat panjang. Warna umbi kentang ada yang
berwarna kuning, putih, dan merah (Samadi, 2007).
Kentang diklasifikasikan ke dalam kelas Dicotyledonae (berkeping dua),
Ordo Tubiflorae (berumbi), Famili Solanaceae (berbunga terompet), Genus
Solanum dan spesies Solanum tuberosum L. (Sunarjono, 2007). Varietas kentang
bermacam- macam diantaranya Granola, Nadia, Marita, Desiree, Eigenheimer,
Donate, dan lain- lain (Setiadi dan Nurulhuda, 2008).
Budidaya Kentang
Kentang (Solanum tuberosum L.) menghendaki tanah yang diolah baik,
gembur, dan berporus baik sehingga air mudah diserap dan hara dapat tersimpan.
Kelembaban yang cocok untuk umbi kentang adalah 70%. Kelembaban lebih dari
itu menyebabkan penyakit busuk batang. Tanah dengan pH 5.0-6.5 (agak asam)
cocok untuk pertumbuhan kentang lokal, namun untuk kentang French fries
menghendaki pH 7 (Williams et al., 1993).
Kentang cocok ditanam pada daerah dataran tinggi atau pegunungan dengan
ketinggian lebih dari 700 m dpl. Kentang akan berproduksi lebih baik apabila
suhu di sekitar lingkungan tumbuh tidak terlalu tinggi yaitu sekitar 18o C-21oC.

5

Suhu tersebut ideal bagi kentang untuk pertumbuhan umbi, apabila suhu terlalu
tinggi kentang akan menggunakan energi hanya untuk pertumbuhan vegetatif
akibat laju respirasi yang tinggi (Samadi, 2007).
Budidaya kentang dimulai dari persiapan bibit, persiapan lahan, penanaman,
pemeliharaan dan panen. Jumlah bibit yang diperlukan tergantung dari jarak
tanam. Bibit yang dipersiapkan sekitar 30 000 - 40 000 tanaman per ha (Setiadi
dan Nurulhuda, 2008). Hal- hal yang berpengaruh selama kegiatan penanaman
adalah pengaturan waktu tanam, pengaturan jarak tanam dan cara menanam.
Kegiatan

pemeliharaan

meliputi

pemupukan,

pengairan,

penyiangan,

pembumbunan, pengaturan pola tanam, dan pemangkasan bunga. Pemeliharaan
tanaman diperlukan untuk menjaga agar pertumbuhan normal dan tetap sehat
(Samadi, 2007).
Kentang dipanen pada usia 90 sampai120 hari, setelah umbi benar-benar tua
dengan ciri-ciri daunnya menguning rata, kulit umbi sudah kuat dan tidak mudah
lecet (Sunarjono, 2007). Waktu pemananen sebaiknya dilakukan pada pagi atau
sore hari, saat cuaca cerah atau tidak hujan. Umbi dipanen dengan cara menggali
guludan dengan mencangkul secara hati-hati supaya tidak melukai umbinya
(Samadi, 2007).
Kegiatan-kegiatan pasca panen yang dilakukan untuk komoditas kentang
meliputi pembersihan, sortasi dan grading, penyimpanan, pengemasan, dan
pengangkutan. Frekuensi dan tingkat penyakit dan hama kentang pada pasca
panen pun memerlukan pengelolaan yang nyata dari produsen agar kualitas
kentang tetap terjaga (Rubatzky dan Yamaguchi, 1998).
Pembumbunan
Pembumbunan pada tanaman kentang dilakukan dengan mempertinggi
permukaan tanah di sekitar tanaman agar lebih tinggi dari tanah di sekelilingnya.
Manfaat pembumbunan yaitu dapat melindungi suhu tanah, berfungsi mencegah
terbukanya umbi yang menyebabkan umbi menjadi warna hijau (solanin), dan
mencegah tanaman menjadi rebah akibat penyiangan/pencabutan gulma dan
pembuangan air saat hujan (Higashiyama, 1994). Kegiatan pembumbunan dapat

