Nilai-nilai pendidikan yang terkandung dalam Al-Quran surat Al-Waqiah ayat 57-74
NILAI-NILAI PENDIDIKAN YANG TERKANDUNG
DALAM AL-QURAN SURAT AL-WAQIAH AYAT 57-74
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Untuk memenuhi Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Oleh:
Nur Choirum Mauzuroh
1110011000050
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2015
LEIvIBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRTPSI
Skripsi berjudul Nilai-Nilai Pendidikan Keimana Yang Terkandung Dalam Q.S. AIWaqiah ayat 57-74 disusun oleh Nur Choirum Mauzuroh, NlM.
1
11001 1000050, jurusan
Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilrnu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri
Jakarta. Telah rnelalui bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya ilmiah yang berhak untuk
diajukan pada sidang munaqasah sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh fakultas.
lakarta" i4 Januari 2015
Yang mengesahkan,
I
Pembimbing
NrP. 19450612 1965101 001
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi berjudul Nilai-Nilai Pendidikan Keimanan Yang Terkandung Dalam Al-Quran Surat Al-
Ayat 57-74 disusun oleh Nur Choirum Mauzuroh Nomor Induk Mahasiswa
Ill00l1000050, cliajukan kepada Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Waqiah
I-lidayatullah Jakarta dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 05 Maret
2015 di hadapan dervan penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar sarjana Sl (S.pd.l)
dalam bidang Pendidikan Agama lslam.
Jakarta,0T April 2015
Panitia
U.i
ian Munaqasah
Tanggal
Ketua Panitia (Ketua Jurusan/Program Studi)
I}, H Abdqtl4atrd Khon. M.Ag
NIP: 19580707 198703 I 003
Sekretaris ( Sekretaris .lurusan/Prodi
lm
Ifi.X4arnaman Saten
NIP: I 97203 132008012010
Penguji I
n^';-
of
Aq.i\ ,ors
rs A\t\
Drs-H. Ahmad Ba$UrM.Ag-
NIP:1 9491126197901 |
t/
001
t'engu.ii II
QlDim,vati. M.,,\g
N IP: I 97 403 I 82003 121002
Prof, Dr.
NIP: 19550421
203 I 007
&rF
.
KEMENTERIAN AGAMA
UIN JAKARTA
FITK
:.M,z"
@-,
1WX#
W
No. Dokumen
Tgl.
No. Revisi:
FORM (FR)
Jl. lr. H. Juanda No 95 Ciputat 1 5412 lndonesia
I
:
Terbit :
:
Hal
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI
Saya yang bertanda tangan di bawah
FITK-FR-AKD-089
'1
Maret 2010
01
1t1
ini,
Nama
Nur Choirum Mauzuroh
Tempat/Tg1. Lahir
Mojokerto, 23 April 1992
NIM
11
Jurusan/Prodi
Pendidikan Agama Islam
Judul Skripsi
Nilai-Nilai Pendidikan Keimanan Yang Terkandung dalam
1001 10000s0
Al-Quran Surat Al-Waqiah Ayat 57-74
Dosen Pembimbing
dengan
Prof. Dr. H. Salman Harun
ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar hasil karya sendiri
saya beftanggung jawab secara akademis atas apa yang saya tulis.
Jakarta,03 Maret 2015
Nur Choirum Mau2uroh
NIM.l 1 10011000050
dan
ABSTRAK
Al-Quran diturunkan dengan tujuan agar menjadi petunjuk bagi orang-orang yang
berserah diri, orang-orang yang membutuhkan cahaya dalam kegelapan. Selain
sebagai petunjuk, Al-Quran juga sebagai sumber-sumber pendidikan, karena di
dalamnya terdapat banyak nilai pendidikan yang dapat kita ambil untuk kepentingan
dunia dan akhirat. Salah satunya adalah nilai pendidikan keimanan, pendidikan
keimanan adalah modal utama bagi setiap muslim.
Pendidikan keimanan adalah pendidikan yang mengajarkan kepercayaan yang
mengandung nilai-nilai keimanan kita kepada Allah serta mengimani adanya
malaikat-malaikat Allah, Kitab-kitab Allah, rasul-rasul Allah, hari kiamat serta
beriman kepada Qada‟ dan Qadar.
Tujuan penelitian ini dimaksudkan untuk “Menjelaskan nilai-nilai pendidikan
keimanan yang terkandung dalam Q.S Al- Waqiah 57-74” dan “mengaplikasikan
nilai-nilai pendidikan keimanan yang terkandung dalam surat al-Waqiah 57-74 dalam
kehidupan sehari-hari.”
Adapun metode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah metode
deskriptif analisis, yaitu menganalisis masalah yang akan dibahas dengan cara
mengumpulkan data-data kepustakaan, pendapat para mufassir. Kemudian
mendeskripsikan pendapat para mufassir, selanjutnya membuat kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan nilai-nilai pendidikan yang terkandung dalam ayat
ini adalah nilai pendidikan keimanan melalui penelitian alam meliputi tentang asalusul keadian manusia, tanaman, air dan api juga pendidikan keimanan kepada hari
kiamat. Dan hal-hal yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari yaitu
Aplikasi Pendidikan Penelitian Alam yang Menumbuhkan Keimanan, (Tafakkur) dan
Aplikasi Pendidikan Keimanan Melalui Penelitian Alam (Tadzakkur).
i
ABSTRACT
Al-Quran descended for guidance to all of people surrender. People need light in
the dark. Besides for guidance AL-Quran have to as resource of education because
in the Al-Quran have more value of education can we take for interest in the world
and in the beyond. One of them is value education of faith, education of faith is
financial of every moslems.
Education of faith taught to belief have our value of faith to Allah and then have
faith in angels, holybooks, prophet, doomsday and have faith in qada‟ dan qadar.
This research have purpose for explain value education of faith in the Q.S. AlWaqiah ayat 57-74 and then apply values education of faith in the daily activity.
The method aplicated in this minithesis is descriptive analysis method. The
analyze problem with way library research, opinion of mufassir. And then
description opinion of mufassir and make conclusion.
Result of this research indicate value of education in this ayat is value education
of faith pass research of nature there are is origin of human, origin of plants,
origin of water, and origon of fire. The value education of doomsday and then
something for application in daily activity is aplication education research of
nature have feeling faith (Tafakkur) and Tadzakkur.
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala
nikmat yang tiada hentinya engkau menganugerahkan kepada penulis. Dan berkat
kasih serta sayang-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam
senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya,
kelak syafaat beliaulah yang diharapkan umatnya di akhir zaman.
Skripsi ini berjudul “Nilai-Nilai Pendidikan Keimanan Yang Terkandung Dalam
Al-Quran Surat Al-Waqiah Ayat 57-74”, merupakan tugas akhir yang harus dipenuhi
untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam.
Atas terselesainya Skripsi ini tidak terlepas dari upaya berbagai pihak yang telah
memberikan kontribusi atau bantuan dalam rangka penyusunan dan penulisan skripsi
ini, untuk itu penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya. MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan, beserta seluruh staf pengajar dan staf administrasi Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan atas segala fasilitas yang diberikan kepada penulis.
2. Dr. Abdul Madjid Khon, M.Ag selaku ketua jurusan Pendidikan Agama Islam
dan Marhamah Saleh Lc. M.Ag, selaku sekertaris jurusan Pendidikan Agama
Islam Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah menyetujui
penyusunan skripsi ini.
3. Dr. H. Anshori LAL., MA., Alm. selaku dosen pembimbing skripsi pertama,
terimakasih atas ilmu yang telah diberikan kepada penulis.
ii
4. Prof. Dr. H. Salman Harun selaku dosen pembimbing skripsi kedua atas dorongan
serta nasihat, masukan, arahan dan motivasi yang tiada henti-hentinya sehingga
skripsi ini dapat tersusun dan terselesaikan.
5. Dosen-dosen jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah banyak
memberikan pengetahuan dan pengalamannya kepada penulis, sehingga penulis
mendapatkan pengetahuan yang bermanfaat bagi kehidupan penulis.
6. Kedua orang tua penulis ayahanda Muhammad Kamali dan ibunda Mistianah
terimakasi atas do‟a, cinta, serta kasih sayang, didikan, semangat, kepercayaan
dan pengorbanan kalian yang tulus tiada hentinya untuk penulis, serta kakakku
Khaula Mawaziroh yang selalu mengisi hari-hari penulis dengan canda dan
tawanya disaat penulis mengalami kejenuhan, terimakasih atas do‟a dan semangat
yang kalian berikan untuk penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini.
7. Sahabat-sahabatku tersayang, para anggota P20AI, khususnya sahabat-sahabat ku
Isnin Nadra S.pd.I, Intan Rahma Yuri S.Pd.I, Siti Nurbaiti, S.Pd.I terimakasih
atas dorongan, semangat, masukan yang kalian berikan untuk penulis, yang selalu
menemani penulis disaat penulis mengalami kebimbangan dan masalah dalam
hidup penulis.
8. Teman-teman seperjuangan PAI angkatan 2010 terima kasih atas masukan,
dorongan, dan sharingnya yang telah diberikan untuk penulis sehingga penulis
dapat menyusun dan menyelesaikan skripsi ini.
9. Teman-teman seperjuangan di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, terimakasih
atas semangat, senum dan hiburan yang telah kalian berikan kepada penulis
sehingga terselesainya skripsi ini.
iii
Tiada kata yang dapat melukiskan rasa syukur dan terimakasih kepada seluruh
pihak yang telah membantu kelancaran dalam penulisan skripsi ini yang meungkin
tidak dapat penulis sebutkan, semoga Allah SWT membalas kebaikan kalian semua.
Akhir kata tiada gading yang tak retak, penulis menyatakan sebagai manusia tidak
sempurna, dengan senang hati akan menerima kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga karya sederhana ini bermanfaat
bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya.
Ciputat, 01 Maret 2015
Penulis
Nur Choirum Mauzuroh
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
ABSTRAK ................................................................................................................ i
KATA PENGANTAR .............................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................ v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah Pembatasan Masalah, dan Perumusan Masalah ..... 4
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................................. 5
