Penerapan Model Pembelajaran (Clis) Children’s Learning In Science Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dalam Pembelajaran Ipa Materi Pesawat Sederhana.

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN (CLIS)

CHILDREN’S

LEARNING IN SCIENCE UNTUK MENINGKATKAN

PEMAHAMAN KONSEP DALAM PEMBELAJARAN

IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA

(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas V di Sekolah Dasar Negeri 1 Cibogo Kabupaten Bandung Barat)

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

oleh Lia Yuliawati NIM 1003467

PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2014


(2)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN (CLIS)

CHILDREN’S

LEARNING IN SCIENCE UNTUK MENINGKATKAN

PEMAHAMAN KONSEP DALAM PEMBELAJARAN

IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA

(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas V di Sekolah Dasar Negeri 1 Cibogo Kabupaten Bandung Barat)

Oleh Lia Yuliawati

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Lia Yuliawati 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

(4)

Lia Yuliawati, 2014

Penerapan Model Pembelajaran (Clis) Children’s Learning In Science Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dalam Pembelajaran Ipa Materi Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

ABSTRAK ... KATA PENGANTAR ... UCAPAN TERIMAKASIH ... DAFTAR ISI ... DAFTAR TABEL ... DAFTAR GAMBAR ... DAFTAR BAGAN... DAFTAR LAMPIRAN ... BAB I PENDAHULUAN ...

A. Latar Belakang Masalah ... B. Rumusan Masalah ... C. Tujuan Penelitian ... D. Manfaat Hasil Penelitian ... E. Hipotesis Tindakan ... F. Definisi Operasional ...

BAB II KAJIAN PUSTAKA ...

A. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar

1. Pengertian IPA... 2. Tujuan Pendidikan IPA... 3. Ruang Lingkup IPA... B. Model Pembelajaran Children’s Learning In Science (CLIS)...

1. Pengertian Model Pembelajaran Children’s Learning In Science

(CLIS)...

2. Tahapan Model Pembelajaran Children’s Learning In Science (CLIS)... 3. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Children’s Learning In

Science (CLIS)...

C. Pemahaman Konsep... D. Materi Pesawat Sederhana...

i ii iii v viii ix xi xii 1 1 5 6 6 7 7 9 9 9 9 10 10 10 11 13 14 17


(5)

Lia Yuliawati, 2014

Penerapan Model Pembelajaran (Clis) Children’s Learning In Science Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dalam Pembelajaran Ipa Materi Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. Hasil Penelitian yang Relevan...

BAB III METODE PENELITIAN ...

A. Metode Penelitian ... B. Model Penelitian ... C. Lokasi dan Waktu Penelitian ... D. Subjek Penelitian ... E. Prosedur Penelitian ... F. Instrumen Penelitian ... G. Analisis dan Interpretasi Data ...

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...

A. Hasil Penelitian ... 1. Deskripsi Data Awal Penelitian... 2. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Siklus I... a. Perencanaan... b. Pelaksanaan... c. Observasi... d. Refleksi... 3. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Siklus II... a. Perencanaan... b. Pelaksanaan... c. Observasi... d. Refleksi... 4. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Siklus III... a. Perencanaan... b. Pelaksanaan... c. Observasi... d. Kesimpulan... B. Rekapitulasi Hasil Pembelajaran Siklus I sampai dengan Siklus III... C. Pembahasan...

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ...

22 24 24 24 26 26 27 30 31 35 35 35 37 37 38 42 48 49 50 51 55 61 62 62 63 67 73 73 78 88


(6)

Lia Yuliawati, 2014

Penerapan Model Pembelajaran (Clis) Children’s Learning In Science Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dalam Pembelajaran Ipa Materi Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

A. Simpulan ... B. Saran ...

DAFTAR PUSTAKA ... LAMPIRAN... RIWAYAT HIDUP...

88 89 91 94 235


(7)

i

Lia Yuliawati, 2014

Penerapan Model Pembelajaran (Clis) Children’s Learning In Science Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dalam Pembelajaran Ipa Materi Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN (CLIS) CHILDREN’S LEARNING IN SCIENCE UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DALAM PEMBELAJARAN

IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA

oleh Lia Yuliawati NIM. 1003467

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran pelaksanaan pembelajaran dan mengetahui peningkatan pemahaman konsep materi pesawat sederhana setelah menerapkan model pembelajaran Children’s Learning In Science (CLIS) di salah satu SD Negeri di Kabupaten Bandung Barat. Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang diadaptasi dari model Kemmis dan Mc Taggart, dengan tahapan terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Penelitian ini dilakukan dalam tiga siklus. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V yang berjumlah 14 orang SD Negeri 1 Cibogo Kabupaten Bandung Barat. Instrumen penelitian ini terdiri dari tes pemahaman konsep, lembar observasi serta dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan setiap siklusnya setelah belajar dengan menerapkan model pembelajaran CLIS pada materi pesawat sederhana. Hal ini ditunjukan dengan perolehan nilai rata-rata post-test yang meningkat pada setiap siklusnya, yaitu pada siklus I sebesar 68,57, siklus II sebesar 73,57 dan siklus III sebesar 77,86, dengan perolehan gain yang dinormalisasi pada siklus I sebesar 0,33 dengan kategori rendah, pada siklus II diperoleh gain yang dinormalisasi sebesar 0,40 dengan kategori sedang dan pada siklus III diperoleh gain yang dinormalisasi sebesar 0,67 dengan kategori sedang. Selain itu juga, terdapat peningkatan nilai rata-rata gain yang dinormalisasi untuk setiap aspek pemahaman konsep siswa dengan kategori rendah dan sedang. Secara keseluruhan juga terdapat peningkatan aktivitas serta persentase keterlaksanaan model pembelajaran CLIS oleh siswa dan guru pada setiap siklusnya. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran CLIS dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa dalam pembelajaran IPA materi pesawat sederhana. Diharapkan guru dapat mengkaji dan menerapkan model pembelajaran CLIS pada materi pembelajaran yang lain juga.


(8)

ii

Lia Yuliawati, 2014

Penerapan Model Pembelajaran (Clis) Children’s Learning In Science Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dalam Pembelajaran Ipa Materi Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kata Kunci : Model Pembelajaran CLIS, Pemahaman Konsep

ABSTRACT

IMPLEMENTATION LEARNING OF MODEL (CLIS) CHILDREN'S LEARNING IN SCIENCE TO IMPROVE UNDERSTANDING OF CONCEPTS IN MATERIALS SCIENCE LESSON PLANE SIMPLE

By Lia Yuliawati NIM. 1003467

This study aims to obtain a describe of the implementation of learning and knowing improved understanding of the concept of a simple plane material after applying the learning model Children's Learning in Science (CLIS). The research method used was Classroom Action Research (CAR), which was adapted from the model of Kemmis and Mc Taggart, with the stages of planning, implementation, observation, and reflection. This research is done in three cycles. The subjects were students of class V, the subject are 14 students at SDN 1 Cibogo. The research instrument consisted of a test conceptual understanding, observation and documentation sheet. The results showed that an increase in the acquisition indicated an average value of the post-test were increased in each cycle, the first cycle of 68.57, the second cycle of 73.57 and 77.86 for the third cycle, the normalized gain on the acquisition of the first cycle of 0.33 with the low category, the second cycle was obtained normalized gain of 0.40 with the medium category and the third cycle is obtained normalized gain of 0.67 with the middle category. In addition, there is an increase in the average value of the normalized gain for every aspect of students' understanding of concepts with low and medium categories. Based on these results it can be concluded that the application of learning models CLIS had improved students' understanding of concepts in materials science learning simple plane. Based on these results it can be concluded that the application of learning models CLIS can increase students' understanding of concepts in materials science learning simple plane. Teachers are expected to assess and apply the learning model CLIS on other learning materials as well.