6

merangsang pembentukan akar baru sehingga menambah lebih banyak tempat
bagi tumbuhnya umbi, dan membantu pembesaran umbi (Samadi, 2007).
Bumbunan yang lebar dengan puncak bumbunan yang rata lebih disarankan
dalam kegiatan budidaya karena posisi tanaman akan semakin kokoh dan tanah
tidak mudah longsor. Bumbunan dengan puncak berbukit atau miring lebih mudah
terjadi longsor sehingga kurang baik dilakukan dalam budidaya. Pembumbunan
yang memadai akan membantu pertumbuhan umbi lebih baik (Beukema dan van
der Zaag, 1990).
Kegiatan pembumbunan di Hikmah Farm dilakukan saat awal tanam dan
saat pemeliharaan. Tingginya pembumbunan berbeda-beda tergantung karyawan
yang

mengerjakannya.

Perusahaan

tidak

menetapkan

pembumbunan yang harus dilakukan oleh karyawan.

standar

tinggi

7

METODE MAGANG
Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Magang dilaksanakan mulai 14 Februari hingga 14 Juni 2011. Kegiatan ini
dilaksanakan di Hikmah Farm, jalan PTPN VIII Kertamanah, KM 1, Desa
Margamukti, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat 40378.
Metode Pelaksanaan
Kegiatan magang dilakukan selama empat bulan, meliputi aspek teknis dan
manajerial. Aspek teknis adalah seluruh kegiatan yang berhubungan dengan
teknik budidaya kentang, sedangkan aspek manajerial adalah seluruh kegiatan
yang berhubungan dengan sistem manajemen di Hikmah Farm.
Kegiatan aspek teknis yaitu bekerja sebagai Karyawan Harian Lepas (KHL)
selama satu bulan. Kegiatannya meliputi persiapan lahan, persiapan bibit,
penanaman, pemeliharaan (pemupukan, pengairan, penyiangan gulma dan
pembumbunan), panen dan pasca panen.
Kegiatan aspek manajerial yaitu bekerja sebagai pendamping mandor
selama satu bulan, yaitu membuat perencanaan biaya dan jumlah tenaga kerja
yang dibutuhkan, membantu mengawasi pekerjaan KHL, membuat jurnal harian
yang berisi waktu kegiatan, jenis pekerjaan dan jumlah karyawan yang diawasi,
membuat laporan harian, mingguan dan bulanan mandor, serta membuat analisis
setiap kegiatan. Kegiatan aspek manajerial lainnya yaitu bekerja sebagai
pendamping kepala kebun selama dua bulan. Kegiatannya meliputi penyusunan
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP), membantu pengawasan dan
pengelolaan tenaga kerja yang menjadi tanggung jawab kepala kebun dan
melakukan analisis terhadap setiap kegiatan.
Pengamatan dan Pengumpulan Data
Data yang digunakan terdiri dari data primer dan sekunder. Data primer
adalah data yang diperoleh dari seluruh kegiatan yang dilakukan baik di lapangan
maupun di gudang dan wawancara langsung. Data sekunder adalah data yang

8

diperoleh dari literatur, instansi terkait, dan data perusahaan meliputi data luas
kebun, struktur organisasi perusahaan, jumlah karyawan, dan lain- lain.
Data primer yang diambil saat menjadi KHL meliputi data jarak tanam,
dosis pupuk, waktu dan cara pemberian pupuk, produksi dan produktivitas
kentang, waktu dan cara panen, alat yang digunakan untuk panen, cara sortasi,
metode penyimpanan dan pengemasan. Data primer yang diambil saat menjadi
asisten mandor yaitu prestasi kerja dan jumlah pekerja yang dikontrol dari setiap
kegiatan. Data primer yang diambil saat menjadi asisten kebun yaitu jumlah
mandor yang dikontrol dalam setiap kegiatan. Data sekunder meliputi data jenis
tanaman, jenis tanah, topografi, iklim dan curah hujan, struktur organisasi, jumlah
karyawan dan status karyawan.
Aspek umum yang diamati adalah seluruh kegiatan budidaya meliputi
persiapan lahan, persiapan bibit, penanaman, pemeliharaa n, panen, dan pasca
panen. Aspek khusus yang diamati adalah pembumbunan awal saat tanam, untuk
mengetahui pengaruh pembumbunan awal terhadap tanaman kentang. Tinggi
pembumbunan awal yaitu 10 cm, 15 cm dan 20 cm. Setiap perlakuan terdiri dari
tiga kali ulangan sehingga didapatkan sembilan satuan percobaan. Setiap ulangan
terdiri dari tiga baris tanaman. Setiap baris terdiri dari 20 bibit kentang. Total
tanaman yaitu berjumlah 540 tanaman. Kegiatan dilakukan di Kebun Gambung,
Ciwidey, Bandung Selatan.
Peubah yang diamati yaitu persentase tumbuh pada 14, 21, dan 28 HST
(hari setelah tanam). Tinggi tanaman dilakukan pada tanaman contoh sebanyak 54
tanaman pada 28, 49, dan 56 HST, jumlah stolon/tanaman yang pengamatannya
dilakukan hanya satu kali pada saat umur tanaman 56 HST. Tiga tanaman dari
setiap satuan percobaan dijadikan contoh (dicabut) untuk diamati jumlah
stolonnya. Pengamatan bobot umbi/tanaman dilakukan pada 97 HST saat panen.