BAB II KAJIAN TEORI
A. Nilai-Nilai Pendidikan Keimanan ............................................................ 6
1. Pengertian Nilai .................................................................................. 6
2. Pengertian Pendidikan Keimanan ...................................................... 7
3. Rukun Iman ........................................................................................ 10
B. Tafsir Surat Al-Waqiah Ayat 57-74 .......................................................... 21
1. Teks Ayat dan Terjemah .................................................................... 21
2. Asbabun Nuzul Surat Al-Waqiah ....................................................... 22
3. Fadilah Membaca Surat Al-Waqiah ................................................... 23
4. Arti Kosa Kata .................................................................................... 24
5. Perbedaan dan Persamaan Penafsiran Para Ulama’ Tentang Q.S.
Al-Waqiah Ayat 57-74 ....................................................................... 26
6. Tafsir Perayat ..................................................................................... 35
C. Hasil Penelitian Yang Relevan ................................................................. 39
BAB III Metodologi Penelitian
A. Objek dan Waktu Penelitian ...................................................................... 41
B. Fokus penelitian ......................................................................................... 41
C. Pendekatan Penelitian ................................................................................ 41
D. Sumber Data .............................................................................................. 41
E. Metode Peneltian ....................................................................................... 42
v
F. Teknis Penulisan ........................................................................................ 43
BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Nilai-nilai pendidikan keimanan yang terkandung dalam Q.S AlWaqiah 57-74 ............................................................................................ 44
1. Pendidikan Keimanan Melalui Penelitian Alam ................................. 44
a. Asal-usul Kejadian Manusia .......................................................... 44
b. Asal-usul Tanaman ........................................................................ 49
c. Asal-usul Air .................................................................................. 53
d. Asal-usul Api ................................................................................. 57
2. Pendidikan Iman kepada Hari Akhir ................................................... 59
B. Aplikasi nilai-nilai pendidikan keimanan dalam Q.S Al-Waqiah 57-74 .... 61
1. Aplikasi Pendidikan Penelitian Alam Yang Menumbuhkan
Keimanan (Tafakur) ........................................................................... 62
2. Aplikasi
Pendidikan
Keimanan
Melalui
Penelitian
Alam
(Tadzakur) .......................................................................................... 63
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ............................................................................................... 66
B. Saran .......................................................................................................... 67
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 68
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang Masalah
Al-Qur‟an adalah firman yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi
Muhammad SAW dengan perantara Malaikat Jibril untuk dijadikan pedoman
bagi seluruh umat manusia, menjadi petunjuk bagi orang-orang yang sesat,
orang-orang yang membutuhkan cahaya dalam kegelapan dan dengan segala
petunjuknya yang lengkap menyangkut seluruh aspek kehidupan yang
bersifat universal. Rasul SAW bersabda bahwa Al-Quran adalah tali Allah
yang terulur dari langit ke bumi, di dalamnya terdapat berita tentang umat
masa lalu, dan kabar tentang situasi masa datang. Barang siapa yang
berpegang dengan petunjuk-Nya dia tidak akan tersesat.1
Al-Quran memberikan jalan keluar dari berbagai permasalahan yang
dihadapi oleh setiap umat manusia. Allah berfirman dalam Q.S. An-Nahl/16:
89
( ٩٨:٦١/)النحل
Dan Kami turunkan kepadamu Al kitab (Al Quran) untuk menjelaskan segala
sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang
yang berserah diri. (An-Nahl/16:89)
Isi Al-Quran bermacam-macam, ia memberikan petunjuk dalam
persolan-persolan akidah, syariah, dan akhlak selain sebagai petunjuk alQuran juga memecahkan persoalan kemanusiaan di berbagai segi kehidupan,
baik yang berkaitan dengan masalah alam semesta, kejiwaan, jasmani, sosial,
ekonomi, politik, dan pendidikan. Begitu banyak nilai serta kandungannya
yang sangat luas dan sangat berguna dalam setiap segi kehidupan. Begitu
banyak segi kehidupan ini yang tercakup dalam ayat-ayat Al-Quran baik yang
1
Quraish Shihab, Secercah Cahaya Ilahi, (Bandung: Mizan, 2000), hal.13
1
2
tersirat maupun yang tersurat, baik itu mulai dari pri-hidup kemanusiaan
sampai ke berbagai bidang dan ruang lingkup dan ilmu pengetahuan.
Isi yang terkandung dalam Al-Quran mengandung kebenaran, tidak ada
keraguan di dalamnya. Sesuai dengan firman Allah Q.S Al-Baqarah/2:2
( ٢:٢/ )ال قر
Kitab(Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang
bertaqwa.(Al-Baqarah/2:2)
Terbukti kebenaran ayat Allah melalui tanda-tanda kehidupan dan
fenomena alam. Sebelum para ilmuwan membahas tentang teori alam
semesta, Al-Quran telah menjelaskan terlebih dahulu, terbukti dengan adanya
firman Allah berikut ini:
Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan.
masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya. (AlAnbiya/21:33)
Seperti dikemukakan ayat diatas bahwa Al-Quran berbicara tentang alam
dan fenomenanya. Al-Quran mengajak manusia untuk memperhatikan alam
raya, langit, bumi, bintang dan lain sebagainya dalam rangka memperoleh
manfat dan kemudahan-kemudahan bagi kehidupannya, serta untuk
mengantarkannya kepada kesadaran akan keesaan dan kemaha Kuasaan Allah
SWT. Alam dan segala isinya beserta hukum-hukum yang mengaturnya,
diciptakan, dimiliki dan dibawah kekuasaan Allah serta diatur dengan sangat
teliti. Alam raya tidak dapat melepaskan diri dari ketetapan-ketetapan
tersebut, kecuali jika dikehendaki oleh Tuhan. Maka dari itu alam raya dan
elemen-elemennya tidak boleh disembah atau dipertuhankan, dengan
memperhatikan alam semesta diharpkan agar dapat menambah keimanan dan
rasa syukur kepada Allah SWT.2
Tidak hanya membahas alam semesta, Al-Quran juga membahas tentang
pendidikan. Hampir semua unsur yang berkaitan dengan kependidikan
2
Qurash Shihab, Membumikan Al-Quran, (Bandung: Mizan, 1994), hal.61
3
disinggung secara tersurat atau tersirat oleh Al-Quran yang mana nilai
pendidikan tersebut harus kita terapkan dalam kehidupan untuk kepentingan
dunia dan akhirat.3 Adapun tujuan pendidikan menurut al-Quran adalah
membina manusia secara pribadi dan kelompok sehingga mampu
menjalankan fungsinya sebagai hamba Allah dan Khalifah-Nya guna
membangun dunia ini sesuai dengan konsep yang ditetapkan Allah. Pada
intinya tujuan pendidikan dalam Al-Quran adalah menjadikan manusia
sebagai hamba yang bertaqwa.4 Dengan begitu pendidikan keimanan
merupakan modal penting bagi setiap muslim. Seorang muslim yang beriman
kepada Allah adalah yang membenarkan adanya Tuhan yang Maha Agung
Tuhan Maha Pencipta Langit dan Bumi.5
Dalam Al-Qur‟an banyak ayat yang membicarakan tentang masalah
pendidikan keimanan, salah satunya adalah surat al-Waqiah ayat 57-74, yang
menerangkan tentang kebesaran alam dan kekokohan hukum-hukumnya yang
menjadi petunjuk adanya kebesaran Allah dan nikmat Nya. Allah telah
memberikan berbagai nikmat kepada manusia, dari luar bumi dan pada bumi
itu sendiri, dari luar bumi meliputi matahari, rembulan dan seluruh tata surya
yang ada, dari bumi itu sendiri meliputi air, tanaman, benih, api dan segala
makhluk hidup yang ada di bumi. Namun terkadang manusia melupakan
segala nikmat Allah tersebut maka dari itu penulis tertarik untuk
membahasnya dalam skripsi ini, dengan tujuan setelah menemukan nilai
pendidikan keimanan yang terkandung dalam ayat ini diharapkan kita sebagai
manusia memperbanyak rasa syukur dan dapat menambah keimanan kita
kepada Allah SWT.
Tentunya masih banyak nilai pendidikan dan nikmat Allah yang
terkandung dalam Q.S Al-Waqiah ayat 57-74 untuk kita syukuri, maka dari
itu penulis tertarik untuk membahasnya dalam skiripsi yang berjudul
3
Quraish Shihab, Secercah Cahaya Ilahi, ( Bandung: Mizan, 2000), hal. 67
Qurash Shihab, Membumikan Al-Quran, (Bandung: Mizan, 1994), hal. 172
5
Abu Bakar Jabir El-Jaziri, Pola Hidup Muslim Aqidah, (Bnadung: Remaja Rosdakarya,1990),
hal.1
4
4
“NILAI-NILAI PENDIDIKAN KEIMANAN YANG TERKANDUNG
DALAM AL-QURAN SURAT AL-WAQIAH AYAT 57-74”.
B. Identifikasi Masalah, Pembatasan Masalah, dan Perumusan Masalah
1. Identifikasi Masalah
Adapun identifikasi masalah dalam skripsi ini adalah sebagai berikut:
a. Nilai-nilai pendidikan keimanan yang terkandung dalam Al-Quran
Surat Al-Waqiah ayat 57-74
b. Kurangnya rasa syukur kita sebagai manusia terhadap nikmat yang
telah Allah SWT berikan kepada kita.
c. Kurangnya penanaman nilai-nilai pendidikan keimanan pada diri
manusia.
d. Aplikasi nilai-nilai pendidikan keimanan yang terkandung dalam surat
al-Waqiah 57-74 dalam kehidupan sehari-hari
2. Pembatasan Masalah
Untuk lebih terarahnya pembahasan dalam skripsi ini, maka penulis
membatasi hanya pada masalah :
a. Nilai-Nilai Pendidikan Keimanan Yang Terkandung Dalam Surat AlWaqiah 57-74”
b. Aplikasi nilai-nilai pendidikan keimanan yang terkandung dalam surat
al-Waqiah 57-74 dalam kehidupan sehari-hari.
3. Perumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
a. Apakah nilai-nilai pendidikan keimanan yang terkandung dalam AlQuran Surat Al-Waqiah 57-74 ?
b. Apa sajakah aplikasi nilai-nilai pendidikan keimanan yang terkandung
dalam surat al-Waqiah 57-74 dalam kehidupan sehari-hari?
5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah:
a. Menjelaskan nilai-nilai pendidikan keimanan yang terkandung dalam
Q.S Al- Waqiah 57-74.
b. Mengaplikasikan nilai-nilai pendidikan keimanan yang terkandung
dalam surat al-Waqiah 57-74 dalam kehidupan sehari-hari.
2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan penulis dalam skripsi ini adalah:
a. Penelitian merupakan langkah awal dan dapat ditindak lanjuti oleh
peneliti selanjutnya.
b. Dapat berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan di
bidang pendidikan.
c. Untuk menambah pengetahuan dan kajian tafsir tentang ayat yang
membahas tentang pendidikan keimanan dari surat al-Waqiah 57-74.
d. Supaya menambah keimanan, kecintaan dan ketaqwaan pada Allah.
e. Agar manusia sadar akan kekuasaan dan kebesaran Allah SWT.
f. Agar manusia lebih banyak bersyukur terhadap nikmat yang Allah
berikan.
g. Agar pesan-pesan yang terkandung didalamnya dapat direalisasikan
dalam kehidupan sehari-hari.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Nilai-Nilai Pendidikan Keimanan
1. Pengertian Nilai
Kehidupan manusia tidak akan pernah lepas dari nilai. Nilai dalam kamus
Besar Bahasa Indonesia diartikan dengan “sifat-sifat yang penting atau berguna
bagi kemanusiaan, sesuatu yang menyempurnakan manusia sesuai dengan
hakikatnya”.1 Sebagaimana Ahmad Tafsir dalam bukunya mengatakan bahwa
“nilai adalah harga. Sesuatu barang bernilai tinggi karena barang itu harganya
tinggi. Bernilai artinya berharga. Jelas, segala sesuatu tentu bernilai, karena
segala sesuatu berharga, hanya saja ada yang harganya rendah ada yang
tinggi.”2
Lebih lanjut ditegaskan bahwa , nilai-nilai tidak hanya menurut pikiran dan
keinginan manusia secara subjektif. Nilai-nilai itu bersifat objektif, universal,
independen dalam arti bebas dari pengaruh rasio dan keinginan manusia secara
individual. Nilai bukan semata-mata untuk memenuhi dorongan intelek dan
keinginan manusia. Nilai justru berfungsi untuk membimbingdan membina
manusia supaya menjadi lebih luhur, lebih matang sesuai dengan martabat
Human Dignity, sedangkan Human Dignity ini ialah tujuan itu sendiri, tujuan
dan cita-cita manusia.
Menurut penulis nilai adalah sesuatu yang dianggap penting, dimana setiap
manusia membutuhkan nilai dan penilaian dalam menjalani kehidupannya.
Dalam Islam setiap sesuatu yang diciptakan Allh mempunyai nilai. Nilai
sebagai sesuatu yang positif dan bermanfaat dalam kehidupan manusia dan
harus
dimiliki
setiap
manusia
untuk
1
dipandang
dalam
kehidupan
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,
2002), cet.II, hal. 783
2
Ahmad Tafsir, Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010), cet. Ke4, hal. 50.
6
7
bermasyarakat. Nilai di sini dalam konteks etika (baik dan buruk), logika
(benar dan salah), estetika (indah dan jelek).
2. Pengertian Pendidikan Keimanan
Dalam kehidupan setiap manusia berhak mendapatkan pendidikan,
pendidikan tidak hanya di dapat di bangku sekolah, dalam kehidupan
sehari-hari pun dapat kita dapatkan pendidikan. Menurut Heri Jauhari
Muchtar dalam bukunya yang berjudul Fikih Pendidikan mengatakan
bahwa “pendidikan adalah segala usaha yang dilakukan untuk mendidik
manusia sehingga dapat tumbuh dan berkembang serta memiliki potensi
atau kemampuan sebagai mana mestinya. Ada unsur utama yang harus
terdapat dalam proses pendidikan, yaitu: Pendidik (Orang Tua,
Guru/dosen/ulama‟), Peserta didik (anak, santri/murid), Ilmu atau pesan
yang disampaikan”.3 Mortimer J. Adler mengartikan “pendidikan adalah
proses dengan mana semua kemampuan manusia (bakat dan kemampuan
yang diperoleh) yang dapat dipengaruhi oleh pembiasaan, disempurnakan
dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik melalui sarana yang secara artistik
dibuat dan dipakai oleh siapapun untuk membantu orang lain atau dirinya
sendiri”.4
Keimanan, berasal dari iman, makna iman dalam segi istilah ialah
pembenaran atau pengakuan hati dengan penuh yakin tanpa ragu-ragu
akan segala apa yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. Yang dketahui
dengan jelas sebagai ajaran agama yang berasal dari wahyu Allah”.5
Sebagian pakar mengartikannya sebagai pembenaran hati terhadap apa
yang didengar oleh telinga. Iman adalah sesuatu yang tidak terjangkau
oleh indra. Iman berkaitan dengan nilai atau prinsip-prinsip yang harus
menjadi tolak ukur sekaligus pendorong bagi langkah-langkah konkret,
menuju tujuan yang konkret pula, dan ini tidak boleh bertentangan dengan
akal atau ilmu. Walaupun bisa jadi ia tidak dimengerti oleh hakikat nalar.
