PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS) DALAM PEMBELAJARAN IPA TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SEKOLAH DASAR.
Wawan Eka Setiawan, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS) DALAM PEMBELAJARAN IPA TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS)
DALAM PEMBELAJARAN IPA TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES
SAINS SISWA SEKOLAH DASAR
TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Oleh
Wawan Eka Setiawan 1201231
(2)
Wawan Eka Setiawan, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS) DALAM PEMBELAJARAN IPA TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2015
Pengaruh Penerapan Model Children Learning In Science (CLIS) dalam Pembelajaran IPA Terhadap Peningkatan Pemahaman Konsep dan
Keterampilan Proses Sains Siswa Sekolah Dasar
Oleh
WAWAN EKA SETIAWAN 1201231
Disetujui dan Disahkan Oleh Pembimbing
Pembimbing I,
Dr. ANDI SUHANDI, M. Si. NIP. 196908171994031003
Pembimbing II,
Dr. MIMIN NURJHANI K. M.Pd NIP. 196509291991012001
(3)
Wawan Eka Setiawan, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS) DALAM PEMBELAJARAN IPA TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Diketahui Oleh
Ketua Prodi Pendidikan Dasar,
Dr. Hj. ERNAWULAN SYAODIH, M.Pd. NIP. 196510011998022001
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul “Pengaruh Penerapan Model Children Learning In Science (CLIS) dalam Pembelajaran IPA Terhadap Peningkatan Pemahaman Konsep dan Keterampilan Proses Sains Siswa Sekolah Dasar” ini beserta isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya.
Bandung, Mei 2015 Yang membuat pernyataan,
(4)
Wawan Eka Setiawan, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS) DALAM PEMBELAJARAN IPA TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SEKOLAH DASAR
(5)
Wawan Eka Setiawan, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS) DALAM PEMBELAJARAN IPA TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENGARUH PENERAPAN MODEL CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS) DALAM PEMBELAJARAN IPA TERHADAP PENINGKATAN
PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SEKOLAH DASAR
WAWAN EKA SETIAWAN (1201231) ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan di kelas IV salah satu Sekolah Dasar Negeri yang berada di Kecamatan Cibugel Kabupaten Sumedang, dengan jumlah subjek penelitian 40 siswa. Penelitian ini dilakukan untuk mendapat gambaran tentang pengaruh penerapan model pembelajaran Children Learning In Science (CLIS) terhadap peningkatan pemahaman konsep perubahan lingkungan fisik daratan dan keterampilan proses sains pada siswa SD kelas IV. Metode penelitian yang digunakan adalah pre-eksperimental dengan desain penelitian One-group pretest-postest design. Untuk mengukur pemahaman konsep siswa sebelum dan sesudah penerapan model CLIS digunakan tes pemahaman konsep dengan jumlah soal sebanyak 15 soal pilihan ganda, sedangkan untuk mengukur keterampilan proses sains siswa digunakan tes keterampilan proses sains dengan jumlah soal sebanyak 15 soal pilihan ganda. Hasil penelitian menunjukan: (1) penerapan model pembelajaran CLIS memberikan pengaruh yang kuat terhadap peningkatan pemahaman konsep, hal ini ditunjukan oleh nilai effect size sebesar 2,60. (2) terjadi peningkatan pemahaman konsep dalam kategori sedang sebagai efek dari penggunaan model CLIS yang ditunjukan oleh rerata N-gain sebesar 0,60. (3) penerapan model pembelajaran CLIS memberikan pengaruh yang kuat terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa, hal ini ditunjukan oleh nilai effect size sebesar 2,78. (4) terjadi peningkatan keterampilan proses sains siswa dalam kategori sedang sebagai efek dari penggunaan model pembelajaran CLIS yang ditunjukan oleh rerata N-gain sebesar 0,61. Penulis merekomendasikan beberapa hal yang penting dalam pelaksanaan model CLIS diantaranya adalah manajemen waktu pelaksanaan model pembelajaran CLIS dengan cara memperketat alokasi waktu tiap tahapan model CLIS, manajemen kelas dengan mengkondisikan siswa, mengkondisikan penggunaan media, memperjelas lembar kerja siswa, dan menyesuaikan soal pemahaman konsep dan keterampilan proses sains siswa supaya mudah dipahami siswa, sehingga model CLIS dapat dijadikan alternatif pembelajaran di Sekolah Dasar.
(6)
Wawan Eka Setiawan, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS) DALAM PEMBELAJARAN IPA TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENGARUH PENERAPAN MODEL CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS) DALAM PEMBELAJARAN IPA TERHADAP PENINGKATAN
PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SEKOLAH DASAR
WAWAN EKA SETIAWAN (1201231) ABSTRACT
This research was conducted in the IV grade in Primary School located in District Cibugel Sumedang Regency, by the number of research subjects 40 students. This study was conducted to get an idea of the effect of the application of learning models Children Learning In Science (CLIS) to increase understanding of the concept of change in the physical environment mainland and science process skills in IV grade elementary students. The method used is pre-eksperimental research design One-group pretest-postest design. To measure the students' understanding of concepts before and after implementation of CLIS models used to test understanding of concepts about the amount of 15 multiple choice questions, whereas to measure students' science process skills to use science process skills test with a number of problems as much as 15 multiple choice questions. The results showed: (1) application learning models of CLIS provide a strong influence on an increased understanding of the concept, this is indicated by the value of the effect size of 2,60. (2) increased understanding of the concept in the medium category as the effects of the use of models CLIS shown by the average of the N-gain of 0,60. (3) CLIS application of learning models provide a strong influence on the improvement of students' science process skills, this is indicated by the value of the effect size of 2.78. (4) increased students' science process skills in the medium category as the effects of the use of the learning model CLIS shown by the average of the N-gain of 0.61. The author recommends some of the essentials in the implementation of CLIS models include time management implementation CLIS learning model in a way to tighten the allocation of time for each stage of the model CLIS, classroom management by conditioning students, conditioning the use of media, clarify the student worksheets, and adjust the matter of understanding of the concept and science process skills of students so easy to understand students, CLIS so that the model can be used as an alternative learning in primary school.
(7)
Wawan Eka Setiawan, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS) DALAM PEMBELAJARAN IPA TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
Halaman
PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
ABSTRAC ... iii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iv
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 5
C. Tujuan Penelitian ... 6
D. Manfaat Penelitian ... 6
E. Batasan Masalah... 6
F. Struktur Organisasi Tesis ... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9
A. Model Pembelajaran Children Learning In Science (CLIS) ... 9
1. Definisi Model Pembelajaran CLIS ... 9
2. Tahap-Tahap Model Pembelajaran CLIS ... 9
3. Kelebihan Model Pembelajaran CLIS ... 12
4. Kelemahan Model Pembelajaran ... 13
B. Pemahaman Konsep ... 13
1. Definisi Pemahaman ... 13
(8)
Wawan Eka Setiawan, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS) DALAM PEMBELAJARAN IPA TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Penilaian Pemahaman Konsep... 16
4. Hubungan Model Pembelajaran Children Learning In Science (CLIS) dengan Pemahaman Konsep... 17
C. Keterampilan Proses Sains ... 18
1. Definisi Keterampilan Proses Sains ... 18
2. Jenis-jenis Keterampilan Proses Sains ... 19
3. Pengembangan Keterampilan Proses Sains di SD ... 21
4. Hubungan Model Pembelajaran Children Learning In Science (CLIS) dengan Keterampilan Proses Sains ... 22
5. Penilaian Keterampilan Proses Sains ... 24
D. Tinjauan Materi Perubahan Fisik Daratan ... 24
1. Faktor Penyebab Perubahan Lingkungan Fisik Daratan ... 25
2. Pencegahan Perubahan fisik Daratan yang Disebabkan oleh Hujan dan Angin ... 26
E. Media Pembelajaran yang Digunakan dalam Proses Pembelajaran ... 27
BAB III METODE PENELITIAN ... 29
A. Metode dan Desain Penelitian ... 29
B. Subjek Penelitian ... 30
C. Prosedur Penelitian ... 30
D. Instrumen Penelitian ... 32
E. Analisis Data Hasil Uji Coba Instrumen ... 39
F. Teknik Pengumpulan Data ... 46
G. Teknik Analisis Data Hasil Penelitian ... 46