Keyword: Learning Model (CLIS) Children's Learning in Science, Understanding


(9)

1

Lia Yuliawati, 2014

Penerapan Model Pembelajaran (Clis) Children’s Learning In Science Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dalam Pembelajaran Ipa Materi Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu bentuk perwujudan dari kebudayaan manusia yang dinamis dan syarat perkembangan. Oleh karena itu pendidikan yang mampu mengembangkan pendidikan dimasa mendatang adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi peserta didik agar peserta didik dapat menghadapi dan memecahkan problema kehidupan yang dihadapinya. Sebagaimana terdapat dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa:

Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Salah satu jenjang pendidikan formal yang harus ditempuh oleh peserta didik adalah Sekolah Dasar (SD). Adapun tujuan dari pendidikan di SD adalah memberikan bekal kemampuan dasar kepada siswa dalam mengembangkan hidupnya, serta mempersiapkan siswa melanjutkan ke sekolah lanjutan tingkat pertama (Fajri, 2013: 1). Menurut ayat 1 pasal 37 Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, kurikulum pendidikan dasar salah satunya wajib memuat pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi dijelaskan bahwa IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan proses penemuan. Selain itu menurut Samatowa (2010: 3)

menjelaskan bahwa “IPA membahas tentang gejala-gejala alam yang disusun secara sistematis yang didasarkan pada hasil percobaan dan pengamatan yang


(10)

2

Lia Yuliawati, 2014

Penerapan Model Pembelajaran (Clis) Children’s Learning In Science Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dalam Pembelajaran Ipa Materi Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dilakukan oleh manusia”. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPA khususnya di SD haruslah dilakukan dengan melakukan penyelidikan atau percobaan sederhana dan bukan hapalan terhadap kumpulan konsep IPA saja. Karena dengan kegiatan-kegiatan tersebut siswa akan mendapatkan pengalaman langsung melalui pengamatan yang dilakukan, diskusi serta percobaan sederhana tersebut.

Tujuan pendidikan IPA di Sekolah Dasar berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) atau Kurikulum adalah 1) agar peserta didik memiliki kemampuan untuk memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan YME berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya; 2) mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari; 3) mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif, dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi, dan masyarakat; 4) mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan; 5) meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam; 6) meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan dan 7) memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs (Depdiknas, 2006: 13).

Pembelajaran IPA di SD hendaknya membuka kesempatan untuk memupuk rasa ingin tahu anak didik secara alamiah, karena hal ini akan membantu mereka mengembangkan kemampuan bertanya dan mencari jawaban atas berdasarkan bukti serta mengembangkan cara berpikir ilmiah. Misalnya dengan kegiatan praktik (hands-on). Namun pada kenyataannya kegiatan praktik (hands-on) terkadang diabaikan oleh guru dalam proses pembelajarannya, dan pembelajaran bersifat teacher center. Hal ini berakibat pada rendahnya pemahaman konsep siswa terhadap materi yang disampaikan oleh guru. Padahal Dahar (1996: 97)


(11)

3

Lia Yuliawati, 2014

Penerapan Model Pembelajaran (Clis) Children’s Learning In Science Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dalam Pembelajaran Ipa Materi Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengungkapkan bahwa “belajar konsep merupakan hasil utama pendidikan”. Rendahnya pemahaman konsep terhadap materi yang diajarkan berdampak pada pencapaian Standar Kompetensi yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru, serta latihan-latihan soal yang dikerjakan oleh siswa dan salah satunya terlihat dari nilai ulangan harian yang mencakup soal pemahaman konsep, diperoleh nilai yang masih rendah. Hal itu terlihat dari nilai rata-rata pemahaman konsep siswa yang hanya mencapai 53,83 dari skor maksimum 100 untuk keseluruhan soal pemahaman konsep yang diujikan

Masalah tersebut terjadi akibat oleh beberapa faktor, diantaranya 1) pada saat siswa tidak mengerti apa yang disampaikan oleh guru; 2) siswa cenderung tidak berani untuk bertanya dan tidak memiliki kemauan untuk mencari tahu; 3) banyak siswa yang beranggapan bahwa pelajaran IPA adalah proses menghapal materi pelajaran akibatnya proses pembelajaran adalah mendengarkan, mencatat dan menghapal sesuai dengan sumber belajar yang ditentukan; 4) rendahnya motivasi belajar karena kurangnya dukungan dari orang tua; 5) kurangnya penggunaan media pembelajaran pada saat pembelajaran; 6) guru cenderung menggunakan metode ceramah dalam pembelajaran, sehingga siswa hanya mendapatkan informasi dari apa yang disampaikan oleh guru saja (teacher center) tanpa siswa menemukan sendiri informasi dari apa yang mereka lakukan; 7) siswa tidak membangun pengetahuannya sendiri dalam proses pembelajaran, karena guru tidak memberikan kesempatan pada siswa untuk belajar dari pengetahuan awal yang telah dimiliki siswa dan 8) guru jarang melibatkan siswa dalam kegiatan praktikum untuk menemukan konsep yang sedang dipelajari.

Berdasarkan dari permasalahan di atas, dalam rangka meningkatkan pemahaman konsep pesawat sederhana ini diperlukan suatu upaya pembelajaran yang dapat melibatkan siswa agar berpartisipasi secara aktif dalam menemukan sebuah konsep melalui proses percobaan atau pengamatan dalam pembelajaran sehingga pembelajaran akan lebih bermakna dan memperhatikan pengetahuan


(12)

4

Lia Yuliawati, 2014

Penerapan Model Pembelajaran (Clis) Children’s Learning In Science Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dalam Pembelajaran Ipa Materi Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

awal siswa yang mungkin didapat dari luar sekolah. Seperti yang di ungkapkan Bell (Samatowa, 2010: 63) bahwa „pengetahuan siswa yang diperoleh dari luar sekolah dipertimbangkan sebagai pengetahuan awal dalam sasaran pembelajaran, karena mungkin terjadi miskonsepsi‟.

Menurut Piaget (Samatowa, 2010: 57) dalam pembelajaran IPA para ahli mengembangkan berbagai model pembelajaran yang dilandasi pandangan konstruktivisme. Sebagaimana dikemukakan Pribadi (2009: 157) bahwa konstruktivisme berpandangan bahwa pengetahuan merupakan perolehan individu melalui keterlibatan aktif dalam menempuh proses belajar dan hasil dari proses belajar merupakan kombinasi antara pengetahuan baru dengan pengetahuan atau pengalaman yang telah dimiliki sebelumnya. Implikasi dari pandangan tersebut adalah bahwa guru berperan membantu agar proses pengkonstruksian pengetahuan oleh siswa berjalan lancar. Jadi guru tidak menstransferkan pengetahuan yang dimilikinya melainkan membantu siswa untuk membentuk pengetahuannya sendiri. Salah satu model pembelajaran yang dilandasi oleh pandangan konstruktivisme yaitu model pembelajaran Children’s Learning In

Science (CLIS) yang dikembangkan oleh kelompok Children’s Learning In Science (CLIS) di Inggris yang dipimpin oleh Driver (Samatowa, 2010: 57).