3
Heri Jauhari Mukhtar, Fikih Pendidikan, (Bandung: RosdaKarya, 2008), hal. 14
Muzayyin Arifin, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara,2003), hal. 13
5
Ahmad Daudy, Kuliah Akidah Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1987), hal 21
4
8
Karena iman menjadi tolak ukur sekaligus pendorong, maka iman yag
benar
akan
melahirkan
aktivitas
yang
benar
sekaligus
kekuatanmenghadapi tantangan, bukannya kelemahan yang melahirkan
angan-angan dan mengantar kepada keinginan terjadinya sesuatu yang
tidak sejalan dengan ketentuan hokum-hukum Allah yang berlaku dialam
raya, atau yang bertentangan dengan akal sehat dan hakikat Islam.6
Menurut penulis sendiri Keimanan kata dasarnya adalah iman diberi
imbuhan ke- dan –an yang menjadikannya kata sifat yaitu keimanan, yaitu
rasa iman yang ada pada diri seseorang. Iman adalah keyakinan dalam
hati, diucapkan dengan lisan dan diamalkan dengan perbuatan. Iman itu
Yazid wa yanqus, naik turun dikatakan naik apabila kita senantiasa
beribadah kepada Allah dan dikatakan turun ketika kita bermaksiat
kepadaNya. Agar iman senantiasa stabil kita harus selalu mengingat Allah
melalui ciptaan-ciptaanNya, senantiasa berdzikir dan berdoa untuk
mengingatNya. Semaksimal berusaha untuk menjauhkan diri dari
larangan-larangan Allah dan menjalan kan perintah Allah. Sesungguhnya
iman tidak akan sempurna kecuali dengan cinta yang sejati, yaitu
mencintai Allah,mencintai Rasulullah dan mencintai syariat yang
diwahyukan oleh Allah kepada Rasul. Melakukan hal baik kita niatkan
untuk beribadah kepada Allah.
Pendidikan keimanan perlu ditanamkan sejak dini sebagaimana
menurut pendapat Al-Ghazali yang dikutip oleh Zainuddin yakni:
Ketahuilah, bahwa apa yang telah kami sebutkan itu mengenai penjelasan
akidah (keyakinan) maka sebaiknya di dahulukan kepada anak-anak
pada awal pertumbuhannya. Supaya dihafalkan dengan baik, kemudian
senantiasalah terbuka pengertiannya nanti sedikit demi sedikit sewaktu
dia telah besar. Jadi permulaanna dengan menghafal, lalu memahami,
kemudian beritika, mempercayai dan membenarkan dan yang berhasil
pada anak-anak tanpa memerluka bukti.”7
Penanaman keimanan merupakan aspek yang sangat fundamental di
dalam berbagai segi kehidupan. Al-Ghazali mengatur cara berangsur6
7
Quraish Shihab, MenaburPesanIllahi, (Jakarta: LenteraHati, 2006), hal.5-6
Zainuddin.SelukBelukPendidikan Dari Al-Ghazali. (1991. BumiAksara. Jakarta) hal.98, 100
9
angsur mulai membaca, menghafal, memahami, mempercayai dan
membenarkan kemudian tertanam sangat kuat pada jiwa anak yang akan
mempengaruhi pola pikir, pola sikap dan pola tindak lahir dan pandangan
hidup.Jadi cara memperteguh iman adalah melalui tiga unsur dari
pengertian iman itu sendiri yaitu:
1) Dibaca dan diucapkan dengan lisan atau bahkan dihafalkan ayat-ayat
maupun hadis yang berhubungan erat dengan keimanan.
2) Memahami pengertiannya dan mencamkan dalam pikirannya kemudian
diakui kebenarannya dalam hati, agar dapat meresap sedalamdalamnya.
3) Mengamalkan ajaran-ajarannya yang terkandung di dalamnya.
Allah SWT berfirman:
Dan Kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gununggunung dan Kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut ukuran. (AlHijr/15: 19)
)
:
/)يوسف
Dan banyak sekali tanda-tanda (kekuasaan Allah) di langit dan di bumi
yang mereka melaluinya, sedang mereka berpaling dari padanya.(Q.S.
Yusuf/12:105)
Keteraturan fenomena alam, keajaiban ciptaan merupakan pertanda
adanya Sang Pencipta. Al-quran berulang kali mengungkapkan tentang alam
dan fenomenanya yang menggambarkan kekuasaan dan keagungan Allah
dan menyerukan agar manusia beriman, beribadah, dan bersyukur kepadaNya.
Posisi orang yang beriman yaitu di pertengahan, diantara takut dan
harap, disamping takut kepada Allah, juga berharap mendapatkan rahmat
10
dariNya sehingga tidak mudah putus asa. “janganlah kamu berputus asa dari
mengharap rahmat Allah” )QS. Az-Zumar: 53).8
3. Rukun Iman
Terdapat enam macam rukun Iman yang harus kita Imani yaitu sebagai
berikut:
a. Iman kepada Allah
Iman kepada Allah harus diterjemahkan “mempercayai Allah disertai
keyakinana kuat bahwa dirinya akan senantiasa merasa aman sentosa”.
Hal ini sesuai dengan tuntutan kata “iman” yang berasal dari kata
“aman”. Oleh para mufassir, keduanya dianggap memiliki keterikatan.
Penerapan “iman” tidak cukup hanya percaya adanya Allah. Iman harus
disertai dengan “mempercayai” Allah dalam kualitas-Nya sebagai satusatunya dzat yang bersifat illahiyat (disembah, sekaligus ditaati) dan
rububiyah (dipercaya sebagi pengatur dan pengurus).9
Iman kepada Allah mencerminkan hubungan paling mulia antara
manusia sebagai makhluk dengan penciptanya. Hal ini karena makhluk
yang paling mulia di muka bumi adalah manusia, dan sesuatu yang ada di
dalam diri manusia yang paling mulia adalah hatinya, sedangkan sesuatu
yang ada di dalam hati yang paling mulia adalah keimanan. Allah
berfirman dalam Quran surat Al-Hujurat : 15
Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang
yang percaya (beriman) kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka
tidak ragu-ragu dan mereka berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa
8
Imam Al-Ghazali, Membangkitkan Energi Qalbu,(Indonesia: Mitrapress, 2008), hal.156
A. Husnul Hakim Imzi, Ber-TuhanMasikahrelevan, (Depok: LingkarStudi Al-Quran,
2006), hal.22
9
11
mereka pada jalan Allah. mereka Itulah orang-orang yang benar.(Q.S
Al-Hujurat: 15)
b. Iman kepada malaikat
Kata malaikat adalah jama’ dari kata ( م كmalak) yang berasal dari
kata ك
(alukah) yang berarti risalah.10 Malaikat adalah makhluk Allah
yang ghaib diciptakan dari cahaya, malaikat disucikan oleh Allah dari
hawa nafsu dan dari dosa-dosa maupun kesalahan.
Mereka selalu
berbuat baik, tidak pernah melanggar apa yang diperintahkan Nya, tidak
pernah berbuat kemungkaran dan tidak henti-hentinya bertasbih kepada
Allah. Dalam al-Quran terdapat banyak ayat yang mewajibkan seorang
mukmin untuk beriman kepada adanya malaikat, salah satunya terdapat
dalam potongan surat Al-Baqarah 285
Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari
Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. semuanya beriman
kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasulNya. (mereka mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara
seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya", dan mereka
mengatakan: "Kami dengar dan Kami taat." (mereka berdoa):
"Ampunilah Kami Ya Tuhan Kami dan kepada Engkaulah tempat
kembali.". (Al-Baqarah/2: 285)
Jumlah malaikat amat banyak, tidak ada satupun yang mmpu
menghitungnya hanya Allah lah yang tahu jumlah para malaikat, namun
terdapat 10 nama malaikat dan tugas-tugasnya yang wajib kita ketahui,
yaitu:
1) Malaikat Jibril bertugas menyampaikan wahyu
2) Malaikat Mikail bertugas membagi rezeki
3) Malaikat Izrail bertgas mencabut nyawa
10
Ahmad Daudy, Kuliah Akidah Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1987), hal 93
12
4) Malaikat Israfil bertugas meniup sangkakala, pada hari kiamat dan
hari kebangkitan
5) Malaikat Munkar bertugas untuk memberikan pertanyaan kepada
manusia di alam kubur
6) Malaikat Nakir bertugas untuk memberikan pertanyaan kepada
manusia di alam kubur
7) Malaikat Rakib bertugas mencatat amal baik manusia
8) Malaikat atid bertugas mencatat amal buruk manusia
9) Malaikat Malik bertugas menjaga pintu neraka
10)
Malaikat Ridwan bertugas menjaga pintu surga
c. Iman Kepada Kitab-kitab Allah
Iman kepada Allah dsini adalah meyakini secara mantap terhadap apa
yang telah diwahyukan Allah kepada orang-orang pilihan, yaitu para
rasul. Wahyu-wahyu tersebut dijadikan sebagai suhuf yang bernilai dan
kitab yang suci.11 Terdapat dua Shuhuf dan empat kitab yang berisi ajaran
dan pesan-pesan dari Allah yang harus kita imani, diantaranya yaitu:
1) Shuhuf Ibrahim
2) Shuhuf Musa
Tentang dua shuhuf ini Allah berfirman dalam surat al-A’la :18-19
( ٣- ١ :٣٤/ )ااعلى
Sesungguhnya ini benar-benar terdapat dalam Kitab-Kitab yang dahulu,
(yaitu) Kitab-Kitab Ibrahim dan Musa. (Q.S Al-A’la/87 : 18-19)
Dan keempat kitab itu adalah:
1) Kitab Taurat yang diturunkan kepada Musa Alaihissalam
2) Kitab Zabur yang dirturunkan kepada Daud Alaihissalam
3) Kitab Injil yang diturunkan kepada Isa Alaihissalam
4) Kitab Alquran yang diturunkan kepada Muhammad SAW,
11
SyaikhAbubakar Jabir Al-jazairi, AqidahSeorangmukmin, (Solo: CV.PustakaMantiq, 1994),
hal.184
13
Dan firman Allah tentang kitab-kitabnya tertulis dalam potongan ayat
Quran Surat An-Nisa:113
)
٨ :٧/)النساء
Dan (juga karena) Allah telah menurunkan kitab dan Hikmah kepadamu,
dan telah mengajarkan kepadamu apa yang belum kamu ketahui. dan
adalah karunia Allah sangat besar atasmu.(Q.S. An-Nisa/4 :113)
d. Iman Kepada Rasul Allah
Dalam suatu hadist yang driwayatkan oleh Mardawaih dalam tafsirnya
dari Abu Zar al-Ghifari disebutkan bahwa jumlah para rasul adalah 313
atau 315 oranf sedangkan jumlah para nabi adalah 124.000 orang.
Wallahua’lam bissoab.12
Allah berfirman dalam Quran surat an-Nisa/4: 164
Dan (kami telah mengutus) Rasul-rasul yang sungguh telah Kami
kisahkan tentang mereka kepadamu dahulu, dan Rasul-rasul yang tidak
Kami kisahkan tentang mereka kepadamu. dan Allah telah berbicara
kepada Musa dengan langsung. (Q.S an-Nisa/4:164)
Beriman kepada Rasul-Rasul Allah Ta’la yang dipilih oleh-Nya
untuk menjadi pembimbing kearah petunjuk serta pemimpin seluruh
makhluk guna menuju kepada yang hak. Degnan beriman kepasa rasul,
dimaksudkan agar setiap manusia itu mengikuti jejak langkahnya,
memperhias diri dengan meniru akhlak para rasul itu. Selain itu juga
12
Ahmad Daudy, Kuliah Akidah Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1987), hal.116
14
bersabar dan tabah hati dalam mencontoh sepak terjang beliau-beliau itu.