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 49
A. Pengaruh Model Children Learning In Science (CLIS) Terhadap Peningkatan Pemahaman Konsep ... 49
(9)
Wawan Eka Setiawan, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS) DALAM PEMBELAJARAN IPA TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Peningkatan Pemahaman Konsep Dengan Menggunakan Model
Pembelajaran Children Learning In Science (CLIS) ... 50
C. Pengaruh Model Children Learning In Science (CLIS) Terhadap Peningkatan Keterampilan Proses Sains ... 53
D. Peningkatan Keterampilan Proses Sains dengan Menggunakan Model Pembelajaran Children Learning In Science (CLIS) ... 54
E. Pembahasan ... 56
1. Model Pembelajaran Children Learning In Science (CLIS) dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa ... 56
2. Model Pembelajaran Children Learning In Science (CLIS) dalam Meningkatkan Keterampilan Proses Sains ... 62
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 68
A. Simpulan ... 68
B. Implikasi ... 68
C. Rekomendasi ... 69
DAFTAR PUSTAKA ... 70
LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 74
(10)
Wawan Eka Setiawan, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS) DALAM PEMBELAJARAN IPA TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Jenis Keterampilan Proses Sains yang Harus Dikuasai Siswa
Sekolah Dasar ... 21 3.1 Kisi-Kisi Soal Tes Pemahaman Konsep ... 33 3.2 Kisi-kisi Soal Tes Keterampilan Proses Sains ... 35 3.3 Aspek yang Diamati Pada Lembar Observasi Keterlaksanaan
Pembelajaran Children Learning In Science (CLIS) pertemuan I . 37 3.4 Aspek yang Diamati Pada Lembar Observasi Keterlaksanaan
Pembelajaran Children Learning In Science (CLIS)
pertemuan II ... 38 3.5 Pedoman untuk Menginterpretasi Indeks Diskriminasi Soal ... 40 3.6 Rekapitulasi Hasil Analisis Daya Pembeda Soal Tes Pemahaman
Konsep ... 41 3.7 Rekapitulasi Hasil Analisis Daya Pembeda Soal Tes Keterampilan
Proses Sains ... 42 3.8 Pedoman untuk Menginterpretasi Indeks Kesukaran Soal ... 43 3.9 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal Tes Pemahaman Konsep .. 43 3.10 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal Tes Keterampilan Proses
Sains ... 45 3.11 Klasifikasi Effect Size ... 47
(11)
Wawan Eka Setiawan, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS) DALAM PEMBELAJARAN IPA TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.12 Pedoman untuk Menginterpretasi Nilai N-gain ... 47
3.13 Kriteria Keterlaksanaan Model Pembelajaran CLIS... 48
4.1 Perhitungan Effect Size Pemahaman Konsep ... 50
4.2 Peningkatan (N-Gain) Pemahaman Konsep ... 51
4.3 Peningkatan (N-gain) Tiap Aspek Pemahaman Konsep ... 52
4.4 Perhitungan Effect Size Keterampilan Proses Sains ... 53
4.5 Peningkatan (N-gain) Keterampilan Proses Sains ... 54
4.6 Peningkatan (N-gain) Tiap Aspek Keterampilan Proses Sains ... 55
DAFTAR GAMBAR Gambar Halaman 2.1 Tahap-Tahap Model Pembelajaran Children Learning In Science (CLIS) ... 10
2.2 Hubungan Pemahaman Konsep dengan Model Pembelajaran Children learning In Science (CLIS) ... 17
2.3 Hubungan Keterampilan Proses Sains dengan Menggunakan Model Pembelajaran Children learning In Science (CLIS) ... 23
(12)
Wawan Eka Setiawan, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS) DALAM PEMBELAJARAN IPA TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1. Kisi-Kisi Soal Pemahaman Konsep ... 74
2. Kisi-Kisi Soal Keterampilan Proses Sains ... 91
3. Soal Pemahaman Konsep Dan Keterampilan Proses Sains ... 111
4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan LKS Pertemuan ke I ... 128
5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan LKS Pertemuan ke II ... 142
6. Data Skor Pretest Pemahaman Konsep ... 154
7. Data Skor Posttest Pemahaman Konsep ... 156
8. Skor N-Gain Pemahaman Konsep ... 158
9. Data Skor Pretest Keterampilan Proses Sains ... 160
10. Data Skor Postest Keterampilan Proses Sains ... 162
11. Skor N-Gain Keterampilan Proses Sains ... 164
12. Format Observasi Keterlaksanaan Model Pembelajaran CLIS Pertemuan I ... 166
13. Format Observasi Keterlaksanaan Model Pembelajaran CLIS Perteman II... 169
(13)
Wawan Eka Setiawan, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS) DALAM PEMBELAJARAN IPA TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
15. Hasil Analisis Anates Instrumen Keterampilan Proses Sains... 178
16. Bukti Fisik Pelaksanaan Penelitian ... 183
17. SK Perpanjangan Pembimbing Penulisan Tesis ... 235
18. Surat Pengajuan Permohonan Judgement ... 237
(14)
1
Wawan Eka Setiawan, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS) DALAM PEMBELAJARAN IPA TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu yang mempelajari tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam. IPA membahas tentang gejala-gejala alam yang disusun secara sistematis yang didasarkan pada hasil percobaan dan pengamatan yang dilakukan oleh manusia. Widodo (2008:24) menyatakan Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) atau Sains “merupakan cabang ilmu yang fokus
pengkajiannya adalah alam dan proses-proses yang ada didalamnya”.
Manusia harus mengetahui lingkungan tempat mereka hidup agar manusia mampu memanfaatkan lingkungan dengan bijak, mampu menghargai lingkungan, menjaga lingkungan, dan mampu mengetahui gejala-gejala kerusakan lingkungan yang dapat menyebabkan bencana. Pembelajaran IPA harus menjadi pembelajaran yang mampu membekali siswa dimasa yang akan datang agar selalu menjaga hubungan antara manusia dengan lingkungan beserta segala sesuatu yang ada di alam ini. Sehingga materi perubahan fisik daratan sangat penting dipelajari oleh siswa agar lebih bijak dalam memperlakukan alam ini. Namun, pada kenyataan dilapangan materi perubahan fisik daratan ini dianggap sulit dilaksanakan dengan percobaan dan pengamatan dikarenakan kejadian ini terjadi pada musim tertentu.
Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara tidak terstruktur terhadap salah seorang guru IPA di dua Sekolah Dasar di Kecamatan Cibugel Kabupaten Sumedang menunjukan bahwa 1) Proses pembelajaran IPA di sekolah tersebut siswa hanya mendengarkan penjelasan guru selama pembelajaran, dimana peran guru lebih dominan, 2) Aktivitas keterlibatan siswa dalam pembelajaran masih kurang, 3) Media pembelajaran terbatas, tidak memanfaatkan sumber belajar yang tersedia, 4) Siswa beranggapan bahwa pembelajaran IPA merupakan pembelajaran yang mengharuskan siswa menghapal dan tidak berkaitan dengan kehidupan sehari-hari, 5) Guru merasa kesulitan menanamkan konsep-konsep
(15)
2
Wawan Eka Setiawan, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS) DALAM PEMBELAJARAN IPA TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
IPA. Hal ini diperkuat dengan rerata skor mata pelajaran IPA dalam laporan akhir siswa pada dua sekolah dasar yang peneliti observasi hanya memperoleh skor rerata 65,37 dan 66,00. Sedangkan Sharp (Barlia, 2006: 10) menyatakan bahwa
“tidak akan pernah ada suatu sekolah yang terlalu sempit, miskin, kekurangan
alat-alat atau bahan untuk bisa memulai suatu kegiatan belajar mengajar, proses pembelajaran dan eksplorasi dapat dilakukan di luar gedung sekolah”.
Untuk mencapai tujuan pembelajaran IPA diperlukan model pembelajaran yang mampu mengembangkan tujuan tersebut. Namun pada kenyataannya pembelajaran IPA di Sekolah Dasar hanya proses mengingat dan menghapal konsep-konsep IPA saja, tidak memunculkan pengalaman belajar yang dapat merangsang keterampilan-keterampilan yang harus dikembangkan oleh IPA. Dengan demikian belajar IPA di sekolah tidak bisa hanya dengan ceramah dan memberikan contoh kepada siswa saja melainkan, pembelajaran IPA harus menekankan kaidah-kaidah pembelajaran IPA sesuai dengan keperluan. Pembelajaran IPA harus mengaitkan konsep dengan lingkungan sekitar siswa dan masalah yang terdapat di lingkungan siswa. Sehingga tujuan pembelajaran IPA berdasarkan kurikulum KTSP belum tercapai.
Selain itu, pembelajaran IPA di sekolah dasar harus mampu melibatkan siswa secara aktif sehingga siswa bisa mengalami sendiri setiap proses pembelajaran, dengan demikian siswa akan mampu mengingat setiap materi yang disampaikan, selain itu siswa diharapkan mampu menghubungkan pengetahuan yang mereka miliki dengan pengetahuan baru yang mereka pelajari. Melihat pernyataan Samatowa (2006: 1) yang mengatakan bahwa:
Khusus IPA untuk SD hendaknya membuka kesempatan untuk memupuk rasa ingin tahu anak didik secara ilmiah. Hal ini akan membantu mereka mengambangkan bertanya dan mencari jawaban atas fenomena alam berdasarkan bukti serta mengembangkan cara berfikir sainstifik (ilmiah). Fokus program pembelajaran IPA di SD hendaknya ditujukan untuk memupuk minat dan pengembangan anak terhadap dunia mereka di mana mereka hidup.