Analisis Data dan Informasi
Analisis data dan informasi dilakukan menggunakan Rancangan Kelompok
Lengkap Teracak (RKLT) satu faktor dengan tiga jenis tinggi pembumbunan awal
yaitu 10 cm, 15 cm, dan 20 cm. Tiap perlakuan diulang sebanyak tiga kali
sehingga percobaan seluruhnya berjumlah sembilan satuan percobaan.

9

Model statistik yang digunakan untuk rancangan tersebut adalah:
Yij = µ + τi + βj + εij
Dimana:
i

= 1, 2, 3 dan j = 1,2, 3

Yij = Pengamatan pada perlakuan ke-i dan kelompok ke-j
µ

= Rataan umum

τi

= Pengaruh perlakuan ke-i

βj

= Pengaruh kelompok ke-j

εij

= Pengaruh acak pada perlakuan ke- i dan kelompok ke-j

Data yang menunjukkan nilai yang berbeda nyata atau sangat nyata akan
dilakukan uji lanjut setelah analisis ragam dengan menggunakan uji beda nyata
terkecil (BNT). Selain itu akan dideskripsikan data dan informasi yang diperoleh
dari seluruh kegiatan.

KEADAAN UMUM
Sejarah Perusahaan
Hikmah Farm adalah perusahaan keluarga yang bergerak di bidang
agribisnis hortikultura, yang didirikan oleh H. Moch. Adung. Ayahnya yang
seorang petani dan juga peternak sapi perah telah mendorongnya untuk
meneruskan profesi tersebut.
Putra ketiga dari 14 bersaudara ini menjalankan masa mudanya dengan
bertani membantu ayahnya di kebun dan bekerja sebagai mandor. Kegiatan
bertani kentang berawal saat menanam kentang varietas Marita sebanyak 14 kg di
lahan sewaan seluas 11 tumbak (176 m2 ) pada bulan Januari 1963. Kentang bibit
yang digunakan merupakan bibit generasi kedua yang diimpor. Tanaman kentang
dipanen sendiri oleh H. Adung pada bulan Mei 1963 dengan hasil kentang
sebanyak 453 kg.
Kemampuan dan semangat H.Adung yang besar untuk berwirausaha
kentang ternyata tidak sebanding dengan modal yang dimiliki. Modal usaha
diperoleh H. Adung dengan melakukan kerjasama dengan pihak lain, membuka
dua buah kios pupuk, bekerja menjadi bandar sayuran di Pangalengan dan
mendapatkan pinjaman dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) pada tahun 1978.
Semakin tercukupinya modal usaha maka lahan produksi dan produksi
kentang semakin meningkat, pemasarannya pun semakin meluas. Tahun 1982 H.
Adung mendirikan perusahaan yang bernama PD. Hikmah. Tahun 1987-1990
Hikmah Farm bekerjasama dengan PT.Indofood di Solo menyuplai kentang bibit.
Tahun 1990 perusahan ini mulai dapat memproduksi kentang bibit bersertifikat
secara mandiri dan mulai dipercaya sebagai pemasok kentang untuk industri dan
supermarket. Sejak tahun 1991 Hikmah Farm memproduksi kentang bibit
Granola. Tahun 2005 PD. Hikmah berganti nama menjadi Hikmah Farm.
Produksi kentang bibit semakin meningkat setelah Hikmah Farm menjalin
kerjasama dengan PTPN VIII dalam hal penggunaan lahan untuk pembibitan
tahun 1995. Berdasarkan Surat Keputusan Pendaftaran Pedagang Bibit No. 074/
BPSBTPH/ HAT/ Prod/ II/ 2003, Hikmah Farm terdaftar seba gai produsen dan
pedagang kentang bibit bersertifikat.