Sebab sudah jelaslah bahwa tindak langkahnya para rasul itu
mencerminkan suatu teladan yang tinggi nilainya dan bermutu baik
sekali, bahkan itulah yang merupakan kehidupan yang suci dan bersih
yang dikehendaki oleh Allah Taala agar dimiliki oleh seluruh umat
manusia.
e. Iman Kepada Hari akhir
Hari akhir mempunyai dua pengertian, pertama: hancur dan
berakhirnya alam dan seluruh kehidupan. Kedua: datangnya kehidupan
akhirat dan permulaan kehidupan yang baru.13 Dengan beriman dengan
rukun iman yang kelima ini, maka keimanan seorang mukmin bisa
dikatakan sempurna.
Hari akhir ini dimulai dengan kehancuran alam semesta ini,
kemudian semua makhluk hidup menjadi mati, dan bumi ini berganti
dengan yang lain. Begitu pula segenap langit mengalami perubahan
total.Beriman kepada hari akhir adalah suatu kebajikan seperti yang
tertulis dalam potongan ayat al-Quran surat al-Baqarah : 177
Akan tetapi Sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah,
hari Kemudian, (Q.S Al-Baqarah/2 : 177
1) Nama-nama hari akhir
a) Yaumul Qiyamah (hari kiamat)
b) Yaumul Akhir (hari akhir). Istilah ini digunaka untuk menunjukkan
bahwa hari itu merupakan saat terakhir bagi semua makhluk
terutama manusia, sbelum mereka menuju akhirat yang merupakan
alam keabadian.
13
SyaikhAbubakar Jabir Al-jazairi, AqidahSeorangmukmin, (Solo: CV.PustakaMantiq, 1994),
hal.244
15
c) As-Sa’ah (waktu/saat berakhirnya alam semesta). Kata ini
bermakna waktu, saat yang akan datang, saat datangnya
kehancuran alam semesta.
d) Al-Qariah (suara ketukan yang keras). Bermakna suara keras yang
mengetuk dan memekakan telinga. Hal ini terjadi pada awal
kiamat. Saat itu terdengar suara keras yang menggelegar akibat
kehancuran yang maha dahsyat.suara tersebut merupakan tanda
awal kehancuran alam.
e) Al-Haqqah (yang pasti terjadi). Hari kiamat disebut al-haqqah
karena kiamat pasti terjadi dan pasti akan datang. Namun tidak satu
makhluk pun yang tau kapan terjadinya kiamat.
f) Al-waqiah (peristiwa hebat). Disebut sebagai peristiwa hebat
karena kiamat adalah peristiwa paling hebat, peristiwa hancur
leburnya alam ini.
g) Al-Ghasiyah (malapetaka yang menyelimuti perasaan manusia).
Disebut seperti itu karena kekacauan yang terjadi pada saat itu
mambuat manusia tidak dapat memikirkan hal lain selain kejadian
itu.
h) As- Sakhah (bunyi gelegar yang keras sekali). Disebut seperti itu
karena teriakan dan gelegar suara yang timbul saat itu sangat
memekakan telingahingga hampir-hampir membuat tuli.
i) Yaumul Ba’s (hari kebangkitan manusia dari kubur)
j) Yaumul Khuruj. Hari dikeluarkanya manusia dari kubur menuju
tempat berkumpul
(al-Mahsyar) yaitu ketika sangkakala kedua
ditiup oleh malaikat Israfil.
k) Yaumul Fasl. Hari saat Allah memutuskan seluruh persolan yang
telah dilakukan dan dipertentangkan oleh manusia.
l) At-Tammah al-Kubra. Hari yang merupakan malapetaka sangat
besar bagi orang kafir dan pendosa.
m) Yaumul Hasrah (hari penyesalan). Pada hari itu manusia yang
mempunya banyak kesalahan merasakan penyesalan.
16
n) Yaumul Hisab (hari perhitungan). Hari itu semua amal manusia
akan diperhitungkan dengan teliti dan diadili seadil-adilnya.
o) Yaumul Wa’id (hari ancaman). Pada hari itu Allah mengancam
orang-orang kafir dengan siksa.
p) Yaumul Azifah (hari yang dekat). Karena hari kiamat telah dekat.
Sesuatu yang bakal terjadi di masa yang akan datang bisa dibilang
dekat karena kepastiannya akan terjadi.
q) Yaumul- Jam (hari berkumpul). Pada hari itu, semua manusia akan
dikumpulkan di padang mahsyar untuk ditimbang amalnya dan
ditentukan nasibnya, masuk surga atau neraka.
r) Yaumul Talaq (hari pertemuan). Pada hari itu, semua manusia kafir
dan mukmin, yang zalim dan dizalimi akan bertemu untuk dadili
dihadapan Yang Maha Adil.
s) Yaumud Tanad (hari saling memanggil). Pada hari itu, sebagian
manusia memanggil yang lain untuk emminta pertolongan, karena
dahsyatnya kejadian saat itu.
t) Yaumut Tagabun (hari kerugian). Pada hari itu ditampakkan kepada
orang kafir akan kesalahan mereka.14
2) Adapun tanda-tanda hari akhir yaitu:
a) Diutusnya Nabi besar Muhammad SAW., yang mana beliau adalah
Rasul yang terakhir.
b) Terpecahnya bulan. Dan ini terjadi pada zaman Rasulullah SAW
c) Munculnya kabut, amukan yang dahsyat, tersebarnya berbagai
macam fitnah, zina, pembunuhan, minuman keras, kebodohan,
amanah sudah tidak dipedulikan manusia.15
d) Allah
akan
mengangkat
atau
mencabut
ilmu;
banyaknya
kemaksiatan, kejahilan yang meluas dan merata, wanita lebih
banyak daripada laki-laki sehingga bandingnya adalah 5:1.
14
Kementerian Agama RI, Kiamat dalam Perspektif Al-Quran dan Sains(Tafsir Ilmi),
(Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Quran, 2011), hal. 10-18
15
M. Abdul Ghaffar, Sudah Ada dan Pasti akan Tiba,(Jakarta: Firdaus,1993), hal.3
17
e) Matahari muncul dari barat; pada hari ini tidak ada gunanya iman
bagi orang yang tidak beriman sebelumnya seperti yang tertulis
dalam al-Quran potongan surat al-An’am/6:158
pada hari datangnya ayat dari Tuhanmu, tidaklah bermanfaat lagi
iman seseorang kepada dirinya sendiri yang belum beriman
sebelum itu, atau Dia (belum) mengusahakan kebaikan dalam
masa imannya. (Q.S. Al-An’am/6:158)
f) Keluarnya hewan yang dapat berbicara dengan manusia
Dan apabila Perkataan telah jatuh atas mereka, Kami keluarkan
sejenis binatang melata dari bumi yang akan mengatakan kepada
mereka, bahwa Sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin kepada
ayat-ayat Kami.(QS. An-Naml/27: 82)
g) Keluar Dajjal; dia membawa fitnah dengan mengatakan baahwa
dirinya adalah tuhan yang mampu menghidupkan orang mati. Mata
sebelah kanan buta dan akan tinggal selam empat puluh hari dalam
kalangan manusia.
h) Kedatangan Imam Mahdi; dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu
Daud, Turmuzi dan al-Hakim disebutkan bahwa nama beliau
adalah Ahmad atau Muhammad bin Abdullah dari keturunan Siti
Fatimah, serupa dengan Nabi dalam hal akhlak, tidak pada bentuk
ciptaan. Beliau akan mengeakkan keadilan diatas bumi ini yang
telah penuh dengan kezaliman. Menghidupkan syariat Nabi
18
Muhammad dan sunnahnya. Dan beliau akan tinggal dibumi ini
selama tujuh tahun. Sesudah itu datanglah Dajjal dan lalu turunlah
Nabi Isa yang kemudian dengan batuan Imam Mahdi membunuh
Dajjal itu. Kemudian Imam Mahdi meninngal dunia dan orangorang Islam sembahyang atas jenazahnya.
i) Turunnya Nabi Isa dan membunuh Dajjal. Nabi Isa a.s akan turun,
tanpa dibarengi oleh Nabi atau Rasul-rasul yang lain. Dia akan
menguatkan menguatkan Islam. Turunnya Isa a.s itu dibarengi
dengan munculnya Dajjal, kemudian dia membunhnya.16
)
Dan Sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan
tentang hari kiamat. karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang
kiamat itu dan ikutilah aku. Inilah jalan yang lurus.(Q.S AzZukhruf/43:61)
j) Keluarnya Ya’juj dan Majuj; terdapat dalam surat al-Anbiya’/21:
96
)١ :
/ ) أ ي ء
hingga apabila dibukakan (tembok) Ya'juj dan Ma'juj, dan mereka
turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. (Alanbiya’/21: 96)
Mereka ini akan keluar nanti pada waktu Nabi Isa turun dan
hidup diatas bumi. Semua peristiwa yang tersebut merupakan
tanda-tanda kiamat besar. WallahuA’lam.17
16
17
M. Abdul Ghaffar, Sudah Ada dan Pasti akan Tiba,(Jakarta: Firdaus,1993), hal.162
Ahmad Daudy, Kuliah Akidah Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1987), hal.135-137
19
f.
Iman Kepada Qadha dan Qadar
Iman kepada Qadha dan qadar adalah mempercayai bahwa Allah
telah menentukan takdir seluruh makhluk hidup, yaitu sebelum
diciptakan langit dan bumi. Kata qadha berasal dari bahasa arab, qadha
berarti memutuskan atau keputusan. Qadar artinya keputusan Allah dan
ukuran yang ditetapkan Allah. Dari itu setiap muslim wajib mempunyai
keyakinan bahwa segala perbuatan makhluk telah ditetapkan Allah.
18
Dari abdullah bin Umar bin Ash, Rasululullah bersabda, “Allah telah
mencatat takdir seluruh makhluk hidup. Hal tersebut terjadi lima puluh
ribu tahun sebelum diciptakannya langit dan bumi. Dan Arasy-Nya
berada diatas air.” (HR. Muslim)
Iman kepada qada’ dan qadar artinya percaya dan yakin bahwasannya
Allah SWT memiliki kehendak, keputusan dan ketetapan atas semua
makhluk-Nya termasuk segala sesuatu melipui semua kejadian yang
menimpa seluruh makhluk hidup, termasuk manusia dan benda-benda
yang ada di alam semesta. Kejadian itu bisa berarti baik atau buruk,
hidup atau mati.19
Allah telah menetapkan ketentuan untuk hamba-hamba-Nya sejak
masih menjadi janin, ketika masih berada didalam rahim sang ibu, baik
ketentuan yang berhubungan dengan kebahagaiaan, kesedihan, rezeki,
karir, maupun kematiannya. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Oleh
sebab itu, Alalh mempunyai kekuasaan untuk menghidupkan dan
mematikan
seluruh
menjadikannya
mulia
makhluk-Nya,
atau
hina,
memberi
mengangkat
dan
melarang,
derajatnya
atau
menurunkannya, serta mengampuni dan menyiksanya. Semua ketentuan
Allah sebenarnya sama. Allah telah menentukan ketentuan seseorang
secara terperinci. Setiap ketentuan tersebut telah ditentukan oleh
Allahdengan empat unsur. Barang siapa yang idak beriman dengan empat
unsur tersebut, berarti ia tidak beriman atau mengingkari ketentuan yang
18
19
Zaimudin, Ilmu Tauhid Lengkap, (Jakarta: PT. Rineka, 1996), hal. 132
Rois Mahfud, Al-Islam: Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Erlengga, 2011), hal.22
20
telah ditetapkan oleh AllahSWT. Keempat unsur tersebut adalah sebagai
berikut:
1) Allah Maha Mengetahui atas segala sesuatu yang ada di dunia ini
sebelum makhluk-Nya karena Dialah Zat yang Maha Mengetahui lagi
Maha Bijaksana.