(16)
3
Wawan Eka Setiawan, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS) DALAM PEMBELAJARAN IPA TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pembelajaran IPA di SD bukan hanya penyampaian materi atau konsep IPA, namun terdapat banyak aspek yang harus dikembangkan dalam pembelajaran sains di SD, Widodo dan Firman (2008:41) menyatakan berberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembelajaran sains di sekolah dasar yaitu diantaranya: 1) Pengembangan rasa ingin tahu, 2) Pengembangan keterampilan proses sains, 3) Penumbuhan kesadaran lingkungan, 4) Pengembangan kecakapan hidup, 5) Pembelajaran yang hands on dan minds on, dan 6) Pengembangan kreativitas.
Keterampilan-keterampilan tersebut menjadi keterampilan yang harus dicapai dalam pembelajaran IPA di SD. Pembelajaran IPA dipengaruhi oleh keterampilan proses sains karena keterampilan proses sains ini merupakan
keterampilan utama yang harus dikembangkan dalam pembelajaran IPA. Asy’ari (2006:12) menyatakan bahwa keterampilan proses sains “merupakan cara kerja,
cara berpikir, dan cara memecahkan suatu masalah, sehingga meliputi kegiatan mengumpulkan data, menghubungkan fakta satu dengan yang lain,
mengimplementasikan data dan menarik kesimpulan”. Karena keterampilan
proses ini dapat melatih siswa untuk mengikuti langkah-langkah kerja para ilmuwan, dalam hal ini proses pembelajaran yang sangat ditekankan. Dengan demikian keterampilan proses sains ini perlu dilatihkan atau dikembangkan dalam pembelajaran sains di SD, karena usia SD merupakan usia yang tepat untuk memberi pondasi atau dasar pembelajaran sains. Begitu juga dengan peningkatan pemahaman konsep siswa yang tidak datang dengan sendirinya dalam diri setiap individu siswa melainkan harus melalui pembelajaran yang bisa melatih atau mengembangkan pemahaman konsep siswa.
Berdasarkan permasalahan di atas maka diperlukan suatu solusi pembelajaran yang tepat yang dapat melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran IPA. Salah satu pembelajaran yang dipandang mampu meningkatkan hasil belajar IPA siswa adalah model pembelajaran Children Learning In Science (CLIS). Dimana model pembelajaran CLIS memiliki karakteristik sebagai berikut: (a) dilandasi oleh pandangan konstruktivisme, (b)
(17)
4
Wawan Eka Setiawan, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS) DALAM PEMBELAJARAN IPA TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pembelajaran berpusat pada siswa dimana siswa sendiri yang aktif secara mental membangun pengetahuannya sendiri, (c) siswa membangun aktivitas hands on dan minds on dengan diberi kesempatan untuk melakukan kegitan dan melatih berpikirnya, (d) serta siswa menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar agar siswa lebih mencintai lingkungannya. Model pembelajaran CLIS dikembangkan oleh Driver (Samatowa, 2006:70) disebut juga sebagai general structure of a constructivist teaching sequence. Model pembelajaran CLIS memiliki tahap-tahap yang mampu memberikan pengalaman belajar secara langsung, karena dalam pelaksanaannya sangat memperhatikan perubahan konsepsi siswa, terdapat kegiatan pengamatan dan percobaan, terdapat kegiatan diskusi untuk memperkuat perubahan konsepsi siswa dan penguatan konsepsi yang telah dimiliki siswa. Kenyataan di lapangan model pembelajaran CLIS dirasakan asing bagi guru, setidaknya di sekolah yang dijadikan objek penelitian atau observasi, guru disekolah tersebut menyatakan asing terhadap model pembelajaran CLIS.
Tujuan pembelajaran IPA SD dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan menurut Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) (Pusat Kurikulum, 2006: 17) yaitu:
(1). Memahami konsep-konsep IPA, (2) memiliki keterampilan proses, (3) mempunyai minat mempelajari alam sekitar, (4) bersikap ilmiah, (5) mampu menerapkan konsep-konsep IPA untuk menjelaskan gejala-gejala alam dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, (6) mencintai alam sekitar, serta (7) menyadari kebesaran dan keagungan Tuhan.
Penelitian tentang model pembelajaran CLIS telah dilakukan oleh beberapa peneliti diantaranya, Darmawati, Tegeh dan Suarni (2011) menunjukan bahwa penerapan model pembelajaran Children Learning In Science (CLIS) dapat meningkatkan pemahaman konsep IPA dan membangun sikap ilmiah siswa. Hasil penelitian yang dilakukan Aktris Widiyarti, Widayanti, Winarti (2011)
menunjukan bahwa penerapan model pembelajaran Chidren Learning In Science (CLIS) dapat meningkatkan kreatifitas dan prestasi siswa dalam pembelajaran IPA. Selain itu hasil penelitian yang dilakukan Nurseha, Werdhiana, dan Darsikin,
(18)
5
Wawan Eka Setiawan, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS) DALAM PEMBELAJARAN IPA TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(2009) menunjukan bahwa penerapan model pembelajaran Children Learning In Science (CLIS) dapat meningkatkan keterampilan proses sains siswa dan meningkatkan pemahaman konsep siswa tentang getaran dan gelombang pada kelas VIII SMP Negeri 5 Narawola. Berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu maka peneliti bermaksud menerapkan model pembelajaran Children Learning In Science (CLIS) dalam materi perubahan lingkungan fisik daratan.
Berdasarkan uraian beberapa penelitian yang telah dijabarkan di atas, dapat dilihat bahwa model pembelajaran CLIS mampu meningkatkan pemahaman konsep, membangun sikap ilmiah siswa, dapat meningkatkan kreatifitas dan prestasi siswa dalam pembelajaran IPA, dapat meningkatkan keterampilan proses sains siswa dan meningkatkan pemahaman konsep siswa tentang getaran dan gelombang. Secara umum penelitian-penelitian tersebut menunjukkan dampak positif dari penggunaan model pembelajaran CLIS. Maka dari itu peneliti merancang penelitian untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran CLIS pada siswa SD guna mengetahui peningkatan pemahaman konsep siswa tentang perubahan lingkungan fisik daratan dan keterampilan proses sains siswa. Adapun judul penelitian yang digunakan adalah Pengaruh penerapan Model Children Learning In Science (CLIS) Dalam Pembelajaran IPA Terhadap Peningkatan Pemahaman Konsep Dan Keterampilan Proses Sains Siswa Sekolah Dasar.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka masalah dalam penelitian ini dirumuskan dalam bentuk pertanyaan berikut: apakah penerapan model pembelajaran Children Learning In Science (CLIS) berpengaruh terhadap peningkatan pemaham konsep dan keterampilan proses sains?
Masalah tersebut dapat dijabarkan menjadi sejumlah pertanyaan penelitian sebagai berikut:
(19)
6
Wawan Eka Setiawan, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS) DALAM PEMBELAJARAN IPA TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Bagaimana pengaruh penerapan model pembelajaran Children Learning In Science (CLIS) terhadap peningkatan pemahaman konsep perubahan lingkungan fisik daratan pada siswa SD kelas IV?
2. Bagaimana peningkatan pemahaman konsep perubahan lingkungan fisik daratan siswa SD kelas IV sebagai efek dari penerapan model Children Learning In Science (CLIS) dalam pembelajaran IPA di Sekolah Dasar? 3. Bagaimana pengaruh penerapan model pembelajaran Children Learning In
Science (CLIS) terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa?
4. Bagaimana peningkatan keterampilan proses sains siswa sebagai efek dari penerapan model Children Learning In Science (CLIS) dalam pembelajaran IPA di Sekolah Dasar?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mendapatkan gambaran tentang pengaruh penerapan model pembelajaran Children Learning In Science (CLIS) terhadap peningkatan pemahaman konsep sains siswa tentang perubahan lingkungan fisik daratan pada siswa SD kelas IV.
2. Mendapatkan gambaran tentang peningkatan pemahaman konsep tentang perubahan lingkungan fisik daratan pada siswa SD kelas IV sebagai efek dari penerapan model pembelajaran Children Learning In Science (CLIS) dalam pembelajaran IPA di Sekolah Dasar.
3. Mendapatkan gambaran tentang pengaruh penerapan model pembelajaran Children Learning In Science (CLIS) terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa tentang perubahan lingkungan fisik daratan pada siswa SD kelas IV.
4. Mendapat gambaran tentang peningkatan keterampilan proses sains siswa sebagai efek dari penerapan model pembelajaran Children Learning In Science (CLIS) dalam pembelajaran IPA di Sekolah Dasar.
(20)
7
Wawan Eka Setiawan, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS) DALAM PEMBELAJARAN IPA TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bukti empiris tentang potensi model pembelajaran CLIS dalam meningkatkan pemahaman konsep siswa dan keterampilan proses sains siswa, yang nantinya dapat memperkaya hasil-hasil penelitian dalam bidang kajian sejenis, dan dapat digunakan oleh berbagai pihak yang terkait atau yang berkepentingan dengan hasil penelitian ini seperti: guru, praktisi pendidikan, mahasiswa calon guru, dan lain-lain. Berikut manfaat praktis dari penelitian ini.
E. Batasan Masalah
Untuk memperjelas permasalahan dalam penelitian ini, maka ruang lingkup penelitian ini dibatasi sebagai berikut:
1. Pemahaman konsep, yang dikembangkan dalam penelitian ini hanya empat aspek kognitif yaitu aspek menjelaskan, aspek mencontohkan, aspek membandingkan dan aspek menarik inferensi.