Model pembelajaran CLIS ini dipandang sebagai model pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan pemahaman siswa karena model pembelajaran CLIS merupakan model pembelajaran yang mempunyai karakteristik yang dilandasi pandangan konstruktivisme dengan memperhatikan pengalaman dan konsep awal siswa, pembelajaran berpusat pada siswa melalui kegiatan hands-on/minds on dan menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar (Asshabag, 2012: 19). Menurut Samatowa (2010: 74) model pembelajaran CLIS terdiri atas lima tahapan utama yaitu 1) tahap orientasi; 2) tahap pemunculan gagasan; 3) tahap penyusunan ulang gagasan, yang terdiri dari tiga tahapan yaitu tahap (a) pengungkapan dan pertukaran gagasan; (b) tahap pembukaan situasi konflik dan (c) tahap konstruksi gagasan baru dan evaluasi; 4) penerapan gagasan dan (5) pemantapan gagasan.


(13)

5

Lia Yuliawati, 2014

Penerapan Model Pembelajaran (Clis) Children’s Learning In Science Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dalam Pembelajaran Ipa Materi Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penerapan model pembelajaran CLIS yang memuat serangkaian tahapan yang di mana siswa dilibatkan langsung dalam pembentukan pengetahuan melalui kegiatan percobaan atau pengamatan dan kemudian siswa menerapkan konsep ilmiah yang telah dikembangkannya melalui percobaannya. Sehingga dapat dikatakan bahwa model pembelajaran CLIS ini membentuk pengetahuan ke dalam ingatan siswa agar konsep tersebut dapat bertahan lama karena model pembelajaran CLIS memuat tahap-tahap kegiatan siswa mempelajari konsep yang diajarkan melalui pengalaman langsung yaitu melalui percobaan atau pengamatan. Selain itu model pembelajaran CLIS juga menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar. Hal itu cocok untuk pembelajaran anak pada tahap operasional konkret (usia sekolah dasar) di mana anak melakukan langsung kegiatan menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar. Karena hal itu akan memperkuat daya ingat anak, sebab dengan menggunakan alat-alat dan media pembelajaran yang ada dilingkungan anak sendiri. Oleh karena itu, penerapan model CLIS merupakan salah satu upaya konkret dalam meningkatkan pemahaman konsep pada pada pembelajaran IPA di SD. Dengan kualitas pembelajaran yang meningkat, kompetensi siswa pada pembelajaran IPA yang diisyaratkan oleh kurikulum 2006 diharapkan dapat meningkat pula, salah satunya yaitu pemahaman konsep siswa serta dengan model pembelajaran CLIS dapat mengoptimalkan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran.

Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan di atas, penulis mencoba

melakukan penelitian dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran CLIS

(Children’s Learning In Science) untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dalam

Pembelajaran IPA Materi Pesawat Sederhana (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas V di Sekolah Dasar Negeri 1 Cibogo Kabupaten Bandung Barat)”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan, secara umum permasalahan yang akan diteliti adalah ”Bagaimanakah penerapan model


(14)

6

Lia Yuliawati, 2014

Penerapan Model Pembelajaran (Clis) Children’s Learning In Science Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dalam Pembelajaran Ipa Materi Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran CLIS dalam pembelajaran IPA materi pesawat sederhana kelas V SDN 1 Cibogo Kabupaten Bandung Barat?”. Masalah tersebut dijabarkan ke dalam beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut.

1. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran IPA materi pesawat sederhana dengan menerapkan model pembelajaran CLIS untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa kelas V di SDN 1 Cibogo Kabupaten Bandung Barat?

2. Bagaimanakah peningkatan pemahaman konsep siswa dalam pembelajaran IPA materi pesawat sederhana dengan menerapkan model pembelajaran CLIS di kelas V di SDN 1 Cibogo Kabupaten Bandung Barat?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang akan dicapai oleh peneliti adalah menjawab pertanyaan yang telah dirumuskan pada rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran IPA materi pesawat sederhana dengan menerapkan model pembelajaran CLIS untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa kelas V di SDN 1 Cibogo Kabupaten Bandung Barat.

2. Mengetahui peningkatan pemahaman konsep siswa dalam pembelajaran IPA materi pesawat sederhana dengan menerapkan model pembelajaran CLIS di kelas V di SDN 1 Cibogo Kabupaten Bandung Barat.

D. Manfaat Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat yaitu sebagai berikut.

1. Manfaat Teoretis

Penelitian ini diharapkan akan menghasilkan sebuah teori baru mengenai model pembelajaran CLIS yang dapat meningkatkan pemahaman konsep pada


(15)

7

Lia Yuliawati, 2014

Penerapan Model Pembelajaran (Clis) Children’s Learning In Science Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dalam Pembelajaran Ipa Materi Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran IPA, sehingga dapat dijadikan sebagai dasar dalam pengembangan penelitian tindakan kelas dan dapat dijadikan upaya bersama antara sekolah, guru dan peneliti yang lain untuk memperbaiki proses pembelajaran diarahkan untuk meningkatkan pemahaman konsep pada anak dalam pembelajaran IPA.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa

Siswa dapat memperoleh pengalaman belajar mengenai materi pembelajaran pesawat sederhana melalui model pembelajaran CLIS, sehingga dapat meningkatkan pemahaman konsep dan kompetensi dalam mata pelajaran IPA dapat tercapai secara optimal.

b. Bagi Guru

Memberikan informasi dan wawasan mengenai cara membelajarkan materi pesawat sederhana dengan menerapkan model pembelajaran CLIS agar kualitas serta kinerja guru dalam mengajar dapat meningkat.

c. Bagi Sekolah

Sebagai informasi untuk memberikan ketertarikan kepada tenaga kependidikan agar lebih banyak menerapkan metode atau model pembelajaran yang variatif dan inovatif dalam proses pembelajaran di sekolah.

d. Bagi Peneliti

Memperoleh ilmu dan pengalaman baru dalam keterampilan belajar mengajar di sekolah, khususya pada pembelajaran melalui model pembelajaran CLIS.


(16)

8

Lia Yuliawati, 2014

Penerapan Model Pembelajaran (Clis) Children’s Learning In Science Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dalam Pembelajaran Ipa Materi Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Model pembelajaran CLIS dalam pembelajaran akan meningkatkan pemahaman konsep siswa kelas V SDN 1 Cibogo pada mata pelajaran IPA materi pesawat sederhana.

F. Definisi Operasional

1. Model pembelajaran CLIS yang dimaksud dalam penelitian ini adalah model pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajarannya melalui diskusi, percobaan dan mengisi LKS. Tahapan model pembelajaran CLIS pada pembelajaran IPA materi pesawat sederhana terdiri dari lima tahapan utama yang terbagi menjadi tujuh langkah kegiatan inti, yaitu 1) tahap orientasi; 2) tahap pemunculan gagasan; 3) tahap penyusunan ulang gagasan, yang terbagi tiga bagian yaitu (a) pengungkapan dan pertukaran gagasan, (b) pembukaan situasi konflik, dan (c) konstruksi gagasan baru dan evaluasi; 4) tahap penerapan gagasan; dan 5) tahap pemantapan. Keterlaksanaan model pembelajaran CLIS ini diukur menggunakan lembar observasi terhadap aktivitas guru dan aktivitas siswa. 2. Pemahaman konsep yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan

siswa dalam memaknai konsep. Pemahaman konsep yang diteliti dalam penelitian ini berdasarkan taksonomi Bloom yang telah direvisi yaitu aspek pemahaman (C2) yang meliputi 5 jenis pemahaman yaitu mencontohkan, membandingkan, mengklasifikasikan, menjelaskan dan menyimpulkan. Pemahaman konsep ini diukur dengan tes pemahaman konsep berbentuk Pilihan Ganda (PG) dengan empat alternatif jawaban, test ini dilakukan sebelum dan setelah pembelajaran materi pesawat sederhana dengan penerapan model pembelajaran CLIS.


