Analisis dan Interpretasi Data

Lia Yuliawati, 2014 Penerapan Model Pembelajaran Clis Children’s Learning In Science Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dalam Pembelajaran Ipa Materi Pesawat Sederhana Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu � = � − � � � � − � � Keterangan : X = rata-rata mean ∑x = Jumlah seluruh skor ∑ N = Banyaknya subjek c. Menentukan nilai minimum dan maksimum tes pemahaman konsep dengan menggunakan pengolahan data pada Microsoft Excel. d. Menghitung Gain Skor Pre-test dan Post-test Gain antara skor pre-test dan post-tets dapat dihitung menggunakan rumus: Setiastuti 2013: 39 e. Menghitung Gain yang Dinormalisasi Setiastuti 2013: 39 Tabel 3.1 Interpretasi Nilai Gain yang Dinormalisasi Nilai ‹g› Kategori ‹g› 0,7 Tinggi 0,7 ‹g› ≥ 0,3 Sedang ‹g› 0,3 Rendah Hake Setiastuti, 2013: 40 f. Menghitung persentase ketuntasan belajar siswa yang lulus di kelas. Gain G = skor post-test – skor pre-test Lia Yuliawati, 2014 Penerapan Model Pembelajaran Clis Children’s Learning In Science Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dalam Pembelajaran Ipa Materi Pesawat Sederhana Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Menurut Depdiknas Gumilar, 2013: 38 bahwa „kelas dikatakan sudah tuntas secara klasikal jika telah mencapai 85 dari seluruh siswa yang memperoleh nilai Kriteria Ketuntasan Minimal KKM‟. Dengan berpedoman pada pernyataan tersebut, untuk mengetahui keberhasilan pembelajaran maka dilakukan perhitungan persentase siswa yang tuntas atau telah memenuhi KKM pada mata pelajaran IPA sebesar 65. Pengolahan data untuk menghitung persentase ketuntasan belajar secara klasikal dihitung dengan menggunakan rumus: Setiastuti 2013: 40 Keterangan : P = persentase siswa yang lulus ΣP = jumlah siswa yang lulus ΣN = jumlah seluruh siswa Kriteria tingkat keberhasilan belajar menurut Aqib dalam Gumilar, 2013: 38 sebagai berikut. Tabel 3.2 Kriteria Tingkat Keberhasilan Belajar Tingkat Keberhasilan Kriteria ≥ 80 Sangat Tinggi 60 - 79 Tinggi 40 - 59 Sedang 20 - 39 Rendah ≤20 Sangat Rendah P = ∑ P ∑ N x 100 Lia Yuliawati, 2014 Penerapan Model Pembelajaran Clis Children’s Learning In Science Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dalam Pembelajaran Ipa Materi Pesawat Sederhana Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Analisis Data Kualitatif Dalam pengolahan data kualitatif, digunakan analisis data deskriptif berdasarkan data yang telah diperoleh dari hasil observasi tentang keterlaksanaan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran CLIS. Analisis data yang dilakukan pada hasil observasi ini adalah analisis data kualitatif yang disertai dengan perhitungan persentase pencapaiannya. a. Menghitung keterlaksanaan pembelajaran Adapun cara untuk menghitung persentase keterlaksanaan pembelajaran menggunakan rumus: Keterlaksanaan Pembelajaran = ∑ � � � � � � � � ∑ �ℎ � ℎ � � 100 Setiastuti, 2013: 41 Kemudian untuk menginterpretasikan keterlaksanaannya dapat ditentukan berdasarkan kategori pada Tabel 3.3 di bawah ini. Tabel 3.3 Interpretasi Keterlaksanaan Model Pembelajaran Persentase Interpretasi 80 – 100 Sangat baik 60 – 79 Baik 40 – 59 Cukup 21 – 39 Kurang – 20 Sangat kurang Syah Setiastuti, 2013: 14 88 Lia Yuliawati, 2014 Penerapan Model Pembelajaran Clis Children’s Learning In Science Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dalam Pembelajaran Ipa Materi Pesawat Sederhana Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian, analisis data, dan pembahasan mengenai penerapan model pembelajaran Children’s Learning In Science CLIS untuk meningkatkan pemhaman konsep pada materi pesawat sederhana, maka dapat dikemukakan simpulan dan saran yang terkait dengan penelitian ini.