2. Keterampilan proses sains yang dikembangkan dalam penelitian ini hanya empat keterampilan proses sains di antaranya yaitu keterampilan mengamati, keterampilan mengklasifikasi, keterampilan memprediksi dan keterampilan mengkomunikasikan.
3. Materi perubahan lingkungan dan pengaruhnya terhadap lingkungan sesuai dengan standar konpetensi nomor 10 yang dibahas dalam penelitian ini adalah memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan, dengan kompetensi dasar nomor 10.1 Mendeskripsikan berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik (angin, hujan, cahaya matahari, dan gelombang air laut). 10.2 Menjelaskan pengaruh perubahan lingkungan fisik terhadap daratan (erosi, abrasi, banjir, dan longsor). 10.3 Mendeskripsikan cara pencegahan kerusakan lingkungan (erosi, abrasi, banjir, dan longsor). Adapun konsep yang dipelajari dalam penelitian ini adalah konsep hujan dan angin sebagai faktor perubahan fisik daratan, bencana-bencana yang disebabkan
(21)
8
Wawan Eka Setiawan, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS) DALAM PEMBELAJARAN IPA TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
oleh hujan dan angin, cara-cara pencegahan terjadinya kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh hujan, dan cara-cara meminimalkan kerusakan lingkungan dan korban jiwa yang disebabkan oleh angin.
F. Struktur Organisasi Tesis
Laporan penelitian pada penelitian ini terdiri dari lima Bab yaitu Bab I Pendahuluan, Bab II Kajian Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Temuan dan Pebahasan, Bab V Simpulan, Implikasi dan Rekomendasi. Bab I berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi tesis. Bab II berisi kajian tentang model pembelajaran CLIS yang mencakup definisi model pembelajaran CLIS, tahap-tahap model pembelajaran CLIS, kelebihan model pembelajaran CLIS, kelemahan model pembelajaran CLIS. Kajian tentang pemahaman konsep yang didalamnya mencakup definisi pemahaman konsep, jenis-jenis proses kognitif dalam kategori memahami, penilaian pemahaman konsep dan hubungan model pembelajaran CLIS dengan aspek pemahaman konsep. Kajian keterampilan proses sains yang didalamnya mencakup definisi keterampilan proses sains, jenis-jenis keterampilan proses sains, pengembangan keterampilan proses sains di SD, hubungan model pembelajaran CLIS dengan keterampilan proses sains dan penilaian keterampilan proses sains. Kajian materi perubahan fisik daratan yang mencakup faktor penyebab perubahan lingkungan fisik daratan, pencegahan perubahan fisik daratan. Kajian media pembelajaran yang digunakan. Bab III meliputi metode dan desain penelitian, subjek penelitian, prosedur penelitian, instrumen penelitian, analisis data hasil uji coba instrumen, teknik pengumplan data dan teknik analisis data hasil penelitian. Bab IV berisi temuan tentang pengaruh model CLIS terhadap peningkatan pemahaman konsep, peningkatan pemahaman konsep sebagai efek penerapan model pembelajaran CLIS, pengarh model pembelajaran CLIS terhadap peningkatan keterampilan proses sains, peningkatan keterampilan
(22)
9
Wawan Eka Setiawan, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS) DALAM PEMBELAJARAN IPA TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
proses sains sebagai efek penerapan model pembelajaran CLIS dan pembahasan. Bab IV berisi tentang Simpulan, Implikasi dan Rekomendasi.
(23)
29
Wawan Eka Setiawan, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS)
DALAM PEMBELAJARAN IPA TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode dan Desain Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode pre-eksperimental. Metode penelitian pre-eksperimental digunakan untuk mengetahui
pengaruh penggunaan model pembelajaran Children Learning In Science (CLIS) terhadap peningkatan pemahaman konsep dan keterampilan proses sains siswa. Metode ini dipandang cocok untuk penelitian pendidikan, mengingat banyak faktor yang diprediksi berpengaruh terhadap hasil penelitian yang tidak dapat atau sulit untuk dikontrol.
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah One-group pretest-postest design untuk membandingkan pretest dengan posttest serta untuk mengetahui pengaruh perlakuan terhadap terhadap hasil belajar. (Sugiyono, 2011: 110)
menyatakan “hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan”. Desain penelitian yang digunakan ditunjukan pada Gambar 3.1.
Pretest Treatment Postest
O1,O2 X O1, O2
Gambar.3.1.
One-Group Pretest-Postest Design
Keterangan:
O1 = Tes pemahaman konsep O2 = Tes keterampilan proses sains
(24)
30
Wawan Eka Setiawan, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS)
DALAM PEMBELAJARAN IPA TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
X = Perlakuan berupa penerapan model Children Learning In Science (CLIS).
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian yang dipilih adalah seluruh siswa kelas IV di salah satu Sekolah Dasar Negeri yang berada di Kecamatan Cibugel Kabupaten Sumedang. Dengan jumlah siswa sebanyak 40 orang siswa, terdiri dari 21 orang siswa laki-laki dan 19 orang siswa perempuan. Sekolah Dasar yang dipilih merupakan sekolah yang berada di daerah terpencil, walau demikian sekolah tersebut merupakan sekolah yang memiliki banyak prestasi selain itu, sekolah tersebut tergolong sekolah yang memiliki banyak siswa di wilayah Kecamatan Cibugel Kabupaten Sumedang.
C. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian terbagi ke dalam tiga tahap pelaksanaan yaitu, sebagai berikut:
1. Tahap persiapan dan pengembangan instrumen
a. Identifikasi masalah dengan membaca artikel hasil penelitian terdahulu yang berkaitan dengan model pembelajaran CLIS
b. Studi literatur untuk menemukan teori dan hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan model pembelajaran CLIS, pemahaman konsep dan keterampilan proses sains
c. Penentuan subjek penelitian. Subjek penelitian yang dipilih adalah salah satu Sekolah Dasar Negeri yang ada di Kecamatan Cibugel Kabupaten Sumedang. d. Penyusunan perencanaan pembelajaran model CLIS, meliputi kegiatan:
1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) model CLIS pertemuan pertama dengan materi perubahan lingkungan fisik daratan. Konsep yang dipelajari tentang faktor penyebab perubahan lingkungan fisik daratan, faktor-faktor penyebab terjadinya bencana yang disebabkan oleh hujan (longsor dan banjir), cara-cara pencegahan terjadinya bencana yang disebabkan oleh hujan (longsor dan banjir), penyusunan RPP pertemuan
(25)
31
Wawan Eka Setiawan, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS)
DALAM PEMBELAJARAN IPA TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kedua dengan materi perubahan lingkungan fisik daratan yang diakibatkan oleh angin, dampak-dampak yang disebabkan oleh bencana yang disebabkan oleh angin ribut, angin topan dan angin tornado, dan cara-cara meminimalkan kerusakan lingkungan dan korban jiwa yang disebabkan oleh angin ribut, angin topan dan angin tornado.
2) Mempersiapkan media serta sumber belajar yang diperlukan.
e. Penyusunan instrumen. Instrumen penelitian yang digunakan adalah intrumen tes. Instrumen tes berupa soal pilihan ganda dengan jumlah 30 butir soal dimana 15 butir soal untuk mengukur pemahaman konsep siswa dan 15 butir soal digunakan untuk mengukur keterampilan proses sains siswa.
f. Penimbangan kelayakan instrumen (judgement) oleh ahli. Instrumen pemahaman konsep dan instrumen keterampilan proses sains di uji kelayakan oleh dua ahli.
g. Uji coba instrumen di lapangan.
h. Analisis hasil uji coba instrumen, yang terdiri atas uji daya pembeda, tingkat kesukaran soal, validitas dan reliabilitas butir soal.
i. Revisi instrumen berdasakan analisis data hasil uji coba.