(17)

24

Lia Yuliawati, 2014

Penerapan Model Pembelajaran (Clis) Children’s Learning In Science Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dalam Pembelajaran Ipa Materi Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah, penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang bertujuan untuk mengubah perilaku mengajar guru, perilaku siswa di kelas, peningkatan atau perbaikan praktik mengajar. Menurut Russefendi (Natalia dan Dewi, 2008: 4) Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah suatu tindakan yang terarah, terencana, cermat dan penuh perhatian yang dilakukan oleh praktisi pendidikan (guru) terhadap permasalahan yang ada dalam kelas yang bertujuan untuk perbaikan pendidikan seperti metode mengajar, kurikulum dan sebagainya. Sedangkan menurut Elliot (Sanjaya, 2010: 24) PTK adalah kajian tentang situasi sosial dengan maksud untuk meningkatkan kualitas tindakan melalui proses diagnosis, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan mempelajari pengaruh yang ditimbulkannya.

B. Model Penelitian

Ada berbagai macam desain model PTK yaitu Kurt Lewin, Kemmis dan Mc Taggart, dan Elliot. Pada penelitian ini peneliti menerapkan desain model PTK dari Kemmis dan Mc Taggart, karena desain PTK model ini dianggap lebih mudah dalam prosedur tahapannya. Berikut adalah desain PTK yang diadaptasi dari Kemmis dan Mc Taggart (Arikunto, 2010: 137).


(18)

25

Lia Yuliawati, 2014

Penerapan Model Pembelajaran (Clis) Children’s Learning In Science Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dalam Pembelajaran Ipa Materi Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bagan 3.1

Model/desain PTK diadaptasi dari Kemmis dan Mc Taggart dalam Arikunto (2010, hlm. 137)

Tahapan-tahapan yang tedapat pada PTK model Kemmis dan Mc Taggart, diantaranya:

a. Perencanaan

Siklus 1

Siklus 2

Siklus 3

Refleksi Perencanaan

Pelaksanaan Observasi

Perencanaan

Pelaksanaan Observasi

Refleksi

Perencanaan

Pelaksanaan Observasi

Refleksi


(19)

26

Lia Yuliawati, 2014

Penerapan Model Pembelajaran (Clis) Children’s Learning In Science Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dalam Pembelajaran Ipa Materi Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam penelitian tindakan kelas tahapan yang pertama perencanaan, pada tahapan ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut akan dilakukan. Biasanya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut peneliti harus mempersiapkan beberapa hal diantaranya rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), instrumen penelitian, media pembelajaran, bahan ajar, dan aspek-aspek lain yang sekiranya diperlukan. b. Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan adalah kegiatan mengimplementasikan atau menerapkan perencanaan yang telah dibuat, peneliti harus mentaati apa yang telah dirumuskan pada tahap perencanaan agar hasil yang diperoleh sesuai dengan apa yang diharapkan.

c. Observasi

Dalam tahap observasi yang melakukannya adalah pengamat, Kegiatan ini berlangsung bersamaan dengan kegiatan pelaksanaan. Tahapan ini adalah mengamati bagaimana proses pelaksanaan berlangsung, serta mengetahui dampak apakah yang dihasilkan dari proses pelaksanaan.

d. Refleksi

Tahapan refleksi ini adalah tahapan kita dapat mengetahui kelemahan apa saja yang terjadi dari proses pelaksanaan, hingga akhirnya dapat diperbaiki pada siklus selanjutnya, apabila proses siklus sudah selesai maka tahapan ini bisa dijadikan tahapan untuk menarik kesimpulan dari keseluruhan kegiatan.

C. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 1 Cibogo, yang beralamatkan di Jalan Tangkubanparahu No.87 Desa Cibogo Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Waktu yang diperlukan peneliti untuk melakukan penelitian ini adalah 3 bulan terhitung dari bulan Maret sampai Mei 2014.


(20)

27

Lia Yuliawati, 2014

Penerapan Model Pembelajaran (Clis) Children’s Learning In Science Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dalam Pembelajaran Ipa Materi Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Subjek penelitian ini yaitu siswa kelas V semester genap SD Negeri 1 Cibogo Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat tahun ajaran 2013-2014. Subjek yang ditetapkan hanya sebanyak 14 siswa. Dengan jumlah laki-laki 8 siswa dan perempuan 6 siswa.

E. Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui pemahaman siswa kelas V SDN 1 Cibogo pada materi pesawat sederhana dengan menggunakan model siklus belajar. Menurut Kemmis dan McTaggart (Arikunto, 2010: 137) tahap penelitian tindakan kelas terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi dalam setiap tindakan, dengan berpatokan pada referensi awal.

Sebelum melakukan tindakan penelitian, peneliti melakukan tahap persiapan penelitian dengan melakukan kegiatan pendahuluan setelah itu peneliti melakukan tahap tindakan penelitian

1. Tahap Pendahuluan (Pra Penelitian)

a. Permintaan izin dari Kepala Sekolah Sekolah Dasar Negeri 1 Cibogo. b. Pembuatan SK penelitian.

c. Observasi pada sekolah untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi di kelas.

d. Merumuskan masalah dan alternatif pemecahan masalah berdasarkan hasil temuan yang diperoleh.

e. Melakukan kajian terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006, buku sumber kelas V, pembelajaran IPA, dan model-model pembelajaran IPA.

f. Menentukan metode atau pendekatan yang relevan dengan karakteristik siswa, bahan ajar dan proses belajar mengajar yang sedang berlangsung pada pembelajaran IPA.


(21)

28

Lia Yuliawati, 2014

Penerapan Model Pembelajaran (Clis) Children’s Learning In Science Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dalam Pembelajaran Ipa Materi Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

g. Menyusun perangkat pembelajaran berupa RPP sesuai dengan tahapan model pembelajaran CLIS.

h. Menyiapkan alat dan bahan (media pembelajaran) yang akan digunakan dalam pembelajaran.

i. Menyusun instrument penelitian yang terdiri dari kisi-kisi soal pre-test dan

post-test. Pre-test dilakukan untuk mengetahui tingkat pemahaman konsep

siswa sebelum pembelajaran menggunakan model pembelajaran CLIS, kemudian dilakukan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

CLIS dalam proses pembelajaran. Setelah itu baru diadakan post-test untuk

melihat peningkatan serta untuk mengetahui gain yang dinormalisasi yang terjadi pada siswa. Selain itu peneliti juga membuat lembar observasi keterlaksanaan aktivitas guru dan siswa dalam pelaksanaa model pembelajaran CLIS.

j. Mengkonsultasikan RPP dan kisi-kisi yang telah dibuat kepada dosen pembimbing.

2. Tahap Tindakan

Tahapan tindakan pada penelitian tindakan kelas akan diuraikan sebagai berikut.

a. Siklus I

1) Perencanaan

Sebelum melakukan kegiatan pelaksanaan, peneliti melakukan persiapan perencanaan diantaranya mengkaji teori-teori yang mendukung ke perpustakaan, pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pembuatan media pembelajaran, menyusun instrumen penelitian serta mendiskusikan dengan rekan guru sejawat yang akan diminta observer.

2) Pelaksanaan

Pelaksanaan penelitian dilakukan berdasarkan dengan rencana yang telah dibuat sebelumnya. Pelaksanaan ini berlangsung di kelas dalam proses belajar mengajar.


(22)

29

Lia Yuliawati, 2014

Penerapan Model Pembelajaran (Clis) Children’s Learning In Science Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dalam Pembelajaran Ipa Materi Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3) Observasi

Pengamatan dilaksanakan pada kegiatan pembelajaran, adapun hal yang perlu dilihat atau diamati pada pelaksanaan pembelajaran adalah keterlaksanaan model pembelajaran CLIS dalam proses pembelajaran serta aktivitas guru dan siswa dengan menggunakan menggunakan model pembelajaran CLIS.