2) Allah telah mencatat seluruh ketentuan yang ada di dunia sebelum
dunia ini dihidupkan. Sebagaimana Firman Allah:
�
DALAM AL-QURAN SURAT AL-WAQIAH AYAT 57-74
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Untuk memenuhi Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Oleh:
Nur Choirum Mauzuroh
1110011000050
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2015
LEIvIBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRTPSI
Skripsi berjudul Nilai-Nilai Pendidikan Keimana Yang Terkandung Dalam Q.S. AIWaqiah ayat 57-74 disusun oleh Nur Choirum Mauzuroh, NlM.
1
11001 1000050, jurusan
Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilrnu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri
Jakarta. Telah rnelalui bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya ilmiah yang berhak untuk
diajukan pada sidang munaqasah sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh fakultas.
lakarta" i4 Januari 2015
Yang mengesahkan,
I
Pembimbing
NrP. 19450612 1965101 001
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi berjudul Nilai-Nilai Pendidikan Keimanan Yang Terkandung Dalam Al-Quran Surat Al-
Ayat 57-74 disusun oleh Nur Choirum Mauzuroh Nomor Induk Mahasiswa
Ill00l1000050, cliajukan kepada Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Waqiah
I-lidayatullah Jakarta dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 05 Maret
2015 di hadapan dervan penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar sarjana Sl (S.pd.l)
dalam bidang Pendidikan Agama lslam.
Jakarta,0T April 2015
Panitia
U.i
ian Munaqasah
Tanggal
Ketua Panitia (Ketua Jurusan/Program Studi)
I}, H Abdqtl4atrd Khon. M.Ag
NIP: 19580707 198703 I 003
Sekretaris ( Sekretaris .lurusan/Prodi
lm
Ifi.X4arnaman Saten
NIP: I 97203 132008012010
Penguji I
n^';-
of
Aq.i\ ,ors
rs A\t\
Drs-H. Ahmad Ba$UrM.Ag-
NIP:1 9491126197901 |
t/
001
t'engu.ii II
QlDim,vati. M.,,\g
N IP: I 97 403 I 82003 121002
Prof, Dr.
NIP: 19550421
203 I 007
&rF
.
KEMENTERIAN AGAMA
UIN JAKARTA
FITK
:.M,z"
@-,
1WX#
W
No. Dokumen
Tgl.
No. Revisi:
FORM (FR)
Jl. lr. H. Juanda No 95 Ciputat 1 5412 lndonesia
I
:
Terbit :
:
Hal
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI
Saya yang bertanda tangan di bawah
FITK-FR-AKD-089
'1
Maret 2010
01
1t1
ini,
Nama
Nur Choirum Mauzuroh
Tempat/Tg1. Lahir
Mojokerto, 23 April 1992
NIM
11
Jurusan/Prodi
Pendidikan Agama Islam
Judul Skripsi
Nilai-Nilai Pendidikan Keimanan Yang Terkandung dalam
1001 10000s0
Al-Quran Surat Al-Waqiah Ayat 57-74
Dosen Pembimbing
dengan
Prof. Dr. H. Salman Harun
ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar hasil karya sendiri
saya beftanggung jawab secara akademis atas apa yang saya tulis.
Jakarta,03 Maret 2015
Nur Choirum Mau2uroh
NIM.l 1 10011000050
dan
ABSTRAK
Al-Quran diturunkan dengan tujuan agar menjadi petunjuk bagi orang-orang yang
berserah diri, orang-orang yang membutuhkan cahaya dalam kegelapan. Selain
sebagai petunjuk, Al-Quran juga sebagai sumber-sumber pendidikan, karena di
dalamnya terdapat banyak nilai pendidikan yang dapat kita ambil untuk kepentingan
dunia dan akhirat. Salah satunya adalah nilai pendidikan keimanan, pendidikan
keimanan adalah modal utama bagi setiap muslim.
Pendidikan keimanan adalah pendidikan yang mengajarkan kepercayaan yang
mengandung nilai-nilai keimanan kita kepada Allah serta mengimani adanya
malaikat-malaikat Allah, Kitab-kitab Allah, rasul-rasul Allah, hari kiamat serta
beriman kepada Qada‟ dan Qadar.
Tujuan penelitian ini dimaksudkan untuk “Menjelaskan nilai-nilai pendidikan
keimanan yang terkandung dalam Q.S Al- Waqiah 57-74” dan “mengaplikasikan
nilai-nilai pendidikan keimanan yang terkandung dalam surat al-Waqiah 57-74 dalam
kehidupan sehari-hari.”
Adapun metode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah metode
deskriptif analisis, yaitu menganalisis masalah yang akan dibahas dengan cara
mengumpulkan data-data kepustakaan, pendapat para mufassir. Kemudian
mendeskripsikan pendapat para mufassir, selanjutnya membuat kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan nilai-nilai pendidikan yang terkandung dalam ayat
ini adalah nilai pendidikan keimanan melalui penelitian alam meliputi tentang asalusul keadian manusia, tanaman, air dan api juga pendidikan keimanan kepada hari
kiamat. Dan hal-hal yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari yaitu
Aplikasi Pendidikan Penelitian Alam yang Menumbuhkan Keimanan, (Tafakkur) dan
Aplikasi Pendidikan Keimanan Melalui Penelitian Alam (Tadzakkur).
i
ABSTRACT
Al-Quran descended for guidance to all of people surrender. People need light in
the dark. Besides for guidance AL-Quran have to as resource of education because
in the Al-Quran have more value of education can we take for interest in the world
and in the beyond. One of them is value education of faith, education of faith is
financial of every moslems.
Education of faith taught to belief have our value of faith to Allah and then have
faith in angels, holybooks, prophet, doomsday and have faith in qada‟ dan qadar.
This research have purpose for explain value education of faith in the Q.S. AlWaqiah ayat 57-74 and then apply values education of faith in the daily activity.
The method aplicated in this minithesis is descriptive analysis method. The
analyze problem with way library research, opinion of mufassir. And then
description opinion of mufassir and make conclusion.
Result of this research indicate value of education in this ayat is value education
of faith pass research of nature there are is origin of human, origin of plants,
origin of water, and origon of fire. The value education of doomsday and then
something for application in daily activity is aplication education research of
nature have feeling faith (Tafakkur) and Tadzakkur.
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala
nikmat yang tiada hentinya engkau menganugerahkan kepada penulis. Dan berkat
kasih serta sayang-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam
senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya,
kelak syafaat beliaulah yang diharapkan umatnya di akhir zaman.
Skripsi ini berjudul “Nilai-Nilai Pendidikan Keimanan Yang Terkandung Dalam
Al-Quran Surat Al-Waqiah Ayat 57-74”, merupakan tugas akhir yang harus dipenuhi
untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam.
Atas terselesainya Skripsi ini tidak terlepas dari upaya berbagai pihak yang telah
memberikan kontribusi atau bantuan dalam rangka penyusunan dan penulisan skripsi
ini, untuk itu penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya. MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan, beserta seluruh staf pengajar dan staf administrasi Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan atas segala fasilitas yang diberikan kepada penulis.
2. Dr. Abdul Madjid Khon, M.Ag selaku ketua jurusan Pendidikan Agama Islam
dan Marhamah Saleh Lc. M.Ag, selaku sekertaris jurusan Pendidikan Agama
Islam Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah menyetujui
penyusunan skripsi ini.
3. Dr. H. Anshori LAL., MA., Alm. selaku dosen pembimbing skripsi pertama,
terimakasih atas ilmu yang telah diberikan kepada penulis.
ii
4. Prof. Dr. H. Salman Harun selaku dosen pembimbing skripsi kedua atas dorongan
serta nasihat, masukan, arahan dan motivasi yang tiada henti-hentinya sehingga
skripsi ini dapat tersusun dan terselesaikan.
5. Dosen-dosen jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah banyak
memberikan pengetahuan dan pengalamannya kepada penulis, sehingga penulis
mendapatkan pengetahuan yang bermanfaat bagi kehidupan penulis.
6. Kedua orang tua penulis ayahanda Muhammad Kamali dan ibunda Mistianah
terimakasi atas do‟a, cinta, serta kasih sayang, didikan, semangat, kepercayaan
dan pengorbanan kalian yang tulus tiada hentinya untuk penulis, serta kakakku
Khaula Mawaziroh yang selalu mengisi hari-hari penulis dengan canda dan
tawanya disaat penulis mengalami kejenuhan, terimakasih atas do‟a dan semangat
yang kalian berikan untuk penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini.
7. Sahabat-sahabatku tersayang, para anggota P20AI, khususnya sahabat-sahabat ku
Isnin Nadra S.pd.I, Intan Rahma Yuri S.Pd.I, Siti Nurbaiti, S.Pd.I terimakasih
atas dorongan, semangat, masukan yang kalian berikan untuk penulis, yang selalu
menemani penulis disaat penulis mengalami kebimbangan dan masalah dalam
hidup penulis.
8. Teman-teman seperjuangan PAI angkatan 2010 terima kasih atas masukan,
dorongan, dan sharingnya yang telah diberikan untuk penulis sehingga penulis
dapat menyusun dan menyelesaikan skripsi ini.
9. Teman-teman seperjuangan di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, terimakasih
atas semangat, senum dan hiburan yang telah kalian berikan kepada penulis
sehingga terselesainya skripsi ini.
iii
Tiada kata yang dapat melukiskan rasa syukur dan terimakasih kepada seluruh
pihak yang telah membantu kelancaran dalam penulisan skripsi ini yang meungkin
tidak dapat penulis sebutkan, semoga Allah SWT membalas kebaikan kalian semua.
Akhir kata tiada gading yang tak retak, penulis menyatakan sebagai manusia tidak
sempurna, dengan senang hati akan menerima kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga karya sederhana ini bermanfaat
bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya.
Ciputat, 01 Maret 2015
Penulis
Nur Choirum Mauzuroh
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
ABSTRAK ................................................................................................................ i
KATA PENGANTAR .............................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................ v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah Pembatasan Masalah, dan Perumusan Masalah ..... 4
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................................. 5