11

Sarana dan Prasarana Perusahaan
Hikmah Farm memiliki sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan
produksi kentang. Fasilitas tidak hanya untuk keperluan di kebun tetapi untuk di
luar kebun, seperti pendataan di kantor. Fasilitas perusahaan dapat dilihat pada
Tabel 1.
Tabel 1. Fasilitas Perusahaan Hikmah Farm
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9

Fasilitas
Kantor
Komputer
Gudang
Screen house
Green house
Cool storage
Truk
Mobil box
Mobil jeep

Jumlah (unit)
1
5
7
6
4
2
6
1
3

Sumber: Hikmah Farm, 2011
Hikmah Farm memiliki fasilitas tujuh buah gudang penyimpanan, yaitu
gudang hitam, gudang kuning, gudang biru, gudang ritel, gudang wetan, gudang
kidul, dan gudang pupuk. Gudang hitam berfungsi sebagai tempat penyimpanan
kentang bibit. Kentang bibit disimpan dalam cool storage bersuhu 4o C dan 12o C.
Gudang kuning merupakan tempat sortasi dan grading kentang bibit. Gudang biru
adalah tempat sortir terakhir kentang dan sebagai tempat pemeriksaan kentang
bibit bersertifikat oleh BPSBTPH (Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih
Tanaman Pangan Hortikultura). Gudang ritel merupakan tempat menyimpan dan
mengemas kentang konsumsi. Gudang wetan dan kidul merupakan tempat
menyimpan dan sortasi kentang konsumsi dan kentang bibit. Gudang pupuk
merupakan

tempat

menyimpan

pupuk

anorganik

dan

sebagai

tempat

menyampurkan berbagai macam pupuk anorganik.
Fasilitas untuk kegiatan produksi kentang bibit yaitu screen house dan green
house. Hikmah Farm memiliki empat unit screen house di Kebun Sukamenak
dengan luas masing- masing 1 504 m2 , 6 400 m2 , 4 800 m2 , 2 400 m2 dan dua unit
di Kebun Cikole dengan luas masing- masing 5 600 m2 dan 4 000 m2 . Green house

12

berjumlah empat unit, dengan luas masing- masing 900 m2 , 480 m2 , dan dua unit
seluas 200 m2 .
Fasilitas lainnya yaitu berupa alat-alat transportasi. Enam unit truk yang
biasa digunakan untuk mengantar jemput karyawan kebun, membawa hasil panen
dari kebun menuju gudang penyimpanan, dan digunakan untuk mengantar
pesanan kentang bibit atau kentang konsumsi dalam jumlah yang banyak ke dalam
maupun luar kota. Satu unit mobil box digunakan untuk mengantar pesanan
kentang konsumsi ke supermarket-supermarket tertentu. Mobil jeep biasanya
digunakan oleh para karyawan pemeliharaan tanaman, khususnya pengendalian
hama dan penyalit tanaman.
Letak Geografi atau Letak Wilayah Administratif
Kantor pusat Hikmah Farm terletak di Jalan PTPN VIII, KM 1, Desa
Margamukti, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat 40378.
Secara astronomis Hikmah Farm berada pada 07 o 07’00” sampai dengan
07o 18’00” LS dan 107o 30’00” sampai dengan 107o 38’00” BT, dengan batas-batas
wilayah administratif sebagai berikut:
Utara