4) Refleksi

Refleksi ini bertujuan memperbaiki pelaksanaan penelitian pada siklus selanjutnya dan mendiskusikan apa saja yang terjadi pada tahap pelaksanaan yang semua telah ditulis pada tahap observasi. Membahas mengenai penampilan mengajar maupun situasi siswa dan kelas, semua hal yang telah ditemukan pada saat pelaksanaan semuanya dibahas pada tahap refleksi ini agar kekurangan atau kelemahan yang ada pada pelaksanaan siklus I dapat diperbaiki dan dilaksanakan lagi untuk siklus berikutnya yaitu siklus II.

b. Siklus II

Seperti halnya pada siklus pertama, siklus kedua ini juga terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.

1) Perencanaan

Peneliti membuat perencanaan pembelajaran berdasarkan hasil refleksi pada Siklus I.

2) Pelaksanaan

Guru melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran

CLIS sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat berdasarkan hasil refleksi

Siklus I. 3) Observasi

Peneliti melakukan pengamatan terhadap aktivitas pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran CLIS.

4) Refleksi

Peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan Siklus II dan membuat perencanaan untuk Siklus III.


(23)

30

Lia Yuliawati, 2014

Penerapan Model Pembelajaran (Clis) Children’s Learning In Science Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dalam Pembelajaran Ipa Materi Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu c. Siklus III

Siklus III merupakan tahapan ketiga hasil dari refleksi pada Siklus II. 1) Perencanaan

Peneliti membuat perencanaan pembelajaran berdasarkan hasil refleksi pada Siklus II.

2) Pelaksanaan

Guru melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran

CLIS berdasarkan perencanaan hasil refleksi pada Siklus II.

3) Observasi

Peneliti melakukan pengamatan terhadap aktivitas pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran CLIS.

4) Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian tindakan kelas dengan tiga siklus maka peneliti membuat kesimpulan atas pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajarn CLIS dalam meningkatkan pemahaman siswa pada mata pelajaran IPA materi pesawat sederhana.

F. Instrumen Penelitian

Untuk dapat memperoleh kebenaran objektif dalam pengumpulan data, maka diperlukan adanya instrumen yang tepat agar masalah yang diteliti dapat terefleksikan dengan baik. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini ada dua macam, yaitu data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif berupa nilai hasil

pre-test yang diberikan pada awal pembelajaran dan post-test siswa yang

dilakukan di akhir pembelajaran mengenai materi pesawat sederhana, sedangkan data kualitatif berupa informasi tentang keterlaksanaan penerapan model pembelajaran CLIS dalam pembelajaran yang dilakukan guru dan siswa. Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian yaitu instrumen


(24)

31

Lia Yuliawati, 2014

Penerapan Model Pembelajaran (Clis) Children’s Learning In Science Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dalam Pembelajaran Ipa Materi Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penelitian yang terdiri dari tes dan nontest (observasi dan dokumentasi) ayitu sebagai berikut.

a. Lembar Tes Pemahaman Konsep

Instrumen tes pemahaman konsep digunakan untuk menentukan pemahaman konsep siswa sebelum (pre-test) dan setelah (post-test) diberikan pembelajaran pada materi pesawat sederhana dengan menggunakan model pembelajaran CLIS. Instrumen tes pemahaman konsep yang digunakan adalah tes tertulis dalam bentuk Pilihan Ganda (PG) yang penyusunannya berdasarkan indikator pemahaman konsep pada taksonomi Bloom yang telah direvisi.

Perancangan butir soal tes pemahaman konsep berpedoman pada taksonomi Bloom yang telah direvisi mengenai pemahaman konsep yaitu menjelaskan, mencontohkan, mengklasifikasi, membandingkan serta menyimpulkan. Instrumen tes yang digunakan baik dalam pre-test maupun post-test merupakan tes yang sama, dimaksudkan supaya tidak ada pengaruh perbedaan kualitas instrumen terhadap perubahan pengetahuan dan pemahaman konsep yang terjadi.

b. Lembar Observasi

Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan pada saat penelitian berlangsung, apabila tes adalah teknik pengumpulan data yang lebih berkaitan dengan ranah kognitif, beda halnya dengan observasi, observasi lebih menekankan pada sikap dan tingkah laku individu, hal ini sesuai dengan apa yang dijelaskan oleh Sudjana (2011: 84) bahwa observasi atau pengamatan sebagai alat penilaian yang banyak digunakan untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu proses kegiatan yang diamati, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan.

Instrumen lembar observasi dalam penelitian ini adalah lembar observasi aktivitas guru dan siswa. Lembar observasi aktivitas guru dan siswa ini digunakan untuk mengamati aktivitas guru dan siswa selama kegiatan belajar mengajar dan mengamati keterlaksanaan penerapan model pembelajaran CLIS sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran serta suasana kelas dalam


(25)

32

Lia Yuliawati, 2014

Penerapan Model Pembelajaran (Clis) Children’s Learning In Science Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dalam Pembelajaran Ipa Materi Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kegiatan pembelajaran. Dalam pengisian lembar observasi ini dibuat kolom “ya” dan “tidak” yang dapat diisi tanda checklist (). Skala penilaian menggunakan

kriteria “ya” dengan skor 1 atau “tidak” dengan skor 0 sebagai hasil pengamatan

keterlaksanaan model pembelajaran CLIS. Selain itu tersedia juga kolom deskripsi untuk mendeskripsikan proses pembelajaran yang berlangsung. Observasi ini dilakukan oleh observer, dan hasilnya akan dijadikan dasar dari refleksi untuk tindakan yang dilakukan selanjutnya.

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah sebuah gambaran atau bukti kongkrit yang terjadi dari setiap pelaksanaan penelitian. Dengan adanya dokumentasi, peneliti memiliki gambaran untuk membuat laporan penelitian dan dapat melihat bukti secara berulang-ulang jikalau diperlukan. Dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan dokumen selama penelitian baik dokumen tertulis maupun gambar.

G. Analisis dan Interpretasi Data

Analisis data dilakukan melalui teknik pengolahan data berdasarkan perolehan dari hasil penelitian dengan menggunakan instrumennya. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif dan kuantitatif, Berikut ini adalah analisis data terhadap hasil penelitian.

1. Analisis Data Kuantitatif

Data kuantitatif diperoleh dari hasil pre-test dan post-test untuk melihat peningkatan pemahaman konsep siswa dalam pembelajaran IPA di setiap siklusnya. Langkah-langkah dalam menganalisis data kuantitatif yaitu sebagai berikut.

a. Penskoran terhadap jawaban siswa. Item yang dijawab betul diberi skor 1, dan yang salah diberi skor 0 (Purwanto, 1985: 64).

b. Mencari rata-rata nilai yang diperoleh siswa diadaptasi dari Sudjana (2011: 109)

X

=

∑ ∑�


(26)

33

Lia Yuliawati, 2014

Penerapan Model Pembelajaran (Clis) Children’s Learning In Science Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dalam Pembelajaran Ipa Materi Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

< �>= � − � �

� � − � �

Keterangan :

X = rata-rata (mean)

∑x = Jumlah seluruh skor

∑ N = Banyaknya subjek

c. Menentukan nilai minimum dan maksimum tes pemahaman konsep dengan menggunakan pengolahan data pada Microsoft Excel.

d. Menghitung Gain Skor Pre-test dan Post-test

Gain antara skor pre-test dan post-tets dapat dihitung menggunakan rumus:

Setiastuti (2013: 39) e. Menghitung Gain yang Dinormalisasi

Setiastuti (2013: 39) Tabel 3.1

Interpretasi Nilai Gain yang Dinormalisasi

Nilai ‹g› Kategori

‹g› > 0,7 Tinggi

0,7 > ‹g› ≥ 0,3 Sedang

‹g› < 0,3 Rendah

Hake (Setiastuti, 2013: 40)

f. Menghitung persentase ketuntasan belajar siswa yang lulus di kelas. Gain (G) = skor post-test skor pre-test


(27)

34

Lia Yuliawati, 2014

Penerapan Model Pembelajaran (Clis) Children’s Learning In Science Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dalam Pembelajaran Ipa Materi Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menurut Depdiknas (Gumilar, 2013: 38) bahwa „kelas dikatakan sudah

tuntas secara klasikal jika telah mencapai 85% dari seluruh siswa yang

memperoleh nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)‟. Dengan berpedoman

pada pernyataan tersebut, untuk mengetahui keberhasilan pembelajaran maka dilakukan perhitungan persentase siswa yang tuntas atau telah memenuhi KKM pada mata pelajaran IPA sebesar 65. Pengolahan data untuk menghitung persentase ketuntasan belajar secara klasikal dihitung dengan menggunakan rumus:

Setiastuti (2013: 40) Keterangan :

P = persentase siswa yang lulus

ΣP = jumlah siswa yang lulus

ΣN = jumlah seluruh siswa

Kriteria tingkat keberhasilan belajar (%) menurut Aqib (dalam Gumilar, 2013: 38) sebagai berikut.

Tabel 3.2

Kriteria Tingkat Keberhasilan Belajar

Tingkat Keberhasilan (%) Kriteria

≥ 80% Sangat Tinggi

60% - 79% Tinggi

40% - 59% Sedang

20% - 39% Rendah

≤20% Sangat Rendah

P = ∑P


(28)

35

Lia Yuliawati, 2014

Penerapan Model Pembelajaran (Clis) Children’s Learning In Science Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dalam Pembelajaran Ipa Materi Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Analisis Data Kualitatif

Dalam pengolahan data kualitatif, digunakan analisis data deskriptif berdasarkan data yang telah diperoleh dari hasil observasi tentang keterlaksanaan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran CLIS. Analisis data yang dilakukan pada hasil observasi ini adalah analisis data kualitatif yang disertai dengan perhitungan persentase pencapaiannya.

a. Menghitung keterlaksanaan pembelajaran

Adapun cara untuk menghitung persentase keterlaksanaan pembelajaran menggunakan rumus:

% Keterlaksanaan Pembelajaran =∑ � � � � � � � �

∑ �ℎ � ℎ� � 100 %

(Setiastuti, 2013: 41) Kemudian untuk menginterpretasikan keterlaksanaannya dapat ditentukan berdasarkan kategori pada Tabel 3.3 di bawah ini.

Tabel 3.3

Interpretasi Keterlaksanaan Model Pembelajaran

Persentase (%) Interpretasi

80 – 100 Sangat baik

60 – 79 Baik

40 – 59 Cukup

21 – 39 Kurang

0 – 20 Sangat kurang

Syah (Setiastuti, 2013: 14)


(29)

88

Lia Yuliawati, 2014

Penerapan Model Pembelajaran (Clis) Children’s Learning In Science Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dalam Pembelajaran Ipa Materi Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian, analisis data, dan pembahasan mengenai penerapan model pembelajaran Children’s Learning In Science (CLIS) untuk meningkatkan pemhaman konsep pada materi pesawat sederhana, maka dapat dikemukakan simpulan dan saran yang terkait dengan penelitian ini.

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian secara umum dapat disimpulkan hasil penelitian bahwa pemahaman konsep siswa pada materi pesawat sederhana dalam pembelajaran IPA di kelas V SD Negeri 1 Cibogo mengalami peningkatan melalui pembelajaran model pembelajaran Children’s Learning In Science

(CLIS). Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa simpulan

yang diperoleh yaitu sebagai berikut.

1. Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran CLIS umumnya berjalan dengan lancar. Guru dalam pelaksanaan pembelajarannya menggunakan tahapan model pembelajaran CLIS yang terdiri dari lima tahap utama yang terbagi menjadi tujuh langkah kegiatan inti, yaitu 1) tahap orientasi; 2) tahap pemunculan gagasan; 3) tahap penyusunan ulang gagasan, yang terbagi tiga bagian yaitu (a) pengungkapan dan pertukaran gagasan, (b) pembukaan situasi konflik, dan (c) konstruksi gagasan baru dan evaluasi; 4) tahap penerapan gagasan; dan 5) tahap pemantapan gagasan. Di akhir pembelajaran siswa bersama guru menyimpulkan serta mereview kegiatan pembelajarn yang telah dilaksanakan. Dengan menerapkan model pembelajaran CLIS, pembelajaran dilakukan berpusat pada siswa. Sehingga siswa dapat lebih aktif di dalam kelas, seperti siswa aktif dalam mengemukakan pendapat di depan kelas dan melakukan percobaan, serta kemampuan siswa untuk bekerjasama dan berinteraksi dengan kelompoknya meningkat. Persentase aktivitas guru maupun siswa juga mengalami peningkatan pada tiap siklusnya, yaitu aktivitas guru pada siklus I sebesar


(30)

89

Lia Yuliawati, 2014

Penerapan Model Pembelajaran (Clis) Children’s Learning In Science Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dalam Pembelajaran Ipa Materi Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

87,5 %, siklus II sebesar 97,5 % dan siklus III sebesar 100 %. Sedangkan aktivitas siswa pada siklus I yaitu sebesar 87,5 %, siklus II sebesar 90 % dan siklus III sebesar 100 %.

2. Hasil tes pemahaman konsep siswa juga mengalami peningkatan pada setiap siklusnya setelah menerapkan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran CLIS. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata post test yang dilakukan setiap siklus. Pada siklus I perolehan nilai rata-rata pre-test siswa sebesar 49,29 dan post-test sebesar 68,57 dengan perolehan gain yang dinormalisasi sebesar 0,3 dengan kategori sedang. Pada siklus II perolehan nilai rata-rata pre-test siswa sebesar 55 dan post-test sebesar 73,57 dengan perolehan gain yang dinormalisasi sebesar 0,4 dengan kategori sedang. Dan pada siklus III perolehan nilai rata-rata pre-test siswa sebesar 40,71 dan post-test sebesar 77,86 dengan perolehan gain yang dinormalisasi sebesar 0,67 dengan kategori sedang. Selain itu juga, terdapat peningkatan nilai rata-rata gain yang dinormalisasi untuk setiap aspek pemahaman konsep siswa dengan kategori rendah dan sedang. Selain dari peningkatan hasil tes pemahaman konsep yang dilihat dari nilai post-test pada setiap siklusnya, juga terlihat peningkatan persentase kelulusan siswa dari nilai ketuntasan minimal (KKM) yang meningkat pada setiap siklusnya yaitu pada siklus I sebesar 64,29 %, siklus II sebesar 78,57 % dan siklus III sebesar 85,71 %.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka beberapa saran yang diberikan yaitu sebagai berikut.

1. Bagi Guru

Model pembelajaran CLIS dapat dijadikan sebagai salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan oleh guru untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pembelajaran IPA materi pesawat sederhana. Namun dalam penerapan model pembelajaran CLIS guru harus memberikan batasan waktu pada


(31)

90

Lia Yuliawati, 2014

Penerapan Model Pembelajaran (Clis) Children’s Learning In Science Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dalam Pembelajaran Ipa Materi Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

setiap tahapannya, mengingat banyaknya tahapan dalam model pembelajaran

CLIS.