2. Tahap pelaksanaan No. Pelaksanaan
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
1 Pertemuan ke 1 Pretest diberikan kepada siswa dengan tujuan untuk mendapatkan data awal pemahaman konsep siswa dan keterampilan proses sains siswa
Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran CLIS dengan materi hujan sebagai faktor terjadinya perubahan fisik daratan
Posttest diberikan kepada siswa dengan tujuan untuk memperoleh data pemahaman konsep siswa dan
(26)
32
Wawan Eka Setiawan, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS)
DALAM PEMBELAJARAN IPA TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No. Pelaksanaan
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
keterampilan proses sains siswa setelah diberikan perlakuan
2 Pertemuan ke 2 Pretest diberikan kepada siswa dengan tujuan untuk mendapatkan data awal pemahaman konsep siswa dan keterampilan proses sains siswa
Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model Children Learning In Science (CLIS) dengan materi angin sebagai faktor penyebab perubahan lingkungan fisik daratan
Posttest diberikan kepada siswa dengan tujuan untuk memperoleh data pemahaman konsep siswa dan keterampilan proses sains siswa setelah diberikan perlakuan
3. Tahap pengolahan dan analisis data
a. Menentukan rerata nilai pretest dan posttest pemahaman konsep dan keterampilan proses sains siswa.
b. Melakukan pengujian effect size, hal ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran CLIS terhadap peningkatan pemahaman konsep dan keterampilan proses sains siswa.
c. Melakukan penghitungan N-gain, pengitungan tersebut bertujuan untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep dan keterampilan proses sains sebagai efek dariu penerapan model pembelajaran CLIS
d. Menarik kesimpulan penelitian
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian terdiri atas: 1. Soal tes pemahaman konsep
(27)
33
Wawan Eka Setiawan, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS)
DALAM PEMBELAJARAN IPA TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Instrumen tes dirancang dalam bentuk soal pilihan ganda. Perangkat soal tersebut digunakan untuk memperoleh data pretest dan posttest pemahaman konsep siswa dengan pokok bahasan perubahan lingkungan fisik daratan. Kisi-kisi dan sebaran butir soal aspek pemahaman konsep terdapat pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1. Kisi-Kisi Soal Tes Pemahaman Konsep
Aspek Pemahaman Konsep
Indikator No. Item
soal
Jumlah soal Menjelaskan Menceritakan tentang hujan sebagai
faktor penyebab perubahan lingkungan fisik daratan, serta jenis-jenis bencana yang disebabkan oleh hujan
2 3
Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab terjadinya bencana banjir
3
Mengidentifikasi dampak-dampak kerusakan yang disebabkan oleh angin tornado
18
Menarik inferensi Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab terjadinya bencana longsor
8 5
Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab terjadinya bencana longsor
10
Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab terjadinya bencana longsor
11
Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab terjadinya bencana banjir
(28)
34
Wawan Eka Setiawan, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS)
DALAM PEMBELAJARAN IPA TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Aspek Pemahaman Konsep
Indikator No. Item
soal
Jumlah soal Menyimpulkan cara-cara mencegah
bencana banjir
16
Mencontohkan Menceritakan tentang angin sebagai faktor penyebab perubahan lingkungan fisik daratan
4 7
Menceritakan tentang hujan sebagai faktor penyebab perubahan lingkungan fisik daratan, serta jenis-jenis bencana yang disebabkan oleh hujan
6
Menyimpulkan cara-cara mencegah bencana longsor
9
Menyimpulkan cara-cara mencegah bencana banjir
14
Menyimpulkan cara-cara mencegah bencana banjir
15
Menyimpulkan cara-cara meminimalkan kerusakan yang disebabkan oleh bencana angin topan
17
Mengidentifikasi dampak-dampak kerusakan yang disebabkan oleh angin tornado
19
Membandingkan Membandingkan faktor-faktor penyebab terjadinya longsor
1 5
Membandingkan faktor tumbuhan sebagai pengikat tanah dan serapan air hujan.
(29)
35
Wawan Eka Setiawan, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS)
DALAM PEMBELAJARAN IPA TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Aspek Pemahaman Konsep
Indikator No. Item
soal
Jumlah soal Membandingkan faktor terjadinya
bencana longsor
7
Mencari perbedaan bentuk angin yang berbahaya
12
Membandingkan dampak-dampak kerusakan yang disebabkan oleh angin topan
20
2. Soal Tes Keterampilan Proses Sains
Instrumen tes keterampilan proses sains ini dirancang dalam bentuk soal pilihan ganda. Perangkat soal ini digunakan untuk memperoleh data pretest dan posttest siswa, dalam materi perubahan lingkungan fisik daratan. Penjelasan penyebaran butir soal aspek-aspek keterampilan proses sains yang dikembangkan dalam soal yang telah diuji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembedanya, Tabel 3.2.
Tabel 3.2. Kisi-Kisi Soal Tes Keterampilan Proses Sains
Aspek KPS Indikator No. Item
soal
Jumlah soal Mengamati Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab
terjadinya bencana longsor
5 2
Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab terjadinya bencana banjir.
6
Mengklasifikasi Menceritakan tentang hujan sebagai faktor penyebab perubahan lingkungan fisik daratan, serta jenis-jenis bencana yang disebabkan oleh hujan
(30)
36
Wawan Eka Setiawan, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS)
DALAM PEMBELAJARAN IPA TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Aspek KPS Indikator No. Item
soal
Jumlah soal Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab
terjadinya bencana longsor
2
Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab terjadinya bencana banjir
8
Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab terjadinya bencana banjir
9
Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab terjadinya bencana banjir
10
Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab terjadinya bencana banjir
12
Mengidentifikasi dampak-dampak kerusakan yang disebabkan oleh angin ribut.
15
Menyimpulkan cara-cara meminimalkan kerusakan yang disebabkan oleh bencana angin topan
16
Memprediksi Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab terjadinya bencana banjir
7 3
Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab terjadinya bencana longsor
11
Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab terjadinya bencan banjir
13
Mengkomunikasi Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab terjadinya bencana longsor
3 5
Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab terjadinya bencana longsor
(31)
37
Wawan Eka Setiawan, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS)
DALAM PEMBELAJARAN IPA TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Aspek KPS Indikator No. Item
soal
Jumlah soal Menceritakan tentang angin sebagai faktor
penyebab perubahan lingkungan fisik daratan
14
Mengidentifikasi dampak-dampak kerusakan yang disebabkan oleh angin tornado
17
Mengidentifikasi dampak-dampak kerusakan yang disebabkan oleh angin ribut.
18
3. Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran
Observasi menurut Arifin (2009: 153) “adalah suatu proses pengamatan
dan pencatatan secara sistematis, logis, objektif, dan rasional mengenai berbagai fenomena, baik dalam situasi sebenarnya maupun dalam situasi buatan untuk
mencapai tujuan tertentu”. Lembar observasi proses pembelajaran, bertujuan untuk mengamati pelaksanaan pembelajaran yang disesuaikan dengan model pembelajaran (CLIS) dengan deskriptor observasi yang telah disusun. Tabel 3.3. menunjukan format observasi keterlaksanaan pembelajaran pertemuan pertama dan Tabel 3.4. menunjukan format observasi keterlaksanaan pembelajaran pertemuan ke dua.
Tabel 3.3. Aspek yang Diamati pada Lembar Observasi Keterlaksaan Pembelajaran Children Learning In Science (CLIS) Pertemuan Ke 1
No. Aspek yang dioservasi Keterlaksanaan Ket.
Ya Tidak 1. Tahap Orientasi
1. Menjawab apersepsi yang diberikan guru 2. Siswa memperhatikan penomena-penomena
(32)
38
Wawan Eka Setiawan, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS)
DALAM PEMBELAJARAN IPA TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Mampu menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru
4. Menyimak observasi yang diberikan oleh guru 2. Pemunculan gagasan
1. Mengungkapkan pengetahuan dan gagasan awal tentang faktor-faktor terjadinya bencana longsor dan banjir
2. Mengungkapkan cara pencegahan longsor dan banjir,
3. Siswa memberikan jawaban sesuai dengan materi yang akan dipelajari.
3 Penysusunan ulang gagasan
1. Berperan aktif dalam diskusi mengungkapkan pertanyaan, sanggahan atau penguatan dalam diskusi
2. Berperan aktif dalam membandingkan gagasan dengan yang mereka miliki dengan gagasan yang terdapat pada sumber belajar
3. Berperan aktif dalam melaksanakan percobaan dari awal sampai dengan selesai.
4. Penerapan gagasan
1. Mengungkapkan pengetahuan dan gagasan yang mereka miliki tentang faktor-faktor terjadinya bencana longsor dan banjir.
2. Mengungkapkan cara pencegahan longsor dan banjir
3. Kesesuain gagasan siswa dengan materi yang telah dibahas
5. Mengkaji ulang perubahan gagasan
1. Siswa berperan aktif dalam diskusi dengan guru, 2. Siswa mampu menanyakan hal yang belum
mereka pahami kepada guru
3. Siswa mampu menyangga atau menjawab pertanyaan temannya
Tabel 3.4. Aspek yang Diamati pada Lembar Observasi Keterlaksaan Pembelajaran Children Learning In Science (CLIS) Pertemuan Ke 2
No. Aspek yang dioservasi Keterlaksanaan Ket.
Ya Tidak 1. Tahap Orientasi
1. Menjawab apersepsi yang diberikan guru 2. Siswa memperhatikan penomena-penomena
yang ditunjukan guru
(33)
39
Wawan Eka Setiawan, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS)
DALAM PEMBELAJARAN IPA TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
oleh guru
4. Menyimak observasi yang diberikan oleh guru 2. Pemunculan gagasan
1. Mengungkapkan pengetahuan dan gagasan awal tentang dampak-dampak yang disebabkan oleh bencana angin ribut dan angin topan 2. Mengungkapkan cara-cara meminimalkan
kerusakan lingkungan dan korban jiwa akibat angin ribut dan angin topan.