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian secara umum dapat disimpulkan hasil penelitian bahwa pemahaman konsep siswa pada materi pesawat sederhana dalam pembelajaran IPA di kelas V SD Negeri 1 Cibogo mengalami peningkatan melalui pembelajaran model pembelajaran Children’s Learning In Science CLIS. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa simpulan yang diperoleh yaitu sebagai berikut. 1. Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran CLIS umumnya berjalan dengan lancar. Guru dalam pelaksanaan pembelajarannya menggunakan tahapan model pembelajaran CLIS yang terdiri dari lima tahap utama yang terbagi menjadi tujuh langkah kegiatan inti, yaitu 1 tahap orientasi; 2 tahap pemunculan gagasan; 3 tahap penyusunan ulang gagasan, yang terbagi tiga bagian yaitu a pengungkapan dan pertukaran gagasan, b pembukaan situasi konflik, dan c konstruksi gagasan baru dan evaluasi; 4 tahap penerapan gagasan; dan 5 tahap pemantapan gagasan. Di akhir pembelajaran siswa bersama guru menyimpulkan serta mereview kegiatan pembelajarn yang telah dilaksanakan. Dengan menerapkan model pembelajaran CLIS, pembelajaran dilakukan berpusat pada siswa. Sehingga siswa dapat lebih aktif di dalam kelas, seperti siswa aktif dalam mengemukakan pendapat di depan kelas dan melakukan percobaan, serta kemampuan siswa untuk bekerjasama dan berinteraksi dengan kelompoknya meningkat. Persentase aktivitas guru maupun siswa juga mengalami peningkatan pada tiap siklusnya, yaitu aktivitas guru pada siklus I sebesar Lia Yuliawati, 2014 Penerapan Model Pembelajaran Clis Children’s Learning In Science Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dalam Pembelajaran Ipa Materi Pesawat Sederhana Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 87,5 , siklus II sebesar 97,5 dan siklus III sebesar 100 . Sedangkan aktivitas siswa pada siklus I yaitu sebesar 87,5 , siklus II sebesar 90 dan siklus III sebesar 100 . 2. Hasil tes pemahaman konsep siswa juga mengalami peningkatan pada setiap siklusnya setelah menerapkan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran CLIS. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata post test yang dilakukan setiap siklus. Pada siklus I perolehan nilai rata-rata pre-test siswa sebesar 49,29 dan post-test sebesar 68,57 dengan perolehan gain yang dinormalisasi sebesar 0,3 dengan kategori sedang. Pada siklus II perolehan nilai rata-rata pre-test siswa sebesar 55 dan post-test sebesar 73,57 dengan perolehan gain yang dinormalisasi sebesar 0,4 dengan kategori sedang. Dan pada siklus III perolehan nilai rata-rata pre-test siswa sebesar 40,71 dan post- test sebesar 77,86 dengan perolehan gain yang dinormalisasi sebesar 0,67 dengan kategori sedang. Selain itu juga, terdapat peningkatan nilai rata-rata gain yang dinormalisasi untuk setiap aspek pemahaman konsep siswa dengan kategori rendah dan sedang. Selain dari peningkatan hasil tes pemahaman konsep yang dilihat dari nilai post-test pada setiap siklusnya, juga terlihat peningkatan persentase kelulusan siswa dari nilai ketuntasan minimal KKM yang meningkat pada setiap siklusnya yaitu pada siklus I sebesar 64,29 , siklus II sebesar 78,57 dan siklus III sebesar 85,71 .

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka beberapa saran yang diberikan yaitu sebagai berikut. 1. Bagi Guru Model pembelajaran CLIS dapat dijadikan sebagai salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan oleh guru untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pembelajaran IPA materi pesawat sederhana. Namun dalam penerapan model pembelajaran CLIS guru harus memberikan batasan waktu pada