2. Bagi Peneliti Lain

Untuk peneliti selanjutnya, ketika hendak menggunakan model pembelajaran CLIS sebaiknya mempersiapkan secara matang perlengkapan atau keperluan yang dibutuhkan untuk menunjang pembelajaran di kelas sebelum pembelajaran berlangsung, sehingga pembelajaran dapat terlaksana dengan optimal. Penguasaan dalam tahapan model pembelajaran CLIS juga harus diperhatikan serta alokasi waktu untuk setiap langkah dalam pembelajaran hendaknya benar-benar diperhitungkan agar setiap langkah pembelajaran dapat terlaksana dengan baik, mengingat banyaknya tahapan model pembelajaran CLIS. Selain itu pada instrument penelitian untuk soal pemahaman konsep indikator membandingkan pada siklus I yaitu nomor 7 dan indikator membandingkan pada siklus II yaitu nomor 5 setelah ditinjau kembali kurang sesuai dengan indikator soal pemahaman konsep yang dikaji dalam penelitian ini. Oleh karena itu untuk peneliti selanjutnya hendaknya tidak menggunakan soal tersebut dalam penelitiannya dan membuat soal pemahaman konsep yang sesuai dengan indikator yang mencakup aspek pemahaman konsep yang dikaji dalam penelitiannya.


(32)

91

Lia Yuliawati, 2014

Penerapan Model Pembelajaran (Clis) Children’s Learning In Science Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dalam Pembelajaran Ipa Materi Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Amien, M. (1987) Mengajarkan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dengan

Menggunakan Metode “Discovery” dan “Inquiry”. Jakarta: Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

Arikunto, S. (2010) Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Asshabag, S. M. N. (2012) Penerapan Model Pembelajaran Children’s Learning

In Science (CLIS) untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Pemahaman Konsep Hukum Newton Siswa. Tesis, Sekolah Pascasarjana,

Universitas Pendidikan Indonesia.

Badan Standar Nasional Pendidikan. (2008) Standar Kompetensi dan Kompetensi

Dasar. Jakarta: Depdiknas.

Dahar, R.W. (1996) Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga.

Departemen Pendidikan Nasional. (2003) Undang-undang Republik Indonesia

Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas

Fajri. I. H (2013) Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran

Ilmu Pengetahuan Alam Tentang Benda dan Sifat Melalui Penerapan Metode Demonstrasi: Penelitin Tindakan Kelas dilakukan di Semester I pada Kelas III Tahun Ajaran 2012-2013 di SDN Tugu 9 Kecamatan Cimanggis Kota Depok.

[Online] Tersedia di:

http://repository.upi.edu/5252/4/S_PGSD_1008665_Chapter1.pdf [Diakses 9 Maret 2014)

Gumilar, K. (2013) Penerapan Model Survey, Question, Read, Recite, Review

(SQ3R) untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Skripsi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas

Pendidikan Indonesia.


(33)

92

Lia Yuliawati, 2014

Penerapan Model Pembelajaran (Clis) Children’s Learning In Science Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dalam Pembelajaran Ipa Materi Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ismail, A. (2011) Penerapan Model Pembelajaran Children’s Learning In

Science (CLIS) Berbantuan Multimedia untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Penguasaan Konsep Siswa pada Pokok Bahasan Fluida. Tesis, Sekolah

Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia.

Kesuma, D. (2011) Perencanaan Pembelajaran (Bahan Ajar Mata Kuliah

Perencanaan Pembelajaran Sekolah Dasar). Bandung: tidak diterbitkan.

Kunandar. (2008) Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai

Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Natalia, M.M. dan Dewi, K.I. (2008) Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Tinta Mas.

Purwanto (2012) Belajar dan Pembelajaran Fisika. [Online]. Tersedia di: http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._FISIKA/195708231984031-PURWANTO/Belajar_dan_Pembelajaran_Fisika.pdf. [Diakses 25 April 2014].

Purwanto, M. N. (1985) Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: Remadja Karya.

Riani, I. (2013) Penggunaan Alat Peraga Akuarium Bilbul untuk Meningkatkan

Pemahaman Konsep Bilangan Bulat pada Mata Pelajaran Matematika Kelas IV Sekolah Dasar. Skripsi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan

Indonesia.

Samatowa, U. (2010) Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: PT Indeks.

Sanjaya, W. (2010) Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana Predana Media Group.

Setiastuti, D. (2013) Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball


(34)

93

Lia Yuliawati, 2014

Penerapan Model Pembelajaran (Clis) Children’s Learning In Science Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dalam Pembelajaran Ipa Materi Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Skripsi, Fakultas Ilmu Pendidikan,

Universitas Pendidikan Indonesia.

Sudjana, N. (2011) Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sugono, D. dkk. (2006) Kamus Bahasa Indonesia Sekolah Dasar. Edisi Kedua. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Susanto, A. (2013) Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2013) Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI PRESS.

Wijayanti, R. (2010) Penerapan Model Pembelajaran Children’s Learning In

Science (CLIS) Menggunakan Media Pembelajaran untuk Meningkatkan Pemahaman pada Mata Pelajaran TIK. Skripsi, Fakultas Pendidikan Matematika

dan Ilmu Pengetahuan, Universitas Pendidikan Indonesia.

Widodo, A. dkk. (2007) Pendidikan IPA di SD. Bandung: UPI PRESS.

Wonoraharjdo, S. (2011) Dasar-dasar Sains (Menciptakan Masyarakat Sadar


(1)

88

Lia Yuliawati, 2014

Penerapan Model Pembelajaran (Clis) Children’s Learning In Science Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dalam Pembelajaran Ipa Materi Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian, analisis data, dan pembahasan mengenai penerapan model pembelajaran Children’s Learning In Science (CLIS) untuk meningkatkan pemhaman konsep pada materi pesawat sederhana, maka dapat dikemukakan simpulan dan saran yang terkait dengan penelitian ini.

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian secara umum dapat disimpulkan hasil penelitian bahwa pemahaman konsep siswa pada materi pesawat sederhana dalam pembelajaran IPA di kelas V SD Negeri 1 Cibogo mengalami peningkatan melalui pembelajaran model pembelajaran Children’s Learning In Science

(CLIS). Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa simpulan

yang diperoleh yaitu sebagai berikut.

1. Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran CLIS umumnya berjalan dengan lancar. Guru dalam pelaksanaan pembelajarannya menggunakan tahapan model pembelajaran CLIS yang terdiri dari lima tahap utama yang terbagi menjadi tujuh langkah kegiatan inti, yaitu 1) tahap orientasi; 2) tahap pemunculan gagasan; 3) tahap penyusunan ulang gagasan, yang terbagi tiga bagian yaitu (a) pengungkapan dan pertukaran gagasan, (b) pembukaan situasi konflik, dan (c) konstruksi gagasan baru dan evaluasi; 4) tahap penerapan gagasan; dan 5) tahap pemantapan gagasan. Di akhir pembelajaran siswa bersama guru menyimpulkan serta mereview kegiatan pembelajarn yang telah dilaksanakan. Dengan menerapkan model pembelajaran CLIS, pembelajaran dilakukan berpusat pada siswa. Sehingga siswa dapat lebih aktif di dalam kelas, seperti siswa aktif dalam mengemukakan pendapat di depan kelas dan melakukan percobaan, serta kemampuan siswa untuk bekerjasama dan berinteraksi dengan kelompoknya meningkat. Persentase aktivitas guru maupun siswa juga mengalami peningkatan pada tiap siklusnya, yaitu aktivitas guru pada siklus I sebesar


(2)

Lia Yuliawati, 2014

Penerapan Model Pembelajaran (Clis) Children’s Learning In Science Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dalam Pembelajaran Ipa Materi Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

87,5 %, siklus II sebesar 97,5 % dan siklus III sebesar 100 %. Sedangkan aktivitas siswa pada siklus I yaitu sebesar 87,5 %, siklus II sebesar 90 % dan siklus III sebesar 100 %.