BAB II KAJIAN TEORI
A. Nilai-Nilai Pendidikan Keimanan ............................................................ 6
1. Pengertian Nilai .................................................................................. 6
2. Pengertian Pendidikan Keimanan ...................................................... 7
3. Rukun Iman ........................................................................................ 10
B. Tafsir Surat Al-Waqiah Ayat 57-74 .......................................................... 21
1. Teks Ayat dan Terjemah .................................................................... 21
2. Asbabun Nuzul Surat Al-Waqiah ....................................................... 22
3. Fadilah Membaca Surat Al-Waqiah ................................................... 23
4. Arti Kosa Kata .................................................................................... 24
5. Perbedaan dan Persamaan Penafsiran Para Ulama’ Tentang Q.S.
Al-Waqiah Ayat 57-74 ....................................................................... 26
6. Tafsir Perayat ..................................................................................... 35
C. Hasil Penelitian Yang Relevan ................................................................. 39
BAB III Metodologi Penelitian
A. Objek dan Waktu Penelitian ...................................................................... 41
B. Fokus penelitian ......................................................................................... 41
C. Pendekatan Penelitian ................................................................................ 41
D. Sumber Data .............................................................................................. 41
E. Metode Peneltian ....................................................................................... 42
v
F. Teknis Penulisan ........................................................................................ 43
BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Nilai-nilai pendidikan keimanan yang terkandung dalam Q.S AlWaqiah 57-74 ............................................................................................ 44
1. Pendidikan Keimanan Melalui Penelitian Alam ................................. 44
a. Asal-usul Kejadian Manusia .......................................................... 44
b. Asal-usul Tanaman ........................................................................ 49
c. Asal-usul Air .................................................................................. 53
d. Asal-usul Api ................................................................................. 57
2. Pendidikan Iman kepada Hari Akhir ................................................... 59
B. Aplikasi nilai-nilai pendidikan keimanan dalam Q.S Al-Waqiah 57-74 .... 61
1. Aplikasi Pendidikan Penelitian Alam Yang Menumbuhkan
Keimanan (Tafakur) ........................................................................... 62
2. Aplikasi
Pendidikan
Keimanan
Melalui
Penelitian
Alam
(Tadzakur) .......................................................................................... 63
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ............................................................................................... 66
B. Saran .......................................................................................................... 67
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 68
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang Masalah
Al-Qur‟an adalah firman yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi
Muhammad SAW dengan perantara Malaikat Jibril untuk dijadikan pedoman
bagi seluruh umat manusia, menjadi petunjuk bagi orang-orang yang sesat,
orang-orang yang membutuhkan cahaya dalam kegelapan dan dengan segala
petunjuknya yang lengkap menyangkut seluruh aspek kehidupan yang
bersifat universal. Rasul SAW bersabda bahwa Al-Quran adalah tali Allah
yang terulur dari langit ke bumi, di dalamnya terdapat berita tentang umat
masa lalu, dan kabar tentang situasi masa datang. Barang siapa yang
berpegang dengan petunjuk-Nya dia tidak akan tersesat.1
Al-Quran memberikan jalan keluar dari berbagai permasalahan yang
dihadapi oleh setiap umat manusia. Allah berfirman dalam Q.S. An-Nahl/16:
89
( ٩٨:٦١/)النحل
Dan Kami turunkan kepadamu Al kitab (Al Quran) untuk menjelaskan segala
sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang
yang berserah diri. (An-Nahl/16:89)
Isi Al-Quran bermacam-macam, ia memberikan petunjuk dalam
persolan-persolan akidah, syariah, dan akhlak selain sebagai petunjuk alQuran juga memecahkan persoalan kemanusiaan di berbagai segi kehidupan,
baik yang berkaitan dengan masalah alam semesta, kejiwaan, jasmani, sosial,
ekonomi, politik, dan pendidikan. Begitu banyak nilai serta kandungannya
yang sangat luas dan sangat berguna dalam setiap segi kehidupan. Begitu
banyak segi kehidupan ini yang tercakup dalam ayat-ayat Al-Quran baik yang
1
Quraish Shihab, Secercah Cahaya Ilahi, (Bandung: Mizan, 2000), hal.13
1
2
tersirat maupun yang tersurat, baik itu mulai dari pri-hidup kemanusiaan
sampai ke berbagai bidang dan ruang lingkup dan ilmu pengetahuan.
Isi yang terkandung dalam Al-Quran mengandung kebenaran, tidak ada
keraguan di dalamnya. Sesuai dengan firman Allah Q.S Al-Baqarah/2:2
( ٢:٢/ )ال قر
Kitab(Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang
bertaqwa.(Al-Baqarah/2:2)
Terbukti kebenaran ayat Allah melalui tanda-tanda kehidupan dan
fenomena alam. Sebelum para ilmuwan membahas tentang teori alam
semesta, Al-Quran telah menjelaskan terlebih dahulu, terbukti dengan adanya
firman Allah berikut ini:
Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan.
masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya. (AlAnbiya/21:33)
Seperti dikemukakan ayat diatas bahwa Al-Quran berbicara tentang alam
dan fenomenanya. Al-Quran mengajak manusia untuk memperhatikan alam
raya, langit, bumi, bintang dan lain sebagainya dalam rangka memperoleh
manfat dan kemudahan-kemudahan bagi kehidupannya, serta untuk
mengantarkannya kepada kesadaran akan keesaan dan kemaha Kuasaan Allah
SWT. Alam dan segala isinya beserta hukum-hukum yang mengaturnya,
diciptakan, dimiliki dan dibawah kekuasaan Allah serta diatur dengan sangat
teliti. Alam raya tidak dapat melepaskan diri dari ketetapan-ketetapan
tersebut, kecuali jika dikehendaki oleh Tuhan. Maka dari itu alam raya dan
elemen-elemennya tidak boleh disembah atau dipertuhankan, dengan
memperhatikan alam semesta diharpkan agar dapat menambah keimanan dan
rasa syukur kepada Allah SWT.2
Tidak hanya membahas alam semesta, Al-Quran juga membahas tentang
pendidikan. Hampir semua unsur yang berkaitan dengan kependidikan
2
Qurash Shihab, Membumikan Al-Quran, (Bandung: Mizan, 1994), hal.61
3
disinggung secara tersurat atau tersirat oleh Al-Quran yang mana nilai
pendidikan tersebut harus kita terapkan dalam kehidupan untuk kepentingan
dunia dan akhirat.3 Adapun tujuan pendidikan menurut al-Quran adalah
membina manusia secara pribadi dan kelompok sehingga mampu
menjalankan fungsinya sebagai hamba Allah dan Khalifah-Nya guna
membangun dunia ini sesuai dengan konsep yang ditetapkan Allah. Pada
intinya tujuan pendidikan dalam Al-Quran adalah menjadikan manusia
sebagai hamba yang bertaqwa.4 Dengan begitu pendidikan keimanan
merupakan modal penting bagi setiap muslim. Seorang muslim yang beriman
kepada Allah adalah yang membenarkan adanya Tuhan yang Maha Agung
Tuhan Maha Pencipta Langit dan Bumi.5
Dalam Al-Qur‟an banyak ayat yang membicarakan tentang masalah
pendidikan keimanan, salah satunya adalah surat al-Waqiah ayat 57-74, yang
menerangkan tentang kebesaran alam dan kekokohan hukum-hukumnya yang
menjadi petunjuk adanya kebesaran Allah dan nikmat Nya. Allah telah
memberikan berbagai nikmat kepada manusia, dari luar bumi dan pada bumi
itu sendiri, dari luar bumi meliputi matahari, rembulan dan seluruh tata surya
yang ada, dari bumi itu sendiri meliputi air, tanaman, benih, api dan segala
makhluk hidup yang ada di bumi. Namun terkadang manusia melupakan
segala nikmat Allah tersebut maka dari itu penulis tertarik untuk
membahasnya dalam skripsi ini, dengan tujuan setelah menemukan nilai
pendidikan keimanan yang terkandung dalam ayat ini diharapkan kita sebagai
manusia memperbanyak rasa syukur dan dapat menambah keimanan kita
kepada Allah SWT.
Tentunya masih banyak nilai pendidikan dan nikmat Allah yang
terkandung dalam Q.S Al-Waqiah ayat 57-74 untuk kita syukuri, maka dari
itu penulis tertarik untuk membahasnya dalam skiripsi yang berjudul
3
Quraish Shihab, Secercah Cahaya Ilahi, ( Bandung: Mizan, 2000), hal. 67
Qurash Shihab, Membumikan Al-Quran, (Bandung: Mizan, 1994), hal. 172
5
Abu Bakar Jabir El-Jaziri, Pola Hidup Muslim Aqidah, (Bnadung: Remaja Rosdakarya,1990),
hal.1
4
4
“NILAI-NILAI PENDIDIKAN KEIMANAN YANG TERKANDUNG
DALAM AL-QURAN SURAT AL-WAQIAH AYAT 57-74”.
B. Identifikasi Masalah, Pembatasan Masalah, dan Perumusan Masalah
1. Identifikasi Masalah
Adapun identifikasi masalah dalam skripsi ini adalah sebagai berikut:
a. Nilai-nilai pendidikan keimanan yang terkandung dalam Al-Quran
Surat Al-Waqiah ayat 57-74
b. Kurangnya rasa syukur kita sebagai manusia terhadap nikmat yang
telah Allah SWT berikan kepada kita.
c. Kurangnya penanaman nilai-nilai pendidikan keimanan pada diri
manusia.
d. Aplikasi nilai-nilai pendidikan keimanan yang terkandung dalam surat
al-Waqiah 57-74 dalam kehidupan sehari-hari
2. Pembatasan Masalah
Untuk lebih terarahnya pembahasan dalam skripsi ini, maka penulis
membatasi hanya pada masalah :
a. Nilai-Nilai Pendidikan Keimanan Yang Terkandung Dalam Surat AlWaqiah 57-74”
b. Aplikasi nilai-nilai pendidikan keimanan yang terkandung dalam surat
al-Waqiah 57-74 dalam kehidupan sehari-hari.
3. Perumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
a. Apakah nilai-nilai pendidikan keimanan yang terkandung dalam AlQuran Surat Al-Waqiah 57-74 ?
b. Apa sajakah aplikasi nilai-nilai pendidikan keimanan yang terkandung
dalam surat al-Waqiah 57-74 dalam kehidupan sehari-hari?
5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah:
a. Menjelaskan nilai-nilai pendidikan keimanan yang terkandung dalam
Q.S Al- Waqiah 57-74.
b. Mengaplikasikan nilai-nilai pendidikan keimanan yang terkandung
dalam surat al-Waqiah 57-74 dalam kehidupan sehari-hari.
2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan penulis dalam skripsi ini adalah:
a. Penelitian merupakan langkah awal dan dapat ditindak lanjuti oleh
peneliti selanjutnya.
b. Dapat berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan di
bidang pendidikan.
c. Untuk menambah pengetahuan dan kajian tafsir tentang ayat yang
membahas tentang pendidikan keimanan dari surat al-Waqiah 57-74.
d. Supaya menambah keimanan, kecintaan dan ketaqwaan pada Allah.
e. Agar manusia sadar akan kekuasaan dan kebesaran Allah SWT.
f. Agar manusia lebih banyak bersyukur terhadap nikmat yang Allah
berikan.
g. Agar pesan-pesan yang terkandung didalamnya dapat direalisasikan
dalam kehidupan sehari-hari.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Nilai-Nilai Pendidikan Keimanan
1. Pengertian Nilai
Kehidupan manusia tidak akan pernah lepas dari nilai. Nilai dalam kamus
Besar Bahasa Indonesia diartikan dengan “sifat-sifat yang penting atau berguna
bagi kemanusiaan, sesuatu yang menyempurnakan manusia sesuai dengan
hakikatnya”.1 Sebagaimana Ahmad Tafsir dalam bukunya mengatakan bahwa
“nilai adalah harga. Sesuatu barang bernilai tinggi karena barang itu harganya
tinggi. Bernilai artinya berharga. Jelas, segala sesuatu tentu bernilai, karena
segala sesuatu berharga, hanya saja ada yang harganya rendah ada yang
tinggi.”2
Lebih lanjut ditegaskan bahwa , nilai-nilai tidak hanya menurut pikiran dan
keinginan manusia secara subjektif. Nilai-nilai itu bersifat objektif, universal,
independen dalam arti bebas dari pengaruh rasio dan keinginan manusia secara
individual. Nilai bukan semata-mata untuk memenuhi dorongan intelek dan
keinginan manusia. Nilai justru berfungsi untuk membimbingdan membina
manusia supaya menjadi lebih luhur, lebih matang sesuai dengan martabat
Human Dignity, sedangkan Human Dignity ini ialah tujuan itu sendiri, tujuan
dan cita-cita manusia.
Menurut penulis nilai adalah sesuatu yang dianggap penting, dimana setiap
manusia membutuhkan nilai dan penilaian dalam menjalani kehidupannya.
Dalam Islam setiap sesuatu yang diciptakan Allh mempunyai nilai. Nilai
sebagai sesuatu yang positif dan bermanfaat dalam kehidupan manusia dan
harus
dimiliki
setiap
manusia
untuk
1
dipandang
dalam
kehidupan
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,
2002), cet.II, hal. 783
2
Ahmad Tafsir, Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010), cet. Ke4, hal. 50.
6
7
bermasyarakat. Nilai di sini dalam konteks etika (baik dan buruk), logika
(benar dan salah), estetika (indah dan jelek).
2. Pengertian Pendidikan Keimanan
Dalam kehidupan setiap manusia berhak mendapatkan pendidikan,
pendidikan tidak hanya di dapat di bangku sekolah, dalam kehidupan
sehari-hari pun dapat kita dapatkan pendidikan. Menurut Heri Jauhari
Muchtar dalam bukunya yang berjudul Fikih Pendidikan mengatakan
bahwa “pendidikan adalah segala usaha yang dilakukan untuk mendidik
manusia sehingga dapat tumbuh dan berkembang serta memiliki potensi
atau kemampuan sebagai mana mestinya. Ada unsur utama yang harus
terdapat dalam proses pendidikan, yaitu: Pendidik (Orang Tua,
Guru/dosen/ulama‟), Peserta didik (anak, santri/murid), Ilmu atau pesan
yang disampaikan”.3 Mortimer J. Adler mengartikan “pendidikan adalah
proses dengan mana semua kemampuan manusia (bakat dan kemampuan
yang diperoleh) yang dapat dipengaruhi oleh pembiasaan, disempurnakan
dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik melalui sarana yang secara artistik
dibuat dan dipakai oleh siapapun untuk membantu orang lain atau dirinya
sendiri”.4
Keimanan, berasal dari iman, makna iman dalam segi istilah ialah
pembenaran atau pengakuan hati dengan penuh yakin tanpa ragu-ragu
akan segala apa yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. Yang dketahui
dengan jelas sebagai ajaran agama yang berasal dari wahyu Allah”.5
Sebagian pakar mengartikannya sebagai pembenaran hati terhadap apa
yang didengar oleh telinga. Iman adalah sesuatu yang tidak terjangkau
oleh indra. Iman berkaitan dengan nilai atau prinsip-prinsip yang harus
menjadi tolak ukur sekaligus pendorong bagi langkah-langkah konkret,
menuju tujuan yang konkret pula, dan ini tidak boleh bertentangan dengan
akal atau ilmu. Walaupun bisa jadi ia tidak dimengerti oleh hakikat nalar.