: Kecamatan Cimaung

Selatan

: Kecamatan Telegong dan Kecamatan Bungbulang

Timur

: Kecamatan Kertasari

Barat

: Kecamatan Pasir Jambu

Secara geografis, di sebelah barat di batasi oleh Gunung Tilu, Gunung
Palima, dan Gunung Lamajang, sebelah timur dibatasi oleh Gunung Nini, Gunung
Kahari, dan Puncak Gede, sebelah selatan dibatasi oleh Gunung Waring.
Kebun-kebun produksi Hikmah Farm tersebar di beberapa lokasi, yaitu di
Desa Margamukti, Margamulya, Tribaktimulya, Banjarsari, Margaluyu, dan
Ciwidey. Peta lokasi kebun dapat dilihat pada Lampiran 4.
Keadaan Iklim dan Tanah
Pangalengan merupakan dataran tinggi yang terletak di sebelah selatan
Bandung. Hikmah Farm terletak pada ketinggian ± 1 200-1 700 m dpl, suhu
berkisar 12-28o C dan curah hujan 2 555 mm/tahun.

13

Jenis tanah yang paling mendominasi di daerah Pangalengan yaitu tanah
andosol dengan pH 5.0-6.5. Tanah jenis ini umumya berwarna hitam, biasanya
subur, kaya bahan organik dan bertekstur gembur sehingga petani menyukainya
karena mudah dalam pengolahan. Pori-pori tanahnya memudahkan sirkulasi udara
masuk ke akar tanaman dan baik untuk pertumbuhan mikroorganisme penyubur
tanah. Struktur tanahnya yang gembur dan remah menyebabkan tanah jenis ini
mudah terbawa air hujan, angin, dan erosi.
Luas Areal dan Tata Guna Lahan
Luas lahan produksi Hikmah Farm yaitu 204 Ha yang terdiri dari lima area.
Setiap tahunnya luas lahan produksi tersebut dapat berubah-ubah karena beberapa
lahan merupakan tanah milik perkebunan teh yang sewaktu-waktu akan ditanami
teh kembali oleh pihak perkebunan. Luas area kebun dan komoditas yang ditanam
di Hikmah Farm dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Luas Area Kebun dan Komoditas yang ditanam di Hikmah Farm
Area

Kebun
Luas (Ha)
Legok Bako
2
Pasir Angin
3
Cikole
11
1
Ciarileu
17
Kiara Jeuntas
20
Sukamenak
7
Gunung Cupu
25
2
Purbasari
25
3
Gambung
27
4
Purbasari
27
5
Ciberecek
40
Jumlah
204
Sumber: Hikmah Farm, 2011

Komoditas yang ditanam
Kentang, kubis, wortel, jagung
Kentang, kubis, wortel, jagung
Kentang, kubis, wortel, jagung
Kentang, kubis, jagung
Kentang, kubis, wortel, jagung
Kentang, kubis, rumput gajah , jagung
Kentang, teh
Kentang, kubis, wortel, jagung
Kentang, kubis, wortel, jagung, sawi, cabe
Kentang, kubis, wortel, jagung
Teh, kopi

Keadaan Tanaman dan Produksi
Varietas kentang yang ditanam yaitu 75% Granola, 20% Nadia, dan 5%
varietas lainnya. Varietas Granola berpotensi tinggi, umur tanamannya tergolong
pendek, dan umumnya tahan terhadap beberapa jenis penyakit yang sering

14

menyerang tanaman kentang. Varietas Nadia merupakan varietas kentang yang
dilepas oleh Hikmah Farm pada tahun 2008.
Kegiatan budidaya kentang di Hikmah Farm yaitu untuk memproduksi
kentang bibit bersertifikat dan kentang konsumsi. Kentang bibit bersertifikat yang
diproduksi mulai dari benih sumber G0 sampai G4. Hikmah Farm memperoleh
kentang bibit untuk produksi kentang G1 hingga G5 berasal dari hasil
membibitkan sendiri. G0 ditanam menghasilkan G1, G1 ditanam menghasilkan
G2, G2 ditanam menghasilkan G3, G3 ditanam menghasilkan G4, dan G4 ditanam
menghasilkan G5.
Bahan tanam untuk menghasilkan kentang G0 varietas Granola berasal dari
Balai Penelitian Tanaman Sayuran (Balitsa), sedangkan varietas Nadia berasal
dari Institut Pertanian Bogor. Kentang G0 diperoleh dari bahan tanam berupa
kultur jaringan yang ditanam secara stek dengan media tanam berupa arang
sekam.
Total produksi kentang varietas Granola di Hikmah Farm tahun 2007 yaitu
2 158.89 ton, kemudian meningkat menjadi 2 248.61 ton pada tahun 2008.