3. Siswa memberikan jawaban sesuai dengan materi yang akan dipelajari.
3 Penysusunan ulang gagasan
1. Berperan aktif dalam mengikuti diskusi berani senggahan, pertanyaan dan penguatan
2. Berperan aktif dalam membandingkan gagasan dengan yang mereka miliki dengan gagasan yang terdapat pada sumber belajar
3. Berperan aktif dalam melaksanakan percobaan dari awal sampai dengan selesai.
4. Penerapan gagasan
1. Mengungkapkan pengetahuan dan gagasan yang mereka miliki tentang dampak-dampak yang disebabkan oleh bencana angin ribut dan angin topan.
2. Mengungkapkan cara-cara meminimalkan kerusakan lingkungan dan korban jiwa akibat angin ribut dan angin topan
3. Kesesuain gagasan siswa dengan materi yang telah dibahas
5. Mengkaji ulang perubahan gagasan
1. Siswa berperan aktif dalam diskusi dengan guru,
2. Siswa mampu menanyakan hal yang belum mereka pahami kepada guru
3. Siswa mampu menyangga atau menjawab pertanyaan temannya
Pengisian lembar observasi keterlaksanaan model pembelajaran CLIS ini diisi oleh seorang observer yaitu guru wali kelas dari kelas yang peneliti jadikan objek penelitian.
(34)
40
Wawan Eka Setiawan, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS)
DALAM PEMBELAJARAN IPA TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Instrumen tes pemahaman konsep dan keterampilan proses sains yang telah dipertimbangkan oleh ahli, selanjutnya diuji coba di lapangan. Hasil uji coba instrumen kemudian dianalisis reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran soalnya.
1. Uji Validitas Instrumen
Instrumen tes pemahaman konsep dan keterampilan proses sains yang digunakan harus memenuhi prinsip validitas. Menurut Arikunto (2010:167)
“validitas adalah keadaan yang menggambarkan tingkat instrumen yang bersangkutan mampu mengukur apa yang akan diukur”.
Pengujian validitas dilakukan terhadap isi pertanyaan butir soal dan perntanyaan yang berhubungan dengan pemahaman konsep dan keterampilan proses sains. Terdapat dua tahapan dalam pengujian validitas tes pemahaman konsep dan keterampilan proses sains, yaitu validitas konten melalui konsultasi dengan dua ahli. Berdasarkan hasil validitas dari kedua ahli tersebut, maka soal pemahaman konsep yang valid ada 16 soal, yaitu soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 10, 12, 13, 15, 17, 18, dan 20. Soal pemahaman konsep yang layak digunakan yaitu soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 10, 12, 13, 15, 17, 18, dan 20.
Sedangkan, uji validatas instrumen keterampilan proses sains dari keseluruhan soal keterampilan proses sains yang berjumlah 18 soal maka soal yang dinyatakan layak digunakan adalah soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 7, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, dan 18. Soal keterampilan proses sains yang layak digunakan adala soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 7, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, dan 18.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah ketetapan atau keajegan alat ukur dalam mengukur apa yang diukurnya (Sugiyono, 2011:173) artinya kapanpun alat ukur
(35)
41
Wawan Eka Setiawan, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS)
DALAM PEMBELAJARAN IPA TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
digunakan akan memberikan hasil yang sama. Data ini diperoleh dari hasil uji coba dilapangan disalah satu sekolah dasar yang berada di Kecamatan Cibugel Kabupaten Sumedang, dengan jumlah subjek 20 siswa. Nilai koefesien korelasi diperoleh dengan menggunakan aplikasi software SPSS for Window version 17 dengan teknik split-half. Hasil analisis menunjukan harga koefesien korelasi Guttman split-half sebesar 0,849. Sedangkan harga r tabel (95%) (19) adalah 0,378. Karena rhitung > rtabel maka perangkat soal tes pemahaman konsep dinyatakan reliabel. Sedangkan pada soal keterampilan proses sains menunjukan harga koefesien korelasi Guttman split-halfsebesar 0,716. Sedangkan harga r tabel (95%) (19) adalah 0,378. Karena rhitung > rtabel maka perangkat soal tes pemahaman konsep dinyatakan reliabel (Soeharto & Sururi, 2007:56).
3. Uji daya pembeda
Analisis daya pembeda soal dilakukan untuk membedakan kemampuan setiap sampel, sehingga akan terlihat sampel yang termasuk ke golongan tinggi dan sampel yang termasuk kedalam golongan rendah. Menurut Arikunto (2010:177) “daya pembeda tes adalah kemampuan tes tersebut untuk
memisahkan antara subjek yang pandai dan subjek yang kurang pandai”. Daya
pembeda memiliki skala nilai 0,00 - 1,00 yang diinterpretasikan pada Tabel 3.5.
Tabel 3.5. Pedoman untuk Menginterpretasi Indeka Diskriminasi Soal
Indeks Diskriminasi Kategori
0,00 – 0,19 Jelek
0,20 – 0,39 Cukup baik
0,40 – 0,69 Baik
0,70 – 1,00 Baik sekali
(36)
42
Wawan Eka Setiawan, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS)
DALAM PEMBELAJARAN IPA TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Soal yang baik adalah soal yang hanya dijawab oleh siswa-siswa yang memiliki kemampuan tinggi saja. Seluruh peserta uji coba dikelompokan menjadi dua kelompok, yaitu kelompok atas (siswa yang memiliki kemampuan tinggi) dan kelompok bawah (siswa yang berkemampuan rendah). Rekapitulasi hasil analisis daya pembeda pemahaman konsep dengan menggunakan program ANATES for Window version 4.0. ditampilkan pada Tabel 3.6.
Tabel 3.6. Rekapitulasi Hasil Analisis Daya Pembeda Soal Tes Pemahaman Konsep
Nomor Soal
Indeks Diskriminasi (D)
Kategori Keterangan
(1) (2) (3) (4)
1 1,00 Baik sekali Digunakan
2 0,80 Baik sekali Digunakan
3 0,80 Baik sekali Digunakan
4 0,80 Baik sekali Digunakan
5 0,40 Cukup baik Digunakan
6 1,00 Baik sekali Digunakan
7 1,00 Baik sekali Digunakan
8 0,60 Baik Digunakan
9 0,40 Cukup baik Digunakan
10 0,60 Baik Digunakan
11 -0,20 Tidak baik Digunakan
12 0,60 Baik Digunakan
13 0,80 Baik sekali Digunakan
14 0,20 Jelek Tidak dignakan
15 0,40 Cukup baik Digunakan
16 -0,20 Tidak baik Tidak dignakan
17 1,00 Baik sekali Digunakan
(37)
43
Wawan Eka Setiawan, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS)
DALAM PEMBELAJARAN IPA TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
19 -0,20 Tidak baik Tidak digunakan
20 0,40 Cukup baik Digunakan
Berdasarkan tabel, maka soal yang memiliki daya pembeda yang baik adalah soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 15, 17, dan 18. Soal pemahaman konsep yang bisa digunakan yaitu soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 15, 17, dan 18.
Tabel 3.7. Rekapitulasi Hasil Analisis Daya Pembeda Soal Tes Keterampilan Proses Sains
Nomor Soal
Indeks Diskriminasi (D)
Kategori Keterangan
(1) (2) (3) (4)
1 0,80 Baik sekali Digunakan
2 0,60 Baik Digunakan
3 1,00 Baik sekali Digunakan
4 1,00 Baik sekali Digunakan
5 0,80 Baik sekali Digunakan
6 -0,20 Tidak baik Tidak digunakan
7 0,40 Cukup baik Digunakan
8 0,40 Cukup baik Digunakan
9 0,60 Baik Digunakan
10 0,40 Cukup baik Digunakan
11 0,80 Baik sekali Digunakan
12 0,60 Baik Digunakan
13 0,60 Baik Digunakan
14 0,40 Cukup baik Digunakan
15 0,60 Baik Digunakan
16 1,00 Baik sekali Digunakan
(38)
44
Wawan Eka Setiawan, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS)
DALAM PEMBELAJARAN IPA TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
18 0,60 Baik Digunakan
Berdasarkan tabel, maka soal yang memiliki daya pembeda baik adalah soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, dan 18. Soal pemahaman konsep yang bisa digunakan yaitu soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, dan 18.
4. Analisis Tingkat Kesukaran Soal
Analisis tingkat kesukaran soal bertujuan untuk mengetahui soal-soal dengan kategori baik dan soal-soal yang kurang baik. Soal baik adalah soal yang tidak terlau sukar dan tidak terlalu mudah Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk berusaha memecahkan masalah. Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena diluar jangkauannya. Untuk mengklasifikasi indeks kesukaran dapat digunakan pedoman kategori tingkat kesukaran seperti pada Tabel 3.8.
Tabel 3.8. Pedoman untuk Menginterpretasikan Indeks Kesukaran Soal
Indeks Kesukaran Kategori
0,00 – 0,29 Soal sukar
0,30 – 0,69 Soal sedang
0,70 – 1,00 Soal mudah
Analisis tingkat kesukaran soal pemahaman konsep dilakukan dengan menggunakan program ANATES for Window Version 4.0. hasil analisis tingkat kesukaran soal ditunjukan dalam Tabel 3.9.
