HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Uji Instrumen Penelitian KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Saluran Pencernaan Manusia 21 Gambar 2.2 Bagian-bagian Gigi 22 Gambar 2.3 Letak Kepekaan Lidah Terhadap Rasa 23 Gambar 2.4 Kelenjar Ludah di Dalam Mulut 23 Gambar 2.5 Gerak Peristalsis dalam Kerongkongan 24 Gambar 2.6 Struktur Lambung 25 Gambar 2.7 Gerak Mengaduk Pada Lambung 25 Gambar 2.8 Penampang Usus Halus Manusia 27 Gambar 2.9 Struktur Usus Besar 28 Gambar 2.10 Struktur Anus 29 Gambar 4.1 Diagram Batang Perbandingan Nilai Pre-Test dan Post-Test 41 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 3.1. Desain eksperimen dan penelitian 36 Tabel 3.2. Kisi-kisi tes hasil belajar 38 Tabel 3.3. Kriteria Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Klasikal 43 Tabel 4.1. Persentase Hasil belajar Siswa saat Tes Awal Pre Test 48 Tabel 4.2. Persentase Hasil belajar Siswa saat Tes Akhir Post Test 48 Tabel 4.3. Persentase Tingkat Ketuntasan Siswa 50 Tabel 4.4. Persentasae Ketuntasan Pencapaian Indikator 50 Tabel 4.5 Penilaian Aktivitas Siswa 51 Tabel 4.6. Persentase Setiap Aktivitas Siswa 52 Tabel 4.7. Nilai Rata-rata Aktivitas Siswa Ketika Bermain Peran 52 DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1 Silabus 63 Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP 66 Lampiran 3 Instrumen Penelitian 84 Lampiran 4 Kunci Jawaban 90 Lampiran 5 Skenario Permainan 91 Lampiran 6a Lembar Observasi Aktivitas Siswa 107 Lampiran 6b Tabel Penilaian Aktivitas Siswa 113 Lampiran 7 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Bermain Peran 114 Lampiran 8 Perhitungan Validitas Tes 124 Lampiran 9 Tabel Harga Kritik dari r Product Moment 127 Lampiran 10 Tabel Validitas Instrumen Penelitian 128 Lampiran 11 Perhitungan Realibilitas Tes 129 Lampiran 12 Tabel Realibilitas Tes 130 Lampiran 13 Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal 131 Lampiran 14 Tabel Tingkat Kesukaran Soal 133 Lampiran 15 Perhitungan Daya Beda Soal 134 Lampiran 16 Tabel Daya Beda Soal 136 Lampiran 17 Tabel Kriteria Soal 137 Lampiran 18 Tabel Perbandingan Nilai Pre-test dan Post-test 139 Lampiran 19 Tabel Ketuntasan Belajar dan Ketuntasan 140 Pencapaian Indikator Lampiran 20 Dokumentasi Penelitian 141