Produksi (ton)

Terjadi penurunan angka produksi tahun 2009 menjadi 1 687.65 ton.
900
800
700
600
500
400
300
200
100
0

G1
G2
G3
G4
G5

2007

2008

2009

Tahun

Gambar 1. Produksi Kentang Granola di Hikmah Farm
Kegiatan rogueing harus dilakukan dalam kegiatan budidaya kentang bibit
dan dilakukan pemeriksaan oleh BPSBTPH untuk mendapatkan bibit bersertifikat.
Pemeriksaan dilakukan sebanyak lima kali, yaitu pemeriksaan pendahuluan,
pemeriksaan pertama, kedua, ketiga, dan pemeriksaan di gudang.

15

Seluruh kentang bibit G4 yang ditanam akan menghasilkan kentang G5 atau
kentang konsumsi. Apabila hasil pemeriksaan lapang tidak sesuai dengan standar
pemeriksaan yang sudah ditetapkan, maka kegiatan pembibitan dibatalkan dan
keseluruhan umbi kentang yang akan dihasilkan akan dijadikan kentang
konsumsi.
Selain tanaman kentang, Hikmah farm melakukan produksi tanaman jagung,
kubis, wortel dan rumput gajah sebagai tanaman rotasi. Rotasi tanaman sangat
diperlukan dalam kegiatan budidaya tanaman kentang. Penanaman suatu tanaman
yang berbeda famili pada periode penanaman berikutnya akan memutus daur
hidup hama atau penyakit.
Struktur Organisasi dan Ketenagakerjaan
Perusahaan Hikmah Farm dipimpin oleh seorang direktur utama yang
bertugas mengelola perusahaan secara umum. Direktur utama dibantu oleh auditor
internal yang bertugas untuk melakukan pemeriksaan terhadap kebijakankebijakan yang dilakukan perusahaan. Direktur utama membawahi direktur
operasional, direktur pemasaran, dan direktur administrasi dan keuangan.
Direktur operasional membawahi manajer PPIC (Production Planning and
Inventory Control), manajer penelitian dan pengembangan, manajer bibit,
manager area, dan mitra perusahaan. Direktur operasional bertugas mengelola
seluruh kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan produksi di lapangan.
Direktur pemasaran membawahi manajer humas, manajer pengembangan
bisnis dan manajer penjualan. Direktur pemasaran bertugas untuk mengelola
seluruh aspek pemasaran meliputi perencanaan pemasaran, manajemen penjualan,
dan kegiatan distribusi. Manajer pengembangan bisnis bertugas untuk mencari
pasar, bertanggung jawab atas kepuasan karyawan, kegiatan promosi, dan
perluasan jaringan usaha. Manajer penjualan bertanggung jawab dalam
pengaturan distribusi dan hasil penjualan.
Direktur administrasi dan keuangan membawahi manajer sumber daya
manusia dan manager keuangan. Manajer sumber daya manusia bertugas dalam
mengembangkan sumber daya manusia dalam berhubungan masyarakat. Manager