3
Heri Jauhari Mukhtar, Fikih Pendidikan, (Bandung: RosdaKarya, 2008), hal. 14
Muzayyin Arifin, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara,2003), hal. 13
5
Ahmad Daudy, Kuliah Akidah Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1987), hal 21
4
8
Karena iman menjadi tolak ukur sekaligus pendorong, maka iman yag
benar
akan
melahirkan
aktivitas
yang
benar
sekaligus
kekuatanmenghadapi tantangan, bukannya kelemahan yang melahirkan
angan-angan dan mengantar kepada keinginan terjadinya sesuatu yang
tidak sejalan dengan ketentuan hokum-hukum Allah yang berlaku dialam
raya, atau yang bertentangan dengan akal sehat dan hakikat Islam.6
Menurut penulis sendiri Keimanan kata dasarnya adalah iman diberi
imbuhan ke- dan –an yang menjadikannya kata sifat yaitu keimanan, yaitu
rasa iman yang ada pada diri seseorang. Iman adalah keyakinan dalam
hati, diucapkan dengan lisan dan diamalkan dengan perbuatan. Iman itu
Yazid wa yanqus, naik turun dikatakan naik apabila kita senantiasa
beribadah kepada Allah dan dikatakan turun ketika kita bermaksiat
kepadaNya. Agar iman senantiasa stabil kita harus selalu mengingat Allah
melalui ciptaan-ciptaanNya, senantiasa berdzikir dan berdoa untuk
mengingatNya. Semaksimal berusaha untuk menjauhkan diri dari
larangan-larangan Allah dan menjalan kan perintah Allah. Sesungguhnya
iman tidak akan sempurna kecuali dengan cinta yang sejati, yaitu
mencintai Allah,mencintai Rasulullah dan mencintai syariat yang
diwahyukan oleh Allah kepada Rasul. Melakukan hal baik kita niatkan
untuk beribadah kepada Allah.
Pendidikan keimanan perlu ditanamkan sejak dini sebagaimana
menurut pendapat Al-Ghazali yang dikutip oleh Zainuddin yakni:
Ketahuilah, bahwa apa yang telah kami sebutkan itu mengenai penjelasan
akidah (keyakinan) maka sebaiknya di dahulukan kepada anak-anak
pada awal pertumbuhannya. Supaya dihafalkan dengan baik, kemudian
senantiasalah terbuka pengertiannya nanti sedikit demi sedikit sewaktu
dia telah besar. Jadi permulaanna dengan menghafal, lalu memahami,
kemudian beritika, mempercayai dan membenarkan dan yang berhasil
pada anak-anak tanpa memerluka bukti.”7
Penanaman keimanan merupakan aspek yang sangat fundamental di
dalam berbagai segi kehidupan. Al-Ghazali mengatur cara berangsur6
7
Quraish Shihab, MenaburPesanIllahi, (Jakarta: LenteraHati, 2006), hal.5-6
Zainuddin.SelukBelukPendidikan Dari Al-Ghazali. (1991. BumiAksara. Jakarta) hal.98, 100
9
angsur mulai membaca, menghafal, memahami, mempercayai dan
membenarkan kemudian tertanam sangat kuat pada jiwa anak yang akan
mempengaruhi pola pikir, pola sikap dan pola tindak lahir dan pandangan
hidup.Jadi cara memperteguh iman adalah melalui tiga unsur dari
pengertian iman itu sendiri yaitu:
1) Dibaca dan diucapkan dengan lisan atau bahkan dihafalkan ayat-ayat
maupun hadis yang berhubungan erat dengan keimanan.
2) Memahami pengertiannya dan mencamkan dalam pikirannya kemudian
diakui kebenarannya dalam hati, agar dapat meresap sedalamdalamnya.
3) Mengamalkan ajaran-ajarannya yang terkandung di dalamnya.
Allah SWT berfirman:
Dan Kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gununggunung dan Kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut ukuran. (AlHijr/15: 19)
)
:
/)يوسف
Dan banyak sekali tanda-tanda (kekuasaan Allah) di langit dan di bumi
yang mereka melaluinya, sedang mereka berpaling dari padanya.(Q.S.
Yusuf/12:105)
Keteraturan fenomena alam, keajaiban ciptaan merupakan pertanda
adanya Sang Pencipta. Al-quran berulang kali mengungkapkan tentang alam
dan fenomenanya yang menggambarkan kekuasaan dan keagungan Allah
dan menyerukan agar manusia beriman, beribadah, dan bersyukur kepadaNya.
Posisi orang yang beriman yaitu di pertengahan, diantara takut dan
harap, disamping takut kepada Allah, juga berharap mendapatkan rahmat
10
dariNya sehingga tidak mudah putus asa. “janganlah kamu berputus asa dari
mengharap rahmat Allah” )QS. Az-Zumar: 53).8
3. Rukun Iman
Terdapat enam macam rukun Iman yang harus kita Imani yaitu sebagai
berikut:
a. Iman kepada Allah
Iman kepada Allah harus diterjemahkan “mempercayai Allah disertai
keyakinana kuat bahwa dirinya akan senantiasa merasa aman sentosa”.
Hal ini sesuai dengan tuntutan kata “iman” yang berasal dari kata
“aman”. Oleh para mufassir, keduanya dianggap memiliki keterikatan.
Penerapan “iman” tidak cukup hanya percaya adanya Allah. Iman harus
disertai dengan “mempercayai” Allah dalam kualitas-Nya sebagai satusatunya dzat yang bersifat illahiyat (disembah, sekaligus ditaati) dan
rububiyah (dipercaya sebagi pengatur dan pengurus).9
Iman kepada Allah mencerminkan hubungan paling mulia antara
manusia sebagai makhluk dengan penciptanya. Hal ini karena makhluk
yang paling mulia di muka bumi adalah manusia, dan sesuatu yang ada di
dalam diri manusia yang paling mulia adalah hatinya, sedangkan sesuatu
yang ada di dalam hati yang paling mulia adalah keimanan. Allah
berfirman dalam Quran surat Al-Hujurat : 15
Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang
yang percaya (beriman) kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka
tidak ragu-ragu dan mereka berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa
8
Imam Al-Ghazali, Membangkitkan Energi Qalbu,(Indonesia: Mitrapress, 2008), hal.156
A. Husnul Hakim Imzi, Ber-TuhanMasikahrelevan, (Depok: LingkarStudi Al-Quran,
2006), hal.22
9
11
mereka pada jalan Allah. mereka Itulah orang-orang yang benar.(Q.S
Al-Hujurat: 15)
b. Iman kepada malaikat
Kata malaikat adalah jama’ dari kata ( م كmalak) yang berasal dari
kata ك
(alukah) yang berarti risalah.10 Malaikat adalah makhluk Allah
yang ghaib diciptakan dari cahaya, malaikat disucikan oleh Allah dari
hawa nafsu dan dari dosa-dosa maupun kesalahan.
Mereka selalu
berbuat baik, tidak pernah melanggar apa yang diperintahkan Nya, tidak
pernah berbuat kemungkaran dan tidak henti-hentinya bertasbih kepada
Allah. Dalam al-Quran terdapat banyak ayat yang mewajibkan seorang
mukmin untuk beriman kepada adanya malaikat, salah satunya terdapat
dalam potongan surat Al-Baqarah 285
Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari
Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. semuanya beriman
kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasulNya. (mereka mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara
seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya", dan mereka
mengatakan: "Kami dengar dan Kami taat." (mereka berdoa):
"Ampunilah Kami Ya Tuhan Kami dan kepada Engkaulah tempat
kembali.". (Al-Baqarah/2: 285)
Jumlah malaikat amat banyak, tidak ada satupun yang mmpu
menghitungnya hanya Allah lah yang tahu jumlah para malaikat, namun
terdapat 10 nama malaikat dan tugas-tugasnya yang wajib kita ketahui,
yaitu:
1) Malaikat Jibril bertugas menyampaikan wahyu
2) Malaikat Mikail bertugas membagi rezeki
3) Malaikat Izrail bertgas mencabut nyawa
10
Ahmad Daudy, Kuliah Akidah Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1987), hal 93
12
4) Malaikat Israfil bertugas meniup sangkakala, pada hari kiamat dan
hari kebangkitan
5) Malaikat Munkar bertugas untuk memberikan pertanyaan kepada
manusia di alam kubur
6) Malaikat Nakir bertugas untuk memberikan pertanyaan kepada
manusia di alam kubur
7) Malaikat Rakib bertugas mencatat amal baik manusia
8) Malaikat atid bertugas mencatat amal buruk manusia
9) Malaikat Malik bertugas menjaga pintu neraka
10)
Malaikat Ridwan bertugas menjaga pintu surga
c. Iman Kepada Kitab-kitab Allah
Iman kepada Allah dsini adalah meyakini secara mantap terhadap apa
yang telah diwahyukan Allah kepada orang-orang pilihan, yaitu para
rasul. Wahyu-wahyu tersebut dijadikan sebagai suhuf yang bernilai dan
kitab yang suci.11 Terdapat dua Shuhuf dan empat kitab yang berisi ajaran
dan pesan-pesan dari Allah yang harus kita imani, diantaranya yaitu:
1) Shuhuf Ibrahim
2) Shuhuf Musa
Tentang dua shuhuf ini Allah berfirman dalam surat al-A’la :18-19
( ٣- ١ :٣٤/ )ااعلى
Sesungguhnya ini benar-benar terdapat dalam Kitab-Kitab yang dahulu,
(yaitu) Kitab-Kitab Ibrahim dan Musa. (Q.S Al-A’la/87 : 18-19)
Dan keempat kitab itu adalah:
1) Kitab Taurat yang diturunkan kepada Musa Alaihissalam
2) Kitab Zabur yang dirturunkan kepada Daud Alaihissalam
3) Kitab Injil yang diturunkan kepada Isa Alaihissalam
4) Kitab Alquran yang diturunkan kepada Muhammad SAW,
11
SyaikhAbubakar Jabir Al-jazairi, AqidahSeorangmukmin, (Solo: CV.PustakaMantiq, 1994),
hal.184
13
Dan firman Allah tentang kitab-kitabnya tertulis dalam potongan ayat
Quran Surat An-Nisa:113
)
٨ :٧/)النساء
Dan (juga karena) Allah telah menurunkan kitab dan Hikmah kepadamu,
dan telah mengajarkan kepadamu apa yang belum kamu ketahui. dan
adalah karunia Allah sangat besar atasmu.(Q.S. An-Nisa/4 :113)
d. Iman Kepada Rasul Allah
Dalam suatu hadist yang driwayatkan oleh Mardawaih dalam tafsirnya
dari Abu Zar al-Ghifari disebutkan bahwa jumlah para rasul adalah 313
atau 315 oranf sedangkan jumlah para nabi adalah 124.000 orang.
Wallahua’lam bissoab.12
Allah berfirman dalam Quran surat an-Nisa/4: 164
Dan (kami telah mengutus) Rasul-rasul yang sungguh telah Kami
kisahkan tentang mereka kepadamu dahulu, dan Rasul-rasul yang tidak
Kami kisahkan tentang mereka kepadamu. dan Allah telah berbicara
kepada Musa dengan langsung. (Q.S an-Nisa/4:164)
Beriman kepada Rasul-Rasul Allah Ta’la yang dipilih oleh-Nya
untuk menjadi pembimbing kearah petunjuk serta pemimpin seluruh
makhluk guna menuju kepada yang hak. Degnan beriman kepasa rasul,
dimaksudkan agar setiap manusia itu mengikuti jejak langkahnya,
memperhias diri dengan meniru akhlak para rasul itu. Selain itu juga
12
Ahmad Daudy, Kuliah Akidah Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1987), hal.116
14
bersabar dan tabah hati dalam mencontoh sepak terjang beliau-beliau itu.
