B A B II KONSEPSI UMUM EPISTEMOLOGI
A. Nalar Pengetahuan
Dunia filsafat berbicara tentang pengetahuan manusia, maka istilah pengetahuan itu cukup luas artinya. Istilah itu menunjukan bahwa manusia
sadar akan barang-barang di sekitarnya; adanya manusia di dunia ini lain dari pada adanya sebuah barang mati. Dan kata“pengetahuan tidak hanya meliputi
pengetahuan ilmiah, melainkan pula pengalaman pribadi, melihat dan mendengar, perasaan dan intuisi, dugaan dan suasana jiwa
1
. Perkembangan pengetahuan dalam sejarah filsafat sangat cepat
menjadi pusat perhatian, yaitu dua macam pengetahuan, pengetahuan melalui pancaindra dan pengetahuan melalui akal budi. Sering kedua macam
pengetahuan itu saling dipertentangkan: Oleh ahli-ahli pikir Yunani pengalaman yang berdasarkan pancaindra digambarkan sebagai pengetahuan
yang tidak menentu, bahkan yang menyesatkan. Sedangkan pengetahuan berdasarkan akal budi dihormati sebagai pengetahuan yang sejati.
2
Pada taraf permulaan tampak juga adanya kontak yang lebih erat dengan pengalaman sehari-hari. Ini menjadi jelas biladi perhatikan kata-kata
Yunani yang menunjukkan pengetahuan lewat akal budi. Semua istilah tadi pernah berkembang dari kata-kata yang sebetulnya ada hubungan dengan
pengetahuan lewat pancaindra eidenai = mengetahui, sebetulnya: pernah
1
C. A Van Peurson., Orientasi di Alam Filsafat Jakarta., PT Gramedia., 1980., hlm 19
2
Ibid.
melihat; suniekai = mengerti, sebetulnya: mengerti bunyi-bunyian yang terartikulasi; gignooskein = memaklumi, sebetulnya: melihat, mencatat
3
Bahasa Indonesia: periksa, atau dalam bahasa Jawa weruh dan pirsa; kata weruh itu masih langsung berhubungan dengan widya bahasa
Jawa kuno, weten bahasa Belanda ,wissen bahasa Jarman
4
. Epistemologi selalu menjadi bahan yang menarik untuk dikaji.Karena
disinilah dasar-dasar pengetahuan maupun teori pengetahuan yang diperoleh manusia menjadi bahan pijakan
5
. Konsep-konsep ilmu pengetahuan yang berkembang pesat dewasa ini beserta aspek-aspek praktis yang ditimbulkannya
dapat dilacak akarnya pada struktur pengetahuan yang membentuknya, dari epistemologi, juga filsafat –dalam hal ini filsafat modern – terpecah berbagai
aliran yang cukup banyak, seperti rasionalisme, pragmatisme, positivisme, maupun eksistensialisme dan lain-lain
.
B. Teori Pokok Epistemologi.