2. Hasil tes pemahaman konsep siswa juga mengalami peningkatan pada setiap siklusnya setelah menerapkan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran CLIS. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata post test yang dilakukan setiap siklus. Pada siklus I perolehan nilai rata-rata pre-test siswa sebesar 49,29 dan post-test sebesar 68,57 dengan perolehan gain yang dinormalisasi sebesar 0,3 dengan kategori sedang. Pada siklus II perolehan nilai rata-rata pre-test siswa sebesar 55 dan post-test sebesar 73,57 dengan perolehan gain yang dinormalisasi sebesar 0,4 dengan kategori sedang. Dan pada siklus III perolehan nilai rata-rata pre-test siswa sebesar 40,71 dan post-test sebesar 77,86 dengan perolehan gain yang dinormalisasi sebesar 0,67 dengan kategori sedang. Selain itu juga, terdapat peningkatan nilai rata-rata gain yang dinormalisasi untuk setiap aspek pemahaman konsep siswa dengan kategori rendah dan sedang. Selain dari peningkatan hasil tes pemahaman konsep yang dilihat dari nilai post-test pada setiap siklusnya, juga terlihat peningkatan persentase kelulusan siswa dari nilai ketuntasan minimal (KKM) yang meningkat pada setiap siklusnya yaitu pada siklus I sebesar 64,29 %, siklus II sebesar 78,57 % dan siklus III sebesar 85,71 %.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka beberapa saran yang diberikan yaitu sebagai berikut.

1. Bagi Guru

Model pembelajaran CLIS dapat dijadikan sebagai salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan oleh guru untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pembelajaran IPA materi pesawat sederhana. Namun dalam penerapan model pembelajaran CLIS guru harus memberikan batasan waktu pada


(3)

90

Lia Yuliawati, 2014

Penerapan Model Pembelajaran (Clis) Children’s Learning In Science Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dalam Pembelajaran Ipa Materi Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

setiap tahapannya, mengingat banyaknya tahapan dalam model pembelajaran

CLIS.

2. Bagi Peneliti Lain

Untuk peneliti selanjutnya, ketika hendak menggunakan model pembelajaran CLIS sebaiknya mempersiapkan secara matang perlengkapan atau keperluan yang dibutuhkan untuk menunjang pembelajaran di kelas sebelum pembelajaran berlangsung, sehingga pembelajaran dapat terlaksana dengan optimal. Penguasaan dalam tahapan model pembelajaran CLIS juga harus diperhatikan serta alokasi waktu untuk setiap langkah dalam pembelajaran hendaknya benar-benar diperhitungkan agar setiap langkah pembelajaran dapat terlaksana dengan baik, mengingat banyaknya tahapan model pembelajaran CLIS. Selain itu pada instrument penelitian untuk soal pemahaman konsep indikator membandingkan pada siklus I yaitu nomor 7 dan indikator membandingkan pada siklus II yaitu nomor 5 setelah ditinjau kembali kurang sesuai dengan indikator soal pemahaman konsep yang dikaji dalam penelitian ini. Oleh karena itu untuk peneliti selanjutnya hendaknya tidak menggunakan soal tersebut dalam penelitiannya dan membuat soal pemahaman konsep yang sesuai dengan indikator yang mencakup aspek pemahaman konsep yang dikaji dalam penelitiannya.


(4)

91

Lia Yuliawati, 2014

Penerapan Model Pembelajaran (Clis) Children’s Learning In Science Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dalam Pembelajaran Ipa Materi Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Amien, M. (1987) Mengajarkan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dengan

Menggunakan Metode “Discovery” dan “Inquiry”. Jakarta: Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

Arikunto, S. (2010) Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Asshabag, S. M. N. (2012) Penerapan Model Pembelajaran Children’s Learning

In Science (CLIS) untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Pemahaman Konsep Hukum Newton Siswa. Tesis, Sekolah Pascasarjana,

Universitas Pendidikan Indonesia.

Badan Standar Nasional Pendidikan. (2008) Standar Kompetensi dan Kompetensi

Dasar. Jakarta: Depdiknas.

Dahar, R.W. (1996) Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga.

Departemen Pendidikan Nasional. (2003) Undang-undang Republik Indonesia

Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas

Fajri. I. H (2013) Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran

Ilmu Pengetahuan Alam Tentang Benda dan Sifat Melalui Penerapan Metode Demonstrasi: Penelitin Tindakan Kelas dilakukan di Semester I pada Kelas III Tahun Ajaran 2012-2013 di SDN Tugu 9 Kecamatan Cimanggis Kota Depok.

[Online] Tersedia di:

http://repository.upi.edu/5252/4/S_PGSD_1008665_Chapter1.pdf [Diakses 9 Maret 2014)

Gumilar, K. (2013) Penerapan Model Survey, Question, Read, Recite, Review

(SQ3R) untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Skripsi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas

Pendidikan Indonesia.


(5)

92

Lia Yuliawati, 2014

Penerapan Model Pembelajaran (Clis) Children’s Learning In Science Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dalam Pembelajaran Ipa Materi Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ismail, A. (2011) Penerapan Model Pembelajaran Children’s Learning In

Science (CLIS) Berbantuan Multimedia untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Penguasaan Konsep Siswa pada Pokok Bahasan Fluida. Tesis, Sekolah

Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia.

Kesuma, D. (2011) Perencanaan Pembelajaran (Bahan Ajar Mata Kuliah

Perencanaan Pembelajaran Sekolah Dasar). Bandung: tidak diterbitkan.

Kunandar. (2008) Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai

Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Natalia, M.M. dan Dewi, K.I. (2008) Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Tinta Mas.

Purwanto (2012) Belajar dan Pembelajaran Fisika. [Online]. Tersedia di: http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._FISIKA/195708231984031-PURWANTO/Belajar_dan_Pembelajaran_Fisika.pdf. [Diakses 25 April 2014].

Purwanto, M. N. (1985) Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: Remadja Karya.

Riani, I. (2013) Penggunaan Alat Peraga Akuarium Bilbul untuk Meningkatkan

Pemahaman Konsep Bilangan Bulat pada Mata Pelajaran Matematika Kelas IV Sekolah Dasar. Skripsi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan

Indonesia.

Samatowa, U. (2010) Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: PT Indeks.

Sanjaya, W. (2010) Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana Predana Media Group.

Setiastuti, D. (2013) Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball


(6)

Lia Yuliawati, 2014

Penerapan Model Pembelajaran (Clis) Children’s Learning In Science Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dalam Pembelajaran Ipa Materi Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Skripsi, Fakultas Ilmu Pendidikan,

Universitas Pendidikan Indonesia.

Sudjana, N. (2011) Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sugono, D. dkk. (2006) Kamus Bahasa Indonesia Sekolah Dasar. Edisi Kedua. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Susanto, A. (2013) Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2013) Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI PRESS.

Wijayanti, R. (2010) Penerapan Model Pembelajaran Children’s Learning In

Science (CLIS) Menggunakan Media Pembelajaran untuk Meningkatkan Pemahaman pada Mata Pelajaran TIK. Skripsi, Fakultas Pendidikan Matematika

dan Ilmu Pengetahuan, Universitas Pendidikan Indonesia.

Widodo, A. dkk. (2007) Pendidikan IPA di SD. Bandung: UPI PRESS.

Wonoraharjdo, S. (2011) Dasar-dasar Sains (Menciptakan Masyarakat Sadar