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan sarana mengembangkan potensi peserta didik dan mampu merubah tingkah laku peserta didik ke arah yang lebih baik. Hal ini tercantum dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional yang menyebutkan, bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan juga tidak hanya mempersiapkan peserta didik untuk mendapatkan pekerjaan yang layak dikemudian hari, tetapi juga mampu menyelesaikan problema kehidupan yang akan dihadapi dalam kehidupan sehari- hari. Hal yang paling utama didalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah adalah proses belajar mengajar. Ini berarti bahwa keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar mengajar dapat berlangsung secara efektif. Belajar efektif itu dimulai dari lingkungan belajar yang berpusat pada siswa Trianto, 2011. Siswa tidak hanya pasif menerima informasi dan pengetahuan apa yang diberikan guru tetapi juga meningkatkan keterampilan berfikir siswa. Kenyataannya di lapangan menunjukkan bahwa dalam proses belajar mengajar masih berorientasi pada guru teacher centered, yaitu guru lebih mengutamakan metode yang membuat siswa menjadi pasif. Padahal, proses belajar mengajar dikatakan efektif apabila menerapkan pembelajaran siswa aktif active learning. Dengan demikian, proses pembelajaran ditentukan oleh kemampuan guru dalam menggunakan metode pembelajaran dengan tepat. Apabila metode yang digunakan sudah semakin tepat, diharapkan semakin efektif pula pencapaian tujuan pembelajaran serta kemampuan guru dalam mengelola proses pengajaran melalui metode yang diterapkan. 1 Banyaknya materi pembelajaran dalam mata pelajaran biologi yang harus diserap dan dipahami siswa dalam waktu yang relatif terbatas, menjadikan mata pelajaran biologi merupakan salah satu mata pelajaran yang hanya dalam batas menghafal saja dan terkesan membosankan. Hal ini juga didasarkan pada masalah utama dalam pembelajaran pada pendidikan formal sekolah adalah masih rendahnya daya serap peserta didik Trianto, 2011. Oleh karena itu, perlu didukung dengan adanya metode pembelajaran yang menyenangkan dan tidak lagi bersifat monoton. Berdasarkan observasi awal di SMA Negeri 8 Medan melalui wawancara dengan salah satu guru biologi, bahwa dalam proses belajar mengajarnya umumnya beliau masih menggunakan metode ceramah, walaupun sudah ada terkadang variasi metode seperti diskusi tetapi masih memusatkan kegiatan belajar pada guru teacher-centered. Siswa hanya duduk, mendengarkan dan menerima informasi dari guru saja sehingga siswa menjadi pasif. Guru dijadikan sebagai satu-satunya sumber informasi sehingga kegaiatan pembelajaran hanya berjalan satu arah saja dan pembelajaran hanya mengutamakan aspek kognitif saja tanpa memperhatikan aspek afektif dan psikomotorik. Berdasarkan hasil wawancara kepada salah satu siswa, bahwa dalam hal penerimaan informasi, mereka biasanya membuat catatan yang sifatnya monoton. Hal ini menyebabkan siswa merasakan situasi belajar yang kurang menarik dan terkesan bahwa pelajaran biologi sangat membosankan, apalagi siswa merasa kalau pelajaran biologi terdapat kata-kata dengan penggunaan bahasa ilmiah yang sulit mereka ingat. Data yang diperoleh peneliti mengenai hasil belajar siswa kelas XI IPA SMA Negeri 8 Medan pada semester I Tahun pembelajaran 20132014 menunjukkan bahwa masih banyak yang belum mencapai KKM yaitu rata-rata ujian mereka dibawah 75 karena nilai KKM di SMA Negeri 8 Medan ini adalah 75. Hal ini memperlihatkan hasil belajar siswa kelas XI IPA SMA Negeri 8 Medan dalam pembelajaran biologi masih agak rendah. Hal ini menunjukkan bahwa masih perlu dilakukan berbagai usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan. Untuk mengatasi hal tersebut, maka perlu adanya penggunaan metode pembelajaran yang tepat serta melibatkan siswa lebih aktif

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 2 KARANGAN TRENGGALEK

0 5 24

PENERAPAN METODE BERMAIN PERAN DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BERMAIN PERAN SISWA KELAS XI IPADI SMA NEGERI 5 PAMEKASAN – MADURA

0 3 1

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERCERITA DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN ROLE PLAYING SISWA KELAS III DI SDN TEGALGONDO

0 9 23

IMPLEMENTASI METODE ROLE PLAYING PEMBELAJARAN IPS POKOK BAHASAN PERISTIWA SEKITAR PROKLAMASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VA SDN AJUNG 03 TAHUN AJARAN 2012/2013

0 4 20

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS V A SDNEGERI 11 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 15 52

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DAUD PADA PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU SD MUHAMMADIYAH METRO PUSAT

1 11 74

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN PKN MELALUI METODE PEMBELAJARAN ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) PADA SISWA KELAS X.2 SMA N 1 TALAMAU

0 0 12

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL ROLE PLAYING PADA MATERI KOLOID ARTIKEL PENELITIAN

0 0 12

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DENGAN METODE ROLE PLAYING SISWA KELAS X IPA

0 1 14

EFEKTIVITAS STRATEGI PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA SUB MATERI TEORI HIBRIDISASI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 SUNGAI RAYA

0 3 6