16

keuangan bertanggung jawab terhadap pengeluaran keuangan perusahaan beserta
pembukuannya. Struktur organisasi Hikmah Farm dapat dilihat pada Lampiran 10.
Kebun-kebun produksi dibagi menjadi lima area. Setiap area dipimpin oleh
manajer area. Manajer area dibantu oleh kepala kebun. Kepala kebun dibantu oleh
mandor kebun dan mandor pengendalian hama dan penyakit tanaman. Mandor
bertanggung jawab kepada kepala kebun terhadap seluruh kegiatan produksi dan
manajemen karyawan kebun. Mandor pengendalian hama dan penyakit tanaman
bertanggung jawab dalam mengendalikan hama dan penyakit di kebun. Kepala
kebun bertanggung jawab langsung kepada manajer area dan manajer area
bertanggung jawab kepada direktur operasional.
Perusahaan Hikmah Farm memiliki karyawan tetap dan tidak tetap.
Karyawan tetap terdiri dari satu orang internal audit, empat manager area, lima
staf administrasi, dua staf penjualan produk, tujuh orang kepala kebun, dua puluh
empat mandor, dan enam orang sopir. Karyawan harian dan karyawan borongan
termasuk karyawan tidak tetap.
Hari kerja karyawan di Hikmah Farm adalah setiap hari. Khusus bagi
karyawan di beberapa kebun, pada hari Jumat tidak ada kegiatan di kebun karena
bagi karyawan laki- laki harus melakukan shalat Jumat. Karyawan di kebun
bekerja mulai pukul 07.00 sampai 12.30, istirahat pukul 09.30 sampai 10.00 . Staf
kantor mulai bekerja pukul 06.00 sampai 15.00, istirahat pukul 12.00 sampai
13.00. Bagi staf kantor, dalam sebulan mereka mendapat jatah libur sebanyak
maksimal 4 kali dan dilakukan secara bergilir dengan staf lain. Seluruh karyawan
mendapatkan libur pada hari- hari libur nasional seperti Hari Raya Idul Fitri dan
Idul Adha.
Karyawan kebun menerima upah setiap bulan. Gaji harian dihitung
berdasarkan jumlah hari kerjanya dalam sebulan, sedangkan gaji borongan
dihitung berdasarkan prestasi kerja karyawan. Upah harian tenaga kerja wanita
yaitu sebesar Rp 12 000,00 dan tenaga kerja pria sebesar Rp 13 500,00. Upah
borongan dihitung berdasarkan prestasi kerja karyawan. Upah karyawan borongan
Hikmah Farm disajikan pada Tabel 3.

17

Tabel 3. Upah Karyawan Borongan berdasarkan Prestasi Kerja
Jenis Pekerjaan
Pengolahan lahan
Penanaman
Pemupukan
Pengangkutan pupuk kandang
Pengangkutan hasil panen
Pengangkutan hasil panen (ojeg)
Bongkar- muat
Sumber: Hikmah Farm, 2011

Upah (Rp)
1 500 - 1 700/tumbak
650/tumbak
400/tumbak
750/karung
1 000 - 2500/karung
2 500 – 5 000/karung
12/kg

Keterangan
1 tumbak= 16 m2
1 karung=33-35 kg
1 karung=40 kg

Kemitraan Pe rusahaan
Perusahaan Hikmah Farm memiliki beberapa mitra dan menjalin suatu
kerjasama. Mulai tahun 1995 hingga sekarang, Hikmah Farm bekerjasama dengan
PTPN VIII dalam hal penggunaaan lahan produki. Hikmah Farm menyewa lahan
perkebunan selama satu tahun, setelah itu sewa lahan dapat diperpanjang ataupun
tidak tergantung kesepakatan dari kedua belah pihak. Kebun produksi yang
menggunakan lahan perkebunan tersebut yaitu Ciarileu, dan Purbasari. Selain
dengan PTPN VIII, Hikmah Farm juga bekerjasama dengan Pusat Penelitian Teh
dan Kina (PPTK) Gambung yaitu dengan menyewa lahan untuk kegiatan produksi
tanaman di Kebun Gambung. Kebun produksi di Kiara Jeuntas merupakan lahan
milik desa. Kebun Cikole, Pasir Angin, Sukamenak, Legok Bako, Ciberecek, dan
Gunung Cupu merupakan kebun milik Hikmah Farm.
Hikmah Farm juga menjalin kerjasama dengan Balai Penelitian Tanaman
Sayuran (Balitsa) dan Institut Pertanian Bogor (IPB) dalam hal pengadaan bahan
tanam kentang berupa kultur jaringan untuk kegia tan produksi kentang G0.
Kentang bibit bersertifikat merupakan salah satu produk utama Hikmah Farm,
sebagai komitmen terhadap jaminan mutu Hikmah Farm bekerjasama dengan
BPSBTPH.
Mitra utama Hikmah Farm dalam kegiatan penjualan kentang konsumsi
yaitu beberapa supermarket diantaranya PT. Yogya Toserba, PT. Lion Superindo,
Hero, Lotte, Setibudi, dan Circle-K. Pemesanan dilakukan 3-4 kali tiap bulannya.
Hikmah Farm juga bekerjasama dengan PT.Siantar Top untuk mensuplai kentang
konsumsi.

PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG

Aspek Teknis
Kegiatan budidaya yang dilakukan di Hikmah Farm yaitu, persiapan la han,
persiapan

bibit,

penanaman,

pemeliharaan

(pemupukan,

pengairan,

pembumbunan, pengendalian HPT), panen, dan pasca panen.
Persiapan Lahan
a.

Pengolahan Lahan
Pengolahan lahan merupakan salah satu kegiatan awal dalam bercocok

tanam kentang. Lahan untuk bertanam kentang harus diolah sebelum tanam, baik
lahan yang baru dibuka atau lahan yang telah produktif. Lahan harus bersih dari
semak dan sisa-sisa akar tanaman sebelumnya. Pengolahan tanah dapat
memutuskan atau memusnahkan siklus hidup hama/penyakit dalam tanah, dan
melancarkan sirkulasi udara dalam tanah. Hikmah Farm mengolah lahan produksi
menggunakan dua cara yaitu ngalaci dan sistem cangkul.

Gambar 2. Pengolahan Lahan dengan Cara Ngalaci
Ngalaci adalah cara mengolah lahan untuk menanam kentang bekas
pertanaman jagung atau kubis. Bedengan bekas jagung atau kubis memiliki
ukuran panjang dan lebar yang sama dengan bedengan untuk menanam kentang,
sehingga tidak perlu membuat bedeng baru. Mengolah tanah dengan ngalaci lebih

19

cepat dan hemat biaya dibandingkan sistem cangkul. Sistem cangkul merupakan
cara mengolah lahan bekas lahan tanaman kentang. Lahan bekas kentang biasanya
sudah hancur dan rata setelah kegiatan panen, sehingga perlu membuat bedengan
baru.
Pengolahan lahan di screen house dilakukan menggunakan traktor. Sisa-sisa
dedaunan dan gulma dibenamkan ke dalam tanah. Tanah yang sudah remah
kemudian ditaburi pestisida (Basamid) untuk mengendalikan nematoda, serangga,
dan penyakit, kemudian tanah ditutup dengan mulsa plastik hitam kurang lebih
selama satu minggu, lalu mulsa dibuka dan tanah dicangkul kembali agar gas yang
berasal dari pestisida dapat menguap. Pemasangan mulsa menjaga kestabilan suhu
tanah dan mempertahankan kelembaban tanah (Hamdani, 2009). Tanah tersebut
baru dapat ditanami setelah dua minggu kemudian.
Pengolahan di lahan datar lebih praktis menggunakan traktor, sedangkan
di lahan berbukit menggunakan cangkul. Persiapan lahan untuk tanaman kentang
pada lahan miring, diantaranya pengolahan tanah menurut kontur dan yang lebih
aman adalah dengan pembuatan teras.
b.

Pembuatan Bedengan
Bedengan merupakan gundukan tanah yang sengaja dibuat oleh petani untuk

menanam sayuran dengan lebar dan tinggi tertentu. Bedengan tersebut dipisahkan
dengan saluran drainase yang berguna untuk aliran air agar kelembaban tanah
bedeng tetap terjaga. Akar tanaman kentang sangat peka terhadap genangan air
sehingga mudah busuk atau terganggu pertumbuhannya.
Pembuatan bedeng di Hikmah Farm dilakukan dengan cara yang berbedabeda. Tahap pembuatan bedeng bekas lahan jagung atau kubis, mula- mula
membersihkan gulma-gulma yang ada pada bedeng dan di sekitarnya. Gulmagulma dan brangkasan jagung atau kubis yang masih tertinggal di lahan tersebut
kemudian dibenamkan diantara bedeng yang sudah dibentuk seperti parit, lalu
menutupnya menggunakan tanah dengan meninggikan tanah hingga membentuk
seperti bedengan. Melalui pembenaman sisa-sisa tanaman tersebut dapat diperoleh
tanah dengan kegemburan tanah yang baik (Williams et al., 1993).
Tahap pembuatan bedeng bekas lahan kentang mula- mula tanah dicangkul
kembali agar tanah menjadi remah dan gembur. Setelah itu, dilakukan pembuatan

20

bedeng baru dengan ukuran panjang 5-6 m, lebar 75-76 cm, dan jarak antar
bedeng dibuat seukuran dengan lebar cangkul yait