Tabel 3.9. Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal Tes Pemahaman Konsep
Nomor Soal
Indeks Tingkat Kesukaran
(39)
45
Wawan Eka Setiawan, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS)
DALAM PEMBELAJARAN IPA TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Nomor Soal
Indeks Tingkat Kesukaran
Kategori Keterangan
(1) (2) (3) (4)
1 0,63 Sedang Digunakan
2 0,36 Sedang Digunakan
3 0,42 Sedang Digunakan
4 0,36 Sedang Digunakan
5 0,36 Sedang Digunakan
6 0,68 Sedang Digunakan
7 0,47 Sedang Digunakan
8 0,57 Sedang Digunakan
9 0,47 Sedang Digunakan
10 0,42 Sedang Digunakan
11 0,42 Sedang Digunakan
12 0,52 Sedang Digunakan
13 0,52 Sedang Digunakan
14 0,47 Sedang Digunakan
15 0,47 Sedang Digunakan
16 0,52 Sedang Digunakan
17 0,42 Sedang Digunakan
18 0,63 Sedang Digunakan
19 0,57 Sedang Digunakan
20 0,47 Sedang Digunakan
Berdasarkan Tabel di atas bahwa soal yang memiliki tingkat kesukaran baik terdapat 20 soal yaitu soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, dan 20.
(40)
46
Wawan Eka Setiawan, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS)
DALAM PEMBELAJARAN IPA TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Menurut analisis terhadap data uji coba instrumen maka soal pemahaman konsep yang memenuhi kempat parameter soal yang baik (validitas, reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran) adalah soal nomor adalah 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 10, 12, 13, 15, 17, 18, dan 20. Dengan demikian bahwa soal yang digunakan menjadi instrumen tes pemahaman konsep siswa adalah soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 10, 12, 13, 15, 17, 18, dan 20.
Tabel 3.10. Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal Tes
Keterampilan Proses Sains
Nomor Soal
Indeks Tingkat Kesukaran
Kategori Keterangan
(1) (2) (3) (4)
1 0,68 Sedang Digunakan
2 0,42 Sedang Digunakan
3 0,31 Sedang Digunakan
4 0,63 Sedang Digunakan
5 0,68 Sedang Digunakan
6 0,52 Sedang Digunakan
7 0,52 Sedang Digunakan
8 0,47 Sedang Digunakan
9 0,31 Sedang Digunakan
10 0,73 Mudah Tidak digunakan
11 0,52 Sedang Digunakan
12 0,36 Sedang Digunakan
13 0,42 Sedang Digunakan
(41)
47
Wawan Eka Setiawan, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS)
DALAM PEMBELAJARAN IPA TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Nomor Soal
Indeks Tingkat Kesukaran
Kategori Keterangan
15 0,26 Sukar Tidak digunakan
16 0,42 Sedang Digunakan
17 0,47 Sedang Digunakan
18 0,36 Sedang Digunakan
Berdasarkan Tabel di atas bahwa soal keterampilan proses sains yang memiliki tingkat kesukaran baik terdapat 16 soal yang terdiri dari soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 13, 14, 16, 17, dan 18.
Menurut analisis terhadap data uji coba instrumen maka soal pemahaman konsep yang memenuhi kempat parameter soal yang baik (validitas, reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran) adalah soal nomor adalah 1, 2, 3, 4, 5, 7, 9, 11, 12, 13, 14, 15, 16 17, dan 18. Dengan demikian bahwa soal yang digunakan menjadi instrumen tes keterampilan proses sains siswa adalah soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 7, 9, 11, 12, 13, 14, 15, 16 17, dan 18.
F. Teknik Pengumpulan Data
Data penelitian dikumpulkan menggunakan teknik-teknik yang telah disesuaikan dengan jenis data dan instrumen yang dikembangkan, yaitu dengan tes pretest dan posttest menggunakan perangkat soal pilihan ganda untuk mengumpulkan data kuantitatif pemahaman konsep perubahan lingkungan fisik daratan siswa dan keterampilan proses sains siswa.
G. Teknik Analisis Data Hasil Penelitian
Data-data kuantitatif yang dieroleh dari hasil pretest dan posttest pemahaman konsep dan keterampilan proses sains siswa. Analisis data yang dilakukan adalah: 1. Menghitung rerata nilai pretest dan posttest pemahaman konsep dan keterampilan
proses sains, mencari standar deviasi dan variansinya dengan menggunakan program Microsoft Excel for Window.
(42)
48
Wawan Eka Setiawan, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS)
DALAM PEMBELAJARAN IPA TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Children Learning In Science (CLIS) terhadap peningkatan pemahaman konsep dan keterampilan proses sains maka diperlukan penghitungan yang dapat menginterpretasi secara jelas. Dengan demikian maka dilakukan penghitungan effect size untuk melihat berapa besar peningkatan yang terjadi. Olejnik dan Algina (Santoso, 2010), menyatakan effect size adalah “ukuran mengenai besarnya efek suatu variabel pada variabel lain, serta besarnya perbedaan maupun hubungan yang bebas dari pengaruh besarnya
sampel”. Perhitungan effect size yang dikembangkan yaitu Types of single-group pre-post effect sizes yang dikembangkan oleh Seidel at al (2013 : 2) dengan rumus sebagai berikut.
� =
�
���
− �
� �Keterangan:
ES = effect size
Mpost = skor rerata posttest Mpre = skor rerata pretest SD = standar deviasi pretest
Klasifikasi interpretasi effect size yang dikembangkan oleh Cohen (Becker: 2000) ditunjukan pada Tabel 3.11.
Tabel 3.11 Klasifikasi Effect Size
Kriterian Effect Size Klasifikasi
0,2 ≤ d < 0,5 Rendah
0,5 ≤ d < 0,8 Sedang
0,8 ≤ d Kuat
3. Kemudian untuk mengetahui besarnya peningkatan pemahaman konsep dan keterampilan proses sains, maka dihitung menggunakan rumus N-gain dengan
(43)
49
Wawan Eka Setiawan, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS)
DALAM PEMBELAJARAN IPA TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
keterangan sebagai berikut. Kemudian nilai N-gain diinterpretasikan ke dalam tabel 3.12.
� =
�
� �� − �
− �
Spost = skor posttest Spre = skor pretest
SMid = skor maksimal ideal
Tabel 3.12. Pedoman untuk Menginterpretasi Nilai N-gain
Interval Kategori
g > 0,7 Tinggi
0,3 ≤ g ≤ 07 Sedang
g < 0,3 Rendah
4. Data hasil observasi keterlaksanaan model pembelajaran Children Learning In Science (CLIS) dianalisis untuk mengetahui sejauh mana keterlaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran Children Learning In Science (CLIS) dalam kegiatan pembelajaran. Kriteria keterlaksanaan model Children Learning In Science (CLIS), ditunjukan pada Tabel 3.13.
Tabel 3.13. Interpretasi Keterlaksanaan Model Pembelajaran CLIS
Keterlaksanaan Pembelajaran/ KP (%)
Kriteria
KP = 0 Tak satu kegiatan pun terlaksana 0 < KP < 25 Sebagian kecil kegiatan terlaksana
25 ≤ KP < 50 Hampir setengah kegiatan terlaksana 50 < KP < 75 Sebagian besar kegiatan terlaksana
(44)
50
Wawan Eka Setiawan, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS)
DALAM PEMBELAJARAN IPA TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
KP = 100 Seluruh kegiatan terlaksana
(45)
68
Wawan Eka Setiawan, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS) DALAM PEMBELAJARAN IPA TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan terhadap data hasil penelitian, peneliti dapat menarik kesimpulan:
Pertama, model pembelajaran Children Learning In Science (CLIS) memberikan pengaruh yang kuat terhadap peningkatan pemahaman konsep perubahan lingkungan fisik daratan siswa, hal ini ditunjukan oleh penghitungan effect size yang telah dilaksanakan yang mengindikasikan pengaruh kuat. Kedua, model pembelajaran CLIS mampu meningkatkan pemahaman konsep perubahan lingkungan fisik daratan dalam kategori sedang, hal ini ditunjukan oleh rerata skor N-gain yang menunjukan peningkatan dalam kategori sedang. Ketiga, model pembelajaran CLIS memberikan pengaruh yang kuat terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa, hal ini ditunjukan oleh penghitungan effect size yang mengindikasikan pengaruh kuat. Keempat, model pembelajaran CLIS mampu meningkatkan keterampilan proses sains siswa dalam kategori sedang, hal ini ditunjukan oleh rerata skor N-gain yang menunjukan peningkatan dalam kategori sedang.
B. Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, dapat dikatakan bahwa pemahaman konsep dan keterampilan proses sains meningkat sebagai efek dari penerapan model pembelajaran CLIS. Supaya model pembelajaran CLIS dapat berperan dengan baik maka diperlukan dukungan atau keterlibatan berbagai pihak yang ada di sekolah, terutama dukungan dari pemangku kebijakan yang ada di sekolah, berikut beberapa implikasi yang harus dilakukan oleh pembuat kebijakan di sekolah:
(1)
Wawan Eka Setiawan, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS) DALAM PEMBELAJARAN IPA TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Memberikan dorongan atau dukungan kepada guru untuk menggali informasi tentang model pembelajaran CLIS, supaya guru mampu menguasai model pembelajaran CLIS.
2. Mengadakan media pembelajaran sebagai penunjang guru dalam menerapkan model pembelajaran CLIS.
3. Memberikan kebijakan yang berkaitan dengan menejemen waktu saat guru melaksanakan model pembelajaran CLIS di kelas.
C. Rekomendasi
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan dapat dikemukakan beberapa rekomendasi diantaranya sebagai berikut:
1. Bagi guru, pelaksanaan model pembelajaran CLIS memerlukan waktu yang lama, dengan demikian guru harus memperketat waktu setiap tahapan model CLIS sehingga tidak banyak waktu yang terbuang percuma. Ketika percobaan dan pengamatan dilaksanakan keadaan kelas jadi tidak terkendali, untuk mengendalikan kondisi tersebut diperlukan manajemen kelas yang benar misalnya, alokasi waktu kegiatan diperketat dan memperjelas maksud serta tujuan lembar kerja siswa. Selain itu, untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep dan keterampilan proses sains siswa diperlukan instrumen yang jelas agar mudah dipahami siswa, misalnya, menyesuaikan kata-kata dalam soal dengan aspek pemahaman konsep dan keterampilan proses sains siswa yang dikembangkan.
2. Bagi kepala sekolah, kepala sekolah merupakan pemegang kebijakan di sekolah. Oleh karena itu, kepala sekolah hendaknya menganjurkan guru untuk menjadikan model pembelajaran CLIS sebagai alternatif proses pembelajaran, terutama pada materi-materi pelajaran yang menuntut siswa aktif dalam pembelajaran.
(2)
Wawan Eka Setiawan, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS) DALAM PEMBELAJARAN IPA TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini dapat dijadikan salah satu bahan referensi atau rujukan terutama bagi yang topik atau tema kajiannya sama atau sejenis.
(3)
Wawan Eka Setiawan, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS) DALAM PEMBELAJARAN IPA TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Anderson, L.W. & Krathwohl, D.R. (2010). Kerangka Landasan untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Aprilia. & Achyar, A. (2009). Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD dan MI Kelas 4.
Jakarta: CV Tursina
Arikunto, S. (2013). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Arikunto, S. (2010). Manajemen penelitian. Jakarta: Rineka cipta
Asy’ari, M.. (2006). Penerapan Pendekatan Sains–Teknologi-Masyarakat Dalam Pembelajaran Sains Di Sekolah Dasar. Yogyakarta: Sanata Dharma Press. Azmiyawati. C. dkk. (2009). IPA Salingtemas 4. Jakarta: PT Intan Pariwara Badan Standar Nasional Pendidikan. (2006) Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Barlia, L. (2006). Mengajar Dengan Pendekatan Lingkungan Alam Sekitar. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Direktorat Ketenagaan Becker, L, A. (2000). Efect Size (ES). http://web.uccs.edu/lbecker/Psy590/es.htm Budiningsih, A. (2012) Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Bundu, P. (2006). Penilaian Keterampilan Proses dan Sikap Ilmiah dalam Pembelajaran Sains SD. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional
Creswell, W. J. (2009). Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan Mixed. California: Sage Publications.
Dahar, R. W. (2006). Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Erlanga. Darmawati, Tegeh, & Suarni. (2011). Pengaruh Model Pembelajaran Children
Learning In Science Berbantuan Metode Talking Stik Terhadap Sikap Ilmiah Dan Pemahaman Konsep IPA Kelas V. [Online]. Diakses dari http://www.e-jurnal.com
(4)
Wawan Eka Setiawan, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS) DALAM PEMBELAJARAN IPA TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dimyati, M. (1999). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Dὄkme, I. & Aydinli, E. (2009). “Turkish Primary School Students’ Performance on Basic Science Process Skills”. Makalah pada World Conference on Educational Science 2009. Dalam Procedia Social and Behavioural
Science [Online], Vol 1 (544-548), 5 halaman tersedia:
http://www.sciencedirect.com. [2 Agustus 2011]
Dὄkme, I., dkk. (2011). Turkish Elementary School Student Performance on Integrated Science Process Skills. Dalam Procedia Social and Behavioural Science [Online], Vol 15 (3469-3475), 7 halaman tersedia: http://www.sciencedirect.com. [2 Agustus 2011]
Driver. R., et al. (1985). Children’s Ideas and The Learning of Science. Philadephia: Open University Press
Driver. R. (1988). Changing Conceptions. Journal Research in Education. 161-196
Driver. R., et al. (1994). Constructing Scientific Knowledge in The Classroom Educational Researcher 23 (7). 5-12
Driver, R.. dkk. (1994). Young people's understanding of science concepts: Implications of cross-age studies for curriculum planning. Studies in Science Education, 24, 75-100 // g1.
Esler, W. K. & Esler, M. K. (1996). Teaching Elememtary Science. (Seventh Edition). USA: Wadsworth Publishing Company
Furqon. (2011). Statistika Terapan untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta
Ghozali, I. (2001). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IMB SPSS 17.0. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponogoro
Hake, R. 1999. Analyzing Charge Gain Scores. Tersedia di http://lists.asu.edu/cgi-bin/wa?A2=ind9903&L=aera-d&p=R6855
Harlen, W., et al. (2003). Making Progress in Primary Science. USA & Canada: Routledge Falmer
Harlen, W. & Qualter, A. (2004). The Teaching of Science in Primary School (Fourth Edition). Great Britain: David Fulton Publishers Ltd.
(5)
Wawan Eka Setiawan, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS) DALAM PEMBELAJARAN IPA TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hatimah, I. (2006). Penelitian Pendidikan. Bandung: UPI Press
Kamus Besar Bahasa Indonesia. (2009). Pusat Pengembangan dan Pengembangan Bahasa. Jakarta: Balai Pustaka
Kurniawan, A. (2013). Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbantuan Cmaptools dalam Pembelajaran Fisika untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif dan Mempertahankan Retensi Siswa. Tesis FP-IPA Bandung: Tidak diterbitkan
Listyawati, M. (2012). Journal of Innovative Science Education. Jurnal. JISE 1 (1) (2012)
Nurseha. Darsikin. & Werdhiana, I. K. (2009). Pengaruh Model Pembelajaran Children Learning In Science Terhadap Keterampilan Proses Sains Dan Pemahaman Konsep Tentang Getaran Dan Gelombang Pada Kelas Viii
Smp Negeri 5 Marawola. [online]. Diakses dari
http://www.portalgaruda.org/article.penelitian.com
Priyono, A, dkk. (2009). Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: PT Sekawan Cipta Karya.
Purwanto, N. (2010). Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Riduwan, dkk. (2011). Cara Mudah Belajar SPSS 17.0 dan Aplikasi Statistik Penelitian. Bandung: Alfabeta
Rustaman, N. (2011). Membangun Literasi Sains Peserta Didik. Bandung: Humaniora.
Sadulloh, U. (2010). Pedagogik (Ilmu Mendidik). Bandung: Penerbit Alfabeta. Sagala, S. (2003). Konsep Dan Makna Pembelajaran. Bandung: Penerbit
Alfabeta.
Samatowa, U. (2006). Bagaimana Membelajarkan IPA di Sekolah Dasar. Depdiknas: Dirjen PT. Direktorat Ketenagaan.
Santoso, A. (2010). Studi Deskriptif Effect Size Penelitian-Penelitian di Fakultas Psiologi Universitas Sanata Dharma. Jurnal Penelitian Vol. 14, No. 1, November 2010.
(6)
Wawan Eka Setiawan, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS) DALAM PEMBELAJARAN IPA TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sanjaya, W. (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Bandung: Kencana Prenada Media Group.
Siedel, A. Dkk.(2013). Effect size calculations for the clinician: Methods and Comparability. London: Routledge.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. (2013). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Sulistyanto & Wiyono. (2008). Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD dan MI Kelas 4. Jakarta: Departamen Pendidikan nasional
Susetyo, B. (2010). Statistika untuk Analisis Data Penelitian. Bandung: Refika Aditama.
Widiyarti, A,. Widayanti. , & Winarti. (2012). Pengaruh Model Pembelajaran CLIS (Children Learning In Science) Dalam Meningkatkan Kreativitas dan Prestasi Siswa Pada Mata Pelajaran IPA. Prosiding Seminar Nasional Penelitian,Pendidikan dan Penerapan MIPA. Jogjakarta: UNY Press. Widodo, A. (2008). Panduan Pengetahuan Alam SD/MI. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional
Widodo, A. (2006) Revisi Taksonomi Bloom dan Pengembangan Butir Soal. Buletin Puspendik. 3(2), 18-29.
Wijaya, N. (1997). Tesis Penerapan Model CLIS (Children’s Learning In Science) untuk Meningkatkan Konsepsi Siswa Tentang Sumber Makanan dalam Pembelajaran IPA-SD. (Tidak diterbitkan)
Varley, J. Dkk. (2008). Science in Primary Schools, Phase 1 Final Report. National Council for Curriculum and Assessment
Vera, A. (2012). Metode Mengajar Diluar Kelas (Outdoor Study). Yogjakarta: Diva Press
Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI Press