Sebab sudah jelaslah bahwa tindak langkahnya para rasul itu
mencerminkan suatu teladan yang tinggi nilainya dan bermutu baik
sekali, bahkan itulah yang merupakan kehidupan yang suci dan bersih
yang dikehendaki oleh Allah Taala agar dimiliki oleh seluruh umat
manusia.
e. Iman Kepada Hari akhir
Hari akhir mempunyai dua pengertian, pertama: hancur dan
berakhirnya alam dan seluruh kehidupan. Kedua: datangnya kehidupan
akhirat dan permulaan kehidupan yang baru.13 Dengan beriman dengan
rukun iman yang kelima ini, maka keimanan seorang mukmin bisa
dikatakan sempurna.
Hari akhir ini dimulai dengan kehancuran alam semesta ini,
kemudian semua makhluk hidup menjadi mati, dan bumi ini berganti
dengan yang lain. Begitu pula segenap langit mengalami perubahan
total.Beriman kepada hari akhir adalah suatu kebajikan seperti yang
tertulis dalam potongan ayat al-Quran surat al-Baqarah : 177
Akan tetapi Sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah,
hari Kemudian, (Q.S Al-Baqarah/2 : 177
1) Nama-nama hari akhir
a) Yaumul Qiyamah (hari kiamat)
b) Yaumul Akhir (hari akhir). Istilah ini digunaka untuk menunjukkan
bahwa hari itu merupakan saat terakhir bagi semua makhluk
terutama manusia, sbelum mereka menuju akhirat yang merupakan
alam keabadian.
13
SyaikhAbubakar Jabir Al-jazairi, AqidahSeorangmukmin, (Solo: CV.PustakaMantiq, 1994),
hal.244
15
c) As-Sa’ah (waktu/saat berakhirnya alam semesta). Kata ini
bermakna waktu, saat yang akan datang, saat datangnya
kehancuran alam semesta.
d) Al-Qariah (suara ketukan yang keras). Bermakna suara keras yang
mengetuk dan memekakan telinga. Hal ini terjadi pada awal
kiamat. Saat itu terdengar suara keras yang menggelegar akibat
kehancuran yang maha dahsyat.suara tersebut merupakan tanda
awal kehancuran alam.
e) Al-Haqqah (yang pasti terjadi). Hari kiamat disebut al-haqqah
karena kiamat pasti terjadi dan pasti akan datang. Namun tidak satu
makhluk pun yang tau kapan terjadinya kiamat.
f) Al-waqiah (peristiwa hebat). Disebut sebagai peristiwa hebat
karena kiamat adalah peristiwa paling hebat, peristiwa hancur
leburnya alam ini.
g) Al-Ghasiyah (malapetaka yang menyelimuti perasaan manusia).
Disebut seperti itu karena kekacauan yang terjadi pada saat itu
mambuat manusia tidak dapat memikirkan hal lain selain kejadian
itu.
h) As- Sakhah (bunyi gelegar yang keras sekali). Disebut seperti itu
karena teriakan dan gelegar suara yang timbul saat itu sangat
memekakan telingahingga hampir-hampir membuat tuli.
i) Yaumul Ba’s (hari kebangkitan manusia dari kubur)
j) Yaumul Khuruj. Hari dikeluarkanya manusia dari kubur menuju
tempat berkumpul
(al-Mahsyar) yaitu ketika sangkakala kedua
ditiup oleh malaikat Israfil.
k) Yaumul Fasl. Hari saat Allah memutuskan seluruh persolan yang
telah dilakukan dan dipertentangkan oleh manusia.
l) At-Tammah al-Kubra. Hari yang merupakan malapetaka sangat
besar bagi orang kafir dan pendosa.
m) Yaumul Hasrah (hari penyesalan). Pada hari itu manusia yang
mempunya banyak kesalahan merasakan penyesalan.
16
n) Yaumul Hisab (hari perhitungan). Hari itu semua amal manusia
akan diperhitungkan dengan teliti dan diadili seadil-adilnya.
o) Yaumul Wa’id (hari ancaman). Pada hari itu Allah mengancam
orang-orang kafir dengan siksa.
p) Yaumul Azifah (hari yang dekat). Karena hari kiamat telah dekat.
Sesuatu yang bakal terjadi di masa yang akan datang bisa dibilang
dekat karena kepastiannya akan terjadi.
q) Yaumul- Jam (hari berkumpul). Pada hari itu, semua manusia akan
dikumpulkan di padang mahsyar untuk ditimbang amalnya dan
ditentukan nasibnya, masuk surga atau neraka.
r) Yaumul Talaq (hari pertemuan). Pada hari itu, semua manusia kafir
dan mukmin, yang zalim dan dizalimi akan bertemu untuk dadili
dihadapan Yang Maha Adil.
s) Yaumud Tanad (hari saling memanggil). Pada hari itu, sebagian
manusia memanggil yang lain untuk emminta pertolongan, karena
dahsyatnya kejadian saat itu.
t) Yaumut Tagabun (hari kerugian). Pada hari itu ditampakkan kepada
orang kafir akan kesalahan mereka.14
2) Adapun tanda-tanda hari akhir yaitu:
a) Diutusnya Nabi besar Muhammad SAW., yang mana beliau adalah
Rasul yang terakhir.
b) Terpecahnya bulan. Dan ini terjadi pada zaman Rasulullah SAW
c) Munculnya kabut, amukan yang dahsyat, tersebarnya berbagai
macam fitnah, zina, pembunuhan, minuman keras, kebodohan,
amanah sudah tidak dipedulikan manusia.15
d) Allah
akan
mengangkat
atau
mencabut
ilmu;
banyaknya
kemaksiatan, kejahilan yang meluas dan merata, wanita lebih
banyak daripada laki-laki sehingga bandingnya adalah 5:1.
14
Kementerian Agama RI, Kiamat dalam Perspektif Al-Quran dan Sains(Tafsir Ilmi),
(Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Quran, 2011), hal. 10-18
15
M. Abdul Ghaffar, Sudah Ada dan Pasti akan Tiba,(Jakarta: Firdaus,1993), hal.3
17
e) Matahari muncul dari barat; pada hari ini tidak ada gunanya iman
bagi orang yang tidak beriman sebelumnya seperti yang tertulis
dalam al-Quran potongan surat al-An’am/6:158
pada hari datangnya ayat dari Tuhanmu, tidaklah bermanfaat lagi
iman seseorang kepada dirinya sendiri yang belum beriman
sebelum itu, atau Dia (belum) mengusahakan kebaikan dalam
masa imannya. (Q.S. Al-An’am/6:158)
f) Keluarnya hewan yang dapat berbicara dengan manusia
Dan apabila Perkataan telah jatuh atas mereka, Kami keluarkan
sejenis binatang melata dari bumi yang akan mengatakan kepada
mereka, bahwa Sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin kepada
ayat-ayat Kami.(QS. An-Naml/27: 82)
g) Keluar Dajjal; dia membawa fitnah dengan mengatakan baahwa
dirinya adalah tuhan yang mampu menghidupkan orang mati. Mata
sebelah kanan buta dan akan tinggal selam empat puluh hari dalam
kalangan manusia.
h) Kedatangan Imam Mahdi; dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu
Daud, Turmuzi dan al-Hakim disebutkan bahwa nama beliau
adalah Ahmad atau Muhammad bin Abdullah dari keturunan Siti
Fatimah, serupa dengan Nabi dalam hal akhlak, tidak pada bentuk
ciptaan. Beliau akan mengeakkan keadilan diatas bumi ini yang
telah penuh dengan kezaliman. Menghidupkan syariat Nabi
18
Muhammad dan sunnahnya. Dan beliau akan tinggal dibumi ini
selama tujuh tahun. Sesudah itu datanglah Dajjal dan lalu turunlah
Nabi Isa yang kemudian dengan batuan Imam Mahdi membunuh
Dajjal itu. Kemudian Imam Mahdi meninngal dunia dan orangorang Islam sembahyang atas jenazahnya.
i) Turunnya Nabi Isa dan membunuh Dajjal. Nabi Isa a.s akan turun,
tanpa dibarengi oleh Nabi atau Rasul-rasul yang lain. Dia akan
menguatkan menguatkan Islam. Turunnya Isa a.s itu dibarengi
dengan munculnya Dajjal, kemudian dia membunhnya.16
)
Dan Sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan
tentang hari kiamat. karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang
kiamat itu dan ikutilah aku. Inilah jalan yang lurus.(Q.S AzZukhruf/43:61)
j) Keluarnya Ya’juj dan Majuj; terdapat dalam surat al-Anbiya’/21:
96
)١ :
/ ) أ ي ء
hingga apabila dibukakan (tembok) Ya'juj dan Ma'juj, dan mereka
turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. (Alanbiya’/21: 96)
Mereka ini akan keluar nanti pada waktu Nabi Isa turun dan
hidup diatas bumi. Semua peristiwa yang tersebut merupakan
tanda-tanda kiamat besar. WallahuA’lam.17
16
17
M. Abdul Ghaffar, Sudah Ada dan Pasti akan Tiba,(Jakarta: Firdaus,1993), hal.162
Ahmad Daudy, Kuliah Akidah Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1987), hal.135-137
19
f.
Iman Kepada Qadha dan Qadar
Iman kepada Qadha dan qadar adalah mempercayai bahwa Allah
telah menentukan takdir seluruh makhluk hidup, yaitu sebelum
diciptakan langit dan bumi. Kata qadha berasal dari bahasa arab, qadha
berarti memutuskan atau keputusan. Qadar artinya keputusan Allah dan
ukuran yang ditetapkan Allah. Dari itu setiap muslim wajib mempunyai
keyakinan bahwa segala perbuatan makhluk telah ditetapkan Allah.
18
Dari abdullah bin Umar bin Ash, Rasululullah bersabda, “Allah telah
mencatat takdir seluruh makhluk hidup. Hal tersebut terjadi lima puluh
ribu tahun sebelum diciptakannya langit dan bumi. Dan Arasy-Nya
berada diatas air.” (HR. Muslim)
Iman kepada qada’ dan qadar artinya percaya dan yakin bahwasannya
Allah SWT memiliki kehendak, keputusan dan ketetapan atas semua
makhluk-Nya termasuk segala sesuatu melipui semua kejadian yang
menimpa seluruh makhluk hidup, termasuk manusia dan benda-benda
yang ada di alam semesta. Kejadian itu bisa berarti baik atau buruk,
hidup atau mati.19
Allah telah menetapkan ketentuan untuk hamba-hamba-Nya sejak
masih menjadi janin, ketika masih berada didalam rahim sang ibu, baik
ketentuan yang berhubungan dengan kebahagaiaan, kesedihan, rezeki,
karir, maupun kematiannya. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Oleh
sebab itu, Alalh mempunyai kekuasaan untuk menghidupkan dan
mematikan
seluruh
menjadikannya
mulia
makhluk-Nya,
atau
hina,
memberi
mengangkat
dan
melarang,
derajatnya
atau
menurunkannya, serta mengampuni dan menyiksanya. Semua ketentuan
Allah sebenarnya sama. Allah telah menentukan ketentuan seseorang
secara terperinci. Setiap ketentuan tersebut telah ditentukan oleh
Allahdengan empat unsur. Barang siapa yang idak beriman dengan empat
unsur tersebut, berarti ia tidak beriman atau mengingkari ketentuan yang
18
19
Zaimudin, Ilmu Tauhid Lengkap, (Jakarta: PT. Rineka, 1996), hal. 132
Rois Mahfud, Al-Islam: Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Erlengga, 2011), hal.22
20
telah ditetapkan oleh AllahSWT. Keempat unsur tersebut adalah sebagai
berikut:
1) Allah Maha Mengetahui atas segala sesuatu yang ada di dunia ini
sebelum makhluk-Nya karena Dialah Zat yang Maha Mengetahui lagi
Maha Bijaksana.
2) Allah telah mencatat seluruh ketentuan yang ada di dunia sebelum
dunia ini dihidupkan. Sebagaimana Firman Allah:
